Forwarded from كناشة الفوائد (Abdurrahman Zahier)
Nabi Zakariya meminta anak semata-mata agar ada yang meneruskan dakwahnya. Beliau meminta anak semata-mata agar ada pejuang yang tetap menegakkan agama Allah. Begitulah hendaknya. Pada setiap cita-cita dunia, tujuan akhirnya adalah demi tegaknya agama, demi keabadian surga.
Tujuan Nabi Zakariya meminta anak bukan agar ada yang mewarisi hartanya dan kedudukannya. Karena pada hakikatnya, warisan paling utama bukan harta dan pernak-perniknya. Warisan paling utama adalah ilmu. Yang pada akhirnya bertujuan untuk mengajak manusia mentauhidkan-Nya dengan semurni-murninya.
t.me/abdurrahmaanzahier
#tadabur
Tujuan Nabi Zakariya meminta anak bukan agar ada yang mewarisi hartanya dan kedudukannya. Karena pada hakikatnya, warisan paling utama bukan harta dan pernak-perniknya. Warisan paling utama adalah ilmu. Yang pada akhirnya bertujuan untuk mengajak manusia mentauhidkan-Nya dengan semurni-murninya.
t.me/abdurrahmaanzahier
#tadabur
SEDANG MENUNGGU GILIRAN
Dunia akan berlalu dengan kebahagiaan dan kesedihan. Kehidupan akan selesai dengan lama & sebentarnya dunia. Dan kita semua akan dipertemukan dengan Rabb dan Ilaah Allah 'Azza wa Jalla...
Pada saat itu tidak bermanfaat harta, & anak-anak kecuali orang- orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Tidaklah hidup ini melainkan nafas - nafas yang terhitung, dan juga ajal yang sudah dipastikan...
Manusia itu memang aneh. Ia berlari ke arah dunia yang tidak dapat ia tangkap, lalu ia pun melarikan diri dari kematian yang tidak akan pernah bisa dihindari...
Saudaraku, kematian tidaklah menunggu kita bertaubat, tapi kitalah yg menunggu datangnya kematian dengan bertaubat..! Maka jadikan akhirat di hati kita, & dunia di tangan kita, dan kematian senantiasa berada di hadapan & di pelupuk mata....
Saat badanmu banyak merasakan serba nggak enak & ketika sedikit - Sedikit sakit, ketika rambut pun sudah mulai memutih, ketika gigi sudah mulai tanggal satu demi satu, saat mulai menjadi pelupa, ketika sudah mulai berasa mudah capek dan lelah.....
Saudaraku, tanda dekatnya kematianmu sudah berasa, dan kapan datang saatnya tidak ada yang mengetahui. Yang sebaya sudah banyak yang menghadap-Nya, dan kita semua sedang menunggu giliran..!!!
Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :
فالمهم أنت يا أخي امش على الكتاب والسنة ولا يهمك أحد والدنيا ليست للبقاء، الذي ما مات اليوم سيموت غداً
"Yang penting bagimu wahai saudaraku berjalanlah di atas al-Kitab & as-Sunnah, & janganlah perdulikan siapapun. Dunia ini bukan tempat untuk menetap. Orang yang belum mati hari ini, pasti akan mati besok"
{ Silsilah Al-Liqaa' asy-Syahri 71 }
وإن كان لقائنا بكَ قد إقترب فارزقنا خاتِمة حَسنة يا الله.....يا ذا الجلال و الإكرام.....
Dan jika pertemuan kami dengan-Mu itu telah semakin dekat, maka anugerahkan kepada kami akhir kehidupan yang indah yaa Allah....yaa Dzal Jalaali wal Ikrom....
{ Ustadz Najmi Umar Bakkar }
Dunia akan berlalu dengan kebahagiaan dan kesedihan. Kehidupan akan selesai dengan lama & sebentarnya dunia. Dan kita semua akan dipertemukan dengan Rabb dan Ilaah Allah 'Azza wa Jalla...
Pada saat itu tidak bermanfaat harta, & anak-anak kecuali orang- orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Tidaklah hidup ini melainkan nafas - nafas yang terhitung, dan juga ajal yang sudah dipastikan...
Manusia itu memang aneh. Ia berlari ke arah dunia yang tidak dapat ia tangkap, lalu ia pun melarikan diri dari kematian yang tidak akan pernah bisa dihindari...
Saudaraku, kematian tidaklah menunggu kita bertaubat, tapi kitalah yg menunggu datangnya kematian dengan bertaubat..! Maka jadikan akhirat di hati kita, & dunia di tangan kita, dan kematian senantiasa berada di hadapan & di pelupuk mata....
Saat badanmu banyak merasakan serba nggak enak & ketika sedikit - Sedikit sakit, ketika rambut pun sudah mulai memutih, ketika gigi sudah mulai tanggal satu demi satu, saat mulai menjadi pelupa, ketika sudah mulai berasa mudah capek dan lelah.....
Saudaraku, tanda dekatnya kematianmu sudah berasa, dan kapan datang saatnya tidak ada yang mengetahui. Yang sebaya sudah banyak yang menghadap-Nya, dan kita semua sedang menunggu giliran..!!!
Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :
فالمهم أنت يا أخي امش على الكتاب والسنة ولا يهمك أحد والدنيا ليست للبقاء، الذي ما مات اليوم سيموت غداً
"Yang penting bagimu wahai saudaraku berjalanlah di atas al-Kitab & as-Sunnah, & janganlah perdulikan siapapun. Dunia ini bukan tempat untuk menetap. Orang yang belum mati hari ini, pasti akan mati besok"
{ Silsilah Al-Liqaa' asy-Syahri 71 }
وإن كان لقائنا بكَ قد إقترب فارزقنا خاتِمة حَسنة يا الله.....يا ذا الجلال و الإكرام.....
Dan jika pertemuan kami dengan-Mu itu telah semakin dekat, maka anugerahkan kepada kami akhir kehidupan yang indah yaa Allah....yaa Dzal Jalaali wal Ikrom....
{ Ustadz Najmi Umar Bakkar }
Forwarded from نشرة السنة
𝗛𝗔𝗧𝗜², 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗦𝗔𝗠𝗣𝗔𝗜 𝗠𝗘𝗡𝗭𝗔𝗟𝗜𝗠𝗜 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗟𝗔𝗜𝗡
🔸Al-Imam Muqbil Al-Wadi'iy rahimahullaah berkata:
لظلم فاتورة باهظة الثمن ، والعجيب
أنها تسدد مرتين ، في الدنيا وفي الآخرة
"Untuk kezhaliman itu tagihannya sangat mahal dan mengejutkan,
Sesungguhnya ia dibalas dua kali, di dunia dan di akhirat."
📚 Qowaa'idu Nabawiyah (122)
Palangkaraya, 19 Syawal 1444 H
✍🏻Saudara kalian Abu Abdillah Al-Minangkabawiy
SUMBER:
https://chat.whatsapp.com/G2c7RtTi4qHIzWbNxKU0Xb
🅙🅞🅘🅝 🅒🅗🅐🅝🅝🅔🅛:
http://t.me/nasyratussunnah
🔸Al-Imam Muqbil Al-Wadi'iy rahimahullaah berkata:
لظلم فاتورة باهظة الثمن ، والعجيب
أنها تسدد مرتين ، في الدنيا وفي الآخرة
"Untuk kezhaliman itu tagihannya sangat mahal dan mengejutkan,
Sesungguhnya ia dibalas dua kali, di dunia dan di akhirat."
📚 Qowaa'idu Nabawiyah (122)
Palangkaraya, 19 Syawal 1444 H
✍🏻Saudara kalian Abu Abdillah Al-Minangkabawiy
SUMBER:
https://chat.whatsapp.com/G2c7RtTi4qHIzWbNxKU0Xb
🅙🅞🅘🅝 🅒🅗🅐🅝🅝🅔🅛:
http://t.me/nasyratussunnah
WhatsApp.com
|| " السَـلف الصـالِـح " || 🌸2️⃣
WhatsApp Group Invite
Forwarded from @fiqihwanita_
AKAN ADA MASANYA.
Akan ada masanya doa-doamu akan terwujud dengan cara yang manis. Akan ada masanya kesedihan itu berakhir bahagia. Akan ada masanya harapan-harapanmu sampai pada yang diharapkan dengan syukur yang akan dilangitkan berlipat-lipat.
Maka, untuk sampai pada masa itu tetaplah sabar dan menjadikan sholat sebagai penolong terbaik.
Janji Allah itu pasti, seringnya dirimu sendiri yang pergi sebelum janji itu terpenuhi karena kurangnya ilmu dan sabar yang dimiliki.
✍️ Tulisan Seseorang Semoga Allah Menjaganya
Akan ada masanya doa-doamu akan terwujud dengan cara yang manis. Akan ada masanya kesedihan itu berakhir bahagia. Akan ada masanya harapan-harapanmu sampai pada yang diharapkan dengan syukur yang akan dilangitkan berlipat-lipat.
Maka, untuk sampai pada masa itu tetaplah sabar dan menjadikan sholat sebagai penolong terbaik.
Janji Allah itu pasti, seringnya dirimu sendiri yang pergi sebelum janji itu terpenuhi karena kurangnya ilmu dan sabar yang dimiliki.
✍️ Tulisan Seseorang Semoga Allah Menjaganya
Forwarded from SHAHIHFIQIH OFFICIAL
📎 DIANTARA TANDA ILMU TIDAK BERKAH
👤 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
العلم إذا لم يُثمر خشية الله عز وجل، والإنابة إليه، والتعلق به سبحانه وتعالى، واحترام المسلمين، فإنه عِلمٌ فاقد البركة.
"Ilmu jika tidak membuahkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla, kembali kepadaNya, bergantung kepadaNya, dan memuliakan kaum muslimin, maka sesungguhnya itu adalah ilmu yang kehilangan barakahnya."
__________________________
📚 Syarh al-Aqidah as-Safarainiyyah, hlm. 64
🌍 Web | shahihfiqih.com/nasehat-ulama/diantara-tanda-ilmu-tidak-bermanfaat/
📱 Tiktok : shahihfiqih.com/tiktok
🖥 Youtube : shahihfiqih.com/youtube
🌐 Telegram : shahihfiqih.com/telegram
📱 Instagram : shahihfiqih.com/instagram
📺 Twitter : shahihfiqih.com/twitter
💻 Facebook : shahihfiqih.com/facebook
👤 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
العلم إذا لم يُثمر خشية الله عز وجل، والإنابة إليه، والتعلق به سبحانه وتعالى، واحترام المسلمين، فإنه عِلمٌ فاقد البركة.
"Ilmu jika tidak membuahkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla, kembali kepadaNya, bergantung kepadaNya, dan memuliakan kaum muslimin, maka sesungguhnya itu adalah ilmu yang kehilangan barakahnya."
__________________________
📚 Syarh al-Aqidah as-Safarainiyyah, hlm. 64
🌍 Web | shahihfiqih.com/nasehat-ulama/diantara-tanda-ilmu-tidak-bermanfaat/
📱 Tiktok : shahihfiqih.com/tiktok
🖥 Youtube : shahihfiqih.com/youtube
🌐 Telegram : shahihfiqih.com/telegram
📱 Instagram : shahihfiqih.com/instagram
📺 Twitter : shahihfiqih.com/twitter
💻 Facebook : shahihfiqih.com/facebook
Forwarded from Salafy Indonesia
❌⚠️📢✔️ BURUKNYA SIFAT DUSTA
✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
الكاذب أسوأ حالًا من البهيمة العجماء.
"Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 20 hlm. 74
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
الكاذب أسوأ حالًا من البهيمة العجماء.
"Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 20 hlm. 74
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Forwarded from Salafy Indonesia
🌹🌸🌷💐 BERPRASANGKA BAIK
✍🏻 Qatadah rahimahullah berkata,
ﻭاللَّـهِ، ﻟَﻘَﺪ ﻋَﻈَّﻢَ اللَّـهُ ﺣُﺮﻣَﺔَ ﺍﻟﻤُﺆﻣِﻦِ؛ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﺃﻥ ﺗَﻈُﻦَّ ﺑِﺄﺧِﻴﻚَ ﺇلَّا ﺧَﻴﺮًﺍ
"Demi Allah, sungguh Allah telah mengagungkan kehormatan seorang muslim. Oleh karena itu, Allah melarangmu berprasangka kepada saudaramu kecuali dengan prasangka yang baik."
📚 At-Taubikh wa at-Tanbih hlm. 229
🌎 Kunjungi || https://forumsalafy.net/berprasangka-baik/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Qatadah rahimahullah berkata,
ﻭاللَّـهِ، ﻟَﻘَﺪ ﻋَﻈَّﻢَ اللَّـهُ ﺣُﺮﻣَﺔَ ﺍﻟﻤُﺆﻣِﻦِ؛ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﺃﻥ ﺗَﻈُﻦَّ ﺑِﺄﺧِﻴﻚَ ﺇلَّا ﺧَﻴﺮًﺍ
"Demi Allah, sungguh Allah telah mengagungkan kehormatan seorang muslim. Oleh karena itu, Allah melarangmu berprasangka kepada saudaramu kecuali dengan prasangka yang baik."
📚 At-Taubikh wa at-Tanbih hlm. 229
🌎 Kunjungi || https://forumsalafy.net/berprasangka-baik/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Forwarded from Najmi Umar Bakkar
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Ibrahim bin Abu Bakar bin Iyasy رحمه الله telah berkata :
"Aku menangis dekat bapakku ketika menjelang kematiannya". Lantas dia bertanya : "Mengapa engkau itu menangis ?" Apakah kau "berpikir" bahwasanya Allah itu "menyia-nyiakan" ayahmu yg sudah khatamkan al-Qur'an tiap malam selama 40 tahun?" (lihat Shifatus Shafwah II/96)
"Aku menangis dekat bapakku ketika menjelang kematiannya". Lantas dia bertanya : "Mengapa engkau itu menangis ?" Apakah kau "berpikir" bahwasanya Allah itu "menyia-nyiakan" ayahmu yg sudah khatamkan al-Qur'an tiap malam selama 40 tahun?" (lihat Shifatus Shafwah II/96)
Forwarded from Pena Dr. Idris Sulaiman
KESEMPURNAAN AGAMA:
TIDAK PERLU TOKOK TAMBAH
Sedar atau tidak mereka yang melakukan amalan-amalan ibadah yang tidak dilakukan oleh Nabi ﷺ dan para Sahabat mempertikaikan kesempurnaan dan kesyumulan agama.
Pada tanggapan mereka agama Islam belum cukup sempurna dan belum cukup cantik sehingga ia perlu kepada penambahan-penambahan tertentu.
Seolah-olah Nabi ﷺ terlepas pandang atau tidak sempat mengajarkannya kepada umatnya sedangkan amalan-amalan itu juga baik menurut mereka.
Pendirian sebegini mendustakan firman Allah ﷻ:
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ.
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan buat kamu agama kamu, Aku telah cukupkan nikmat Aku kepada kamu dan Aku telah reda Islam itu menjadi agama untuk kamu.”
[Al-Quran, al-Maa’idah, 5:3]
Sabda Nabi ﷺ:
إنَّهُ ليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى الجنةِ إلَّا قد أَمَرْتُكُمْ بهِ، وليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى النارِ إِلَّا قد نَهَيْتُكُمْ عنهُ.
“Sesungguhnya tiada apa yang mendekatkan kamu ke syurga melainkan aku telah memerintahkan kamu melakukannya, dan tiada apa yang mendekatkan kamu ke neraka melainkan aku telah melarang kamu daripadanya.”
[Hasan. al-Sahihah oleh al-Albani, no. 2866]
Justeru perlu ditegaskan bahawa agama Islam semenjak wafatnya Nabi ﷺ telah pun lengkap dan sempurna.
Tiada ruang untuk membuat rekaan-rekaan tertentu dan menokok tambah amalan-amalan baharu dalam agama.
Segala apa yang baik telah pun diajar dan disampaikan oleh Nabi ﷺ dalam hadis-hadis yang sahih.
Maka apa yang bukan sebahagian daripada agama pada zaman Rasulullah ﷺ tidak boleh dianggap sebagai sebahagian daripada agama pada hari ini.
Dr. Idris bin Sulaiman
Kajang
19 Syawal 1444H
10 Mei 2023
TIDAK PERLU TOKOK TAMBAH
Sedar atau tidak mereka yang melakukan amalan-amalan ibadah yang tidak dilakukan oleh Nabi ﷺ dan para Sahabat mempertikaikan kesempurnaan dan kesyumulan agama.
Pada tanggapan mereka agama Islam belum cukup sempurna dan belum cukup cantik sehingga ia perlu kepada penambahan-penambahan tertentu.
Seolah-olah Nabi ﷺ terlepas pandang atau tidak sempat mengajarkannya kepada umatnya sedangkan amalan-amalan itu juga baik menurut mereka.
Pendirian sebegini mendustakan firman Allah ﷻ:
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ.
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan buat kamu agama kamu, Aku telah cukupkan nikmat Aku kepada kamu dan Aku telah reda Islam itu menjadi agama untuk kamu.”
[Al-Quran, al-Maa’idah, 5:3]
Sabda Nabi ﷺ:
إنَّهُ ليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى الجنةِ إلَّا قد أَمَرْتُكُمْ بهِ، وليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى النارِ إِلَّا قد نَهَيْتُكُمْ عنهُ.
“Sesungguhnya tiada apa yang mendekatkan kamu ke syurga melainkan aku telah memerintahkan kamu melakukannya, dan tiada apa yang mendekatkan kamu ke neraka melainkan aku telah melarang kamu daripadanya.”
[Hasan. al-Sahihah oleh al-Albani, no. 2866]
Justeru perlu ditegaskan bahawa agama Islam semenjak wafatnya Nabi ﷺ telah pun lengkap dan sempurna.
Tiada ruang untuk membuat rekaan-rekaan tertentu dan menokok tambah amalan-amalan baharu dalam agama.
Segala apa yang baik telah pun diajar dan disampaikan oleh Nabi ﷺ dalam hadis-hadis yang sahih.
Maka apa yang bukan sebahagian daripada agama pada zaman Rasulullah ﷺ tidak boleh dianggap sebagai sebahagian daripada agama pada hari ini.
Dr. Idris bin Sulaiman
Kajang
19 Syawal 1444H
10 Mei 2023
Forwarded from the straight way
Channel Jalan-jalan Cari Ilmu
Photo
BERTAKWALAH KEPADA ALLAH DI SEGALA KEADAAN
Pemikiran bahwasanya jikalau kita berhijrah maka kita akan menjadi miskin, dijauhi orang-orang, tidak memiliki pekerjaan, itu merupakan pemikiran yang salah, bahkan seseorang yang berhijrah maka mereka tentu akan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq [65]: 2-3)”
Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465.)
Bertakwalah kepadanya! Sesungguhnya pertolongan Allah itu pasti datang.
.
https://t.me/tstraightway
📷 @the_straightway_ x @thesunnah_path
Pemikiran bahwasanya jikalau kita berhijrah maka kita akan menjadi miskin, dijauhi orang-orang, tidak memiliki pekerjaan, itu merupakan pemikiran yang salah, bahkan seseorang yang berhijrah maka mereka tentu akan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq [65]: 2-3)”
Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465.)
Bertakwalah kepadanya! Sesungguhnya pertolongan Allah itu pasti datang.
.
https://t.me/tstraightway
📷 @the_straightway_ x @thesunnah_path
Forwarded from the straight way
📎 TANDA KEBERKAHAN HARTA
👤 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Di antara tanda-tanda keberkahan suatu harta adalah kamu bisa menunaikan perkara yang Allah wajibkan kepadamu dengannya, seperti memberikan nafkah di jalan Allah, di dalam menyambung tali kekerabatan, dan di dalam berbakti kepada kedua orang tua. Kamu bisa menunaikan zakat yang Allah wajibkan kepadamu dari harta tersebut dan juga bisa secara sukarela memberikan sedekah sesuai kehendak Allah Ta'ala".
(Syarh Bulughil Maram (3/305)
.
https://t.me/tstraightway
📷 @the_straightway_ x @al.nasiha
👤 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Di antara tanda-tanda keberkahan suatu harta adalah kamu bisa menunaikan perkara yang Allah wajibkan kepadamu dengannya, seperti memberikan nafkah di jalan Allah, di dalam menyambung tali kekerabatan, dan di dalam berbakti kepada kedua orang tua. Kamu bisa menunaikan zakat yang Allah wajibkan kepadamu dari harta tersebut dan juga bisa secara sukarela memberikan sedekah sesuai kehendak Allah Ta'ala".
(Syarh Bulughil Maram (3/305)
.
https://t.me/tstraightway
📷 @the_straightway_ x @al.nasiha
Forwarded from Lorong Faradisa Official Telegram
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Jangan Tinggalkan Shalat Jum'at
Barangsiapa yang dengan sengaja meninggalkan shalat jum'at 3 kali berturut turut, Allah akan tutup hati dia. Wal'iyadzubillah..
Barangsiapa yang dengan sengaja meninggalkan shalat jum'at 3 kali berturut turut, Allah akan tutup hati dia. Wal'iyadzubillah..
Forwarded from Muslim.or.id
JALAN KEBENARAN HANYA SATU
Pernahkah kita memikirkan bahwa hidup ini hakekitnya adalah perjalanan? Pernahkah kita merenungkan hidup di dunia ini tidak lain adalah sebuah perjalanan menuju kepada Allah Ta`ala?
Tidakkah Anda mengingat sabda Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wa sallam:
كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها
“Setiap hari semua orang melakukan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (Hadits Riwayat Imam Muslim).
Oleh karena itu Allah dalam firman-Nya menjelaskan,
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ
Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat (Asy-Syu’araa`: 88-89).
Dan Allah Ta’ala berfirman pula:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dalam beribadat kepada Tuhannya” (Al-Kahfi: 110).
Memang demikianlah hidup ini, yang diharap dan yang dituju adalah Allah Ta’ala, berjumpa dengan-Nya, menghadap kepada-Nya dan melihat wajah-Nya serta untuk meraih ridha-Nya.
[Jalan hidup yang benar hanya ada satu]
Suatu saat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkisah,
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هذه سبل و عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada jalan itu,’ kemudian beliau membaca,
{وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}
‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya’” ([Al An’am: 153] Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya)
Para imam tafsir menjelaskan bahwa pada ayat ini, Allah Tabaraka wa Ta’ala menggunakan bentuk jamak ketika menyebutkan jalan-jalan yang dilarang manusia mengikutinya, yaitu {السُّبُلَ}, dalam rangka menerangkan cabang-cabang dan banyaknya jalan-jalan kesesatan. Sedangkan pada kata tentang jalan kebenaran, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan bentuk tunggal dalam ayat tersebut, yaitu {سَبِيلِهِ}. karena memang jalan kebenaran itu hanya satu, dan tidak berbilang. (Sittu Duror, hal.52).
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dan ini disebabkan, karena jalan yang mengantarkan (seseorang) kepada Allah hanyalah satu. Yaitu sesuatu yang dengannya, Allah mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Tiada seorangpun yang dapat sampai kepada-Nya, kecuali melalui jalan ini” (Sittu Duror, hal.53).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/25459-jalan-kebenaran-hanya-satu-1.html
Ust. Sa'id Abu Ukkasyah
Pernahkah kita memikirkan bahwa hidup ini hakekitnya adalah perjalanan? Pernahkah kita merenungkan hidup di dunia ini tidak lain adalah sebuah perjalanan menuju kepada Allah Ta`ala?
Tidakkah Anda mengingat sabda Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wa sallam:
كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها
“Setiap hari semua orang melakukan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (Hadits Riwayat Imam Muslim).
Oleh karena itu Allah dalam firman-Nya menjelaskan,
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ
Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat (Asy-Syu’araa`: 88-89).
Dan Allah Ta’ala berfirman pula:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dalam beribadat kepada Tuhannya” (Al-Kahfi: 110).
Memang demikianlah hidup ini, yang diharap dan yang dituju adalah Allah Ta’ala, berjumpa dengan-Nya, menghadap kepada-Nya dan melihat wajah-Nya serta untuk meraih ridha-Nya.
[Jalan hidup yang benar hanya ada satu]
Suatu saat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkisah,
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هذه سبل و عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada jalan itu,’ kemudian beliau membaca,
{وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}
‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya’” ([Al An’am: 153] Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya)
Para imam tafsir menjelaskan bahwa pada ayat ini, Allah Tabaraka wa Ta’ala menggunakan bentuk jamak ketika menyebutkan jalan-jalan yang dilarang manusia mengikutinya, yaitu {السُّبُلَ}, dalam rangka menerangkan cabang-cabang dan banyaknya jalan-jalan kesesatan. Sedangkan pada kata tentang jalan kebenaran, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan bentuk tunggal dalam ayat tersebut, yaitu {سَبِيلِهِ}. karena memang jalan kebenaran itu hanya satu, dan tidak berbilang. (Sittu Duror, hal.52).
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dan ini disebabkan, karena jalan yang mengantarkan (seseorang) kepada Allah hanyalah satu. Yaitu sesuatu yang dengannya, Allah mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Tiada seorangpun yang dapat sampai kepada-Nya, kecuali melalui jalan ini” (Sittu Duror, hal.53).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/25459-jalan-kebenaran-hanya-satu-1.html
Ust. Sa'id Abu Ukkasyah
muslim.or.id
Jalan Kebenaran Hanya Satu (1)
Jalan yang mengantarkan (seseorang) kepada Allah hanyalah satu. Yaitu sesuatu yang dengannya, Allah mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Tiada seorangpun yang dapat sampai kepada-Nya, kecuali melalui jalan ini