Muslimafiyah.com
21.2K subscribers
3.4K photos
102 videos
12 files
3.85K links
Download Telegram
# Tidak Membayar Upah Buruh Pekerja akan Menjadi Musuh Allah di Hari Kiamat

Jangan Menunda Hak Buruh Pekerja

Menunda hak pekerja juga akan dimusuhi oleh Allah pada hari kiamat.  Dalam sebuah hadits qudsi riwayat Abu Hurairah, Allah berfirman,

ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﺃَﻧَﺎ ﺧَﺼْﻤُﻬُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ : ﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﺑِﻲ ﺛُﻢَّ ﻏَﺪَﺭَ، ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺑَﺎﻉَ ﺣُﺮًّﺍ ﻓَﺄَﻛَﻞَ ﺛَﻤَﻨَﻪُ، ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺍﺳْﺘَﺄْﺟَﺮَ ﺃَﺟِﻴﺮًﺍ ﻓَﺎﺳْﺘَﻮْﻓَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻌْﻂِ ﺃَﺟْﺮَﻩُ

“Tiga orang, saya yang akan menjadi musuhnya pada hari kiamat: Orang yang berjanji dengan menyebut nama-Ku lalu dia melanggar janji, Orang yang menjual orang yang merdeka lalu dia menikmati hasil penjualannya tersebut, dan Orang yang mempekerjakan orang lain, namun setelah orang tersebut bekerja dengan baik upahnya tidak dibayarkan” (HR. Bukhari 2227).

Dalam salah satu fatwa As-Subki dijelaskan,

ﻭَﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺍﺳْﺘَﺄْﺟَﺮَ ﺃَﺟِﻴﺮًﺍ ﻣُﺴْﺘَﻮْﻑٍ ﻋَﻤَﻠَﻪُ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻌْﻄِﻪِ ﺃَﺟْﺮَﻩُ ﺑِﻤَﻨْﺰِﻟَﺔِ ﻣَﻦْ ﺍﺳْﺘَﻌْﺒَﺪَ ﺍﻟْﺤُﺮَّ ﻭَﻋَﻄَّﻠَﻪُ ﻋَﻦْ ﻛَﺜِﻴﺮٍ ﻣِﻦْ ﻧَﻮَﺍﻓِﻞِ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﻓَﻴُﺸَﺎﺑِﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﺎﻉَ ﺣُﺮًّﺍ ﻓَﺄَﻛَﻞَ ﺛَﻤَﻨَﻪُ ﻓَﻠِﺬَﻟِﻚَ ﻋَﻈُﻢَ ﺫَﻧْﺒُﻪُ

“Seseorang yang mempekerjakan orang lain, ia telah menunaikan tugasnya dengan baik. Akan tetapi orang tersebut tidak memberikan upahnya. Hal ini sebagaimana orang yang memperbudak manusia merdeka. Dia menghalanginya orang lain untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah. Ini sama saja dengan orang yang menjual manusia merdeka, kemudian memakan hasilnya. Ini adalah dosa yang sangat besar” (Fatawa As-Subki, 2/377).

📗Baca selengkapnya:

https://muslim.or.id/29900-tidak-membayar-upah-buruh-pekerja-akan-menjadi-musuh-allah-hari-kiamat.html

✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.

Yuk berpartisipasi dakwah bersama MuslimAfiyah dengan berdonasi ke:

Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia

Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373

📎 Follow juga akun kami:
@kajian_raehanul_bahraen
@muslimafiyahacademy
@muslimafiyahrihlah
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:

Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia

Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
*Apapun Latar Belakangnya (Tehnik, Kedokteran, Ekonomi, dll), Bisa Belajar Agama lalu Mendakwahkannya*

# Tidak Harus Jadi Ustadz atau Ulama untuk Masuk Surga Tertinggi

Maaf sedikit berbagi pengalaman kami (dr. Raehanul Bahraen)

Dulu saya sempat ingin banting stir, fokus belajar agama saja, karena memang agama dan dakwah sumber kebahagiaan utama bagi saya. Akan tetapi Islam adalah agama yang Indah, Islam mengajarkan bahwa setiap orang punya jalan jihad masing-masing. Tidak semua harus jadi ustadz dan ulama. Ternyata jalan jihad saya adalah menjadi dokter. Setiap jalan jihad berpotensi mendapatkan surga tertinggi dengan niat yang ikhlas dan ittiba' (mengikuti) ajaran/sunnah

Semoga anda juga bisa masuk surga tertinggi dengan jalan jihad masing-masing yang sudah dianugrahkan Allah kepada anda. Aamiin

Lihat-lah Bilal tukang Adzan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau ikhlas dan profesional dengan tugas dan pekerjaannya. Beliau bukanlah ulama dan pejabat di kalangan sahabat. Tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mempersaksikan beliau adalah penghuni surga, kedudukan beliau bisa jadi lebih tinggi di sisi Allah [1]

Demikian juga Uwais Al-Qarni, seorang tabi'in
Beliau hanyalah seorang pesuruh dan pembantu di kaumnya, tetapi ia sangat berbakti kepada ibunya
dan sangat ikhlas serta amanah dengan pekerjaannya.

Sahabat sekelas Umar bin Khattab jika bertemu dengan Uwais, Umar diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam agar meminta didoakan oleh Uwais Al-Qarni dan ini dilakukan oleh Umar ketika bertemu dengan Uwais Al-Qarni sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam [2]

Saudaraku,

Masing-masing kita sudah punya jalan jihad sendiri- sendiri dalam membela dan memperjuangkan agama (jihad bukan hanya perang saja) sebagaimana hadits berikut

ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪُ ﻣَﻦْ ﺟَﺎﻫَﺪَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ

“Mujahid adalah orang yang berjihad memerangi jiwanya dalam ketaatan kepada Allah dan Muhajir adalah orang yang berhijrah dari larangan Allah.” [3]

Jihad juga bisa dengan harta, jiwa maupun lisan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺟَﺎﻫِﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻟِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻟْﺴِﻨَﺘِﻜُﻢْ

“Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” [4]

Demikian semoga bermanfaat

@Kereta Api Yogyakarta - Cilengsi

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Catatan kaki:

[1] Dari Abu Buraidah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam di pagi hari memanggil Bilal lalu berkata,

ﻳَﺎ ﺑِﻼَﻝُ ﺑِﻢَ ﺳَﺒَﻘْﺘَﻨِﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻣَﺎ ﺩَﺧَﻠْﺖُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺧَﺸْﺨَﺸَﺘَﻚَ ﺃَﻣَﺎﻣِﻰ ﺩَﺧَﻠْﺖُ ﺍﻟْﺒَﺎﺭِﺣَﺔَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﺴَﻤِﻌْﺖُ ﺧَﺸْﺨَﺸَﺘَﻚَ ﺃَﻣَﺎﻣِﻰ

“Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sendalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku dengar suara sendalmu di hadapanku.”

Bilal menjawab,

ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺃَﺫَّﻧْﺖُ ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﺻَﻠَّﻴْﺖُ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻨِﻰ ﺣَﺪَﺙٌ ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﺗَﻮَﺿَّﺄْﺕُ ﻋِﻨْﺪَﻫَﺎ ﻭَﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺃَﻥَّ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰَّ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ

“ Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua raka’at setelah itu.” (HR. Tirmidzi, hasan )

[2] Umar bin Al-Khatthab ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda

ﺇِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ ﺃُﻭَﻳْﺲٌ ﻭَﻟَﻪُ ﻭَﺍﻟِﺪَﺓٌ

“Sebaik-baik tabi’in adalah seorang yang disebut dengan Uwais dan ia memiliki seorang ibu” (HR. Muslim)

[3] HR. Ahmad 6/21, shahih

[4] HR. Abu Dawud, dishahihkan al-Albani dalam al-Misykah no. 3821

https://muslimafiyah.com/tidak-harus-jadi-ustadz-atau-ulama-untuk-masuk-surga-tertinggi.html

.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:


Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia


Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
Yuk buruan daftar, Sebelum-sebelumnya SELALU FULL BOOKED, bahkan panitia harus mengorbankan kamar dan menginap di hotel lainnya, agar kuota peserta bisa ditambah

*Wisata Keluarga Muslim Afiyah #3 @ The Oxalis Regency - Magelang*

_Ayah Bunda, mari manfaatkan momen *liburan sekolah / pondok pesantren di tengah tahun ini*, dengan kegiatan rekreasi ceria bersama anak-anak tercinta, sekaligus menimba ilmu agama._

*1️⃣ Pemateri:*
1. Al-Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
2. Al-Ustadz Muhammad Romelan, Lc
3. Kak Erlan Iskandar
4. Coach Bima Bramanda
5. Coach Monica
6. Kak Eko Praz

*2️⃣ Materi Kajian & Kegiatan*
1. Bedah Buku "Memahami Karakter Dasar Suami Istri dalam Psikologi Islam"
2. Bekal Orang Tua bagi Anak Menjelang Dewasa
3. Kisah-Kisah Anak Teladan
4. Pelatihan Senam Booster Kejantanan Pria
5. Pelatihan Senam Vitalitas Wanita
6. Permainan tradisional (anak & remaja)
7. Api Unggun (apabila tidak hujan)
8. Doorprize

*3️⃣ Hari, Tanggal:* Jumat - Ahad, 28 - 30 Juni 2024

*4️⃣ Lokasi:* The Oxalis Regency - Magelang

*5️⃣ Fasilitas:*
*A. Fasilitas untuk Keluarga:*
1. Makan 6x (breakfast 2x | lunch 2x | dinner 2x)
2. Coffee break 3x
3. Kamar hotel
4. Kolam renang
5. Outbound area

*B. Fasilitas Default Kamar:*
AC, mini bar, teko pemanas air, teh - kopi - gula - creamer, TV, kulkas, peralatan mandi, water heater, hair dryer, bathub

6️⃣ *Informasi / Pendaftaran:* 0823-2373-0404 atau wa.me/6282323730404

✔️ Dapatkan harga khusus _Early Bird_ bagi yang mendaftar sebelum 20 Mei 2024.

7️⃣ *Penyelenggara:*
• DRB Group
• Muslim Afiyah
• Muslim Afiyah Publishing
• Rihlah Afiyah Wisata
CAPEK!! Selalu setuju sama orang lain. Gak enakan kalo nolak ajakannya.

Terus aja mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri!

Berbuat baik kepada orang lain memang mengandung pahala dan keutamaan yang banyak, tapi jangan lupa ya bahwa yang pantas didahulukan adalah kebaikan dan keselamatan diri sendiri terlebih dahulu.

Jadi semua ada batasnya, dan yang terbaik adalah bersikap pertengahan.

Nah gimana sih caranya biar kita gak selalu jadi "People Pleaser", kan rasanya pasti capek banget tuh :(

Yuk kita ikuti kelasnya!

Link regis Akhawat:
s.id/peoplepleaser

Link regis Ikhwan:
s.id/cowokpeoplepleaser
# Berhubungan Intim Ketika Hamil (Syariat Dan Medis)

“Mas, Hati-hati ya, istrinya masih hamil muda, puasa dulu”

“kalau sedang hamil besar, tidak boleh nanti sulit melahirkan”

“hati-hati mas, nanti bayinya bisa terganggu”

Sering timbul pertanyaan atau ada berbagai pernyataan mengenai hal ini. Apakah berbahaya? Bagaimana caranya? Harus hati-hati? Apakah benar-benar harus bersabar dan puasa? Bagaimana pandangan Islam dalam hal ini?



Hukumnya dalam Islam

Hukumnya adalah mubah/boleh.Karena ini adalah perkara dunia, maka perkara dunia hukum asalnya mubah/boleh sampai ada dalil yang melarang. sebagaimana kaidah fiqh

الأصل في الأشياء الإباحة

“hukum asal urusan dunia adalah mubah/boleh”

Selama tidak menimbulkan bahaya. Dan juga tidak memberatkan serta membuat istri merasa tersiksa. Misalnya ketika trimester pertama (tiga bulan pertama), biasanya wanita hamil mengalami mual-muntah (morning sicknes), maka sebaiknya suami tidak memaksakan. Ini sebagai bentuk muamalah dan pergaulan yang baik dengan istri, sesuai dengan firman Allah Ta’ala,

وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْفِ

“Pergaulilah istrimu dengan baik.” (An-Nisa’ : 19)

Dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (komite Fatwa di Saudi) dijelaskan,

وإن كان القصد وطء الزوج لزوجته الحامل فلا بأس بذلك؛ لأن الله لم يحرم وطء الزوجة إلا في حالة الحيض أو النفاس أو الإحرام.

“Adapun jika yang dimaksudkan adalah seorang suami menyetubuhi istrinya yang hamil, maka tidak mengapa/boleh. Karena Allah tidaklah melarang mencampuri istri kecuali pada masa haidh, nifas dan ihram.”[1]


Ada hadits larangannya?

Ada hadits yang dzahirnya melarang menyetubuhi wanita hamil, yaitu:

لَا توطأ حامل حتى تضع

“Wanita hamil tidak boleh diajak berhubungan intim sampai dia melahirkan.”[2]

Akan tetapi maksud dari hadits ini adalah wanita tawanan perang (yang akan menjadi budak) yang hamil dari suami sebelumnya. Maka tidak boleh menyetubuhi mereka sampai mereka sampai mereka melahirkan(budak wanita boleh disetubuhi oleh tuannya). Ar-Rabi’ bin Habib berkata,

مَعْنَى الْحَدِيثِ فِي الإِمَاءِ ، أَيْ لا يَطَؤُهُنَّ أَحَدٌ مِنْ سَادَاتِهِنَّ حَتَّى يُسْتَبْرَيْنَ ، وَأَمَّا الزَّوْجُ فَحَلالٌ لَهُ الْوَطْءُ لامْرَأَتِهِ الْحَامِلِ

“Makna hadis ini berkaitan dengan budak, yaitu tuan budak tersebut tidak boleh menyetubuhi budak yang hamil sampai rahimnya bersih. Adapun suami, dia dihalalkan untuk menyetubuhi istrinya yang hamil.”[3]


Aman tidak secara medis?

Jawabannya aman, baik itu pada awal-awal kehamilan maupun ketika hamil besar. Asalkan memperhatikan posisi , gerakan dan kekuatan yang sesuai (tidak kasar) serta tidak berlebihan intensitas dan lamanya dimana istri sampai merasa kelelahan.

Memang ada beberapa keadaan yang tidak dianjurkan atau berhati-hati ketika berhubungan intim, yaitu pada keadaan abnormal seperti:
– Plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim)

– Berisiko keguguran atau ada riwayat

-pecah ketuban

-Pendarahan vagina.

-Sering kram perut

-kelemahan servik/rahim

Berikut posisi-posisi yang aman khusunya ketika sudah hamil besar, tetapi kami tidak merincinya karena artikel ini untuk bacaan umum dan kami yakin suami-istri sudah mengetahuinya karena ini adalah fitrah manusia,

-suami di atas

Bisa meletakkan bantal di belakang punggung istri sehingga suami tidak menekan perut.

-istri di atas

-dari belakang

-dari samping sambil berbaring



Adapun ketika berhubungan kemudian istri mencapai klimaks, kemudian perut terasa kejang karena kontraksi, maka tidak masalah. Karena ini semacam pijatan ringan, tidak mempengaruhi janin di dalam rahim.



Demikian, semoga bermanfaat



@ Pogung Lor-Jogja, 13 Jumadis Tsani 1434 H

penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Footnote:
[1] Fatwa no. 16591,sumber: http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaSubjects.aspx?View=Page&HajjEntryID=0&HajjEntryName=&NodeID=4829&PageID=6952&SectionID=3&SubjectPageTitlesID=27801&MarkIndex=0&0

[2] HR. Abu Daud, disahihkan Al-Albani.

[3] Musnad Ar-Rabi’ bin Habib, keterangan hadis no. 528
Link Artikel:
https://muslimafiyah.com/berhubungan-intim-ketika-hamil-syariat-dan-medis.html

.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:


Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia


Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia

______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Siapa yang belum pesan nih? Sebelum stoknya habis, stok sebelumnya habis dalam waktu 1,5 bulan lho
.
# Fikih Kontemporer Hubungan Intim Suami Istri

Buku yang akan membahas permasalahan jimak atau hubungan intim suami-istri, baik yang klasik maupun kontemporer, antara lain:

- Bersedekah dengan cara berhubungan badan
- Senggama yang halal bermanfaat bagi kesehatan
- Fantasi dan variasi seksual dalam persepsi syariat Islam
- Sunnahnya mandi bersama pasangan yang sudah dinikahi
- Boleh tidur dalam keadaan junub setelah berjimak
- Benarkah berhubungan badan di malam Jum'at itu sunnah?
- Hukum menggunakan obat kuat demi kenikmatan seks

Dan masih banyak bahasan menarik lainnya, terkhusus bagi pasangan suami istri.

Penulis : Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK
Tebal : 182 halaman
Ukuran : 15 x 21 cm

Info pemesanan hubungi
https://wa.me/6282220757472

#buku #fikh #pasutri
# Kapan Boleh Mendatangi Istri Setelah Melahirkan?

Allah berfirman,

وَلا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ

“Dan janganlah kamu mendekati mereka sampai mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Berdasarkan ayat di atas, secara syariat, ketika wanita tersebut telah suci (selesai dari nifasnya) dan telah bersuci (mandi besar) maka saat itu pula suaminya bisa langsung mendatanginya.

Dalam hal ini, sudut pandang medis pun tidak menolaknya, wanita yang menjalani nifas sejatinya sedang menjalani masa pemulihan pada rahim dan farjinya pasca melahirkan. Jika wanita nifas telah melewati berbagai fase lochia hingga akhir, itu artinya masa nifasnya telah berakhir dan sudah bisa kembali aktif berhubungan intim.

📗Baca selengkapnya:

https://muslimafiyah.com/kapan-boleh-mendatangi-istri-setelah-melahirkan.html

✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.

.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:

Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia

Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
# Sahabat Ngajiku yang Hilang, Kembalilah ....

Kita mendengar dan bahagia
Ada kawan yang sudah hijrah
Tetapi berlalu lah zaman yang sebentar saja
Kita lihat ia kembali ke maksiat yang dulu
Kembali tenggelam dalam lumpur maksiat
Kembali tenggelam dalam hiruk-pikuk
Tipu daya dunia yang melalaikan akhirat
.
Usut punya usut
Ternyata ia TIDAK TEGA
meninggalkan kawan buruk yang lama
Masih bergaul dengan mereka
Memang, sering berkumpul dengan ikhwan pengajian
Tapi masih sering berkumpul juga dengan kawan buruk
.
Akhirnya fitnah dunia yang mendominasi
Karena dunia itu menipu
Dunia itu manis dan hijau
Padahal hati lemah
Syahwat dan syubhat menyambar-nyambar
.
Keimanan dilepas pelan-pelan
Bagai tikar dilepas anyaman-nya
.
Dalam hadits,
.
“Fitnah-fitnah akan mendatangi hati bagaikan anyaman tikar yang tersusun seutas demi seutas”. [HR. Muslim no 144]
.
Tidakkah kita takut
Allah telah memberi hidayah sunnah
Kemudian kita berpaling setelahnya
Lalu Allah palingkan hati kita selama-lamanya
dan Allah sudah tidak peduli lagi

Allah berfirman,
.
“Maka ketika mereka melenceng (dari jalan yang lurus) niscaya Allah lencengkan hati-hati mereka.” (Ash-Shaff/61:5)

Semoga kita semua istiqamah setelah berhijrah

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

https://muslimafiyah.com/penyebab-utama-gagal-hijrah-adalah-tidak-menjauhi-kawan-lama-yang-buruk.html

Follow juga:
@muslimafiyahcom
@muslimafiyah_publishing
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:

Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia

Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat