Materi Kultum
1.81K subscribers
85 photos
3 videos
8 files
141 links
Materi Referensi Islam
Download Telegram
[15/9 11.03] Abu Syadda: *Menjaga Kesehatan Hati*
https://t.me/KonsultasiSyariah

Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Terdapat banyak dalil bahwa iman, ibadah, dan ketaataan adalah nikmat. Iman itu manis, ibadah itu manis, taat itu manis, yang hanya bisa dirasakan oleh hati yang sehat.

Dalam al-Quran, Allah menyebut wahyu dengan sebutan ar-Ruh,

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا

“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh (al-Quran) dengan perintah Kami…” (QS. as-Syura: 52)

Yang dimaksud Ruh pada ayat di atas adalah wahyu al-Qur’an.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beberapa hadisnya juga menyebutkan bahwa iman itu rasanya lezat. Diantaranya, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

Ada 3 hal, siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan manisnya iman. [1] Allah dan Rasul-Nya menjadi sesuatu yang paling dia cintai melebihi yang lainnya. [2] Mencintai orang lain yang latar belakangnya hanya karena Allah. [3] dan dia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke neraka. (Bukhari 6941 & Muslim 174)

Kemudian, dalam hadis yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut shalat sebagai sesuatu yang menenangkan. Dalam hadis dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ

“Ketenangan hatiku dijadikan dalam shalat.” (HR. Ahmad12293, Nasai 3956, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)

Mengapa Ketika Ibadah kita Tidak Nyaman?

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ketika kita melakukan ketaatan, kita selalu merasa tidak nyaman? Kita merasa tidak betah. Bahkan umumnya kita berfikir bagaimana agar ibadah itu segera selesai…

Bukankah taat itu nikmat?

Shalat itu menenangkan?

Ibadah itu rasanya lezat?

Tapi mengapa seolah menjadi beban yang sangat berat bagi kita?

Jawabannya adalah karena hati kita sedang sakit…

Sebagaimana ketika fisik kita sedang sakit, semua terasa pahit, meskipun sejatinya itu nikmat.

Orang sakit diberi makanan selezat apapun, tidak akan bisa dia nikmati. Karena semua terasa pahit.

Bagi orang sehat, mandi dengan air itu menyegarkan, tapi bagi orang sakit, itu menyiksa dirinya.

Karena dia sakit, sehingga tidak bisa menikmati yang lezat…

Bagaimana penawarnya?

Ibnul Qoyim menyebutkan teori pengobatan orang sakit. Teori ini berlaku dalam semua tindakan pengobatan orang yang sakit, baik sakit fisik maupun sakit hati.

Kata Ibnul Qoyim,

ومدار الصحة على حفظ القوة والحمية عن المؤذى واستفراغ المواد الفاسدة ونظر الطبيب دائر على هذه الأصول الثلاثة

Menjaga kesehatan berporos pada 3 hal: [1] Menjaga kekuatan (حفظ القوة), [2] Perlindungan dari sesutau yang memperparah sakitnya (والحمية عن المؤذى) dan [3] Membersihakan sumber penyakit (واستفراغ المواد الفاسدة).

Dan para dokter selalu memperhatikan 3 prinsip ini. (Ighatsah al-Lahafan, 1/16).

Selanjutnya, kita akan merinci secara ringkas,

Pertama, Menjaga kekuatan [حفظ القوة]

Dalam dunia kedokteran, pendekatan pertama yang digunakan dokter untuk mengobati pasiennya adalah menjaga kekuatan fisik pasien. Dokter akan meminta pasien untuk banyak mengkonsumsi makanan bergizi, banyak beristirahat, jangan banyak berfikir berat, dan tidak lupa diberi multivitamin.

Dalam menjaga kesehatan hati yang sakit juga demikian, kita harus memberikan nutrisi bagi hati. Diantaranya dengan banyak berdzikir, banyak mendekatkan diri kepada Allah, banyak belajar agama, dst.
Karena wahyu itu ruh… mendekat kepada wahyu, baik bentuknya amalan maupun menata pemahaman, berarti meningkatkan potensi kehidupan bagi hati.

Kedua, Perlindungan dari sesutau yang memperparah sakitnya [والحمية عن المؤذى]

Dalam dunia kedokteran, pendekatan kedua yang digunakan dokter untuk mengobati pasiennya adalah melindungi pasien dari sesutau yang memperparah sakitnya. Dokter akan menyebutkan beberapa pantangan yang harus dihindari pasien. Tidak boleh makan berlemak, berkolestrol, dst.

Dalam menjaga kesehatan hati yang sakit juga demikian, kita harus menjaga diri dari kondisi yang memperparah penyakit hati kita. Itulah dosa dan maksiat. Karena dosa dan maksiat adalah noda bagi hati.

Ketiga, Membersihakan sumber penyakit [واستفراغ المواد الفاسدة]

Dalam dunia kedokteran, ini pendekatan ketiga. Dokter akan mengobati sumber penyakit pasien. Pasien akan diberi obat misalnya antibiotik, anti radang, anti alergi, dst.

Dalam menjaga kesehatan hati yang sakit juga demikian, kita harus membersihkan sumber penyakit hati. Dengan cara membersihkan noda dosa. Bentuknya, banyak bertaubat kepada Allah, memohon ampun atas kesalahan yang kita lakukan, dst.

Allahu a’lam.

,*SUMBER:*
https://konsultasisyariah.com/28816-menjaga-kesehatan-hati.html

<<<<<< >>>>>>>>
[15/9 12.02] Abu Syadda: https://www.dakwah.id/khutbah-jumat-singkat-tentang-takwa/
Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”
Yuk diperhatikan lagi, cek komen untuk lengkapnya 👍🏻
Forwarded from hadist Rasul | Grup Diskusi
1. SUPPOSITORIA (OBAT BERBENTUK PELURU YANG DIMASUKKAN KE DALAM ANUS ATAU YANG SEMISALNYA).
Tidak membatalkan puasa. [Menurut pendapat asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh.]

2. TETES MATA
Tidak membatalkan puasa.
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumulloh].

3. CELAK
Tidak membatalkan puasa
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin].

4. TETES TELINGA
Tidak membatalkan puasa.
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumulloh]

5. TETES HIDUNG
Jika sampai masuk ke lambung maka membatalkan puasa. [asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]
📝 Adapun asy-Syaikh Ibnu Baz berpendapat tetes hidung TIDAK BOLEH bagi orang yang berpuasa. Dan barangsiapa yang mendapati rasanya di tenggorokannya, maka wajib baginya untuk mengqodho’ (yakni batal puasanya).

6. SPRAYER (SEMPROT) ASMA.
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz, aay-Syaikh Ibnu Utsaimin dan al-Lajnah ad-Daimah rahimahumulloh].

7. SUNTIKAN NUTRISI
Membatalkan puasa. 👉🏽Adapun suntikan otot, pembuluh darah atau kulit maka tidak membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].

8. SUNTIK PENICILLIN
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

9. SUNTIKAN INSULIN BAGI PENDERITA DIABETES
Tidak membatalkan puasa.
[al-Lajnah ad-Daimah].

10. SUNTIK BIUS (ANAESTESI) PADA GIGI, MENAMBAL DAN MEMBERSIHKANNYA
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahulloh].

11. MENGHIRUP BUKHUR (ASAP GAHARU) DENGAN SENGAJA DALAM KEADAAN TAHU
Membatalkan puasa.
🔻Adapun sekedar mencium aroma bukhur tanpa sengaja menghirupnya, maka TIDAK membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

12. MEMAKAI MINYAK WANGI DAN MENGHIRUPNYA
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].

13. PELEMBAB BIBIR
Tidak membatalkan puasa,
👉 Dengan syarat tidak ada yg tertelan sedikitpun darinya.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

14. MAKE-UP​
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

15. MUNTAH DENGAN SENGAJA
Membatalkan puasa.
🔻Adapun jika tidak sengaja maka tidak membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

16. EPISTAKSIS (MIMISAN), CABUT GERAHAM DISERTAI KELUARNYA DARAH
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].

17. DIAMBIL DARAH UNTUK DIPERIKSA
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]

18. IHTILAM (MIMPI BASAH)
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].

19. BERENANG DAN MENYELAM
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].

20. OBAT KUMUR (SEMISAL LISTERINE​)
Tidak membatalkan puasa.
🔻Dengan syarat tidak ada yang tertelan sedikitpun darinya.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]

21. SIWAK
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].

22. PASTA GIGI (GOSOK GIGI)
Tidak membatalkan puasa selama tidak sampai Ke lambung.
🔻(Akan tetapi) yang lebih baik utama tidak menggunakannya, karena memiliki pengaruh (rasa) yang kuat.

23. MENELAN DAHAK
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
🔻adapun asy Syaikh ibnu Baz rahimahulloh berpendapat dahak/riak (النخامة) tidak boleh ditelan dan wajib dibuang (tambahan dari pent).

24. MENCICIPI MAKANAN
Tidak membatalkan puasa,
👉🏽 akan tetapi tidak boleh menelannya, dan tidak melakukannya kecuali memang dibutuhkan.

25. KOYO NIKOTIN
Membatalkan puasa.
[al-Lajnah ad-Daimah]

✍🏻 Al Ustadz Syafi'i Al Idrus
حفظه اللـہ تعالـــــﮯ

📚"Tanbiihaat Syahri Ramadhon" Faedah dari Majmu'ah Manaabir Al-kitab Was Sunnah Dengan Sedikit Perubahan |
Forum Ahlussunnah Ngawi
Nikmat sehat dan waktu luang

1. Perbanyak berdoa diwaktu mustajab
2. Perbanyak bersedekah
3. Perbanyak ibadah Sunnah
BALASAN AMAL DENGAN YANG SEMISAL

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.”

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Jika kalian baik dalam perbuatan-perbuatan dan uacapan-ucapan kalian, Sesungguhnya kalian berarti telah berbuat baik terhadap diri kalian sendiri.

Sebab pahalanya kembali kepada kalian. Bila kalain bertindak buruk, maka hukumannya (juga) berbalik mengenai kalian sendiri.

Jika nanti telah tiba ketetapan terjadinya kerusakan kedua (yang kalian perbuat), maka Kami akan menjadikan musuh kalian berkuasa atas kalain kembali, untuk menghinakan dan mengalahkan kalian.

Sehingga tampaklah bekas-bekas penghinaan dan penistaan pada wajah-wajah kalian dan lalu merangsek masuk menghadapi kalain ke dalam baitul maqdis untuk menghancurkannya sebagaimana mereka dahulu pernah menghancurkannya, dan kemudian meluluhlantahkan semua yang mereka miliki sehabis-habisnya secara total.
ORANG-ORANG YANG MASUK KE DALAM NERAKA LALU DIKELUARKAN KARENA PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG SHOLEH

sc: mahasiswa.salaf

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,

“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.

Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.

Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”

Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).
*🚦🏠 MENGAPA PAHALA PUASA ITU TIDAK MEMILIKI BATASAN⁉️*

Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah mengatakan :

"Puasa dikecualikan dari amalan-amalan yg dilipat gandakan pahalanya. Semua amalan hamba akan dilipat gandakan pahalanya dari sepuluh kali lipat, hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Karena puasa tidak terbatas pahalanya dengan batasan tadi.

Bahkan Allah akan melipatgandakan pahalanya dengan tiada batasan, karena puasa itu termasuk kesabaran. Allah Taala berfirman :

  إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ

"Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."
QS. Az-Zumar, 10

Oleh karena itu, diriwayatkan dari Nabi ﷺ kalau beliau menamakan bulan ramadhan dengan bulan kesabaran.

Dalam hadits lain, beliau ﷺ bersabda :

"Berpuasa adalah setengah kesabaran."
HR. Tirmidzi

Sabar itu ada tiga :

• Sabar dalam menaati Allah,
• Sabar dalam meninggalkan maksiatNya
• Dan sabar terhadap takdir Allah yg menyedihkan.

Dan tiga hal ini terkumpul semua dalam ibadah puasa.
Karena dalam berpuasa ada kesabaran untuk menaati Allah, bersabar meninggalkan apa yg Allah haramkan atas orang yg berpuasa berupa syahwaat.
Bersabar atas apa yg dialami oleh orang berpuasa berupa rasa lapar, haus dan lemah batin dan badannya."

📑 Lathaaif Al-Maarif 283-284

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

*Mohon bantu sebarkan*

*_"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..."HR.MUSLIM_*

*BAROKALLAHUFIKUM💐*
*📜 AMALAN-AMALAN KEBAIKAN DI BULAN RAMADHAN*

Asy Syaikh Sholih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله تعالى

*Pertanyaan :*

_Apa saja amalan-amalan kebaikan yang dianjurkan pada bulan Ramadhan yang Mubarok (diberkahi) ini?_

*Jawaban :*

“Amalan-amalan kebaikan yang dianjurkan pada bulan ramadhan sangat banyak.

`Yang terpentingnya adalah menjaga terlaksananya amalan-amalan yang telah Allaah wajibkan pada bulan Ramadhan dan selainnya berupa shalat 5 waktu dan puasa.```

Kemudian setelah itu memperbanyak amalan-amalan sunnah berupa membaca Al-Qur’an, shalat tarawih dan tahajjud, bersedekah, dan ber’itikaf.

Serta memperbanyak dzikir, tasbih, tahlil dan takbir, dan duduk di masjid untuk beribadah padanya.

Serta menjaga puasa dari hal-hal yang bisa membatalkannya atau mengurangi nilai puasa baik dari perkataan atau perbuatan yang dharamkan dan yang dimakruhkan.

*Mohon bantu sebarkan*

*_"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..."HR.MUSLIM_*

*BAROKALLAHUFIKUM💐*
SEMAKIN TERKIKISNYA SENSITIFITAS KITA DI BULAN RAMADHAN📌💫💦

Tak terasa, hari-hari berlalu bagaikan gulungan kertas yang tergulung, penyakit akut "rasa malas dan santai" semakin banyak dan ganas menjangkiti diantara kita kaum muslimin.

Malas untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, sholat sunnah rowatib, dan berbagai ketaatan lainnya pun mulai mengendur, tak seperti semangat diawal ramadhan.

Seakan hari-hari yang berlalu itu bagai rutinitas semata.

Para ulama menyebutkan,

كثرة المِساس تُذهب الإحساس

Seringnya berinteraksi itu dapat membunuh sensitifitas

Kita sangat perlu untuk terus kembali memompa semangat, daya juang, dan tekad kita untuk beramal di bulan ramadhan ini.

Coba sesekali beralih macam ibadah, bilangan, dan waktu pelaksanaannya untuk menyegarkan kembali semangat kita dlm beramal.

Karena Ramadhan kita tak boleh berlalu sia-sia begitu saja. Pintu² Surga terbuka lebar, pintu² Neraka tertutup rapat, dan dibelenggunya syaithon², manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.

اللهمّ اجعل لي نصيبا من كلّ خير تنزل في رمضان

Ya Allaah...
Jadikanlah untukku bagian dari setiap kebaikan yang engkau turunkan di bulan romadhon
*MANHAJ SALAF*

🌷 *SEBUAH RENUNGAN*🌷


©© *RENUNGAN NASIHAT*®®


Rajin shalat berjamaah..
Selalu berada di shaf depan..
Tidak pernah masbuk,..

Tapi duit tetap ngga punya..
Bahkan sandal sering ilang,..

Sedangkan tetangga yang tak pernah shalat..
Tapi mobilnya ganti² terus..

Sudah menutup aurat...
Rajin tilawah,..
Rutin dzikir pagi petang..
Shalat sunnah..
Puasa..

Tapi hidup tetap pas-pasan,.
Bahkan tinggal di kontrakan,...

Sedangkan teman yang tak menutup aurat,
Senang maksiat..
Tapi rezekinya lancar terus,..

Terus untuk apa saya shalat ?
Terus untuk apa saya taat ?

Jangan Buta Nikmat...

Coba tengok badanmu yang sehat,
Aibmu yang Allah tutupi,
Hidupmu yang aman,
Anak-anakmu yang sholeh,
Keluargamu yang harmonis,
Di mudahkan mendapat ilmu,
Di istiqomahkan dalam ketaatan,

Mengapa kita tidak melihat hal ini sebagai nikmat ?

Mengapa yang kita lihat hanya nikmat mobil dan uang saja ?

Merenunglah,..

Lihat nikmat-nikmat yang telah Allah berikan padamu, sedangkan Allah tidak memberikan nikmat itu kepada mereka.

◼️Niscaya dengan begitu, kamu akan banyak bersyukur dan berhenti membanding-bandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain.

Habibie Quotes, 17/05/22

🍄🍄🍄🔵🍄🍄🍄
🍃📚●●●━━━━━━━━━━┓
              𝐀 𝐋 - 𝐈 𝐋 𝐌 𝐔
┗━━━━━━━━━━●●●📚🍃

JANGAN SIA-SIAKAN UMURMU

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:

عمر الإنسان أيام معدودة، فما دمت معافا في بدنك وفي أمن واستقرار فسارع إلى الاشتغال بالطاعات

"Umur manusia hanyalah hari-hari yang bisa dihitung, maka selama engkau diberi kesehatan badan dan dalam keadaan aman dan tenang, maka bersegeralah untuk menyibukkan diri dengan ketaatan."

Syarh Kitab al-Kabair, halaman. 565

•••┈••••○❁ ❁○••••┈•••
*🍽️ HUTANG PUASA UNTUK ORANG TUA YANG MENINGGAL🪦*



Kwajiban anak kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dunia adalah mendo'akan nya , menyambung silaturahim kepada saudara - saudara , kerabat dan sahabat - sahabatnya dahulu ketika semasa hidupnya , menunaikan wasiatnya.
Bagaimana jika orang tua meninggal dunia dan masih memiliki tanggungan puasa yang belum di tunaikannya,,??
Jawabannya adalah sebagai berikut ;

Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

"WARISAN PARA NABI itu ILMU bukan HARTA ( DINAR dan DIRHAM )"

Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya PARA NABI TIDAK MEWARISKAN DINAR dan DIRHAM, sesungguhnya MEREKA hanyalah MEWARISKAN ILMU, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من مات وعليه صيام صام عنه وليُّه

“Siapa yang meninggal dan dia masih memiliki tanggungan puasa maka walinya wajib mempuasakannya.”
(HR. Bukhari 1952 dan Muslim 1147)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

أنّ امرأة ركبَت البحر فنذَرت، إِنِ الله -تبارك وتعالى- أَنْجاها أنْ تصوم شهراً، فأنجاها الله عز وجل، فلم تصم حتى ماتت. فجاءت قرابة لها إِلى النّبيّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، فذكرت ذلك له، فقال: أرأيتك لو كان عليها دَيْن كُنتِ تقضينه؟ قالت: نعم، قال: فَدَيْن الله أحق أن يُقضى، فاقضِ عن أمّك

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

Ada wanita yang naik perahu di tengah laut, kemudian dia bernazar, jika Allah menyelamatkan dirinya maka dia akan puasa sebulan. Dan Allah menyelamatkan dirinya, namun dia belum sempat puasa sampai mati. Hingga datang putri wanita itu menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan dia menyebutkan kejadian yang dialami ibunya. Lantas beliau bertanya: ‘Apa pendapatmu jika ibumu memiliki utang, apakah engkau akan melunasinya?’ ‘Ya.’ Jawab wanita itu. Kemudian beliau bersabda, ‘Hutang kepada Allah lebih layak untuk dilunasi. Lakukan qadha untuk membayar hutang puasa ibumu.’
(HR. Ahmad 1861, Abu Daud 3308, Ibnu Khuzaimah 2054, dan sanadnya dishahihkan Al-A’dzami).

Juga dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أنّ سعد بن عبادة -رضي الله عنه- استفتى رسول الله – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فقال: إِنّ أمّي ماتت وعليها نذر فقال: اقضه عنها

Bahwa Sa’d bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya ibuku mati dan beliau memiliki utang puasa nadzar.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lunasi hutang puasa ibumu.’
(HR. Bukhari 2761, An-Nasai 3657 dan lainnya).

Ketiga hadis di atas menunjukkan bahwa ketika ada seorang muslim yang memiliki hutang puasa dan belum dia qadha hingga meninggal maka pihak keluarga (wali) orang ini berkewajiban mempuasakannya.

Kemudian, dari ketiga hadis di atas, hadis pertama bersifat umum. Dimana qadha puasa atas nama mayit, berlaku untuk semua utang puasa wajib. Baik utang puasa ramadhan maupun utang puasa nadzar. Sedangkan dua hadis berikutnya menegaskan bahwa wali berkewajiban mengqadha utang puasa nadzar yang menjadi tanggungan mayit.

Berangkat dari sini, ulama berbeda pendapat, apakah kewajiban mengqadha utang puasa mayit, berlaku untuk semua puasa wajib ataukah hanya puasa nadzar saja.

Pendapat pertama menyatakan bahwa kewajiban mengqadha utang puasa mayit berlaku untuk semua puasa wajib. Baik puasa ramadhan, puasa nadzar, maupun puasa kaffarah. Ini adalah pendapat syafiiyah dan pendapat yang dipilih Ibnu Hazm. Dalil pendapat ini adalah hadis A’isyah di atas, yang maknanya umum untuk semua utang puasa.