Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
🔥
☝️Apakah si gegar otak Abu Fuad sadar hinaan Luqman terhadap Al-Allamah Rabi' Al-Madkhali ini?!
Menuduh beliau telah menyerahkan persoalan fitnah kepada Syaikh Al-Bukhari yang tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menyelesaikannya dan memutuskan perkara tanpa mengetahui rincian datanya?!
Syaikh² shighar Yamani-lah yang lebih berhak berbicara, memvonis serta memutuskan perkaranya di sisi Luqman!!
Aduhai
Imam Muzani namanya ditunggangi
Oleh para Luqmani maling Plagiasi
Tuk melawan wasiat Rabi' Al-Madkhali
Dan keputusan Al-Bukhari
Manfaatkan shighar Yamani
Yang diriasi sbagai Kibar di sini
Apakah Luqman dan MMA dalam keadaan bingung dan linglung ketika berseri-seri sambung menyambung mengadakan Muhadharah Manhajiyah Memetik Faidah dari Nasehat Syaikh Al-Bukhari yang dibumbui vonis² dari dalam kantongnya sendiri yang dia atasnamakan sebagai vonis Syaikh Al-Bukhari jika pada akhirnya dia putuskan Syaikh Bukhari tidak mengetahui data rinci fitnahnya?!
🪚Tuduhan kejimu terhadap Syaikh Bukhari didustakan oleh pamflet dan rekaman serial Muhadharah Manhajiyahmu sendiri!!
Bukankah ini realita gegar otak parahnya dari figur ugal²an yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Raja Tega wahai Abu Fuad?!
Kalian campakkan wasiat Syaikh Rabi' yang mengihalahkan penyelesaian fitnah kepada Syaikh Bukhari dan kalian bela Luqman yang menghina pemegang mandat wasiat tersebut!!
Luqman malah semakin menjadi² mengobarkan fitnah dengan mendatangkan dan melibatkan syaikh² shighar Yamani sebagai kayu bakar fitnahnya.
Alih² seruan mereka untuk taat mengikuti keputusan Syaikh Bukhari yang beliau mandatkan kepada asatidzah untuk diperdengarkan kepada Luqman, syaikh² shighar Yamani tersebut malah mengeluarkan vonis² ilegal dari dalam kantongnya sendiri yang tak terbimbing ulama kibar padahal mereka bukanlah pemegang mandat Syaikh Rabi' untuk menjadi hakim permasalahan fitnah di Indonesia.
Abul Harits mempersaksikan:
فإن كان ولا بد فاذهب إلى الشيخ عبد الله البخاري حفظه الله يحكم فيما بينكم ويصلح فيما بينكم
"Kalau memang harus seperti itu, harus disampaikan kepada para ulama, MAKA PERGILAH KALIAN, KEMBALILAH, DAN HUBUNGILAH ASY-SYAIKH ABDULLAH AL BUKHARI. BELIAU YANG AKAN MENYELESAIKAN FITNAH DAN PROBLEMATIKA YANG MENIMPA KALIAN dan akan mendamaikan kalian."
https://t.me/sekelumitsejarah/1013
Apakah Luqman Ba'abduh Ulama Kibar?
🏆Sadarlah kadar diri kalian wahai,
Kalian bukan pemegang mandat dan bukan pula penerima wasiat ulama kibar untuk terlibat dalam penyelesaian fitnah di Indonesia.
فرحم الله امرأ عرف قدر نفسه
"Semoga Allah merahmati orang yang menyadari kadar dirinya"
Menerima mandatAl-Allamah Al-Bukhari Luqman Ba'abduh untuk datang langsung dan terjun di dalam fitnah di Indonesia menjadi kayu bakar yang dikobarkannya dalam keadaan Syaikh Al-Bukhari telah diputuskan oleh Syaikh Rabi' menjadi hakimnya.
Seperti inikah teladan adab anda untuk merealisasikan slogan keberkahan bersama ulama kibar?!
Meneladani Sikap Syaikh Khalid Azh-Zhafiri
Sejak dini
Menahan diri
Tak terlibat dalam fitnah ini
Apalagi sampai datangi
Sumber api
Kala kibar Rabbani tlah wasiati
Beri mandat Al-Bukhari
Tuk selesaikan fitnah di sini
Padahal wahai saudara²ri
Syaikh Khalid tlah terlibat sejak dini
dalam dakwah dan Daurah Syari'ah di sini
tetapi memang asli
Orang yang tahu kadar diri
Hanyalah pada yang Allah beri
Tak adakan Daurah Masyayikh lagi
Dicap tiada ulama yang bersama kini
Aduhai
Akal sehatmu terbirit lari
Atau licikmu mendominasi
Upaya hormati wasiat Al-Madkhali
Slalu minta arahan Al-Bukhari
Bukan karena tiada ulama dampingi
Atau tak mampu adakan Daurah lagi
Datangkan kayu bakar provokasi
Pamer vonis² manhaji seenak sendiri
Padahal bukan yang diwasiati
Oleh kibar Rabbani
Sepihak libatkan diri
dalam fitnah ini
Nyalakan kayu bakar api
Inikah adab akhlak Islami
☝️Jika anda ingin dihormati, ajari dulu tuk hormati kibar rabbani, bukan menabrak dan melabrak wasiat Rabi' Al-Madkhali yang telah menjadikan Syaikh Bukhari sebagai hakim pemutus perkara ini dan malah datangi sumber api orang yang hina Al-Bukhari. Allahul musta'an.
#jujurlahselamanya.
☝️Apakah si gegar otak Abu Fuad sadar hinaan Luqman terhadap Al-Allamah Rabi' Al-Madkhali ini?!
Menuduh beliau telah menyerahkan persoalan fitnah kepada Syaikh Al-Bukhari yang tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menyelesaikannya dan memutuskan perkara tanpa mengetahui rincian datanya?!
Syaikh² shighar Yamani-lah yang lebih berhak berbicara, memvonis serta memutuskan perkaranya di sisi Luqman!!
Aduhai
Imam Muzani namanya ditunggangi
Oleh para Luqmani maling Plagiasi
Tuk melawan wasiat Rabi' Al-Madkhali
Dan keputusan Al-Bukhari
Manfaatkan shighar Yamani
Yang diriasi sbagai Kibar di sini
Apakah Luqman dan MMA dalam keadaan bingung dan linglung ketika berseri-seri sambung menyambung mengadakan Muhadharah Manhajiyah Memetik Faidah dari Nasehat Syaikh Al-Bukhari yang dibumbui vonis² dari dalam kantongnya sendiri yang dia atasnamakan sebagai vonis Syaikh Al-Bukhari jika pada akhirnya dia putuskan Syaikh Bukhari tidak mengetahui data rinci fitnahnya?!
🪚Tuduhan kejimu terhadap Syaikh Bukhari didustakan oleh pamflet dan rekaman serial Muhadharah Manhajiyahmu sendiri!!
Bukankah ini realita gegar otak parahnya dari figur ugal²an yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Raja Tega wahai Abu Fuad?!
Kalian campakkan wasiat Syaikh Rabi' yang mengihalahkan penyelesaian fitnah kepada Syaikh Bukhari dan kalian bela Luqman yang menghina pemegang mandat wasiat tersebut!!
Luqman malah semakin menjadi² mengobarkan fitnah dengan mendatangkan dan melibatkan syaikh² shighar Yamani sebagai kayu bakar fitnahnya.
Alih² seruan mereka untuk taat mengikuti keputusan Syaikh Bukhari yang beliau mandatkan kepada asatidzah untuk diperdengarkan kepada Luqman, syaikh² shighar Yamani tersebut malah mengeluarkan vonis² ilegal dari dalam kantongnya sendiri yang tak terbimbing ulama kibar padahal mereka bukanlah pemegang mandat Syaikh Rabi' untuk menjadi hakim permasalahan fitnah di Indonesia.
Abul Harits mempersaksikan:
فإن كان ولا بد فاذهب إلى الشيخ عبد الله البخاري حفظه الله يحكم فيما بينكم ويصلح فيما بينكم
"Kalau memang harus seperti itu, harus disampaikan kepada para ulama, MAKA PERGILAH KALIAN, KEMBALILAH, DAN HUBUNGILAH ASY-SYAIKH ABDULLAH AL BUKHARI. BELIAU YANG AKAN MENYELESAIKAN FITNAH DAN PROBLEMATIKA YANG MENIMPA KALIAN dan akan mendamaikan kalian."
https://t.me/sekelumitsejarah/1013
Apakah Luqman Ba'abduh Ulama Kibar?
🏆Sadarlah kadar diri kalian wahai,
Kalian bukan pemegang mandat dan bukan pula penerima wasiat ulama kibar untuk terlibat dalam penyelesaian fitnah di Indonesia.
فرحم الله امرأ عرف قدر نفسه
"Semoga Allah merahmati orang yang menyadari kadar dirinya"
Menerima mandat
Seperti inikah teladan adab anda untuk merealisasikan slogan keberkahan bersama ulama kibar?!
Meneladani Sikap Syaikh Khalid Azh-Zhafiri
Sejak dini
Menahan diri
Tak terlibat dalam fitnah ini
Apalagi sampai datangi
Sumber api
Kala kibar Rabbani tlah wasiati
Beri mandat Al-Bukhari
Tuk selesaikan fitnah di sini
Padahal wahai saudara²ri
Syaikh Khalid tlah terlibat sejak dini
dalam dakwah dan Daurah Syari'ah di sini
tetapi memang asli
Orang yang tahu kadar diri
Hanyalah pada yang Allah beri
Tak adakan Daurah Masyayikh lagi
Dicap tiada ulama yang bersama kini
Aduhai
Akal sehatmu terbirit lari
Atau licikmu mendominasi
Upaya hormati wasiat Al-Madkhali
Slalu minta arahan Al-Bukhari
Bukan karena tiada ulama dampingi
Atau tak mampu adakan Daurah lagi
Datangkan kayu bakar provokasi
Pamer vonis² manhaji seenak sendiri
Padahal bukan yang diwasiati
Oleh kibar Rabbani
Sepihak libatkan diri
dalam fitnah ini
Nyalakan kayu bakar api
Inikah adab akhlak Islami
☝️Jika anda ingin dihormati, ajari dulu tuk hormati kibar rabbani, bukan menabrak dan melabrak wasiat Rabi' Al-Madkhali yang telah menjadikan Syaikh Bukhari sebagai hakim pemutus perkara ini dan malah datangi sumber api orang yang hina Al-Bukhari. Allahul musta'an.
#jujurlahselamanya.
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
🔘🌀 ABUL HARITS "TELANJANG BULAT" DI PANGGUNG SEJARAH (29)
ABUL HARITS KECEPLOSAN MENYINGKAP WASHAYA ASLI ASY-SYAIKH RABI' HAFIZHAHULLAH
شَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
“..dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya” (QS. Yusuf:26)…
ABUL HARITS KECEPLOSAN MENYINGKAP WASHAYA ASLI ASY-SYAIKH RABI' HAFIZHAHULLAH
شَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
“..dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya” (QS. Yusuf:26)…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
DI BALIK TAMPILAN GLOWING ADA CERMIN WAJAH YANG BIKIN MERINDING
https://t.me/sekelumitsejarah/1943
#abu_fuad_acting
ABU FUAD MODALNYA NEKAT
Maunya kirim aperkat
Tulis kata² bersurat
Poin² dijajar hebat
Lawan²nya disikat
🔎Sejenak dicermat
Eh gagahnya hanya sesaat
Cerminnya balik menghujat
Abu Fuad si penulis surat
Dan segenap ustadz Plagiat
Tragis amat
Ulama nyata klaimnya amat
Dari Jazair-Yaman diangkat²
Ternyata shighar tak bawa mandat
Wasiat dari kibarnya umat
Padahal sudah dipromo hebat
Vonis manhaj intimidasinya dikuat²
Di pamer² di Chanel Muzaninya maling Plagiat
Tapi Nol putul tiada yang terpikat
Tertolak hebat
Di depan Syaikh Bukhari pemegang mandat
Walau dibekingi Arafat
Syubhatmu hancur berkarat
Percuma anda main akrobat
Modal nekat
Jadi kayu bakar dedengkot ustadz² maling plagiat
Yang tlah ikrarkan diri sbagai penjahat
Penipu jahat
Bermoto muslihat
Keberkahan Bersama Kibar Umat
Sepi aroma Daurahnya menghebat
Kambing hitam siap² saja dihujat
Sumber gambar
https://t.me/sekelumitsejarah/1943
#abu_fuad_acting
ABU FUAD MODALNYA NEKAT
Maunya kirim aperkat
Tulis kata² bersurat
Poin² dijajar hebat
Lawan²nya disikat
🔎Sejenak dicermat
Eh gagahnya hanya sesaat
Cerminnya balik menghujat
Abu Fuad si penulis surat
Dan segenap ustadz Plagiat
Tragis amat
Ulama nyata klaimnya amat
Dari Jazair-Yaman diangkat²
Ternyata shighar tak bawa mandat
Wasiat dari kibarnya umat
Padahal sudah dipromo hebat
Vonis manhaj intimidasinya dikuat²
Di pamer² di Chanel Muzaninya maling Plagiat
Tapi Nol putul tiada yang terpikat
Tertolak hebat
Di depan Syaikh Bukhari pemegang mandat
Walau dibekingi Arafat
Syubhatmu hancur berkarat
Percuma anda main akrobat
Modal nekat
Jadi kayu bakar dedengkot ustadz² maling plagiat
Yang tlah ikrarkan diri sbagai penjahat
Penipu jahat
Bermoto muslihat
Keberkahan Bersama Kibar Umat
Sepi aroma Daurahnya menghebat
Kambing hitam siap² saja dihujat
Sumber gambar
Forwarded from SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
ASATIDZAH KERTAS KOSONG (BACA: PLAGIAT) TANDA NOL PUTUL BERMODAL NEKAT
📨 @Abu Fuad
Kami menyapa lagi di pagi ini ...
https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/202
Bikin gaduh tiap debat
Klaim sanad segunung padat
Tapi lisannya laksana jerat
Ilmu tipis semangat mengembat
📜 Di podium gaya keramat
Dalil satu dijadikan serat
Padahal jelas definisi plagiat
Tafsir ngawur dibikin sahabat
Dari Timur bawa slogan kuat
Katanya warisan salaf terlewat
Tapi rekam jejaknya tersumbat
Nukil sana-sini tak peduli syarat
🔍 Tak jelas siapa yang mencatat
Tapi followersnya siap angkat²
Bikin daurah sana sini ajak datang via surat
Pesertanya cuma kursi² yang penat
Yang berbeda langsung disesat
Yang bertanya malah dihujat
Mimbar jadi medan maki makyat
Sampaikan hoax atas nama syariat
Luqman Sang Dedengkot Lewat, Maestro Copas Plagiat
📦 Di balik sorban yang rapi terikat
Tersimpan tumpukan kitab bajakan tersurat
Katanya salafy, tapi laku tak beradat
Plagiat serial ke sekian, tetap merasa hebat
📚 Iqra' dicopas di sebelah timur
Nama sendiri yang dibubuhkan di ujung umur
Sumber tak disebut, footnote pun dikabur
"Yang penting dakwah!" katanya—alasan tuk makmur
🎥 Di Muzani ia penuh gaya
Imam mulia yang anti plagiat karya
Senyum manis, tipuan lancar menggoda bahaya
Fakta ditutup, fitnah dijaja
📢 Sensasi beda jumhurpun ia gugat
Walau zakat sebelum shalat Ied pendapat kuat
Yang tak ikut jargon disikat
Isinya comotan dari Arafat
🔥 “Luqman Dedengkot,” julukan melekat
Bukan karena ilmu, tapi karena meniru tanpa hak pembuat
Kitab tetangga dipreteli, diklaim ‘karya dakwah penuh semangat’
Tapi yang paham tahu: itu cuma tipuan akal jahat
💣 Saat pencuri ditantang klarifikasi
Ia jawab dengan ancaman dan justifikasi
Dibungkus istilah syubhat versi pribadi
Padahal cuma takut kejujuran terbuka lebar di pagi hari
🧨 Kawan seperguruan mulai canggung
Yang dulu dekat, kini banyak yang gundah dan bingung
Satu demi satu mulai undur dari barisan agung
Tak kuat menanggung gelar penjahat sang pemimpin plagiat yang menggembung
Fanatisme Buta & Drama Daurah Sepi
🔁 Di barisan depan berdiri cepat
Para pengikut fanatik yang siap berdebat
Tak baca bukti kuat, tapi komentar cepat
“Ustadz kami benar, yang lain sesat!”
📱 Feed penuh repost ceramah kilat
Caption panjang dengan gaya berat
Padahal isi dari sang dedengkot plagiat
Yang salin-menyalin jadi rutinitas semangat
📢 Drama daurah pun mulai disulut
Flyer disebar dari subuh hingga larut
Tapi datang hanya dua, satunya si tukang liput
Yang lain cuma lewat, sebab isu plagiat mengusut
🪑 Kursi kosong jadi saksi diam
Mik berdebu, ustadz gelisah, hati tak tentram
Yang salah bukan ilmu yang kurang dalam
Tapi publik sudah bosan dibodohi terang²an dalam kelam
🥥 Kambing hitam pun dicari buru
"Ini gara-gara mereka yang menyebar isu!"
Padahal semua sudah terang di buku
Copas tanpa izin, itu fakta, bukan ngadu²
💥 Tapi pengikut fanatik tak peduli
Logika dikunci, kebenaran disembunyi
Yang penting ikut ustadz saban hari
Meski jalannya makin jauh dari nur Ilahi
(ChatGPT melawan jajaran ustadz Plagiat, dengan perubahan di sana sini)
📨 @Abu Fuad
Kami menyapa lagi di pagi ini ...
https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/202
Bikin gaduh tiap debat
Klaim sanad segunung padat
Tapi lisannya laksana jerat
Ilmu tipis semangat mengembat
📜 Di podium gaya keramat
Dalil satu dijadikan serat
Padahal jelas definisi plagiat
Tafsir ngawur dibikin sahabat
Dari Timur bawa slogan kuat
Katanya warisan salaf terlewat
Tapi rekam jejaknya tersumbat
Nukil sana-sini tak peduli syarat
🔍 Tak jelas siapa yang mencatat
Tapi followersnya siap angkat²
Bikin daurah sana sini ajak datang via surat
Pesertanya cuma kursi² yang penat
Yang berbeda langsung disesat
Yang bertanya malah dihujat
Mimbar jadi medan maki makyat
Sampaikan hoax atas nama syariat
Luqman Sang Dedengkot Lewat, Maestro Copas Plagiat
📦 Di balik sorban yang rapi terikat
Tersimpan tumpukan kitab bajakan tersurat
Katanya salafy, tapi laku tak beradat
Plagiat serial ke sekian, tetap merasa hebat
📚 Iqra' dicopas di sebelah timur
Nama sendiri yang dibubuhkan di ujung umur
Sumber tak disebut, footnote pun dikabur
"Yang penting dakwah!" katanya—alasan tuk makmur
🎥 Di Muzani ia penuh gaya
Imam mulia yang anti plagiat karya
Senyum manis, tipuan lancar menggoda bahaya
Fakta ditutup, fitnah dijaja
📢 Sensasi beda jumhurpun ia gugat
Walau zakat sebelum shalat Ied pendapat kuat
Yang tak ikut jargon disikat
Isinya comotan dari Arafat
🔥 “Luqman Dedengkot,” julukan melekat
Bukan karena ilmu, tapi karena meniru tanpa hak pembuat
Kitab tetangga dipreteli, diklaim ‘karya dakwah penuh semangat’
Tapi yang paham tahu: itu cuma tipuan akal jahat
💣 Saat pencuri ditantang klarifikasi
Ia jawab dengan ancaman dan justifikasi
Dibungkus istilah syubhat versi pribadi
Padahal cuma takut kejujuran terbuka lebar di pagi hari
🧨 Kawan seperguruan mulai canggung
Yang dulu dekat, kini banyak yang gundah dan bingung
Satu demi satu mulai undur dari barisan agung
Tak kuat menanggung gelar penjahat sang pemimpin plagiat yang menggembung
Fanatisme Buta & Drama Daurah Sepi
🔁 Di barisan depan berdiri cepat
Para pengikut fanatik yang siap berdebat
Tak baca bukti kuat, tapi komentar cepat
“Ustadz kami benar, yang lain sesat!”
📱 Feed penuh repost ceramah kilat
Caption panjang dengan gaya berat
Padahal isi dari sang dedengkot plagiat
Yang salin-menyalin jadi rutinitas semangat
📢 Drama daurah pun mulai disulut
Flyer disebar dari subuh hingga larut
Tapi datang hanya dua, satunya si tukang liput
Yang lain cuma lewat, sebab isu plagiat mengusut
🪑 Kursi kosong jadi saksi diam
Mik berdebu, ustadz gelisah, hati tak tentram
Yang salah bukan ilmu yang kurang dalam
Tapi publik sudah bosan dibodohi terang²an dalam kelam
🥥 Kambing hitam pun dicari buru
"Ini gara-gara mereka yang menyebar isu!"
Padahal semua sudah terang di buku
Copas tanpa izin, itu fakta, bukan ngadu²
💥 Tapi pengikut fanatik tak peduli
Logika dikunci, kebenaran disembunyi
Yang penting ikut ustadz saban hari
Meski jalannya makin jauh dari nur Ilahi
(ChatGPT melawan jajaran ustadz Plagiat, dengan perubahan di sana sini)
Telegram
SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/64
4⃣ Allah Ta'ala Dijadikan Sebagai Pelindung Produk Curian Plagiasi, Akhlak Bejat Maling Plagiat Dan Penerbit Thalibun Sarik MMA!
Bukan hanya ulama salaf yang dinista mereka ini,
Allah Ta'ala pun dijadikan bahan…
4⃣ Allah Ta'ala Dijadikan Sebagai Pelindung Produk Curian Plagiasi, Akhlak Bejat Maling Plagiat Dan Penerbit Thalibun Sarik MMA!
Bukan hanya ulama salaf yang dinista mereka ini,
Allah Ta'ala pun dijadikan bahan…
Forwarded from SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
🛝🪁MASYAYIKH DAURAH MUZANI DALAM AYUNAN PERMAINAN PARA MALING PLAGIATOR PEMBURU FATWA
https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/245
📦 Ketika bukti plagiat tak terbantah
Dedengkot tak minta maaf, justru cari fatwa celah
Bukan dari korban plagiat yang sah
Tapi dari syaikh luar yang tak tahu kisah
📜 Disodor versi satu arah
Tanpa data, tanpa kitab yang dibajak
Langsung diberi stempel "fitnah musuh dakwah"
Padahal yang dijiplak, bisa dibuka di atas rak
🌍 Didatangkan pembela dari jauh
Suaranya berat, logatnya lembut, terkesan ilmu penuh
Tapi tak tahu isi buku yang dikerat bulu
Tak kenal korban, tak tahu cara dedengkot menipu
Karya ummahat dijiplak
Tapi hanya milik Hizbi ngakunya yang dicetak
Syaikhnya dikibuli fatwakan sesuai kehendak
Bolehkan mencuri jika bukan milik sanak
📢 Muqalid bersorak bangga
"Fatwa sudah keluar, ustadz kami dijaga!"
Padahal semua hanya narasi yang mereka reka
Yang jujurlah dibungkam, yang vokal dibilang durhaka
🔇 Politik mimbar makin terasa
Yang tajam dikucilkan, plagiatornya dibuat berjaya
Asal punya jaringan internasional dan kamera
Semua bisa dibalik jadi agenda paduka
🔥 Tapi kebenaran tak bisa ditutup oleh suara
Walau didatangkan 10 syaikh dari Yaman sana
Plagiat tetaplah kejahatan yang nyata
Takkan hilang walau dicat dengan warna fatwa
💰 Maka kambing hitam pun makin disesak
Disalahkan karena tak mau diam dan enak
Padahal yang dibela cuma fakta, bukan serangan membabi buta
Dedengkot memang sudah lihai bermain drama
👥 Santri dijadikan perisai
Yang menunjukkan bukti hujjah langsung dibilang memfitnah syaikh yang ‘faqih’
Padahal dalil tak dijawab, dalihnya tak beralih
Yang muncul justru seruan: “ustadz kami didatangi Syaikh² Daurah Muzani yang sibuk ngisi di tempat yang bersih!”
📢Markas plagiat dijaga ketat
Kritik diblok, komentar dilenyap cepat
Yang bawa data ilmiah disikat
Tapi hoax dan plagiat? Aman, tetap tayang lancar seperti surat
🎭 Semua tampak indah di layar
Luqman dedengkot masih duduk santai dan segar
Tak terganggu walau jahatnya makin melebar
Pasukan kerja 24 jam, terus memutar
💸 Ada yang dibayar pakai logo dan kuota
Ada yang dibujuk dengan doktrinasi “ini jihad media”
Yang penting narasi tetap dijaga
Bahwa plagiat itu cuma salah baca
🥑 Kambing hitam kembali dipotong
Disudutkan dengan jargon dongeng kosong
Yang bicara jujur malah dituding sombong
Padahal yang salah bukan suara, tapi isi kotaknya yang bohong
(ChatGPT Terus Melawan Masyayikh Beking Plagiasi)
https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/245
📦 Ketika bukti plagiat tak terbantah
Dedengkot tak minta maaf, justru cari fatwa celah
Bukan dari korban plagiat yang sah
Tapi dari syaikh luar yang tak tahu kisah
📜 Disodor versi satu arah
Tanpa data, tanpa kitab yang dibajak
Langsung diberi stempel "fitnah musuh dakwah"
Padahal yang dijiplak, bisa dibuka di atas rak
🌍 Didatangkan pembela dari jauh
Suaranya berat, logatnya lembut, terkesan ilmu penuh
Tapi tak tahu isi buku yang dikerat bulu
Tak kenal korban, tak tahu cara dedengkot menipu
Karya ummahat dijiplak
Tapi hanya milik Hizbi ngakunya yang dicetak
Syaikhnya dikibuli fatwakan sesuai kehendak
Bolehkan mencuri jika bukan milik sanak
📢 Muqalid bersorak bangga
"Fatwa sudah keluar, ustadz kami dijaga!"
Padahal semua hanya narasi yang mereka reka
Yang jujurlah dibungkam, yang vokal dibilang durhaka
🔇 Politik mimbar makin terasa
Yang tajam dikucilkan, plagiatornya dibuat berjaya
Asal punya jaringan internasional dan kamera
Semua bisa dibalik jadi agenda paduka
🔥 Tapi kebenaran tak bisa ditutup oleh suara
Walau didatangkan 10 syaikh dari Yaman sana
Plagiat tetaplah kejahatan yang nyata
Takkan hilang walau dicat dengan warna fatwa
💰 Maka kambing hitam pun makin disesak
Disalahkan karena tak mau diam dan enak
Padahal yang dibela cuma fakta, bukan serangan membabi buta
Dedengkot memang sudah lihai bermain drama
👥 Santri dijadikan perisai
Yang menunjukkan bukti hujjah langsung dibilang memfitnah syaikh yang ‘faqih’
Padahal dalil tak dijawab, dalihnya tak beralih
Yang muncul justru seruan: “ustadz kami didatangi Syaikh² Daurah Muzani yang sibuk ngisi di tempat yang bersih!”
📢Markas plagiat dijaga ketat
Kritik diblok, komentar dilenyap cepat
Yang bawa data ilmiah disikat
Tapi hoax dan plagiat? Aman, tetap tayang lancar seperti surat
🎭 Semua tampak indah di layar
Luqman dedengkot masih duduk santai dan segar
Tak terganggu walau jahatnya makin melebar
Pasukan kerja 24 jam, terus memutar
💸 Ada yang dibayar pakai logo dan kuota
Ada yang dibujuk dengan doktrinasi “ini jihad media”
Yang penting narasi tetap dijaga
Bahwa plagiat itu cuma salah baca
🥑 Kambing hitam kembali dipotong
Disudutkan dengan jargon dongeng kosong
Yang bicara jujur malah dituding sombong
Padahal yang salah bukan suara, tapi isi kotaknya yang bohong
(ChatGPT Terus Melawan Masyayikh Beking Plagiasi)
Telegram
SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
Surat Terbuka Kepada Arafat Muhammadi dan Masyayikh Majhuli Beking Maling² Plagiasi Berjubah Islami
MALING BERJUBAH MAUPUN MALING BERDASI TIADA SATUPUN YANG PANTAS DIPUJA-PUJI, BUKANKAH DEMIKIAN WAHAI LUQMANI?
Rasul ﷺ tak ajar jadi pencuri
Jubah bukan kedok…
MALING BERJUBAH MAUPUN MALING BERDASI TIADA SATUPUN YANG PANTAS DIPUJA-PUJI, BUKANKAH DEMIKIAN WAHAI LUQMANI?
Rasul ﷺ tak ajar jadi pencuri
Jubah bukan kedok…
Forwarded from SKANDAL PLAGIARISME MMA JEMBER
MASYAYIKH DAURAH MUZANI JAUH² DIDATANGKAN UNTUK DIKADALI PARA MALING PENCURI PLAGIASI DAN DIJADIKAN BEKING LEGALISASI MENCURI DAN MELAWAN HUKUM NKRI!!
Inilah muqalid si penjahat Luqman promotor Daurah Muzani, Musa umumkan bagaimana mereka ADALAH JAJARAN PARA USTAD PENDUSTA yang mempermainkan syaikh² yang jauh² didatangkannya dari Yaman untuk dikerjai, dengan menyodorkan fakta bahwa yang mereka curi plagiat adalah milik Hizbi (baca: Iqra'nya Pak Peci) padahal karya ummahat Salafiyah pun DICURI PLAGIAT!
Malangnya Pak Peci
Karyanya dicuri
Lalu difatwakan boleh dicuri
karena dia adalah Hizbi
Teganya syaikh² ini
Melawan fatwa kibar Rabbani
Anti plagiasi
Musa berkata:
____
Kalau ini disebutkan sebetulnya. TAPI TIDAK DISEBUTKAN SIAPANYA DAN KITABNYA karena ingin DALAM RANGKA TARBIYAH KEPADA ANAK-ANAK JANGAN TERTIPU.
ITU KITAB BUKAN KITABNYA AHLUSSUNNAH. Tapi disebutkan... BUKAN PLAGIAT.
Alhamdulillah kita sempat tanyakan ke SEBAGIAN MASYAYIKH NGGAK ADA MASALAH. Lha ini kalau masyayikh Ahlussunnah. Seperti itu.
Inilah muqalid si penjahat Luqman promotor Daurah Muzani, Musa umumkan bagaimana mereka ADALAH JAJARAN PARA USTAD PENDUSTA yang mempermainkan syaikh² yang jauh² didatangkannya dari Yaman untuk dikerjai, dengan menyodorkan fakta bahwa yang mereka curi plagiat adalah milik Hizbi (baca: Iqra'nya Pak Peci) padahal karya ummahat Salafiyah pun DICURI PLAGIAT!
Malangnya Pak Peci
Karyanya dicuri
Lalu difatwakan boleh dicuri
karena dia adalah Hizbi
Teganya syaikh² ini
Melawan fatwa kibar Rabbani
Anti plagiasi
Musa berkata:
____
Kalau ini disebutkan sebetulnya. TAPI TIDAK DISEBUTKAN SIAPANYA DAN KITABNYA karena ingin DALAM RANGKA TARBIYAH KEPADA ANAK-ANAK JANGAN TERTIPU.
ITU KITAB BUKAN KITABNYA AHLUSSUNNAH. Tapi disebutkan... BUKAN PLAGIAT.
Alhamdulillah kita sempat tanyakan ke SEBAGIAN MASYAYIKH NGGAK ADA MASALAH. Lha ini kalau masyayikh Ahlussunnah. Seperti itu.
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
HALAQAH DAN KAJIAN KEISLAMAN RESMI YANG DISELENGGARAKAN DI NEGARA ARAB SAUDI DIBAWAH IZIN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM KSA
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan bahwa para pematerinya tervalidasi oleh Kementerian Agama KSA.
Tidak setiap orang bisa dengan mudah mengadakan halaqah-kajian keIslaman jika tidak memiliki izin dari Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi.
Bahkan orang yang bergelar Doktor sekalipun (apalagi yang berkewarganegaraan asing) tidak boleh mengadakan kajian tanpa mengantongi izin dari Kementerian Agama sebagaimana contoh pamflet yang mencantumkan juga secara resmi nama pengisi/pematerinya.
#ketika_negerimu_lebih_membutuhkan_uluran_tangan_ilmumu
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan bahwa para pematerinya tervalidasi oleh Kementerian Agama KSA.
Tidak setiap orang bisa dengan mudah mengadakan halaqah-kajian keIslaman jika tidak memiliki izin dari Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi.
Bahkan orang yang bergelar Doktor sekalipun (apalagi yang berkewarganegaraan asing) tidak boleh mengadakan kajian tanpa mengantongi izin dari Kementerian Agama sebagaimana contoh pamflet yang mencantumkan juga secara resmi nama pengisi/pematerinya.
#ketika_negerimu_lebih_membutuhkan_uluran_tangan_ilmumu
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGETUK NURANI, AMALKAN ILMU, KEMBALI KE NEGERI SENDIRI (1)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Rintik hujan jatuh perlahan
Menemani senja yang sunyi berseri
Tak semua kisah bisa dipertahankan
Mungkin pulang adalah jalan terbaik kini
Daun kering jatuh ke bumi
Tertiup angin tak tentu arah
Jika tak lagi damai di sini
Pulangkan rindu tanpa gelisah
Burung merpati terbang menepi
Hinggap tenang di dahan jati
Jika hatimu tak lagi di sini
Kembalilah, semoga damai di negeri sendiri
Embun pagi jatuh perlahan
Menyapa bunga yang sedang berseri
Jika rasa tak lagi sejalan
Lebih baik pulang membawa diri
Promosi telur satu peti
Harganya tentu lebih murah ya akhi
Jika tak bisa mengisi resmi di negeri Saudi
Lebih manfaat ngajar umat di negeri Sendiri
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan tambahan dan perubahan)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Rintik hujan jatuh perlahan
Menemani senja yang sunyi berseri
Tak semua kisah bisa dipertahankan
Mungkin pulang adalah jalan terbaik kini
Daun kering jatuh ke bumi
Tertiup angin tak tentu arah
Jika tak lagi damai di sini
Pulangkan rindu tanpa gelisah
Burung merpati terbang menepi
Hinggap tenang di dahan jati
Jika hatimu tak lagi di sini
Kembalilah, semoga damai di negeri sendiri
Embun pagi jatuh perlahan
Menyapa bunga yang sedang berseri
Jika rasa tak lagi sejalan
Lebih baik pulang membawa diri
Promosi telur satu peti
Harganya tentu lebih murah ya akhi
Jika tak bisa mengisi resmi di negeri Saudi
Lebih manfaat ngajar umat di negeri Sendiri
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan tambahan dan perubahan)
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
HALAQAH DAN KAJIAN KEISLAMAN RESMI YANG DISELENGGARAKAN DI NEGARA ARAB SAUDI DIBAWAH IZIN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM KSA
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGETUK NURANI, AMALKAN ILMU, KEMBALI KE NEGERI SENDIRI (2)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Elang Tanpa Langit
Elang terbang dari pegunungan Yaman,
Membelah awan dengan sayap harapan.
Mata tajam, cakar siap menyambar,
Namun di langit Haramain, ia tak bisa berkabar.
Elang gagah tapi tak punya izin,
Langit Saudi tak bisa sembarang ditenggiri.
Tak semua terbang bisa dikata dakwah,
Ada hukum, ada kuasa, ada tapal batas yang sah.
Berkicau di layar, menabur petuah,
Tak bisa menukik di masjid-masjid megah.
Karena sertifikat bukan hanya soal ilmu,
Tapi legalitas dari istana yang membisu.
Wahai elang, mengapa bertengger di ranting asing,
Saat tebing Yaman menanti hinggapmu yang hening
Di sana, udara masihlah luas,
Tak dibatasi surat atau pejabat yang awas.
Pulanglah, wahai elang Ghuraba' terasing,
Bawalah hikmah ke sarang yang gersang.
Langitmu bukan di Saudi yang penuh syarat,
Tapi di negeri sendiri, tempat sayapmu layak merapat.
Burung Merak Tak Bisa Menari
Sayapmu kilau, warna seribu
Langkahmu anggun, kepala angkuh tak mau layu
Di pentas layar engkau berlenggok
Dipuja-puji karena vonis Nul Putul gagah berkokok
Burung merak dari Yaman jauh
Tiba di Saudi dengan semangat tak rapuh
Tapi ketika ingin menari di mimbar Saudi
Langkah tertahan tak ada izin resmi.
Apa guna bulu megah menjurai
Jika panggung negeri tak sudi menyambut tari
Apa arti gelar yang panjang berjela
Jika tak punya mandat dari istana
Engkau ingin menari di panggung orang,
Padahal tarimu asing, bukan bagian dari gelanggang.
Bersinar di luar, tapi padam di dalam
Burung merak akhirnya hanya berdiam.
Mengapa tak pulang ke hutan Yaman,
Tempat tari dan pekikmu disambut dengan iman
Di sana, tanahmu menanti irama
Bukan hanya gerak tanpa gema.
Merak tak dilahirkan untuk kandang pinjaman,
Ia butuh panggung bebas, tanah kebanggaan.
Jangan terus bertengger di pagar istana,
Pulanglah, burung merak—dan mulailah bicara.
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan perubahan²)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Elang Tanpa Langit
Elang terbang dari pegunungan Yaman,
Membelah awan dengan sayap harapan.
Mata tajam, cakar siap menyambar,
Namun di langit Haramain, ia tak bisa berkabar.
Elang gagah tapi tak punya izin,
Langit Saudi tak bisa sembarang ditenggiri.
Tak semua terbang bisa dikata dakwah,
Ada hukum, ada kuasa, ada tapal batas yang sah.
Berkicau di layar, menabur petuah,
Tak bisa menukik di masjid-masjid megah.
Karena sertifikat bukan hanya soal ilmu,
Tapi legalitas dari istana yang membisu.
Wahai elang, mengapa bertengger di ranting asing,
Saat tebing Yaman menanti hinggapmu yang hening
Di sana, udara masihlah luas,
Tak dibatasi surat atau pejabat yang awas.
Pulanglah, wahai elang Ghuraba' terasing,
Bawalah hikmah ke sarang yang gersang.
Langitmu bukan di Saudi yang penuh syarat,
Tapi di negeri sendiri, tempat sayapmu layak merapat.
Burung Merak Tak Bisa Menari
Sayapmu kilau, warna seribu
Langkahmu anggun, kepala angkuh tak mau layu
Di pentas layar engkau berlenggok
Dipuja-puji karena vonis Nul Putul gagah berkokok
Burung merak dari Yaman jauh
Tiba di Saudi dengan semangat tak rapuh
Tapi ketika ingin menari di mimbar Saudi
Langkah tertahan tak ada izin resmi.
Apa guna bulu megah menjurai
Jika panggung negeri tak sudi menyambut tari
Apa arti gelar yang panjang berjela
Jika tak punya mandat dari istana
Engkau ingin menari di panggung orang,
Padahal tarimu asing, bukan bagian dari gelanggang.
Bersinar di luar, tapi padam di dalam
Burung merak akhirnya hanya berdiam.
Mengapa tak pulang ke hutan Yaman,
Tempat tari dan pekikmu disambut dengan iman
Di sana, tanahmu menanti irama
Bukan hanya gerak tanpa gema.
Merak tak dilahirkan untuk kandang pinjaman,
Ia butuh panggung bebas, tanah kebanggaan.
Jangan terus bertengger di pagar istana,
Pulanglah, burung merak—dan mulailah bicara.
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan perubahan²)
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
HALAQAH DAN KAJIAN KEISLAMAN RESMI YANG DISELENGGARAKAN DI NEGARA ARAB SAUDI DIBAWAH IZIN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM KSA
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGETUK NURANI, AMALKAN ILMU, KEMBALI KE NEGERI SENDIRI (3)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Kembali Ke Tanah Asal
Di gurun ilmu engkau menimba,
Bergelar doktor, nama pun bersinar nyata.
Dari Yaman engkau datang penuh asa,
Dengan janji dakwah yang hendak dijaja.
Namun di tanah Haramain nan suci,
Langkahmu terhenti oleh izin yang tak diberi.
Bukan karena ilmunya mati,
Namun karena izin resmi tak menemani.
Kepandaian tak cukup jadi paspor,
Tanpa mandat, suara hilang dan terpendam.
Mimbar sunyi dari kalam yang kau bawa,
Lantaran tiada restu yang tertanda.
Wahai anak tanah Yaman,
Bukankah lebih bijak kembali ke kampung halaman
Di sanalah ladang ilmu masih lapang,
Menanti benih hikmah dari insan terpandang.
Bermakna bukan tempat di mana kau berseru,
Namun seberapa dalam ilmu itu meresap di kalbu.
Lebih baik engkau membina negeri sendiri,
Daripada menunggu peluang di bumi yang tak pasti.
Mimbar Tanpa Mandat
Datang dari Yaman dengan gelar panjang,
Disambut hangat oleh yang memuji bintang.
Namun mimbar di Haramain bukan tempat sembarang,
Butuh izin, bukan hanya sekadar terang.
Ilmu tinggi tapi izin tak dikantongi,
Hanya duduk di balik layar, jadi penonton sunyi.
Bukan karena tak mampu bersyarah tajam,
Tapi negara tak sembarangan memberi ruang.
Katanya ulama rujukan negeri,
Tapi tak diakui oleh otoritas Saudi.
Apa guna gelar bertumpuk di dada,
Jika tak bisa berdiri di mimbar utama.
Wahai penasehat, dengarlah bisik bumi Yaman,
Negerimu menanti sang anak dengan harapan.
Jangan habiskan usia dalam fatwa tanpa panggung,
Pulanglah, ukir makna dari tempat yang menunggu.
Tak perlu menjadi bayangan di negeri orang,
Saat di kampung, engkau bisa bersinar terang.
Di sana, ilmumu bukan barang asing,
Tapi warisan berharga yang menanti untuk dibimbing.
Ijazah Tinggi, Mandat Kosong
Ijazah tinggi dari lembah Arab,
Disemat gelar, disambut harap.
Namun kala bicara di negeri tetangga,
Tersendat lidah oleh hukum yang jaga.
Pakai gamis, bersorban putih,
Tampil di layar seolah bersih.
Tapi mimbar, tetap tak boleh sih,
Karena stempel resmi belum dikasih.
Katanya dai rujukan umat,
Tapi rujukannya tanpa ada surat.
Mengajar di negeri yang bukan milik,
Membuat ilmunya serasa asimetrik.
Kembali, wahai penasehat si pewaris kitab,
Negerimu lebih butuh dakwah yang mantap.
Yaman haus akan suara tegas,
Bukan tumpangan di negeri orang yang keras.
Ilmu bukan sekadar hiasan gelar,
Tapi ladang amal yang nyata dan segar.
Apa gunanya khutbah di dunia maya,
Jika di rumah sendiri tak jadi cahaya.
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan perubahan²)
https://t.me/sekelumitsejarah/1952
Kembali Ke Tanah Asal
Di gurun ilmu engkau menimba,
Bergelar doktor, nama pun bersinar nyata.
Dari Yaman engkau datang penuh asa,
Dengan janji dakwah yang hendak dijaja.
Namun di tanah Haramain nan suci,
Langkahmu terhenti oleh izin yang tak diberi.
Bukan karena ilmunya mati,
Namun karena izin resmi tak menemani.
Kepandaian tak cukup jadi paspor,
Tanpa mandat, suara hilang dan terpendam.
Mimbar sunyi dari kalam yang kau bawa,
Lantaran tiada restu yang tertanda.
Wahai anak tanah Yaman,
Bukankah lebih bijak kembali ke kampung halaman
Di sanalah ladang ilmu masih lapang,
Menanti benih hikmah dari insan terpandang.
Bermakna bukan tempat di mana kau berseru,
Namun seberapa dalam ilmu itu meresap di kalbu.
Lebih baik engkau membina negeri sendiri,
Daripada menunggu peluang di bumi yang tak pasti.
Mimbar Tanpa Mandat
Datang dari Yaman dengan gelar panjang,
Disambut hangat oleh yang memuji bintang.
Namun mimbar di Haramain bukan tempat sembarang,
Butuh izin, bukan hanya sekadar terang.
Ilmu tinggi tapi izin tak dikantongi,
Hanya duduk di balik layar, jadi penonton sunyi.
Bukan karena tak mampu bersyarah tajam,
Tapi negara tak sembarangan memberi ruang.
Katanya ulama rujukan negeri,
Tapi tak diakui oleh otoritas Saudi.
Apa guna gelar bertumpuk di dada,
Jika tak bisa berdiri di mimbar utama.
Wahai penasehat, dengarlah bisik bumi Yaman,
Negerimu menanti sang anak dengan harapan.
Jangan habiskan usia dalam fatwa tanpa panggung,
Pulanglah, ukir makna dari tempat yang menunggu.
Tak perlu menjadi bayangan di negeri orang,
Saat di kampung, engkau bisa bersinar terang.
Di sana, ilmumu bukan barang asing,
Tapi warisan berharga yang menanti untuk dibimbing.
Ijazah Tinggi, Mandat Kosong
Ijazah tinggi dari lembah Arab,
Disemat gelar, disambut harap.
Namun kala bicara di negeri tetangga,
Tersendat lidah oleh hukum yang jaga.
Pakai gamis, bersorban putih,
Tampil di layar seolah bersih.
Tapi mimbar, tetap tak boleh sih,
Karena stempel resmi belum dikasih.
Katanya dai rujukan umat,
Tapi rujukannya tanpa ada surat.
Mengajar di negeri yang bukan milik,
Membuat ilmunya serasa asimetrik.
Kembali, wahai penasehat si pewaris kitab,
Negerimu lebih butuh dakwah yang mantap.
Yaman haus akan suara tegas,
Bukan tumpangan di negeri orang yang keras.
Ilmu bukan sekadar hiasan gelar,
Tapi ladang amal yang nyata dan segar.
Apa gunanya khutbah di dunia maya,
Jika di rumah sendiri tak jadi cahaya.
(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan perubahan²)
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
HALAQAH DAN KAJIAN KEISLAMAN RESMI YANG DISELENGGARAKAN DI NEGARA ARAB SAUDI DIBAWAH IZIN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM KSA
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGHINA TERHINA (1)
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/988
Masmuk, siapa namamu
Pertanyaan terlontar kepada ustadz Muhammad Sewed di sana
Sebuah awal dari berkenal sapa
Dari tak kenal menjadi saling mengenal diantara keduanya
Tetapi bagi yang setengah akal
Kisah saling kenal di atas adalah celah tuk menghina
Ternyata ustadz Muhammad tidak dikenal oleh ulama kibar
Kapan?
Tentu sebelum pertemuan digelar
Bukan sarana menghina justru pasca keduanya saling berkenal sapa
Padahal si penghina sampai detik itupun belum tentu dikenal oleh si pananya, masmuk.
Hinaan setengah akal
Apalagi setelah mereka sendiri yang sebar
Washaya ulama kibar sebut jelas Muhammad Sewed namanya tereja.
Amboi alangkah nestapa si pemilik daya nalar
Malah bongkar makar berkedok Washaya palsu atas nama Ulama Kibar
Faktanya, ulama kibar ternyata tak kenal dengan nama yang disebutkan di dalam washayanya.
Berpuluh tahun sebelum itu semua...
Ustadz yang sama menemui Syaikh Rabi' di negeri Saudinya
Ulama kibar tanpa bisa diperdebatkan oleh si penghina
Beliau menceritakan tentang sepak terjang al-Muntada di Jakarta
Yang Allah menjadi sebab terbongkarnya gerakan Sururiyah Ikhwaniyah di Indonesia
Dengan munculnya peringatan Syaikh Rabi' agar mewaspadainya karena akan menjadi musuh terbesar dakwah Salafiyah di Indonesia
Dan keterkaitannya dengan jaringan Teroris Takfiri di negara kita
Benarlah kenyataannya.
Adakah si penghina melontarkan hinaan yang sama, masmuk, siapa namamu?!
Iya, jauh-jauh tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
Mungkin saatnya tafakur bagi si penghina
Apakah patut dilontar ucapan yang sama?
Masmuk?
Siapa namamu wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Jangan lagi malah ditanya
Dimana Luqman Ba'abduh dedengkot Plagiat Ma'had Minhajul Atsar ketika Syaikh Rabi' berwasiat kepada ustadzuna akan bahaya Sururiyah Ikhwaniyah, karena Luqman bersarang hangat di markas gembong Sururiyah Ikhwaniyah di ibukota Jakarta.
Apakah pantas pertanyaan dikemuka?
Masmuk?
Siapa nama anda wahai tuan?
Dan jelas sekali jika ada jawaban sejarahnya ketika itu, maka jawablah dengan lantang penuh kepongahan, "Saya adalah Hizbi Sururi musuh utama anda yang dekat dengan gembongnya, Muhammad Khalaf!"
Andai saja....
Ah sudahlah.
Daurah Muzani digelar MMA
Vonis-vonis keji dilontar para pengisinya
Abdul Ghani Ausath, Arafat dan Abbas Jaunahnya kepada para duat tauhid Indonesia.
Atas nama slogan Keberkahan Bersama Ulama Kibar Kita.
🌪🪃🪃Anehnya, bumerang terbang berputar-putar berbalik menyambar-nyambar kepala para Luqmani penghina.
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan si Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani berpetuah di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan "saya bersama ulama", jangan katakan pula "saya bersama Syaikh Al Bukhari", namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, ada0pun pengamalannya "nol putul" sebagaimana yang dikatakan.
--
Jadi siapa yang Nol Putul sebenarnya?
Tragis, sampai sekarangpun belum terlontar pertanyaan pembuka (kepada si penghina) tuk saling kenalnya dengan ulama kibar kita, masmuk? Siapa nama anda? Semoga segera.
Labas, anggap saja ini adalah kisah harapan dan pujian untuknya.
من حفر حفرة وقع فيها
Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakai orang lain maka dia sendirilah yang akan terperosok ke dalamnya.
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/988
Masmuk, siapa namamu
Pertanyaan terlontar kepada ustadz Muhammad Sewed di sana
Sebuah awal dari berkenal sapa
Dari tak kenal menjadi saling mengenal diantara keduanya
Tetapi bagi yang setengah akal
Kisah saling kenal di atas adalah celah tuk menghina
Ternyata ustadz Muhammad tidak dikenal oleh ulama kibar
Kapan?
Tentu sebelum pertemuan digelar
Bukan sarana menghina justru pasca keduanya saling berkenal sapa
Padahal si penghina sampai detik itupun belum tentu dikenal oleh si pananya, masmuk.
Hinaan setengah akal
Apalagi setelah mereka sendiri yang sebar
Washaya ulama kibar sebut jelas Muhammad Sewed namanya tereja.
Amboi alangkah nestapa si pemilik daya nalar
Malah bongkar makar berkedok Washaya palsu atas nama Ulama Kibar
Faktanya, ulama kibar ternyata tak kenal dengan nama yang disebutkan di dalam washayanya.
Berpuluh tahun sebelum itu semua...
Ustadz yang sama menemui Syaikh Rabi' di negeri Saudinya
Ulama kibar tanpa bisa diperdebatkan oleh si penghina
Beliau menceritakan tentang sepak terjang al-Muntada di Jakarta
Yang Allah menjadi sebab terbongkarnya gerakan Sururiyah Ikhwaniyah di Indonesia
Dengan munculnya peringatan Syaikh Rabi' agar mewaspadainya karena akan menjadi musuh terbesar dakwah Salafiyah di Indonesia
Dan keterkaitannya dengan jaringan Teroris Takfiri di negara kita
Benarlah kenyataannya.
Adakah si penghina melontarkan hinaan yang sama, masmuk, siapa namamu?!
Iya, jauh-jauh tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
Mungkin saatnya tafakur bagi si penghina
Apakah patut dilontar ucapan yang sama?
Masmuk?
Siapa namamu wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Jangan lagi malah ditanya
Dimana Luqman Ba'abduh dedengkot Plagiat Ma'had Minhajul Atsar ketika Syaikh Rabi' berwasiat kepada ustadzuna akan bahaya Sururiyah Ikhwaniyah, karena Luqman bersarang hangat di markas gembong Sururiyah Ikhwaniyah di ibukota Jakarta.
Apakah pantas pertanyaan dikemuka?
Masmuk?
Siapa nama anda wahai tuan?
Dan jelas sekali jika ada jawaban sejarahnya ketika itu, maka jawablah dengan lantang penuh kepongahan, "Saya adalah Hizbi Sururi musuh utama anda yang dekat dengan gembongnya, Muhammad Khalaf!"
Andai saja....
Ah sudahlah.
Daurah Muzani digelar MMA
Vonis-vonis keji dilontar para pengisinya
Abdul Ghani Ausath, Arafat dan Abbas Jaunahnya kepada para duat tauhid Indonesia.
Atas nama slogan Keberkahan Bersama Ulama Kibar Kita.
🌪🪃🪃Anehnya, bumerang terbang berputar-putar berbalik menyambar-nyambar kepala para Luqmani penghina.
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan si Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani berpetuah di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan "saya bersama ulama", jangan katakan pula "saya bersama Syaikh Al Bukhari", namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, ada0pun pengamalannya "nol putul" sebagaimana yang dikatakan.
--
Jadi siapa yang Nol Putul sebenarnya?
Tragis, sampai sekarangpun belum terlontar pertanyaan pembuka (kepada si penghina) tuk saling kenalnya dengan ulama kibar kita, masmuk? Siapa nama anda? Semoga segera.
Labas, anggap saja ini adalah kisah harapan dan pujian untuknya.
Pepatah jua yang berkata:
من حفر حفرة وقع فيها
Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakai orang lain maka dia sendirilah yang akan terperosok ke dalamnya.
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
WASHAYA 3 ULAMA (MUSTAHIL) IDENTIK 100% SAMPAIPUN TITIK KOMANYA NAMUN HARI² MUHAMMAD BARAJA DAN HAMZAH YANG MENGINGKARI DAN MENDUSTAKANNYA
ستبدي لك الأيام ما كنت جاهلا
ويأتيك بالأخبار من لم تزود
Hari-hari akan menampakkan apa yang dahulu tidak engkau ketahui…
ستبدي لك الأيام ما كنت جاهلا
ويأتيك بالأخبار من لم تزود
Hari-hari akan menampakkan apa yang dahulu tidak engkau ketahui…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MAN HUWA?
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah Hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan Syaikh Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan "saya bersama ulama", jangan katakan pula "saya bersama Syaikh Al Bukhari", namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, adapun pengamalannya "nol putul" sebagaimana yang dikatakan.
--
Siapa yang Nol Putul jika demikian?
--
🔘🗝💨Sampai detik ini DR. Arafat TIDAK MAMPU MENUNJUKKAN BUKTI bahwa vonis² Manhajiyah Hizbiyah diACC Syaikh Bukhari
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah Hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan Syaikh Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan "saya bersama ulama", jangan katakan pula "saya bersama Syaikh Al Bukhari", namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, adapun pengamalannya "nol putul" sebagaimana yang dikatakan.
--
Siapa yang Nol Putul jika demikian?
--
🔘🗝💨Sampai detik ini DR. Arafat TIDAK MAMPU MENUNJUKKAN BUKTI bahwa vonis² Manhajiyah Hizbiyah diACC Syaikh Bukhari
Menghina Terhina
MASMUK DALAM SOROTAN
(DI TITIK YANG SAMA, JEJAK SEJARAH PERSIMPANGAN MANHAJ YANG NYATA)
Pentingnya mengarsipkan dokumentasi sejarah
Agar tak terkibuli pendatang baru yang menjarah
📢💨Iya, jauh² tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
SIAPA NAMAMU wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Ustadz Muhammad berkata:
Kita majlas di rumah Syaikh Rabi' dan saya yang bertanya tentang al-Sofwa di Indonesia...dijawab oleh Syaikh...
Alhamdulilah saya dibantu waktu itu, diantar di majelis Syaikh Rabi' oleh mahasiswa-mahasiswa Madinah yang sekarang masih bersama kita, Ustadz Usamah Mahri, Ustadz Qamar Su'aidi, Ustadz Salman Bali... banyak ada 8 orang waktu itu.
_
⚠️Disclaimer
🔘Yang paling keras memanggil, seringkalinya adalah yang baru datang.
🔘Yang paling rajin memberi vonis, seringnya adalah yang paling lambat mengenal sejarahnya sendiri.
🔘Dan yang hari ini ingin disebut-sebut, ...kemarin belum dikenal dan disebutkan oleh siapa².
(DI TITIK YANG SAMA, JEJAK SEJARAH PERSIMPANGAN MANHAJ YANG NYATA)
Pentingnya mengarsipkan dokumentasi sejarah
Agar tak terkibuli pendatang baru yang menjarah
📢💨Iya, jauh² tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
SIAPA NAMAMU wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Ustadz Muhammad berkata:
Kita majlas di rumah Syaikh Rabi' dan saya yang bertanya tentang al-Sofwa di Indonesia...dijawab oleh Syaikh...
Alhamdulilah saya dibantu waktu itu, diantar di majelis Syaikh Rabi' oleh mahasiswa-mahasiswa Madinah yang sekarang masih bersama kita, Ustadz Usamah Mahri, Ustadz Qamar Su'aidi, Ustadz Salman Bali... banyak ada 8 orang waktu itu.
_
⚠️Disclaimer
🔘Yang paling keras memanggil, seringkalinya adalah yang baru datang.
🔘Yang paling rajin memberi vonis, seringnya adalah yang paling lambat mengenal sejarahnya sendiri.
🔘Dan yang hari ini ingin disebut-sebut, ...kemarin belum dikenal dan disebutkan oleh siapa².
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGHINA TERHINA (2)
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/1958
Jauh² ke Yaman sana
Ternyata ...
Man Huwa gelarnya
Di sisi Ulama Kibar kita
Ndak papa
Gagah dalam menghina Nol Putulnya
Membebek si Penjahat Perang
Setidaknya bisa tampil di akun yutubnya
Dan bisa dilihat wajah² murid dari negeri asalnya
Walau tlah difatwa oleh Baginda Plagiatornya
Ndak boleh dijadikan sarana dakwahnya
Umumkan taubat pula sebagai bukti kesalahannya
Carut marutkah
Bukankah demikian memang yang keluar dari lisan paduka
NAMAKU SIAPA? TANYA DIRI SENDIRI⚠️
Di sebuah forum dunia, tersebar angin perkenalan.
Satu nama ditanya, “Masmuk?” katanya,
Seakan bagi para Luqmani sapaan pantas jadi bahan tawa dan hina.
Padahal perkenalan itulah awal dari semua cerita.
Di sisi lain, ada yang merasa tinggi di puncak,
Tapi nama mereka belum pernah menggema di telinga ulama kibar.
Bahkan saat sang ustadz sudah lama duduk di majelis syuyukh,
Mereka masih sibuk mengetuk-ngetuk pintu kampus yang tak kunjung terbuka.
Wahai para penghina,
Apakah kalian lupa bahwa dikenal tidak sama dengan dikenalinya kebenaran?
Sebab ada yang ramai disebut, tapi bisu dari nilai,
Dan ada yang tak disapa, tapi berat ilmunya menembus zaman.
☝️🚦Dulu, saat Syaikh Rabi’ mengingatkan tegas yang bisa kita simpulkan dengan bahasa bebas:
"Awas, di Jakarta ada wajah-wajah Ikhwani yang bertopeng Salafi!"
👆Siapa yang menyampaikan kabar itu?
👐BUKAN ABBAS,
👐BUKAN ARAFAT,
👐BUKAN PULA DEDENGKOT PLAGIAT yang kini sibuk menabuh genderang fitnah.
🤝 NOL PUTUL dalam kamus hinaan lisan mereka bertiga.
Lucu memang,
Yang dulu diam dalam sarang musuh,
Kini tampil seolah pelindung dakwah murni.
Padahal jejak langkahnya tertulis jelas,
Berkarat bersama kitab yang dicetak ulang tanpa izin,
Dipromosikan sebagai ilmu “warisan ulama”, padahal hanya hasil fotokopian plagiat dengan diam-diam.
Kemudian daurah digelar,
Vonis diumbar,
Label dipasangkan bak perang sticker anak sekolah.
Tapi apa yang terjadi saat vonis² itu disampaikan ke hadapan ulama sejati?
“Siapa dia?”
Tanya Syaikh Bukhari.
Lalu sunyi menggelayutlah berbagai vonis yang dipasang angkuh di chanel Daurah Muzani seperti kabut di padang pasir disergap sepi.
Ah, bagaimana bisa menuntut orang lain menyebut nama,
Jika dirimu sendiri masih perlu mencari jati diri?
(Bersama puisi ChatGPT dengan berbagai perubahan dan tambahan, Jejak Sejarah, Kita Lawan Arogansi Opini)
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/1958
Jauh² ke Yaman sana
Ternyata ...
Man Huwa gelarnya
Di sisi Ulama Kibar kita
Ndak papa
Gagah dalam menghina Nol Putulnya
Membebek si Penjahat Perang
Setidaknya bisa tampil di akun yutubnya
Dan bisa dilihat wajah² murid dari negeri asalnya
Walau tlah difatwa oleh Baginda Plagiatornya
Ndak boleh dijadikan sarana dakwahnya
Umumkan taubat pula sebagai bukti kesalahannya
Carut marutkah
Bukankah demikian memang yang keluar dari lisan paduka
NAMAKU SIAPA? TANYA DIRI SENDIRI⚠️
Di sebuah forum dunia, tersebar angin perkenalan.
Satu nama ditanya, “Masmuk?” katanya,
Seakan bagi para Luqmani sapaan pantas jadi bahan tawa dan hina.
Padahal perkenalan itulah awal dari semua cerita.
Di sisi lain, ada yang merasa tinggi di puncak,
Tapi nama mereka belum pernah menggema di telinga ulama kibar.
Bahkan saat sang ustadz sudah lama duduk di majelis syuyukh,
Mereka masih sibuk mengetuk-ngetuk pintu kampus yang tak kunjung terbuka.
Wahai para penghina,
Apakah kalian lupa bahwa dikenal tidak sama dengan dikenalinya kebenaran?
Sebab ada yang ramai disebut, tapi bisu dari nilai,
Dan ada yang tak disapa, tapi berat ilmunya menembus zaman.
☝️🚦Dulu, saat Syaikh Rabi’ mengingatkan tegas yang bisa kita simpulkan dengan bahasa bebas:
"Awas, di Jakarta ada wajah-wajah Ikhwani yang bertopeng Salafi!"
👆Siapa yang menyampaikan kabar itu?
👐BUKAN ABBAS,
👐BUKAN ARAFAT,
👐BUKAN PULA DEDENGKOT PLAGIAT yang kini sibuk menabuh genderang fitnah.
🤝 NOL PUTUL dalam kamus hinaan lisan mereka bertiga.
Lucu memang,
Yang dulu diam dalam sarang musuh,
Kini tampil seolah pelindung dakwah murni.
Padahal jejak langkahnya tertulis jelas,
Berkarat bersama kitab yang dicetak ulang tanpa izin,
Dipromosikan sebagai ilmu “warisan ulama”, padahal hanya hasil fotokopian plagiat dengan diam-diam.
Kemudian daurah digelar,
Vonis diumbar,
Label dipasangkan bak perang sticker anak sekolah.
Tapi apa yang terjadi saat vonis² itu disampaikan ke hadapan ulama sejati?
“Siapa dia?”
Tanya Syaikh Bukhari.
Lalu sunyi menggelayutlah berbagai vonis yang dipasang angkuh di chanel Daurah Muzani seperti kabut di padang pasir disergap sepi.
Ah, bagaimana bisa menuntut orang lain menyebut nama,
Jika dirimu sendiri masih perlu mencari jati diri?
(Bersama puisi ChatGPT dengan berbagai perubahan dan tambahan, Jejak Sejarah, Kita Lawan Arogansi Opini)
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MASMUK DALAM SOROTAN
(DI TITIK YANG SAMA, JEJAK SEJARAH PERSIMPANGAN MANHAJ YANG NYATA)
Pentingnya mengarsipkan dokumentasi sejarah
Agar tak terkibuli pendatang baru yang menjarah
📢💨Iya, jauh² tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas…
(DI TITIK YANG SAMA, JEJAK SEJARAH PERSIMPANGAN MANHAJ YANG NYATA)
Pentingnya mengarsipkan dokumentasi sejarah
Agar tak terkibuli pendatang baru yang menjarah
📢💨Iya, jauh² tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi' kita, apalagi Abbas…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
PESAN DI KESUNYIAN PAGI
Kutipan:
4. Dengan data-data yang semakin lengkap dan jelas saya berusaha untuk bertanya kepada syaikh Rabi’ tentang al-Sofwah dan Muhammad Khalaf serta al-Muntada yang ada di London. Dengan demikian lengkaplah sudah gambaran Muhammad Khalaf dan al-Sofwa. (Lihat ucapan Syaikh Rabi’ di Mukadimah)
...
Yogyakarta, 3 Juli 1999
Disusun oleh Ustadz Muhammad Umar as-Sewed (Cirebon)
Selengkapnya ||
https://salafy.or.id/persaksian-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed/
Mereka sinis menghina:
"Masmuk? Siapa namamu?"
Padahal sejarah menjawab lebih lantang:
"Siapa kalian, sebelum semua ini bergulir?"
🏆Mereka lupa,
👎🏾Yang menghina sebelum belajar adab akan terhina sebelum diakui umat.
🏹Yang mengejek sebelum mengenal medan di negeri ini akan tertinggal dalam catatan sejarah kelam.
✅Menghina orang yang sudah lebih dulu berjuang adalah menertawakan diri sendiri dalam cermin yang retak.
☝️Jejak sejarah tidak pernah lupa,
Siapa pembuka jalan dan siapa pengekor yang datangnya terlambat kesiangan.
Kutipan:
4. Dengan data-data yang semakin lengkap dan jelas saya berusaha untuk bertanya kepada syaikh Rabi’ tentang al-Sofwah dan Muhammad Khalaf serta al-Muntada yang ada di London. Dengan demikian lengkaplah sudah gambaran Muhammad Khalaf dan al-Sofwa. (Lihat ucapan Syaikh Rabi’ di Mukadimah)
...
Yogyakarta, 3 Juli 1999
Disusun oleh Ustadz Muhammad Umar as-Sewed (Cirebon)
Selengkapnya ||
https://salafy.or.id/persaksian-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed/
Mereka sinis menghina:
"Masmuk? Siapa namamu?"
Padahal sejarah menjawab lebih lantang:
"Siapa kalian, sebelum semua ini bergulir?"
🏆Mereka lupa,
👎🏾Yang menghina sebelum belajar adab akan terhina sebelum diakui umat.
🏹Yang mengejek sebelum mengenal medan di negeri ini akan tertinggal dalam catatan sejarah kelam.
✅Menghina orang yang sudah lebih dulu berjuang adalah menertawakan diri sendiri dalam cermin yang retak.
☝️Jejak sejarah tidak pernah lupa,
Siapa pembuka jalan dan siapa pengekor yang datangnya terlambat kesiangan.
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MEMBANTAH TUDUHAN MENJAWAB TANTANGAN.pdf
669.4 KB
1⃣DATA PRIMER SEJARAH DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA
BUKU PUTIH 01
MEMBANTAH TUDUHAN MENJAWAB TANTANGAN
✅
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
https://t.me/sekelumitsejarah/1725
BUKU PUTIH 01
MEMBANTAH TUDUHAN MENJAWAB TANTANGAN
✅
Terverifikasi
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
https://t.me/sekelumitsejarah/1725
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
Buku Putih 02 Meruntuhkan Syubhat Hizbiyyin minsize.pdf
4.9 MB
2⃣DATA PRIMER SEJARAH DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA
BUKU PUTIH 02
MERUNTUHKAN SYUBHAT HIZBIYYUN
✅Terverifikasi
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
BUKU PUTIH 02
MERUNTUHKAN SYUBHAT HIZBIYYUN
✅Terverifikasi
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
3⃣DATA PRIMER SEJARAH DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA
TRANSKRIP DIALOG SYAIKH RABI' AL-MADKHALI DENGAN USAMAH MAHRI (1996)
https://t.me/sekelumitsejarah/674
Firman Allah Ta'ala:
ٱسۡتِكۡبَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهۡلِهِۦ
Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. (Fathir: 43)
Seperti pepatah
Jika bukan karena dijilat api
Takkan dikenal wangi aroma gaharu
Jika bukan karena hinaan Nol Potol Luqman Ba'abduh Al-Jemberi
Takkan dikenal terjemahan Ruwaifi hinaan Sifr 'ala Syimalnya Arafat al-Muhammadi
📅 1 September 1996M
✅Syaikh Rabi' : Apakah telah sampai kepada kalian kitab An-Nashrul 'Aziz?
✳️Usamah: Ya, telah sampai pada kami
✅Syaikh Rabi': An-Nashrul 'Aziz Bukan Jama'ah (maksudnya kitab Jama‟atun Wahidah Laa Jama'aat…)
✳️Usamah: ANTUM TELAH MEMBERIKAN KEPADA KAMI 15 KITAB, SYAIKH. DAN TELAH KAMI BAGI KEPADA DU'AT SALAFIYYIN¹, Jazakumullahu khairan
✅Syaikh Rabi': Dari kitab An-Nashrul 'Aziz?
✳️Usamah: Sebelum liburan kami telah mengambil dari antum 15 kitab
✅Syaikh Rabi': Mereka bisa mengambil faedah?
✳️Usamah: Kami telah mengambil faedah yang banyak, jazakumullahu khair ya Syaikh
✅Syaikh Rabi': Alhamdulillah, akan tetapi Quthbiyyun tidak bisa mengambil faedah
✳️Usamah: Ya, mereka tidak mengambil faedah dan tidak mau ilmu
✅Syaikh Rabi': Allahu Akbar
✳️Usamah: Benar, Allahul Musta’an semoga Allah memberi hidayah pada mereka
✅Syaikh Rabi': Kamu senang di sana (Indonesia)?
✳️Usamah: Ya
✅Syaikh Rabi': Kamu mau tinggal di sana atau mau kembali ke Jami'ah (Universitas)?
✳️Usamah: Kami akan kembali ke Jami'ah, Insya Allah
✅Syaikh Rabi': Kapan kamu akan kembali?
✳️Usamah: Insya Allah seminggu atau sepuluh hari lagi
✅Syaikh Rabi': Ya, dan jangan terlambat
✳️Usamah: Kami akan datang dengan membawa kabar, Insya Allah
✅Syaikh Rabi': Apabila kamu dan teman-temanmu datang, tulislah segala sesuatunya
✅Usamah: Insya Allah
...
Ahad, 1 September 1996M/ 17 Rabi'uts Tsani 1417H
TRANSKRIP DIALOG SYAIKH RABI' AL-MADKHALI DENGAN USAMAH MAHRI (1996)
https://t.me/sekelumitsejarah/674
Firman Allah Ta'ala:
ٱسۡتِكۡبَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهۡلِهِۦ
Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. (Fathir: 43)
Seperti pepatah
Jika bukan karena dijilat api
Takkan dikenal wangi aroma gaharu
Jika bukan karena hinaan Nol Potol Luqman Ba'abduh Al-Jemberi
Takkan dikenal terjemahan Ruwaifi hinaan Sifr 'ala Syimalnya Arafat al-Muhammadi
📅 1 September 1996M
✅Syaikh Rabi' : Apakah telah sampai kepada kalian kitab An-Nashrul 'Aziz?
✳️Usamah: Ya, telah sampai pada kami
✅Syaikh Rabi': An-Nashrul 'Aziz Bukan Jama'ah (maksudnya kitab Jama‟atun Wahidah Laa Jama'aat…)
✳️Usamah: ANTUM TELAH MEMBERIKAN KEPADA KAMI 15 KITAB, SYAIKH. DAN TELAH KAMI BAGI KEPADA DU'AT SALAFIYYIN¹, Jazakumullahu khairan
✅Syaikh Rabi': Dari kitab An-Nashrul 'Aziz?
✳️Usamah: Sebelum liburan kami telah mengambil dari antum 15 kitab
✅Syaikh Rabi': Mereka bisa mengambil faedah?
✳️Usamah: Kami telah mengambil faedah yang banyak, jazakumullahu khair ya Syaikh
✅Syaikh Rabi': Alhamdulillah, akan tetapi Quthbiyyun tidak bisa mengambil faedah
✳️Usamah: Ya, mereka tidak mengambil faedah dan tidak mau ilmu
✅Syaikh Rabi': Allahu Akbar
✳️Usamah: Benar, Allahul Musta’an semoga Allah memberi hidayah pada mereka
✅Syaikh Rabi': Kamu senang di sana (Indonesia)?
✳️Usamah: Ya
✅Syaikh Rabi': Kamu mau tinggal di sana atau mau kembali ke Jami'ah (Universitas)?
✳️Usamah: Kami akan kembali ke Jami'ah, Insya Allah
✅Syaikh Rabi': Kapan kamu akan kembali?
✳️Usamah: Insya Allah seminggu atau sepuluh hari lagi
✅Syaikh Rabi': Ya, dan jangan terlambat
✳️Usamah: Kami akan datang dengan membawa kabar, Insya Allah
✅Syaikh Rabi': Apabila kamu dan teman-temanmu datang, tulislah segala sesuatunya
✅Usamah: Insya Allah
...
Lajnah Khidmatus Sunnah wa Muharabatul Bid'ah
Ahad, 1 September 1996M/ 17 Rabi'uts Tsani 1417H
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
ARSIP TRANSKRIP DIALOG ASY-SYAIKH RABI' DENGAN USAMAH MAHRI (1996)
✅Terverifikasi
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
Lajnah Khidmatus Sunnah wa Muharabatul Bid'ah
Ahad, 1 September 1996M/ 17…
✅Terverifikasi
Ditulis oleh Pelaku Sejarah Dakwah Salafiyah, BUKAN Pelaku Sejarah Dakwah Sururiyah Ikhwaniyah
Lajnah Khidmatus Sunnah wa Muharabatul Bid'ah
Ahad, 1 September 1996M/ 17…
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
4⃣DATA PRIMER SEJARAH DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA
PERSAKSIAN USTADZ MUHAMMAD SEWED
Kutipan:
4. Dengan data-data yang semakin lengkap dan jelas saya berusaha untuk bertanya kepada syaikh Rabi’ tentang al-Sofwah dan Muhammad Khalaf serta al-Muntada yang ada di London. Dengan demikian lengkaplah sudah gambaran Muhammad Khalaf dan al-Sofwa. (Lihat ucapan Syaikh Rabi’ di Mukadimah)
5. Terakhir saya menemui Muhammad Khalaf sepulang dari Madinah dengan maksud menegur dan memperingatkan sekaligus melihat apakah dia bergabung dengan sururiyin dan menyebarkan paham sururiyah itu dengan sadar atau tertipu.
...
Yogyakarta, 3 Juli 1999
Disusun oleh Ustadz Muhammad Umar as-Sewed (Cirebon)
Selengkapnya ||
https://salafy.or.id/persaksian-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed/
PERSAKSIAN USTADZ MUHAMMAD SEWED
Kutipan:
4. Dengan data-data yang semakin lengkap dan jelas saya berusaha untuk bertanya kepada syaikh Rabi’ tentang al-Sofwah dan Muhammad Khalaf serta al-Muntada yang ada di London. Dengan demikian lengkaplah sudah gambaran Muhammad Khalaf dan al-Sofwa. (Lihat ucapan Syaikh Rabi’ di Mukadimah)
5. Terakhir saya menemui Muhammad Khalaf sepulang dari Madinah dengan maksud menegur dan memperingatkan sekaligus melihat apakah dia bergabung dengan sururiyin dan menyebarkan paham sururiyah itu dengan sadar atau tertipu.
...
Yogyakarta, 3 Juli 1999
Disusun oleh Ustadz Muhammad Umar as-Sewed (Cirebon)
Selengkapnya ||
https://salafy.or.id/persaksian-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed/
Forwarded from 🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
MENGHINA TERHINA (3)
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/1963
https://t.me/sekelumitsejarah/1961
https://t.me/sekelumitsejarah/1962
https://t.me/sekelumitsejarah/1964
KETIKA BURUNG BEO MENGAJARI ELANG TERBANG TINGGI
Dari langit nusantara
Elang-elang sudah lama mengudara
Sayap mereka ditempa badai
Berteman petir, bersanding kilat.
Mereka terbang bukan karena dipuji
Mereka melayang tinggi karena dibimbing kibar sejati
Meniti jalan tanpa rekayasa dan permainan opini
Demikianlah yang bertahun-tahun dijalani
Dinasehati, ditegur, dimarahi, dibimbing dan diluruskan kibar Rabbani... selama ini
Jauh-jauh tahun sebelum burung-burung beo tahu arti perjalanan di sini
Kini datang suara-suara sumbang,
Burung pendatang yang bulunya masih basah oleh hujan di seberang lautan
Mengibaskan sayap kecil di panggung besar, Nusantara tercinta
Mengajari elang bagaimana caranya mengepakkan sayap ke langit yang sejak dulu mereka terbangi
Dengan arogan lagi congkak yang mendominasi,
Mereka berkata membeoi pendahulunya
"Ikuti kami! Ini jalannya ke matahari!"
"Jalan sah jika kalian mau diakui oleh Kibar sejati!"
Padahal arah yang mereka tunjuki,
Bukanlah jalan para ulama kibar rabbani yang selama ini tlah mengajari arti sabar dan adab mulia yang tinggi
Bukan caci maki sifr 'ala syimali
Apalagi hinaan keji hizbi haddadi sekali datang di negeri ini
Yup, burung yang tak peduli arti mencuri plagiasi
Burung yang tak peduli pemerintah kami dihina dan dilecehi
Bahkan burung yang tak peduli peringatan Baginda Nabi ﷺ ketika kucing dikurung tanpa jaminan makan sehingga mati
Burung ini tak merasakan jerit tangis derita jika dianya dikurung tanpa boleh pergi
Burung ini hanya membeo mengikuti celaan kibar gadungani plagiati
Mereka lupa,
Jejak digital sejarah tak bisa dipalsukan dan dimanipulasi
Mereka lupa,
Dulu Salafiyun nusantara bertanya kepada Rabi' Al-Madkhali dan Ubaid Al-Jabiri tanpa mereka ajari
Tidak ada istilah asisten pribadi yang harus dilalui jika ingin berkonsultasi dengan kibar Rabbani
Demikianlah sejarah dilalui
Bukan merujuk pada pentas² kecil yang baru dipaku di dinding masa kini.
Mereka hanya mengulang-ulang jargon,
Keberkahan bersama Ulama Kibar Rabbani
Seakan Salafiyun mudah saja dikibuli dan ditakut-takuti
Padahal hakekatnya hanyalah membeo pada bisikan penjahat plagiasi dan vonis-vonis yang keluar dari kantongnya sendiri
Ah, kasihan...
Burung beo ingin mengajari elang terbang,
Padahal cakar mereka masih lunak bercap maling plagiasi
Paruhnya gemetar oleh teriakan tawa "ULB si penjahat perang ini"
Sayap mereka mengepak dibimbing hinaan terhadap pemerintah RI dan celaan nol Putulnya dedengkot penjahat Luqmani.
Sejarah bukanlah bahan tawa dan hina
Di saat peneriak hanya bisa berkubang di area lockdown mininya
Lihatlah elang² tetap terbang mengitari nusantara
Menembus badai, melintasi samudera
Menebar dakwah mulia walau dihina dan dicela
Dengan doa, dengan sanad, dengan bimbingan para ulama kibarnya, nama besar yang sudah mengakar dalam sejarah dakwah yang mulia.
Penutup
Biarkan saja mereka mengaum di tanah,
Elang tetap terbang menjulang di langit dakwah nusantara.
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/1963
https://t.me/sekelumitsejarah/1961
https://t.me/sekelumitsejarah/1962
https://t.me/sekelumitsejarah/1964
KETIKA BURUNG BEO MENGAJARI ELANG TERBANG TINGGI
Dari langit nusantara
Elang-elang sudah lama mengudara
Sayap mereka ditempa badai
Berteman petir, bersanding kilat.
Mereka terbang bukan karena dipuji
Mereka melayang tinggi karena dibimbing kibar sejati
Meniti jalan tanpa rekayasa dan permainan opini
Demikianlah yang bertahun-tahun dijalani
Dinasehati, ditegur, dimarahi, dibimbing dan diluruskan kibar Rabbani... selama ini
Jauh-jauh tahun sebelum burung-burung beo tahu arti perjalanan di sini
Kini datang suara-suara sumbang,
Burung pendatang yang bulunya masih basah oleh hujan di seberang lautan
Mengibaskan sayap kecil di panggung besar, Nusantara tercinta
Mengajari elang bagaimana caranya mengepakkan sayap ke langit yang sejak dulu mereka terbangi
Dengan arogan lagi congkak yang mendominasi,
Mereka berkata membeoi pendahulunya
"Ikuti kami! Ini jalannya ke matahari!"
"Jalan sah jika kalian mau diakui oleh Kibar sejati!"
Padahal arah yang mereka tunjuki,
Bukanlah jalan para ulama kibar rabbani yang selama ini tlah mengajari arti sabar dan adab mulia yang tinggi
Bukan caci maki sifr 'ala syimali
Apalagi hinaan keji hizbi haddadi sekali datang di negeri ini
Yup, burung yang tak peduli arti mencuri plagiasi
Burung yang tak peduli pemerintah kami dihina dan dilecehi
Bahkan burung yang tak peduli peringatan Baginda Nabi ﷺ ketika kucing dikurung tanpa jaminan makan sehingga mati
Burung ini tak merasakan jerit tangis derita jika dianya dikurung tanpa boleh pergi
Burung ini hanya membeo mengikuti celaan kibar gadungani plagiati
Mereka lupa,
Jejak digital sejarah tak bisa dipalsukan dan dimanipulasi
Mereka lupa,
Dulu Salafiyun nusantara bertanya kepada Rabi' Al-Madkhali dan Ubaid Al-Jabiri tanpa mereka ajari
Tidak ada istilah asisten pribadi yang harus dilalui jika ingin berkonsultasi dengan kibar Rabbani
Demikianlah sejarah dilalui
Bukan merujuk pada pentas² kecil yang baru dipaku di dinding masa kini.
Mereka hanya mengulang-ulang jargon,
Keberkahan bersama Ulama Kibar Rabbani
Seakan Salafiyun mudah saja dikibuli dan ditakut-takuti
Padahal hakekatnya hanyalah membeo pada bisikan penjahat plagiasi dan vonis-vonis yang keluar dari kantongnya sendiri
Ah, kasihan...
Burung beo ingin mengajari elang terbang,
Padahal cakar mereka masih lunak bercap maling plagiasi
Paruhnya gemetar oleh teriakan tawa "ULB si penjahat perang ini"
Sayap mereka mengepak dibimbing hinaan terhadap pemerintah RI dan celaan nol Putulnya dedengkot penjahat Luqmani.
Sejarah bukanlah bahan tawa dan hina
Di saat peneriak hanya bisa berkubang di area lockdown mininya
Lihatlah elang² tetap terbang mengitari nusantara
Menembus badai, melintasi samudera
Menebar dakwah mulia walau dihina dan dicela
Dengan doa, dengan sanad, dengan bimbingan para ulama kibarnya, nama besar yang sudah mengakar dalam sejarah dakwah yang mulia.
Penutup
Biarkan saja mereka mengaum di tanah,
Elang tetap terbang menjulang di langit dakwah nusantara.
Telegram
🇸🇪🇰🇪🇱🇺🇲🇮🇹 🇸🇪🇯🇦🇷🇦🇭
3⃣DATA PRIMER SEJARAH DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA
TRANSKRIP DIALOG SYAIKH RABI' AL-MADKHALI DENGAN USAMAH MAHRI (1996)
https://t.me/sekelumitsejarah/674
Firman Allah Ta'ala:
ٱسۡتِكۡبَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ…
TRANSKRIP DIALOG SYAIKH RABI' AL-MADKHALI DENGAN USAMAH MAHRI (1996)
https://t.me/sekelumitsejarah/674
Firman Allah Ta'ala:
ٱسۡتِكۡبَارًا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ…