Ittiba Rasulullah
2.32K subscribers
1.29K photos
37 videos
42 files
1.24K links
بسم الله
" إذا فتح لأحدكم باب خير فليسرع إليه ،فإنه لا يدري متى يغلق عنه "

📝Faidah Ulama & Kajian
🔈Info Dauroh dan Program Ilmu Syar'i
♻️ Free Repost

📍Mohon Koreksi & Saran :
• ittiba.rasulullaah@gmail.com

Semoga Bermanfaat
الله يبارك فيكم جميعا
Download Telegram
#FaidahHadits

📚Kitab Riyadhusshalihin :
Bab Banyaknya Jalan Kebaikan - Hadits ke 139

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Tiada seorangpun dari engkau semua, melainkan akan diajak berbicara oleh Tuhannya dan antara dia dengan Tuhannya tidak ada seorang tarjumanpun - penyambung kata. Orang itu melihat ke sebelah kanannya, maka tidak ada yang dilihat olehnya kecuali amalan yangtelah dilakukannya sebelum itu -dari amalan yang baik - dan juga dia melihat ke sebelah kirinya, maka tidak ada pula yang dilihat olehnya, kecuali amalan yang dilakukan sebelum itu - dari amalan yang jelek. Dia melihat pula antara kedua tangannya, maka tidak ada yang dilihatnya kecuali neraka yang ada di hadapannya. Maka takutlah engkau semua pada - siksa - neraka, sekalipun dengan bersedekah potongan kurma. Kemudian barangsiapa yang tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan ucapan yang baik saja." (HR. Bukhari dan Muslim)
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Ittiba Rasulullah
Photo
Abaa wa Ummahaat yang dirahmati Allah,

Liburan adalah nikmat dari Allah ta'ala, jeda penuh hikmah yang Allah berikan untuk mendekatkan hati-hati yang biasanya terpisahkan. Ini adalah kesempatan berharga untuk merajut kembali kebersamaan, mengalirkan cinta, dan menanamkan butir-butir kebaikan & ketaatan yang akan tumbuh subur di jiwa ananda.

Mari kita susun hari-hari liburan ini dengan curahan kasih yang mendidik. Rancanglah waktu yang tak hanya berlalu, tetapi menjadi titian bagi ananda menuju akhlak yang mulia dan cinta yang mendalam kepada Rabb-Nya. Jadikan setiap momen bersama mereka sebagai ladang amal, bukan sekadar rutinitas tanpa tujuan.

Ketahuilah, liburan bukanlah waktu untuk berhenti dari amal shalih, melainkan hanya sekadar memindahkan tempatnya. Di pesantren, ananda dibimbing oleh para guru yang tulus. Kini, di rumah, kita yang menjadi guru terbaik bagi mereka. Jadikan rumah sebagai madrasah cinta, tempat di mana nasihat mengalir lembut seperti air, doa doa bergemuruh seperti angin, dan cinta terpancar bagai mentari pagi.

Jangan biarkan liburan menjadi lautan lupa, di mana ananda tenggelam dalam layar layar tak bernyawa, gadget. Jadilah cahaya yang menuntun mereka, menjaga setiap detik masa kecil yang merupakan amanah besar dari Allah. Perhatikan apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka rasa, karena setiap momen itu akan membentuk masa depan mereka yang tak ternilai.

Dalam senyum dan tawa mereka, ada bekal amal yang akan mengalir bagi kita di akhirat. Maka, bersungguh-sungguhlah dalam mendidik. Manfaat kesempatan ini sebaik-baiknya, juga jadikanlah rumah sebagai tempat berpulang yang ditunggu-tunggu dan sangat dirindukan.

Selamat menjalani liburan bersama ananda tercinta. Semoga setiap detik kebersamaan ini menjadi jembatan menuju ridha-Nya. Semoga Allah selalu menjaga dan menjadikan anak-anak kita generasi shalih dan shalihah yang kelak akan menjadi amal jariyah ketika kita telah diwafatkan Allah Ta'ala. Aamiin

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
Poin-Poin untuk Mengembangkan dan Meng-upgrade Diri

Faidah dari Dr. Syaikhah Manaal Ahmad Muhammad Jasaar Al-Yamaniyyah hafidzahallahu ta'ala

🎯Poin Dasar: Evaluasi Diri dan Buat Target

Sebelum melakukan poin-poin dibawah ini, Syaikhah Manaal hafidzahallah ta'ala menyampaikan, hal pertama yang perlu dilakukan ialah muhasabah diri. Buatlah list bagaimana karakteristik dan sifat yang cita-citakan dan yang seharusnya dicapai, setelah itu evaluasi sejauh mana pencapaian kita dan apa yang perlu ditingkatkan, jujurlah dan berlakulah adil. Setelah itu, tetapkan target yang jelas agar arah usaha kita lebih terukur.

Setelah itu, Syaikhah hafidzahallahu ta'ala menyampaikan untuk membangun dan meng-upgrade diri ada point-point yang harus dicapai sebagai berikut:

1. Perbanyak Membaca

Membaca adalah pintu ilmu yang paling luas. Dengan banyak membaca, kita tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengasah berpikir kritis serta meningkatkan kapasitas diri dalam berpikir dan bertindak. Membaca memperluas cakrawala, menambah referensi, serta membantu kita untuk terus meng-upgrade pemahaman diri.

2. Bermulazamah dengan Guru yang Mutqin

Belajar dengan guru mutqin adalah kebutuhan yang berkelanjutan. Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Bahkan Syaikhah hafidzahallahu mengatakan sampai detik ini dirinya masih belajar (padahal beliau merupakan alumni S3 Universitas di Yaman; pewaris sanad al-Qur'an qira'at asyrah; pemilik sanad matan dari sanad tertinggi—pent). Syaikhah juga berpesan, carilah guru yang tentunya bukan hanya menguasai ilmu dan berkompeten, tetapi juga memiliki akhlak dan adab yang mulia. Kita belajar bukan hanya soal ilmu, tetapi juga bagaimana kita meneladani adab yang baik.

3. Belajar di Lembaga yang Tersusun dan Terstruktur

Menuntut ilmu di lembaga yang terorganisir akan membantu kita memaksimalkan waktu dan usaha. Program yang terstruktur mempermudah kita untuk fokus dan mencapai tujuan secara efektif. Selain itu, lembaga formal biasanya menyediakan kurikulum yang mencakup berbagai aspek ilmu yang kita butuhkan.

4. Mengikuti Daurah dan Seminar

Rajin mengikuti daurah dan seminar adalah kesempatan untuk menambah ilmu dengan cara yang lebih mendalam, terutama pada setiap cabang ilmu yang kita ingin lebih dalami, pahami dan kuasai. Dengan berbagai dibanyak kelas yang kita hadiri, kita akan menemukan faidah yang berbeda-beda, keistimewaan dan sudut pandang unik dalam menyampaikan ilmu di setiap guru. Maka, dengan menghadiri berbagai forum ilmu, kita akan mendapatkan faidah yang beragam dan memperluas wawasan kita dalam bidang tertentu.

5. Banyak Bertanya

Sikap bertanya adalah kunci dalam memperdalam ilmu. Ibnu Abbas, seorang sahabat yang dikenal sebagai "lautan ilmu," pernah ditanya tentang rahasia ilmunya yang luas. la menjawab bahwa ia sering bertanya dan menggunakan akalnya untuk berpikir. Jangan pernah malu untuk bertanya, karena bertanya adalah langkah awal untuk memahami apa yang belum kita ketahui.

Minta kemudahan agar selalu berada dalam ketaatan dalam waktu yang selalu penuh kebermanfaatan. Sebab taufiq mahal harganya. Sebanyak apapun dars, or planning, schedule, and time-management yang kamu pelajari dan kamu susun, bila tanpa taufiq dan pertolongan dari Allah, maka, tak akan pernah jalan, tak akan berkembang dan tak akan sukses. Waffaqanallahu li ma yuhibbu wa yardha, baarakallaahu fiinaa.

• Dirangkum secara makna, Mutiara berharga dari Dr. Syaikhah Manaal Ahmad Muhammad Jasaar Al-Yamaniyyah hafidzahallahu ta'ala

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
📚Konsekuensi Cinta #1

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu.” (Ali Imran: 31)

Allah menjadikan mengikuti Rasul-Nya sebagai sebab kecintaan-Nya kepada hamba. Dan menjadi hamba yang dicintai Allah lebih tinggi derajatnya daripada hanya sekadar mencintai-Nya. Maka persoalannya bukan apakah kamu mencintai Allah, tetapi apakah Allah mencintaimu.

Ketaatan adalah bukti kecintaan seorang yang dicintai kepada yang mencintainya, sebagaimana perkataan:

Engkau bermaksiat kepada Tuhan, tetapi mengaku mencintai-Nya?
Ini adalah sesuatu yang mustahil dalam logika.
Jika cintamu benar, maka tentu engkau akan menaati-Nya,
Karena seorang yang mencintai pasti menaati yang ia cintai.”


__
Referensi:
Imam Ibnul Qoyyim, dalam Raudhatul Muhibbin
•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
Ittiba Rasulullah
بسم الله Sekuat-kuatnya Tali Iman Mencintai Karena Allah dan Membenci Karena Allah Akidah Islam mengajarkan kita prinsip al-wala' wal bara' yang merupakan sekuat-kuatnya tali iman agar tidak keliru dalam berloyalitas dan berlepas diri. Al-wala' artinya mencintai…
بسم الله
📚 Konsekuensi Cinta #2

Sungguh kekuatan tauhid seseorang dan pengamalannya pada aqidah al-Wala wal Bara akan teruji pada hari-hari ini. Salah satu dari prinsip ‘aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah cinta karena Allah ﷻ dan benci karena Allah ﷻ, yaitu mencintai dan memberikan wala’ (loyalitas) kepada kaum Mukminin, membenci kaum musyrikin dan orang-orang kafir serta berpaling (bara’) dari mereka.

Sebagaimana tafsir Li Yaddabbaru Ayatih, Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, pada Qs. Al-Imran: 31
"Barang siapa mencintai Allah dengan sebenar-benarnya cinta, maka hendaknya ia mencintai dengan hatinya segala yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta membenci segala yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun, jika seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kecintaan Allah, itu adalah tanda lemahnya cinta dalam dirinya. Hendaklah ia segera bertaubat kepada Allah dan berusaha kembali menyempurnakan cintanya. "

Prinsip Al-Wala wal Bara mengajarkan kita untuk mencintai apa yang dicintai Allaah dan Rasul-Nya dengan penuh keikhlasan, memberikan loyalitas kepada mereka dan membenci kekufuran serta kesyirikan. Sikap ini menuntut kita untuk berpaling dari segala bentuk simbol kekufuran & permusuhan terhadap Allah & Rasul-Nya. 

Konsep Al-Wala wal Bara adalah bagian dari aqidah Islam yang tidak bisa ditawar. Konsep ini adalah pembeda antara yang beriman & yang tidak beriman, antara hak & batil. Terutama masa sekarang, dimana simbol Natal & Tahun Baru begitu marak, sudah saatnya kita menyadari urgensi al-Wala wal Bara. Dua momen ini kerap menjadi pintu masuk bagi kaum Muslimin untuk tergelincir dalam tasyabuh (menyerupai orang kafir), baik melalui ucapan dan perilaku. 

Tasyabuh tidak selalu tampak jelas, ia sering hadir dengan halus & terselubung. Misalnya, kebiasaan membuat harapan khusus di awal tahun Masehi yang tampak sederhana, tetapi menyiratkan pemuliaan terhadap tradisi kafir. Padahal, sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk selalu berharap, berdoa, dan memperbaiki diri kapan saja, tidak dikhususkan ketika tahun baru, apalagi waktu ini tidak memiliki sandaran dalam syariat. Namun, hendaknya kita tetap menjaga doa, dan harapan pada waktu-waktu yang Allah tetapkan diwaktu mustajab dan yang dimuliakan.

Demikian pula dengan euforia pergantian tahun yang sering dirayakan dengan pesta kembang api atau acara hiburan. Banyak yg tanpa sadar larut dalam tradisi ini, meskipun sejatinya ia adalah simbol budaya kafir yang tidak memiliki tempat dalam ajaran Islam. Bahkan ucapan “Selamat Tahun Baru" meski sederhana, juga mengandung implikasi mendukung perayaan pada budaya kafir.

Rasulullah ﷺ mengingatkan kita, “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud). Hadits ini mengandung pesan untuk menjaga kemurnian iman & menjauhkan diri dari segala bentuk tasyabuh, baik dalam tradisi, simbol, maupun perilaku. Walaupun sudah terdapat dalil & larangan yang jelas, kita akan mendapati orang-orang yang apabila dikatakan padanya bahwa perbuatan ini termasuk tasyabbuh (meniru) kepada orang kafir, maka mereka menyangkal bahwa ia melakukannya tanpa berniat untuk meniru mereka. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullahu ta’ala memberikan ta'liq pada hal ini; "Selama terdapat bentuk saling menyerupai, perbuatan tasyabbuh tetap terjadi walaupun tidak engkau niatkan!."

Pembatal Keislaman pun tidak mengalpakan hal ini. Di antara perkara yang layak disebut disloyalitas adalah fenomena tasyabuh. Jika seseorang mengetahui sejarah tentang tahun baru Masehi, lalu ia adalah orang yg beriman, paham & patuh dengan konsep al-Wala wal Bara maka ia akan menjadikan prinsip ini sebagai pelita yang menuntun langkahnya.

Maka dari itu, jika seseorang benar-benar mencintai Allah ﷻ, maka cintailah apa yang dicintai Allah dan bencilah apa yang dimurkai-Nya, karena di sanalah letak ketaatan dan bukti cinta seorang hamba. Nas'alullah as salamah wal afiyah.

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
🏆 Membentuk Pola Emas

Selain tingkat keikhlasan, ada hal lain yang menjadi faktor pembeda dalam besarnya pahala seorang hamba, yaitu upaya yang dilakukannya untuk melewati berbagai hambatan dalam beribadah. Disebutkan bahwasanya, salah satu hambatan terbesar yang kerap menghalangi kita dalam beribadah adalah rasa malas.

Ibnu Rajab dalam Lathoiful Ma’arif menyebutkan sebuah perkataan dari sebagian salaf: "Amal yang paling utama adalah yang dikerjakan dalam kondisi yang tidak disukai hati."

Ketika seseorang mampu mengalahkan rasa malasnya demi beribadah, sejatinya ia tengah melaksanakan amal yang agung. Sebab, pahala tidak hanya diukur dari jumlah atau bentuk amal yang dikerjakan, tetapi juga dari seberapa besar ujian yang berhasil dihadapi dan ini selaras dengan hadits-hadits dari Nabi ﷺ

Faktor lain yang menjadikan pahala semakin besar adalah ketika amal shalih dilakukan pada waktu-waktu yang utama dan mulia. Seperti malam ini yang telah memasuki bulan yang mulia, bulan Rajab. Bulan di mana dosa-dosa yang dikerjakan dilipatgandakan, begitu pula kebaikan pun diberi ganjaran yang berlipat ganda.

Jika selama ini rasa malas sering mendominasi, dan hawa nafsu terasa begitu kuat menguasai diri, jadikanlah landasan di atas sebagai cambuk menghapus perintah keburukan dalam jiwa serta untuk menumbuhkan semangat dalam menambah ketaatan. Sebab, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk membangun kembali pola emas dalam beribadah yang telah runtuh sebagai persiapan diwaktu puncak yang akan datang.

Jadikanlah kesempatan ini sebagai awal dari pembentukan pola ketaatan yang kokoh. Pola yang ditanam di bulan Rajab yang seharusnya terus dirawat di bulan Sya’ban, hingga akhirnya kita tuai hasilnya di bulan Ramadhan. Semoga Allaah ta'ala memberikan taufik dan pertolongan aamiin.

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
Ittiba Rasulullah
Photo
DIBUKA PENDAFTARAN
WHATSAPP GRUP ISLAM SUNNAH
                     
🌐  https://grupislamsunnah.com
👤  Dibina oleh
        Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A., حفظه الله تعالى
        Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A., حفظه الله تعالى

🇵 🇪 🇳 🇩 🇦 🇫 🇹 🇦 🇷 🇦 🇳  

📍  Gelombang VII Ikhwan.
📍  Gelombang VIII Akhwat.
    
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Segala puji bagi Allāh ﷻ, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasūlullāh ﷺ.
Dengan mengharap ridho dan pertolongan Allâh Ta'alaa, Grup Islam Sunnah kembali membuka pendaftaran member baru guna memberikan kesempatan kepada kaum muslimin dan muslimat yang ingin belajar atau mengulang pelajaran Islam dari dasar mulai dari tata cara wudhu', shalat dan ibadah² dasar lainnya yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ .

🔊 PERIODE PENDAFTARAN
~~~

📌 Periode Pendaftaran
🔓 15 Januari 2025 s.d 31 Januari 2025.

📌 Periode Ta'aruf Sobat & Informasi Tata Tertib
🔓 1 s.d 2 Februari 2025.

📌 Proses Pembelajaran akan dimulai serentak Insyaa Allah
🔓 3 Februari 2025.
~~~

🔰 Metode Pembelajaran:
▪️Pembelajaran via grup WhatsApp dan web.
▪️Materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat berupa audio, transkip dan poster dakwah.
▪️ Evaluasi pekanan setiap hari sabtu.
▪️ Peserta akan bergabung dalam 2 grup (Materi & Forum).
Bersifat wajib mengikuti 2 grup, jika ada yang left salah satu grup otomatis akan diremove oleh Tim.

🔰 Cara Mendaftar:
1️⃣ Silakan isi data diri lengkap pada form pendaftaran berikut:
🌐 https://daftar.grupislamsunnah.com/

2️⃣ Setelah selesai mengisi form pendaftaran, akan mendapat balasan otomatis ke nomor WhatsApp terdaftar. (⚠️ Diharap No. WA Aktif dan tidak berubah selama masa pendaftaran).

3️⃣ Balasan tersebut berisikan tautan untuk masuk grup, silahkan bergabung masuk ke dalam grup melalui tautan tersebut (harap bersabar menunggu approval manajemen).

®️ Pendaftaran dan semuanya GRATIS.

📞 CS Pendaftaran :
- CS Pendaftaran Ikhwan 085669230787
- CS Pendaftaran Akhwat 081287875615

🔊 Mari bantu sebarkan informasi ini

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from Ittiba Rasulullah
بسم الله
🌸 Bagaimana Kabar Bibit & Polanya? 🌸

Hari-hari yang panjang telah berlalu, begitu pula bulan Rajab yang penuh juga disusul bulan Sya'ban yang tersisa separuh, hingga akhirnya bulan Ramadhan sudah di ambang pintu.

Berbahagialah semoga Allaah ta'ala masih menyampaikan tiap-tiap dari kita pada bulan yang hamba-Nya yang beriman tunggu-tunggu & rindu.

Namun pertanyaannya,
Bagaimanakah kabar proses menanam bibit dan membangun pola ibadah dan ketaatan ?

Apakah masih berlangsung & tumbuh subur atau justru berhenti sejenak terpaku atau bahkan, semakin bertambah layu ?

Kita sangat membutuhkan pola kebiasaan sehingga jiwa lebih terlatih di atas ketaatan kepada Ar Rahman ketika Ramadhan tiba dan setelahnya.

Bukankah kita tahu, jiwa ini memerintahkan pada keburukkan, itulah yg diperintahkan hawa nafsu, maka kita perlu membentengi diri kita sendiri jika kita tidak mau terbelenggu nafsu dan terjebak syaitan. Memang ketika ramadhan syaitan dibelenggu, tetapi tidak dengan nafsu.

Maka dari itu, bagi yang belum bersegeralah memanfaatkan waktu 15 hari yang tersisa ini, sebelum tidak ada laginya kesempatan. Bukankah barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab, & tidak menyiram di bulan Sya'ban, tentu saja tidak ada yang dapat dipanen di bulan Ramadhan?

Perlu kita pertanyakan lagi pada diri. Apa saja yang telah disiapkan ketika momen terbaik itu tiba?

Bulan Ramadhan moment beribadah dilevel terbaik. Kunci sukses para ulama itu melakukan persiapan dan pemanasan bukan ketika 1 Ramadhan tetapi jauh sebelum itu.

Sudahkah menyiapkan pondasi paling dasar yang berperan sebagai pemimpin amal serta amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan?

Dikutip dari Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu Anil Munkar karya Ibnu Taimiyyah bahwasanya : "Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu".

Sehingga dalam memasuki bulan Ramadhan ini, wajib untuk mengetahui ilmu yang berkaitan tentang ibadah dibulan puasa, perkara yang membuat sah dan membatalkannya juga agar semakin sempurna atas ibadah kita. Selain itu pelajari ilmu tentang keutamaan dari ibadah tersebut agar kita lebih bersemangat dalam meraih keutamaan ibadah tersebut.

Lalu apa amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan?

Dari guru kami حفظهم الله, dalam Lathoiful Ma'arif bahwa amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan pada bulan Sya'ban ialah  سلامة الصدر , hati yang selamat & bersih dari segala penyakit hati. Sebab, hati yg selamat & bersih ini akan memudahkan kita untuk menuju amalan sholih lainnya.

Terus latih diri beribadah sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab  رحمه الله تعالى pada Lathaif Al-Ma'arif :
" Karena bulan Sya'ban seperti pembuka bagi bulan Ramadhan maka disyariatkan pada bulan Sya'ban melakukan amalan yang disyariatkan pada bulan Ramadhan seperti puasa & membaca Al-Qur'an ini agar lebih siap menyambut Ramadhan.. "

Semoga atas segala usaha kita yang semoga Allaah selalu rahmati, menjadikan kita tidak termasuk sebagai hamba yg celaka di bulan Ramadhan.

Sebab Rasulullaah صلى الله عليه وسلم telah memvonis celaka seorang hamba dibulan Ramadhan :
"Celakalah seorang hamba yg mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR. Ahmad. Sanad shahih)

Sebab disebutkan pula dalam Lathaif Al-Ma’arif, “Barangsiapa yang tidak dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.”

Maka jangan pernah puas atas ibadah kita yang tidak ada apa-apanya ini. Orang yg beriman bercita-cita tinggi, tidak puas dengan hal-hal yang remeh, ia yakin atas janji Rabbnya yg pasti tertunaikan.

Maka teruslah berlomba dalam pacuan amal kebaikan dan bayangkan ketika sungguh indahnya sampai ke garis finish. Bagaimana keindahan dan kenikmatan ketika memenangkan hari-hari perlombaan.

Semoga Allaah Ta'ala, mengampuni kita, menolong kita untuk memberikan taufik dan hidayah-Nya. Aamiin

و الله تعالى أعلم بالصواب
•••
@ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah