Ittiba Rasulullah
2.3K subscribers
1.29K photos
37 videos
42 files
1.25K links
بسم الله
" إذا فتح لأحدكم باب خير فليسرع إليه ،فإنه لا يدري متى يغلق عنه "

📝Faidah Ulama & Kajian
🔈Info Dauroh dan Program Ilmu Syar'i
♻️ Free Repost

📍Mohon Koreksi & Saran :
• ittiba.rasulullaah@gmail.com

Semoga Bermanfaat
الله يبارك فيكم جميعا
Download Telegram
بسم الله
Poin-Poin untuk Mengembangkan dan Meng-upgrade Diri

Faidah dari Dr. Syaikhah Manaal Ahmad Muhammad Jasaar Al-Yamaniyyah hafidzahallahu ta'ala

🎯Poin Dasar: Evaluasi Diri dan Buat Target

Sebelum melakukan poin-poin dibawah ini, Syaikhah Manaal hafidzahallah ta'ala menyampaikan, hal pertama yang perlu dilakukan ialah muhasabah diri. Buatlah list bagaimana karakteristik dan sifat yang cita-citakan dan yang seharusnya dicapai, setelah itu evaluasi sejauh mana pencapaian kita dan apa yang perlu ditingkatkan, jujurlah dan berlakulah adil. Setelah itu, tetapkan target yang jelas agar arah usaha kita lebih terukur.

Setelah itu, Syaikhah hafidzahallahu ta'ala menyampaikan untuk membangun dan meng-upgrade diri ada point-point yang harus dicapai sebagai berikut:

1. Perbanyak Membaca

Membaca adalah pintu ilmu yang paling luas. Dengan banyak membaca, kita tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengasah berpikir kritis serta meningkatkan kapasitas diri dalam berpikir dan bertindak. Membaca memperluas cakrawala, menambah referensi, serta membantu kita untuk terus meng-upgrade pemahaman diri.

2. Bermulazamah dengan Guru yang Mutqin

Belajar dengan guru mutqin adalah kebutuhan yang berkelanjutan. Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Bahkan Syaikhah hafidzahallahu mengatakan sampai detik ini dirinya masih belajar (padahal beliau merupakan alumni S3 Universitas di Yaman; pewaris sanad al-Qur'an qira'at asyrah; pemilik sanad matan dari sanad tertinggi—pent). Syaikhah juga berpesan, carilah guru yang tentunya bukan hanya menguasai ilmu dan berkompeten, tetapi juga memiliki akhlak dan adab yang mulia. Kita belajar bukan hanya soal ilmu, tetapi juga bagaimana kita meneladani adab yang baik.

3. Belajar di Lembaga yang Tersusun dan Terstruktur

Menuntut ilmu di lembaga yang terorganisir akan membantu kita memaksimalkan waktu dan usaha. Program yang terstruktur mempermudah kita untuk fokus dan mencapai tujuan secara efektif. Selain itu, lembaga formal biasanya menyediakan kurikulum yang mencakup berbagai aspek ilmu yang kita butuhkan.

4. Mengikuti Daurah dan Seminar

Rajin mengikuti daurah dan seminar adalah kesempatan untuk menambah ilmu dengan cara yang lebih mendalam, terutama pada setiap cabang ilmu yang kita ingin lebih dalami, pahami dan kuasai. Dengan berbagai dibanyak kelas yang kita hadiri, kita akan menemukan faidah yang berbeda-beda, keistimewaan dan sudut pandang unik dalam menyampaikan ilmu di setiap guru. Maka, dengan menghadiri berbagai forum ilmu, kita akan mendapatkan faidah yang beragam dan memperluas wawasan kita dalam bidang tertentu.

5. Banyak Bertanya

Sikap bertanya adalah kunci dalam memperdalam ilmu. Ibnu Abbas, seorang sahabat yang dikenal sebagai "lautan ilmu," pernah ditanya tentang rahasia ilmunya yang luas. la menjawab bahwa ia sering bertanya dan menggunakan akalnya untuk berpikir. Jangan pernah malu untuk bertanya, karena bertanya adalah langkah awal untuk memahami apa yang belum kita ketahui.

Minta kemudahan agar selalu berada dalam ketaatan dalam waktu yang selalu penuh kebermanfaatan. Sebab taufiq mahal harganya. Sebanyak apapun dars, or planning, schedule, and time-management yang kamu pelajari dan kamu susun, bila tanpa taufiq dan pertolongan dari Allah, maka, tak akan pernah jalan, tak akan berkembang dan tak akan sukses. Waffaqanallahu li ma yuhibbu wa yardha, baarakallaahu fiinaa.

• Dirangkum secara makna, Mutiara berharga dari Dr. Syaikhah Manaal Ahmad Muhammad Jasaar Al-Yamaniyyah hafidzahallahu ta'ala

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
📚Konsekuensi Cinta #1

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu.” (Ali Imran: 31)

Allah menjadikan mengikuti Rasul-Nya sebagai sebab kecintaan-Nya kepada hamba. Dan menjadi hamba yang dicintai Allah lebih tinggi derajatnya daripada hanya sekadar mencintai-Nya. Maka persoalannya bukan apakah kamu mencintai Allah, tetapi apakah Allah mencintaimu.

Ketaatan adalah bukti kecintaan seorang yang dicintai kepada yang mencintainya, sebagaimana perkataan:

Engkau bermaksiat kepada Tuhan, tetapi mengaku mencintai-Nya?
Ini adalah sesuatu yang mustahil dalam logika.
Jika cintamu benar, maka tentu engkau akan menaati-Nya,
Karena seorang yang mencintai pasti menaati yang ia cintai.”


__
Referensi:
Imam Ibnul Qoyyim, dalam Raudhatul Muhibbin
•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
Ittiba Rasulullah
بسم الله Sekuat-kuatnya Tali Iman Mencintai Karena Allah dan Membenci Karena Allah Akidah Islam mengajarkan kita prinsip al-wala' wal bara' yang merupakan sekuat-kuatnya tali iman agar tidak keliru dalam berloyalitas dan berlepas diri. Al-wala' artinya mencintai…
بسم الله
📚 Konsekuensi Cinta #2

Sungguh kekuatan tauhid seseorang dan pengamalannya pada aqidah al-Wala wal Bara akan teruji pada hari-hari ini. Salah satu dari prinsip ‘aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah cinta karena Allah ﷻ dan benci karena Allah ﷻ, yaitu mencintai dan memberikan wala’ (loyalitas) kepada kaum Mukminin, membenci kaum musyrikin dan orang-orang kafir serta berpaling (bara’) dari mereka.

Sebagaimana tafsir Li Yaddabbaru Ayatih, Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, pada Qs. Al-Imran: 31
"Barang siapa mencintai Allah dengan sebenar-benarnya cinta, maka hendaknya ia mencintai dengan hatinya segala yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta membenci segala yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun, jika seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kecintaan Allah, itu adalah tanda lemahnya cinta dalam dirinya. Hendaklah ia segera bertaubat kepada Allah dan berusaha kembali menyempurnakan cintanya. "

Prinsip Al-Wala wal Bara mengajarkan kita untuk mencintai apa yang dicintai Allaah dan Rasul-Nya dengan penuh keikhlasan, memberikan loyalitas kepada mereka dan membenci kekufuran serta kesyirikan. Sikap ini menuntut kita untuk berpaling dari segala bentuk simbol kekufuran & permusuhan terhadap Allah & Rasul-Nya. 

Konsep Al-Wala wal Bara adalah bagian dari aqidah Islam yang tidak bisa ditawar. Konsep ini adalah pembeda antara yang beriman & yang tidak beriman, antara hak & batil. Terutama masa sekarang, dimana simbol Natal & Tahun Baru begitu marak, sudah saatnya kita menyadari urgensi al-Wala wal Bara. Dua momen ini kerap menjadi pintu masuk bagi kaum Muslimin untuk tergelincir dalam tasyabuh (menyerupai orang kafir), baik melalui ucapan dan perilaku. 

Tasyabuh tidak selalu tampak jelas, ia sering hadir dengan halus & terselubung. Misalnya, kebiasaan membuat harapan khusus di awal tahun Masehi yang tampak sederhana, tetapi menyiratkan pemuliaan terhadap tradisi kafir. Padahal, sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk selalu berharap, berdoa, dan memperbaiki diri kapan saja, tidak dikhususkan ketika tahun baru, apalagi waktu ini tidak memiliki sandaran dalam syariat. Namun, hendaknya kita tetap menjaga doa, dan harapan pada waktu-waktu yang Allah tetapkan diwaktu mustajab dan yang dimuliakan.

Demikian pula dengan euforia pergantian tahun yang sering dirayakan dengan pesta kembang api atau acara hiburan. Banyak yg tanpa sadar larut dalam tradisi ini, meskipun sejatinya ia adalah simbol budaya kafir yang tidak memiliki tempat dalam ajaran Islam. Bahkan ucapan “Selamat Tahun Baru" meski sederhana, juga mengandung implikasi mendukung perayaan pada budaya kafir.

Rasulullah ﷺ mengingatkan kita, “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud). Hadits ini mengandung pesan untuk menjaga kemurnian iman & menjauhkan diri dari segala bentuk tasyabuh, baik dalam tradisi, simbol, maupun perilaku. Walaupun sudah terdapat dalil & larangan yang jelas, kita akan mendapati orang-orang yang apabila dikatakan padanya bahwa perbuatan ini termasuk tasyabbuh (meniru) kepada orang kafir, maka mereka menyangkal bahwa ia melakukannya tanpa berniat untuk meniru mereka. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullahu ta’ala memberikan ta'liq pada hal ini; "Selama terdapat bentuk saling menyerupai, perbuatan tasyabbuh tetap terjadi walaupun tidak engkau niatkan!."

Pembatal Keislaman pun tidak mengalpakan hal ini. Di antara perkara yang layak disebut disloyalitas adalah fenomena tasyabuh. Jika seseorang mengetahui sejarah tentang tahun baru Masehi, lalu ia adalah orang yg beriman, paham & patuh dengan konsep al-Wala wal Bara maka ia akan menjadikan prinsip ini sebagai pelita yang menuntun langkahnya.

Maka dari itu, jika seseorang benar-benar mencintai Allah ﷻ, maka cintailah apa yang dicintai Allah dan bencilah apa yang dimurkai-Nya, karena di sanalah letak ketaatan dan bukti cinta seorang hamba. Nas'alullah as salamah wal afiyah.

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
🏆 Membentuk Pola Emas

Selain tingkat keikhlasan, ada hal lain yang menjadi faktor pembeda dalam besarnya pahala seorang hamba, yaitu upaya yang dilakukannya untuk melewati berbagai hambatan dalam beribadah. Disebutkan bahwasanya, salah satu hambatan terbesar yang kerap menghalangi kita dalam beribadah adalah rasa malas.

Ibnu Rajab dalam Lathoiful Ma’arif menyebutkan sebuah perkataan dari sebagian salaf: "Amal yang paling utama adalah yang dikerjakan dalam kondisi yang tidak disukai hati."

Ketika seseorang mampu mengalahkan rasa malasnya demi beribadah, sejatinya ia tengah melaksanakan amal yang agung. Sebab, pahala tidak hanya diukur dari jumlah atau bentuk amal yang dikerjakan, tetapi juga dari seberapa besar ujian yang berhasil dihadapi dan ini selaras dengan hadits-hadits dari Nabi ﷺ

Faktor lain yang menjadikan pahala semakin besar adalah ketika amal shalih dilakukan pada waktu-waktu yang utama dan mulia. Seperti malam ini yang telah memasuki bulan yang mulia, bulan Rajab. Bulan di mana dosa-dosa yang dikerjakan dilipatgandakan, begitu pula kebaikan pun diberi ganjaran yang berlipat ganda.

Jika selama ini rasa malas sering mendominasi, dan hawa nafsu terasa begitu kuat menguasai diri, jadikanlah landasan di atas sebagai cambuk menghapus perintah keburukan dalam jiwa serta untuk menumbuhkan semangat dalam menambah ketaatan. Sebab, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk membangun kembali pola emas dalam beribadah yang telah runtuh sebagai persiapan diwaktu puncak yang akan datang.

Jadikanlah kesempatan ini sebagai awal dari pembentukan pola ketaatan yang kokoh. Pola yang ditanam di bulan Rajab yang seharusnya terus dirawat di bulan Sya’ban, hingga akhirnya kita tuai hasilnya di bulan Ramadhan. Semoga Allaah ta'ala memberikan taufik dan pertolongan aamiin.

•••
📄 @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
Ittiba Rasulullah
Photo
DIBUKA PENDAFTARAN
WHATSAPP GRUP ISLAM SUNNAH
                     
🌐  https://grupislamsunnah.com
👤  Dibina oleh
        Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A., حفظه الله تعالى
        Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A., حفظه الله تعالى

🇵 🇪 🇳 🇩 🇦 🇫 🇹 🇦 🇷 🇦 🇳  

📍  Gelombang VII Ikhwan.
📍  Gelombang VIII Akhwat.
    
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Segala puji bagi Allāh ﷻ, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasūlullāh ﷺ.
Dengan mengharap ridho dan pertolongan Allâh Ta'alaa, Grup Islam Sunnah kembali membuka pendaftaran member baru guna memberikan kesempatan kepada kaum muslimin dan muslimat yang ingin belajar atau mengulang pelajaran Islam dari dasar mulai dari tata cara wudhu', shalat dan ibadah² dasar lainnya yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ .

🔊 PERIODE PENDAFTARAN
~~~

📌 Periode Pendaftaran
🔓 15 Januari 2025 s.d 31 Januari 2025.

📌 Periode Ta'aruf Sobat & Informasi Tata Tertib
🔓 1 s.d 2 Februari 2025.

📌 Proses Pembelajaran akan dimulai serentak Insyaa Allah
🔓 3 Februari 2025.
~~~

🔰 Metode Pembelajaran:
▪️Pembelajaran via grup WhatsApp dan web.
▪️Materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat berupa audio, transkip dan poster dakwah.
▪️ Evaluasi pekanan setiap hari sabtu.
▪️ Peserta akan bergabung dalam 2 grup (Materi & Forum).
Bersifat wajib mengikuti 2 grup, jika ada yang left salah satu grup otomatis akan diremove oleh Tim.

🔰 Cara Mendaftar:
1️⃣ Silakan isi data diri lengkap pada form pendaftaran berikut:
🌐 https://daftar.grupislamsunnah.com/

2️⃣ Setelah selesai mengisi form pendaftaran, akan mendapat balasan otomatis ke nomor WhatsApp terdaftar. (⚠️ Diharap No. WA Aktif dan tidak berubah selama masa pendaftaran).

3️⃣ Balasan tersebut berisikan tautan untuk masuk grup, silahkan bergabung masuk ke dalam grup melalui tautan tersebut (harap bersabar menunggu approval manajemen).

®️ Pendaftaran dan semuanya GRATIS.

📞 CS Pendaftaran :
- CS Pendaftaran Ikhwan 085669230787
- CS Pendaftaran Akhwat 081287875615

🔊 Mari bantu sebarkan informasi ini

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from Ittiba Rasulullah
بسم الله
🌸 Bagaimana Kabar Bibit & Polanya? 🌸

Hari-hari yang panjang telah berlalu, begitu pula bulan Rajab yang penuh juga disusul bulan Sya'ban yang tersisa separuh, hingga akhirnya bulan Ramadhan sudah di ambang pintu.

Berbahagialah semoga Allaah ta'ala masih menyampaikan tiap-tiap dari kita pada bulan yang hamba-Nya yang beriman tunggu-tunggu & rindu.

Namun pertanyaannya,
Bagaimanakah kabar proses menanam bibit dan membangun pola ibadah dan ketaatan ?

Apakah masih berlangsung & tumbuh subur atau justru berhenti sejenak terpaku atau bahkan, semakin bertambah layu ?

Kita sangat membutuhkan pola kebiasaan sehingga jiwa lebih terlatih di atas ketaatan kepada Ar Rahman ketika Ramadhan tiba dan setelahnya.

Bukankah kita tahu, jiwa ini memerintahkan pada keburukkan, itulah yg diperintahkan hawa nafsu, maka kita perlu membentengi diri kita sendiri jika kita tidak mau terbelenggu nafsu dan terjebak syaitan. Memang ketika ramadhan syaitan dibelenggu, tetapi tidak dengan nafsu.

Maka dari itu, bagi yang belum bersegeralah memanfaatkan waktu 15 hari yang tersisa ini, sebelum tidak ada laginya kesempatan. Bukankah barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab, & tidak menyiram di bulan Sya'ban, tentu saja tidak ada yang dapat dipanen di bulan Ramadhan?

Perlu kita pertanyakan lagi pada diri. Apa saja yang telah disiapkan ketika momen terbaik itu tiba?

Bulan Ramadhan moment beribadah dilevel terbaik. Kunci sukses para ulama itu melakukan persiapan dan pemanasan bukan ketika 1 Ramadhan tetapi jauh sebelum itu.

Sudahkah menyiapkan pondasi paling dasar yang berperan sebagai pemimpin amal serta amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan?

Dikutip dari Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu Anil Munkar karya Ibnu Taimiyyah bahwasanya : "Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu".

Sehingga dalam memasuki bulan Ramadhan ini, wajib untuk mengetahui ilmu yang berkaitan tentang ibadah dibulan puasa, perkara yang membuat sah dan membatalkannya juga agar semakin sempurna atas ibadah kita. Selain itu pelajari ilmu tentang keutamaan dari ibadah tersebut agar kita lebih bersemangat dalam meraih keutamaan ibadah tersebut.

Lalu apa amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan?

Dari guru kami حفظهم الله, dalam Lathoiful Ma'arif bahwa amalan terbaik secara umum & persiapan terbaik untuk Ramadhan pada bulan Sya'ban ialah  سلامة الصدر , hati yang selamat & bersih dari segala penyakit hati. Sebab, hati yg selamat & bersih ini akan memudahkan kita untuk menuju amalan sholih lainnya.

Terus latih diri beribadah sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab  رحمه الله تعالى pada Lathaif Al-Ma'arif :
" Karena bulan Sya'ban seperti pembuka bagi bulan Ramadhan maka disyariatkan pada bulan Sya'ban melakukan amalan yang disyariatkan pada bulan Ramadhan seperti puasa & membaca Al-Qur'an ini agar lebih siap menyambut Ramadhan.. "

Semoga atas segala usaha kita yang semoga Allaah selalu rahmati, menjadikan kita tidak termasuk sebagai hamba yg celaka di bulan Ramadhan.

Sebab Rasulullaah صلى الله عليه وسلم telah memvonis celaka seorang hamba dibulan Ramadhan :
"Celakalah seorang hamba yg mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR. Ahmad. Sanad shahih)

Sebab disebutkan pula dalam Lathaif Al-Ma’arif, “Barangsiapa yang tidak dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.”

Maka jangan pernah puas atas ibadah kita yang tidak ada apa-apanya ini. Orang yg beriman bercita-cita tinggi, tidak puas dengan hal-hal yang remeh, ia yakin atas janji Rabbnya yg pasti tertunaikan.

Maka teruslah berlomba dalam pacuan amal kebaikan dan bayangkan ketika sungguh indahnya sampai ke garis finish. Bagaimana keindahan dan kenikmatan ketika memenangkan hari-hari perlombaan.

Semoga Allaah Ta'ala, mengampuni kita, menolong kita untuk memberikan taufik dan hidayah-Nya. Aamiin

و الله تعالى أعلم بالصواب
•••
@ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
Ittiba Rasulullah
Photo
••••••⊰✿﷽✿⊱••••••
*🌸 Dauroh Muslimah Ramadhan 1446H 🌸*
-- Program Khusus Ramadhan --

📍Kuota Terbatas, Mari segera daftarkan diri antunna
🔴 Pendaftaran ditutup 20.00 WIB

1. Maqra'ah Ramadhan
📆 Setiap Hari Selama Ramadhan
📥 Kelas umum tanpa pendaftaran

2. Muraja'ah Mutqin
📆 Setiap Hari Selama Ramadhan
📥 Ukhty Kamilia :
wa.me/+6285643284780

3. Muraja'ah Kids
📆 Setiap Hari Selama Ramadhan
📥 Ukhty Rosa :
wa.me/+6285246255427

4. Aisyah Tilawah
📆 Berlangsung Selama Ramadhan
📥 Ukhty Eka:
wa.me/6285872234213

📍Keterangan lengkap tertera diflyer, mohon diperhatikan baik-baik dan sertakan format pendaftaran yg tertera

🔊 𝐈𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐇𝐚𝐥𝐚𝐪𝐨𝐡 𝑫𝒂𝒂𝒓𝒖𝒍 𝑰𝒍𝒎𝒊 𝑨𝒊𝒔𝒚𝒂𝒉 :
𝐆𝐫𝐮𝐩 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐚𝐩𝐩 :
http://bit.ly/WA_Daarul_Ilmi_Aisyah
• 𝐆𝐫𝐮𝐩 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦 :
https://t.me/daarul_ilmi_aisyah

بارڪ اللّـہ فيڪم وفقـنا اللّـہ للجميـ؏ لما يحب ويرضـﮯ
❥══✾●✿⊱🌸 دار العلم عائشة🌸⊰✿●✾══❥
Forwarded from Ittiba Rasulullah
بسم الله
📚 List Beberapa Catatan Faidah di Penghujung Ramadhan

Kepada para pembaca yang semoga Allaah ta'ala selalu rahmati. Berikut beberapa catatan faidah di channel ini ( t.me/ittiba_rasulullaah ) yang membahas hal-hal terkait dipenghujung bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.

📄Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah ( Perspektif 4 Mazhab) :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1464

📄Fiqih Ringkas Zakat Fitrah :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1459

📄Apakah Zakat Fitrah Boleh Menggunakan Uang?
https://t.me/ittiba_rasulullaah/2544

📄Apa Kabar Kualitas Ibadah Kita?
https://t.me/ittiba_rasulullaah/2545

📄Lailatul Qadar, Malam Penetapan Takdir :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1507

📄Booster yang Paling Mujarab :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1483

📄 Kunci Untuk Melakukan Ketaatan pada Malam Lailatul Qodar dan Secara Umum :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1486

📄Bacaan yang Diperbanyak Dipenghujung Ramadhan :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1512

📄 Amalan yang Ditekankan Dipenghujung Ramadhan :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1526

📄Kisah Nyata Dimalam Lailatul Qadar :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1441

📄Fase yang Rentan Diserang Kelalaian :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1437

📄 Perbaiki yang Tersisa :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1473

📄Seperti Beribadah Semalaman Suntuk :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1433

📄 Pintu-Pintu Kebaikan Di bulan Ramadhan :
https://t.me/ittiba_rasulullaah/1413

📄Siapakah yang mendapatkan Keistimewaan malam Lailatul Qadar?
https://t.me/ittiba_rasulullaah/2537

📄Bermujahadah sampai Detik Terakhir
https://t.me/ittiba_rasulullaah/2540

بارك الله فيكم جميعا
•••
✍️ @ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
بسم الله
📚Ringkasan Khutbah Jum'at Masjidil Haram
Jum'at, 21 Ramadhan 1446 H/21 Maret 2025
Khotib: Syaikh Prof. Dr. Faishal Ghazawi حفظه الله تعالى

"Ramadhan telah mendekati akhirnya, dan hari-harinya berlalu dengan cepat. Malam-malamnya berlomba menuju perpisahan, dan malam-malam terbaik telah datang, yaitu sepuluh malam terakhir yang penuh cahaya. Pada malam-malam ini, kasih sayang Allah tampak jelas, pintu pembebasan dari neraka terbuka, dan ampunan Allah turun."

"la adalah rasa penyesalan yang menusuk hatimu sebelum terlambat. Jangan sampai engkau berkata, "Seandainya aku melakukan ini atau itu." Maka, menangislah di penghujung malam dengan air mata penyesalan. Sucikanlah dirimu dari dosa dan beristighfarlah sebanyak-banyaknya, hingga lembaran hidupmu bersih sebelum ajal menjemput."

"Rasulullah jika telah memasuki sepuluh malam terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya. Malam-malam ini tidak seperti malam-malam lainnya, melainkan malam-malam penuh dengan ibadah dan dipenuhi dengan dzikir."

"Pada malam Lailatul Qadar, amalan para hamba diangkat, urusan mereka disusun dengan hikmah Allah. Allah menetapkan rezeki hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (Ad-Dukhan: 4) Pada malam itu, takdir tahunan ditetapkan, usia ditentukan, dan ketentuan ajal digariskan."

"Maka, mintalah ampunan kepada Allah dengan sepenuh hati, dan ulangilah doa yang diajarkan oleh Rasulullah: "Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku."

"Wahai hamba-hamba Allah! Sibukkanlah diri kalian dengan ibadah dan keikhlasan dalam sepuluh malam ini, agar kalian meraih ampunan, penghapusan dosa, keridhaan, serta pembebasan dari neraka. Maka, apakah setelah itu masih ada orang yang lalai dari keutamaan ini? Dan apakah ada orang yang masih ragu dalam kebaikan ini?"

"Ramadhan, bulan penuh anugerah dan rahmat. Keutamaan terbesar dari sepuluh malam terakhir adalah karena di dalamnya terdapat Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Maka, orang yang beriman akan berusaha untuk meraihnya dan berlomba dalam kebaikan dengan harapan mendapatkan pahala yang besar dan derajat yang tinggi."

"Bersegeralah menuju kebaikan, sisihkan sebagian harta kalian untuk berkontribusi dalam amal kebaikan sebanyak yang kalian mampu. Dan berhati-hatilah dari kelalaian, meskipun hanya sekejap."

"Seorang Muslim hendaknya seimbang dalam menjalankan ibadahnya, dengan tidak mengabaikan kewajiban karena sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah. Yang paling buruk adalah mereka yang berpuasa di siang hari Ramadhan, tetapi melalaikan shalat. Bahkan, mereka berusaha membenarkan kelalaiannya, padahal shalat adalah kewajiban yang harus dijaga dan ditegakkan."

"Andai sepuluh malam terakhir ini tidak memiliki keutamaan selain keberadaan Lailatul Qadar yang mulia, maka itu saja sudah cukup. Karena ibadah di malam itu lebih baik daripada ibadah seribu bulan, dan keberadaannya pada malam-malam ganjil lebih diharapkan lagi."
Forwarded from Ittiba Rasulullah
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Ittiba Rasulullah
Photo
“Terus-menerusnya seseorang dalam ketaatan adalah tanda keberhasilannya, bukti taufik dari Allah, dan tanda diterimanya amal oleh-Nya. Oleh karena itu, Nabi yang penuh kasih menganjurkan para sahabatnya yang mulia untuk senantiasa beramal shalih, terutama setelah berlalunya bulan yang penuh berkah, dengan menjalankan ibadah agung Ramadhan, yaitu berpuasa.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal, maka seolah ia berpuasa sepanjang tahun."

Hal ini karena amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'aala adalah yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sedikit. Kebaikan berkata, "Saudariku, saudariku,"-;(Kebaikan akan menarik kebaikan lainnya) demikian pula keburukan. Oleh sebab itu, setiap beramal Nabi melakukannya secara konsisten, dan ketika beliau melakukan suatu amal, beliau senantiasa menjaganya.

Bagaimana mungkin seseorang yang kokoh dalam mengikuti teladan Nabi, tidak terus-menerus beramal shalih setelah bulan penuh berkah ini berlalu? Padahal perjalanan bulan-bulan tetap sama, hari-hari berlalu, dan umur semakin pendek setiap harinya. Sesungguhnya, "barang dagangan Allah (surga) itu mahal," dan tidak ada yang mampu meraihnya kecuali dengan memperbanyak kembali kepada Penciptanya, meningkatkan kualitas amalnya, dan terus bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk meraihnya. "


•••
📄@ittiba_rasulullaah
• Telegram:
https://t.me/ittiba_rasulullaah
• Instagram:
https://instagram.com/ittiba_rasulullaah