Iktibar & Pengajaran
3.1K subscribers
627 photos
160 videos
1 file
82 links
Bahan bacaan santai untuk kisah teladan, tazkirah, motivasi, tip dan nasihat agama serta wasiat iman
Download Telegram
⚙️ Sangat menyentuh hati kita semua pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, bagaimana cara Imam Syafii, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lamban dalam memahami pelajaran.

Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi’ tidak juga faham. Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya,

“Rabi’ Sudah faham atau belum ?”
“Belum faham, ”jawab Rabi’.
Dengan kesabaranya, sang guru mengulang lagi pelajaranya, lalu ditanya kembali, ”sudah faham, belum? Belum.

Berulang diterangkan sampai 39x Rabi’ tidak juga paham.

Rabi' rasa ini telah mengecewakan gurunya dan juga malu pada diri sendiri, maka Rabi’ beringsut perlahan-lahan keluar dari majlis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’ kemarilah, datanglah ke rumahku!”.

Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau menjemputnya untuk belajar secara perseorangan.

Sang Imam mengajarkan Rabi’ secara perseorangan, dan ditanya kembali, ”Sudah paham belum ?

Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak juga paham.

Apakah Imam Asy-Syafi’i berputus asa?
Menganggap Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak. Beliau berkata,
”Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum faham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mencurahkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang sebenar-benar memberikan ilmu dan kefahaman. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu.”

Mengikuti nasihat gurunya, Rabi’ bin Sulaiman begitu tekun bermunajat berdoa kepada Allah dengan penuh khusyuk. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesolehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman.

Tahukah kita? Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Mazhab Syafie dan termasuk sebagai perawi hadis yang sangat disegani dan dipercayai dalam periwayatannya.

Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar.

Inilah hasil dari kesabaran Imam As-Syafie dalam mengajar dan mendidik.

Adakah kita, para guru dan orang tua boleh mencontohi kesabaran Imam Syafie dalam mengajar?

Berapa banyak kita meyakini bahawa sebenarnya tidak ada anak dan murid yang bodoh?

Sudahkan kita, para guru dan orang tua mendoakan anak-anak dan murid kita agar diberi kefahaman dalam pelajaran?

Sudahkan kita, para guru dan orangtua memotivasikan anak-anak dan murid kita agar gigih berdoa kepada Allah Taala?

Source:

https://www.mugtama.com/.../91619-2019-09-08-08-24-56.html
____
Terima kasih utk ingatan ini.