Gen Saladin Channel
27K subscribers
5.43K photos
183 videos
29 files
907 links
Media Dakwah Berbasis Sejarah dan Kepalestinaan • "Learn History, Repeat Victory" • gensaberilmu.com • Free to share 😃
Download Telegram
1. Nama tempat pertemuan kaum Anshar di Madinah pada zaman Rasulullah ﷺ adalah...
Anonymous Quiz
40%
Darun Nadwah
40%
Saqifah Bani Saidah
19%
Darul Hikmah
2. Nama pusat pengetahuan yang pernah dibangun oleh Daulah Abbasiyah di Baghdad adalah...
Anonymous Quiz
6%
Baytul Hakim
77%
Baytul Hikmah
16%
Baytul Hakam
3. Sahabat ini adalah bayi lahir pertama Kaum muslimin sejak Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah...
Anonymous Quiz
23%
Abdullah bin Umar
27%
Anas bin Malik
49%
Abdullah bin Zubair
4. Kota ini pernah menjadi ibukota Kaum muslimin di masa Daulah Umayyah...
Anonymous Quiz
10%
Samarra
4%
Nahavand
86%
Damaskus
5. Nama asli sahabat ini adalah Shakhr bin Harb...
Anonymous Quiz
40%
Abu Hurairah
43%
Abu Sufyan
17%
Abu Dujanah
Benar berapa Gensatroops?
Olimpiade Paris dan Dua Sisi Dunia yang Berseteru

Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin

"Berani dan unik", begitulah cara panitia Olimpiade Paris 2024 menggambarkan kampanye penyimpangan dan ejekan pada agama dalam pembukaan yang mereka lakukan pada hari Jum'at 26 Juli lalu. Mereka kini sedang menerima kritik dari banyak pihak, bahkan Cina memutuskan untuk tidak menyiarkan pembukaan olimpiade tersebut karena bertentangan dengan nilai ketimuran yang mereka miliki.

Bagi teman-teman yang bingung tentang apa yang terjadi, berikut konteksnya: ada beberapa kelompok Katolik dan uskup Prancis mengecam parade opening olimpiade Paris 2024 itu, karena dengan lugas mempertontonkan "adegan yang menghina dan mengolok agama Kristen". Dan, adegan tak senonoh itu melibatkan penari, drag queen dan seorang penyanyi dalam pose yang mengingatkan pada penggambaran Perjamuan Terakhir (The Last Supper), yang dilakukan Yesus bersama para pengikutnya yang sangat dihormati umat Kristen.

Melihat itu, kita semakin tahu bahwa Barat semakin tidak baik-baik saja. Agenda penyimpangan sedang dikampanyekan dengan penuh paksaan. Namun kabar baiknya, masih ada orang-orang yang tidak setuju dengan kampanye penyimpangan tersebut, termasuk umat Kristen Prancis sendiri. "Parade gay raksasa," itu pula kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Al Azhar Mesir pun merespon tegas, "Penggambaran dengan cara barbar dan sembrono itu tidak menghormati perasaan penganut agama, serta nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang luhur." (Keterangan Resmi Al Azhar)

Dunia tidak sepenuhnya menurut lagi pada tekanan Barat, dan bahkan olimpiade kini menjadi momen bagi para aktivis kemanusiaan untuk melancarkan kritik pedas pada Israel yang ikut olimpiade ini. Seperti yang dilakukan seniman Inggris, Frank Riot, yang membuat poster sindiran untuk Israel. Di poster itu, termuat tulisan Israel adalah juara satu dalam olahraga membunuh. Dalam akun X nya, seniman ini menulis, "Poster ini dipajang di Paris untuk menyambut para penjahat perang terkenal di dunia dalam pertandingan (membunuh)."

Pun ada seorang netizen Israel yang menulis di platform media sosialnya, "Atlet-atlet Israel kemungkinan akan menghadapi salah satu Olimpiade paling anti-Semit sejak Olimpiade Berlin 1936. Mereka membutuhkan dukungan kita. Mari dukung mereka di media sosial saat Olimpiade dimulai minggu depan. Am Yisrael Chai!" Si paling merasa korban. Seperti biasa. Lucunya, pernyataan netizen zionis itu langsung di-ulti oleh netizen lain, "Israel bahkan belum ada tahun 1936", wkwkw.

Sebagaimana kami tulis di judul, dua sisi dunia kini memang sedang berseteru, dan kini makin seru. Antara kebohongan dan pejuang yang mencari kebenaran. Antara pembela kejahatan zionis dan mereka yang nuraninya masih ada. Prancis memang negeri yang unik. Mereka punya sejarah orang-orang yang sangat memuliakan agama, tapi mereka sendiri juga punya sejarah tentang tokoh-tokoh yang memisahkan agama dari kehidupan. Dan kini, isu tentang Palestina menjadi sebuah "Furqan."

Ya, Palestina telah menjadi pembeda yang mampu menjelaskan mana manusia yang tertipu dan mana yang tulus. Mana yang benar-benar membela kemanusiaan dan siapa yang sok-sokan bilang "humanity above religion" tapi menertawakan anak-anak Gaza yang dibantai kejam oleh zionis dalam sebuah podcast. Barat mulai belajar bahwa rakyat dan pejuang Palestina telah memberi contoh nyata dari makna perlawanan yang selama ini mereka gunakan dalam film-film heroik mereka.

Inilah Badai Al Aqsha yang pusarannya makin meluas bahkan sampai pada deru sungai Seine tempat pembukaan Olimpiade Paris terjadi. Di pertandingan bola antara timnas Israel dan Mali, terjadi sebuah pemandangan indah: Para penonton berjejer rapi dengan membentuk tulisan Free Palestine. Mereka juga meneriakkan nyanyian Free Palestine sembari melakukan aksinya seperti diketahui dari cuitan jurnalis Luc Auffret.

Thufaan Al Aqsha, mendunia!

**
“Apa yang bisa membuat perbedaan dalam perkara Palestina-Israel adalah bahwa dalam berita, hari demi hari, orang-orang melihat bahwa di tengah kehancuran akibat perang, warga Palestina bergantung kepada Tuhan untuk meminta bantuan dan kekuatan. Sekali lagi, ini mungkin menjadi dorongan pertama untuk mulai belajar lebih banyak tentang agama mereka, mungkin menjadi yakin akan kebenarannya dan mempertimbangkan untuk menjadi Muslim,” kata Dr Vanessa Vroon seorang peneliti Social and Behavioural Sciences di Universitas Amsterdam.
Doakan jadi tulisannya
Gen Saladin Channel
Doakan jadi tulisannya
Ternyata ga sempet gais. Maafkan yaaa