🇲🇨Galeri faedah Al hikmah salafymakassar Art 🇲🇨1
444 subscribers
87.1K photos
7.56K videos
2.57K files
60K links
Kumpulan berbagi faedah lautan ilmu salaf
& poster2 terbaru faedah ilmu ahlussunnah wal jama'ah (salafus sholeh)
& info2 terbaru kajian salafy indonesia serta audio terbaru kajian salaf.

Semoga bermanfaat dan di mudahkan untuk memahami ilmu syar'i.
Download Telegram
Forwarded from PBC-PangkalanBunCreative
BERDISKUSI TENTANG ILMU
#diskusi #tentang #ilmu


Ikuti kami di kanal telegram:
t.me/pbuncreative
Mari berdakwah dengan turut membagikan poster/video ini. Ikhlaskan diri, insyaaAllah mendapatkan pahala.

Yuk, gabung dan bagikan📲
Forwarded from Galeri Faedah
1488. JADILAH GURU TELADAN

🗓️ Rabu, 06 Syakban 1443 H / 09 Maret 2022 M

📲 Yuk Kunjungi dan Ambil Faedahnya. Jangan Lupa Bagikan. Barakallahu fiikum...

🎨 Desain: telegram.me/galerifaedah

🖥️📱 Kunjungi dan Bagikan:
https://simpellink.com/mediadakwah_Riyadhussalafiyyin

#akhlak #baik #jujur #ramah #diskusi #pengajar #murid #ibu #ayah
💺📝 DISKUSI SEPUTAR PERAYAAN MAULID NABI

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

"Sesungguhnya merayakan Maulid Nabi bukanlah sesuatu yang dikenal dari Salafus Shaleh, tidak dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik serta tidak pula dilakukan oleh imam-imam kaum muslimin setelah masa mereka.

Dan di sini kami bertanya:
"Apakah kita lebih mengagungkan Rasulullah ﷺ dibandingkan mereka (para salaf)?" Tentu jawabannya: "Tidak ..."

"Apakah kita lebih mencintai Rasulullah ﷺ dibandingkan mereka?" Tentu jawabannya juga: "Tidak ..."

Jika demikian, maka wajib bagi kita untuk mengikuti mereka, dan tidak mengadakan perayaan Maulid Nabi karena itu merupakan perkara bid'ah.

Di mana Rasul ﷺ dengan perayaan tersebut?
Kenapa beliau tidak merayakan hari kelahirannya?
Di mana Khulafaur Rasyidin, demikian pula para sahabat?
Apakah mereka tidak tahu perkara ini? Atau mereka menyembunyikan kebenaran tentang permasalahan ini? Ataukah mereka menyombongkan diri darinya?
Semua ini tidaklah terjadi (pada mereka)

Dan tidak diragukan lagi, bahwa mayoritas dari orang-orang yang mengadakan perayaan ini munculnya dari niatan yang baik, bisa jadi karena rasa cinta mereka kepada Rasul ﷺ , atau dalam rangka menandingi Nasrani yang mereka mengadakan perayaan pada kelahiran Nabi Isa 'alaihissalam.
Mereka pun mengatakan: "Kami lebih berhak (melakukannya)."

Akan tetapi, ini merupakan penggambaran yang salah. Sebab seorang yang sangat cinta kepada Rasulullah ﷺ maka dia adalah orang yang paling jauh dari perkara-perkara bid'ah.

Karena apabila dia melakukan perkara ini lalu mengatakan: "Sesungguhnya aku mendekatkan diri kepada Allah dengan perkara ini."

Maka kami katakan: "Apakah engkau mau memasukkan ke dalam agama Allah sesuatu yang bukan darinya, dan engkau mau mendahului Allah dan Rasul-Nya ﷺ ?!"

Jika dia mengatakan: "Ini merupakan adat kebiasaan kami."

Maka kami katakan: "Apakah perayaan-perayaan tersebut diadakan atas dasar adat istiadat ataukah dibangun di atas syariat?"

(Tentu hal tersebut) harus dibangun di atas syariat.

Sampai-sampai Nabi ﷺ  ketika beliau datang di kota Madinah, beliau mendapati mereka mengadakan dua perayaan dalam rangka mengingat pertolongan Allah kepada mereka. Maka Nabi pun melarang mereka
dari perkara tersebut, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dengan yang lebih baik daripada keduanya yaitu Idul Adha dan Idul Fitri."
Maka bagaimana kalian mengadakan perayaan ini?!

Jika mereka mengatakan: "Kami mengadakan perayaan ini untuk menggugah ingatan kita kepada Rasulullah ﷺ."

Maka jawabannya:
Yang pertama: "Tidak benar jika beliau terlahir pada tanggal 12 Rabiul Awal."

Kedua: "Seandainya benar, maka mengingat Rasul telah terulang pada setiap harinya.
Bukankah setiap hari kaum muslimin mereka mengucapkan:

(أشهد أن محمداً رسول الله)

Ketika adzan?!
Tentu, bahkan di setiap shalat seorang membaca doa tasyahud dengan mengucapkan:

(السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله)

Mengingat (Rasul) senantiasa ada dalam qalbu seorang mukmin dan bukan khusus hanya pada malam tertentu saja.

Hanya saja yang tampak bahwa mayoritas manusia tidak mengerti hakikat perkara ini. Mereka tidak tahu bahaya kebid'ahan sehingga terus melakukannya.

Akan tetapi, alhamdulillah aku merasa optimis bahwa manusia pada hari ini - terlebih para pemudanya-, mereka mengetahui bahwa kebid'ahan ini (yakni perayaan Maulid Nabi) tidak ada dasarnya dan tidak pula ada hakikat kebenarannya."

(Al-Liqaa asy-Syahriy no 66).

#manjah #diskusi #maulid #bidah

📲 Gabung dan ikuti:
https://t.me/salafymagelang
https://t.me/syiarislam

🌐 Kunjungi:
https://salafymagelang.com
Kanal Dakwah dan Informasi Salafy Magelang & Sekitarnya
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
💺📝 DISKUSI SEPUTAR PERAYAAN MAULID NABI

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

"Sesungguhnya merayakan Maulid Nabi bukanlah sesuatu yang dikenal dari Salafus Shaleh, tidak dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik serta tidak pula dilakukan oleh imam-imam kaum muslimin setelah masa mereka.

Dan di sini kami bertanya:
"Apakah kita lebih mengagungkan Rasulullah ﷺ dibandingkan mereka (para salaf)?" Tentu jawabannya: "Tidak ..."

"Apakah kita lebih mencintai Rasulullah ﷺ dibandingkan mereka?" Tentu jawabannya juga: "Tidak ..."

Jika demikian, maka wajib bagi kita untuk mengikuti mereka, dan tidak mengadakan perayaan Maulid Nabi karena itu merupakan perkara bid'ah.

Di mana Rasul ﷺ dengan perayaan tersebut?
Kenapa beliau tidak merayakan hari kelahirannya?
Di mana Khulafaur Rasyidin, demikian pula para sahabat?
Apakah mereka tidak tahu perkara ini? Atau mereka menyembunyikan kebenaran tentang permasalahan ini? Ataukah mereka menyombongkan diri darinya?
Semua ini tidaklah terjadi (pada mereka)

Dan tidak diragukan lagi, bahwa mayoritas dari orang-orang yang mengadakan perayaan ini munculnya dari niatan yang baik, bisa jadi karena rasa cinta mereka kepada Rasul ﷺ , atau dalam rangka menandingi Nasrani yang mereka mengadakan perayaan pada kelahiran Nabi Isa 'alaihissalam.
Mereka pun mengatakan: "Kami lebih berhak (melakukannya)."

Akan tetapi, ini merupakan penggambaran yang salah. Sebab seorang yang sangat cinta kepada Rasulullah ﷺ maka dia adalah orang yang paling jauh dari perkara-perkara bid'ah.

Karena apabila dia melakukan perkara ini lalu mengatakan: "Sesungguhnya aku mendekatkan diri kepada Allah dengan perkara ini."

Maka kami katakan: "Apakah engkau mau memasukkan ke dalam agama Allah sesuatu yang bukan darinya, dan engkau mau mendahului Allah dan Rasul-Nya ﷺ ?!"

Jika dia mengatakan: "Ini merupakan adat kebiasaan kami."

Maka kami katakan: "Apakah perayaan-perayaan tersebut diadakan atas dasar adat istiadat ataukah dibangun di atas syariat?"

(Tentu hal tersebut) harus dibangun di atas syariat.

Sampai-sampai Nabi ﷺ  ketika beliau datang di kota Madinah, beliau mendapati mereka mengadakan dua perayaan dalam rangka mengingat pertolongan Allah kepada mereka. Maka Nabi pun melarang mereka
dari perkara tersebut, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dengan yang lebih baik daripada keduanya yaitu Idul Adha dan Idul Fitri."
Maka bagaimana kalian mengadakan perayaan ini?!

Jika mereka mengatakan: "Kami mengadakan perayaan ini untuk menggugah ingatan kita kepada Rasulullah ﷺ."

Maka jawabannya:
Yang pertama: "Tidak benar jika beliau terlahir pada tanggal 12 Rabiul Awal."

Kedua: "Seandainya benar, maka mengingat Rasul telah terulang pada setiap harinya.
Bukankah setiap hari kaum muslimin mereka mengucapkan:

(أشهد أن محمداً رسول الله)

Ketika adzan?!
Tentu, bahkan di setiap shalat seorang membaca doa tasyahud dengan mengucapkan:

(السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله)

Mengingat (Rasul) senantiasa ada dalam qalbu seorang mukmin dan bukan khusus hanya pada malam tertentu saja.

Hanya saja yang tampak bahwa mayoritas manusia tidak mengerti hakikat perkara ini. Mereka tidak tahu bahaya kebid'ahan sehingga terus melakukannya.

Akan tetapi, alhamdulillah aku merasa optimis bahwa manusia pada hari ini - terlebih para pemudanya-, mereka mengetahui bahwa kebid'ahan ini (yakni perayaan Maulid Nabi) tidak ada dasarnya dan tidak pula ada hakikat kebenarannya."

(Al-Liqaa asy-Syahriy no 66).

#manjah #diskusi #maulid #bidah

📲 Gabung dan ikuti:
https://t.me/salafymagelang
https://t.me/syiarislam

🌐 Kunjungi:
https://salafymagelang.com
Kanal Dakwah dan Informasi Salafy Magelang & Sekitarnya
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️