http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Pertemuan 138
KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
JUMLAH RAKAAT SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha paling sedikit hanya dua rakaat.
Karena dua rakaat adalah yang paling sedikit dari apa yang disyariatkan dalam shalat, kecuali shalat witir.
Maka tidak disunnahkan dan tidak disyariatkan seseorang shalat sunnah hanya satu rakaat, kecuali shalat witir.
Oleh karena itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda kepada seseorang yang masuk masjid pada ketika beliau sedang berkhutbah di hari Jum'at,
قم فصل ركعتين، وتجوز فيهما.
"Berdirilah lalu shalatlah dua rakaat dan ringankan shalatnya."
(Muttafaqun 'alaih)
Andaikata boleh dan disyariatkan shalat sunnah kurang dari dua rakaat, pasti beliau perintahkan orang tersebut agar bisa segera mendengarkan khutbah, karena itulah beliau perintahkan kepada orang tersebut untuk meringankan bacaan shalatnya.
Dan yang menjadi dalil juga adalah hadits Abu Hurairah رضي الله عنه berkata,
أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث : صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام.
"Kekasihku (Rasulullah) صلى الله عليه وسلم berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari di setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan agar aku shalat witir sebelum tidur."
Dan yang benar/shahih, bahwa shalat sunnah satu rakaat tidak sah (kecuali shalat witir).
SHALAT DHUHA PALING BANYAK DELAPAN RAKAAT DENGAN EMPAT SALAM
Dalilnya: Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم masuk ke rumah Ummu Hani pada waktu Fathu Makkah di Makkah, lalu beliau shalat di rumah tersebut delapan rakaat.
Para ulama berpendapat bahwa dalil di atas adalah riwayat yang paling kuat. Oleh karena itu andaikata seseorang shalat sepuluh rakaat dengan lima salam, maka rakaat yang kesembilan dan kesepuluh adalah shalat sunnah mutlaq bukan shalat Dhuha.
Yang shahih/benar
bahwa tidak dibatasi banyaknya, karena Aisyah رضي الله عنها berkata,
كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي الضحى أربعا، ويزيد ما شاء الله،
"Nabi صلى الله عليه وسلم shalat Dhuha empat rakaat, dan beliau menambah sesuai kehendak beliau."
(HR. Muslim)
Andaikata seseorang shalat dari sejak matahari meninggi/naik kira-kira seukuran Ibnu Utsaimin رحمه الله تعالى, pen.).
WAKTU SHALAT DHUHA
Dari habisnya waktu terlarang untuk shalat,
sampai
mendekati waktu zawal (tergelincirnya matahari ke arah barat).
WAKTU TERLARANG UNTUK SHALAT
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 11 Jumadil Akhir 1439 H / 27 Februari 2018 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
#NAFiqih #NAFQ138
===================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/nafiqih.html
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa` As-Sunnah
Pertemuan 138
KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
JUMLAH RAKAAT SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha paling sedikit hanya dua rakaat.
Karena dua rakaat adalah yang paling sedikit dari apa yang disyariatkan dalam shalat, kecuali shalat witir.
Maka tidak disunnahkan dan tidak disyariatkan seseorang shalat sunnah hanya satu rakaat, kecuali shalat witir.
Oleh karena itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda kepada seseorang yang masuk masjid pada ketika beliau sedang berkhutbah di hari Jum'at,
قم فصل ركعتين، وتجوز فيهما.
"Berdirilah lalu shalatlah dua rakaat dan ringankan shalatnya."
(Muttafaqun 'alaih)
Andaikata boleh dan disyariatkan shalat sunnah kurang dari dua rakaat, pasti beliau perintahkan orang tersebut agar bisa segera mendengarkan khutbah, karena itulah beliau perintahkan kepada orang tersebut untuk meringankan bacaan shalatnya.
Dan yang menjadi dalil juga adalah hadits Abu Hurairah رضي الله عنه berkata,
أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث : صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام.
"Kekasihku (Rasulullah) صلى الله عليه وسلم berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari di setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan agar aku shalat witir sebelum tidur."
Dan yang benar/shahih, bahwa shalat sunnah satu rakaat tidak sah (kecuali shalat witir).
SHALAT DHUHA PALING BANYAK DELAPAN RAKAAT DENGAN EMPAT SALAM
Dalilnya: Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم masuk ke rumah Ummu Hani pada waktu Fathu Makkah di Makkah, lalu beliau shalat di rumah tersebut delapan rakaat.
Para ulama berpendapat bahwa dalil di atas adalah riwayat yang paling kuat. Oleh karena itu andaikata seseorang shalat sepuluh rakaat dengan lima salam, maka rakaat yang kesembilan dan kesepuluh adalah shalat sunnah mutlaq bukan shalat Dhuha.
Yang shahih/benar
bahwa tidak dibatasi banyaknya, karena Aisyah رضي الله عنها berkata,
كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي الضحى أربعا، ويزيد ما شاء الله،
"Nabi صلى الله عليه وسلم shalat Dhuha empat rakaat, dan beliau menambah sesuai kehendak beliau."
(HR. Muslim)
Andaikata seseorang shalat dari sejak matahari meninggi/naik kira-kira seukuran Ibnu Utsaimin رحمه الله تعالى, pen.).
WAKTU SHALAT DHUHA
Dari habisnya waktu terlarang untuk shalat,
sampai
mendekati waktu zawal (tergelincirnya matahari ke arah barat).
WAKTU TERLARANG UNTUK SHALAT
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 11 Jumadil Akhir 1439 H / 27 Februari 2018 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
#NAFiqih #NAFQ138
===================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/nafiqih.html
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa` As-Sunnah
Telegram
Fikih untuk Wanita
KHUSUS AKHAWAT (WANITA).
Penasehat: Al-Ustadz Usamah bin Faishal al-Mahri hafizhahullah
Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah
Penasehat: Al-Ustadz Usamah bin Faishal al-Mahri hafizhahullah
Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah