SALAH SATU KELEMBUTAN AL-QURAN
Setiap kali Allah menyebutkan seorang nabi, Dia menyatakan bahwa ia adalah saudara bagi kaumnya.
Allah berfirman perihal Hud 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud." [QS.Hud:50]
Allah ta'ala berfirman perihal Shalih 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih." [QS.Al-A’raf:73]
Allah ta'ala berfirman perihal Syu'aib 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib." [QS.Hud:84]
Pakar tafsir menjelaskan bahwa penyebutan sifat saudara pada diri nabi itu dikarenakan rasa sayangnya kepada kaum mereka layaknya rasa sayang kepada saudara sendiri.
Ketika kita menasihati dan mendakwahi manusia apalagi saudara seiman, selayaknya nasihat itu dilandasi rasa sayang sebagaimana rasa sayang para nabi kepada kaum mereka; bukan dengan cacian, makian, umpatan, nyinyiran, dan hal yang semisal.
Wallahu a'lam.
#tadabbur
Setiap kali Allah menyebutkan seorang nabi, Dia menyatakan bahwa ia adalah saudara bagi kaumnya.
Allah berfirman perihal Hud 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud." [QS.Hud:50]
Allah ta'ala berfirman perihal Shalih 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih." [QS.Al-A’raf:73]
Allah ta'ala berfirman perihal Syu'aib 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib." [QS.Hud:84]
Pakar tafsir menjelaskan bahwa penyebutan sifat saudara pada diri nabi itu dikarenakan rasa sayangnya kepada kaum mereka layaknya rasa sayang kepada saudara sendiri.
Ketika kita menasihati dan mendakwahi manusia apalagi saudara seiman, selayaknya nasihat itu dilandasi rasa sayang sebagaimana rasa sayang para nabi kepada kaum mereka; bukan dengan cacian, makian, umpatan, nyinyiran, dan hal yang semisal.
Wallahu a'lam.
#tadabbur
KABAR GEMBIRA BAGI PENUNTUT ILMU
Tidakkah kita memperhatikan kelembutan syari'at ini dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة. رواه مسلم
“Setiap orang yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan jalan menuju ke surga baginya berkat amalan tersebut.” [HR. Muslim]
Sabda Nabi "من سلك طريقا يلتمس فيه" ini semestinya menghibur hati para penuntut ilmu bahwa ia akan dan tetap memperoleh pahala dengan upaya yang ia keluarkan untuk menuntut ilmu meskipun pada akhirnya ia belum memahami ilmu itu dengan baik.
Dalam sabdanya tersebut, kemudahan menuju surga, tidak dipersyaratkan dengan tercapainya suatu ilmu (al-wushul), tapi dipersyaratkan dengan upaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ilmu (as-suluk).
Wallahu a'lam.
#tadabbur
Tidakkah kita memperhatikan kelembutan syari'at ini dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة. رواه مسلم
“Setiap orang yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan jalan menuju ke surga baginya berkat amalan tersebut.” [HR. Muslim]
Sabda Nabi "من سلك طريقا يلتمس فيه" ini semestinya menghibur hati para penuntut ilmu bahwa ia akan dan tetap memperoleh pahala dengan upaya yang ia keluarkan untuk menuntut ilmu meskipun pada akhirnya ia belum memahami ilmu itu dengan baik.
Dalam sabdanya tersebut, kemudahan menuju surga, tidak dipersyaratkan dengan tercapainya suatu ilmu (al-wushul), tapi dipersyaratkan dengan upaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ilmu (as-suluk).
Wallahu a'lam.
#tadabbur
BAHAYA MENGULANGI DOSA
Allah ta'ala berfirman,
وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ
"Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya." [QS.Al-Maidah:95]
Firman Allah ta'ala di atas berkaitan dengan seorang yang membunuh binatang buruan ketika berihram.
Menurut anda, bagaimana kiranya penerapan firman Allah di atas terhadap dosa-dosa besar yang kita lakukan dan ulangi? Dosa-dosa besar yang tidak "seringan" perkara membunuh binatang buruan?
Keduanya tentu mendapatkan ancaman siksaan Allah karena memiliki kesamaan dalam hal menyelisihi perintah Allah secara sengaja, padahal Allah telah melarangnya.
#tadabbur
Allah ta'ala berfirman,
وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ
"Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya." [QS.Al-Maidah:95]
Firman Allah ta'ala di atas berkaitan dengan seorang yang membunuh binatang buruan ketika berihram.
Menurut anda, bagaimana kiranya penerapan firman Allah di atas terhadap dosa-dosa besar yang kita lakukan dan ulangi? Dosa-dosa besar yang tidak "seringan" perkara membunuh binatang buruan?
Keduanya tentu mendapatkan ancaman siksaan Allah karena memiliki kesamaan dalam hal menyelisihi perintah Allah secara sengaja, padahal Allah telah melarangnya.
#tadabbur
LUPAKAN DAN TUTUPI
Perilaku yang patut diteladani adalah melupakan dan menutup keburukan orang lain ketika telah bertaubat.
Allah ta'ala berfirman,
وَقَدْ أَحْسَنَ بِىٓ إِذْ أَخْرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجْنِ
"Sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara." [QS.Yusuf:100]
Yusuf 'alaihi as-salam menceritakan kepada ayahnya, Ya'qub 'alaihi as-salam, perihal kebaikan Allah ta'ala yang telah menyelamatkannya dari penjara; tanpa menceritakan ia pernah dijerumuskan ke dasar sumur oleh para saudaranya.
#tadabbur
Perilaku yang patut diteladani adalah melupakan dan menutup keburukan orang lain ketika telah bertaubat.
Allah ta'ala berfirman,
وَقَدْ أَحْسَنَ بِىٓ إِذْ أَخْرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجْنِ
"Sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara." [QS.Yusuf:100]
Yusuf 'alaihi as-salam menceritakan kepada ayahnya, Ya'qub 'alaihi as-salam, perihal kebaikan Allah ta'ala yang telah menyelamatkannya dari penjara; tanpa menceritakan ia pernah dijerumuskan ke dasar sumur oleh para saudaranya.
#tadabbur
TAK PERLU BERALASAN
Salah satu penghinaan kepada orang kafir di hari kiamat adalah ia tidak diperkenankan mengemukakan alasan atas kekufurannya.
Sekadar mengemukakan alasan saja tidak boleh, apalagi alasan itu akan diterima.
Allah ta'ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَۗ
"Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini." [QS.At-Tahrim:7]
#tadabbur
Salah satu penghinaan kepada orang kafir di hari kiamat adalah ia tidak diperkenankan mengemukakan alasan atas kekufurannya.
Sekadar mengemukakan alasan saja tidak boleh, apalagi alasan itu akan diterima.
Allah ta'ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَۗ
"Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini." [QS.At-Tahrim:7]
#tadabbur
Allah ta'ala berfirman,
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩٥
"Kemudian, Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak. Lalu, mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan.” Maka, Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari." [QS.Al-A'raf:95]
Tafsir Ayat
ثم بدلناهم بعد الأخذ بالبؤس والمرض خيرًا وسعة وأمنًا حتى كثرت أعدادهم، ونمت أموالهم، وقالوا: ما أصابنا من الشر والخير هو عادة مُطَّرِدة أصابت أسلافنا من قبل، ولم يدركوا أن ما أصابهم من نِقَم يُراد به الاعتبار، وما أصابهم من نعم يُراد به الاستدراج، فأخذناهم بالعذاب فجأة وهم لا يشعرون بالعذاب ولا يترقبونه
"Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Lalu mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mereka tidak pula mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Oleh sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba sedangkan mereka tidak pernah menyadarinya dan tidak pernah mengira datangnya azab itu." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
Faidah Ayat
أحد أسباب العذاب والانتقام: الغفلة عن حكمة الله في أفعاله وسننه وتحويلها من كونها مظاهر للاعتبار والتفكر والشكر إلى مجرد تنظيرات وحسابات جافة خالية من روح الإيمان
"Salah satu sebab yang mengundang siksa dan murka Allah adalah lalai menangkap hikmah Allah yang terdapat dalam perbuatan dan ketetapan-Nya; serta memalingkan fungsinya dari fenomena yang bisa menjadi sumber untuk memetik pelajaran, merenung, dan bersyukur menjadi sekadar objek observasi dan perhitungan yang kering dan kosong dari ruh keimanan."
#tadabbur
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩٥
"Kemudian, Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak. Lalu, mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan.” Maka, Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari." [QS.Al-A'raf:95]
Tafsir Ayat
ثم بدلناهم بعد الأخذ بالبؤس والمرض خيرًا وسعة وأمنًا حتى كثرت أعدادهم، ونمت أموالهم، وقالوا: ما أصابنا من الشر والخير هو عادة مُطَّرِدة أصابت أسلافنا من قبل، ولم يدركوا أن ما أصابهم من نِقَم يُراد به الاعتبار، وما أصابهم من نعم يُراد به الاستدراج، فأخذناهم بالعذاب فجأة وهم لا يشعرون بالعذاب ولا يترقبونه
"Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Lalu mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mereka tidak pula mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Oleh sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba sedangkan mereka tidak pernah menyadarinya dan tidak pernah mengira datangnya azab itu." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
Faidah Ayat
أحد أسباب العذاب والانتقام: الغفلة عن حكمة الله في أفعاله وسننه وتحويلها من كونها مظاهر للاعتبار والتفكر والشكر إلى مجرد تنظيرات وحسابات جافة خالية من روح الإيمان
"Salah satu sebab yang mengundang siksa dan murka Allah adalah lalai menangkap hikmah Allah yang terdapat dalam perbuatan dan ketetapan-Nya; serta memalingkan fungsinya dari fenomena yang bisa menjadi sumber untuk memetik pelajaran, merenung, dan bersyukur menjadi sekadar objek observasi dan perhitungan yang kering dan kosong dari ruh keimanan."
#tadabbur
ALASAN MENGAPA RASUL BERASAL DARI KALANGAN MANUSIA
Allah ta'ala berfirman,
وَقَالُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ مَلَكٞۖ وَلَوۡ أَنزَلۡنَا مَلَكٗا لَّقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
"Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)." [QS.Al-An'am:8]
Tafsir Ayat
وقال هؤلاء الكافرون: لو أنزل الله مع محمد ملكًا يكلمنا ويشهد أنه رسول لآمنَّا. ولو أنزلنا ملكًا على الوصف الذي أرادوا لأهلكناهم إذا لم يؤمنوا، ولا يُمْهَلُونَ للتوبة إذا نَزَلَ
"Orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun."
Faidah Ayat
من رحمة الله بعباده أن لم ينزل لهم رسولًا من الملائكة لأنهم لا يمهلون للتوبة إذا نزل
"Di antara rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah Dia tidak menurunkan seorang rasul dari jenis malaikat karena mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat apabila malaikat itu sudah turun."
#tadabbur #tafsir
Allah ta'ala berfirman,
وَقَالُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ مَلَكٞۖ وَلَوۡ أَنزَلۡنَا مَلَكٗا لَّقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
"Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)." [QS.Al-An'am:8]
Tafsir Ayat
وقال هؤلاء الكافرون: لو أنزل الله مع محمد ملكًا يكلمنا ويشهد أنه رسول لآمنَّا. ولو أنزلنا ملكًا على الوصف الذي أرادوا لأهلكناهم إذا لم يؤمنوا، ولا يُمْهَلُونَ للتوبة إذا نَزَلَ
"Orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun."
Faidah Ayat
من رحمة الله بعباده أن لم ينزل لهم رسولًا من الملائكة لأنهم لا يمهلون للتوبة إذا نزل
"Di antara rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah Dia tidak menurunkan seorang rasul dari jenis malaikat karena mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat apabila malaikat itu sudah turun."
#tadabbur #tafsir
JANGAN REMEHKAN AMALAN HATI
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
"Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai." [QS.Al-Ahqaf:15]
Ar-Razi menuturkan,
قدَّم الشكر على العمل، لأن الشكر من أعمال القلوب، والعملُ من أعمال الجوارح، وعملُ القلب أشرفُ من عمل الجارحة
"Dalam ayat ini, kata syukur disebutkan lebih dulu daripada kata amal, karena syukur adalah amalan hati sedangkan amal adalah amalan fisik; dan amalan hati lebih mulia daripada amalan fisik." [Mafatih al-Ghaib 19/28]
#tadabbur #tafsir
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
"Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai." [QS.Al-Ahqaf:15]
Ar-Razi menuturkan,
قدَّم الشكر على العمل، لأن الشكر من أعمال القلوب، والعملُ من أعمال الجوارح، وعملُ القلب أشرفُ من عمل الجارحة
"Dalam ayat ini, kata syukur disebutkan lebih dulu daripada kata amal, karena syukur adalah amalan hati sedangkan amal adalah amalan fisik; dan amalan hati lebih mulia daripada amalan fisik." [Mafatih al-Ghaib 19/28]
#tadabbur #tafsir
CACAT BERLOGIKA ADALAH SUMBER KEBURUKAN
Bukan kesombongan yang menjadi sebab awal dikeluarkannya iblis dari surga. Kesombongan iblis hanyalah natijah dari analogi yang dilakukannya secara keliru.
Iblis menganggap api lebih baik dari tanah sehingga menganggap dirinya lebih mulia melebihi Adam 'alaihi as-salam.
Padahal, Ibnu al-Qayyim menyatakan tanah lebih unggul dari api. Api bersifat membinasakan dan merusak; berbeda halnya dengan tanah yang bersifat menumbuhkan dan mengadakan.
Jangan salah dalam berlogika sehingga berujung pada keburukan.
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَۗ قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْن
"Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” [QS.Al-A'raaf:12]
#tadabbur
Bukan kesombongan yang menjadi sebab awal dikeluarkannya iblis dari surga. Kesombongan iblis hanyalah natijah dari analogi yang dilakukannya secara keliru.
Iblis menganggap api lebih baik dari tanah sehingga menganggap dirinya lebih mulia melebihi Adam 'alaihi as-salam.
Padahal, Ibnu al-Qayyim menyatakan tanah lebih unggul dari api. Api bersifat membinasakan dan merusak; berbeda halnya dengan tanah yang bersifat menumbuhkan dan mengadakan.
Jangan salah dalam berlogika sehingga berujung pada keburukan.
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَۗ قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْن
"Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” [QS.Al-A'raaf:12]
#tadabbur
BETUL-BETUL MERUGI
Allah ta'ala berfirman,
وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُ
"Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya (perbendaharaannya)." [QS.Al-Hijr:21]
وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
"Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi." [QS.Al-Munafiqun:7]
قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" [QS.Al-Mukminun:88]
Hal yang sangat mengherankan adalah seorang tidak memanjatkan do'a dan beribadah kepada Ilah yang Mahaagung, yang memiliki sifat seperti di atas.
Lantas memanjatkan do'a dan beribadah kepada jin, penghuni kubur, berhala, orang shalih, malaikat dan makhluk yang lain.
Sungguh kerugian yang sangat nyata.
#tauhid
#tadabbur
Allah ta'ala berfirman,
وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُ
"Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya (perbendaharaannya)." [QS.Al-Hijr:21]
وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
"Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi." [QS.Al-Munafiqun:7]
قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" [QS.Al-Mukminun:88]
Hal yang sangat mengherankan adalah seorang tidak memanjatkan do'a dan beribadah kepada Ilah yang Mahaagung, yang memiliki sifat seperti di atas.
Lantas memanjatkan do'a dan beribadah kepada jin, penghuni kubur, berhala, orang shalih, malaikat dan makhluk yang lain.
Sungguh kerugian yang sangat nyata.
#tauhid
#tadabbur
HIDUPMU PASTI BERMAKNA
Pak, saya ini kok jadi orang gak ada gunanya!
Salah mas! Allah menciptakanmu pasti bermakna. Allah menciptakanmu dengan sengaja dan sangat serius. Mustahil Dia menciptakan makhluk-Nya dengan iseng dan tidak sengaja. Anda saja yang kurang serius mengelola hidup. Jadi, perbaiki diri mulai dari sekarang. Oke!
Allah ta'ala berfirman,
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا
"Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia." [QS.Ali Imran:191]
Dia juga berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًا
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja)?" [QS.Al-Mukminun: 115]
#tadabbur
Pak, saya ini kok jadi orang gak ada gunanya!
Salah mas! Allah menciptakanmu pasti bermakna. Allah menciptakanmu dengan sengaja dan sangat serius. Mustahil Dia menciptakan makhluk-Nya dengan iseng dan tidak sengaja. Anda saja yang kurang serius mengelola hidup. Jadi, perbaiki diri mulai dari sekarang. Oke!
Allah ta'ala berfirman,
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا
"Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia." [QS.Ali Imran:191]
Dia juga berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًا
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja)?" [QS.Al-Mukminun: 115]
#tadabbur
PERBEDAAN TAFSIR DAN TADABBUR
Di antara perbedaan antara tafsir dan tadabbur adalah:
1️⃣ Tadabbur merupakan salah satu tujuan dari tafsir;
2️⃣ Tujuan utama tafair adalah menjelaskan makna firman Allah; sedangkan tujuan tadabbur adalah mengambil nasihat dan memetik pelajaran;
3️⃣ Tafsir tidak melazimkan seorang mengambil nasihat dan beramal; sedangkan tadabbur pasti menggerakkan seorang untuk memgambil nasihat, beramal, dan memetik pelajaran;
4️⃣ Tujuan pakar tafsir adalah mengetahui makna ayat. Sedangkan tujuan orang yang bertadabbur adalah mengambil manfaat dan memetik pelajaran dari ayat sehingga tercermin pada keilmuan, keimanan, aktifitas, dan perilaku;
5️⃣ Tadabbur diperintahkan kepada seluruh manusia. Adapun tafsir sekadar kebutuhan dan untuk melakukannya membutuhkan kompetensi yang layak sebagai pakar tafsir;
6️⃣ Tadabbur adalah tujuan penurunan al-Quran; sedangkan tafsir merupakan sarana untuk bertadabbur.
Sumber: Tadabbur al-Quran al-Karim
#tadabbur
Di antara perbedaan antara tafsir dan tadabbur adalah:
1️⃣ Tadabbur merupakan salah satu tujuan dari tafsir;
2️⃣ Tujuan utama tafair adalah menjelaskan makna firman Allah; sedangkan tujuan tadabbur adalah mengambil nasihat dan memetik pelajaran;
3️⃣ Tafsir tidak melazimkan seorang mengambil nasihat dan beramal; sedangkan tadabbur pasti menggerakkan seorang untuk memgambil nasihat, beramal, dan memetik pelajaran;
4️⃣ Tujuan pakar tafsir adalah mengetahui makna ayat. Sedangkan tujuan orang yang bertadabbur adalah mengambil manfaat dan memetik pelajaran dari ayat sehingga tercermin pada keilmuan, keimanan, aktifitas, dan perilaku;
5️⃣ Tadabbur diperintahkan kepada seluruh manusia. Adapun tafsir sekadar kebutuhan dan untuk melakukannya membutuhkan kompetensi yang layak sebagai pakar tafsir;
6️⃣ Tadabbur adalah tujuan penurunan al-Quran; sedangkan tafsir merupakan sarana untuk bertadabbur.
Sumber: Tadabbur al-Quran al-Karim
#tadabbur
BEBAN DOSA
Amalmu tak akan dipertanggungjawabkan oleh orang lain. Dosamu hanya akan dipikul oleh punggungmu. Karena itu, minimalisir kesalahanmu di hari ini. Betapa berat beban dosa kelak yang harus dipikul di hari kiamat esok!
Rabbana, ampuni dosa kami dan ilhamkan taubat kepada kami.
Allah ta'ala berfirman,
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوْا يٰحَسْرَتَنَا عَلٰى مَا فَرَّطْنَا فِيْهَاۙ وَهُمْ يَحْمِلُوْنَ اَوْزَارَهُمْ عَلٰى ظُهُوْرِهِمْۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ
"Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka, apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari Kiamat),” sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu." [QS.Al-An'am: 31]
#tadabbur
Amalmu tak akan dipertanggungjawabkan oleh orang lain. Dosamu hanya akan dipikul oleh punggungmu. Karena itu, minimalisir kesalahanmu di hari ini. Betapa berat beban dosa kelak yang harus dipikul di hari kiamat esok!
Rabbana, ampuni dosa kami dan ilhamkan taubat kepada kami.
Allah ta'ala berfirman,
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوْا يٰحَسْرَتَنَا عَلٰى مَا فَرَّطْنَا فِيْهَاۙ وَهُمْ يَحْمِلُوْنَ اَوْزَارَهُمْ عَلٰى ظُهُوْرِهِمْۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ
"Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka, apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari Kiamat),” sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu." [QS.Al-An'am: 31]
#tadabbur
SOSOK IBU TERHADAP KEAGAMAAN ANAK
Pernahkah anda memperhatikan perkataan anak nabi Nuh 'alaihi as-salam dan anak nabi Ibrahim 'alaihi as-salam?
Anak nabi Nuh 'alaihi as-salam berkata,
سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" [QS.Hud:43]
Dia tidak menuruti perkataan ayahnya, Nabi Nuh 'alaihi as-salam, akhirnya ia pun termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Adapun anak nabi Ibrahim 'alaihi as-salam, Isma'il berkata kepada ayahnya,
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." [QS.Ash-Shaffat:102]
Hidayah memang berasal dari Allah ta'ala. Namun, cobalah tengok bagaimana sosok ibu mereka berdua, niscaya anda akan menemukan benang merahnya.
Perihal istri nabi Nuh 'alaihi as-salam, disebutkan dalam firman-Nya,
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
"Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kufur, yaitu istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah (tanggung jawab) dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu keduanya berkhianat kepada (suami-suami)-nya. Mereka (kedua suami itu) tidak dapat membantunya sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)." [QS.At-Tahrim:10]
Sedangkan ibunda Isma'il 'alaihi as-salam, sosoknya disebutkan dalam hadits ketika berkata kepada suaminya yang hendak meninggalkan dirinya bersama Isma'il di bukit yang tandus,
أَاللَّهُ الَّذِي أَمَرَكَ بِهَذَا قَالَ نَعَمْ قَالَتْ إِذَنْ لَا يُضَيِّعُنَا
"Apakah Allah yang memerintah ini kepada anda?” Ibrahim menjawab: “Ya.” Ia berkata: “Jika demikian, Dia (Allah ta'ala) tidak mungkin menelantarkan kami." [HR.Al-Bukhari]
Semoga kita semua bisa mengambil manfaat.
#tadabbur
Pernahkah anda memperhatikan perkataan anak nabi Nuh 'alaihi as-salam dan anak nabi Ibrahim 'alaihi as-salam?
Anak nabi Nuh 'alaihi as-salam berkata,
سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" [QS.Hud:43]
Dia tidak menuruti perkataan ayahnya, Nabi Nuh 'alaihi as-salam, akhirnya ia pun termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Adapun anak nabi Ibrahim 'alaihi as-salam, Isma'il berkata kepada ayahnya,
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." [QS.Ash-Shaffat:102]
Hidayah memang berasal dari Allah ta'ala. Namun, cobalah tengok bagaimana sosok ibu mereka berdua, niscaya anda akan menemukan benang merahnya.
Perihal istri nabi Nuh 'alaihi as-salam, disebutkan dalam firman-Nya,
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
"Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kufur, yaitu istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah (tanggung jawab) dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu keduanya berkhianat kepada (suami-suami)-nya. Mereka (kedua suami itu) tidak dapat membantunya sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)." [QS.At-Tahrim:10]
Sedangkan ibunda Isma'il 'alaihi as-salam, sosoknya disebutkan dalam hadits ketika berkata kepada suaminya yang hendak meninggalkan dirinya bersama Isma'il di bukit yang tandus,
أَاللَّهُ الَّذِي أَمَرَكَ بِهَذَا قَالَ نَعَمْ قَالَتْ إِذَنْ لَا يُضَيِّعُنَا
"Apakah Allah yang memerintah ini kepada anda?” Ibrahim menjawab: “Ya.” Ia berkata: “Jika demikian, Dia (Allah ta'ala) tidak mungkin menelantarkan kami." [HR.Al-Bukhari]
Semoga kita semua bisa mengambil manfaat.
#tadabbur
ANALOGI YANG RUSAK PASTI ADA PENANGKALNYA
Hawa nafsu seringkali menunggangi analogi (qiyas) yang rusak karena digunakan untuk mencapai tujuan yang buruk. Meski demikian, setiap analogi rusak mampu dibalas dengan analogi sehat.
Contoh hal ini seperti argumentasi ad-Dahriyun (pengingkar hari kebangkitan). Allah ta'ala berfirman,
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ، قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
"Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." [QS.Yasin:78-79]
Allah ta'ala menggugurkan analogi mereka yang menyatakan bahwa menghidupkan sesuatu yang telah mati beserta jasadnya adalah mustahil; bagaimana bisa jasad dikembalikan sementara tulang-tulangnya telah lapuk menjadi tanah?!
Allah ta'ala pun membalas analogi itu dengan menjelaskan bahwa jasad mereka yang eksis dan terstruktur itu berasal dari ketiadaan.
Tanpa keberadaan bahan baku, Allah Sang Khaliq kuasa menciptakan makhluk, maka dengan keberadaan bahan baku Allah pasti lebih kuasa mengembalikan jasad makhluk tersebut.
#tadabbur
Hawa nafsu seringkali menunggangi analogi (qiyas) yang rusak karena digunakan untuk mencapai tujuan yang buruk. Meski demikian, setiap analogi rusak mampu dibalas dengan analogi sehat.
Contoh hal ini seperti argumentasi ad-Dahriyun (pengingkar hari kebangkitan). Allah ta'ala berfirman,
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ، قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
"Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." [QS.Yasin:78-79]
Allah ta'ala menggugurkan analogi mereka yang menyatakan bahwa menghidupkan sesuatu yang telah mati beserta jasadnya adalah mustahil; bagaimana bisa jasad dikembalikan sementara tulang-tulangnya telah lapuk menjadi tanah?!
Allah ta'ala pun membalas analogi itu dengan menjelaskan bahwa jasad mereka yang eksis dan terstruktur itu berasal dari ketiadaan.
Tanpa keberadaan bahan baku, Allah Sang Khaliq kuasa menciptakan makhluk, maka dengan keberadaan bahan baku Allah pasti lebih kuasa mengembalikan jasad makhluk tersebut.
#tadabbur
INDIKASI-INDIKASI TAUHID DALAM AL-BAQARAH 127-134
Ayat-ayat di atas menunjukkan arti penting tauhid dan pengesaan Allah ta'ala oleh hamba; keagungan tauhid dan ketinggian derajatnya; serta motivasi dan dorongan untuk mengamalkan tauhid. Hal ini ditunjukkan oleh sejumlah indikasi berikut:
1⃣ Vonis kebodohan dan minim akal terhadap orang yang tidak mengamalkan tauhid dan tidak beribadah kepada Allah ta'ala;
2⃣ Menauhidkan Allah ta'ala dan mengeesakan-Nya dalam peribadatan merupakan karakter yang menunjukkan kemuliaan dan ketinggian derajat seorang manusia. Contoh terpopuler manusia yang menerapkan hal tersebut adalah bapak para nabi dan kekasih ar-Rahman, yaitu Ibrahim 'alaihi as-salam;
3⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan perintah yang diberikan Allah ta'ala kepada kekasihnya, Ibrahim 'alaihi as-salam; Ibrahim pun bersegera menjalankannya tanpa bersikap ragu dan menunda-nunda;
4⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan seruan dakwah para nabi yang ditujukan kepada diri sendiri dan keturunan mereka;
5⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan wasiat yang diberikan para nabi kepada keturunan mereka;
6⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan opsi yang diberikan dan dipilihkan Allah kepada para hamba-Nya.
#tadabbur
Ayat-ayat di atas menunjukkan arti penting tauhid dan pengesaan Allah ta'ala oleh hamba; keagungan tauhid dan ketinggian derajatnya; serta motivasi dan dorongan untuk mengamalkan tauhid. Hal ini ditunjukkan oleh sejumlah indikasi berikut:
1⃣ Vonis kebodohan dan minim akal terhadap orang yang tidak mengamalkan tauhid dan tidak beribadah kepada Allah ta'ala;
2⃣ Menauhidkan Allah ta'ala dan mengeesakan-Nya dalam peribadatan merupakan karakter yang menunjukkan kemuliaan dan ketinggian derajat seorang manusia. Contoh terpopuler manusia yang menerapkan hal tersebut adalah bapak para nabi dan kekasih ar-Rahman, yaitu Ibrahim 'alaihi as-salam;
3⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan perintah yang diberikan Allah ta'ala kepada kekasihnya, Ibrahim 'alaihi as-salam; Ibrahim pun bersegera menjalankannya tanpa bersikap ragu dan menunda-nunda;
4⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan seruan dakwah para nabi yang ditujukan kepada diri sendiri dan keturunan mereka;
5⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan wasiat yang diberikan para nabi kepada keturunan mereka;
6⃣ Menauhidkan dan mengesakan Allah ta'ala dalam peribadatan merupakan opsi yang diberikan dan dipilihkan Allah kepada para hamba-Nya.
#tadabbur