3 KONDISI ISTRI KETIKA SUAMI MELARAT
.
Ketika suami melarat, maka terdapat 3 kondisi bagi istri sebagai berikut:
.
Kondisi Pertama: Suami dalam kondisi sangat melarat sehingga tidak mampu memberikan kepada istri makanan yang mampu mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang mampu menutupi auratnya.
.
Dalam kondisi ini, suami wajib menceraikan istri dan istri tidak boleh bertahan bersama suami karena adanya dharar. Hal ini karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi akan membinasakan dan aurat wajib ditutupi. Istri boleh menggugat cerai suami dengan sebab lapar sebagaimana dinyatakan dalam ash-Shahih, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
.
تَقُولُ المَرْأَةُ: إمَّا أنْ تُطْعِمَنِي، وإمَّا أنْ تُطَلِّقَنِي،
.
"Seorang wanita berkata : ‘Berilah aku makan, atau kalau tidak, ceraikanlah aku’." [HR. al-Bukhari no. 5355]
.
Namun, jika kemiskinan dan kelaparan melanda seluruh negeri, maka istri wajib bersabar dan tidak wajib menggugat cerai suami.
.
Kondisi Kedua: Suami dalam kondisi miskin yang ringan. Suami mampu memberikan kepada istri makanan yang mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang menutup auratnya, Namun, semua itu di bawah kecukupan/kelayakan.
.
Dalam kondisi ini, istri dianjurkan bersabar, namun tidak wajib, karena Allah ta'ala memotivasi untuk menikahkan meski dalam kondisi miskin. Allah ta'ala berfirman,
.
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." [an-Nur: 32]
.
Kondisi Ketiga: Suami dalam kondisi miskin, dimana suami mampu memberikan kepada istri makanan dan menyediakan pakaian yang cukup/layak, namun tidak mencapai taraf kaya. Dalam kondisi ini, istri wajib bersabar dan suami tidak wajib menceraikan. Jika istri berasal dari keluarga yang kaya, kemudian suami memiliki keterbatasan dalam memberikan nafkah semisal yang pernah dirasakan oleh istri, maka istri dianjurkan bersabar namun boleh menggugat cerai, khususnya jika istri khawatir tertimpa fitnah.
.
at-Tafsir wa al-Bayan li Ahkam al-Quran 1/447-448
.
#tafsir
.
Ketika suami melarat, maka terdapat 3 kondisi bagi istri sebagai berikut:
.
Kondisi Pertama: Suami dalam kondisi sangat melarat sehingga tidak mampu memberikan kepada istri makanan yang mampu mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang mampu menutupi auratnya.
.
Dalam kondisi ini, suami wajib menceraikan istri dan istri tidak boleh bertahan bersama suami karena adanya dharar. Hal ini karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi akan membinasakan dan aurat wajib ditutupi. Istri boleh menggugat cerai suami dengan sebab lapar sebagaimana dinyatakan dalam ash-Shahih, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
.
تَقُولُ المَرْأَةُ: إمَّا أنْ تُطْعِمَنِي، وإمَّا أنْ تُطَلِّقَنِي،
.
"Seorang wanita berkata : ‘Berilah aku makan, atau kalau tidak, ceraikanlah aku’." [HR. al-Bukhari no. 5355]
.
Namun, jika kemiskinan dan kelaparan melanda seluruh negeri, maka istri wajib bersabar dan tidak wajib menggugat cerai suami.
.
Kondisi Kedua: Suami dalam kondisi miskin yang ringan. Suami mampu memberikan kepada istri makanan yang mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang menutup auratnya, Namun, semua itu di bawah kecukupan/kelayakan.
.
Dalam kondisi ini, istri dianjurkan bersabar, namun tidak wajib, karena Allah ta'ala memotivasi untuk menikahkan meski dalam kondisi miskin. Allah ta'ala berfirman,
.
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." [an-Nur: 32]
.
Kondisi Ketiga: Suami dalam kondisi miskin, dimana suami mampu memberikan kepada istri makanan dan menyediakan pakaian yang cukup/layak, namun tidak mencapai taraf kaya. Dalam kondisi ini, istri wajib bersabar dan suami tidak wajib menceraikan. Jika istri berasal dari keluarga yang kaya, kemudian suami memiliki keterbatasan dalam memberikan nafkah semisal yang pernah dirasakan oleh istri, maka istri dianjurkan bersabar namun boleh menggugat cerai, khususnya jika istri khawatir tertimpa fitnah.
.
at-Tafsir wa al-Bayan li Ahkam al-Quran 1/447-448
.
#tafsir
MANUSIA DAN SESAMANYA ADALAH COBAAN
.
Allah ta'ala berfirman,
.
وَجَعَلۡنَا بَعۡضَكُمۡ لِبَعۡضٖ فِتۡنَةً أَتَصۡبِرُونَۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرٗا
.
"Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Rabb-mu Mahamelihat." [al-Furqan: 20]
.
Tafsir Ringkas
.
وجعلنا بعضكم - أيها الناس - لبعض اختبارًا في الغنى والفقر والصحة والمرض بسبب هذا الاختلاف، أتصبرون على ما ابتليتم به فيثيبكم الله على صبركم؟! وكان ربك بصيرًا بمن يصبر ومن لا يصبر، وبمن يطيعه ومن يعصيه.
.
"Kami jadikan sebagian kalian -wahai manusia- sebagai cobaan bagi sebagian yang lain dalam hal kekayaan, kemiskinan, sehat dan sakit, maka maukah kalian bersabar dengan cobaan ini sehingga kalian diberikan ganjaran pahala atas kesabaran itu? dan adalah Rabb-mu Mahamelihat siapa saja yang bersabar dan yang tidak bersabar, juga siapa saja yang taat dan yang bermaksiat kepada-Nya." [al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim hal. 361]
.
#tafsir #tadabbur
.
Allah ta'ala berfirman,
.
وَجَعَلۡنَا بَعۡضَكُمۡ لِبَعۡضٖ فِتۡنَةً أَتَصۡبِرُونَۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرٗا
.
"Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Rabb-mu Mahamelihat." [al-Furqan: 20]
.
Tafsir Ringkas
.
وجعلنا بعضكم - أيها الناس - لبعض اختبارًا في الغنى والفقر والصحة والمرض بسبب هذا الاختلاف، أتصبرون على ما ابتليتم به فيثيبكم الله على صبركم؟! وكان ربك بصيرًا بمن يصبر ومن لا يصبر، وبمن يطيعه ومن يعصيه.
.
"Kami jadikan sebagian kalian -wahai manusia- sebagai cobaan bagi sebagian yang lain dalam hal kekayaan, kemiskinan, sehat dan sakit, maka maukah kalian bersabar dengan cobaan ini sehingga kalian diberikan ganjaran pahala atas kesabaran itu? dan adalah Rabb-mu Mahamelihat siapa saja yang bersabar dan yang tidak bersabar, juga siapa saja yang taat dan yang bermaksiat kepada-Nya." [al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim hal. 361]
.
#tafsir #tadabbur
فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمۡ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيۡهِمۡ
.
"Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka." [al-Fath: 18]
.
Tafsir Ringkas
.
فعلم ما في قلوبهم من الإيمان والإخلاص والصدق، فأنزل الطمأنينة على قلوبهم
.
"Allah mengetahui keimanan, keikhlasan, dan kejujuran yang ada di dalam hati mereka, lalu Allah menurunkan ketenangan ke dalam hati mereka." [al-Mukhtashar fi at-Tafsir hal. 513]
.
NB: Jika ingin merasakan ketenangan dalam hati maka kita perlu memperbaiki dan memperkuat keimanan, kejujuran, dan ketulusan.
.
#tafsir
.
"Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka." [al-Fath: 18]
.
Tafsir Ringkas
.
فعلم ما في قلوبهم من الإيمان والإخلاص والصدق، فأنزل الطمأنينة على قلوبهم
.
"Allah mengetahui keimanan, keikhlasan, dan kejujuran yang ada di dalam hati mereka, lalu Allah menurunkan ketenangan ke dalam hati mereka." [al-Mukhtashar fi at-Tafsir hal. 513]
.
NB: Jika ingin merasakan ketenangan dalam hati maka kita perlu memperbaiki dan memperkuat keimanan, kejujuran, dan ketulusan.
.
#tafsir
Salah satu hikmah datangnya kesedihan yang silih berganti bagi orang beriman adalah agar kejadian itu menempanya sehingga mampu berlapang dada, tak lagi bersedih hati, menerima takdir ilahi dengan hati yang tunduk.
.
Allah ta'ala berfirman,
.
فَأَثَابَكُمْ غَمًّا بِغَمٍّ لِكَيْلَا تَحْزَنُوا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَا أَصَابَكُمْ ۗ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
.
"...karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Ali Imran: 153]
.
#tadabbur
#tafsir
.
Allah ta'ala berfirman,
.
فَأَثَابَكُمْ غَمًّا بِغَمٍّ لِكَيْلَا تَحْزَنُوا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَا أَصَابَكُمْ ۗ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
.
"...karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Ali Imran: 153]
.
#tadabbur
#tafsir
Ibnu al-Qayyim rahimahullah menuturkan,
.
لَم يأت الحزن في القرآن إلا مَنهِيًّا عنه أو مَنفِيًّا، وسر ذلك: أنَّ الحزن مُوقفٌ غير مُسَيِّر، ولا مصلحة فيه للقلب، وأحبُّ شيء إلى الشيطان أن يُحزن العبد ليقطعه عن سَيره ويَقِفَه عن سلوكه. فالحزن ليس بمطلوب ولا مقصود ولا فيه فائدة، وقد استعاذ منه النبي ﷺ، لكن نزول منزلة الحزن ضروري بحسب الواقع، ولهذا يقول أهل الجنة إذا دخلوها «الحمد لله الذي أذهب عنا الحَزَن»، فهذا يدل على أنهم كان يصيبهم الحزن في الدنيا كما تصيبهم سائر المصائب التي تجري عليهم بغير اختيارهم، فالحزن مِن لوازم الطبيعة، لكنه ليس بمقام».
.
"Kesedihan disebutkan dalam al-Quran dengan konteks sebagai hal yang dilarang atau hal yang harus dihilangkan. Rahasia akan hal itu adalah karena kesedihan merupakan situasi yang tidak menyenangkan lagi tak punya manfaat bagi hati. Hal yang paling disukai oleh setan adalah jika hamba bersedih hati sehingga ia bisa memutus perjalanan dan menghentikan suluk hamba. Itulah mengapa kesedihan bukanlah hal yang dicari dan dituju; apalagi memiliki manfaat.
.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri berlindung dari kesedihan; namun kesedihan adalah hal niscaya sebagaimana terlihat di alam nyata. Oleh karena itu, penduduk surga kelak berujar ketika memasukinya,
.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ
.
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami." [Fathir: 34]
.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk surga itu pun mengalami kesedihan semasa di dunia sebagaimana mereka ditimpa berbagai musibah tanpa bisa memilih. Kesedihan memang kelaziman dalam hidup, namun ia tidaklah kekal."
.
#nasihat
#tafsir
.
لَم يأت الحزن في القرآن إلا مَنهِيًّا عنه أو مَنفِيًّا، وسر ذلك: أنَّ الحزن مُوقفٌ غير مُسَيِّر، ولا مصلحة فيه للقلب، وأحبُّ شيء إلى الشيطان أن يُحزن العبد ليقطعه عن سَيره ويَقِفَه عن سلوكه. فالحزن ليس بمطلوب ولا مقصود ولا فيه فائدة، وقد استعاذ منه النبي ﷺ، لكن نزول منزلة الحزن ضروري بحسب الواقع، ولهذا يقول أهل الجنة إذا دخلوها «الحمد لله الذي أذهب عنا الحَزَن»، فهذا يدل على أنهم كان يصيبهم الحزن في الدنيا كما تصيبهم سائر المصائب التي تجري عليهم بغير اختيارهم، فالحزن مِن لوازم الطبيعة، لكنه ليس بمقام».
.
"Kesedihan disebutkan dalam al-Quran dengan konteks sebagai hal yang dilarang atau hal yang harus dihilangkan. Rahasia akan hal itu adalah karena kesedihan merupakan situasi yang tidak menyenangkan lagi tak punya manfaat bagi hati. Hal yang paling disukai oleh setan adalah jika hamba bersedih hati sehingga ia bisa memutus perjalanan dan menghentikan suluk hamba. Itulah mengapa kesedihan bukanlah hal yang dicari dan dituju; apalagi memiliki manfaat.
.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri berlindung dari kesedihan; namun kesedihan adalah hal niscaya sebagaimana terlihat di alam nyata. Oleh karena itu, penduduk surga kelak berujar ketika memasukinya,
.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ
.
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami." [Fathir: 34]
.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk surga itu pun mengalami kesedihan semasa di dunia sebagaimana mereka ditimpa berbagai musibah tanpa bisa memilih. Kesedihan memang kelaziman dalam hidup, namun ia tidaklah kekal."
.
#nasihat
#tafsir
FAIDAH BERSYUKUR DALAM KEHIDUPAN DUNIA
.
Bersyukur pada Allah ta'ala memiliki 2 faidah yang sangat besar di dunia ini, yaitu:
.
1⃣ mempertahankan dan menambah kenikmatan yang telah diperoleh. Allah ta'ala berfirman,
.
لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
.
"Jika kalian bersyukur niscaya akan Aku tambah (nikmatku) pada kalian." [Ibrahim: 7]
.
2⃣ menyelamatkan dari musibah, bencana, dan kebinasaan. Allah ta'ala berfirman,
.
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ ۖ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ
.
"Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing." [al-Qamar: 34]
.
#tadabbur
#tafsir
.
Bersyukur pada Allah ta'ala memiliki 2 faidah yang sangat besar di dunia ini, yaitu:
.
1⃣ mempertahankan dan menambah kenikmatan yang telah diperoleh. Allah ta'ala berfirman,
.
لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
.
"Jika kalian bersyukur niscaya akan Aku tambah (nikmatku) pada kalian." [Ibrahim: 7]
.
2⃣ menyelamatkan dari musibah, bencana, dan kebinasaan. Allah ta'ala berfirman,
.
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آلَ لُوطٍ ۖ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ
.
"Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing." [al-Qamar: 34]
.
#tadabbur
#tafsir
UJIAN PADA HARTA DAN JIWA ADALAH KENISCAYAAN
Allah ta'ala berfirman,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." [QS.Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang beriman- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." [QS.Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang beriman- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
ALLAH MENCINTAI ORANG YANG MAU MEMBERSIHKAN DIRI DARI DOSA
Allah ta'ala berfirman,
لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
"Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." [QS.At-Taubah:108]
Tafsir Ayat
مسجد هذه صفته لا تستجب - أيها النبي - لدعوة المنافقين لك للصلاة فيه، فإن مسجد قباء الذي أُسِّس أول ما أُسِّس على التقوى أولى بأن تصلي فيه من هذا المسجد الذي أُسِّس على الكفر، في مسجد قباء رجال يحبون أن يتطهروا من الأحداث والأخباث بالماء، ومن المعاصي بالتوبة والاستغفار، والله يحب المتطهرين من الأحداث والأخباث والذنوب.
"Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu karena Masjid Qubā
Faidah Ayat
محبة الله ثابتة للمتطهرين من الأنجاس البدنية والروحية
"Cinta Allah senantiasa diberikan kepada orang-orang yang membersihkan diri dari noda-noda jasmani dan rohani."
Sumber: Al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
"Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." [QS.At-Taubah:108]
Tafsir Ayat
مسجد هذه صفته لا تستجب - أيها النبي - لدعوة المنافقين لك للصلاة فيه، فإن مسجد قباء الذي أُسِّس أول ما أُسِّس على التقوى أولى بأن تصلي فيه من هذا المسجد الذي أُسِّس على الكفر، في مسجد قباء رجال يحبون أن يتطهروا من الأحداث والأخباث بالماء، ومن المعاصي بالتوبة والاستغفار، والله يحب المتطهرين من الأحداث والأخباث والذنوب.
"Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu karena Masjid Qubā
yang sejak awal didirikan atas dasar takwa lebih pantas untuk dijadikan tempat salat dibanding masjid yang didirikan atas dasar kekafiran itu. Di Masjid Qubā itu ada orang-orang yang gemar bersuci dari hadas dan najis dengan menggunakan air, serta gemar membersihkan diri mereka dari noda-noda maksiat dengan tobat dan istigfar, sedangkan Allah mencintai orang-orang yang gemar membersihkan dirinya dari hadas, najis, dan dosa."Faidah Ayat
محبة الله ثابتة للمتطهرين من الأنجاس البدنية والروحية
"Cinta Allah senantiasa diberikan kepada orang-orang yang membersihkan diri dari noda-noda jasmani dan rohani."
Sumber: Al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
MENELADANI ADAM 'ALAIHI AS-SALAM DALAM MENGAKUI DOSA
Allah ta'ala berfirman,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
"Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [QS.Al-A'raf:23]
Tafsir Ayat
قال آدم وحواء: يا ربنا، ظلمنا أنفسنا بارتكاب ما نهيتنا عنه من الأكل من الشجرة، وإن لم تغفر لنا ذنوبنا وترحمنا برحمتك، لنكوننَّ من الخاسرين بإضاعتنا حظنا في الدنيا والآخرة
"Adam dan Hawa berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu.
Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di akhirat.”
Faidah Ayat
من أَشْبَهَ آدم بالاعتراف وسؤال المغفرة والندم والإقلاع - إذا صدرت منه الذنوب - اجتباه ربه وهداه. ومن أَشْبَهَ إبليس - إذا صدر منه الذنب بالإصرار والعناد - فإنه لا يزداد من الله إلا بُعْدًا
"Barang siapa meniru Adam dalam mengakui kesalahan dan mohon ampunan serta menyesal apabila berbuat dosa, niscaya Rabb-nya akan mengampuninya dan memberinya petunjuk. Sebaliknya, barang siapa meniru iblis apabila berbuat dosa dengan tetap meneruskan perbuatannya dan menunjukkan penentangan maka dia hanya menambah jauh jarak antara dirinya dengan Allah."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
"Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [QS.Al-A'raf:23]
Tafsir Ayat
قال آدم وحواء: يا ربنا، ظلمنا أنفسنا بارتكاب ما نهيتنا عنه من الأكل من الشجرة، وإن لم تغفر لنا ذنوبنا وترحمنا برحمتك، لنكوننَّ من الخاسرين بإضاعتنا حظنا في الدنيا والآخرة
"Adam dan Hawa berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu.
Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di akhirat.”
Faidah Ayat
من أَشْبَهَ آدم بالاعتراف وسؤال المغفرة والندم والإقلاع - إذا صدرت منه الذنوب - اجتباه ربه وهداه. ومن أَشْبَهَ إبليس - إذا صدر منه الذنب بالإصرار والعناد - فإنه لا يزداد من الله إلا بُعْدًا
"Barang siapa meniru Adam dalam mengakui kesalahan dan mohon ampunan serta menyesal apabila berbuat dosa, niscaya Rabb-nya akan mengampuninya dan memberinya petunjuk. Sebaliknya, barang siapa meniru iblis apabila berbuat dosa dengan tetap meneruskan perbuatannya dan menunjukkan penentangan maka dia hanya menambah jauh jarak antara dirinya dengan Allah."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
INDIKASI KEUNGGULAN BAHASA ARAB
مِن لَطائِفِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ أنَّ مادَّةَ الِاتِّصافِ بِالكِبْرِ لَمْ تَجِئْ مِنها إلّا بِصِيغَةِ الِاسْتِفْعالِ أوِ التَّفَعُّلِ إشارَةً إلى أنَّ صاحِبَ صِفَةِ الكِبْرِ لا يَكُونُ إلّا مُتَطَلِّبًا الكِبْرَ أوْ مُتَكَلِّفًا لَهُ، وما هو بِكَبِيرٍ حَقًّا
"Salah satu kelembutan bahasa Arab adalah substansi penyusun sifat sombong (al-kibr) hanya terbentuk dengan shighat istif'al dan tafa'ul.
Hal ini merupakan isyarat bahwa orang yang sombong itu hanya ingin terlihat hebat atau berlebih-lebihan; sejatinya mereka itu tidak hebat (besar) sama sekali."
Sumber: Tafsir Ibnu Asyur
#tafsir
مِن لَطائِفِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ أنَّ مادَّةَ الِاتِّصافِ بِالكِبْرِ لَمْ تَجِئْ مِنها إلّا بِصِيغَةِ الِاسْتِفْعالِ أوِ التَّفَعُّلِ إشارَةً إلى أنَّ صاحِبَ صِفَةِ الكِبْرِ لا يَكُونُ إلّا مُتَطَلِّبًا الكِبْرَ أوْ مُتَكَلِّفًا لَهُ، وما هو بِكَبِيرٍ حَقًّا
"Salah satu kelembutan bahasa Arab adalah substansi penyusun sifat sombong (al-kibr) hanya terbentuk dengan shighat istif'al dan tafa'ul.
Hal ini merupakan isyarat bahwa orang yang sombong itu hanya ingin terlihat hebat atau berlebih-lebihan; sejatinya mereka itu tidak hebat (besar) sama sekali."
Sumber: Tafsir Ibnu Asyur
#tafsir
KEIMANAN DAN KEKUFURAN TIDAK BERGANTUNG PADA REZEKI
Allah ta'ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ
"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" [QS.Al-An'aam:53]
Tafsir Ayat
وكذلك ابتلينا بعضهم ببعض، فجعلناهم متفاوتين في حظوظهم الدنيوية، ابتليناهم بذلك ليقول الكافرون الأغنياء لفقراء المؤمنين: أهؤلاء الفقراء تفضَّل الله عليهم بالهداية من بيننا؟! لو كان الإيمان خيرًا ما سبقونا إليه، فنحن أهل السَّبْق. أليس الله بأعلم بالشاكرين لنعمه، فَيُوَفِّقَهُم للإيمان، وأعلم بالكافرين لها فَيَخْذُلَهُم فلا يؤمنون؟! بلى إن الله أعلم بهم
"Kami juga menguji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan mereka berbeda-beda dalam hal kekayaan duniawi. Kami menguji mereka dengan cara tersebut supaya orang-orang kafir yang kaya berkata kepada orang-orang mukmin yang miskin, “Apakah orang-orang miskin itu yang Allah anugerahi petunjuk di antara kita? Seandainya iman itu baik, pasti mereka tidak mendahului kami untuk mendapatkannya karena kamilah yang selalu mendapatkan kebaikan lebih dahulu.” Bukankah Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bersyukur atas karunia-Nya kemudian Dia membimbing mereka menuju iman, dan Maha Mengetahui akan orang-orang yang kufur terhadap karunia-Nya kemudian Dia mengabaikan mereka sehingga mereka tidak beriman? Benar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perihal mereka.
Faidah Ayat
الله تعالى يجعل العباد بعضهم فتنة لبعض، فتتفاوت درجاتهم في الرزق وفي الكفر والإيمان، والكفر والإيمان ليس منوطًا بسعة الرزق وضيقه
"Allah -Ta'ālā- menjadikan sebagian manusia sebagai ujian bagi sebagian yang lain. Oleh sebab itu, derajat (tingkatan) mereka berbeda-beda dalam hal rezeki, kekafiran, dan keimanan. Tetapi, kekafiran dan keimanan tidak tergantung pada luas dan sempitnya rezeki seseorang."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ
"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" [QS.Al-An'aam:53]
Tafsir Ayat
وكذلك ابتلينا بعضهم ببعض، فجعلناهم متفاوتين في حظوظهم الدنيوية، ابتليناهم بذلك ليقول الكافرون الأغنياء لفقراء المؤمنين: أهؤلاء الفقراء تفضَّل الله عليهم بالهداية من بيننا؟! لو كان الإيمان خيرًا ما سبقونا إليه، فنحن أهل السَّبْق. أليس الله بأعلم بالشاكرين لنعمه، فَيُوَفِّقَهُم للإيمان، وأعلم بالكافرين لها فَيَخْذُلَهُم فلا يؤمنون؟! بلى إن الله أعلم بهم
"Kami juga menguji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan mereka berbeda-beda dalam hal kekayaan duniawi. Kami menguji mereka dengan cara tersebut supaya orang-orang kafir yang kaya berkata kepada orang-orang mukmin yang miskin, “Apakah orang-orang miskin itu yang Allah anugerahi petunjuk di antara kita? Seandainya iman itu baik, pasti mereka tidak mendahului kami untuk mendapatkannya karena kamilah yang selalu mendapatkan kebaikan lebih dahulu.” Bukankah Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bersyukur atas karunia-Nya kemudian Dia membimbing mereka menuju iman, dan Maha Mengetahui akan orang-orang yang kufur terhadap karunia-Nya kemudian Dia mengabaikan mereka sehingga mereka tidak beriman? Benar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perihal mereka.
Faidah Ayat
الله تعالى يجعل العباد بعضهم فتنة لبعض، فتتفاوت درجاتهم في الرزق وفي الكفر والإيمان، والكفر والإيمان ليس منوطًا بسعة الرزق وضيقه
"Allah -Ta'ālā- menjadikan sebagian manusia sebagai ujian bagi sebagian yang lain. Oleh sebab itu, derajat (tingkatan) mereka berbeda-beda dalam hal rezeki, kekafiran, dan keimanan. Tetapi, kekafiran dan keimanan tidak tergantung pada luas dan sempitnya rezeki seseorang."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
BESARAN NAFKAH BERVARIASI MENGIKUTI KONDISI
Allah ta'ala berfirman,
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
"Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan." [QS.Ath-Thalaq:7]
Ibnu Juzay menuturkan,
﴿لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ﴾ أمرٌ بأن ينفق كل واحد على مقدار حاله، ولا يُكلَّف الزوج ما لا يطيق، ولا تُضيَّع الزوجة، بل يكون الحال معتدلاً. وفي الآية دليل على أن النفقة تختلف باختلاف أحوال الناس
"Firman Allah "لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ" merupakan perintah agar setiap orang memberikan nafkah sesuai kemampuan, yaitu suami tidak dibebani dengan nafkah yang berada di luar kesanggupan meski demikian jangan sampai istri ditelantarkan. Sikap moderat yang menjadi patokan. Ayat ini mengandung dalil bahwa besaran nafkah itu bersifat variatif mengikuti kondisi setiap orang." [Tafsir Ibnu Juzay 2/459]
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
"Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan." [QS.Ath-Thalaq:7]
Ibnu Juzay menuturkan,
﴿لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ﴾ أمرٌ بأن ينفق كل واحد على مقدار حاله، ولا يُكلَّف الزوج ما لا يطيق، ولا تُضيَّع الزوجة، بل يكون الحال معتدلاً. وفي الآية دليل على أن النفقة تختلف باختلاف أحوال الناس
"Firman Allah "لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ" merupakan perintah agar setiap orang memberikan nafkah sesuai kemampuan, yaitu suami tidak dibebani dengan nafkah yang berada di luar kesanggupan meski demikian jangan sampai istri ditelantarkan. Sikap moderat yang menjadi patokan. Ayat ini mengandung dalil bahwa besaran nafkah itu bersifat variatif mengikuti kondisi setiap orang." [Tafsir Ibnu Juzay 2/459]
#tafsir
JANGAN MENGKHIANATI AMANAT
Allah ta'ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." [QS.Al-Anfal:27-28]
Tafsir Ayat
أي: ولا تخونوا أماناتِكم فيما بَينَ بَعضِكم وبَعضٍ، من المعامَلاتِ الماليَّةِ وغيرِها، حتى الشُّؤونِ الأدبيَّةِ والاجتماعيَّةِ؛ فإفشاءُ السِّرِّ خيانةٌ مُحَرَّمةٌ
"Artinya janganlah kalian mengkhianati amanat yang diberikan dalam urusan yang terjadi di antara kalian seperti transaksi keuangan dan selainnya; bahkan dalam urusan etik dan sosial, sehingga menyebarkan rahasia pun termasuk khianat yang diharamkan." [Tafsir al-Maraghi 9/139]
#tafsir
Allah ta'ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." [QS.Al-Anfal:27-28]
Tafsir Ayat
أي: ولا تخونوا أماناتِكم فيما بَينَ بَعضِكم وبَعضٍ، من المعامَلاتِ الماليَّةِ وغيرِها، حتى الشُّؤونِ الأدبيَّةِ والاجتماعيَّةِ؛ فإفشاءُ السِّرِّ خيانةٌ مُحَرَّمةٌ
"Artinya janganlah kalian mengkhianati amanat yang diberikan dalam urusan yang terjadi di antara kalian seperti transaksi keuangan dan selainnya; bahkan dalam urusan etik dan sosial, sehingga menyebarkan rahasia pun termasuk khianat yang diharamkan." [Tafsir al-Maraghi 9/139]
#tafsir
ALASAN MENGAPA RASUL BERASAL DARI KALANGAN MANUSIA
Allah ta'ala berfirman,
وَقَالُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ مَلَكٞۖ وَلَوۡ أَنزَلۡنَا مَلَكٗا لَّقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
"Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)." [QS.Al-An'am:8]
Tafsir Ayat
وقال هؤلاء الكافرون: لو أنزل الله مع محمد ملكًا يكلمنا ويشهد أنه رسول لآمنَّا. ولو أنزلنا ملكًا على الوصف الذي أرادوا لأهلكناهم إذا لم يؤمنوا، ولا يُمْهَلُونَ للتوبة إذا نَزَلَ
"Orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun."
Faidah Ayat
من رحمة الله بعباده أن لم ينزل لهم رسولًا من الملائكة لأنهم لا يمهلون للتوبة إذا نزل
"Di antara rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah Dia tidak menurunkan seorang rasul dari jenis malaikat karena mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat apabila malaikat itu sudah turun."
#tadabbur #tafsir
Allah ta'ala berfirman,
وَقَالُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ مَلَكٞۖ وَلَوۡ أَنزَلۡنَا مَلَكٗا لَّقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
"Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)." [QS.Al-An'am:8]
Tafsir Ayat
وقال هؤلاء الكافرون: لو أنزل الله مع محمد ملكًا يكلمنا ويشهد أنه رسول لآمنَّا. ولو أنزلنا ملكًا على الوصف الذي أرادوا لأهلكناهم إذا لم يؤمنوا، ولا يُمْهَلُونَ للتوبة إذا نَزَلَ
"Orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun."
Faidah Ayat
من رحمة الله بعباده أن لم ينزل لهم رسولًا من الملائكة لأنهم لا يمهلون للتوبة إذا نزل
"Di antara rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah Dia tidak menurunkan seorang rasul dari jenis malaikat karena mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat apabila malaikat itu sudah turun."
#tadabbur #tafsir
JANGAN REMEHKAN AMALAN HATI
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
"Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai." [QS.Al-Ahqaf:15]
Ar-Razi menuturkan,
قدَّم الشكر على العمل، لأن الشكر من أعمال القلوب، والعملُ من أعمال الجوارح، وعملُ القلب أشرفُ من عمل الجارحة
"Dalam ayat ini, kata syukur disebutkan lebih dulu daripada kata amal, karena syukur adalah amalan hati sedangkan amal adalah amalan fisik; dan amalan hati lebih mulia daripada amalan fisik." [Mafatih al-Ghaib 19/28]
#tadabbur #tafsir
Allah ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
"Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai." [QS.Al-Ahqaf:15]
Ar-Razi menuturkan,
قدَّم الشكر على العمل، لأن الشكر من أعمال القلوب، والعملُ من أعمال الجوارح، وعملُ القلب أشرفُ من عمل الجارحة
"Dalam ayat ini, kata syukur disebutkan lebih dulu daripada kata amal, karena syukur adalah amalan hati sedangkan amal adalah amalan fisik; dan amalan hati lebih mulia daripada amalan fisik." [Mafatih al-Ghaib 19/28]
#tadabbur #tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لَتُبۡلَوُنَّ فِيٓ أَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَذٗى كَثِيرٗاۚ وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
"Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan." [Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang mukmin- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Faidah Ayat
من أنواع الابتلاء الأذى الذي ينال المؤمنين في دينهم وأنفسهم من قِبَل أهل الكتاب والمشركين، والواجب حينئذ الصبر وتقوى الله تعالى
"Salah satu bentuk cobaan ialah serangan yang diterima oleh orang-orang mukmin pada agama dan diri mereka dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik.
Hal yang harus dilakukan oleh orang-orang mukmin ketika itu ialah bersabar dan bertakwa kepada Allah -Ta'ālā-."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
#tadabbur
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
لَتُبۡلَوُنَّ فِيٓ أَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَذٗى كَثِيرٗاۚ وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
"Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan." [Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang mukmin- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Faidah Ayat
من أنواع الابتلاء الأذى الذي ينال المؤمنين في دينهم وأنفسهم من قِبَل أهل الكتاب والمشركين، والواجب حينئذ الصبر وتقوى الله تعالى
"Salah satu bentuk cobaan ialah serangan yang diterima oleh orang-orang mukmin pada agama dan diri mereka dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik.
Hal yang harus dilakukan oleh orang-orang mukmin ketika itu ialah bersabar dan bertakwa kepada Allah -Ta'ālā-."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
#tadabbur
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
Allah ta'ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعۡضَ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعۡضَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” (Qs Al An’am: 129)
Tafsir Ayat
وكما وَلَّينا المَرَدَة من الجن، وسَلَّطناهم على بعض الناس ليضلوهم، نولي كل ظالم ظالمًا يحثه على الشر ويحضه عليه، وينفِّره عن الخير، ويزهِّده فيه؛ جزاءً لهم على ما كانوا يكسبون من المعاصي
"Sebagaimana Kami telah memberikan kuasa kepada jin yang durhaka agar menyesatkan sebagian manusia, Kami juga memberikan kuasa kepada orang yang zalim agar mendorong orang yang zalim lainnya untuk berbuat jahat, menghalang-halanginya serta menjauhkannya supaya tidak berbuat baik, sebagai balasan atas perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
#tafsir
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعۡضَ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعۡضَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” (Qs Al An’am: 129)
Tafsir Ayat
وكما وَلَّينا المَرَدَة من الجن، وسَلَّطناهم على بعض الناس ليضلوهم، نولي كل ظالم ظالمًا يحثه على الشر ويحضه عليه، وينفِّره عن الخير، ويزهِّده فيه؛ جزاءً لهم على ما كانوا يكسبون من المعاصي
"Sebagaimana Kami telah memberikan kuasa kepada jin yang durhaka agar menyesatkan sebagian manusia, Kami juga memberikan kuasa kepada orang yang zalim agar mendorong orang yang zalim lainnya untuk berbuat jahat, menghalang-halanginya serta menjauhkannya supaya tidak berbuat baik, sebagai balasan atas perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
#tafsir
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial