ليس للخائف الذي اشتد خوفه أنفع من ذكر الله تعالى.
"Tak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang sangat ketakutan selain berdzikir kepada Allah ta'ala."
Ibnu al-Qayyim
#nasihat
"Tak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang sangat ketakutan selain berdzikir kepada Allah ta'ala."
Ibnu al-Qayyim
#nasihat
ليس الرجل من يُربيك لفظه، إنما الرجل من يُربيك لحظه
Lelaki sejati tidak dinilai dari omongannya, tapi dinilai dari seberapa besar kepeduliannya.
#nasihat
Lelaki sejati tidak dinilai dari omongannya, tapi dinilai dari seberapa besar kepeduliannya.
#nasihat
TAK SELAMANYA MELUPAKAN SANG PUJAAN ITU TERCELA
Ibnu Hazm azh-Zhahiri menuturkan,
والسلو في التجزئة الجملية ينقسم قسمين:
١ - سلو طبيعي وهو المسمى بالنسيان، يخلو به القلب ويفرغ به البال، ويكون الإنسان كأنه لم يحب قط؛ وهذا القسم ربما لحق صاحبه الذم لأنه نسيان حادث عن أخلاق مذمومة، وعن أسباب غير موجبة استحقاق النسيان، وستأتي مبينة إن شاء الله تعالى، وربما لم تلحقه اللائمة لعذر صحيح.
٢ - والثاني سلو تطبعي، قهر النفس، وهو المسمى بالتصبر، فترى المرء يظهر التجلد وفي قلبه أشد لدغاً من وخز الإشفى، ولكنه يرى بعض الشر أهون من بعض، أو يحاسب نفسه بحجة لا تصرف ولا تكسر؛ وهذا قسم لا يذم آتيه، ولا يلام فاعله لأنه لا يحدث إلا عن عظيمة، ولا يقع إلا عن فادحة، إما لسبب لا يصبر على مثله الأحرار، وإما لخطب لا مرد له تجري به الأقدار، وكفاك من الموصوف به أنه ليس بناس لكنه ذاكر، وذو حنين واقف على العهد، ومتجرع مرارات الصبر
"Melupakan sang pujaan itu ada dua macam.
🔸Pertama, lupa yang terjadi secara alamiah. Lupa jenis ini biasa disebut nisyan. Dalam keadaan nisyan, hati dan pikiran seseorang benar-benar hampa. Ia merasa seolah tak pernah jatuh cinta. Lupa jenis ini merupakan sifat tercela. Sebab, umumnya, disebabkan oleh tabiat buruk si pelupa. Di samping itu, hal-hal yang dilupakan pun semestinya bukanlah hal-hal yang gampang dilupakannya. Meskipun demikian, jika alasan kelupaannya dapat dibenarkan, ia tak usah dinilai sebagai orang yang tercela. Penjelasan selengkapnya mengenai hal ini, insya Allah, akan saya paparkan pada bab-bab berikutnya.
🔸Kedua, lupa yang diusahakan. Caranya, dengan berusaha sedemikian rupa untuk menaklukkan nafsunya. Lupa jenis ini disebut tashabbur (berusaha menyabarlan diri). Orang yang berbuat demikian, ia akan tetap tampak tegar, meskipun hatinya menderita. Ia berpikiran, pada masa yang akan datang, sangat mungkin dirinya akan mengalami peristiwa yang lebih menyakitkan ketimbang peristiwa yang kini menimpanya. Oleh karena itu, ia berusaha tetap tegar dalam menghadapi peristiwa yang tengah menderanya.
Sikap demikian bukanlah sikap tercela. Sikap demikian justru muncul karena adanya kemuliaan akhlak dalam dirinya. Ia juga muncul lantaran peristiwa berat yang menimpanya memang memerlukan kesabaran. Misalnya, berupa sebuah peristiwa mahadahsyat yang malah orang tertegar sekalipun tak tahan menghadapinya. Atau berupa suratan takdir yang tak dapat dielakkannya, kematian, misalnya.
Saya tidak menyebut orang yang berlaku demikian dengan sebutan nasin (sang pelupa). Akan tetapi, saya menyebutnya orang yang selalu ingat (dzakir), atau orang yang memelihara kenangan (dzu banin), atau orang yang teguh memegang janji (waqif 'ala al-'ahdi), dan atau orang yang tetap sabar dalam menghadapi kejadian-kejadian pahit (mutajazzi murarat ash-shabr)." [Thauq al-Hamamah]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
Ibnu Hazm azh-Zhahiri menuturkan,
والسلو في التجزئة الجملية ينقسم قسمين:
١ - سلو طبيعي وهو المسمى بالنسيان، يخلو به القلب ويفرغ به البال، ويكون الإنسان كأنه لم يحب قط؛ وهذا القسم ربما لحق صاحبه الذم لأنه نسيان حادث عن أخلاق مذمومة، وعن أسباب غير موجبة استحقاق النسيان، وستأتي مبينة إن شاء الله تعالى، وربما لم تلحقه اللائمة لعذر صحيح.
٢ - والثاني سلو تطبعي، قهر النفس، وهو المسمى بالتصبر، فترى المرء يظهر التجلد وفي قلبه أشد لدغاً من وخز الإشفى، ولكنه يرى بعض الشر أهون من بعض، أو يحاسب نفسه بحجة لا تصرف ولا تكسر؛ وهذا قسم لا يذم آتيه، ولا يلام فاعله لأنه لا يحدث إلا عن عظيمة، ولا يقع إلا عن فادحة، إما لسبب لا يصبر على مثله الأحرار، وإما لخطب لا مرد له تجري به الأقدار، وكفاك من الموصوف به أنه ليس بناس لكنه ذاكر، وذو حنين واقف على العهد، ومتجرع مرارات الصبر
"Melupakan sang pujaan itu ada dua macam.
🔸Pertama, lupa yang terjadi secara alamiah. Lupa jenis ini biasa disebut nisyan. Dalam keadaan nisyan, hati dan pikiran seseorang benar-benar hampa. Ia merasa seolah tak pernah jatuh cinta. Lupa jenis ini merupakan sifat tercela. Sebab, umumnya, disebabkan oleh tabiat buruk si pelupa. Di samping itu, hal-hal yang dilupakan pun semestinya bukanlah hal-hal yang gampang dilupakannya. Meskipun demikian, jika alasan kelupaannya dapat dibenarkan, ia tak usah dinilai sebagai orang yang tercela. Penjelasan selengkapnya mengenai hal ini, insya Allah, akan saya paparkan pada bab-bab berikutnya.
🔸Kedua, lupa yang diusahakan. Caranya, dengan berusaha sedemikian rupa untuk menaklukkan nafsunya. Lupa jenis ini disebut tashabbur (berusaha menyabarlan diri). Orang yang berbuat demikian, ia akan tetap tampak tegar, meskipun hatinya menderita. Ia berpikiran, pada masa yang akan datang, sangat mungkin dirinya akan mengalami peristiwa yang lebih menyakitkan ketimbang peristiwa yang kini menimpanya. Oleh karena itu, ia berusaha tetap tegar dalam menghadapi peristiwa yang tengah menderanya.
Sikap demikian bukanlah sikap tercela. Sikap demikian justru muncul karena adanya kemuliaan akhlak dalam dirinya. Ia juga muncul lantaran peristiwa berat yang menimpanya memang memerlukan kesabaran. Misalnya, berupa sebuah peristiwa mahadahsyat yang malah orang tertegar sekalipun tak tahan menghadapinya. Atau berupa suratan takdir yang tak dapat dielakkannya, kematian, misalnya.
Saya tidak menyebut orang yang berlaku demikian dengan sebutan nasin (sang pelupa). Akan tetapi, saya menyebutnya orang yang selalu ingat (dzakir), atau orang yang memelihara kenangan (dzu banin), atau orang yang teguh memegang janji (waqif 'ala al-'ahdi), dan atau orang yang tetap sabar dalam menghadapi kejadian-kejadian pahit (mutajazzi murarat ash-shabr)." [Thauq al-Hamamah]
#nasihat
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi menuturkan,
العزّة بالتقوى فما عزّ فرعونَ سلطانُه ولا قارونَ مالُه ولا أبا لهب نسبُه
"Kemuliaan diperoleh dengan ketakwaan. Kekuasaan tidaklah menjadikan Fir'aun mulia. Harta tidaklah menjadikan Qarun mulia. Dan nasab tidaklah menjadikan Abu Lahab mulia."
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
العزّة بالتقوى فما عزّ فرعونَ سلطانُه ولا قارونَ مالُه ولا أبا لهب نسبُه
"Kemuliaan diperoleh dengan ketakwaan. Kekuasaan tidaklah menjadikan Fir'aun mulia. Harta tidaklah menjadikan Qarun mulia. Dan nasab tidaklah menjadikan Abu Lahab mulia."
#nasihat
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
المخيف أن يمدحكَ الناس شرقاً وغرباً وأنت عند الله لا شيء
"Hal yang mengkhawatirkan adalah engkau dipuji sana sini, sementara di sisi Allah kau tak berarti."
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
"Hal yang mengkhawatirkan adalah engkau dipuji sana sini, sementara di sisi Allah kau tak berarti."
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
إنما كانت دفوفهم نحو الغرابيل، وغناؤهم إنشاد أشعار الجاهلية في أيام حروبهم وما أشبه ذلك، فمن قاس على ذلك سماع أشعار الغَزَل مع الدفوف المصلصلة فقد أخطأ غاية الخطأ، وقاس مع ظهور الفرق بين الفرع والأصل
"Rebana mereka (kaum jahiliyah) hanyalah seperti saringan tepung yang melingkar. Nyanyian mereka sekadar melantunkan sya'ir-sya'ir jahiliyah di hari-hari peperangan. Kesalahan besar ketika hal itu dianalogikan dengan mendengarkan sya'ir-sya'ir percintaan (gazal) yang diiringi rebana bergemerincing. Orang yang mengamini analogi itu justru menyamakan kasus pokok dan kasus cabang padahal ada perbedaan besar antara keduanya." [Ibnu Rajab al-Hanbali, Nuzhah al-Asma' fi Masalah as-Sama' diakses dari https://shamela.ws/book/13619/1238#p1]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
"Rebana mereka (kaum jahiliyah) hanyalah seperti saringan tepung yang melingkar. Nyanyian mereka sekadar melantunkan sya'ir-sya'ir jahiliyah di hari-hari peperangan. Kesalahan besar ketika hal itu dianalogikan dengan mendengarkan sya'ir-sya'ir percintaan (gazal) yang diiringi rebana bergemerincing. Orang yang mengamini analogi itu justru menyamakan kasus pokok dan kasus cabang padahal ada perbedaan besar antara keduanya." [Ibnu Rajab al-Hanbali, Nuzhah al-Asma' fi Masalah as-Sama' diakses dari https://shamela.ws/book/13619/1238#p1]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menuturkan,
وَاسْتِيعَابُ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ بِالْعِبَادَةِ لَيْلًا وَنَهَارًا ، أَفْضَلُ مِنْ جِهَادٍ لَمْ يَذْهَبْ فِيهِ نَفْسُهُ وَمَالُهُ
"Mengoptimalkan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan ibadah di siang dan malam hari lebih utama daripada jihad yang tidak mengorbankan seluruh jiwa dan harta." [Al-Fatawa al-Kubra 4/342]
NB:
Kesimpulan beliau di atas berlandaskan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ما مِنْ أيَّامٍ العمَلُ الصَّالِحُ فيها أحبُّ إلى اللهِ مِن هذه الأيام» يعني أيامَ العشر، قالوا: يا رسُولَ الله، ولا الجهادُ في سبيلِ الله؟ قال: «ولا الجهادُ في سبيلِ الله، إلا رجلٌ خَرَجَ بنفسِه ومالِه فلم يَرْجِعْ من ذلك بشيءٍ
"Tiada hari yang amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini", yaitu sepuluh hari pertama Zulhijah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Termasuk jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab, "Termasuk jihad fi sabilillah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan diri dan hartanya lalu tidak ada yang dibawa kembali sedikit pun." [HR.Al-Bukhari]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
وَاسْتِيعَابُ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ بِالْعِبَادَةِ لَيْلًا وَنَهَارًا ، أَفْضَلُ مِنْ جِهَادٍ لَمْ يَذْهَبْ فِيهِ نَفْسُهُ وَمَالُهُ
"Mengoptimalkan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan ibadah di siang dan malam hari lebih utama daripada jihad yang tidak mengorbankan seluruh jiwa dan harta." [Al-Fatawa al-Kubra 4/342]
NB:
Kesimpulan beliau di atas berlandaskan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ما مِنْ أيَّامٍ العمَلُ الصَّالِحُ فيها أحبُّ إلى اللهِ مِن هذه الأيام» يعني أيامَ العشر، قالوا: يا رسُولَ الله، ولا الجهادُ في سبيلِ الله؟ قال: «ولا الجهادُ في سبيلِ الله، إلا رجلٌ خَرَجَ بنفسِه ومالِه فلم يَرْجِعْ من ذلك بشيءٍ
"Tiada hari yang amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini", yaitu sepuluh hari pertama Zulhijah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Termasuk jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab, "Termasuk jihad fi sabilillah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan diri dan hartanya lalu tidak ada yang dibawa kembali sedikit pun." [HR.Al-Bukhari]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
NASIHAT BAGI PARA WANITA DARI TANAH SUCI
الأخوات الفاضلات، أوصيكن بالحياء والعفاف، والحذر من القنوات المشبوهة، والمواقع الوضيعة التي تهدم من الأسرة أركانها ومن الفضيلة بنيانها
"Para wanita yang terhormat, kami berwasiat kepada kalian untuk mempertahankan rasa malu dan menjaga kehormatan. Waspadalah terhadap chanel-chanel yang mencurigakan dan situs-situs asusila yang menghancurkan sendi keluarga dan mengeliminasi pondasi akhlak." [Syaikh Dr. Abdurrahman ibn as-Sudais dalam Khutbah Idul Adha di al-Masjid al-Haram]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
الأخوات الفاضلات، أوصيكن بالحياء والعفاف، والحذر من القنوات المشبوهة، والمواقع الوضيعة التي تهدم من الأسرة أركانها ومن الفضيلة بنيانها
"Para wanita yang terhormat, kami berwasiat kepada kalian untuk mempertahankan rasa malu dan menjaga kehormatan. Waspadalah terhadap chanel-chanel yang mencurigakan dan situs-situs asusila yang menghancurkan sendi keluarga dan mengeliminasi pondasi akhlak." [Syaikh Dr. Abdurrahman ibn as-Sudais dalam Khutbah Idul Adha di al-Masjid al-Haram]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
NASIHAT BAGI KAUM MUSLIMIN DARI TANAH SUCI
أيها المسلمون... حج بيت الله الحرام منسك عظيم فيه تتلاشى النزاعات وتذوب الخلافات.. لامجال فيه للتباهي بالألوان والأجناس ولا فضل فيه لأحد من الناس على الناس
"Kaum muslimin, berhaji ke Baitullah al-Haram merupakan momen peribadatan yang agung. Di momen tersebut seluruh konflik memudar dan perselisihan mencair. Tak ada ruang bagi setiap orang untuk saling menonjolkan ras dan warna kulit." [Dr. Bandar ibn Abdul Aziz Balilah]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
أيها المسلمون... حج بيت الله الحرام منسك عظيم فيه تتلاشى النزاعات وتذوب الخلافات.. لامجال فيه للتباهي بالألوان والأجناس ولا فضل فيه لأحد من الناس على الناس
"Kaum muslimin, berhaji ke Baitullah al-Haram merupakan momen peribadatan yang agung. Di momen tersebut seluruh konflik memudar dan perselisihan mencair. Tak ada ruang bagi setiap orang untuk saling menonjolkan ras dan warna kulit." [Dr. Bandar ibn Abdul Aziz Balilah]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
APA YANG PERLU DILAKUKAN JAMA'AH HAJI JIKA IA BERDEBAT ATAU BERTENGKAR KETIKA MELAKSANAKAN MANASIK HAJI?
Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menuturkan,
وإذا حصل من الحاج المشاجرة والخصومة والسب فكفارته الاستغفار وفعل الحسنات الماحية إلى من جهل عليه وغيره، فيحسن إليه ويستغفر له ويدعو له ويداريه ويلاينه، وإن اغتاب غائبا وهو لم يعلم دعا له ولا يحتاج إلى إعلامه في أصح قولي العلماء
"Apabila terjadi permusuhan, sengketa, dan celaan antara jama'ah haji atau yang lain, maka penggugur dosa itu adalah beristighfar dan mengerjakan amal kebajikan yang menghapus dosa kepada orang yang berbuat buruk kepada dirinya dan orang lain. Dengan demikian, ia berbuat baik, memintakan ampunan, memuji, dan menyanjung orang tersebut. Apabila ia menggunjing orang lain di belakang tanpa sepengetahuannya, maka menurut pendapat terpilih di antara dua pendapat ulama, penggugur dosa itu adalah mendo'akan kebaikan bagi orang tersebut tanpa harus memberitahukan bahwa ia pernah menggunjingnya." [Majmu' al-Fatawa]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial
Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menuturkan,
وإذا حصل من الحاج المشاجرة والخصومة والسب فكفارته الاستغفار وفعل الحسنات الماحية إلى من جهل عليه وغيره، فيحسن إليه ويستغفر له ويدعو له ويداريه ويلاينه، وإن اغتاب غائبا وهو لم يعلم دعا له ولا يحتاج إلى إعلامه في أصح قولي العلماء
"Apabila terjadi permusuhan, sengketa, dan celaan antara jama'ah haji atau yang lain, maka penggugur dosa itu adalah beristighfar dan mengerjakan amal kebajikan yang menghapus dosa kepada orang yang berbuat buruk kepada dirinya dan orang lain. Dengan demikian, ia berbuat baik, memintakan ampunan, memuji, dan menyanjung orang tersebut. Apabila ia menggunjing orang lain di belakang tanpa sepengetahuannya, maka menurut pendapat terpilih di antara dua pendapat ulama, penggugur dosa itu adalah mendo'akan kebaikan bagi orang tersebut tanpa harus memberitahukan bahwa ia pernah menggunjingnya." [Majmu' al-Fatawa]
#nasihat
🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid
🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial