Fenomena Keterasingan Islam
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah (w 751H) mengomentari perihal aktivitas ziarah kubur di saat itu.
Beliau berkata, "Setiap orang yang membandingkan sunnah (tuntunan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; perintah dan larangan beliau; serta praktik yang dijalankan para Sahabat terkait dengan hal kuburan, dengan apa yang dipraktikkan mayoritas manusia di saat ini, akan melihat bahwa keduanya saling bertolak belakang dan kontradiktif, sehingga takkan bisa bertemu selamanya.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kubur, namun mereka justru shalat di sisi kuburan.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kuburan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan ibadah, namun mereka justru membangun masjid di atasnya dan menyebutnya sebagai masyahid yang menandingi rumah-rumah Allah Ta'ala.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membuat pelita di atas kuburan, namun mereka justru menyalakan lampu-lampu di atasnya.
๐ฟ Rasulullah melarang menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan, namun mereka justru menjadikannya sebagai tempat perayaan dan manasik. Mereka berkumpul di sana seperti aktivitas mereka ketika merayakan 'ied bahkan lebih dari itu.
๐ฟ Rasulullah memerintahkan untuk meratakan kuburan, namun mereka justru sangat menyelisihi perintah itu, mereka malah meninggikan kuburan layaknya rumah, bahkan membuatkan kubah untuknya.
๐ฟ Rasulullah melarang mengapur dan membangun kuburan, serta membuat tulisan di atasnya, namun mereka justru membuatkan papan/lembaran di atas kuburan untuk ditulisi ayat Al-Quran atau yang lain.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menambahkan tanah pada kuburan selain tanah yang telah ada, namun tidak hanya tanah, mereka justru menambahkan bata, batu, dan semen pada kuburan.
โ ๏ธ Kesimpulannya, mereka yang mengagungkan kuburan, menjadikannya sebagai tempat perayaan, menyalakan pelita di atasnya, dan membangun masjid dan kubah di atasnya adalah orang yang menyelisihi perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menentang tuntutan agama yang dibawa beliau." [Ighatsah al-Lahafaan fii Mashaayid asy-Syaithan 1/353-356 secara ringkas]
Teks Arab: http://www.alakhdr.com/?p=1524
Komentar kami : Beliau mengomentari fenomena tersebut di zaman beliau, yaitu sebelum abad ke-7 Hijriah. Bagaimana kiranya kondisi manusia di saat ini?! Tentu kondisinya lebih buruk dan Islam semakin asing, karena bid'ah begitu variatif dan jumlah kuburan yang diagungkan semakin bertambah di seantero negeri, bahkan para pemujanya membentuk yayasan, ormas, dan chanel yang menyeru untuk mengagungkan dan mengultuskan kuburan. Maka mendakwahi mereka menjadi tugas yang berat bagi pemilik akidah yang shahih untuk diemban. Wallahu al-musta'an.
#kekeliruan_yang_tersebar
โป Silakan disebarluaskan
โโโ ยคโโฟโยค โโโ
*Telegram:* t.me/ayobelajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
โโโ ยคโโฟโยค โโโ
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah (w 751H) mengomentari perihal aktivitas ziarah kubur di saat itu.
Beliau berkata, "Setiap orang yang membandingkan sunnah (tuntunan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; perintah dan larangan beliau; serta praktik yang dijalankan para Sahabat terkait dengan hal kuburan, dengan apa yang dipraktikkan mayoritas manusia di saat ini, akan melihat bahwa keduanya saling bertolak belakang dan kontradiktif, sehingga takkan bisa bertemu selamanya.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kubur, namun mereka justru shalat di sisi kuburan.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kuburan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan ibadah, namun mereka justru membangun masjid di atasnya dan menyebutnya sebagai masyahid yang menandingi rumah-rumah Allah Ta'ala.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membuat pelita di atas kuburan, namun mereka justru menyalakan lampu-lampu di atasnya.
๐ฟ Rasulullah melarang menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan, namun mereka justru menjadikannya sebagai tempat perayaan dan manasik. Mereka berkumpul di sana seperti aktivitas mereka ketika merayakan 'ied bahkan lebih dari itu.
๐ฟ Rasulullah memerintahkan untuk meratakan kuburan, namun mereka justru sangat menyelisihi perintah itu, mereka malah meninggikan kuburan layaknya rumah, bahkan membuatkan kubah untuknya.
๐ฟ Rasulullah melarang mengapur dan membangun kuburan, serta membuat tulisan di atasnya, namun mereka justru membuatkan papan/lembaran di atas kuburan untuk ditulisi ayat Al-Quran atau yang lain.
๐ฟ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menambahkan tanah pada kuburan selain tanah yang telah ada, namun tidak hanya tanah, mereka justru menambahkan bata, batu, dan semen pada kuburan.
โ ๏ธ Kesimpulannya, mereka yang mengagungkan kuburan, menjadikannya sebagai tempat perayaan, menyalakan pelita di atasnya, dan membangun masjid dan kubah di atasnya adalah orang yang menyelisihi perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menentang tuntutan agama yang dibawa beliau." [Ighatsah al-Lahafaan fii Mashaayid asy-Syaithan 1/353-356 secara ringkas]
Teks Arab: http://www.alakhdr.com/?p=1524
Komentar kami : Beliau mengomentari fenomena tersebut di zaman beliau, yaitu sebelum abad ke-7 Hijriah. Bagaimana kiranya kondisi manusia di saat ini?! Tentu kondisinya lebih buruk dan Islam semakin asing, karena bid'ah begitu variatif dan jumlah kuburan yang diagungkan semakin bertambah di seantero negeri, bahkan para pemujanya membentuk yayasan, ormas, dan chanel yang menyeru untuk mengagungkan dan mengultuskan kuburan. Maka mendakwahi mereka menjadi tugas yang berat bagi pemilik akidah yang shahih untuk diemban. Wallahu al-musta'an.
#kekeliruan_yang_tersebar
โป Silakan disebarluaskan
โโโ ยคโโฟโยค โโโ
*Telegram:* t.me/ayobelajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
โโโ ยคโโฟโยค โโโ