RAHASIA DIBALIK SAKIT
Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,βTidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah taβala, βDan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).β (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda yang artinya,β Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besiβ. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda, βSakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.β (HR. Al Bazzar, shohih)
Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda, βSesungguhnya Allah taβala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.β (HR. Tirmidzi, shohih)
#onedayonehadits
#hadits
#dakwah
#islam
Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,βTidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah taβala, βDan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).β (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda yang artinya,β Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besiβ. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda, βSakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.β (HR. Al Bazzar, shohih)
Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda, βSesungguhnya Allah taβala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.β (HR. Tirmidzi, shohih)
#onedayonehadits
#hadits
#dakwah
#islam
JANGAN SUJUD SEPERTI ANJING
Rasulullah Shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,
βBersikaplah pertengahan ketiak sujud. Janganlah salah seorang di antara kalian menempelkan lengannya di lantai seperti anjing yang membentangkan lengannya saat duduk.β (HR. Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493).
Ketika sujud lengan mesti diangkat, tidak menempel pada lantai. Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam memerintahkan untuk mengangkatnya dan tidak menempelkan lengan atau siku ke lantai saat sujud.
Adapun berikut pembahasan bagaimana keadaan tangan ketika sujud:
βNabi shallallahu βalaihi wa sallam ketika shalat, beliau merenggangkan lengan tangannya (ketika sujud) hingga nampak putih ketiak beliau.β
(HR. Bukhari no. 390 dan Muslim no. 495).
Dari Al Baraβ bin βAzib, ia berkata, Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,
βJika engkau sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.β
(HR. Muslim no. 494).
Apa hikmah mengangkat siku atau lengan tangan ketika sujud?
Imam Nawawi rahimahullah berkata, βHikmah melakukan cara seperti itu adalah untuk mendekatkan pada sifat tawadhuβ. Cara seperti itu pula akan membuat anggota sujud yang mesti menempel benar-benar menempel ke lantai yaitu dahi dan hidung. Cara sujud seperti itu pula akan menjauhkan dari sifat malas. Perlu diketahui bahwa cara sujud dengan lengan menempel ke tanah menyerupai anjing yang membentangkan lengannya. Keadaan lengan seperti itu pula pertanda orang tersebut meremehkan shalat dan kurang perhatian terhadap shalatnya. Wallahu aβlam.β
(Syarh Shahih Muslim, 4: 187)
#onedayonehadits #hadits #haditsshahih #haditsmuslim
#dakwah #islam #islampos #tausiyahku #hijrahcinta #duniamuslimah #dakwahmuslimah #beraniberhijrah #ukhuwah #selfreminder #pemudahijrah #yukhijrah #yukngaji #muhasabahdiri
Rasulullah Shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,
βBersikaplah pertengahan ketiak sujud. Janganlah salah seorang di antara kalian menempelkan lengannya di lantai seperti anjing yang membentangkan lengannya saat duduk.β (HR. Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493).
Ketika sujud lengan mesti diangkat, tidak menempel pada lantai. Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam memerintahkan untuk mengangkatnya dan tidak menempelkan lengan atau siku ke lantai saat sujud.
Adapun berikut pembahasan bagaimana keadaan tangan ketika sujud:
βNabi shallallahu βalaihi wa sallam ketika shalat, beliau merenggangkan lengan tangannya (ketika sujud) hingga nampak putih ketiak beliau.β
(HR. Bukhari no. 390 dan Muslim no. 495).
Dari Al Baraβ bin βAzib, ia berkata, Rasulullah shallallahu βalaihi wa sallam bersabda,
βJika engkau sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.β
(HR. Muslim no. 494).
Apa hikmah mengangkat siku atau lengan tangan ketika sujud?
Imam Nawawi rahimahullah berkata, βHikmah melakukan cara seperti itu adalah untuk mendekatkan pada sifat tawadhuβ. Cara seperti itu pula akan membuat anggota sujud yang mesti menempel benar-benar menempel ke lantai yaitu dahi dan hidung. Cara sujud seperti itu pula akan menjauhkan dari sifat malas. Perlu diketahui bahwa cara sujud dengan lengan menempel ke tanah menyerupai anjing yang membentangkan lengannya. Keadaan lengan seperti itu pula pertanda orang tersebut meremehkan shalat dan kurang perhatian terhadap shalatnya. Wallahu aβlam.β
(Syarh Shahih Muslim, 4: 187)
#onedayonehadits #hadits #haditsshahih #haditsmuslim
#dakwah #islam #islampos #tausiyahku #hijrahcinta #duniamuslimah #dakwahmuslimah #beraniberhijrah #ukhuwah #selfreminder #pemudahijrah #yukhijrah #yukngaji #muhasabahdiri