🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Selalu Memohon Hidayah Tawfiq
Jadikanlah permohonan terbesarmu kepada Allah dalam berdoa adalah hidayah tawfiq-Nya.
✍🏻 Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعفَافَ والغنَى
(Allaahumma inni as'alukal huda wat tuqa wal 'afaaf wal ghina)
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah tawfiq, ketakwaan, keterjagaan, dan hati yang kaya."
🧷 HR. Muslim (2721)
- HIDAYAH yaitu petunjuk berupa ilmu dan kebenaran dan tawfiq untuk mengikuti dan mengamalkannya.
- HAKIKAT TAKWA kata Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain.
Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Takwa tidak mungkin dicapai kecuali dengan amal, dan amal tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu dan ittiba', dan keduanya tidak akan bermanfaat kecuali dengan ikhlas."
- KETERJAGAAN yaitu dari segala perkara yang tidak diizinkan oleh syariat dan mengendalikan diri darinya.
- HATI YANG KAYA yaitu qanaah ridha atas pemberian Allah, selalu merasa cukup, kaya jiwa dan lapang dada.
👉🏻 Selama hayat masih dikandung badan dirimu tetap butuh kepada hidayah Allah dan tawfiq-Nya sekalipun engkau orang paling berilmu dan paling bertakwa. #manhajulhaq
Selalu Memohon Hidayah Tawfiq
Jadikanlah permohonan terbesarmu kepada Allah dalam berdoa adalah hidayah tawfiq-Nya.
✍🏻 Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعفَافَ والغنَى
(Allaahumma inni as'alukal huda wat tuqa wal 'afaaf wal ghina)
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah tawfiq, ketakwaan, keterjagaan, dan hati yang kaya."
🧷 HR. Muslim (2721)
- HIDAYAH yaitu petunjuk berupa ilmu dan kebenaran dan tawfiq untuk mengikuti dan mengamalkannya.
- HAKIKAT TAKWA kata Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain.
Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Takwa tidak mungkin dicapai kecuali dengan amal, dan amal tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu dan ittiba', dan keduanya tidak akan bermanfaat kecuali dengan ikhlas."
- KETERJAGAAN yaitu dari segala perkara yang tidak diizinkan oleh syariat dan mengendalikan diri darinya.
- HATI YANG KAYA yaitu qanaah ridha atas pemberian Allah, selalu merasa cukup, kaya jiwa dan lapang dada.
👉🏻 Selama hayat masih dikandung badan dirimu tetap butuh kepada hidayah Allah dan tawfiq-Nya sekalipun engkau orang paling berilmu dan paling bertakwa. #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Jangan Sekali-kali Merasa Aman dari Kemusyrikan..
✍🏻 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا ٱلْبَلَدَ ءَامِنًا وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari menyembah berhala-berhala."
(QS. Ibrahim: 35)
🌿 Ibrahim At-Taimi rahimahullah berkata,
ومن يأمن البلاء بعد إبراهيم
“Siapakah yang merasa aman dari petaka kesyirikan setelah Ibrahim?” #manhajulhaq
Jangan Sekali-kali Merasa Aman dari Kemusyrikan..
✍🏻 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا ٱلْبَلَدَ ءَامِنًا وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari menyembah berhala-berhala."
(QS. Ibrahim: 35)
🌿 Ibrahim At-Taimi rahimahullah berkata,
ومن يأمن البلاء بعد إبراهيم
“Siapakah yang merasa aman dari petaka kesyirikan setelah Ibrahim?” #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Orang paling miskin di dunia hakikatnya orang yang ketergantungan hatinya kepada selain allah.
✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah,
"Orang yang paling kaya hakikatnya orang yang kaya hati ketergantungan hatinya hanya kepada Allah, sedangkan orang yang paling miskin hakikatnya orang yang ketergantungan hatinya kepada makhluk."
📍 Madarijus Salikin (3/303) #manhajulhaq
Orang paling miskin di dunia hakikatnya orang yang ketergantungan hatinya kepada selain allah.
✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah,
"Orang yang paling kaya hakikatnya orang yang kaya hati ketergantungan hatinya hanya kepada Allah, sedangkan orang yang paling miskin hakikatnya orang yang ketergantungan hatinya kepada makhluk."
📍 Madarijus Salikin (3/303) #manhajulhaq
Bismillaah
✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أن رجلا زار أخا له في قرية أخرى فأرصد الله له على مدرجته ملكا فلما أتى عليه قال : أين تريد؟ قال : أريد أخا لي في هذه القرية قال : هل لك عليه من نعمة تربها؟ قال : لا غير أني أحببته في الله عز وجل قال : فإني رسول الله إليك بأن الله قد أحبك كما أحببته فيه
“Bahwasanya seseorang pergi mengunjungi saudaranya (seiman) di kampung lain, maka Allah mengutus malaikat kepadanya di tengah perjalanannya.
Ketika mendatanginya, malaikat bertanya, “Engkau hendak kemana?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di kampung ini.”
Malaikat bertanya, “Apakah engkau ingin mengambil keuntungan dunia darinya?”
Ia berkata, “Tidak, selain karena aku mencintainya karena Allah azza wa jalla.”
Maka malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk memberitahukan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya.“
🧷 HR. Muslim (2567)
Jika Allah mengaruniakanmu sahabat yang mencintai karena Allah jagalah ia, karena kebanyakan orang di zaman sekarang mau menjalin hubungan hanya karena dunia.
#manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أن رجلا زار أخا له في قرية أخرى فأرصد الله له على مدرجته ملكا فلما أتى عليه قال : أين تريد؟ قال : أريد أخا لي في هذه القرية قال : هل لك عليه من نعمة تربها؟ قال : لا غير أني أحببته في الله عز وجل قال : فإني رسول الله إليك بأن الله قد أحبك كما أحببته فيه
“Bahwasanya seseorang pergi mengunjungi saudaranya (seiman) di kampung lain, maka Allah mengutus malaikat kepadanya di tengah perjalanannya.
Ketika mendatanginya, malaikat bertanya, “Engkau hendak kemana?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di kampung ini.”
Malaikat bertanya, “Apakah engkau ingin mengambil keuntungan dunia darinya?”
Ia berkata, “Tidak, selain karena aku mencintainya karena Allah azza wa jalla.”
Maka malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk memberitahukan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya.“
🧷 HR. Muslim (2567)
Jika Allah mengaruniakanmu sahabat yang mencintai karena Allah jagalah ia, karena kebanyakan orang di zaman sekarang mau menjalin hubungan hanya karena dunia.
#manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Berdoa Ibarat Memanah..
✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ليس شيء أكرم على الله عز وجل من الدعاء
“Tidak ada sesuatupun yang paling mulia di sisi Allah 'azza wa jalla melebihi doa.”
🧷 HR. Al-Bukhari "Al-Adabul Mufrad" (712) dihasankan Syaikh Nashir
Doa artinya permohonan seorang hamba kepada Rabbnya tatkala ia berkata, "Yaa Rabbi, yaa Rabbi" atau ungkapan yang serupa itu seraya memohon kepada Allah ta’ala mengabulkan apa yang dia inginkan dan menghilangkan apa yang tidak dikehendakinya.
Adapun pengaruh kuat lemahnya doa kembali kepada keadaan orang yang berdoa.
Sebab itu doa diumpamakan oleh sebagian ulama ibarat memanah. Yaitu adanya sasaran, lurusnya panah, adanya kekuatan untuk menarik busurnya.
- PERTAMA yang menjadi sasaran dalam doanya hanyalah Allah bukan yang lain ini yang disebut ikhlas dalam berdoa.
- KEDUA panah yang lurus yaitu doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam Al-Qur'an was Sunnah.
- KETIGA yaitu kekuatan berupa kesungguhan ketika berdoa memohon dengan penuh keyakinan bukan coba-coba dan dipanjatkan pada waktu-waktu yang dianjurkan berdoa seperti ketika sujud dalam shalat, sebelum salam, sepertiga akhir malam, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamah dan seterusnya.
✨ Siapa yang memperhatikan ketiga hal di atas sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan doanya. #manhajulhaq
Berdoa Ibarat Memanah..
✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ليس شيء أكرم على الله عز وجل من الدعاء
“Tidak ada sesuatupun yang paling mulia di sisi Allah 'azza wa jalla melebihi doa.”
🧷 HR. Al-Bukhari "Al-Adabul Mufrad" (712) dihasankan Syaikh Nashir
Doa artinya permohonan seorang hamba kepada Rabbnya tatkala ia berkata, "Yaa Rabbi, yaa Rabbi" atau ungkapan yang serupa itu seraya memohon kepada Allah ta’ala mengabulkan apa yang dia inginkan dan menghilangkan apa yang tidak dikehendakinya.
Adapun pengaruh kuat lemahnya doa kembali kepada keadaan orang yang berdoa.
Sebab itu doa diumpamakan oleh sebagian ulama ibarat memanah. Yaitu adanya sasaran, lurusnya panah, adanya kekuatan untuk menarik busurnya.
- PERTAMA yang menjadi sasaran dalam doanya hanyalah Allah bukan yang lain ini yang disebut ikhlas dalam berdoa.
- KEDUA panah yang lurus yaitu doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam Al-Qur'an was Sunnah.
- KETIGA yaitu kekuatan berupa kesungguhan ketika berdoa memohon dengan penuh keyakinan bukan coba-coba dan dipanjatkan pada waktu-waktu yang dianjurkan berdoa seperti ketika sujud dalam shalat, sebelum salam, sepertiga akhir malam, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamah dan seterusnya.
✨ Siapa yang memperhatikan ketiga hal di atas sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan doanya. #manhajulhaq
Apakah Sesudah Shalat Ied Disunnahkan Shalat 2 Rakaat?
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,
أن رسول الله ﷺ خرج يوم أضحى أو فطر فصلى ركعتين لم يصل قبلها ولا بعدها ثم أتى النساء ومعه بلال فأمرهنا بالصدقة فجعلت المرأة تلقي خرصها وتلقي سخابها
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju lapangan di hari Iedul Adh-ha atau Iedul Fithri maka beliau shalat Ied sebanyak dua rakaat, tidak didahului shalat sebelumnya maupun shalat setelahnya, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi shaf wanita dan bersama beliau ada Bilal, maka beliau memerintahkan para wanita untuk bersedekah, maka mulailah mereka melemparkan perhiasan cincin dan kalungnya (ke kain yang dibentangkan Bilal)."
HR. Al-Bukhari (964) dan Muslim (2057)
✍🏻 Syaikh Al-'Allamah Muhammad bin Ali Al-Itsyubi rahimahullah menjelaskan,
"Para ulama berselisih pendapat mengenai shalat dua rakaat sebelum shalat Ied dan setelahnya,
1). Tidak shalat sebelumnya dan setelahnya. Ini pendapat Ibnu Umar, Ali, Ibnu Mas'ud, Hudzaifah, Ibnu Abi Aufa, Jabir bin Abdillah, Abdullah bin Amr.
2). Shalat sebelumnya dan setelahnya. Ini pendapat Anas bin Malik, Abu Hurairah, Al-Hasan Al-Bashri dan saudaranya Sa'id, Jabir bin Zaid, Urwah bin Az-Zubair, Asy-Syafii.
3). Shalat setelahnya dan tidak shalat sebelumnya. Ini pendapat Abu Mas'ud Al-Badri, Ibnu Mas'ud dalam riwayat lain, Alqamah, Al-Aswad, Mujahid, Ibnu Abi Laila, Sa'id, Ibrahim An-Nakha'i, Ats-Tsauri, Al-Auza'i, Ash-habur ra'yi.
4). Makruh shalat di lapangan sebelum shalat Ied maupun setelahnya dan diberi rukhshah (keringanan) di selain lapangan. Ini pendapat Malik, Ishaq bin Rahuyah. (Al-Awsath 4/268-269 Ibnul Mundzir)
Pendapat yang lebih kuat di sisi kami tidak disyariatkan shalat sebelum shalat Ied maupun setelahnya karena tidak ada dalil yang tsabit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menyontohkannya.
🧷 Al-Bahrul Muhith Ats-Tsajjaj (17/476-477)
Adapun riwayat yang menyebutkan,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah shalat sebelum shalat Ied, namun apabila beliau kembali ke rumahnya maka beliau shalat dua rakaat."
Riwayat ini statusnya dha'if (lemah) di dalam sanadnya ada Abdullah bin Muhammad bin Aqil yang dikatakan Ibnu Sa'd, "Munkarul Hadits", Ibnu Ma'in, "Dha'if, haditsnya tidak bisa dipakai sebagai hujjah", Ali bin Al-Madini, "Dha'if", Imam Malik dan Yahya bin Sa'id Al-Qatthan tidak meriwayatkan darinya, demikian pula Ibnu Uyainah dan Ibnu Khuzaimah menganggap buruk hafalannya sehingga haditsnya tidak dipakai sebagai hujjah.
Selain itu, tidak dinukilkan riwayat yang shahih dari istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya mengenai shalat dua rakaat tersebut. Demikian yang dijelaskan oleh sebagian ulama. #manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,
أن رسول الله ﷺ خرج يوم أضحى أو فطر فصلى ركعتين لم يصل قبلها ولا بعدها ثم أتى النساء ومعه بلال فأمرهنا بالصدقة فجعلت المرأة تلقي خرصها وتلقي سخابها
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju lapangan di hari Iedul Adh-ha atau Iedul Fithri maka beliau shalat Ied sebanyak dua rakaat, tidak didahului shalat sebelumnya maupun shalat setelahnya, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi shaf wanita dan bersama beliau ada Bilal, maka beliau memerintahkan para wanita untuk bersedekah, maka mulailah mereka melemparkan perhiasan cincin dan kalungnya (ke kain yang dibentangkan Bilal)."
HR. Al-Bukhari (964) dan Muslim (2057)
✍🏻 Syaikh Al-'Allamah Muhammad bin Ali Al-Itsyubi rahimahullah menjelaskan,
"Para ulama berselisih pendapat mengenai shalat dua rakaat sebelum shalat Ied dan setelahnya,
1). Tidak shalat sebelumnya dan setelahnya. Ini pendapat Ibnu Umar, Ali, Ibnu Mas'ud, Hudzaifah, Ibnu Abi Aufa, Jabir bin Abdillah, Abdullah bin Amr.
2). Shalat sebelumnya dan setelahnya. Ini pendapat Anas bin Malik, Abu Hurairah, Al-Hasan Al-Bashri dan saudaranya Sa'id, Jabir bin Zaid, Urwah bin Az-Zubair, Asy-Syafii.
3). Shalat setelahnya dan tidak shalat sebelumnya. Ini pendapat Abu Mas'ud Al-Badri, Ibnu Mas'ud dalam riwayat lain, Alqamah, Al-Aswad, Mujahid, Ibnu Abi Laila, Sa'id, Ibrahim An-Nakha'i, Ats-Tsauri, Al-Auza'i, Ash-habur ra'yi.
4). Makruh shalat di lapangan sebelum shalat Ied maupun setelahnya dan diberi rukhshah (keringanan) di selain lapangan. Ini pendapat Malik, Ishaq bin Rahuyah. (Al-Awsath 4/268-269 Ibnul Mundzir)
Pendapat yang lebih kuat di sisi kami tidak disyariatkan shalat sebelum shalat Ied maupun setelahnya karena tidak ada dalil yang tsabit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menyontohkannya.
🧷 Al-Bahrul Muhith Ats-Tsajjaj (17/476-477)
Adapun riwayat yang menyebutkan,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah shalat sebelum shalat Ied, namun apabila beliau kembali ke rumahnya maka beliau shalat dua rakaat."
Riwayat ini statusnya dha'if (lemah) di dalam sanadnya ada Abdullah bin Muhammad bin Aqil yang dikatakan Ibnu Sa'd, "Munkarul Hadits", Ibnu Ma'in, "Dha'if, haditsnya tidak bisa dipakai sebagai hujjah", Ali bin Al-Madini, "Dha'if", Imam Malik dan Yahya bin Sa'id Al-Qatthan tidak meriwayatkan darinya, demikian pula Ibnu Uyainah dan Ibnu Khuzaimah menganggap buruk hafalannya sehingga haditsnya tidak dipakai sebagai hujjah.
Selain itu, tidak dinukilkan riwayat yang shahih dari istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya mengenai shalat dua rakaat tersebut. Demikian yang dijelaskan oleh sebagian ulama. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Tetap Saleh Setelah Ramadhan..
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Berakhirnya bulan Ramadhan tidak berarti berakhir pula ketaatan dan kebaikan yang telah dikerjakan.
Para ulama menasihatkan,
كن عبدا ربانيا ولا تكن عبدا رمضانيا
"Jadilah hamba Allah yang seutuhnya dan jangan menjadi hambanya Ramadhan."
Yakni hendaklah engkau istiqamah beribadah kepada Allah dan janganlah engkau ibadah hanya karena bulan Ramadhan.
✍🏻 Al-Hafidzh Ibnu Rajab (795 H) rahimahullah berkata,
أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها
“Bahwa kembali berpuasa sesudah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba maka Dia akan memberinya tawfiq untuk beramal saleh setelahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama bahwa balasan atas suatu kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya.”
🧷 Latha'iful Ma’arif (hlm. 221)
Kembali berpuasa, kembali shalat malam, kembali membaca Al-Qur'an, kembali berdzikir, kembali berinfaq di jalan Allah, kembali taat dengan istiqamah karena itu setinggi-tingginya karamah para wali. #manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Berakhirnya bulan Ramadhan tidak berarti berakhir pula ketaatan dan kebaikan yang telah dikerjakan.
Para ulama menasihatkan,
كن عبدا ربانيا ولا تكن عبدا رمضانيا
"Jadilah hamba Allah yang seutuhnya dan jangan menjadi hambanya Ramadhan."
Yakni hendaklah engkau istiqamah beribadah kepada Allah dan janganlah engkau ibadah hanya karena bulan Ramadhan.
✍🏻 Al-Hafidzh Ibnu Rajab (795 H) rahimahullah berkata,
أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها
“Bahwa kembali berpuasa sesudah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba maka Dia akan memberinya tawfiq untuk beramal saleh setelahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama bahwa balasan atas suatu kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya.”
🧷 Latha'iful Ma’arif (hlm. 221)
Kembali berpuasa, kembali shalat malam, kembali membaca Al-Qur'an, kembali berdzikir, kembali berinfaq di jalan Allah, kembali taat dengan istiqamah karena itu setinggi-tingginya karamah para wali. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Menjernihkan Kalimat Tauhid dari Kotoran-Kotoran yang Mencemarinya..
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
✍🏻 Ada dua golongan yang disebutkan para ulama yang mengucapkan kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallaah" tetapi tidak memurnikan penghambaannya kepada Allah,
1). Munafiqun.
Mereka orang-orang munafik yang mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan-lisan mereka tetapi hati mereka kosong dari meyakininya.
2). Quburiyyun.
Orang-orang yang mengkeramatkan kuburan, mereka mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan-lisannya tetapi tidak mengamalkan kandungannya sehingga mereka menghambakan diri kepada orang yang sudah mati.
🧷 Fat-hul Waliyyil Hamid (hlm. 12)
Menyatakan kalimat tauhid adalah bentuk ikrar seorang hamba bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah.
Akan tetapi kalimat yang agung itu tidak menjadi berguna bila yang mengucapkannya tidak memurnikan penghambaannya kepada Allah..
Tidak pula mengikhlaskan hatinya karena Allah..
Hingga keyakinannya dan ibadahnya murni hanya ditujukan kepada Allah semata. #manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
✍🏻 Ada dua golongan yang disebutkan para ulama yang mengucapkan kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallaah" tetapi tidak memurnikan penghambaannya kepada Allah,
1). Munafiqun.
Mereka orang-orang munafik yang mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan-lisan mereka tetapi hati mereka kosong dari meyakininya.
2). Quburiyyun.
Orang-orang yang mengkeramatkan kuburan, mereka mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan-lisannya tetapi tidak mengamalkan kandungannya sehingga mereka menghambakan diri kepada orang yang sudah mati.
🧷 Fat-hul Waliyyil Hamid (hlm. 12)
Menyatakan kalimat tauhid adalah bentuk ikrar seorang hamba bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah.
Akan tetapi kalimat yang agung itu tidak menjadi berguna bila yang mengucapkannya tidak memurnikan penghambaannya kepada Allah..
Tidak pula mengikhlaskan hatinya karena Allah..
Hingga keyakinannya dan ibadahnya murni hanya ditujukan kepada Allah semata. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
◎❅◎ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 Rabu
❅08 Syawal 1445 H
❅17 April 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Laksana Bahtera Nabi Nuh..
✍🏻 Syaikh Al-'Allamah Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya munculnya banyak kelompok-kelompok di dalam tubuh umat Islam yang menyelisihi petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabat keadaannya ibarat sampan-sampan kecil di hadapan bahtera kokoh yang besar.
Mungkinkah orang yang berakal lebih mengutamakan sampan-sampan kecil itu daripada bahtera kokoh yang besar tatkala dirinya khawatir akan tenggelam?
Ketahuilah, bahtera itu adalah sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga Imam Malik rahimahullah mengatakan,
السنة سفينة النوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق
"Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam laksana bahtera Nabi Nuh, siapa yang menaikinya dia akan selamat dan siapa yang meninggalkannya dia akan binasa."
🧷 Hukmul Intima' Ilal Firaq Wal Ahzab (hlm. 143) #manhajulhaq
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 Rabu
❅08 Syawal 1445 H
❅17 April 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Laksana Bahtera Nabi Nuh..
✍🏻 Syaikh Al-'Allamah Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya munculnya banyak kelompok-kelompok di dalam tubuh umat Islam yang menyelisihi petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabat keadaannya ibarat sampan-sampan kecil di hadapan bahtera kokoh yang besar.
Mungkinkah orang yang berakal lebih mengutamakan sampan-sampan kecil itu daripada bahtera kokoh yang besar tatkala dirinya khawatir akan tenggelam?
Ketahuilah, bahtera itu adalah sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga Imam Malik rahimahullah mengatakan,
السنة سفينة النوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق
"Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam laksana bahtera Nabi Nuh, siapa yang menaikinya dia akan selamat dan siapa yang meninggalkannya dia akan binasa."
🧷 Hukmul Intima' Ilal Firaq Wal Ahzab (hlm. 143) #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Tetap Saleh Setelah Ramadhan..
Berakhirnya bulan Ramadhan tidak berarti berakhir pula ketaatan dan kebaikan yang telah dikerjakan.
Para ulama menasihatkan,
كن عبدا ربانيا ولا تكن عبدا رمضانيا
"Jadilah hamba Allah yang seutuhnya dan jangan menjadi hambanya Ramadhan."
Yakni hendaklah engkau istiqamah beribadah kepada Allah dan janganlah engkau ibadah hanya karena bulan Ramadhan.
✍🏻 Al-Hafidzh Ibnu Rajab (795 H) rahimahullah berkata,
أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها
“Bahwa kembali berpuasa sesudah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba maka Dia akan memberinya tawfiq untuk beramal saleh setelahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama bahwa balasan atas suatu kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya.”
🧷 Latha'iful Ma’arif (hlm. 221)
Kembali berpuasa, kembali shalat malam, kembali membaca Al-Qur'an, kembali berdzikir, kembali berinfaq di jalan Allah, kembali taat dengan istiqamah karena itu setinggi-tingginya karamah para wali. #manhajulhaq
*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*
*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*
*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️
*♦️Ittiba Sunnah*
Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb
Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5
Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy
Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc
Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h
Admin Ittiba Sunnah 🖤
Tetap Saleh Setelah Ramadhan..
Berakhirnya bulan Ramadhan tidak berarti berakhir pula ketaatan dan kebaikan yang telah dikerjakan.
Para ulama menasihatkan,
كن عبدا ربانيا ولا تكن عبدا رمضانيا
"Jadilah hamba Allah yang seutuhnya dan jangan menjadi hambanya Ramadhan."
Yakni hendaklah engkau istiqamah beribadah kepada Allah dan janganlah engkau ibadah hanya karena bulan Ramadhan.
✍🏻 Al-Hafidzh Ibnu Rajab (795 H) rahimahullah berkata,
أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها
“Bahwa kembali berpuasa sesudah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba maka Dia akan memberinya tawfiq untuk beramal saleh setelahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama bahwa balasan atas suatu kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya.”
🧷 Latha'iful Ma’arif (hlm. 221)
Kembali berpuasa, kembali shalat malam, kembali membaca Al-Qur'an, kembali berdzikir, kembali berinfaq di jalan Allah, kembali taat dengan istiqamah karena itu setinggi-tingginya karamah para wali. #manhajulhaq
*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*
*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*
*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️
*♦️Ittiba Sunnah*
Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb
Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5
Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy
Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc
Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h
Admin Ittiba Sunnah 🖤
◎❅◎ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 JUM'AT
❅24 Syawal 1445 H
❅03 Mei 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
Bukan Zamannya Lagi Saling Membanggakan Nasab..
Mau keturunan siapapun, apapun warna darahnya, kalau jauh dari ketakwaan, lamban beramal, maka nasab tidak dapat mengejarnya..
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ
"Apabila sangkakala telah ditiup maka tidak ada lagi KEBANGGAAN HUBUNGAN NASAB di antara mereka ketika itu dan tidak pula mereka saling bertanya.”
(QS. Al-Mu’minun: 101)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ومن بطأ به عمله لم يسرع به نسبه
"Barangsiapa yang lamban amalnya maka kemuliaan nasabnya tidak dapat mengejarnya."
HR. Muslim (2669)
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
"Siapa yang amalnya kurang, ia tidak bisa mencapai kedudukan orang-orang yang sungguh-sungguh beramal hanya karena ia punya kemuliaan nasab.
Tidak sepatutnya seseorang itu bersandar pada kemuliaan nasabnya dan kemuliaan nenek moyangnya sehingga dengan alasan itu dirinya lamban dalam amal ketaatan."
🧷 Syarh Shahih Muslim (17/21)
#manhajulhaq
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 JUM'AT
❅24 Syawal 1445 H
❅03 Mei 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
Bukan Zamannya Lagi Saling Membanggakan Nasab..
Mau keturunan siapapun, apapun warna darahnya, kalau jauh dari ketakwaan, lamban beramal, maka nasab tidak dapat mengejarnya..
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ
"Apabila sangkakala telah ditiup maka tidak ada lagi KEBANGGAAN HUBUNGAN NASAB di antara mereka ketika itu dan tidak pula mereka saling bertanya.”
(QS. Al-Mu’minun: 101)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ومن بطأ به عمله لم يسرع به نسبه
"Barangsiapa yang lamban amalnya maka kemuliaan nasabnya tidak dapat mengejarnya."
HR. Muslim (2669)
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
"Siapa yang amalnya kurang, ia tidak bisa mencapai kedudukan orang-orang yang sungguh-sungguh beramal hanya karena ia punya kemuliaan nasab.
Tidak sepatutnya seseorang itu bersandar pada kemuliaan nasabnya dan kemuliaan nenek moyangnya sehingga dengan alasan itu dirinya lamban dalam amal ketaatan."
🧷 Syarh Shahih Muslim (17/21)
#manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Jangan Salah Mencari Wasilah..
✍🏻 Allah ta'ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya).."
(QS. Al-Ma'idah: 35)
Wasilah di sini bukan dicari melalui guru-guru tarekat yang gandrung cerita khurafat, bukan melalui nasab keturunan atau orang saleh yang sudah wafat..
Jumhur ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud mencari wasilah dalam firman Allah itu maknanya,
القربة إلى الله تعالى بامتثال أوامره واجتناب نواهيه على وفق ما جاء به محمد صلى الله عليه وسلم بإخلاص في ذلك لله تعالى
"Mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yakni beramal saleh dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan dengan niat yang ikhlas karena Allah.
لأن هذا وحده هو الطريق الموصلة إلى رضى الله تعالى ونيل ما عنده من خير الدنيا والآخرة
Inilah satu-satunya jalan yang akan mengantarkan seorang hamba mencapai keridhaan Allah dan meraih kebaikan dunia dan akhirat."
🧷 Adhwa'ul Bayan, Asy-Syinqithi (2/86)
#manhajulhaq
*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*
*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*
*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️
*♦️Ittiba Sunnah*
Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb
Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5
Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy
Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc
Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h
Admin Ittiba Sunnah 🖤
Jangan Salah Mencari Wasilah..
✍🏻 Allah ta'ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya).."
(QS. Al-Ma'idah: 35)
Wasilah di sini bukan dicari melalui guru-guru tarekat yang gandrung cerita khurafat, bukan melalui nasab keturunan atau orang saleh yang sudah wafat..
Jumhur ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud mencari wasilah dalam firman Allah itu maknanya,
القربة إلى الله تعالى بامتثال أوامره واجتناب نواهيه على وفق ما جاء به محمد صلى الله عليه وسلم بإخلاص في ذلك لله تعالى
"Mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yakni beramal saleh dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan dengan niat yang ikhlas karena Allah.
لأن هذا وحده هو الطريق الموصلة إلى رضى الله تعالى ونيل ما عنده من خير الدنيا والآخرة
Inilah satu-satunya jalan yang akan mengantarkan seorang hamba mencapai keridhaan Allah dan meraih kebaikan dunia dan akhirat."
🧷 Adhwa'ul Bayan, Asy-Syinqithi (2/86)
#manhajulhaq
*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*
*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*
*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️
*♦️Ittiba Sunnah*
Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb
Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5
Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy
Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc
Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h
Admin Ittiba Sunnah 🖤
WhatsApp.com
Ittiba Sunnah 1(Akhwat)
WhatsApp Group Invite
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Jimat Syirik Kecil dan Syirik Besar
Disebut jimat karena diyakini dapat mendatangkan manfaat seperti hoki, keberuntungan, penglaris, kebal bacok, dan diyakini dapat menolak mudharat seperti bala, ain, penyakit dan semisalnya
Jimat dalam bahasa syariat disebut tamimah. Bentuknya beraneka ragam sesuai tradisi masing-masing daerah bisa berupa kalung, cincin, gelang, samurai, golok, keris, tongkat, bambu petuk atau benda-benda lain yang dianggap bertuah..
Keyakinan terhadap jimat seperti itu jelas termasuk kesyirikan dan bertolak belakang dengan ajaran tauhid yang meyakini hanya Allah semata yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat.
✍🏻 Para ulama merinci kapan jimat tergolong syirik kecil dan kapan tergolong syirik besar. Berikut penjelasan Syaikh Shalih Alu Syaikh hafidzhahullah,
1). Jika jimat itu diyakini kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat dengan sendirinya, maka ini syirik akbar yang membatalkan keislaman seseorang.
2). Jika jimat itu diyakini sebagai sebab yang mendatangkan manfaat dari Allah maka ini syirik kecil, karena syariat tidak menjadikan jimat semacam itu sebagai sarana untuk mendatangkan pertolongan Allah.
🧷 At-Tamhid Syarh Kitab At-Tauhid (hlm. 119)
Perlu diingat, syirik kecil lebih berat dosanya dari dosa-dosa besar maksiat dan syirik kecil itulah yang menjadi sarana menjerumuskan orang kepada syirik besar. #manhajulhaq
Jimat Syirik Kecil dan Syirik Besar
Disebut jimat karena diyakini dapat mendatangkan manfaat seperti hoki, keberuntungan, penglaris, kebal bacok, dan diyakini dapat menolak mudharat seperti bala, ain, penyakit dan semisalnya
Jimat dalam bahasa syariat disebut tamimah. Bentuknya beraneka ragam sesuai tradisi masing-masing daerah bisa berupa kalung, cincin, gelang, samurai, golok, keris, tongkat, bambu petuk atau benda-benda lain yang dianggap bertuah..
Keyakinan terhadap jimat seperti itu jelas termasuk kesyirikan dan bertolak belakang dengan ajaran tauhid yang meyakini hanya Allah semata yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat.
✍🏻 Para ulama merinci kapan jimat tergolong syirik kecil dan kapan tergolong syirik besar. Berikut penjelasan Syaikh Shalih Alu Syaikh hafidzhahullah,
1). Jika jimat itu diyakini kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat dengan sendirinya, maka ini syirik akbar yang membatalkan keislaman seseorang.
2). Jika jimat itu diyakini sebagai sebab yang mendatangkan manfaat dari Allah maka ini syirik kecil, karena syariat tidak menjadikan jimat semacam itu sebagai sarana untuk mendatangkan pertolongan Allah.
🧷 At-Tamhid Syarh Kitab At-Tauhid (hlm. 119)
Perlu diingat, syirik kecil lebih berat dosanya dari dosa-dosa besar maksiat dan syirik kecil itulah yang menjadi sarana menjerumuskan orang kepada syirik besar. #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Para Mufassirin (Ahli Tafsir) yang Menjadi Rujukan Utama Umat Islam..
Sumber utama penafsiran Al-Qur'an yang paling otentik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tafsir para shahabatnya..
Mereka murid-murid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menimba ilmu langsung kepada beliau, beriman kepada apa yang beliau bawa, dan istiqamah di atas keimanan.
Ahli tafsir paling utama dari kalangan shahabat adalah khalifah yang empat yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, kemudian Ubay bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy'ari, Abdullah bin Az-Zubair, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhum.
Terkhusus Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan beliau sewaktu masih muda,
اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل
"Ya Allah, fahamkanlah ia agama dan ajarkanlah ia tafsir."
HR. Ahmad
(2396) dishahihkan Al-'Allamah Ahmad Syakir
Begitupula Ibnu Mas'ud beliau shahabat yang paling tahu tentang di mana surat diturunkan dan paling mengerti tentang topik ayat.
Ibnu Mas'ud juga berkata,
"Sebaik-baik ahli tafsir Al-Qur'an adalah Ibnu Abbas."
Riwayat Ibnu Jarir dalam Tafsir beliau (1/90) sanadnya hasan
Setelah para shahabat yang menjadi rujukan dalam penafsiran Al-Qur'an adalah para tabiin mereka murid-murid para shahabat Nabi.
Ahli tafsir dari kalangan tabiin yang tersohor adalah murid-muridnya Ibnu Abbas di Mekkah yaitu Mujahid, Sa'id bin Jubair dan yang semisal keduanya.
Al-Imam Sufyan Ats-Tsawri rahimahullah berkata,
"Apabila engkau mendapati tafsirnya Mujahid maka itu cukup bagimu."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah
juga berkata,
"Di antara ulama yang merujuk kepada tafsir Mujahid adalah Asy-Syafii, Al-Bukhari, Ahmad dan selain mereka dari yang menyusun tafsir selalu mengulang-ulang jalan periwayatan dari Mujahid lebih banyak dari jalan yang lain."
Muqaddimah Tafsir
(hlm. 26)
Begitupula murid-murid Ibnu Mas'ud rahiyallahu 'anhu semisal Alqamah, Masruq dan yang lainnya.
Kemudian para ulama menulis kitab-kitab tafsir dengan sanadnya yang merujuk kepada hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para shahabat, tabiin seperti yang ditulis oleh Ath-Thabari, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, dan Abd bin Humaid.
Demikian yang disebutkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah.
Kemudian setelah itu para ahli tafsir menyusun kitab-kitab mereka yang merujuk kepada referensi utama di atas semisal tafsir Ibnul Jauzi, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, dan masih banyak lagi hingga sampai kepada masa kita sekarang ini. Demikian penjelasan para ulama.
Siapa yang ingin mempelajari Al-Qur'an, mentadabburinya, memahami kandungan maknanya dengan benar, hendaklah ia merujuk referensi para ahli tafsir yang mu'tabar di atas sehingga ia tidak keluar dari maksud Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.
Bukan tafsir akal-akalan atau bebas tafsir, atau tafsir menurut situasi budaya setempat atau tafsir-tafsir alternatif lainnya yang pada hakikatnya hawa nafsu dan kejahilan. #manhajulhaq
Para Mufassirin (Ahli Tafsir) yang Menjadi Rujukan Utama Umat Islam..
Sumber utama penafsiran Al-Qur'an yang paling otentik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tafsir para shahabatnya..
Mereka murid-murid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menimba ilmu langsung kepada beliau, beriman kepada apa yang beliau bawa, dan istiqamah di atas keimanan.
Ahli tafsir paling utama dari kalangan shahabat adalah khalifah yang empat yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, kemudian Ubay bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy'ari, Abdullah bin Az-Zubair, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhum.
Terkhusus Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan beliau sewaktu masih muda,
اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل
"Ya Allah, fahamkanlah ia agama dan ajarkanlah ia tafsir."
HR. Ahmad
(2396) dishahihkan Al-'Allamah Ahmad Syakir
Begitupula Ibnu Mas'ud beliau shahabat yang paling tahu tentang di mana surat diturunkan dan paling mengerti tentang topik ayat.
Ibnu Mas'ud juga berkata,
"Sebaik-baik ahli tafsir Al-Qur'an adalah Ibnu Abbas."
Riwayat Ibnu Jarir dalam Tafsir beliau (1/90) sanadnya hasan
Setelah para shahabat yang menjadi rujukan dalam penafsiran Al-Qur'an adalah para tabiin mereka murid-murid para shahabat Nabi.
Ahli tafsir dari kalangan tabiin yang tersohor adalah murid-muridnya Ibnu Abbas di Mekkah yaitu Mujahid, Sa'id bin Jubair dan yang semisal keduanya.
Al-Imam Sufyan Ats-Tsawri rahimahullah berkata,
"Apabila engkau mendapati tafsirnya Mujahid maka itu cukup bagimu."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah
juga berkata,
"Di antara ulama yang merujuk kepada tafsir Mujahid adalah Asy-Syafii, Al-Bukhari, Ahmad dan selain mereka dari yang menyusun tafsir selalu mengulang-ulang jalan periwayatan dari Mujahid lebih banyak dari jalan yang lain."
Muqaddimah Tafsir
(hlm. 26)
Begitupula murid-murid Ibnu Mas'ud rahiyallahu 'anhu semisal Alqamah, Masruq dan yang lainnya.
Kemudian para ulama menulis kitab-kitab tafsir dengan sanadnya yang merujuk kepada hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para shahabat, tabiin seperti yang ditulis oleh Ath-Thabari, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, dan Abd bin Humaid.
Demikian yang disebutkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah.
Kemudian setelah itu para ahli tafsir menyusun kitab-kitab mereka yang merujuk kepada referensi utama di atas semisal tafsir Ibnul Jauzi, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, dan masih banyak lagi hingga sampai kepada masa kita sekarang ini. Demikian penjelasan para ulama.
Siapa yang ingin mempelajari Al-Qur'an, mentadabburinya, memahami kandungan maknanya dengan benar, hendaklah ia merujuk referensi para ahli tafsir yang mu'tabar di atas sehingga ia tidak keluar dari maksud Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.
Bukan tafsir akal-akalan atau bebas tafsir, atau tafsir menurut situasi budaya setempat atau tafsir-tafsir alternatif lainnya yang pada hakikatnya hawa nafsu dan kejahilan. #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Ketika Harta yang Dimegahkan dan Anak yang Dibanggakan Tidak Lagi Berguna..
Tidak ada aset yang paling berharga dimiliki seorang hamba melebihi hati yang selamat.
Allah subhanahu wa ta'ala mengingatkan di dalam firman-Nya,
يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم
"Kelak hari dimana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat kecuali orang yang datang menghadap Allah membawa hati yang selamat."
(QS. Asy-Syu'ara: 88-89)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan hati yang selamat adalah hati yang hidup bersaksi di atas syahadat tauhid laa ilaaha illallaah.
Mujahid, Al-Hasan, Qatadah berkata hati yang selamat yaitu yang selamat dari perbuatan syirik.
Ibnu Zaid berkata hati yang selamat yaitu selamat dari kesyirikan. Adapun dosa dan kesalahan maka tidak ada seorang pun yang bisa selamat darinya.
Abu Utsman An-Naisaburi berkata hati yang selamat adalah hati yang selamat dari bid'ah dan tenteram di atas sunnah.
Maka hati yang selamat adalah hati yang ikhlas karena Allah, memurnikan tauhidnya kepada Allah, bersih dari segala macam kesyirikan..
Tidak terus-menerus dalam dosa dan kebid'ahan, tidak ragu kepada hari pembalasan, kecintaannya kepada Allah di atas segala-galanya, begitu pula takut dan harapnya, dan ketergantungan hatinya hanya kepada Allah. #manhajulhaq
Ketika Harta yang Dimegahkan dan Anak yang Dibanggakan Tidak Lagi Berguna..
Tidak ada aset yang paling berharga dimiliki seorang hamba melebihi hati yang selamat.
Allah subhanahu wa ta'ala mengingatkan di dalam firman-Nya,
يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم
"Kelak hari dimana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat kecuali orang yang datang menghadap Allah membawa hati yang selamat."
(QS. Asy-Syu'ara: 88-89)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan hati yang selamat adalah hati yang hidup bersaksi di atas syahadat tauhid laa ilaaha illallaah.
Mujahid, Al-Hasan, Qatadah berkata hati yang selamat yaitu yang selamat dari perbuatan syirik.
Ibnu Zaid berkata hati yang selamat yaitu selamat dari kesyirikan. Adapun dosa dan kesalahan maka tidak ada seorang pun yang bisa selamat darinya.
Abu Utsman An-Naisaburi berkata hati yang selamat adalah hati yang selamat dari bid'ah dan tenteram di atas sunnah.
Maka hati yang selamat adalah hati yang ikhlas karena Allah, memurnikan tauhidnya kepada Allah, bersih dari segala macam kesyirikan..
Tidak terus-menerus dalam dosa dan kebid'ahan, tidak ragu kepada hari pembalasan, kecintaannya kepada Allah di atas segala-galanya, begitu pula takut dan harapnya, dan ketergantungan hatinya hanya kepada Allah. #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Gengsi dan Kesombongan..
Ada gembong musyrikin Quraisy yang menanyakan pandangan Abu Jahl tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam,
"Bagaimana menurutmu tentang apa yang engkau dengar dari Muhammad?"
Abu Jahl berkata, "Apa yang telah aku dengar?! Kami memang bersaing status sosial dengan Bani Abdi Manaf; jika mereka makan maka kami makan, jika mereka menanggung sesuatu maka kami ikut menanggungnya, jika mereka memberi maka kami ikut memberi hingga akhirnya kami selevel dengan mereka.
Keadaan kami dan mereka itu ibarat dua orang yang saling bertarung secara imbang..
Namun tiba-tiba mereka berkata, "Kami memiliki Nabi yang membawa wahyu dari langit!"
Kapan kami mengetahui hal itu! Demi Allah! Kami tidak akan beriman kepadanya dan sama sekali tidak akan membenarkannya!"
🧷 Sirah Ibnu Hisyam (hlm. 316)
Gengsi dan kesombongan termasuk penyebab terhalangnya seseorang mendapatkan hidayah tawfiq menerima kebenaran. #manhajulhaq
Gengsi dan Kesombongan..
Ada gembong musyrikin Quraisy yang menanyakan pandangan Abu Jahl tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam,
"Bagaimana menurutmu tentang apa yang engkau dengar dari Muhammad?"
Abu Jahl berkata, "Apa yang telah aku dengar?! Kami memang bersaing status sosial dengan Bani Abdi Manaf; jika mereka makan maka kami makan, jika mereka menanggung sesuatu maka kami ikut menanggungnya, jika mereka memberi maka kami ikut memberi hingga akhirnya kami selevel dengan mereka.
Keadaan kami dan mereka itu ibarat dua orang yang saling bertarung secara imbang..
Namun tiba-tiba mereka berkata, "Kami memiliki Nabi yang membawa wahyu dari langit!"
Kapan kami mengetahui hal itu! Demi Allah! Kami tidak akan beriman kepadanya dan sama sekali tidak akan membenarkannya!"
🧷 Sirah Ibnu Hisyam (hlm. 316)
Gengsi dan kesombongan termasuk penyebab terhalangnya seseorang mendapatkan hidayah tawfiq menerima kebenaran. #manhajulhaq
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇲 🇦 🇱 🇦 🇲
Dibiarkan Sesat! Na'udzubillah..
Allah ta'ala berfirman,
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya kaum mukminin, Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali."
(QS. An-Nisa’: 115)
Jalannya kaum mukminin yakni jalannya para salaf yang saleh dalam berakidah dan beramal..
Para ulama ahli ushul berdalil dengan ayat ini akan keabsahan ijma' dan tidak ada alasan untuk menyelisihinya.
✍🏻 Al-'Allamah Abdurrahman As-Si'di rahimahullah menjelaskan,
"Siapa saja yang menyelisihi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam setelah jelas kebenaran baginya dengan dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin dalam berakidah dan beramal, maka Allah biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu."
🧷 Taisirul Karim (hlm. 219)
#manhajulhaq
Allah ta'ala berfirman,
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya kaum mukminin, Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali."
(QS. An-Nisa’: 115)
Jalannya kaum mukminin yakni jalannya para salaf yang saleh dalam berakidah dan beramal..
Para ulama ahli ushul berdalil dengan ayat ini akan keabsahan ijma' dan tidak ada alasan untuk menyelisihinya.
✍🏻 Al-'Allamah Abdurrahman As-Si'di rahimahullah menjelaskan,
"Siapa saja yang menyelisihi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam setelah jelas kebenaran baginya dengan dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin dalam berakidah dan beramal, maka Allah biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu."
🧷 Taisirul Karim (hlm. 219)
#manhajulhaq
Dibiarkan Sesat! Na'udzubillah..
Allah ta'ala berfirman,
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya kaum mukminin, Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali."
(QS. An-Nisa’: 115)
Jalannya kaum mukminin yakni jalannya para salaf yang saleh dalam berakidah dan beramal..
Para ulama ahli ushul berdalil dengan ayat ini akan keabsahan ijma' dan tidak ada alasan untuk menyelisihinya.
✍🏻 Al-'Allamah Abdurrahman As-Si'di rahimahullah menjelaskan,
"Siapa saja yang menyelisihi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam setelah jelas kebenaran baginya dengan dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin dalam berakidah dan beramal, maka Allah biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu."
🧷 Taisirul Karim (hlm. 219)
#manhajulhaq
Allah ta'ala berfirman,
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya kaum mukminin, Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali."
(QS. An-Nisa’: 115)
Jalannya kaum mukminin yakni jalannya para salaf yang saleh dalam berakidah dan beramal..
Para ulama ahli ushul berdalil dengan ayat ini akan keabsahan ijma' dan tidak ada alasan untuk menyelisihinya.
✍🏻 Al-'Allamah Abdurrahman As-Si'di rahimahullah menjelaskan,
"Siapa saja yang menyelisihi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam setelah jelas kebenaran baginya dengan dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin dalam berakidah dan beramal, maka Allah biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu."
🧷 Taisirul Karim (hlm. 219)
#manhajulhaq
Selalu Memohon Hidayah Tawfiq..
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Jadikanlah permohonan terbesarmu kepada Allah dalam berdoa adalah hidayah tawfiq-Nya.
✍🏻 Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعفَافَ والغنَى
(Allaahumma inni as'alukal huda wat tuqa wal 'afaaf wal ghina)
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah tawfiq, ketakwaan, keterjagaan, dan hati yang kaya."
📚 HR. Muslim (2721)
- HIDAYAH yaitu petunjuk berupa ilmu dan kebenaran dan tawfiq untuk mengikuti dan mengamalkannya.
- HAKIKAT TAKWA dijelaskan oleh Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma engkau tidak menganggap dirimu lebih baik dari orang lain.
Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Takwa tidak mungkin dicapai kecuali dengan amal, dan amal tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu dan ittiba', dan keduanya tidak akan bermanfaat kecuali dengan ikhlas."
- KETERJAGAAN yaitu dari menuruti hawa nafsu dalam beragama dan dari segala perkara yang tidak diizinkan oleh syariat.
- HATI YANG KAYA yaitu qanaah (merasa cukup) ridha atas pemberian Allah, selalu merasa cukup, jiwa yang kaya dan lapang dada.
Selama hayat masih dikandung badan engkau senantiasa membutuhkan hidayah Allah dan tawfiq-Nya sekalipun engkau orang paling berilmu dan paling bertakwa. #manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Jadikanlah permohonan terbesarmu kepada Allah dalam berdoa adalah hidayah tawfiq-Nya.
✍🏻 Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعفَافَ والغنَى
(Allaahumma inni as'alukal huda wat tuqa wal 'afaaf wal ghina)
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah tawfiq, ketakwaan, keterjagaan, dan hati yang kaya."
📚 HR. Muslim (2721)
- HIDAYAH yaitu petunjuk berupa ilmu dan kebenaran dan tawfiq untuk mengikuti dan mengamalkannya.
- HAKIKAT TAKWA dijelaskan oleh Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma engkau tidak menganggap dirimu lebih baik dari orang lain.
Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Takwa tidak mungkin dicapai kecuali dengan amal, dan amal tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu dan ittiba', dan keduanya tidak akan bermanfaat kecuali dengan ikhlas."
- KETERJAGAAN yaitu dari menuruti hawa nafsu dalam beragama dan dari segala perkara yang tidak diizinkan oleh syariat.
- HATI YANG KAYA yaitu qanaah (merasa cukup) ridha atas pemberian Allah, selalu merasa cukup, jiwa yang kaya dan lapang dada.
Selama hayat masih dikandung badan engkau senantiasa membutuhkan hidayah Allah dan tawfiq-Nya sekalipun engkau orang paling berilmu dan paling bertakwa. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
◎❅◎ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 Rabu
❅24 Muharram 1446 H
❅01 Agustus 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
🍃Ujian Tidak Selalu Musibah..
Allah ta'ala mengingatkan,
ونبلوكم بالشر والخير فتنة
"Dan Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)."
(QS. Al-Anbiya': 35)
Syaikhul Mufassirin Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menukil ucapan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma,
بالرخاء والشدة وكلاهما بلاء
"Yaitu dengan kelapangan dan kesulitan dan keduanya itu pada hakikatnya cobaan dari Allah."
📚 Jami'ul Bayan (18/440)
Ujian datang adakalanya berupa musibah, adakalanya berupa kenikmatan, maka susah senang hakikatnya ujian.
Bedanya, seorang mukmin pandai bersyukur ketika mendapat nikmat, sanggup bersabar ketika menghadapi cobaan, dan beristighfar ketika terjatuh dalam dosa dan kesalahan.
Nas'alullaahas salaamah wal 'afiyah. #manhajulhaq
🔰 Ittiba'Sunnah 🔰
🗓 Rabu
❅24 Muharram 1446 H
❅01 Agustus 2024 M
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima
📚📚
🍃Ujian Tidak Selalu Musibah..
Allah ta'ala mengingatkan,
ونبلوكم بالشر والخير فتنة
"Dan Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)."
(QS. Al-Anbiya': 35)
Syaikhul Mufassirin Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menukil ucapan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma,
بالرخاء والشدة وكلاهما بلاء
"Yaitu dengan kelapangan dan kesulitan dan keduanya itu pada hakikatnya cobaan dari Allah."
📚 Jami'ul Bayan (18/440)
Ujian datang adakalanya berupa musibah, adakalanya berupa kenikmatan, maka susah senang hakikatnya ujian.
Bedanya, seorang mukmin pandai bersyukur ketika mendapat nikmat, sanggup bersabar ketika menghadapi cobaan, dan beristighfar ketika terjatuh dalam dosa dan kesalahan.
Nas'alullaahas salaamah wal 'afiyah. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
🔰Kondisi-Kondisi Mewajibkan Mandi
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Diwajibkan mandi pada kondisi-kondisi di bawah ini karena menyangkut keabsahan shalat.
1). Berjima' (Berhubungan Suami Isteri)
Nabi ﷺ bersabda,
إذا التقى الختانان وتوارت الحشفة فقد وجب الغسل
"Jika dua kemaluan bertemu dan kepala kemaluan telah masuk maka telah wajib mandi."
HR Ibnu Majah (611) dishahihkan Syaikh Nashir
Para ulama mengatakan batasan jima' adalah masuknya seluruh kepala kemaluan dengan sempurna.
2). Keluarnya Mani
Nabi ﷺ bersabda,
إنما الماء من الماء
"Hanyalah mandi itu karena keluarnya mani." HR. Muslim (343)
Mani adalah cairan berwarna putih yang kental yang keluar memancar dari kemaluan dan mengakibatkan lemasnya badan. Mani biasanya keluar saat berjima' atau mimpi berjima'.
Sedangkan mani wanita sifatnya encer berwarna kuning namun kadang berwarna putih.
3). Berhentinya Haid dan Nifas
Allah ta'ala berfirman,
ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا النساء في المحيض ولا تقربوهن حتى يطهرن فإذا تطهرن فأتوهن من حيث أمركم الله إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
"Mereka bertanya kepada engkau tentang haid. Katakanlah, "Haid itu adalah kotoran", hendaklah kamu jauhkan diri dari wanita sewaktu haid dan janganlah kamu dekati mereka sampai berhenti darah mereka, apabila mereka telah bersuci maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka bertaubat dan menyukai orang-orang yang suka menyucikan diri."
(QS. Al-Baqarah: 222)
Nabi ﷺ bersabda,
فإذا أقبلت الحيضة فدعي الصلاة وإذا أدبرت فاغتسلي وصلي
"Apabila haid datang tinggalkan sholat dan bila haid telah berlalu mandilah dan kerjakanlah shalat."
HR. Al-Bukhari (226) dan Muslim (333)
Darah haid adalah darah kental berwarna hitam berbau anyir. Para fuqaha mengatakan, berhentinya darah haid dapat diketahui dengan salah satu dari dua ciri yaitu keluarnya cairan bening atau keringnya farji dengan sempurna.
Sedangkan darah nifas adalah darah yang keluar disebabkan melahirkan.
Inilah tiga kondisi yang disepakati oleh para ulama mengenai wajibnya mandi dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh.
Adapun mandi yang diperselisihkan oleh para ulama apakah diwajibkan ataukah dianjurkan seperti memandikan mayyit, orang yang memandikan mayyit, mandi Jumat, dan orang yang baru masuk Islam. #manhajulhaq
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Diwajibkan mandi pada kondisi-kondisi di bawah ini karena menyangkut keabsahan shalat.
1). Berjima' (Berhubungan Suami Isteri)
Nabi ﷺ bersabda,
إذا التقى الختانان وتوارت الحشفة فقد وجب الغسل
"Jika dua kemaluan bertemu dan kepala kemaluan telah masuk maka telah wajib mandi."
HR Ibnu Majah (611) dishahihkan Syaikh Nashir
Para ulama mengatakan batasan jima' adalah masuknya seluruh kepala kemaluan dengan sempurna.
2). Keluarnya Mani
Nabi ﷺ bersabda,
إنما الماء من الماء
"Hanyalah mandi itu karena keluarnya mani." HR. Muslim (343)
Mani adalah cairan berwarna putih yang kental yang keluar memancar dari kemaluan dan mengakibatkan lemasnya badan. Mani biasanya keluar saat berjima' atau mimpi berjima'.
Sedangkan mani wanita sifatnya encer berwarna kuning namun kadang berwarna putih.
3). Berhentinya Haid dan Nifas
Allah ta'ala berfirman,
ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا النساء في المحيض ولا تقربوهن حتى يطهرن فإذا تطهرن فأتوهن من حيث أمركم الله إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
"Mereka bertanya kepada engkau tentang haid. Katakanlah, "Haid itu adalah kotoran", hendaklah kamu jauhkan diri dari wanita sewaktu haid dan janganlah kamu dekati mereka sampai berhenti darah mereka, apabila mereka telah bersuci maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka bertaubat dan menyukai orang-orang yang suka menyucikan diri."
(QS. Al-Baqarah: 222)
Nabi ﷺ bersabda,
فإذا أقبلت الحيضة فدعي الصلاة وإذا أدبرت فاغتسلي وصلي
"Apabila haid datang tinggalkan sholat dan bila haid telah berlalu mandilah dan kerjakanlah shalat."
HR. Al-Bukhari (226) dan Muslim (333)
Darah haid adalah darah kental berwarna hitam berbau anyir. Para fuqaha mengatakan, berhentinya darah haid dapat diketahui dengan salah satu dari dua ciri yaitu keluarnya cairan bening atau keringnya farji dengan sempurna.
Sedangkan darah nifas adalah darah yang keluar disebabkan melahirkan.
Inilah tiga kondisi yang disepakati oleh para ulama mengenai wajibnya mandi dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh.
Adapun mandi yang diperselisihkan oleh para ulama apakah diwajibkan ataukah dianjurkan seperti memandikan mayyit, orang yang memandikan mayyit, mandi Jumat, dan orang yang baru masuk Islam. #manhajulhaq
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang