Ittiba' Sunnah
1.95K subscribers
4.7K photos
1.16K videos
77 files
7.26K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
💎🌷 MANUSIA SUKA MENGELUH 🚫🗣️

Allah Ta'ala berfirman:

{إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا}

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.

{إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعٗا}

Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,

{وَإِذَا مَسَّهُ ٱلۡخَيۡرُ مَنُوعًا}

Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,

{إِلَّا ٱلۡمُصَلِّينَ}

Kecuali orang-orang yang melaksanakan salat,

{ٱلَّذِينَ هُمۡ عَلَىٰ صَلَاتِهِمۡ دَآئِمُونَ}

Mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya."
(Surat Al-Ma'arij, Ayat 19-23.)

🔰 Forum Salafy Purbalingga
🔰 SUMBER KEHIDUPAN KALBUhttps://t.me/Sunnah_ittiba

✍🏻 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

أن الله -سبحانه- جعل العلم القلوب كالمطر للأرض، فكما أنه لا حياة للأرض إلا بالمطر، فكذلك لا حياة للقلوب إلا بالعلم.

💧🌍."Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan ilmu bagi hati seperti hujan bagi bumi.

📒📚 Sebagaimana tidak ada kehidupan bagi bumi kecuali dengan hujan, begitu pula tidak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan ilmu."

📚 Miftah Daar As-Sa'adah, hlm. 235
Bismillah

Jika Anda merasa akan terjadi kesialan atau musibah karena adanya suatu pertanda, yang sebenarnya tidak ada hubungan sebab-akibat dengan kesialan atau musibah, ini disebut tathayyur, dan thiyarah itu termasuk kesyirikan. Salah satunya adalah orang yang beranggapan sial karena kejatuhan cecak.

Semua bentuk "merasa sial" yang muncul dalam sangkaan atau sekadar melihat pertanda yang buruk, yang tidak ada hubungan sebab-akibat secara syar’i atau qadari (ilmiah), maka itu thiyarah. An Nawawi rahimahullah mengatakan: “At tathayyur artinya merasa sial dan landasannya pada perkara-perkara yang buruk, baik berupa perkataan, perbuatan, atau sesuatu yang dilihat” (Syarah Shahih Muslim, 4/2261).

Contoh lain misalnya merasa akan ada yang mati karena ada burung gagak, merasa sedang digosipi oleh orang karena bersin berkali-kali atau lidah tergigit, atau bisa jadi merasa akan sial dan sesuatu yang buruk akan terjadi hanya karena gelas pecah.

Ingatlah bahwa anggapan sial mengurangi tauhid seorang muslim dan dinilai syirik. Penilaian syirik ini dilihat dari beberapa sisi: (1) bergantung pada sesuatu yang bukan sebab secara hakiki, (2) memutuskan suatu kejadian seakan-akan menentang takdir Allah, dan (3) mengurangi tauhid. Untuk menghilangkan persangkaan sial di sini hanyalah dengan tawakal, karena tawakal terdapat ketergantungan hati pada Allah.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia menyebutkan hadits secara marfu’ –sampai kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Beranggapan sial adalah kesyirikan". Beliau menyebutnya sampai tiga kali. Kemudian Ibnu Mas’ud berkata, “Tidak ada yang bisa menghilangkan sangkaan jelek dalam hatinya. Namun, Allah-lah yang menghilangkan anggapan sial tersebut dengan tawakal.” (HR. Abu Daud no. 3910 dan Ibnu Majah no. 3538, sahih).

Semoga bermanfaat.
-
https://fb.watch/hoETnjxxZr/
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Nasihat Singkat
# Salah Paham Tentang Akhlak
Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A.
حفظه الله تعال

Mari bersegera menyebarkan kebaikan untuk orang orang di sekitar Antum
Mohon dishare ke grup keluarga, grup kajian, grup kantor, dan seluruh grup yang diikuti
Semoga menjadi jalan dakwah kita semua serta menjadi jalan hidayah Allah ﷻ kepada orang-orang di sekitar kita.

**************

Mari Sebar kebaikan dengan membagikan link chanel ini kepada keluarga, saudara, teman, kerabat dan yang lain nya

https://t.me/Kajian_anb/
Ittiba' Sunnah
Photo
Membaca judul di atas, seakan bisa dipahami bahwa di sana ada orang yang tidak serius dalam berislam. Memang begitulah realita yang ada, ternyata tidak sedikit orang yang belum serius dalam berislam. Kekurangseriusan tersebut tercermin, antara lain, dalam bentuk tidak mendalami agama dengan benar, atau tidak mempraktekkannya secara totalitas. Padahal Allah ta’ala telah mengingatkan,

“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً”

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan”. QS. Al-Baqarah (2): 208.

Agar serius dalam berislam, maka kita perlu memahami dengan benar berbagai makna yang dikandung dalam kata ”Islam” itu sendiri. Yang di antaranya adalah:

1. Menerima dan berserah diri.

Hal ini merupakan salah satu prinsip dasar seorang dalam berislam. Bahwa dia harus pasrah dan menerima ajaran agama ini secara total. Sebagaimana telah dijelaskan di dalam firman Allah ta’ala,

“وَمَنْ أَحْسَنُ دِيناً مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لله وَهُوَ مُحْسِنٌ”

Artinya: “Siapakah yang lebih baik agamanya dibanding orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan“. QS. An-Nisa (4): 125.

Maka, orang yang mengaku beragama Islam, ia haruslah menerima dan pasrah dengan setiap detil ajaran Islam. Baik itu dalam akidah, ibadah maupun akhlak.

2. Merasa damai dan menebarkan kedamaian

Jika kita cermati QS. Al-Baqarah (2): 208 yang telah kami bawakan di awal makalah ini, kita akan dapatkan bahwa Allah memilih kata as-Silmu atau as-Salmu sebagai ungkapan lain dari kata Islam. Dan di antara makna yang dikandungnya adalah kedamaian.[1] Jadi, Islam merupakan agama yang mendatangkan perasaan damai dalam hati pemeluknya. Sekaligus menebarkan kedamaian dan kasih sayang untuk alam semesta. Allah ta’ala berfirman,

“وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ”

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam“. QS. Al-Anbiya’ (21): 107.

3. Pemeluknya akan selamat di dunia dan akhirat

Keselamatan hamba baik di dunia maupun akhirat, yang menentukannya adalah Allah. Maka jika ia menginginkannya, tidak ada cara lain kecuali dengan mengikuti aturan yang telah digariskan Allah. Yang antara lain adalah dengan memeluk dan konsekuen dengan satu-satunya agama yang diridhai-Nya, yaitu Islam. [Baca: QS. Ali Imran (3): 19].

Maka orang Islam berhak mendapatkan keselamatan nyawa, harta, kehormatan dan lainnya saat di dunia. Sekaligus dengan izin Allah, kelak ia akan masuk ke dalam surga dengan penuh kedamaian. [Lihat: QS. Al-Hijr (15): 46]. Semoga kita termasuk golongan tersebut. Amien…

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 10 Jumada Tsaniyah 1435 / 11 April 2014

[1] Cermati: Tafsîr ath-Thabary (III/597).
MEMPERBANYAK SUJUD DALAM SHALAT
https://t.me/Sunnah_ittiba

Ma’dan bin Abi Thalhah Al-Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban–bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam–, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga.’ Atau Ma’dan berkata, ‘Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah.’ Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

‘Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.’ Lalu Ma’dan berkata, ‘Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.’ (HR. Muslim, no. 488)

Hadits di atas menunjukkan keutamaan (fadhilah) memperbanyak shalat khususnya shalat sunnah. Itulah maksud memperbanyak sujud. Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa maksud memperbanyak sujud adalah memperbanyak sujud dalam shalat. (Syarh Shahih Muslim, 4:184)

Sumber https://rumaysho.com/17406-amalan-ringan-untuk-orang-sibuk.html
✍️ DIANTARA CARA MENGGENGGAM JARI TANGAN KETIKA TASYAHUD DALAM SHALAT YANG BENAR
https://t.me/Sunnah_ittiba

HADITS PERTAMA

Dari Wail bin Hujr radhiallahu’anhu, ia berkata:
.
ثمَّ قعدَ وافترشَ رجلَهُ اليسرى ووضعَ كفِّهِ اليُسرى على فخذِهِ ورُكبتِهِ اليُسرى وجعلَ حدَّ مرفقِهِ الأيمنِ على فخذِهِ اليُمنى ثمَّ قبضَ اثنتينِ من أصابعِهِ وحلَّقَ حلقةً ثمَّ رفعَ إصبعَهُ
.
“… kemudian beliau duduk dan membentangkan kaki kirinya. Beliau meletakkan tangan kiri di atas paha dan lutut kirinya. Dan memposisikan siku kanannya di atas paha kanannya. Kemudian beliau menggenggam dua jarinya (kelingking dan jari manis), dan membentuk lingkaran dengan dua jarinya (jempol dan jari tengah) dan berisyarat dengan jari telunjuknya.” (HR. An Nasai no. 888, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasai)

HADITS KEDUA

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma ia berkata:
.
كان إذا جلَس في الصلاةِ ، وضَع كفَّه اليُمنى على فخِذِه اليُمنى . وقبَض أصابعَه كلَّها . وأشار بإصبَعِه التي تلي الإبهامَ . ووضَع كفَّه اليُسرى على فخِذِه اليُسرى
.
“Jika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam duduk (tasyahud), beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas pahanya yang kanan. Kemudian menggenggam semua jari tangan kanannya, kemudian berisyarat dengan jari telunjuk yang ada di sebelah jempol. Dan beliau meletakkan tangan kirinya di atas paha kiri.” (HR. Muslim no. 580)
.
🌐 Muslim.or.id
🎨 @ittiba.id
.
.
#shalat #hijeah #isl #indonesia #indonesiabertauhid
🚧 *TAHAPAN SETAN MENYESATKAN MANUSIA*

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

📋 Ada enam tahapan setan dalam menyesatkan manusia.

Langkah pertama: Diajak pada kekafiran, kesyirikan, serta memusuhi Allah dan Rasul-Nya

Inilah langkah pertama yang ditempuh oleh setan, barulah ketika itu ia beristirahat dari rasa capeknya. Setan akan terus menggoda manusia agar bisa terjerumus dalam dosa pertama ini. Jika telah berhasil, pasukan dan bala tentara iblis akan diangkat posisinya menjadi pengganti iblis.
 
Langkah kedua: Diajak pada perbuatan bid’ah

Jika langkah pertama tidak berhasil, manusia diajak pada perbuatan bid’ah. Perbuatan ini lebih disukai oleh iblis daripada dosa besar atau pun maksiat lainnya. Karena bahaya bid’ah itu:

1⃣ membahayakan agama seseorang,

2⃣ membahayakan orang lain, jadi ikut-ikutan berbuat sesuatu yang tidak ada tuntunan,

3⃣ orang yang berbuat bid’ah akan sulit sadar untuk taubat karena ia merasa amalannya selalu benar,

4⃣ bid’ah itu menyelisihi ajaran Rasul dan selalu mengajak untuk menyelisihi ajaran beliau.

Setan yang menggoda seperti ini pun juga akan diangkat sebagai pembantu iblis jika telah berhasil menyesatkan manusia dalam hal ini.
 
Langkah ketiga: Diajak pada dosa besar (al-kabair)

Kalau langkah kedua tidak berhasil, setan akan mengajak manusia untuk melakukan dosa besar, lebih-lebih jika ia adalah seorang alim (berilmu) dan diikuti orang banyak. Setan lebih semangat lagi menyesatkan alim semacam itu supaya membuat manusia menjauh darinya, maksiat semacam itu pun akan mudah tersebar, dan akan dirasa pula bahwa maksiat itu malah mendekatkan diri pada Allah.

Yang berhasil menyesatkan manusia dalam hal ini, dialah yang nanti akan menjadi pengganti iblis.

Langkah keempat: Diajak dalam dosa kecil (ash-shaghair)

Jika setan gagal menjerumuskan dalam dosa besar, setan akan mengajak pada dosa kecil. Dosa kecil ini juga berbahaya.

إياكم ومحقرات الذنوب كقوم نزلوا في بطن واد فجاء ذا بعود وجاء ذا بعود حتى انضجوا خبزتهم وإن محقرات الذنوب متى يؤخذ بها صاحبها تهلكه

“Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil. (Karena perumpamaan hal tersebut adalah) seperti satu kaum yang singgah di satu lembah, lalu datanglah seseorang demi seorang membawa kayu sehingga masaklah roti mereka dengan itu. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika akan diambil pemiliknya, maka ia akan membinasakannya.”
📚 (HR. Ahmad, 5: 331, no. 22860. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Maksud hadits, jika dosa kecil terus menumpuk dan tidak terhapus, maka itu akan membinasakan. Di sini tidak disebutkan dosa besar karena jarang terjadi di masa silam dan dosa besar memang benar-benar dijaga agar tidak terjerumus di dalamnya. Demikian dijelaskan oleh Al-Munawi.

Imam Al-Ghazali menyebutkan, dosa kecil lama-lama bisa menjadi besar karena:

1⃣ menganggap remeh dosa kecil tersebut,

2⃣ terus menerus dalam berbuat dosa. Karena ingatlah yang namanya dosa ketika seseorang menganggap itu begitu besar (berbahaya), menjadi kecil di sisi Allah. Sebaliknya, ketika dosa itu dianggap remeh, maka menjadi besar di sisi Allah. (Dinukil dari Faidh Al-Qadir, 3: 127) 

Langkah kelima: Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)

Namun karena sibuk dengan yang mubah mengakibatkan luput dari pahala. Jika setan tidak mampu menggoda dalam tingkatan kelima ini, maka seorang hamba akan benar-benar tamak pada waktunya. Ia akan tahu bagaimanakah berharganya waktu. Ia pun tahu ada nikmat dan ada akibat jelek jika tidak menjaganya dengan baik.

Jika tidak mampu dalam langkah kelima, maka setan beralih pada langkah yang keenam. 

Langkah keenam: Disibukkan dalam amalan yang kurang afdhal, padahal ada amalan yang lebih afdhal

Setan akan menggoda manusia supaya ia luput dari pahala amalan yang lebih utama dan ia terus tersibukkan dengan yang kurang afdhal.

Mengenal enam langkah ini seharusnya membuat kita bisa melakukan prioritas dalam bneramal dan mencari manakah yang paling diridhai oleh Allah.
📚 Pembahasan di atas kami sarikan dari Badai’ul Fawaid (3: 381 – 385) karya Ibnul Qayyim rahimahullah. Moga bermanfaat.

📑 Sumber : Artikel Rumaysho.Com
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

اللهم صَل على محمد وعلى محمد.

10 GOLONGAN WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA
-------------------------------------------------------------------------
Diriwayatkan oleh Muslim dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menyatakan ‘sesungguhnya penghuni surga yang paling sedikit adalah kaum wanita’.

Dalam kisah Isra’ Mi’rajnya Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wa Sallam juga dijelaskan bahwa Rasulullaahu 'Alaihi Wa Sallam banyak melihat kaum wanita di neraka. Begitu sulitkah seorang wanita masuk surga? Tidak. Ada banyak jalan mudah jika wanita mau mengamalkannya.

Apa saja yang harus dilakukan agar wanita dirindukan oleh surga?

1). Wanita Yang Taat Menjalankan Agama.

Siapa yang tak kenal istri Fir'aun, seorang wanita yang taat berpegang teguh dengan agama Allah subhanahu wata'ala sekalipun dia hidup di bawah seorang suami yang kafir.
Allah subhanahu wata'ala memberi gambaran yang indah dalam firmanNya : " Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang - orang yang beriman , ketika ia berkata , " Ya Rabbku , bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Firdaus , dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim " ( QS. At - Tahrim 66 : 11 ) .

2). Wanita yang berhias dengan amal saleh .
" Sesungguhnya laki - laki dan perempuan yang muslim, laki - laki dan perempuan yang mukmin, laki - laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki - laki dan perempuan yang benar , laki - laki dan perempuan yang sabar, laki - laki dan perempuan yang khusyuk, laki - laki dan perempuan yang berpuasa, laki - laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki - laki dan perempuan yang banyak menyebut ( nama ) Allah , Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar ( QS Al - Ahzab. 33 : 35 ) .

3). Wanita Yang Bagus Dalam Mendidik Anak Perempuan.

Aisyah radhiyallahu anha berkata , " Ada seorang wanita yang datang menemuiku sambil membawa kedua putrinya . Dia datang untuk meminta . Saat itu aku tidak punya apapun selain sebutir kurma .

Akhirnya aku tetap memberikannya kepada wanita tersebut. Lantas wanita tadi membelah sebutir kurma menjadi dua untuk diberikan kepada kedua putrinya. wanita tersebut tidak makan sama sekali, kemudian berdiri dan pergi.

Lalu Nabi shallallahu alaihi wasallam masuk menemuiku, maka aku pun menceritakan perihal wanita tersebut, mendengar hal tersebut lantas Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa diuji dengan anak - anak perempuan dengan sesuatu , kemudian dia tetap berbuat baik kepada mereka, maka anak - anak perempuan tersebut bisa menjadi penghalang baginya dari api neraka "

4). Wanita Yang Shalat Lima Waktu, Puasa Ramadhan, Dan Menjaga Kehormatannya.

Jalan menuju surga bagi kaum wanita sangat terbuka lebar. Di antara amalan yang dapat mengantarkan seorang wanita ke dalam surga adalah dengan menjaga shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluan dan kesucian dirinya serta taat kepada suami .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Apabila wanita shalat lima waktu , puasa bulan Ramadhan, ia menjaga kemaluannya , menaati suaminya , maka akan dikatakan padanya , " Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki "

5). Wanita Yang Sabar Menerima Penyakit .

Menurut hadits Atha ' bin Abi Rabbah radhiyallahu anhu berkata : Ibnu Abbas radhiyallahu anhu pernah bercerita kepadaku , " Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita penghuni surga ? Ada seorang wanita yang datang ke Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam dan berkata , " Wahai Nabi , aku menderita penyakit sejenis ayan , bila penyakit itu kumat aku tidak sadar sampai membuka auratku , berdo'alah kepada Allah agar menyembuhkanku ,

Nabi shollallahu alaihi wasallam berkata , Bila kamu mau bersabar maka bagimu surga , tetapi bila tidak maka aku bisa mendo'akanmu kepada Allah . ' Wanita tadi menjawab . ' Baiklah aku bersabar , tetapi do'akan agar aku tak sampai membuka aurat . ' Nabi shollallahu alaihi wasallam pun mendo'akannya . "

6).
Wanita Yang Tidak Pernah Menyakiti Siapapun .

Abu Hurairah ra berkata . " Ada yang bertanya kepada rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ' Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam dan puasa di siang hari serta bersedekah juga, tetapi dia menyakiti tetangganya dengan lisannya ! '

Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab , " Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka ! ' Mereka bertanya kembali , ' Di sana ada seorang wanita yang hanya shalat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju , tetapi dia tidak pernah menyakiti siapa pun ? ' Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab . ' Dia penghuni surga ' .

7). Wanita Yang Selalu Mencari Keridhaan Suami .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Maukah kalian aku beritahukan tentang para wanita penghuni surga ? Yaitu wanita yang pengasih, banyak anak, dan berperilaku baik . Jika ia dizalimi (suaminya marah kepadanya ), atau ia berbuat zalim ( kepada suaminya ) ia akan berkata, " Ini tanganku berada di tanganmu . Aku tidak bisa memejamkan mataku sampai engkau ridha padaku " .

😎. Wanita Yang Taat Kepada Suami Dalam Hal Kebaikan.

Hushain bin Muhshin radhiyallahu anhu berkata : Seseorang telah menceritakan kepadaku , " Aku pernah datang menemui rasulullah shollallahu alaihi wasallam untuk sebuah kebutuhan , rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata , Ada apa ini , apakah engkau punya suami ? ' Aku menjawab , Ya , rasulullah shallallahu alaihi wasallam kembali bertanya , Bagaimana ketaatanmu padanya ? Aku menjawab. Aku tidak pernah meremehkan ketaatan dan penganbdian kepadanya , kecuali jika aku tidak mampu .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab , Lihatlah dirimu, sejauh mana kedudukanmu di mata suamimu, dia adalah surga dan neraka bagimu .

9). Wanita Yang Menyayangi Binatang.
Alkisah, ada seekor anjing sedang berada di sekitar sumur air. Anjing itu hampir - hampir mati karena kehausan. Tidak jauh dari sumur , ada seorang wanita pezina dari kalangan Bani Israil.

Lantas, dengan sigap wanita itu pun melepas sepatunya dan mengambil air dari sumur , kemudian meminumkan air itu ke anjing tersebut. Akhirnya , wanita tersebut diampuni Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena perbuatannya ( memberi minum anjing ) .

10). Wanita Yang Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Allah subhanahu wata'ala berfirman : Dan orang - orang yang beriman , lelaki dan perempuan , sebagian mereka ( adalah ) menjadi penolong bagi sebagian yang lain . Mereka menyuruh ( mengerjakan ) yang ma'ruf , mencegah dari yang munkar , mendirikan shalat , menunaikan zakat , dan mereka taat kepada Allah dan Rasul - Nya . Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaknsana . ( QS. At - Taubah 9 : 71 )

Syaikh Ibnu Utsaimin ra mengatakan , " Di dalam ayat ini terdapat dalil bahwasanya tugas amar ma'ruf nahi munkar bukan hanya khusus untuk laki - laki saja , bahkan kaum wanita juga wajib untuk memerintahkan kebaikan dan mencegah dari yang munkar .

Akan tetapi , hal itu dilakukan di medannya kaum wanita , perkumpulan kaum wanita , bukan di perkumpulan kaum pria atau di pasar yang banyak kaum lelakinya . "

Dari berbagai Sumber
Semoga bermanfaat bisa memotivasi, khususnya untuk ana dan saudariku semua

Baarakallahu fiikum
SHOLAT SETELAH WUDHU SEBAB TERAMPUNI DOSA
https://t.me/Sunnah_ittiba

Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri melaksanakan dua rakaat dengan tidak mengucapkan pada dirinya (konsentrasi ketika shalat), maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, no. 160 dan Muslim, no. 22)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Di dalamnya ada anjuran shalat dua rakaat setelah berwudhu.”

Yang dianjurkan adalah melaksanakan langsung setelah berwudhu.

Imam Nawawi rahimahullah berkomentar, “Dianjurkan dua rakaat setelah wudhu karena ada hadits shahih tentang itu.” (Al-Majmu Syarh Al-Muhadzab, 3:545)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Dianjurkan shalat dua rakaat setelah berwudhu meskipun pada waktu yang dilarang untuk shalat, hal itu dikatakan oleh Syafi’iyyah.” (Al-Fatawa Al-Kubra, 5:345)

Zakariya Al-Anshari dalam kitab ‘Asna Al-Mathalib (1:44) mengatakan, “Dianjurkan bagi yang berwudhu, shalat dua rakaat setelah wudhu pada waktu kapan pun.”

Sumber https://rumaysho.com/19520-kumpulan-amalan-ringan-01-shalat-sunnah-wudhu.html
•┈┈┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈┈┈•



🔰 HUKUM MENDENGAR
AL QURAN HINGGA KETIDURAN
https://t.me/Sunnah_ittiba

Termasuk adab dalam mendengarkan Al Qur'an adalah diam dan tidak tersibukan dengan hal yang lainnya :

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

*“Apabila dibacakan al-Quran, perhatikanlah dan dengarkanlah, agar kalian mendapatkan rahmat.” (QS. al-A’raf: 204)*

Namun jika ia mendengar MP3 murottal AlQur'an sambil tidur bahkan matanya sampai lelap maka itu tidak mengapa syaikh Utsaimin Rahimahullah mengatakan

*“Sebagian orang berkata kepadaku: saya tidak bisa tidur kecuali dengan mendengar Al Qur’an.*

Syaikh menjawab : " Jika demikian maka tidak masalah. Jika ia sudah berbaring, menunggu tertidur dan tidak mengerjakan apa-apa lalu ia mendengarkan Al Qur’an, maka tidak mengapa. Dan meminta pertolongan dengan kalamullah (Al Qur’an) untuk perkara-perkara mubah yang diinginkan, hukumnya mubah. Tidak ada masalah”.

(Liqa Baabil Maftuh, 146/9)


📲 Instagram : @foto.video.islam
.
.
🎥 @kajiansyaikh


•┈┈┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈┈┈•