Ittiba' Sunnah
1.95K subscribers
4.76K photos
1.18K videos
77 files
7.38K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Cara mencari Rahmat Kasih sayang Allah
🎙️Ustadz Lutfi Abdul Jabbar Hafizahullah

Follow
@me_ittiba
@me_ittiba
@me_ittiba

Collab With
Collaboration With :
@thequran_verse
@tauhidsunnah_id
@meniti_assunnah
@feri.abushanum
@me_ngaji

#ustadzluthfiabduljabbar #ustadzlutfiabduljabbar #rahmat #rahmatallah #hidayah #kuasaallah
◎❅◎  بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🔰 Ittiba'Sunnah 🔰

🗓 Sabtu

   ❅20 Muharram 1446 H
   ❅27 Juli 2024 M

https://t.me/Sunnah_ittiba

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima

📚📚

MENUNDUKKAN HAWA NAFSU DEMI KETAATAN

Allah ﷻ berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)

Seseorang mukmin sejati akan mengalahkan hawa nafsu dan keinginan orang yang dicintainya demi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena ketetapan Allah dan sunnah Rasulullah pasti yang terbaik untuk hamba-Nya, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam perkara kemaksiatan.

🌐 https://rumaysho.com/12601-menundukkan-hawa-nafsu-demi-mengikuti-ajaran-nabi.html
KETAATAN

https://t.me/Sunnah_ittiba

Ibnu Katsir rohimahullahu Ta'ala berkata,

الله تعالى يعطي المال من يحب ومن لا يحب ويضيق على من يحب ومن لا يحب وإنما المدار في ذلك على طاعة الله في كل من الحالين إذا كان غنيا بأن يشكر الله على ذلك وإذا كان فقيرا بأن يصبر

Sesungguhnya Allah Ta’ala memberikan harta :
- kepada orang yang Dia cintai, dan
- kepada orang yang tidak Dia cintai.

Dia pun menyempitkan rezeki :
- kepada orang yang Dia cintai, dan
- kepada orang yang tidak Dia cintai.

Barometer dalam permasalahan ini tiada lain adalah KETA’ATAN kepada Allah Ta’ala dalam dua kondisi tersebut.

Apabila seseorang diberi kekayaan, maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah atas hal tersebut. Namun jika ia berada dalam kemiskinan, maka hendaknya ia bersabar.

( Tafsir Ibnu Katsir 8/388 )

ref : https://bbg-alilmu.com/archives/64954
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,

https://t.me/Sunnah_ittiba

“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.

Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”

Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).

🌐 muslim.or.id
📷 @mahasiswa.salafxx
🇺 🇳 🇹 🇦 🇮 🇦 🇳  🇭 🇮 🇰 🇲 🇦 🇭 

https://t.me/Sunnah_ittiba
                       
🗞🥎📚 *DIANTARA TANDA KEMULIAAN JIWA SESEORANG*

✍🏻 Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata:

ﺟﻮﻫﺮ ﺍﻟﻤـــــــﺮﺀ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ:
ﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔـــــﻘـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ ﺃﻧﻚ ﻏﻨﻲ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻐﻀـﺐ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﺭﺍﺽ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.

*"Kemuliaan jiwa seseorang ada pada tiga perkara* :

▪️ Menyembunyikan kefakiran hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan.
▪️ Menyembunyikan kemarahan hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha.
▪️ Menyembunyikan penderitaan hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak."

📚 *Manaqib asy-Syafi'i, jilid 2 hlm. 188*

📑  WhatsApp Salafy Indonesia
✋🏻⚠️🪙‼️ *HATI-HATILAH DARI PERKARA YANG BISA MERUSAK HATI*

https://t.me/Sunnah_ittiba

✍🏻 Al-Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata,

أصلحوا قلوبكم تستقم ألسنتكم وتستقم جوارحكم ، لا بد من العناية بإصلاح القلوب بالتزام الصدق وبالإخلاص والتوبة والإنابة ومراقبة الله عز وجل

Perbaikilah hati kalian, niscaya lisan-lisan kalian akan istiqamah, anggota badan kalian akan istiqamah. Kita harus memfokuskan pembenahan hati, dengan terus menerus berlaku jujur, ikhlas, bertobat, inabah, dan senantiasa merasa diawasi Allah Azza wa Jalla.

والحذر من الرياء
والحذر من الحسد
والحذر من الحقد
والحذر مما يفسد القلب

● Hati-hati dari riya
● hati-hati dari hasad
● hati-hati dari dengki
● hati-hati dari perkara yang bisa merusak hati.

📚 *Maraatib al-Hidayah, Mafasid Al-Kadzib dalam Al-Majmu' Ar-Raa`iq hlm. 202-203*

📑  WhatsApp Salafy Indonesia
MELAWAN MUSUH DARI KALANGAN MANUSIA DAN SETAN
https://t.me/Sunnah_ittiba

Dalam menghadapi musuh dari kalangan manusia, caranya dengan sabar dan berbuat baik kepadanya. Kita menghadapi keburukannya dengan kebaikan. Hal ini supaya dia tidak jadi memusuhi, bahkan bisa jadi teman yang baik. Adapun musuh dari setan, tidak ada cara kecuali meminta perlindungan kepada Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan hal tersebut dalam tiga tempat. Pertama di surah Al-A’raf ayat 199-200:

“Jadilah engkau pemaaf dan perintahkanlah untuk berbuat baik, serta berpalinglah dari orang-orang bodoh. Dan apabila setan datang menggoda, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf[7]: 199-200)

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah: ‘Wahai Rabbku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau wahai Rabbku, agar mereka tidak mendekatiku.'” (QS. Al-Mu’minun[23]: 96-98)

Lihatlah, ketika musuhnya adalah manusia, kita diperintahkan untuk menolak perbuatan mereka dengan cara yang lebih baik. Tetapi ketika musuhnya setan, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah.

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antaramu dan dia menjadi seperti teman yang setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan keculai kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. Dan jika setan datang menggodamu, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fussilat[41]: 34-36)

selengkapnya di: rodja.id/5aw
💥🔥 𝗕𝗘𝗕𝗘𝗥𝗔𝗣𝗔 𝗞𝗛𝗨𝗥𝗔𝗙𝗔𝗧, 𝗧𝗔𝗛𝗔𝗬𝗨𝗟,  𝗕𝗜𝗗'𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗦𝗬𝗜𝗥𝗜𝗞

https://t.me/Sunnah_ittiba

👥 Sebagian masyarakat kita ada yang masih memperycayai hal-hal berikut di bawah ini :

Jika tanaman hias tertentu (bunga sri rejeki) yang ditanam dalam tempat bunga berdaun lebat, dianggap akan dapat rezeki

Membuat bubur merah dan putih sebagai syarat dalam suatu upacara supaya sukses.

Memasang / menusuk Cabai dan Bawang dengan lidi untuk penolak hujan.

Memasang jimat-jimat, rajah / wafaq / isim, bertuliskan arab atau lainnya di atas pintu masuk agar segala unsur yang jahat tidak bisa masuk. Atau membawa jimat-jimat.

Burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik.... Kupu-kupu masuk rumah tanda akan ada tamu yang akan datang.

Bulu landak, gunting, pisau, cermin, daun jerangau untuk mengusir hantu anak.

Memukul benda -benda, nampan, dandang, panci, kentongan, nyiru, dll kalau ada anak yang hilang (katanya disembunyikan mahluk halus), atau kalau ada gerhana.

Kunang-kunang penjelmaan kuku mayat.

Jika kulit bergerak (kedutan dibawah mata dll) menandakan ada sesuatu yang akan terjadi.

Jika kendaraan membawa mayat, atau menabrak kucing akan sial.

Rumah yang dibangun salah letak, tidak sesuai arah feng sui akan menimbulkan kesialan.

Salah memberi nama pada anak menyebabkan sering sakit. Atau wajahnya sama dengan orang tuanya si anak harus dijual pura-pura (lewat upacara).

Jika perempuan makan pisang kembar, anaknya nanti kembar.

Perempuan hamil /ngidam tidak boleh makan sembarangan, seperti kepiting nanti jalannya atau usahanya selalu mundur, sebab kepiting jalannya mundur dll. Kalau anak balita air liurnya selalu ngeces (menetes), berarti ibunya waktu ngidam dulu ada yang tidak kesampaian keinginannya.

Jika seseorang tersedak, tergigit lidah atau tergigit bibir, tandanya ada orang yang membicarakan dia.

Tangan kanan gatal, akan dapat uang.

wanita hamil dilarang keluar di saat terjadi gerhana.

Suara burung Gagak tanda kesialan/ada yang mau meninggal

Masuk ketempat yang angker/ hutan/lembah, izin dulu kepada datuk/mahkluk penguasanya.

Hataman Al-Quran dengan Telor-telor yang dihiasi.

Anak lahir bulan safar harus ditimbang dengan buah-buahan atau lain-lain.

Anak laki-laki lahir diberi anting-anting emas sebelah kalau kakaknya meninggal.

Supaya anak cepat berjalan, kakinya dipukul dengan sejenis ikan, atau pelepah pisang.

Anak kecil diberi kapur di dahi (kening) atau dibelakang kuping, diberi arang bekas kuali, kunyit agar tidak kesindiran.

Menghambur Beras Kuning pada acara –acara yang dianggap sakral

Memberi lampu penerangan pada ari-ari, tembuni bayi yang baru lahir. Dan memberi garam, merica, bahkan buku dan pensil di dalam tembuni.

🌍 Hijrahdarisyirikdanbid'ah

🤞🏻 Perbaikilah diri

👥 Jarang sekali manusia mengetahui bahwa hal-hal di atas termasuk kesyirikan dan kebanyakan orang selalu menyepelekan hal ini dengan sering mengucapkannya . Padahal Allah Ta’ala telah berfirman yang artinya,
”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni dosa yang berada di bawah syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
📚 (QS. An Nisa [4]: 116).

🤞🏻 Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi kita untuk mempelajari aqidah di mana perkara ini sering dilalaikan dan jarang dipelajari oleh kebanyakan manusia.

Aqidah adalah poros dari seluruh perkara agama. Jika aqidah telah benar, maka perkara lainnya juga akan benar. Jika aqidah rusak, maka perkara lainnya juga akan rusak.

🤞🏻 Hendaknya pula kita memperbaiki diri dengan selalu memikirkan terlebih dahulu apa yang kita hendak ucapkan. Ingatlah sabda Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam,
”Boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah namun tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah mengangkat derajatnya. Namun boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah dan tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah memasukkannya dalam neraka.”
📚 (HR. Bukhari)
🤞🏻 Jika kita sudah terlanjur melakukan syirik yang samar ini, maka leburlah dengan do’a yang pernah diucapkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam: ’Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika sya’an wa ana a’lamu wa astaghfiruka minadz dzanbilladzi laa a’lamu’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyukutakan-Mu dengan sesuatu padahal aku mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang tidak aku   sadari).
📚 (HR. Ahmad).

🌍 RumayshoCom
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

💧🕋💫 *AKU MENDATANGI-MU DENGAN AIR MATA...*

https://t.me/Sunnah_ittiba

Ya Allah...tidak ada satupun yang tersembunyi di mata-Mu...sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui siapa diriku yang sebenarnya...

Terlalu banyak dosa yang aku kerjakan...
Terlalu banyak maksiat yang aku lakukan...
Terlalu banyak waktu yang aku lalaikan...
Terlalu banyak nikmat yang tidak aku syukuri...
Terlalu banyak orang yang telah aku zhalimi...

Alangkah malunya diri yang banyak dosa...
Alangkah hinanya diri yang banyak maksiat...
Alangkah kotornya diri yang banyak kesalahan...

Tapi...

Engkau masih memberikan diriku kesempatan menengadahkan tangan kepada-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan memohon rahmat dan ampunan-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan mengemis dan menangis di hadapan-Mu...

Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosaku...
Jangan Engkau cabut hidayah dan taufik-Mu...
Berilah taubat sebelum aku wafat...
Mendapatkan rahmat-Mu saat aku wafat...
Mendapatkan ampunan-Mu setelah wafat...

Aku orang yang malang yang membutuhkan...
Yang meminta pertolongan dan perlindungan...
Gemetar, takut serta mengakui dosa-dosa...

Aku memohon kepada-Mu seperti orang miskin...
Berdoa sepenuh hati seperti pendosa yang hina...
Dengan permohonan orang yang takut lagi buta...

Ya Allah, aku mendatangi-Mu dengan air mata...
Yang air matanya tumpah karena-Mu...
Yang tubuhnya merendah kepada-Mu...
Yang menghinakan diri di hadapan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendosa yang mengharapkan ampunan atas segala kejahatan dirinya, maka berikanlah ampunan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendurhaka yang mengharapkan rahmat atas segala kemaksiatan dirinya, maka karuniakanlah rahmat-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang ahli maksiat yang mengharapkan belas kasihan-Mu atas kesalahan dirinya, maka curahkanlah kasih sayang-Mu.....

Ya Allah...apabila telah tiba masa kematianku...maka wafatkanlah diriku dalam keadaan Islam...dalam keadaan berdzikir...dalam kerinduan berjumpa dengan-Mu...dan dalam keadaan husnul khatimah...

Oh...alangkah bahagianya…seandainya maut menjemput sedang berurai air mata...merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan dan rindu akan perjumpaan dengan-Nya…

Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Bismillah

Aqidah Ahlussunnah Dalam Kitab Maqalat Islamiyin_

https://t.me/Sunnah_ittiba

𝗠𝗜𝗗𝗕

Pernah dengar kitab maqolat islamiyin?

Ini adalah kitab yang ditulis oleh imam Abul Hasan Al Asy’ari.

Di kitab maqolat islamiyin yang ditahqiq oleh Muhammad Muhyidin Abdul Hamid cetakan Maktabah Ashriyah tahun 1411H di halaman 345-350 Abul Hasan Al Asy’ari menyebutkan bab khusus tentang keyakinan Ashhabul Hadits dan Ahlussunnah.

Di halaman 345 beliau berkata :

هذه حكاية جملة قول أصحاب الحديث وأهل السنة

“Berikut ini adalah penyebutan sejumlah pendapat Ashhabul Hadits dan Ahlussunnah.”

Lalu beliau menyebutkannya. Diantaranya beliau berkata:

وأن الله على عرشه كما قال: (الرحمن على عرشه استوى) وأن له يدين بلا كيف كما قال : (خلقت بيدي) (بل يداه مبسوطتان) وأن له عينين بلا كيف كما قال: (تجري بأعيننا) وأن له وجها كما قال: (ويبقى وجه ربك ذوا الجلال والإكرام)

"Dan bahwa Allah beristiwa di atas Arasy sebagaimana firman-Nya: (Ar Rahman beristiwa di atas Arasy-Nya). Dan bahwa Dia memiliki dua tangan tanpa boleh bertanya bagaimana bentuknya. Sebagaimana firman-Nya: (Aku telah menciptakan dengan dua tangan-Ku) dan firman-Nya: (Justeru kedua tangan-Nya terbuka). Dan bahwa Dia memiliki dua mata, tanpa boleh bertanya bagaimana bentuknya. Sebagaimana firman-Nya (Kapal itu berlayar dengan pengawasan mata Kami). Dan bahwa Dia memiliki wajah sebagaimana firman-Nya: (Dan kekal wajah Rabbmu pemilik keagungan dan kemuliaan).”

Di halaman 346 beliau berkata:

ويقولون إن القران كلام الله غير مخلوق والكلام فى اللفظ والوقف من قال باللفظ أو بالوقف فهو مبتدع عندهم لا يقال اللففظ بالقران مخلوق ولا غير مخلوق

“Mereka berkeyakinan bahwa Al Quran adalah firman Allah dan bukan makhluk. Dan pembicaraan lafadz atau waqaf, artinya siapa yang mengatakan dengan lafadz atau dengan waqaf maka dia adalah ahlul bid’ah menurut mereka. Tidak boleh dikatakan: pelafazan dengan al qur’an adalah makhluk, juga tidak boleh dikatakan: bukan makhluk.”

Di halaman 348 beliau berkata:

ويصدقون بالأحاديث التى جاءت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أن الله ينزل إلى سماء الدنيا

“Dan mereka membenarkan hadits hadits yang berasal dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wasallam yaitu bahwa Allah turun ke langit dunia.”

Setelah menyebutkan keyakinan keyakinan ashhabul hadits dan ahlussunnah. Di halaman 350 beliau mengakhiri dengan mengatakan:

وبكل ما ذكرنا من قولهم نقول وإليه نذهب وما توفيقنا إلا بالله

"Dan kamipun berpendapat dengan semua yang kami sebutkan dari keyakinan mereka dan kepadanya kami berangkat dan tidaklah taufik kami kecuali dengan izin Allah.”

Jadi inilah keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah sebenarnya menurut imam Abul Hasan Al Asy’ari. Rahimahullah.

Ustadz Badru Salam Lc. Hafidzahullah