Ittiba' Sunnah
1.95K subscribers
4.69K photos
1.16K videos
77 files
7.26K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
🌹Bismillah ...

Sebesar apapun dosa
sebanyak apapun salah dan khilaf
selagi ruh belum sampai kerongkongan
masih ada waktu untuk bertaubat...

https://t.me/Sunnah_ittiba

meski seorang pendosa sekalipun
bertaubatlah...
karena Rahmat Allaah lebih besar dari murkaNya...

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ كَتَبَ في كِتابِهِ فَهو عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ إنَّ رَحْمَتي غَلَبَتْ غَضَبِي

“Ketika Allaah Ta’ala menetapkan takdir para makhluk, Allaah Ta’ala menulis dalam kitab-Nya (Lauhul Mahfuzh). Yang kitab tersebut ada di sisi-Nya, di atas Arsy. Allaah menuliskan, ‘sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku''
(HR. Bukhari no. 3194).

Allaah Ta'ala berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allaah. Sesungguhnya Allaah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
(QS. Az Zumar : 53-54).

Dalam ayat lain disebutkan,

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ

“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allaah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?”
(QS. At-Taubah : 104)

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allaah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nisa’ : 110).

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145) إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allaah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allaah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allaah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.”
(QS. An Nisa’ : 145-146).

Kemudian setelah itu, Allaah Ta’ala berfirman,

أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allaah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allaah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al Maidah : 74)

Di dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allaah berfirman:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

“Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu dengan sepenuh itu pula ampunan.”
(HR. At-Tirmidzi no.3540)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

"Sesungguhnya Allaah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di kerongkongan".
(HR. At Tirmidzi no. 3537)

Wallahu a'lam

🟢🟣🟤
MACAM-MACAM DOA UNTUK MEMOHON AMPUNAN DARI BERBAGAI KESALAHAN & DOSA (MENZHALIMI DIRI SENDIRI)

https://t.me/Sunnah_ittiba
💟 *KETIKA WANITA MUSLIMAH NAKSIR/JATUH CINTA KEPADA LAKI-LAKI AJNABI* 💟

_Materi : Fiqih Wanita_

‌‌‎﷽

🌴🌴🌴
Tentu saja yang kami maksudkan di sini bukanlah cinta dalam maknanya yang luas, seperti cinta Allah, cinta negara, cinta terhadap manusia secara umum. Yang kami maksudkan di sini adalah istilah yang telah tersebar di kalangan masyarakat, yakni cinta antara seorang lelaki dan wanita.

🌴🌴🌴
Cinta yang disyariatkan adalah cinta antara suami dan istri. Adapun cinta dari seorang lelaki asing, maka itu adalah sangat tertolak. Karena cinta seperti itu merupakan buah dari banyak pelanggaran yang terakumulasi dalam waktu yang lama.

🌴🌴🌴
Jika pada awalnya rasa cinta muncul dari pandangan, maka sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengharamkan pandangan seperti ini. Allah menegaskan pengharaman ini karena ia menyeret pada perilaku zina. Fakta ini telah terbukti sehingga tidak dapat lagi diperdebatkan atau ditawar.

🌴🌴🌴
Banyak ayat Al Qur’an yang mengulangi larangan terhadap kaum wanita meskipun sebenarnya mereka juga telah tercakup dalam larangan terhadap kaum mukminin secara umum, karena lafazh “Orang-orang yang beriman” itu telah mencakup kaum lelaki dan wanita. Jadi, jika Allah mengatakan, “Hai orang-orang beriman”, maka seruan ini ditujukan kepada seluruh kaum mukminin, lelaki dan wanita.

📜Allah Ta’ala berfirman,

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِم

*“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya.”*

_📚QS. An-Nur : 30_

📜Dan, Allah Ta’ala juga berfirman,

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِن

*“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya.”*

_📚QS. An-Nur : 31_

🌴🌴🌴
Dan jika rasa cinta itu muncul karena pembicaraan yang lama, perlakuan yang lembut, dan saling rayu antara lelaki dan wanita, maka sesungguhnya Islam telah mengharamkan itu semua.

🌴🌴🌴
Cinta akan tumbuh di antara lelaki dan wanita jika masing-masing dari mereka telah terbiasa satu sama lain. Hal seperti ini tidak dikenal di dalam Islam kecuali di antara suami istri. Peribahasa mengatakan, *“Cinta lahir dan mati dengan kebiasaan.”*

🌴🌴🌴
Sesungguhnya cinta seperti ini haram dan akan menyeret kepada hal haram yang lebih besar darinya. Jika seorang wanita muslimah terjerumus ke dalam cinta seperti ini, maka itu merupakan hukuman baginya atas perbuatannya yang telah berlebihan dan melampaui batas-batas halal saat ia berhubungan dengan lelaki asing yang tidak diridhai oleh penciptanya dan tidak sejalan dengan ajaran agamanya.

🌴🌴🌴
Jika ia ingin melepaskan diri darinya, hendaknya ia menyesal dan meohon ampunan kepada Rabbnya serta bertaubat sebagaimana taubatnya dari dosa-dosa lain. Dan saat itu, cinta semu ini akan mati dengan membiasakannya sebagaimana ia tumbuh dengan membiasakannya jika wanita tersebut kembali kepada kebenaran dan konsisten menjalankan agamanya. Lalu, ia menjaga dirinya untuk tidak lagi bertemu atau memandang ataupun berbincang-bincang, dan menyibukkan dirinya dengn ketaatan kepada Rabbnya.

🌴🌴🌴
Namun, jika ia tetap meneruskan perilakunya, maka berarti itu merupakan kegigihan dalam melakukan maksiat dan mengikuti hawa nafsu yang senantiasa menyuruh kepada keburukan dan tunduk kepada kekuasaan setan secara perlahan, dan semua itu akan menghantarkannya kepada kejatuhan.

🌴🌴🌴
Berapa banyak wanita yang karena cinta tersebut harus menikah dengan lelaki yang tidak pantas sehingga ia hidup menderita? Berapa banyak lelaki yang memanfaatkan cinta seorang wanita untuk menistakannya? Berapa banyak wanita yang tersungkur di tengah jalan sebelum sampai kepada tujuannya dan mewujudkan impiannya, pernikahan. Ia hilang dan disesatkan. Seluruh janji seolah menguap dan ia menderita kerugian yang tak terbatas. Dan cinta semu itu menjadi alasan dari setiap kesalahan yang ia lakukan, dan cinta itu pulalah yang menjadi penyebab utama dari seluruh musibah yang menimpanya.

Padahal, jika ia mampu berfikir, seharusnya ia memotong benang kejahatan itu sejak awal, dan menjauh dari setiap jurang dan jalan yang menghantarkannya ke sana.
📜Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا

*“Dan janganlah kalian mendekati zina.”*

_📚QS. Al-Isra’ : 32_

🌴🌴🌴
Mendekati zina berarti melakukan mukadimah atau pembuka menuju zina. Dan, cinta yang terjadi antara seorang lelaki dengan wanita asing merupakan salah satu mukadimah terbesarnya. Pada zaman ini, cinta yang mereka maksudkan sangat berkaitan erat dengan hubungan suami istri. Anda hampir tidak dapat melihatnya terpisah. Cinta seperti ini hampir tidak dikenal dan tidak dapat digambarkan kecuali dengan adanya hubungan tersebut.

🌴🌴🌴
Berdasarkan ini, maka wanita-wanita abad duapuluh ini jika telah mencintai seseorang dan tulus dengan cintanya, ia akan bersedia menyerahkan hal termahal yang dimilikinya, yakni kehormatannya. Tidak ada yang dapat melindunginya dari itu selain dengan mengikuti manhaj Islam dan menaati Rabb dari seluruh kaum lelaki dan wanita.

———————————————

🖨 Diketik ulang dari buku “50 Larangan bagi Wanita yang Sering Dilanggar” karya Hasan Zakariya Fulaifil

✢✢✢✢✢ ✎ ✢✢✢✢✢

🌏 Muslimah.Or.Id
JUMAT PETANG: KESUNGGUHAN MENCARI
https://t.me/Sunnah_ittiba

Tidaklah dikatakan bersungguh-sungguh bila dilakukan hanya sekadarnya tanpa kegigihan upaya untuk mencari

Ibnul Qoyyim rahimahullah menyampaikan,

Dahulu Sa’id bin Jubair apabila selesai shalat ashar pada hari Jumat, tidaklah ia mengajak berbicara seorang pun hingga matahari tenggelam, upaya bersungguh-sungguh mencari waktu terkabulnya doa (Zadul Ma’ad 1/394)

-sahabatilmu-
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Apakah Anak Hasil zina Berhak Dapat Warisan dari Ayah Biologisnya?
🎙️ Ustadz Rizal Yuliar Putrananda

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba

Link
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

Collaboration With
@silentreminder
@abumalik_alfaruq
@kajiansunnahlampung
@feri.abushanum
@sunnah.vidgram

#ustadzyuliarputrananda #anakzina #anakhasilzina #ayahbiologis #warisan #harta #hartagonogini #zina
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

🚫 PERLUKAH CEMAS DARI DOA KEJELEKAN ORANG LAIN ❓️

✍️ Al-'Allama Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata,

"Janganlah kamu merasa cemas terhadap doa kejelekan dari orang yang mendoakan untukmu tanpa adanya alasan yang benar, karena yang Maha Mengabulkan doa ialah Allah ta'ala. Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan menolong orang zalim selamanya."

📚 Syarh Bulughul Maram (jilid 1/hlm. 476).
➖️➖️➖️➖️➖️➖️➖️➖️
‏قال العلامة ابن العثيمين

فلا تخف من دُعاء مَن يدعو عليك بِغير حق، لأنّ المُسْتجِيب للدعاء هو الله عزّ وجل، وأنّهُ سبحانه وتعالى لا ينصر الظالم أبداً

📚 شرح بلوغ المرام (٤٧٦/١).

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
Forwarded from Abu Abdil Bar
JANGAN TERTIPU DENGAN CASING !!
.
Cadar, Celana cingkrang dan Jenggot sekarang memang sudah membooming meski di tempat-tempat tertentu ada yang masih aneh.
.
Tapi perlu menjadi perhatian yaa!!!!
Casing boleh sama tapi isi kepala bisa jauh berbeda.
.
Ya kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang yg masih berfikir negatif dengan penampilan sunnah itu, karena ada oknum-oknum tertentu yg mencorengnya.
Bahkan boleh jadi mereka mengembel-embeli diri mereka dg mengikuti sunnah tapi aqidah dan manhajnya bisa jadi jauh dari sunnah atau menyimpang.
.
Kalau namanya dianggap aneh, dicela karena berusaha mengamalkan sunnah apalagi dengan casing sudah sunnatullaah lah, namanya kita hidup di zaman akhir di mana sunnah akan dianggap asing oleh masyarakat.
Ah, ini tidak ada apa-apanya.
Para ulama salaf dahulu ujiannya luar biasa, bukan hanya dicela tapi sampai disiksa dan dibunuh.
.
Dan masih beruntung jauh harusnya lebih bersyukur, hidup di negara tidak terlalu dikekang masalah pakaian, bahkan bebas ke mana saja tanpa takut dibunuh semisalnya.
Bahkan ada saudara kita yg lain sampai diperkosa semisalnya.
.
Tujuaan kita sama, berharap surga-Nya Allah Ta'ala.
Masalah tampilan, ada juga yg masih tertipu dalam mengambil rujukan ilmu karena gelar di belakangnya atau termehek-mehek dengan pembawaannya dalam ceramahnya, apalagi sekedar melihat casingnya.
.
Lihatlah justru padahal tidak sedikit juga namanya tidak bergelar dibelakangnya, bahkan mungkin mereka berdakwah dipelosok tapi aqidah dan manhajnya sudah terpercaya.
.
Wallahu a'lam.
.
Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
@me_ittiba
@backtosalafushshalih_

Link
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

#kuburiyyun #kuburiyun #khurafat #syirik #bidah #cadar #cadarcantik #cadartali #cadarbandana #jenggot #celanacingkrang #gufron
🇲 🇺 🇹 🇮 🇦 🇷 🇦   🇺 🇱 🇦 🇲 🇦 
                       
💧🔥🕌  *KRITERIA MANUSIA TERBAIK & TERBURUK*

☝️💬 Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh :

sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan bagus amalannya dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya dan jelek amalannya.

💥 Sungguh setiap mayit pasti akan menyesal, mayit yang baik dia menyesal karena tidak bisa bertambah amalannya dan mayit yang jelek dia menyesal karena tidak diberi kesempatan untuk bertaubat.

✍️ Sumber :
Liqaa Ar Ramadhaniyah 526

◾️قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله:

إن خير الناس من طال عمره وحسن عمله، وشر الناس من طال عمره وساء عمله، إن كل ميت يموت يندم، فإن كان محسنا ندم أن لا يكون ازداد، وإن كان مسيئا ندم أن لا يكون استعتب.

📙 اللقاءات الرمضانية (ص526).

📑 Kajian Islam Temanggung
🍃🌅🌏 *TANDA SEORANG YANG IKHLAS*

🔹 Ibrahim bin Adham berkata :

“Seseorang yang cinta kemasyhuran berarti dia tidak jujur kepada Allah.”

🔹 al-Hafizh adz-Dzahabi mengatakan ketika mengomentari ucapan diatas : “Saya katakan :

“Tanda seorang yang ikhlas yang terkadang menyukai kemasyhuran tanpa dia sadari, adalah ketika dia dikritik kesalahannya, maka dia tidak merajuk (yaitu tidak marah) ataupun berusaha membela dirinya.

Bahkan mengakuinya dan mendoakannya : “Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan kepadaku aibku.” dan dia tidak merasa bangga dengan dirinya yang tidak menyadari akan aibnya, bahkan tidak menyadari kalau dia tidak menyadari hal itu (menyukai kemasyhuran) karena ini merupakan penyakit yang kronis.”

📚 Siyar A'lamin Nubala’ 7/393


ﻗﺎﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺩﻫﻢ: 

“ ﻣَﺎ ﺻَﺪﻕ َﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺒﺪٌ ﺃَﺣَﺐَّ ﺍﻟﺸُّﻬﺮﺓ”

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ ﻣﻌﻠِّﻘﺎ: ﻗﻠﺖ:

ﻋَﻼَﻣَﺔ ُﺍﻟﻤُﺨﻠِﺺِ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪ ﻳُﺤِﺐُّ ﺷُﻬﺮَﺓً، ﻭﻻ ﻳﺸﻌﺮُ ﺑﻬﺎ، ﺃﻧّﻪ ﺇﺫﺍ ﻋُﻮﺗﺐ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻻ ﻳَﺤْﺮَﺩُ ‏(ﺃﻱ: ﻻ ﻳﻐﻀﺐ‏) ﻭﻻ ﻳُﺒَﺮِّﺉُ ﻧﻔﺴَﻪُ،

ﺑﻞ ﻳﻌﺘﺮﻑ ﻭﻳﻘﻮﻝ: ﺭﺣﻢَ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻫﺪﻯ ﺇﻟﻲَّ ﻋُﻴﻮﺑﻲ، ﻭﻻ ﻳَﻜُﻦْ ﻣﻌْﺠﺒﺎً ﺑﻨﻔﺴِﻪ؛ ﻻ ﻳﺸﻌﺮُ ﺑﻌﻴﻮﺑﻬﺎ، ﺑﻞ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ ﺃﻧّﻪ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ، ﻓﺈﻥّ ﻫﺬﺍ ﺩﺍﺀٌ ﻣﺰﻣﻦٌ.

📚 ‏ﺳﻴﺮ ﺃﻋﻼﻡ ﺍﻟﻨﺒﻼﺀ ﻟﻠﺬﻫﺒﻲ 7/ 393


📑 WA Ashhaabus Sunnah

اصحاب الســنة
Bismillah

📎 MATA PENGKHIANAT

Dalam artikel kali ini kita membahas tentang maksiat mata yang akan kita sebut sebagai ‘mata pengkhianat.

APA ITU MATA PENGKHIANAT ?

Pengkhianatan adalah sebuah perilaku yang amat tercela. Sangat menyakitkan hati. Apalagi bila dilakukan oleh orang terdekat. Tidak ada satupun di antara kita yang mau dijuluki si pengkhianat. Walaupun barangkali kita pernah berkhianat, atau bahkan sering berkhianat. Loh, kapan?

Mari kita perhatikan firman Allah ta’ala berikut,

“يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ”

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada”. (QS. Ghafir (40): 19)

🎙️ Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan maksud ayat di atas,

"Yaitu seorang lelaki yang sedang bersama dengan teman-temannya. Lalu lewatlah wanita di depan mereka. Lelaki tersebut berpura-pura menundukkan pandangan mata. Bila merasa teman-temannya tidak memperhatikannya, maka dia melirik wanita tadi. Namun jika ia khawatir mereka memergokinya, maka iapun kembali menundukkan mata. Sungguh Allah mengetahui keinginan hatinya untuk melihat aurat wanita tersebut”.
(Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (no. 17396))

Itulah pengkhianatan mata. Berbeda antara kondisi yang dikesankan kepada orang lain dengan kondisi sebenarnya. Dia mengesankan seakan sangat shalih dan selalu menjaga matanya dari hal haram. Padahal realitanya tidak demikian. Dia hanya berpura-pura belaka.

CARA MENGATASI PENGKHIANATAN MATA

Untuk mengatasi kebiasakan buruk pengkhianatan mata ini, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Tingkatkan Muraqabah
Muraqabah adalah salah satu ibadah mulia dalam Islam. Kurang lebih maknanya adalah merasa selalu diawasi Allah ta’ala. Sebab Dia mengetahui apapun yang kita kerjakan. Perbuatan baik maupun buruk. Dirahasiakan ataupun dilakukan di depan khalayak.

Allah ta’ala berfirman,

“إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى”

"Sungguh Dia mengetahui yang terang dan tersembunyi”.
(QS. Al-A’la (87): 7)

Banyak di antara kita merasa malu manakala ketahuan orang lain berbuat jelek. Namun anehnya tidak merasa malu manakala dilihat Allah ta’ala berbuat jelek. Seakan-akan di matanya penilaian manusia lebih berharga dibanding penilaian Sang Penguasa alam semesta.

2. Ingat, yang Halal Lebih Nikmat
Manakala godaan datang untuk melihat atau merasakan hal yang haram, maka lawanlah! Dengan cara mengingat bahwa yang halal itu jauh lebih nikmat dibanding yang haram.

💠 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ”

"Setiap engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, sungguh Dia pasti akan menggantikan untukmu sesuatu yang lebih baik”.
(HR. Ahmad dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Albaniy)

📝 Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA حفظه الله تعالى

Sumber: muslim.or.id