Rezeki Healing
1.93K subscribers
7.25K photos
39 videos
2 files
4.01K links
Setiap orang pasti menginginkan diberi kemudahan rezeki.

Ada orang yang mendapatkan rezekinya setelah dia berusaha dengan sangat keras.

Ada lagi yang luar biasa, yaitu orang yang didatangi oleh rezeki.

Rezeki Healing Memberikan Kuncinya
Download Telegram
Resume Training Rezeki Healing Chapter Surabaya Jatim I
Hotel Choice City Surabaya
21 April 2019

Strategi Menjemput Rezeki Berkah

#Taqwa (Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya)

Allah berfirman, artinya :

“… Dan barangsiapa yang bertakwakepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. …” (QS. Ath Thalaaq : 2 – 3)

Pemilik rezeki adalah Allah. Jika kita ingin rezeki yang luas maka harus dekat dengan Sang pemilik rezeki. Jika rezeki kita sempit, maka bertakwalah kepada Allah agar diberikan jalan keluar.

#Istighfar & banyak memohon ampun

Lawan dari ketaqwaan adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dibuat dapat menjadi penghalang bagi turunnya rezeki. Rasulullah bersabda :

“… dan seorang hamba dicegah baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR at-Tirmizi)

Oleh karena itu, taubat dan banyak-banyak beristighfar dapat membantu memperlancar jalannya rezeki.
Dan ini adalah salah satu amalan yang dijamin oleh Allah sendiri dan ditegaskan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikitpun mengenai istighfar.

Rasulullah bersabda :

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (HR Ahmad & Abu Daud)

#Bekerja (berdagang) dengan jujur (amanah)

Bekerja adalah salah satu amal utama dalam menjemput rezeki. Bekerja harus profesional dan sungguh-sungguh.

Rasulullah bersabda :

“Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan”. (HR. Ad-Dailami)

Bekerja dengan amanah dan sebaik-baiknya tentu akan mendatangkan rezeki. Namun, jika kita ingin membuka pintu rezeki yang lebih luas, maka kita harus berdagang/bisnis.

Rasulullah bersabda :

“Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (HR. Ahmad)

#Kontinyu Sholat Dhuha

Orang yang rajin mengerjakan sholat dhuha dengan ikhlas karena Allah akan tercukupi rezekinya.

Rasulullah Saw. dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR al-Hakim dan Thabrani)

Shalat Dhuha juga merupakan wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. “Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah Saw. memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat dhuha dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir” (H.R. Bukhari dan Muslim)

#Menyambung Tali Silaturahim

Rasulullah bersabda, artinya :

”Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohim.” (HR. Bukhori Muslim)

Menjadi orang yang mempunyai hubungan baik terutama terhadap sanak saudara tentu akan memudahkan baginya untuk mendapatkan rezeki. Sudah lumrah dan sangat dianjurkan dalam agama bahwa menolong (bersedekah) kepada saudara itu lebih diutamakan daripada menolong orang lain. Hubungan keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnis keluarga. Jadi, dengan hubungan kekeluargaan yang baik, seseorang cenderung akan lebih banyak rezekinya.

Hubungan yang paling wajib dijaga adalah hubungan dengan orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amal utama. Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi SAW: “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah ) untuknya.” (HR al-Hakim dan ad-Dailami)

#Infaq, Shodaqah, hadiah & menolong orang lemah

Inilah fakta yang aneh tapi nyata. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka be
POLA MENJEMPUT REZEKI BERKAH

#Taqwa (Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya)

Allah berfirman, artinya :

“… Dan barangsiapa yang bertakwakepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. …” (QS. Ath Thalaaq : 2 – 3)

Pemilik rezeki adalah Allah. Jika kita ingin rezeki yang luas maka harus dekat dengan Sang pemilik rezeki. Jika rezeki kita sempit, maka bertakwalah kepada Allah agar diberikan jalan keluar.

#Istighfar & banyak memohon ampun

Lawan dari ketaqwaan adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dibuat dapat menjadi penghalang bagi turunnya rezeki. Rasulullah bersabda :

“… dan seorang hamba dicegah baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR at-Tirmizi)

Oleh karena itu, taubat dan banyak-banyak beristighfar dapat membantu memperlancar jalannya rezeki.
Dan ini adalah salah satu amalan yang dijamin oleh Allah sendiri dan ditegaskan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikitpun mengenai istighfar.

Rasulullah bersabda :

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (HR Ahmad & Abu Daud)

#Bekerja (berdagang) dengan jujur (amanah)

Bekerja adalah salah satu amal utama dalam menjemput rezeki. Bekerja harus profesional dan sungguh-sungguh.

Rasulullah bersabda :

“Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan”. (HR. Ad-Dailami)

Bekerja dengan amanah dan sebaik-baiknya tentu akan mendatangkan rezeki. Namun, jika kita ingin membuka pintu rezeki yang lebih luas, maka kita harus berdagang/bisnis.

Rasulullah bersabda :

“Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (HR. Ahmad)

#Kontinyu Sholat Dhuha

Orang yang rajin mengerjakan sholat dhuha dengan ikhlas karena Allah akan tercukupi rezekinya.

Rasulullah Saw. dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR al-Hakim dan Thabrani)

Shalat Dhuha juga merupakan wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. “Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah Saw. memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat dhuha dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir” (H.R. Bukhari dan Muslim)

#Menyambung Tali Silaturahim

Rasulullah bersabda, artinya :

”Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohim.” (HR. Bukhori Muslim)

Menjadi orang yang mempunyai hubungan baik terutama terhadap sanak saudara tentu akan memudahkan baginya untuk mendapatkan rezeki. Sudah lumrah dan sangat dianjurkan dalam agama bahwa menolong (bersedekah) kepada saudara itu lebih diutamakan daripada menolong orang lain. Hubungan keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnis keluarga. Jadi, dengan hubungan kekeluargaan yang baik, seseorang cenderung akan lebih banyak rezekinya.

Hubungan yang paling wajib dijaga adalah hubungan dengan orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amal utama. Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi SAW: “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah ) untuknya.” (HR al-Hakim dan ad-Dailami)

#Infaq, Shodaqah & menolong orang lemah

Inilah fakta yang aneh tapi nyata. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka berikanlah sesuatu kepada orang lain. Jika kita ingin mendapatkan ikan yang besar maka berikanlah ikan yang keci
POLA MENJEMPUT REZEKI BERKAH

#Taqwa (Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya)

Allah berfirman, artinya :

“… Dan barangsiapa yang bertakwakepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. …” (QS. Ath Thalaaq : 2 – 3)

Pemilik rezeki adalah Allah. Jika kita ingin rezeki yang luas maka harus dekat dengan Sang pemilik rezeki. Jika rezeki kita sempit, maka bertakwalah kepada Allah agar diberikan jalan keluar.

#Istighfar & banyak memohon ampun

Lawan dari ketaqwaan adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dibuat dapat menjadi penghalang bagi turunnya rezeki. Rasulullah bersabda :

“… dan seorang hamba dicegah baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR at-Tirmizi)

Oleh karena itu, taubat dan banyak-banyak beristighfar dapat membantu memperlancar jalannya rezeki.
Dan ini adalah salah satu amalan yang dijamin oleh Allah sendiri dan ditegaskan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikitpun mengenai istighfar.

Rasulullah bersabda :

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (HR Ahmad & Abu Daud)

#Bekerja (berdagang) dengan jujur (amanah)

Bekerja adalah salah satu amal utama dalam menjemput rezeki. Bekerja harus profesional dan sungguh-sungguh.

Rasulullah bersabda :

“Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan”. (HR. Ad-Dailami)

Bekerja dengan amanah dan sebaik-baiknya tentu akan mendatangkan rezeki. Namun, jika kita ingin membuka pintu rezeki yang lebih luas, maka kita harus berdagang/bisnis.

#Kontinyu Sholat Dhuha

Orang yang rajin mengerjakan sholat dhuha dengan ikhlas karena Allah akan tercukupi rezekinya.

Rasulullah Saw. dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR al-Hakim dan Thabrani)

Shalat Dhuha juga merupakan wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. “Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah Saw. memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat dhuha dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir” (H.R. Bukhari dan Muslim)

#Menyambung Tali Silaturahim

Rasulullah bersabda, artinya :

”Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohim.” (HR. Bukhori Muslim)

Menjadi orang yang mempunyai hubungan baik terutama terhadap sanak saudara tentu akan memudahkan baginya untuk mendapatkan rezeki. Sudah lumrah dan sangat dianjurkan dalam agama bahwa menolong (bersedekah) kepada saudara itu lebih diutamakan daripada menolong orang lain. Hubungan keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnis keluarga. Jadi, dengan hubungan kekeluargaan yang baik, seseorang cenderung akan lebih banyak rezekinya.

Hubungan yang paling wajib dijaga adalah hubungan dengan orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amal utama. Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi SAW: “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah ) untuknya.” (HR al-Hakim dan ad-Dailami)

#Infaq, Shodaqah & menolong orang lemah

Inilah fakta yang aneh tapi nyata. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka berikanlah sesuatu kepada orang lain. Jika kita ingin mendapatkan ikan yang besar maka berikanlah ikan yang kecil sebagai umpan untuk mendapatkan ikan yang jauh lebih besar.
POLA MENJEMPUT REZEKI BERKAH

#Taqwa (Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya)

Alloh berfirman, artinya :

“… Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. …” (QS. Ath Thalaaq : 2 – 3)

Pemilik rezeki adalah Alloh. Jika kita ingin rezeki yang luas maka harus dekat dengan Sang pemilik rezeki. Jika rezeki kita sempit, maka bertakwalah kepada Alloh agar diberikan jalan keluar.

#Istighfar & banyak memohon ampun

Lawan dari ketaqwaan adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dibuat dapat menjadi penghalang bagi turunnya rezeki. Rasulullah bersabda :

“… dan seorang hamba dicegah baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR at-Tirmizi)

Oleh karena itu, taubat dan banyak-banyak beristighfar dapat membantu memperlancar jalannya rezeki.
Dan ini adalah salah satu amalan yang dijamin oleh Alloh sendiri dan ditegaskan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikitpun mengenai istighfar.

Rasulullah bersabda :

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Alloh akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (HR Ahmad & Abu Daud)

#Bekerja (berdagang) dengan jujur (amanah)

Bekerja adalah salah satu amal utama dalam menjemput rezeki. Bekerja harus profesional dan sungguh-sungguh.

Rasulullah bersabda :

“Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan”. (HR. Ad-Dailami)

Bekerja dengan amanah dan sebaik-baiknya tentu akan mendatangkan rezeki. Namun, jika kita ingin membuka pintu rezeki yang lebih luas, maka kita harus berdagang/bisnis.

#Kontinyu Sholat Dhuha

Orang yang rajin mengerjakan sholat dhuha dengan ikhlas karena Alloh akan tercukupi rezekinya.

Rasulullah dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR al-Hakim dan Thabrani)

Shalat Dhuha juga merupakan wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. “Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat dhuha dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

#Menyambung Tali Silaturahim

Rasulullah bersabda, artinya :

”Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohim.” (HR. Bukhori Muslim)

Menjadi orang yang mempunyai hubungan baik terutama terhadap sanak saudara tentu akan memudahkan baginya untuk mendapatkan rezeki. Sudah lumrah dan sangat dianjurkan dalam agama bahwa menolong (bersedekah) kepada saudara itu lebih diutamakan daripada menolong orang lain. Hubungan keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnis keluarga. Jadi, dengan hubungan kekeluargaan yang baik, seseorang cenderung akan lebih banyak rezekinya.

Hubungan yang paling wajib dijaga adalah hubungan dengan orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amal utama. Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Rasulullah : “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Alloh ) untuknya.”
(HR al-Hakim dan ad-Dailami)

#Infaq, Shodaqah & menolong orang lemah

Inilah fakta yang aneh tapi nyata. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka berikanlah sesuatu kepada orang lain. Jika kita ingin mendapatkan ikan yang besar maka berikanlah ikan yang kecil sebagai umpan untuk mendapatkan ikan yang jauh lebih besar.