PONPES ASSUNNAH BATU
8.1K subscribers
819 photos
162 videos
6 files
2.83K links
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
Download Telegram
•••﷽•••

SAUDARAKU BERTANYALAH KEPADA ULAMA' KIBAR

قال العلامة المحدث ربيع_بن_هادي_المدخلي -حفظه الله-:

Berkata Al 'Allamah Al Muhaddits Rabi' bin Hadi Al Madkhali Hafidzahullah -beliau seorang yang dijuliki Asy Syaikh Al Albani sebagai 'Pemegang bendera ilmu Jarah wa Ta'dil zaman ini'-,

أُوجِّه إخواننا أن يتّجهوا بأسئلتهم إلى الأكابر من العلماء الذين عرفوا بالصدق والإخلاص وحب دين الله الحق

"Aku mengarahkan saudara-saudara kami, agar menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mereka kepada ulama' Kibar (pen- besar Ilmu dan pengalaman dakwahnya), yang mereka dikenal jujur, ikhlas, dan mencintai agama Allah yang benar ini."

📚 •|
اللـبـاب صـ٣٥ |•

✒️[Sumber :
Kitab Al-Lubab halaman : 35]

▫️▫️▫️
#ulama
Gabung Channel
t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
💎🖋️ JANTUNG ILMU DI SETIAP GENERASI

✒️ Bagian Kedua
💎 Generasi Setelah Sahabat

✏️ Al Imam Ali bin Al Madini rahimahullah berkata,

نظرت فإذا الإسناد يدور على ستة، فلأهل المدينة ابن شهاب الزهري ت (١٢٤)، ولأهل مكة عمرو بن دينار ت (١٢٦)، ولأهل البصرة قتادة بن دعامة السدوسي ت (١١٧)، ويحيى بن أبي كثير ت (١٣٢)، ولاهل الكوفة أبو إسحاق السبيعي ت (١٢٧)، وسليمان بن مهران الأعمش ت (١٤٨).
ثم صار علم هؤلاء الستة إلى أصحاب الاصناف ممن صنف، فلاهل المدينة مالك بن أنس، ومحمد بن إسحاق، ومن أهل مكة عبد الملك بن عبد العزيز بن جريج، وسفيان بن عيينة، ومن أهل البصرة سعيد بن أبي عروبة، وأبو عوانة الوضاح بن خالد، وشعبة بن الحجاج، ومعمر بن راشد، ومن أهل الكوفة سفيان بن سعيد الثوري، ومن أهل الشام عبد الرحمن الأوزاعي، ومن أهل واسط هشيم بن بشير.
ثم انتهى علم هؤلاء الثلاثة من أهل البصرة، وعلم الاثني عشر إلى ستة: إلى يحيى بن سعيد القطان، ويحيى بن زكريا بن أبي زائدة، ووكيع بن الجراح، ثم صار علم هؤلاء إلى ثلاثة: إلى عبد الله بن المبارك، وعبد الرحمن بن مهدي، ويحيى بن آدم.

"Aku perhatikan, ternyata sanad (rantai narasi hadits dan ilmu)¹ beredar di enam orang.

Jadi, untuk penduduk Madinah, ada Ibnu Syihab Az Zuhri (w. 124 H).

Untuk penduduk Mekkah ada Amr bin Dinar (w. 126 H).

Untuk penduduk Bashrah ada Qotadah bin Di'amah As Sadūsi (w. 117 H) dan Yahya bin Abi Katsir (w. 132 H).

Untuk penduduk Kufah ada Abu Ishaq As Sabī'i (w. 127 H), dan Sulaiman bin Mihrān Al A'masy (w. 148 H).

Kemudian ilmu enam orang ini terkumpul kepada beberapa orang yang ahli berkarya tulis.

Maka untuk penduduk Madinah ada Malik bin Anas dan Muhammad bin Ishaq.

Dari Mekkah ada Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij dan Sufyan bin Uyainah.

Dari orang-orang Bashrah ada Sa'id bin Abi 'Arubah, Abu Awānah Al Wadhdhāh bin Khalid, Syu'bah bin Al Hajjāj, dan Ma'mar bin Rasyid.

Dari orang-orang Kufah ada Sufyan bin Said Ats Tsauri.

Dari orang-orang Syam ada Abdurrahman Al Auzā'i.
Dari orang-orang Wasit ada Husyaim bin Basyīr.

Kemudian ilmu tiga orang Bashrah itu dan dua belas lainnya terkumpul kepada enam orang, yaitu:

Yahya bin Sa'id Al Qaththān, Yahya bin Zakariyya bin Abi Zaidah, dan Waki' bin Al Jarrah.

Kemudian ilmu tiga orang ini berakhir kepada:

Abdullah bin Al Mubarak, Abdurrahman bin Mahdi, dan Yahya bin Adam"."


✒️ Kitab Al 'Ilal, karya Al Imam Ali bin Al Madini rahimahullah
•••━═══📚═══━•••


¹) Sanad merupakan sebuah metode yang diupayakan oleh para ulama untuk menyampaikan sebuah narasi ilmu, terutama hadits nabi ﷺ. Dengannya, Allah menjaga agama Islam ini, dan Allah menjadikan sanad termasuk karakteristik dan keistimewaan umat Islam terkait ilmu bahkan esensi agama di tengah-tengah umat Islam sendiri.
Abdullah bin Al Mubarak rahimahullah berkata,

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء

"Sanad itu bagian dari agama, kalau saja tidak ada sanad, pastinya setiap orang akan menyampaikan apa yang dia inginkan."

✍️
Sembari Mancing. Bersama santri Takmili As Sunnah |
Kamis, 25 Rajab 1444 H

▫️▫️▫️
#ilmu #imam_kaum_muslimin #ulama #jantung_ilmu
• Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🚧⛰️🔥 BENARKAH ASY SYAIKH AL-ALBANI MENGAGGAP ZIARAH KUBUR ITU BID'AH

✍️ (Menjawab Tuduhan dan Membantah Tipuan)

▫️▫️▫️

📌 Berikut transkrip ucapan dari Asy-Syaikh Al-Albani secara utuh di alinea pertama:

📜 Beliau berkata,

نحن قلنا مرارا وتكرارا ولسنا الآن بحاجة إلى تفصيل ما تكرر فنقول بإيجاز

“Kami sudah katakan berulang kali, sekarang kita sudah tidak perlu untuk merinci hal yang sudah berulang-ulang, maka kami katakan dengan lugas:

زيارة الأحياء للأموات يوم العيد من محدثات الأمور لأنه يعني تقييد ما أطلقه الشارع ، الشارع الحكيم قال في الحديث الصحيح ( كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها تذكركم الآخرة ) .

Ziarah orang hidup kepada orang mati pada hari 'Ied termasuk perkara baru yang dibuat-buat dalam agama, karena itu berarti membatasi apa yang dibebaskan oleh Asy-Syāri' (Pembuat Syari'at, yaitu Allah dan Rasul-Nya, pent.) Asy-Syāri' yang bijaksana telah bersabda dalam hadits shahih,

Dahulu aku melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka ketahuilah, berziarahlah kalian ke kubur, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.❞”

✒️ Lihat lebih lengkap:

https://www.alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=4810

━═══📚═══━

🖊️ Sangat jelas sekali yang ditegaskan oleh beliau, bahwa yang dinilai bid'ah adalah ketika mengkhususkan dan mengistimewakan ziarah kubur di hari 'Iedul Fitri.

📜 Hal tersebut sejatinya sudah diiperkuat oleh fatwa Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah, beliau berkata dalam fatwanya,

هذا العمل بدعة لم يكن في عهد الرسول ﷺ أن يعتاد زيارة القبور في يوم العيد وإنما أمر النبي ﷺ بزيارة القبور أمرا مطلقا عاما فقال ﷺ:
(كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها فإنها تذكركم الآخرة).
فينبغي للإنسان أن يزور القبور كل وقت سواء في الليل أو في النهار وليس ذلك مقيدا بوقت من الأوقات لا في يوم الجمعة ولا في يوم العيد بل قد نقول إنه كلما قسى قلبه ونسي الآخرة فينبغي له أن يخرج إلى المقابر ويزورها لأجل أن تذكره بالآخرة كما ذكر رسول الله ﷺ في قوله (فإنها تذكركم الآخرة).

Amalan ini merupakan bidah, tidak pernah ada di zaman Rasulullah ﷺ tradisi ziarah kubur pada hari 'Ied, Rasulullah ﷺ hanya memerintahkan berziarah kubur dengan perintah mutlak yang umum. Beliau sabdakan,

Sesungguhnya aku dahulu melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kuburan, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.

Maka semestinya untuk seorang menziarahi kubur di setiap waktu, baik itu di malam hari ataupun di siang hari, dan amalan itu tidak terikat dengan satu waktu saja, tidak di hari Jum‘at tidak pula di hari raya, bahkan bisa saja kita katakan: 'Bahwa setiap kali hati itu mengeras dan lupa akan akhirat, jiwa ini harus keluar menuju kuburan dan menziarahinya agar mengingatkan kembali kepada akhirat', sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabda beliau,

❝Karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.❞”

✒️ [Fatāwā Nūr 'ala ad-Darb (9/2)]

▫️▫️▫️
#ziarah_kubur
#fatwa #ulama
Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📜📋 KUMPULAN FATWA ULAMA SEPUTAR IBADAH KURBAN (Bag. 1) 🌿🥩

▫️▫️▫️

1⃣ Hukum ibadah kurban ketika mampu.

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

الأضحية ﺳﻨﺔ ﻣﺆﻛﺪﺓ، ﺗﺸﺮﻉ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﻭاﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺗﺠﺰﺉ ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ، ﻭﻋﻦ اﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻬﺎ.

“Kurban itu hukumnya sunnah yang ditekankan, disyariatkan bagi lelaki maupun perempuan, dan mencukupi untuk seorang lelaki beserta penghuni rumahnya (keluarganya, pen) begitu pula perempuan beserta keluarganya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/38

2⃣
Urutan keutamaan hewan kurban.

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

ذكر الفقهاء أنه إذا ضحى بالبهيمة كاملة فالأفضل الإبل، ثم البقر، ثم الغنم، والضأن أفضل من الماعز، أما إذا ضحى بسبع من البدنة أو البقرة فإن الغنم أفضل والضأن أفضل من الماعز.

“Para ahli fikih menyatakan bahwasanya seorang ketika hendak menyembelih hewan kurban satu ekor utuh, maka yang paling utama adalah seekor unta, kemudian seekor sapi kemudian seekor kambing, domba lebih utama daripada kambing kacang. Adapun ketika dia berkurban 1/7 hewan kurban, baik berupa unta maupun sapi, maka seekor kambing itu yang lebih utama (daripada 1/7 unta maupun sapi, pen), begitu pula domba lebih utama daripada kambing kacang.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/34

3⃣ Kapan saja waktu penyembelihan kurban yang sesuai tuntunan syariat?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

أما الوقت: فإن الأضحية لها وقت محدد لا تشرع قبله ولا بعده.
ووقتها: من فراغ صلاة العيد إلى مغيب الشمس ليلة الثالث عشرة، فتكون الأيام أربعة: هي يوم العيد وثلاثة أيام بعده.

“Adapun waktu pelaksanaannya, maka sembelihan kurban itu memiliki waktu terbatas yang tidak disyariatkan di hari sebelumnya maupun setelahnya.
Waktunya adalah dari selesai shalat Idul Adha, hingga terbenamnya matahari malam tanggal 13, sehingga semuanya berjumlah 4 hari; yaitu hari Id (tanggal 10) dan 3 hari setelahnya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/12

4⃣ Apa saja syarat pada hewan kurban?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

👈 الشرط الأول: أن تكون من بهيمة الأنعام: وهي الإبل والبقر والغنم، ضأنها ومعزها، فمن ضحى بشيء غير بهيمة الأنعام لم تقبل منه، مثل أن يضحي الإنسان بفرس، أو بغزال، أو بنعامة، فإن ذلك لا يقبل منه...
👈 الشرط الثاني: أن تبلغ السن المعتبر شرعا:
وهي في الضأن: ستة أشهر.
وفي المعز: سنة.
وفي البقر: سنتان.
وفي الإبل: خمس سنوات.
👈 الشرط الثالث: أن تكون سليمة من العيوب المانعة من الإجزاء:
وهي أربعة: أجاب بها النبي ﷺ حيث سئل: ماذا يتقى من الضحايا؟ فقال: «أربع: العوراء البين عورها، والمريضة البين مرضها، والعرجاء البين عرجها، والعجفاء التي لا تنقي»

👉 Syarat pertama: Hendaknya dari jenis bahímatul an'ám, yaitu unta, sapi, dan kambing; dari jenis domba maupun kambing kacangnya.
Maka orang yang hendak berkurban dengan selain bahímatul an'ám tidak akan diterima darinya, seperti orang yang hendak berkurban dengan kuda, kijang atau burung unta, maka hal itu tidak akan diterima darinya...

👉 Syarat Ke-2: Harus mencapai usia yang ditentukan secara syariat, yaitu:
Domba: Usia 6 bulan.
Kambing kacang: Usia setahun.
Sapi: Usia 2 tahun. Dan,
Unta: Usia 5 tahun.

👉 Syarat Ke-3: Harus selamat dari cacat yang menyebabkan tidak layak sebagai hewan kurban.

Cacat itu ada 4, sudah dijelaskan oleh Nabi ﷺ ketika beliau ditanya: "Apa yang harus dihindari dari hewan kurban?" Beliau ﷺ menjawab,

1) Buta yang jelas kebutaannya.
2) Sakit dan jelas sakitnya.
3) Pincang dan jelas kepincangannya.
4) Kurus yang tidak memiliki sumsum tulang (sehingga lemah -pen)

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/12

5⃣ Apakah boleh menyertakan orang lain dalam pahala pada niat seorang yang berkurban?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

وأما التشريك بالثواب فلا حرج أن يضحي الإنسان بالشاة عنه وعن أهل بيته وإن كانوا كثيرين

“Adapun penyertaan dalam pahala maka tidak mengapa seorang berkurban dengan kambing untuknya dan untuk penghuni rumahnya walaupun mereka berjumlah banyak.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

▫️▫️▫️
#kumpulan #fatwa #ulama #seputar #ibadah #kurban
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📜📋 KUMPULAN FATWA ULAMA SEPUTAR IBADAH KURBAN (Bag. 2) 🌿🥩

▫️▫️▫️

6⃣ Apakah kurban seorang ayah mencukupi anak, menantu, dan cucu-cucunya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

ﺇﺫا ﻛﻨﺖ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﺴﺘﻘﻞ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺴﺎﺋﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﻉ ﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻀﺤﻲ ﻋﻨﻚ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻚ، ﻭﻻ ﺗﻜﻔﻲ ﻋﻨﻚ ﺃﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻟﺪﻙ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ؛ ﻷﻧﻚ ﻟﺴﺖ ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﺖ.

“Kalau kamu -hai si penanya- itu tinggal di rumah sendiri, maka yang disyariatkan bagimu untuk menyembelih kurban untukmu dan untuk penduduk rumahmu (keluargamu), dan tidak mencukupi untukmu sembelihan kurban ayahmu yang dia peruntukkan untuk dirinya dan penghuni rumahnya (keluarganya), karena kamu tidak berada bersama mereka dalam satu rumah.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

7⃣ Apakah satu ekor kambing mencukupi seorang beserta keluarganya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab,

ﺗﺠﺰﺉ اﻟﺸﺎﺓ اﻟﻮاﺣﺪﺓ ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻛﺎﻥ ﻳﻀﺤﻲ ﻛﻞ ﺳﻨﺔ ﺑﻜﺒﺸﻴﻦ ﺃﻣﻠﺤﻴﻦ ﺃﻗﺮﻧﻴﻦ ﻳﺬﺑﺢ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ، ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ ﻋﻤﻦ ﻭَﺣَّﺪَ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻪ ﷺ.

“Cukup satu ekor kambing untuk seorang beserta keluarganya, karena Nabi ﷺ dahulu menyembelih dua ekor kambing yang putih kehitaman yang bertanduk pada setiap tahunnya, satu darinya beliau sembelih untuk beliau dan keluarganya, dan satu yang lain untuk orang bertauhid dari umat beliau.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

8⃣ Apakah boleh satu hewan kurban untuk 2 orang yang bersaudara kandung yang tinggal bersama dalam satu rumah, yang sumber kebutuhan pokoknya satu, bersama anak-anak mereka?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

نعم يجوز ذلك يجوز أن يقتصر أهل البيت الواحد ولو كانوا عائلتين على أضحية واحدة.

“Ya, hal itu diperbolehkan, boleh satu penduduk rumah, walaupun mereka terdiri dari dua keluarga, untuk mencukupkan dengan satu hewan kurban saja.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

9⃣ Seorang bapak yang satu rumah dengan tiga orang anaknya yang seluruhnya sudah berkeluarga, dan masing-masingnya memiliki ruangan rumah khusus di dalam rumah tersebut, apakah satu hewan saja cukup?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

الذي أرى أن على كل بيت أضحية لأن لكل بيت مستقل.

“Aku berpandangan bahwa masing-masing rumah satu hewan kurban, karena masing-masingnya memiliki rumah tersendiri.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

🔟 Hukum seorang yang berkurban, kemudian menjual daging dari hewan kurbannya.

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menegaskan,

يحرم أن يبيع شيئا من الأضحية من لحم، أو شحم، أو دهن أو جلد، أو غيره؛ لأنها مال أخرجه لله فلا يجوز الرجوع فيه كالصدقة، ولا يعطي الجازر منها في مقابلة أجرته، أو بعضها؛ لأن ذلك بمعنى البيع، فأما من أهدي له شيء منها أو تصدق به عليه فله أن يتصرف فيه بما شاء من بيع وغيره.

“Haram hukumnya menjual sedikit saja dari hewan kurban, daging, lemak, minyak, ataupun kulitnya, atau selainnya; karena itu merupakan harta yang telah dia keluarkan untuk Allah, maka tidak boleh ditarik kembali layaknya sedekah. Dan tukang sembelih tidak boleh diberi dari hewan kurban untuk ditukar dengan upahnya, walaupun sebagian saja; karena itu bisa bermakna jual beli. Adapun orang yang dihadiahkan dari hewan kurban atau dia diberi sedekah dari hewan kurban tersebut, maka dia boleh saja menggunakannya sekehendaknya, baik dijual dan lainnya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/162

1⃣1⃣ Apa hukum bersedakah dengan daging kurban?

السنة للمضحي أن يأكل منها ويهدي لأقاربه وجيرانه منها ويتصدق منها.

“Sunnahnya bagi orang yang berkurban untuk memakan daging kurbannya dan dia memberinya sebagai hadiah untuk kerabatnya, dan tetangganya, begitu pula dia boleh bersedekah dengannya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/38

▫️▫️▫️
#kumpulan #fatwa #ulama #seputar #ibadah #kurban
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu