•••﷽•••
AMALAN BID'AH DI BULAN RAJAB
Al Imam Al Faqih As Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimīn rahimahullah berkata,
وأما ما يسمى بصلاة الرغائب وهي ألف ركعة في أول ليلة من رجب، أو في أول ليلة جمعة منه، فأيضا لا صحة لها وليست مشروعة.
"Adapun yang dinamai dengan shalat Ar Raghāib, yaitu shalat seratus raka'at pada malam pertama di bulan Rajab, ataupun malam Jum'at pertama bulan Rajab; maka tidak ada juga keabsahan (riwayat) nya, dan tidak disyari'atkan."
✒️ Liqa' Al Bab Al Maftūh, 217
▫️▫️▫️
#bidah #rajab
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
AMALAN BID'AH DI BULAN RAJAB
Al Imam Al Faqih As Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimīn rahimahullah berkata,
وأما ما يسمى بصلاة الرغائب وهي ألف ركعة في أول ليلة من رجب، أو في أول ليلة جمعة منه، فأيضا لا صحة لها وليست مشروعة.
"Adapun yang dinamai dengan shalat Ar Raghāib, yaitu shalat seratus raka'at pada malam pertama di bulan Rajab, ataupun malam Jum'at pertama bulan Rajab; maka tidak ada juga keabsahan (riwayat) nya, dan tidak disyari'atkan."
✒️ Liqa' Al Bab Al Maftūh, 217
▫️▫️▫️
#bidah #rajab
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🚨🔥❌ SYAWWAL HANYA MEMILIKI SATU 'IED, 'IEDUL FITRI... TIDAK ADA YANG NAMANYA 'IEDUL ABRAR‼️
▫️▫️▫️
❍ Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata,
”اليوم الثامن يسميه العامة عيد الأبرار، أي: الذين صاموا ستة أيام من شوال، ولكن هذا بدعة فهذا اليوم ليس عيدًا للأبرار، ولا للفجار.
Hari ke-8 (Syawwal) disebut masyarakat sebagai 'Iedul Abrar (hari rayanya orang-orang baik yang berbakti kepada Allah -pent.), artinya: Orang yang sudah puasa enam hari bulan Syawwal, namun ini merupakan bid'ah, karena hari ini bukan hari raya bagi orang baik, tidak pula bagi pelaku dosa.
ثم إن مقتضى قولهم، أن من لم يصم ستة أيام من شوال ليس من الأبرار، وهذا خطأ، فالإنسان إذا أدى فرضه فهذا بَر بلا شك، وإن كان بعض البر أكمل من بعض“.
Kemudian, konsekuensi dari ucapan mereka, bahwa orang yang belum berpuasa enam hari bulan Syawwal bukan termasuk orang baik, dan ini keliru, manusia yang sudah menunaikan kewajibannya maka dia adalah orang baik tanpa ragu, walaupun sebagian orang baik lebih sempurna daripada sebagian lainnya.”
✒️ [Asy Syarhul Mumti' (6/465 - 466)]
❍ Sebelumnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga sudah pernah menegaskan, beliau berkata,
اليوم الثامن من شوال ليس لأحد أن يتخذه عيدا، ولا هو عيد الأبرار، بل هو عيد الفجار، ولا يحل أن يحدث فيه المسلم شيئا من شعائر الأعياد
“Hari ke-8 bulan Syawwal tidak boleh ada yang menjadikannya hari raya, itu bukan hari 'Iedul Abrar (hari rayanya orang baik -pent.), bahkan itu merupakan hari rayanya orang fajir, tidak halal bagi setiap muslim untuk mengadakan satu dari syiar-syiar hari raya.”
✒️ [Lihat: Mukhtashar Al-Fatāwā Al-Mishriyyah (290) karya Badrud Dîn al-Ba'li]
▫️▫️▫️
#bidah #hari_raya
#idul_abrar
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
❍ Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata,
”اليوم الثامن يسميه العامة عيد الأبرار، أي: الذين صاموا ستة أيام من شوال، ولكن هذا بدعة فهذا اليوم ليس عيدًا للأبرار، ولا للفجار.
Hari ke-8 (Syawwal) disebut masyarakat sebagai 'Iedul Abrar (hari rayanya orang-orang baik yang berbakti kepada Allah -pent.), artinya: Orang yang sudah puasa enam hari bulan Syawwal, namun ini merupakan bid'ah, karena hari ini bukan hari raya bagi orang baik, tidak pula bagi pelaku dosa.
ثم إن مقتضى قولهم، أن من لم يصم ستة أيام من شوال ليس من الأبرار، وهذا خطأ، فالإنسان إذا أدى فرضه فهذا بَر بلا شك، وإن كان بعض البر أكمل من بعض“.
Kemudian, konsekuensi dari ucapan mereka, bahwa orang yang belum berpuasa enam hari bulan Syawwal bukan termasuk orang baik, dan ini keliru, manusia yang sudah menunaikan kewajibannya maka dia adalah orang baik tanpa ragu, walaupun sebagian orang baik lebih sempurna daripada sebagian lainnya.”
✒️ [Asy Syarhul Mumti' (6/465 - 466)]
❍ Sebelumnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga sudah pernah menegaskan, beliau berkata,
اليوم الثامن من شوال ليس لأحد أن يتخذه عيدا، ولا هو عيد الأبرار، بل هو عيد الفجار، ولا يحل أن يحدث فيه المسلم شيئا من شعائر الأعياد
“Hari ke-8 bulan Syawwal tidak boleh ada yang menjadikannya hari raya, itu bukan hari 'Iedul Abrar (hari rayanya orang baik -pent.), bahkan itu merupakan hari rayanya orang fajir, tidak halal bagi setiap muslim untuk mengadakan satu dari syiar-syiar hari raya.”
✒️ [Lihat: Mukhtashar Al-Fatāwā Al-Mishriyyah (290) karya Badrud Dîn al-Ba'li]
▫️▫️▫️
#bidah #hari_raya
#idul_abrar
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
📚🖋⚔ BANTAHAN TERHADAP PERNYATAAN ADANYA PEMBAGIAN BID'AH
▫️▫️▫️
هذا التقسيم أمر مخترع، لا يدل عليه دليل شرعي، بل هو نفسه متدافع؛ لأن من حقيقة البدعة أن لا يدل عليها دليل شرعي؛ لا من نصوص الشرع، ولا من قواعده.
“Bahwasannya pembagian ini (bahwa bid'ah ada yang baik dan ada yang tercela -pen) adalah perkara yang diada-adakan, tidak ada satu dalil syari'at pun yang mendukungnya, bahkan pendapat itu sendiri kontroversi; karena di antara hakikat bid'ah adalah tidak adanya dalil syar'i, baik dari redaksi syari'at, maupun dari kaedah-kaedah yang ada.
إذ لو كان هنالك ما يدل من الشرع على وجوب أو ندب أو إباحة؛ لما كان ثم بدعة، ولكان العمل داخلا في عموم الأعمال المأمور بها أو المخير فيها، فالجمع بين كون تلك الأشياء بدعا، وبين كون الأدلة تدل على وجوبها أو ندبها أو إباحتها جمع بين متنافيين.
Karena ketika di sana terdapat dalil dari syar'iat yang menunjukkan atas (sebuah hukum) wajib, sunnah, atau mubah; niscaya tidak lagi disebut bid'ah, dan tentu saja amalan tersebut masuk ke dalam kategori seluruh amalan yang diperintahkan (wajib -pen) atau dibolehkan untuk memilih (sunnah -pen), sehingga menggabungkan antara perkara tersebut adalah bid'ah, dan fakta bahwa dalil menunjukkan wajib, sunnah, dan mubahnya: merupakan penggabungan dua hal yang saling meniadakan."
✒️ [Al-I'tishām lisy Syāthibi, 1/327]
▫️▫️▫️
#bidah_hasanah
♾ Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Al-Imam Ibrahim bin Musa al-Lakhmi al-Ghirnāthi, yang lebih populer dengan sebutan asy-Syāthibi
rahimahullah
(W. 790 H) pernah menegaskan,
هذا التقسيم أمر مخترع، لا يدل عليه دليل شرعي، بل هو نفسه متدافع؛ لأن من حقيقة البدعة أن لا يدل عليها دليل شرعي؛ لا من نصوص الشرع، ولا من قواعده.
“Bahwasannya pembagian ini (bahwa bid'ah ada yang baik dan ada yang tercela -pen) adalah perkara yang diada-adakan, tidak ada satu dalil syari'at pun yang mendukungnya, bahkan pendapat itu sendiri kontroversi; karena di antara hakikat bid'ah adalah tidak adanya dalil syar'i, baik dari redaksi syari'at, maupun dari kaedah-kaedah yang ada.
إذ لو كان هنالك ما يدل من الشرع على وجوب أو ندب أو إباحة؛ لما كان ثم بدعة، ولكان العمل داخلا في عموم الأعمال المأمور بها أو المخير فيها، فالجمع بين كون تلك الأشياء بدعا، وبين كون الأدلة تدل على وجوبها أو ندبها أو إباحتها جمع بين متنافيين.
Karena ketika di sana terdapat dalil dari syar'iat yang menunjukkan atas (sebuah hukum) wajib, sunnah, atau mubah; niscaya tidak lagi disebut bid'ah, dan tentu saja amalan tersebut masuk ke dalam kategori seluruh amalan yang diperintahkan (wajib -pen) atau dibolehkan untuk memilih (sunnah -pen), sehingga menggabungkan antara perkara tersebut adalah bid'ah, dan fakta bahwa dalil menunjukkan wajib, sunnah, dan mubahnya: merupakan penggabungan dua hal yang saling meniadakan."
✒️ [Al-I'tishām lisy Syāthibi, 1/327]
▫️▫️▫️
#bidah_hasanah
♾ Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🛡⚔🖊 MEMBANTAH KEBATILAN BUKAN BENTUK MENGURUSI AIB ORANG LAIN
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menegaskan,
الردّ على الباطل - سواء بدعة قولية أو عقدية أو فعلية - هو الحق، وتركه هو العيب، وإذا قيل لمن يردّ ذلك: اشتغل بعيبك عن عيوب غيرك، قلنا لهم: وهذا من عيبي إن لم أردّ على الباطل؛ لأن الرد على الباطل واجب.
“Membantah kebatilan -sama saja apakah itu bid'ah ucapan, keyakinan, ataupun perbuatan- itulah al-Haq, meninggalkannya (yaitu; bantahan terhadap kebatilan -pen) adalah aib, ketika ada yang berkata kepada orang yang membantah kebatilan:
"Sibukkan saja dengan aibmu daripada mengurusi aib orang lain"
Maka kita jawab:
"Ini adalah aibku jika aku tidak membantah kebatilan; karena membantah kebatilan hukumnya wajib".”
✒️ [Fathu Dzil Jalāl Wal Ikråm 15/332]
▫️▫️▫️
#membantah #kebatilan #bidah
© Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menegaskan,
الردّ على الباطل - سواء بدعة قولية أو عقدية أو فعلية - هو الحق، وتركه هو العيب، وإذا قيل لمن يردّ ذلك: اشتغل بعيبك عن عيوب غيرك، قلنا لهم: وهذا من عيبي إن لم أردّ على الباطل؛ لأن الرد على الباطل واجب.
“Membantah kebatilan -sama saja apakah itu bid'ah ucapan, keyakinan, ataupun perbuatan- itulah al-Haq, meninggalkannya (yaitu; bantahan terhadap kebatilan -pen) adalah aib, ketika ada yang berkata kepada orang yang membantah kebatilan:
"Sibukkan saja dengan aibmu daripada mengurusi aib orang lain"
Maka kita jawab:
"Ini adalah aibku jika aku tidak membantah kebatilan; karena membantah kebatilan hukumnya wajib".”
✒️ [Fathu Dzil Jalāl Wal Ikråm 15/332]
▫️▫️▫️
#membantah #kebatilan #bidah
© Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🎙📈💥 MENG-HAJR DAN MENENTANG KEBIDAHAN SERTA PENGUSUNGNYA MERUPAKAN PRINSIP AGAMA ISLAM
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh Dr. Khålid bin Dhahwi adz-Dzafírí hafidzahullah mengatakan,
فهجر أهل البدع ومنابذتهم من أعظم أصول الدين التي تحفظ على المسلم دينه وتقيه شر مهالك البدع والضلالات.
"Maka, meng-hajr (berpaling dan memboikot -pen) pengusung kebid'ahan dan meninggalkan mereka, termasuk prinsip agama yang paling agung, yang dapat menjaga agama seorang muslim dan membentenginya dari kejahatan bahayanya kebid'ahan dan kesesatan."
✒️ [Ijmā‘ul ‘Ulamā' ‘Alal Hajr Wat Tahdzīr Min Ahli Ahwā', hlm. 20-21]
▫️▫️▫️
#manhaj
#bidah #pelaku_bidah
© Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh Dr. Khålid bin Dhahwi adz-Dzafírí hafidzahullah mengatakan,
فهجر أهل البدع ومنابذتهم من أعظم أصول الدين التي تحفظ على المسلم دينه وتقيه شر مهالك البدع والضلالات.
"Maka, meng-hajr (berpaling dan memboikot -pen) pengusung kebid'ahan dan meninggalkan mereka, termasuk prinsip agama yang paling agung, yang dapat menjaga agama seorang muslim dan membentenginya dari kejahatan bahayanya kebid'ahan dan kesesatan."
✒️ [Ijmā‘ul ‘Ulamā' ‘Alal Hajr Wat Tahdzīr Min Ahli Ahwā', hlm. 20-21]
▫️▫️▫️
#manhaj
#bidah #pelaku_bidah
© Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
Forwarded from PONPES ASSUNNAH BATU
•••﷽•••
AMALAN BID'AH DI BULAN RAJAB
Al Imam Al Faqih As Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimīn rahimahullah berkata,
وأما ما يسمى بصلاة الرغائب وهي ألف ركعة في أول ليلة من رجب، أو في أول ليلة جمعة منه، فأيضا لا صحة لها وليست مشروعة.
"Adapun yang dinamai dengan shalat Ar Raghāib, yaitu shalat seratus raka'at pada malam pertama di bulan Rajab, ataupun malam Jum'at pertama bulan Rajab; maka tidak ada juga keabsahan (riwayat) nya, dan tidak disyari'atkan."
✒️ Liqa' Al Bab Al Maftūh, 217
▫️▫️▫️
#bidah #rajab
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
AMALAN BID'AH DI BULAN RAJAB
Al Imam Al Faqih As Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimīn rahimahullah berkata,
وأما ما يسمى بصلاة الرغائب وهي ألف ركعة في أول ليلة من رجب، أو في أول ليلة جمعة منه، فأيضا لا صحة لها وليست مشروعة.
"Adapun yang dinamai dengan shalat Ar Raghāib, yaitu shalat seratus raka'at pada malam pertama di bulan Rajab, ataupun malam Jum'at pertama bulan Rajab; maka tidak ada juga keabsahan (riwayat) nya, dan tidak disyari'atkan."
✒️ Liqa' Al Bab Al Maftūh, 217
▫️▫️▫️
#bidah #rajab
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🔥💣🚧 MATA RANTAI DAN ASAL USUL BID'AH "AL-QURAN ADALAH MAKHLUK"
▫️▫️▫️
❍ Asy-Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdirrahim Al-Bukhari (Dosen di Fakultas Hadits di Madinah Islamic University) berkata,
ويقال: إن الجعد (الجعد بن درهم) أخذها من أبان بن سمعان وأخذها أبان من طالوت أبن أخت لبيد بن الأعصم اليهودي الذي سحر رسول الله ﷻ وطالوت أخذها من خاله لبيد بن الأعصم. فهذه هي سلالة هذه البدعة (التعطيل)، وهذا هو أصلها -نعوذ بالله من الخذلان-.
“Disebutkan bahwa al-Ja'd bin Dirham mendapatkan doktrin ini dari Aban bin Sam'an, Aban mengambilnya dari Thalut keponakan Labid bin al-A'sham orang Yahudi yang telah menyihir Rasulullah ﷺ, dan Thalut mendapatkannya dari pamannya (yaitu) Labid bin al-A'sham.
Inilah alur kronologis dari bid'ah ini (menegasikan sifat Allah), dan inilah asal usulnya -kita memohon perlindungan kepada Allah dari kesesatan-.”
✒️ [Tamāmul Minnah Fī Syarhi Ushūlis Sunnah, hlm. 105]
➖➖➖
Al-Ja'd bin Dirham adalah orang yang pertama kali mengingkari dan meniadakan sifat Allah. Ia pula sebagai pencetus doktrin sesat dan kufur Al-Quran makhluk, yang kemudian dipopulerkan oleh muridnya yang bernama Jahm bin Shafwan sehingga dinisbahkan kepadanya.
Ja'd bin Dirham akhirnya dijatuhi hukuman eksekusi mati oleh Gubernur Irak kala itu, Khalid bin 'Abdillah al-Qasriy. Beliau menyembelih Ja'd di hari raya Iedul Adha, dan mendemonstrasikan tindakannya itu di hadapan masyarakatnya.
Adapun Labid, si Yahudi yang menyihir Rasulullah ﷻ, kisahnya diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahihnya, no. 5430.
Terkait artikel di atas, bisa dirujuk juga pada referensi lainnya, seperti:
[Al-Kāmil Fit Tārīkh karya Ibnul Atsīr (w. 630 H), Al-Fatwa Al-Hamawiyyah karya Ibnu Taimiyyah (w. 728), Al-Bidāyah Wan Nihāyah karya Ibnu Katsir (w. 774 H), Ad-Durar as-Saniyyah karya Abdurrahman bin Qasim (w. 1392), dan selainnya]
✍🏽 𝓲𝓫𝓷𝓾𝓙𝓪𝓷𝓾𝓪𝓻𝓭𝓲 سامحه الله
▫️▫️▫️
#aqidah #bidah #Jahm_bin_Shafwan #Jad_bin_Dirham
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
❍ Asy-Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdirrahim Al-Bukhari (Dosen di Fakultas Hadits di Madinah Islamic University) berkata,
ويقال: إن الجعد (الجعد بن درهم) أخذها من أبان بن سمعان وأخذها أبان من طالوت أبن أخت لبيد بن الأعصم اليهودي الذي سحر رسول الله ﷻ وطالوت أخذها من خاله لبيد بن الأعصم. فهذه هي سلالة هذه البدعة (التعطيل)، وهذا هو أصلها -نعوذ بالله من الخذلان-.
“Disebutkan bahwa al-Ja'd bin Dirham mendapatkan doktrin ini dari Aban bin Sam'an, Aban mengambilnya dari Thalut keponakan Labid bin al-A'sham orang Yahudi yang telah menyihir Rasulullah ﷺ, dan Thalut mendapatkannya dari pamannya (yaitu) Labid bin al-A'sham.
Inilah alur kronologis dari bid'ah ini (menegasikan sifat Allah), dan inilah asal usulnya -kita memohon perlindungan kepada Allah dari kesesatan-.”
✒️ [Tamāmul Minnah Fī Syarhi Ushūlis Sunnah, hlm. 105]
➖➖➖
Al-Ja'd bin Dirham adalah orang yang pertama kali mengingkari dan meniadakan sifat Allah. Ia pula sebagai pencetus doktrin sesat dan kufur Al-Quran makhluk, yang kemudian dipopulerkan oleh muridnya yang bernama Jahm bin Shafwan sehingga dinisbahkan kepadanya.
Ja'd bin Dirham akhirnya dijatuhi hukuman eksekusi mati oleh Gubernur Irak kala itu, Khalid bin 'Abdillah al-Qasriy. Beliau menyembelih Ja'd di hari raya Iedul Adha, dan mendemonstrasikan tindakannya itu di hadapan masyarakatnya.
Adapun Labid, si Yahudi yang menyihir Rasulullah ﷻ, kisahnya diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahihnya, no. 5430.
Terkait artikel di atas, bisa dirujuk juga pada referensi lainnya, seperti:
[Al-Kāmil Fit Tārīkh karya Ibnul Atsīr (w. 630 H), Al-Fatwa Al-Hamawiyyah karya Ibnu Taimiyyah (w. 728), Al-Bidāyah Wan Nihāyah karya Ibnu Katsir (w. 774 H), Ad-Durar as-Saniyyah karya Abdurrahman bin Qasim (w. 1392), dan selainnya]
✍🏽 𝓲𝓫𝓷𝓾𝓙𝓪𝓷𝓾𝓪𝓻𝓭𝓲 سامحه الله
▫️▫️▫️
#aqidah #bidah #Jahm_bin_Shafwan #Jad_bin_Dirham
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah