PONPES ASSUNNAH BATU
9.1K subscribers
955 photos
188 videos
9 files
3.25K links
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
Download Telegram
☕️☕️ HUKUM TIDAK MEMBANGUNKAN ISTRI KETIKA BANGUN SUBUH...

▫️▫️▫️

Seorang penanya bertanya kepada asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah,

هل على الزوج إثم إذا لم يوقظ زوجته إلا بعد خروجه من المسجد لصلاة الفجر؟

"Apakah seorang suami berdosa, apabila tidak membangunkan istrinya kecuali setelah ia pergi ke masjid untuk menunaikan shalat subuh ?"

🎙Beliau menjawab:

ليس عليه إثم في ذلك؛ وذلك لأن وقت الفجر يمتد إلى طلوع الشمس، وبعض الناس لو بقي يوقظ أهله فاتته صلاة الجماعة.

"Tidak ada dosa atas dirimu pada kondisi tersebut; karena waktu subuh berakhir sampai terbitnya matahari.

Dan pada sebagian manusia kalau seandainya tetap menunggu untuk membangunkan istrinya, maka akan ketinggalan shalat jama'ah."

✒️ [Silsilah Liqâât al-Bâbil Maftûh : 71]

▫️▫️▫️
#fatwa
📎 Gabung Channel Resmi
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🗞️ PUASA SYAWWAL DAHULU ATAU QADHA' PUASA RAMADHAN

🖋 (Fikih Wanita Muslimah)

▫️▫️▫️

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah pernah ditanya,

إذا كان على المرأة دَين مِن رمضان، فهل يجوز أن تقدِّم الست على الدين أم الدين على الست؟

"Apabila seorang wanita memiliki hutang puasa Ramadhan, apakah boleh mendahulukan puasa enam hari Syawwal sebelum hutang puasa, atau hutang puasa dahulu kemudian enam Syawwal?"

🖇 Beliau pun menjawab,

إذا كان على المرأة قضاء مِن رمضان فإنَّها لا تصوم الستة أيام من شوَّال إلَّا بعد القضاء؛ ذلك لأن النبي ﷺ يقول: ((مَن صام رمضان ثمَّ أتبعه ستًّا من شوَّال))، ومَن عليها قَضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان، فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي مِن القضاء

“Apabila seorang wanita memiliki tanggungan hutang puasa Ramadhan, maka dia tidak boleh berpuasa enam hari dari bulan Syawwal, kecuali setelah menyelesaikan qadha' puasanya.

Hal itu dikarenakan Nabi ﷺ bersabda,

❝Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawwal.❞

Dan wanita yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan, dia masih belum dinilai berpuasa Ramadhan (secara penuh), sehingga tidak mendapatkan pahala puasa enam Syawwal kecuali setelah menunaikan qadha' puasa Ramadhan.

فلو فرض أنَّ القضاء استوعب جميعَ شوَّال؛ مثل أن تكون امرأة نفساء ولم تصم يومًا من رمضان، ثمَّ شرعت في قضاء الصوم في شوَّال ولم تنته إلَّا بعد دخول شهر ذي القعدة، فإنَّها تصوم الأيام الستة ويكون لها أجر مَن صامها في شوَّال؛ لأن تأخيرها هنا للضَّرورة وهو - أي صيامها للست في شوَّال - متعذِّر فصار لها الأجر) اهـ.

Kalau misalnya yang terjadi wanita yang mengqadha' akan menghabiskan seluruh bulan Syawwal, seperti wanita yang sedang nifas dan dia belum berpuasa satu hari pun di bulan Ramadhan, kemudian dia mulai mengqadha' puasa di bulan Syawwal, dan belum selesai kecuali hingga masuk bulan Dzulqa'dah, maka ia tetap berpuasa enam hari (di bulan Dzulqa'dah, pent.) dan tetap mendapatkan pahala orang yang berpuasa Syawwal, sebab dia mengakhirkan di sini karena darurat, dan puasanya pada hari di bulan Syawwal terkendala uzur, sehingga baginya tetap mendapatkan pahala.”
- Selesai -

✒️ [Majmū' Fatāwā wa Rasāil Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin 20/19]

▫️▫️▫️
#fatwa #puasa #muslimah
Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🚧⛰️🔥 BENARKAH ASY SYAIKH AL-ALBANI MENGAGGAP ZIARAH KUBUR ITU BID'AH

✍️ (Menjawab Tuduhan dan Membantah Tipuan)

▫️▫️▫️

📌 Berikut transkrip ucapan dari Asy-Syaikh Al-Albani secara utuh di alinea pertama:

📜 Beliau berkata,

نحن قلنا مرارا وتكرارا ولسنا الآن بحاجة إلى تفصيل ما تكرر فنقول بإيجاز

“Kami sudah katakan berulang kali, sekarang kita sudah tidak perlu untuk merinci hal yang sudah berulang-ulang, maka kami katakan dengan lugas:

زيارة الأحياء للأموات يوم العيد من محدثات الأمور لأنه يعني تقييد ما أطلقه الشارع ، الشارع الحكيم قال في الحديث الصحيح ( كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها تذكركم الآخرة ) .

Ziarah orang hidup kepada orang mati pada hari 'Ied termasuk perkara baru yang dibuat-buat dalam agama, karena itu berarti membatasi apa yang dibebaskan oleh Asy-Syāri' (Pembuat Syari'at, yaitu Allah dan Rasul-Nya, pent.) Asy-Syāri' yang bijaksana telah bersabda dalam hadits shahih,

Dahulu aku melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka ketahuilah, berziarahlah kalian ke kubur, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.❞”

✒️ Lihat lebih lengkap:

https://www.alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=4810

━═══📚═══━

🖊️ Sangat jelas sekali yang ditegaskan oleh beliau, bahwa yang dinilai bid'ah adalah ketika mengkhususkan dan mengistimewakan ziarah kubur di hari 'Iedul Fitri.

📜 Hal tersebut sejatinya sudah diiperkuat oleh fatwa Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah, beliau berkata dalam fatwanya,

هذا العمل بدعة لم يكن في عهد الرسول ﷺ أن يعتاد زيارة القبور في يوم العيد وإنما أمر النبي ﷺ بزيارة القبور أمرا مطلقا عاما فقال ﷺ:
(كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها فإنها تذكركم الآخرة).
فينبغي للإنسان أن يزور القبور كل وقت سواء في الليل أو في النهار وليس ذلك مقيدا بوقت من الأوقات لا في يوم الجمعة ولا في يوم العيد بل قد نقول إنه كلما قسى قلبه ونسي الآخرة فينبغي له أن يخرج إلى المقابر ويزورها لأجل أن تذكره بالآخرة كما ذكر رسول الله ﷺ في قوله (فإنها تذكركم الآخرة).

Amalan ini merupakan bidah, tidak pernah ada di zaman Rasulullah ﷺ tradisi ziarah kubur pada hari 'Ied, Rasulullah ﷺ hanya memerintahkan berziarah kubur dengan perintah mutlak yang umum. Beliau sabdakan,

Sesungguhnya aku dahulu melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kuburan, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.

Maka semestinya untuk seorang menziarahi kubur di setiap waktu, baik itu di malam hari ataupun di siang hari, dan amalan itu tidak terikat dengan satu waktu saja, tidak di hari Jum‘at tidak pula di hari raya, bahkan bisa saja kita katakan: 'Bahwa setiap kali hati itu mengeras dan lupa akan akhirat, jiwa ini harus keluar menuju kuburan dan menziarahinya agar mengingatkan kembali kepada akhirat', sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabda beliau,

❝Karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.❞”

✒️ [Fatāwā Nūr 'ala ad-Darb (9/2)]

▫️▫️▫️
#ziarah_kubur
#fatwa #ulama
Gabung Channel
Http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🪟 BERNIAT PUASA SYAWWAL SEBELUM FAJAR TERBIT

▫️▫️▫️

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin رحمه الله berkata,

"صيام ستة أيام من شوال لا يمكن أن يتحقق إلا إذا نوى صوم كل يوم الفجر، فإن لم ينوي إلا بعد طلوع الفجر فإنه لا يصدق عليه أنه صام ستة أيام من شوال."

“Puasa enam hari di bulan Syawwal tidak mungkin terwujud kecuali apabila telah berniat puasa tiap hari sebelum terbitnya fajar, jika dia belum berniat kecuali setelah terbitnya fajar, maka tidak dibenarkan baginya berpuasa enam hari di bulan Syawal.”

[ Al-Liqā' asy Syahri: 15 ]

▫️▫️▫️
#puasa #syawal
#fatwa_ulama
📎 Gabung Channel Resmi
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🔊🔊 KETIKA SEDANG MEMBACA AL-QUR'AN DAN ADZAN DIKUMANDANGKAN

▫️▫️▫️

Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata,

إذا سمِعت المؤذن يؤذن وأنت تقرأ القرآن، فاقطع القرآن وأجب المؤذن.

“Apabila engkau mendengar muadzin mengumandangkan adzan dalam kondisi engkau membaca al-Qur'an, maka putuskanlah bacaan al-Qur'an-mu dan jawablah adzan muadzin.”

✒️ [Fatáwá Núr 'Alad Darb 4/171]

▫️▫️▫️
#fatwa #ibnu_utsaimin
#adzan
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📖 FATĀWĀ ULAMĀ📖

▫️▫️▫️

TAKBIR MUTHLAQ DAN TAKBIR MUQAYYAD

✍️ Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

📑 [Pertanyaan]
Orang ini bertanya tentang takbir muthlaq, dia berkata,
"Apa itu takbir muthlaq, apa itu takbir muqayyad, dan kapan saja waktunya?"

🎙 [Jawaban]
“Ucapan takbir pada malam Iedul Fithri adalah takbir muthlaq, sedangkan takbir pada 10 hari (awal) Dzulhijjah dan hari-hari tasyriq ada takbir yang muthlaq dan ada yang muqayyad.

Maka takbir yang muthlaq terhitung dari masuknya bulan Dzulhijjah sampai hari terakhir dari hari-hari tasyriq, yaitu tiga hari setelah hari Iedul Adha.

Sementara takbir muqayyad terhitung sejak shalat Subuh pada hari 'Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah -ed) hingga akhir hari tasyriq.”



🔴 السؤال :
هذا يسأل عن التكبير المطلق، ويقول:
ما هو التكبير المطلق، وما هو التكبير المقيد، ومتى وقته؟

🔵 الجواب :
التكبير في ليلة عيد الفطر تكبير مطلق، والتكبير في عشر ذي الحجة وأيام التشريق تكبير مطلق ومقيد، فالمطلق من دخول شهر ذي الحجة إلى آخر يوم من أيام التشريق، وهي الأيام الثلاثة بعد يوم العيد، والتكبير المقيد من صلاة الفجر يوم عرفة إلى آخر أيام التشريق.

✒️ [Silsilah Fatāwā Nūr 'Alad Darb, kaset no. 284]

▫️▫️▫️
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu

🎧 Dengarkan Audio 👇
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/Lw_284_07.mp3.

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#takbir #muthlaq #muqayyad
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📜📋 KUMPULAN FATWA ULAMA SEPUTAR IBADAH KURBAN (Bag. 1) 🌿🥩

▫️▫️▫️

1⃣ Hukum ibadah kurban ketika mampu.

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

الأضحية ﺳﻨﺔ ﻣﺆﻛﺪﺓ، ﺗﺸﺮﻉ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﻭاﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺗﺠﺰﺉ ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ، ﻭﻋﻦ اﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻬﺎ.

“Kurban itu hukumnya sunnah yang ditekankan, disyariatkan bagi lelaki maupun perempuan, dan mencukupi untuk seorang lelaki beserta penghuni rumahnya (keluarganya, pen) begitu pula perempuan beserta keluarganya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/38

2⃣
Urutan keutamaan hewan kurban.

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

ذكر الفقهاء أنه إذا ضحى بالبهيمة كاملة فالأفضل الإبل، ثم البقر، ثم الغنم، والضأن أفضل من الماعز، أما إذا ضحى بسبع من البدنة أو البقرة فإن الغنم أفضل والضأن أفضل من الماعز.

“Para ahli fikih menyatakan bahwasanya seorang ketika hendak menyembelih hewan kurban satu ekor utuh, maka yang paling utama adalah seekor unta, kemudian seekor sapi kemudian seekor kambing, domba lebih utama daripada kambing kacang. Adapun ketika dia berkurban 1/7 hewan kurban, baik berupa unta maupun sapi, maka seekor kambing itu yang lebih utama (daripada 1/7 unta maupun sapi, pen), begitu pula domba lebih utama daripada kambing kacang.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/34

3⃣ Kapan saja waktu penyembelihan kurban yang sesuai tuntunan syariat?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

أما الوقت: فإن الأضحية لها وقت محدد لا تشرع قبله ولا بعده.
ووقتها: من فراغ صلاة العيد إلى مغيب الشمس ليلة الثالث عشرة، فتكون الأيام أربعة: هي يوم العيد وثلاثة أيام بعده.

“Adapun waktu pelaksanaannya, maka sembelihan kurban itu memiliki waktu terbatas yang tidak disyariatkan di hari sebelumnya maupun setelahnya.
Waktunya adalah dari selesai shalat Idul Adha, hingga terbenamnya matahari malam tanggal 13, sehingga semuanya berjumlah 4 hari; yaitu hari Id (tanggal 10) dan 3 hari setelahnya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/12

4⃣ Apa saja syarat pada hewan kurban?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

👈 الشرط الأول: أن تكون من بهيمة الأنعام: وهي الإبل والبقر والغنم، ضأنها ومعزها، فمن ضحى بشيء غير بهيمة الأنعام لم تقبل منه، مثل أن يضحي الإنسان بفرس، أو بغزال، أو بنعامة، فإن ذلك لا يقبل منه...
👈 الشرط الثاني: أن تبلغ السن المعتبر شرعا:
وهي في الضأن: ستة أشهر.
وفي المعز: سنة.
وفي البقر: سنتان.
وفي الإبل: خمس سنوات.
👈 الشرط الثالث: أن تكون سليمة من العيوب المانعة من الإجزاء:
وهي أربعة: أجاب بها النبي ﷺ حيث سئل: ماذا يتقى من الضحايا؟ فقال: «أربع: العوراء البين عورها، والمريضة البين مرضها، والعرجاء البين عرجها، والعجفاء التي لا تنقي»

👉 Syarat pertama: Hendaknya dari jenis bahímatul an'ám, yaitu unta, sapi, dan kambing; dari jenis domba maupun kambing kacangnya.
Maka orang yang hendak berkurban dengan selain bahímatul an'ám tidak akan diterima darinya, seperti orang yang hendak berkurban dengan kuda, kijang atau burung unta, maka hal itu tidak akan diterima darinya...

👉 Syarat Ke-2: Harus mencapai usia yang ditentukan secara syariat, yaitu:
Domba: Usia 6 bulan.
Kambing kacang: Usia setahun.
Sapi: Usia 2 tahun. Dan,
Unta: Usia 5 tahun.

👉 Syarat Ke-3: Harus selamat dari cacat yang menyebabkan tidak layak sebagai hewan kurban.

Cacat itu ada 4, sudah dijelaskan oleh Nabi ﷺ ketika beliau ditanya: "Apa yang harus dihindari dari hewan kurban?" Beliau ﷺ menjawab,

1) Buta yang jelas kebutaannya.
2) Sakit dan jelas sakitnya.
3) Pincang dan jelas kepincangannya.
4) Kurus yang tidak memiliki sumsum tulang (sehingga lemah -pen)

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/12

5⃣ Apakah boleh menyertakan orang lain dalam pahala pada niat seorang yang berkurban?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

وأما التشريك بالثواب فلا حرج أن يضحي الإنسان بالشاة عنه وعن أهل بيته وإن كانوا كثيرين

“Adapun penyertaan dalam pahala maka tidak mengapa seorang berkurban dengan kambing untuknya dan untuk penghuni rumahnya walaupun mereka berjumlah banyak.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

▫️▫️▫️
#kumpulan #fatwa #ulama #seputar #ibadah #kurban
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📜📋 KUMPULAN FATWA ULAMA SEPUTAR IBADAH KURBAN (Bag. 2) 🌿🥩

▫️▫️▫️

6⃣ Apakah kurban seorang ayah mencukupi anak, menantu, dan cucu-cucunya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

ﺇﺫا ﻛﻨﺖ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﺴﺘﻘﻞ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺴﺎﺋﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﻉ ﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻀﺤﻲ ﻋﻨﻚ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻚ، ﻭﻻ ﺗﻜﻔﻲ ﻋﻨﻚ ﺃﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻟﺪﻙ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ؛ ﻷﻧﻚ ﻟﺴﺖ ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﺖ.

“Kalau kamu -hai si penanya- itu tinggal di rumah sendiri, maka yang disyariatkan bagimu untuk menyembelih kurban untukmu dan untuk penduduk rumahmu (keluargamu), dan tidak mencukupi untukmu sembelihan kurban ayahmu yang dia peruntukkan untuk dirinya dan penghuni rumahnya (keluarganya), karena kamu tidak berada bersama mereka dalam satu rumah.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

7⃣ Apakah satu ekor kambing mencukupi seorang beserta keluarganya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab,

ﺗﺠﺰﺉ اﻟﺸﺎﺓ اﻟﻮاﺣﺪﺓ ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻛﺎﻥ ﻳﻀﺤﻲ ﻛﻞ ﺳﻨﺔ ﺑﻜﺒﺸﻴﻦ ﺃﻣﻠﺤﻴﻦ ﺃﻗﺮﻧﻴﻦ ﻳﺬﺑﺢ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ، ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ ﻋﻤﻦ ﻭَﺣَّﺪَ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻪ ﷺ.

“Cukup satu ekor kambing untuk seorang beserta keluarganya, karena Nabi ﷺ dahulu menyembelih dua ekor kambing yang putih kehitaman yang bertanduk pada setiap tahunnya, satu darinya beliau sembelih untuk beliau dan keluarganya, dan satu yang lain untuk orang bertauhid dari umat beliau.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

8⃣ Apakah boleh satu hewan kurban untuk 2 orang yang bersaudara kandung yang tinggal bersama dalam satu rumah, yang sumber kebutuhan pokoknya satu, bersama anak-anak mereka?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

نعم يجوز ذلك يجوز أن يقتصر أهل البيت الواحد ولو كانوا عائلتين على أضحية واحدة.

“Ya, hal itu diperbolehkan, boleh satu penduduk rumah, walaupun mereka terdiri dari dua keluarga, untuk mencukupkan dengan satu hewan kurban saja.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

9⃣ Seorang bapak yang satu rumah dengan tiga orang anaknya yang seluruhnya sudah berkeluarga, dan masing-masingnya memiliki ruangan rumah khusus di dalam rumah tersebut, apakah satu hewan saja cukup?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

الذي أرى أن على كل بيت أضحية لأن لكل بيت مستقل.

“Aku berpandangan bahwa masing-masing rumah satu hewan kurban, karena masing-masingnya memiliki rumah tersendiri.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

🔟 Hukum seorang yang berkurban, kemudian menjual daging dari hewan kurbannya.

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menegaskan,

يحرم أن يبيع شيئا من الأضحية من لحم، أو شحم، أو دهن أو جلد، أو غيره؛ لأنها مال أخرجه لله فلا يجوز الرجوع فيه كالصدقة، ولا يعطي الجازر منها في مقابلة أجرته، أو بعضها؛ لأن ذلك بمعنى البيع، فأما من أهدي له شيء منها أو تصدق به عليه فله أن يتصرف فيه بما شاء من بيع وغيره.

“Haram hukumnya menjual sedikit saja dari hewan kurban, daging, lemak, minyak, ataupun kulitnya, atau selainnya; karena itu merupakan harta yang telah dia keluarkan untuk Allah, maka tidak boleh ditarik kembali layaknya sedekah. Dan tukang sembelih tidak boleh diberi dari hewan kurban untuk ditukar dengan upahnya, walaupun sebagian saja; karena itu bisa bermakna jual beli. Adapun orang yang dihadiahkan dari hewan kurban atau dia diberi sedekah dari hewan kurban tersebut, maka dia boleh saja menggunakannya sekehendaknya, baik dijual dan lainnya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/162

1⃣1⃣ Apa hukum bersedakah dengan daging kurban?

السنة للمضحي أن يأكل منها ويهدي لأقاربه وجيرانه منها ويتصدق منها.

“Sunnahnya bagi orang yang berkurban untuk memakan daging kurbannya dan dia memberinya sebagai hadiah untuk kerabatnya, dan tetangganya, begitu pula dia boleh bersedekah dengannya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/38

▫️▫️▫️
#kumpulan #fatwa #ulama #seputar #ibadah #kurban
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
💬 🕋 TATA CARA MEMULAI TAKBIR SEUSAI SHALAT

▫️▫️▫️

Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

وأما التكبير المقيد فيكون من صلاة فجر يوم عرفة إلى صلاة عصر آخر يوم من أيام التشريق، يكون تكبيراً مقيداً دبر خمس صلوات في يوم عرفة، وخمس صلوات في يوم العيد، وخمس صلوات في الحادي عشر، وخمس صلوات في الثاني عشر، وخمس صلوات في الثالث عشر، الجميع خمس وعشرون صلاة يسن أن يكبر بعدها، أي بعد أن يقول: أستغفر الله ثلاثاً، اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، ثم يكبر، فيكون هذا التكبير كالتسبيح والتحميد الذي يسن في كل وقت بعد الصلاة.

“Adapun takbir muqayyad maka dimulai dari shalat fajar hari ‘Arafah sampai shalat ashar hari terakhir dari hari-hari tasyrik.

Sehingga itu merupakan takbir yang muqayyad di setiap;

💡seusai shalat lima waktu di hari Arafah,

💡seusai shalat lima waktu di hari Ied,

💡seusai shalat lima waktu pada tanggal 11,

💡seusai shalat lima Waktu pada tanggal 12, dan,

💡seusai shalat lima waktu pada tanggal 13.

👉 Semuanya berjumlah 25 shalat, yang disunnahkan untuk bertakbir (muqayyad) seusainya.

‼️ Yaitu: setelah mengucapkan astagfirullah tiga kali, kemudian zikir:

اللهم انت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والاكرام


Ya Allah! Engkaulah Dzat Yang Maha Selamat (dari segala aib), dan dari Engkau lah segala keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Agung dan Mulia.

Kemudian baru bertakbir.

Sehingga takbir ini sepadan dengan ucapan tasbih dan tahmid yang disunnahkan di setiap waktu setelah shalat ."

▫️▫️▫️
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📎 Sumber:
https://binothaimeen.net/content/460
#tata #cara #memulai #takbir #seusai #shalat
#fatwa_ibnu_Utsaimin
Jawaban & Fatwa Ulama Tergantung Penggambarannya

▫️▫️▫️

Asy Syaikh Muhammad bin Nashiruddin al Albani rahimahullah berkata,

كثير من العلماء قد نصُّوا على أنه ينبغي على من يتولَّون توجيه الأمة، ووضع الأجوبة لحل مشاكلهم : أن يكونوا عالمين وعارفين بواقعهم؛ لذلك كان من مشهور كلماتهم: «الحكم على الشيء فرع عن تصوره»، ولا يتحقق ذلك إلا بمعرفة (الواقع) المحيط بالمسألة المراد بحثها، وهذا من قواعد الفتيا بخاصة، وأصول العلم بعامة

"Banyak ulama yang menentukan kaedah bahwa mereka yang memiliki peran membimbing umat, serta bertugas memberikan jawaban dan solusi untuk mengatasi problematika mereka, sudah semestinya memiliki pengetahuan dan ma’rifah tentang fakta dan realita mereka (umat manusia yang diberikan bimbingan) baik secara detail maupun universal.

Olehnya itu, di antara ucapan mereka yang terkenal: “Vonis hukum terhadap sesuatu merupakan bagian dari penggambarannya.”

Maka tidaklah hukum tersebut bisa terwujud kecuali dengan memahami fakta yang mencakup permasalahan yang hendak dijadikan objek pembahasan. Dan hal ini termasuk bagian dari kaedah berfatwa secara khusus juga pondasi ilmu secara umum.

✒️ [Suâl Wa jawâb Haula Fiqhil Wâqi, 29]

▫️▫️▫️
#fatwa #sesuai #penggambarannya
Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
💰🛒 SYARI'AT TIDAK MEMBATASI LABA PERNIAGAAN

▫️▫️▫️

(Pertanyaan ke-4 dari fatwa no. 7339)

هل يجوز للتاجر أن يكسب أكثر من ١٠% من البضاعة؟

Apakah boleh bagi pedagang untuk mengambil (laba) lebih dari 10% dari harga barangnya?

الجواب:

كسب التاجر غير محدود بنسبة شرعا، لكن لا يجوز أن يخدع من يشتري منه، فيبيعه بغير السعر المعروف في السوق، ويشرع للمسلم ألا يغالي في الربح، بل يكون سمحا إذا باع وإذا اشترى لحث النبي ﷺ على السماحة في المعاملة.

Laba milik seorang pedagang tidak ada batasan secara syar'i, namun tidak boleh menipu orang yang membeli darinya, sehingga dia menjualnya bukan dengan harga yang standar di pasar.

Dan disyariatkan bagi seorang muslim agar tidak berlebihan dalam mengambil laba, bahkan hendaknya dia mudah dalam menjual, mudah dalam membeli, dikarenakan hasungan dari Nabi ﷺ agar berlaku mudah dalam bermuamalah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

✒️ [Fatāwā al-Lajnah ad-Dāimah 13/92]

▫️▫️▫️
#batasan #laba
#fatwa_ulama
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
💦💐 APAKAH MENYENTUH WANITA MEMBATALKAN WUDHU?

▫️▫️▫️

🎙️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya:

هل اللمس المرأة بشهوة أو بدون شهوة ينقض الوضوء؟

Apakah menyentuh wanita dengan syahwat atau tanpa syahwat membatalkan wudhu?

Beliau rahimahullah menjawab,

هذه المسألة فيها خلاف بين العلماء.
والصواب: أنه لا ينقض الوضوء، سواء كان بشهوة أو بدونها وسواء كان اللمس لامرأته أو غيرها إذا لم يخرج منه مذي ولا غيره؛ لأن النبي ﷺ كان يقبل بعض  نسائه ثم يصلي ولا يتوضأ، ولأن الأصل صحة الطهارة وسلامتها، فلا يجوز إبطالها إلا بناقض ثابت في الشرع، وليس في الشرع المطهر ما يدل على النقض بمجرد اللمس.

"Permasalahan ini terdapat padanya silang pendapat di antara para ulama'.

Dan yang benar adalah: bahwasanya ini tidak membatalkan wudhu, sama saja apakah dengan syahwat atau tanpa syahwat.


Sama pula apakah menyentuh istrinya atau selainnya, jika tidak keluar madzi atau selainnya.


Dikarenakan Nabi ﷺ pernah mencium sebagian istrinya, kemudian beliau shalat dan tidak berwudhu kembali.


Begitu juga, karena hukum asalnya adalah sahnya kesucian dan selamatnya, sehingga tidak bisa membatalkannya melainkan dengan pembatal yang tetap dalam syari'at
, tidak ada pula dalam syari'at yang suci ini dalil yang menunjukkan batalnya (wudhu) hanya sekedar menyentuh.

أما قوله سبحانه: أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ
فالمراد به: الجماع في أصح قولي العلماء، كما قاله ابن عباس وجماعة من العلماء، وليس المراد به مجرد اللمس. ولو كان المراد به مجرد اللمس لبينه النبي ﷺ للأمة؛ لأن الله سبحانه بعثه مبلغًا ومعلمًا، وقد ثبت عنه عليه الصلاة والسلام أنه كان يقبل بعض نسائه ثم يصلي ولا يتوضأ، وذلك يبين معنى الآية الكريمة.
والله أعلم

Adapun firman Allah subhanahu wa ta'ala,

atau kalian menyentuh wanita.
(QS. Al-Maidah : 6)

Maka yang dimaksud adalah "bersetubuh" menurut yang paling benar dari dua pendapat ulama', sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dan beberapa orang dari kalangan ulama', dan bukan maksudnya hanya
sekadar menyentuh.

Seandainya yang dimaksudkan adalah sekadar menyentuh, niscaya Nabi ﷺ akan menjelaskan kepada umat, sebab Allah mengutus beliau sebagai penyampai sekaligus pengajar.


Dan telah shahih dari beliau ﷺ, bahwa beliau mencium sebagian istrinya, kemudian shalat dan tidak berwudhu.


Hal itu menjelaskan makna ayat yang mulia tersebut.

Wallahu a'lam.

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama #menyentuh #wanita
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📚 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/3748/%D9%87%D9%84-%D9%84%D9%85%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%A7%D8%A9-%D9%8A%D9%86%D9%82%D8%B6-%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%B6%D9%88%D8%A1
📖 FATĀWĀ ULAMĀ📖

▫️▫️▫️

📜 HUSNUDZ DZHAN KAWAN ! SALAMMU SUDAH DIJAWAB

✍️ Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Haitami (W. 974 H) rahimahullah,

📑 [Pertanyaan]

"Apakah harus membalas jawaban sebuah tulisan (surat -pen), dan kalau orangnya memberikan salam di dalam tulisannya, apakah harus mengucapkan balasan (salamnya) kepada si penulis atau si utusan? Lalu, apa faidah dari mengucapkan salam padahal si penulis maupun si utusan tidak ada? Tolong terangkan jawabannya."

🎙 [Jawaban]

“Disunnahkan menyampaikan salam kepada seorang yang tidak ada di tempat, baik dibawa oleh si utusan, maupun dengan tulisan, dan bagi si utusan agar harus menyampaikannya ketika dia sudah siap membawanya (yaitu: salam -pen).

Adapun orang yang diberi salam, maka dia harus segera menjawab salam tersebut, juga jika salam tersebut disampaikan melalui utusan, maka dia harus membalasnya dengan ucapan, dan apabila salam itu melalui tulisan, maka dia harus menjawabnya dengan tulisan pula, atau dengan ucapan...”



🔴 السؤال :
هل يلزم رد جواب الكتاب ولو بلغ السلام في كتاب هل يلزم التلفظ برده على الكاتب والرسول وما فائدة التلفظ مع غيبة الكاتب والرسول ابسطوا الجواب؟

🔵 الجواب :
-نفع الله بعلومه المسلمين بقوله-:

يسن السلام على الغائب إما برسوله وإما بكتابه ويلزم الرسول إذا رضي بتحمله بالإبلاغ وأما المرسل إليه فلزمه الرد فورا ثم إن كان السلام عليه بالإرسال لزمه الرد باللفظ وإن كان بالكتابة لزمه الرد بها، أو باللفظ...

✒️ [Al-Fatāwā al-Fiqhiyyah al-Kubra 4/246]

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#menjawab #salam
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu