🍃🌾🪴 MANFAAT BERGAUL DENGAN SIFAT LEMAH LEMBUT
▫️▫️▫️
Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan,
فليس للقلب أنفع من معاملة الناس باللطف. فإن معاملة الناس بذلك: إما أجنبي. فتكسب مودته ومحبته، وإما صاحب وحبيب فتستديم صحبته ومودته. وإما عدو ومبغض. فتطفئ بلطفك جمرته. وتستكفي شره.
“Tiada hal yang paling bermanfaat untuk qalbu daripada bermuamalah dengan manusia dengan lemah lembut. Karena bermuamalah dengan manusia dengan sifat itu :
👉 Bisa saja dia orang asing, sehingga diperoleh kasih sayang dan kecintaannya.
👉 Atau dia seorang sahabat dan kekasih, sehingga langgeng persahabatan dan kasihnya.
👉 Atau dia seorang musuh dan pembenci, sehingga dengan lemah lembutmu, kamu bisa padamkan bara permusuhannya, dan kamu bisa menghentikan kejahatannya.”
✒️ [Madārijus Sālikīn 2/478]
▫️▫️▫️
#sifat #lemah #lembut
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan,
فليس للقلب أنفع من معاملة الناس باللطف. فإن معاملة الناس بذلك: إما أجنبي. فتكسب مودته ومحبته، وإما صاحب وحبيب فتستديم صحبته ومودته. وإما عدو ومبغض. فتطفئ بلطفك جمرته. وتستكفي شره.
“Tiada hal yang paling bermanfaat untuk qalbu daripada bermuamalah dengan manusia dengan lemah lembut. Karena bermuamalah dengan manusia dengan sifat itu :
👉 Bisa saja dia orang asing, sehingga diperoleh kasih sayang dan kecintaannya.
👉 Atau dia seorang sahabat dan kekasih, sehingga langgeng persahabatan dan kasihnya.
👉 Atau dia seorang musuh dan pembenci, sehingga dengan lemah lembutmu, kamu bisa padamkan bara permusuhannya, dan kamu bisa menghentikan kejahatannya.”
✒️ [Madārijus Sālikīn 2/478]
▫️▫️▫️
#sifat #lemah #lembut
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🔦🔭 MENGANTISIPASI SIFAT UJUB
▫️▫️▫️
Al-Imam al-Mutqin Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata,
كُنت أجلس يوم الجمعة في مَسجد الجامع فيجلس إلي الناس، فإذا كانوا كثيرًا فرحت، وإذا قَلوا حَزنت فسألت بشر بن منصور فقال: هذا مَجلس سوء، لا تَعد إلَيه، قال: فَما عُدت إلَيه.
“Aku pernah duduk di salah satu masjid jami' pada hari Jumat, kemudian duduk bermajelis kepadaku beberapa orang, kalau mereka berjumlah banyak aku senang, namun ketika mereka berjumlah sedikit aku pun sedih, maka aku bertanya kepada Bisyr bin Manshur, beliau pun menjawab,
"Itu merupakan majelis yang buruk, jangan pernah kamu kembali ke sana."
Setelahnya aku pun tidak pernah kembali ke sana.”
✒️ [Hilyatul Auliyá' 9/12]
▫️▫️▫️
#mengantisipasi #sifat #ujub
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Al-Imam al-Mutqin Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata,
كُنت أجلس يوم الجمعة في مَسجد الجامع فيجلس إلي الناس، فإذا كانوا كثيرًا فرحت، وإذا قَلوا حَزنت فسألت بشر بن منصور فقال: هذا مَجلس سوء، لا تَعد إلَيه، قال: فَما عُدت إلَيه.
“Aku pernah duduk di salah satu masjid jami' pada hari Jumat, kemudian duduk bermajelis kepadaku beberapa orang, kalau mereka berjumlah banyak aku senang, namun ketika mereka berjumlah sedikit aku pun sedih, maka aku bertanya kepada Bisyr bin Manshur, beliau pun menjawab,
"Itu merupakan majelis yang buruk, jangan pernah kamu kembali ke sana."
Setelahnya aku pun tidak pernah kembali ke sana.”
✒️ [Hilyatul Auliyá' 9/12]
▫️▫️▫️
#mengantisipasi #sifat #ujub
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
☕️☕️ DUA PERANGAI YANG DICINTAI OLEH ALLAH ﷻ
▫️▫️▫️
Nabi ﷺ menyampaikan kepada al-Asyajj 'Abdil Qais radhiyallah 'anhu,
إن فيك خصلتين يحبهما الله؛ الحلم والأناة
“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perangai yang Allah Mencintainya; Sifat santun dan tenang.”
(HR. Muslim no. 25)
▪️ Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
الحلم هو العقل، وأما الأناة فهي التثبت وترك العجلة
"Al-Hilm adalah sifat berakal (meninjau dan menimbang sebelum bertindak -pen), adapun al-Anāh adalah sikap verifikasi (memastikan kebenaran data atau berita -pen) dan tidak terburu-buru."
✒️ Syarh Shahīh Muslim 1/189
▫️▫️▫️
#sifat #santun #hilm
#Asyajj
♾ Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Nabi ﷺ menyampaikan kepada al-Asyajj 'Abdil Qais radhiyallah 'anhu,
إن فيك خصلتين يحبهما الله؛ الحلم والأناة
“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perangai yang Allah Mencintainya; Sifat santun dan tenang.”
(HR. Muslim no. 25)
▪️ Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
الحلم هو العقل، وأما الأناة فهي التثبت وترك العجلة
"Al-Hilm adalah sifat berakal (meninjau dan menimbang sebelum bertindak -pen), adapun al-Anāh adalah sikap verifikasi (memastikan kebenaran data atau berita -pen) dan tidak terburu-buru."
✒️ Syarh Shahīh Muslim 1/189
▫️▫️▫️
#sifat #santun #hilm
#Asyajj
♾ Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🍁🍁 SIFAT MALU DALAM ISLAM
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh Al-Muhaddits 'Abdullah bin 'Abdirrahim Al-Bukhari hafidzahullah berkata,
"إذا ما رأيت المرء يتحرج ويحمرّ وجهه من فعل ما لا ينبغي فعله، ويكسوه الخجل إذا ما بدر منه ما لا يليق ولا يحسن، إذا بدر ذلك وعلمت من ذلكم المرء ذلك، اعلم أنه حي الضمير، زكي العنصر، نقي المعدن، والعكس بالعكس.
"Apabila kamu melihat seseorang yang menjadi canggung dan memerah wajahnya karena melakukan yang tidak seharusnya dilakukan. Serta rasa malu akan menyelimutinya apabila ada hal yang muncul darinya dari perkara yang tidak layak dan tidak baik. Kalau terlihat sifat tersebut dan kamu ketahui sifat itu dari orang tersebut, ketahuilah bahwa dia adalah orang yang hidup kalbunya, suci jiwanya, murni asal usulnya. Adapun kebalikan orang tersebut maka yang memiliki sifat sebaliknya.
فإذا ما رأيته بليدا، صفيقا، معوج السلوك، بذيء اللسان، لا يبالي بأي فعل يفعله، ولا يتحرّج من فعل القبيح والمذموم شرعا وعقلا وعرفا، فاعلم أنه بعيد عن الخير، ليس لديه حياء يردعه ولا وازع يمنعه."
Jika kamu melihat seseorang yang dungu, tak punya malu, tidak punya etika lagi kotor ucapannya, diapun sudah tidak peduli dan tidak ada malu-malunya jika melakukan perbuatan yang buruk dan tercela secara syariat, akal sehat, dan budaya, ketahuilah orang yang demikian adalah orang yang jauh dari kebaikan, tidak memiliki rasa malu yang menghalanginya dari keburukan, dan dia hidup tanpa ada aturan (semaunya sendiri)."
📝 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Aiman حفظـہ اللـہ
🎙 (Muhadharah "Khuluqul Hayā' Fil Islām" 7 Dzul Qa'dah 1444 H)
▫️▫️▫️
📡 Publikasi:
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📱 Sumber Transkrip:
https://t.me/dr_elbukhary/3176
▫️▫️▫️
#sifat #malu #dalam #Islam
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh Al-Muhaddits 'Abdullah bin 'Abdirrahim Al-Bukhari hafidzahullah berkata,
"إذا ما رأيت المرء يتحرج ويحمرّ وجهه من فعل ما لا ينبغي فعله، ويكسوه الخجل إذا ما بدر منه ما لا يليق ولا يحسن، إذا بدر ذلك وعلمت من ذلكم المرء ذلك، اعلم أنه حي الضمير، زكي العنصر، نقي المعدن، والعكس بالعكس.
"Apabila kamu melihat seseorang yang menjadi canggung dan memerah wajahnya karena melakukan yang tidak seharusnya dilakukan. Serta rasa malu akan menyelimutinya apabila ada hal yang muncul darinya dari perkara yang tidak layak dan tidak baik. Kalau terlihat sifat tersebut dan kamu ketahui sifat itu dari orang tersebut, ketahuilah bahwa dia adalah orang yang hidup kalbunya, suci jiwanya, murni asal usulnya. Adapun kebalikan orang tersebut maka yang memiliki sifat sebaliknya.
فإذا ما رأيته بليدا، صفيقا، معوج السلوك، بذيء اللسان، لا يبالي بأي فعل يفعله، ولا يتحرّج من فعل القبيح والمذموم شرعا وعقلا وعرفا، فاعلم أنه بعيد عن الخير، ليس لديه حياء يردعه ولا وازع يمنعه."
Jika kamu melihat seseorang yang dungu, tak punya malu, tidak punya etika lagi kotor ucapannya, diapun sudah tidak peduli dan tidak ada malu-malunya jika melakukan perbuatan yang buruk dan tercela secara syariat, akal sehat, dan budaya, ketahuilah orang yang demikian adalah orang yang jauh dari kebaikan, tidak memiliki rasa malu yang menghalanginya dari keburukan, dan dia hidup tanpa ada aturan (semaunya sendiri)."
📝 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Aiman حفظـہ اللـہ
🎙 (Muhadharah "Khuluqul Hayā' Fil Islām" 7 Dzul Qa'dah 1444 H)
▫️▫️▫️
📡 Publikasi:
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📱 Sumber Transkrip:
https://t.me/dr_elbukhary/3176
▫️▫️▫️
#sifat #malu #dalam #Islam
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
💎💎 Sifat Kasih Sayang & Santun Adalah Anugerah Yang Besar
▫️▫️▫️
Allah berfirman tentang Nabi Yahya 'alaihis salam,
وَحَنَانࣰا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةࣰۖ وَكَانَ تَقِیࣰّا
❝Dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama mereka) dari sisi Kami dan bersih (dari segala dosa). Dan dia adalah seorang yang bertakwa.❞
(QS. Maryam: 13)
• Asy-Syaikh Abdurrahman as-Si'diy rahimahullah berkata,
“Kami berikan rasa kasih sayang dari sisi Kami, yaitu Kami berikan kepadanya sifat rahmat dan santun, yang dengannya menjadi mudah seluruh urusannya, terbenahi keadaannya dan istiqamah pula perbuatannya.”
✒️ [Tafsir As-Si'diy]
✍🏼 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظـہ اللـہ تعالـــے
▫️▫️▫️
#sifat #kasihsayang #santun
♾ 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Allah berfirman tentang Nabi Yahya 'alaihis salam,
وَحَنَانࣰا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةࣰۖ وَكَانَ تَقِیࣰّا
❝Dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama mereka) dari sisi Kami dan bersih (dari segala dosa). Dan dia adalah seorang yang bertakwa.❞
(QS. Maryam: 13)
• Asy-Syaikh Abdurrahman as-Si'diy rahimahullah berkata,
“Kami berikan rasa kasih sayang dari sisi Kami, yaitu Kami berikan kepadanya sifat rahmat dan santun, yang dengannya menjadi mudah seluruh urusannya, terbenahi keadaannya dan istiqamah pula perbuatannya.”
✒️ [Tafsir As-Si'diy]
✍🏼 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظـہ اللـہ تعالـــے
▫️▫️▫️
#sifat #kasihsayang #santun
♾ 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🛠🚧🪞 KETIKA ORANG-ORANG DI SEKITAR MENJAUHI ANDA...
▫️▫️▫️
❍ Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan,
الإنسان قد يعذر في الابتعاد عن أهل الخير إذا كانوا جفاة غلاظ القلوب.
"Orang itu terkadang diberi toleransi untuk menjauhi orang-orang baik, ketika mereka bersikap kaku, dan keras hatinya."
📼 [Tafsir Surah Āli 'Imrån 2/368, via al-Maktabah asy-Syamilah]
▫️▫️▫️
#introspeksi #sifat #kaku #keras
♾ 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
❍ Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan,
الإنسان قد يعذر في الابتعاد عن أهل الخير إذا كانوا جفاة غلاظ القلوب.
"Orang itu terkadang diberi toleransi untuk menjauhi orang-orang baik, ketika mereka bersikap kaku, dan keras hatinya."
📼 [Tafsir Surah Āli 'Imrån 2/368, via al-Maktabah asy-Syamilah]
▫️▫️▫️
#introspeksi #sifat #kaku #keras
♾ 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
🐾🐾 MINDER, 'NDAK ENAKAN', BUKAN SIFAT MALU YANG TERPUJI!
▫️▫️▫️
Al-Imam Al-Hafidz Al-Faqih Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawiy Asy-Syafi'iy (w. 676 H) rahimahullah menjelaskan,
فقد يشكل على بعض الناس من حيث إن صاحب الحياء قد يستحي أن يواجه بالحق من يجله، فيترك أمره بالمعروف، ونهيه عن المنكر، وقد يحمله الحياء على الإخلال ببعض الحقوق، وغير ذلك مما هو معروف في العادة، وجواب هذا ما أجاب به جماعة من الأئمة منهم الشيخ أبو عمرو بن الصلاح ﵀: أن هذا المانع الذي ذكرناه ليس بحياء حقيقة، بل هو عجز وخور ومهانة، وإنما تسميته حياء من إطلاق بعض أهل العرف، أطلقوه مجازا؛ لمشابهته الحياء الحقيقي، وإنما حقيقة الحياء: خلق يبعث على ترك القبيح، ويمنع من التقصير في حق ذي الحق، ونحو هذا...
“Mungkin menjadi problem bagi sebagian orang terhadap kasus seorang pemilik sifat malu yang terkadang malu untuk menyuarakan Al-Haq terhadap orang yang ia hormati, sehingga dia meninggalkan amar ma'ruf dan nahi munkar, dan bisa saja sifat malu itu mengantarkannya kepada sikap kurang dalam menunaikan sebagian hak, dan selain itu dari hal-hal yang diketahui secara kebiasaan.
Dan jawaban untuk hal ini adalah apa yang telah dijawab oleh sekelompok para imam (tokoh ulama -pen), di antara mereka adalah Asy-Syaikh Abu 'Amer ibnu Ash-Shalah: Bahwa kendala yang telah kami tersebut sebutkan bukanlah sifat malu yang hakiki, namun itu merupakan sifat lemah, minder, dan kerendahan. Disebut sifat malu itu hanya menurut kategori orang ahli adat, mereka mengategorikannya secara metaforis; karena sifat itu menyerupai sifat malu yang hakiki.
Dan sifat malu yang hakiki itu adalah sebuah akhlak yang memotivasi untuk meninggalkan perkara yang buruk, mencegah dari sikap mereduksi hak orang yang memilikinya, dan yang sejenis ini...”
✒️ [Syarh Shahīh Muslim (2/5-6)]
▫️▫️▫️
#sifat #malu #terpuji #minder
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
▫️▫️▫️
Al-Imam Al-Hafidz Al-Faqih Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawiy Asy-Syafi'iy (w. 676 H) rahimahullah menjelaskan,
فقد يشكل على بعض الناس من حيث إن صاحب الحياء قد يستحي أن يواجه بالحق من يجله، فيترك أمره بالمعروف، ونهيه عن المنكر، وقد يحمله الحياء على الإخلال ببعض الحقوق، وغير ذلك مما هو معروف في العادة، وجواب هذا ما أجاب به جماعة من الأئمة منهم الشيخ أبو عمرو بن الصلاح ﵀: أن هذا المانع الذي ذكرناه ليس بحياء حقيقة، بل هو عجز وخور ومهانة، وإنما تسميته حياء من إطلاق بعض أهل العرف، أطلقوه مجازا؛ لمشابهته الحياء الحقيقي، وإنما حقيقة الحياء: خلق يبعث على ترك القبيح، ويمنع من التقصير في حق ذي الحق، ونحو هذا...
“Mungkin menjadi problem bagi sebagian orang terhadap kasus seorang pemilik sifat malu yang terkadang malu untuk menyuarakan Al-Haq terhadap orang yang ia hormati, sehingga dia meninggalkan amar ma'ruf dan nahi munkar, dan bisa saja sifat malu itu mengantarkannya kepada sikap kurang dalam menunaikan sebagian hak, dan selain itu dari hal-hal yang diketahui secara kebiasaan.
Dan jawaban untuk hal ini adalah apa yang telah dijawab oleh sekelompok para imam (tokoh ulama -pen), di antara mereka adalah Asy-Syaikh Abu 'Amer ibnu Ash-Shalah: Bahwa kendala yang telah kami tersebut sebutkan bukanlah sifat malu yang hakiki, namun itu merupakan sifat lemah, minder, dan kerendahan. Disebut sifat malu itu hanya menurut kategori orang ahli adat, mereka mengategorikannya secara metaforis; karena sifat itu menyerupai sifat malu yang hakiki.
Dan sifat malu yang hakiki itu adalah sebuah akhlak yang memotivasi untuk meninggalkan perkara yang buruk, mencegah dari sikap mereduksi hak orang yang memilikinya, dan yang sejenis ini...”
✒️ [Syarh Shahīh Muslim (2/5-6)]
▫️▫️▫️
#sifat #malu #terpuji #minder
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
AKIDAH BAHWASANNYA ALLAH ﷻ BERADA DI ATAS LANGIT MERUPAKAN AKIDAHNYA PARA NABI 'ALAIHIMUS SALAM
▫️▫️▫️
Al-Imam Abu Sa'id 'Utsman bin Sa'id Ad-Darimi As-Sijistani (w. 280 H) rahimahullah merupakan satu di antara sekian tokoh ulama muhaqqiq yang mendokumentasikan akidah Islam yang benar yang sesuai dengan pemahaman generasi awal umat ini.
Di masa itu, Al-Imam Abu Sa'id Ad-Darimi bukan satu-satunya ulama yang mengodifikasikan ilmu akidah Islam. Di sana ada beberapa nama ulama yang juga tercatat dalam sejarah memiliki andil dalam mewarisi dan mewariskan akidah Islam dalam bentuk literatur ilmiah.
Perlu diketahui, bahwa para ulama Islam mulai mengodifikasikan ilmu akidah secara masif pada abad ke-3 hijriyah. Namun, bukan berarti di abad sebelumnya tidak ada pencatatan. Hal itu karena munculnya beberapa oknum yang merusak kemurnian ajaran Islam. Akibatnya, lahirlah banyak kelompok sempalan yang mendistorsi akidah Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.
Dalam merespon akidah sesat yang lahir dari kelompok-kelompok sempalan tersebut -terutama tentang sifat Allah ﷻ-, para ulama akhirnya menulis kitab-kitab akidah dalam metode penjelasan maupun bantahan ilmiah. Tujuannya adalah mengukuhkan akidah yang benar, dan membentengi umat dan generasi yang akan datang dari racun-racun ideologi mereka.
Sebagai contoh kitab-kitab akidah yang ditulis kala itu -baik dalam metode bantahan, maupun metode presentasi- ialah:
☛ Ar-Raddu 'Alaz Zanādiqah Wal Jahmiyyah, karya Ahmad bin Hanbal (w. 241H).
☛ Kitābul Īmān, karya Al-Qåsim bin Sallām (w. 244H).
☛ Syarhus Sunnah, karya Ismā'īl bin Yahya Al-Muzani (w. 264H).
☛ Ar-Raddu 'Alal Jahmiyyah, karya Abu Sa'īd Ad-Dārimī (w. 280H).
☛ As-Sunnah, karya Muhammad bin Nashr Al-Marwazī (w. 294H).
☛ At-Tauhīd, karya Muhammad bin Ishāq Ibnu Khuzaimah (w. 311H).
☛ Ushūlus Sunnah Wa I'tiqåduddīn, karya 'Abdurrahmān bin Abi Hātim Ar-Råzī (w. 327H).
Dan selainnya.
Secara umum, kandungan dari kitab-kitab tersebut adalah mengukuhkan akidah Islam -terutama dalam bab sifat Allah- sesuai dengan yang telah Allah wahyukan dalam Al-Quran, serta apa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ di dalam hadits yang shahih.
Kitab-kitab itu juga mengandung bantahan terhadap syubhat kelompok sesat, upaya distorsi ayat dan penyelewengan makna hadits.
Salah satunya adalah tentang sifat tinggi bagi Allah.
Al-Imam Ad-Darimi membawakan sebuah hadits dengan jalur riwayatnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
«لما ألقي إبراهيم في النار قال: اللهم إنك في السماء واحد، وأنا في الأرض واحد أعبدك»
“Tatkala Ibrahim 'alaihis salam dilemparkan ke dalam api, beliau berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah satu-satunya Dzat Yang di langit, dan aku satu-satunya di bumi ini yang menyembah-Mu."”
Ad-Darimi juga membawakan ayat,
﴿وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ یَـٰهَـٰمَـٰنُ ٱبۡنِ لِی صَرۡحࣰا لَّعَلِّیۤ أَبۡلُغُ ٱلۡأَسۡبَـٰبَ ٣٦ أَسۡبَـٰبَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ فَأَطَّلِعَ إِلَىٰۤ إِلَـٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّی لَأَظُنُّهُۥ كَـٰذِبࣰاۚ﴾
❝Dan berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Rabb Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta".❞
(QS. Ghafir : 36-37)
Lantas Ad-Darimi mengomentari,
ففي هذه الآية بيان بين ودلالة ظاهرة أن موسى كان يدعو فرعون إلى معرفة الله بأنه فوق السماء، فمن أجل ذلك أمر ببناء الصرح، ورام الاطلاع إليه.
“Dalam ayat ini terdapat penjelasan yang gamblang, dan argumentasi yang jelas bahwa Musa 'alaihis salam mendakwahi Fir'aun untuk mengetahui bahwa Allah berada di atas langit; oleh karena itu ia memerintahkan dibangunkan sebuah menara tinggi, dan berusaha untuk melihat-Nya.”
Ayat di atas juga menjadi dalil bahwa orang yang menolak Allah berada di atas langit, maka ia termasuk pengikut Fir'aun.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadi pencerahan ilmiah dan pedoman dalam berakidah.
✍🏽 Abul Walid Al-Maidany سامحه الله
▫️▫️▫️
#akidah #sifat #tauhid
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
▫️▫️▫️
Al-Imam Abu Sa'id 'Utsman bin Sa'id Ad-Darimi As-Sijistani (w. 280 H) rahimahullah merupakan satu di antara sekian tokoh ulama muhaqqiq yang mendokumentasikan akidah Islam yang benar yang sesuai dengan pemahaman generasi awal umat ini.
Di masa itu, Al-Imam Abu Sa'id Ad-Darimi bukan satu-satunya ulama yang mengodifikasikan ilmu akidah Islam. Di sana ada beberapa nama ulama yang juga tercatat dalam sejarah memiliki andil dalam mewarisi dan mewariskan akidah Islam dalam bentuk literatur ilmiah.
Perlu diketahui, bahwa para ulama Islam mulai mengodifikasikan ilmu akidah secara masif pada abad ke-3 hijriyah. Namun, bukan berarti di abad sebelumnya tidak ada pencatatan. Hal itu karena munculnya beberapa oknum yang merusak kemurnian ajaran Islam. Akibatnya, lahirlah banyak kelompok sempalan yang mendistorsi akidah Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.
Dalam merespon akidah sesat yang lahir dari kelompok-kelompok sempalan tersebut -terutama tentang sifat Allah ﷻ-, para ulama akhirnya menulis kitab-kitab akidah dalam metode penjelasan maupun bantahan ilmiah. Tujuannya adalah mengukuhkan akidah yang benar, dan membentengi umat dan generasi yang akan datang dari racun-racun ideologi mereka.
Sebagai contoh kitab-kitab akidah yang ditulis kala itu -baik dalam metode bantahan, maupun metode presentasi- ialah:
☛ Ar-Raddu 'Alaz Zanādiqah Wal Jahmiyyah, karya Ahmad bin Hanbal (w. 241H).
☛ Kitābul Īmān, karya Al-Qåsim bin Sallām (w. 244H).
☛ Syarhus Sunnah, karya Ismā'īl bin Yahya Al-Muzani (w. 264H).
☛ Ar-Raddu 'Alal Jahmiyyah, karya Abu Sa'īd Ad-Dārimī (w. 280H).
☛ As-Sunnah, karya Muhammad bin Nashr Al-Marwazī (w. 294H).
☛ At-Tauhīd, karya Muhammad bin Ishāq Ibnu Khuzaimah (w. 311H).
☛ Ushūlus Sunnah Wa I'tiqåduddīn, karya 'Abdurrahmān bin Abi Hātim Ar-Råzī (w. 327H).
Dan selainnya.
Secara umum, kandungan dari kitab-kitab tersebut adalah mengukuhkan akidah Islam -terutama dalam bab sifat Allah- sesuai dengan yang telah Allah wahyukan dalam Al-Quran, serta apa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ di dalam hadits yang shahih.
Kitab-kitab itu juga mengandung bantahan terhadap syubhat kelompok sesat, upaya distorsi ayat dan penyelewengan makna hadits.
Salah satunya adalah tentang sifat tinggi bagi Allah.
Al-Imam Ad-Darimi membawakan sebuah hadits dengan jalur riwayatnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
«لما ألقي إبراهيم في النار قال: اللهم إنك في السماء واحد، وأنا في الأرض واحد أعبدك»
“Tatkala Ibrahim 'alaihis salam dilemparkan ke dalam api, beliau berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah satu-satunya Dzat Yang di langit, dan aku satu-satunya di bumi ini yang menyembah-Mu."”
Ad-Darimi juga membawakan ayat,
﴿وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ یَـٰهَـٰمَـٰنُ ٱبۡنِ لِی صَرۡحࣰا لَّعَلِّیۤ أَبۡلُغُ ٱلۡأَسۡبَـٰبَ ٣٦ أَسۡبَـٰبَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ فَأَطَّلِعَ إِلَىٰۤ إِلَـٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّی لَأَظُنُّهُۥ كَـٰذِبࣰاۚ﴾
❝Dan berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Rabb Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta".❞
(QS. Ghafir : 36-37)
Lantas Ad-Darimi mengomentari,
ففي هذه الآية بيان بين ودلالة ظاهرة أن موسى كان يدعو فرعون إلى معرفة الله بأنه فوق السماء، فمن أجل ذلك أمر ببناء الصرح، ورام الاطلاع إليه.
“Dalam ayat ini terdapat penjelasan yang gamblang, dan argumentasi yang jelas bahwa Musa 'alaihis salam mendakwahi Fir'aun untuk mengetahui bahwa Allah berada di atas langit; oleh karena itu ia memerintahkan dibangunkan sebuah menara tinggi, dan berusaha untuk melihat-Nya.”
Ayat di atas juga menjadi dalil bahwa orang yang menolak Allah berada di atas langit, maka ia termasuk pengikut Fir'aun.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadi pencerahan ilmiah dan pedoman dalam berakidah.
✍🏽 Abul Walid Al-Maidany سامحه الله
▫️▫️▫️
#akidah #sifat #tauhid
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah