𝑴𝒊𝒏 𝑫𝒖𝒓𝒂𝒓 𝑨𝒍-𝑰𝒎𝒂𝒎 𝑰𝒃𝒏𝒊𝒍 𝑸𝒂𝒚𝒚𝒊𝒎 𝑹𝒂𝒉𝒊𝒎𝒂𝒉𝒖𝒍𝒍𝒂𝒉
📌📋🔗 HIDAYAH HANYA BERASAL DARI WAHYU YANG ALLAH TURUNKAN
▫️▫️▫️
❐ Al-Imam Syamsud Dīn Muhammad bin Abi Bakr ad-Dimasyqi (w. 751 H) rahimahullah menegaskan,
وقال تعالى لرسوله ﷺ: ﴿قُلۡ إِن ضَلَلۡتُ فَإِنَّمَاۤ أَضِلُّ عَلَىٰ نَفۡسِیۖ وَإِنِ ٱهۡتَدَیۡتُ فَبِمَا یُوحِیۤ إِلَیَّ رَبِّیۤۚ إِنَّهُۥ سَمِیعࣱ قَرِیبࣱ﴾.
فهذا نص صريح في أن هدي الرسول ﷺ إنما يحصل بالوحي، فيا عجبا! كيف يحصل الهدى لغيره من الآراء والعقول المختلفة والأقوال المضطربة؟! ولكن ﴿۞مَن یَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِۖ وَمَن یُضۡلِلۡ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِیࣰّا مُّرۡشِدࣰا﴾ [الكهف ١٧]
“Dan Allah Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya,
❝Katakanlah (wahai Muhammad), Jika aku sesat maka aku sesat atas diriku, namun jika aku terbimbing hidayah, maka itu karena apa yang diwahyukan oleh Rabb-ku kepadaku, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.❞ (QS. Saba : 50)
Maka ini merupakan dalil yang jelas bahwa hidayah Rasulullah ﷺ hanya akan diperoleh dengan wahyu. Alangkah mengherankannya! Bagaimana petunjuk untuk manusia diperoleh berasal dari asumsi, logika yang beraneka ragam, dan pernyataan yang goncang?! Tetapi,
❝Barang siapa yang Allah beri hidayah, maka dialah orang yang terbimbing hidayah, dan orang yang Dia sesatkan, engkau tidak akan mendapati untuknya penolong yang dapat membimbing.❞ (QS. Al-Kahfi : 17)
فأي ضلال أعظم من ضلال من زعم أن الهداية لا تحصل بالوحي ثم يحيل فيها على عقل فلان ورأي فلتان؟ وقول زيد وعمرو؟ ولقد عظمت نعمة الله على عبد عافاه من هذه البلية العظمى والمصيبة الكبرى والحمد لله رب العالمين.
Maka kesesatan mana lagi yang lebih besar daripada kesesatan orang yang mengklaim bahwa hidayah itu tidak dapat diperoleh dengan wahyu, lalu memalingkannya kepada logikanya si fulan, dan pendapat si falatan? Ucapan si Zaid dan Amer?
Sungguh betapa besar nikmat Allah atas seorang hamba yang Dia menjaganya dari bencana dahsyat dan musibah besar ini, segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.”
✒️ [Ar-Risālah at-Tabūkiyyah, 45]
▫️▫️▫️
#hidayah #wahyu
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📌📋🔗 HIDAYAH HANYA BERASAL DARI WAHYU YANG ALLAH TURUNKAN
▫️▫️▫️
❐ Al-Imam Syamsud Dīn Muhammad bin Abi Bakr ad-Dimasyqi (w. 751 H) rahimahullah menegaskan,
وقال تعالى لرسوله ﷺ: ﴿قُلۡ إِن ضَلَلۡتُ فَإِنَّمَاۤ أَضِلُّ عَلَىٰ نَفۡسِیۖ وَإِنِ ٱهۡتَدَیۡتُ فَبِمَا یُوحِیۤ إِلَیَّ رَبِّیۤۚ إِنَّهُۥ سَمِیعࣱ قَرِیبࣱ﴾.
فهذا نص صريح في أن هدي الرسول ﷺ إنما يحصل بالوحي، فيا عجبا! كيف يحصل الهدى لغيره من الآراء والعقول المختلفة والأقوال المضطربة؟! ولكن ﴿۞مَن یَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِۖ وَمَن یُضۡلِلۡ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِیࣰّا مُّرۡشِدࣰا﴾ [الكهف ١٧]
“Dan Allah Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya,
❝Katakanlah (wahai Muhammad), Jika aku sesat maka aku sesat atas diriku, namun jika aku terbimbing hidayah, maka itu karena apa yang diwahyukan oleh Rabb-ku kepadaku, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.❞ (QS. Saba : 50)
Maka ini merupakan dalil yang jelas bahwa hidayah Rasulullah ﷺ hanya akan diperoleh dengan wahyu. Alangkah mengherankannya! Bagaimana petunjuk untuk manusia diperoleh berasal dari asumsi, logika yang beraneka ragam, dan pernyataan yang goncang?! Tetapi,
❝Barang siapa yang Allah beri hidayah, maka dialah orang yang terbimbing hidayah, dan orang yang Dia sesatkan, engkau tidak akan mendapati untuknya penolong yang dapat membimbing.❞ (QS. Al-Kahfi : 17)
فأي ضلال أعظم من ضلال من زعم أن الهداية لا تحصل بالوحي ثم يحيل فيها على عقل فلان ورأي فلتان؟ وقول زيد وعمرو؟ ولقد عظمت نعمة الله على عبد عافاه من هذه البلية العظمى والمصيبة الكبرى والحمد لله رب العالمين.
Maka kesesatan mana lagi yang lebih besar daripada kesesatan orang yang mengklaim bahwa hidayah itu tidak dapat diperoleh dengan wahyu, lalu memalingkannya kepada logikanya si fulan, dan pendapat si falatan? Ucapan si Zaid dan Amer?
Sungguh betapa besar nikmat Allah atas seorang hamba yang Dia menjaganya dari bencana dahsyat dan musibah besar ini, segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.”
✒️ [Ar-Risālah at-Tabūkiyyah, 45]
▫️▫️▫️
#hidayah #wahyu
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah