PONPES ASSUNNAH BATU
8.1K subscribers
819 photos
162 videos
6 files
2.83K links
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
Download Telegram
📜📋 KUMPULAN FATWA ULAMA SEPUTAR IBADAH KURBAN (Bag. 2) 🌿🥩

▫️▫️▫️

6⃣ Apakah kurban seorang ayah mencukupi anak, menantu, dan cucu-cucunya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

ﺇﺫا ﻛﻨﺖ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﺴﺘﻘﻞ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺴﺎﺋﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﻉ ﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻀﺤﻲ ﻋﻨﻚ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻚ، ﻭﻻ ﺗﻜﻔﻲ ﻋﻨﻚ ﺃﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻟﺪﻙ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ؛ ﻷﻧﻚ ﻟﺴﺖ ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﺖ.

“Kalau kamu -hai si penanya- itu tinggal di rumah sendiri, maka yang disyariatkan bagimu untuk menyembelih kurban untukmu dan untuk penduduk rumahmu (keluargamu), dan tidak mencukupi untukmu sembelihan kurban ayahmu yang dia peruntukkan untuk dirinya dan penghuni rumahnya (keluarganya), karena kamu tidak berada bersama mereka dalam satu rumah.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

7⃣ Apakah satu ekor kambing mencukupi seorang beserta keluarganya?

🏷️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab,

ﺗﺠﺰﺉ اﻟﺸﺎﺓ اﻟﻮاﺣﺪﺓ ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻛﺎﻥ ﻳﻀﺤﻲ ﻛﻞ ﺳﻨﺔ ﺑﻜﺒﺸﻴﻦ ﺃﻣﻠﺤﻴﻦ ﺃﻗﺮﻧﻴﻦ ﻳﺬﺑﺢ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ، ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ ﻋﻤﻦ ﻭَﺣَّﺪَ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻪ ﷺ.

“Cukup satu ekor kambing untuk seorang beserta keluarganya, karena Nabi ﷺ dahulu menyembelih dua ekor kambing yang putih kehitaman yang bertanduk pada setiap tahunnya, satu darinya beliau sembelih untuk beliau dan keluarganya, dan satu yang lain untuk orang bertauhid dari umat beliau.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/37

8⃣ Apakah boleh satu hewan kurban untuk 2 orang yang bersaudara kandung yang tinggal bersama dalam satu rumah, yang sumber kebutuhan pokoknya satu, bersama anak-anak mereka?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

نعم يجوز ذلك يجوز أن يقتصر أهل البيت الواحد ولو كانوا عائلتين على أضحية واحدة.

“Ya, hal itu diperbolehkan, boleh satu penduduk rumah, walaupun mereka terdiri dari dua keluarga, untuk mencukupkan dengan satu hewan kurban saja.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

9⃣ Seorang bapak yang satu rumah dengan tiga orang anaknya yang seluruhnya sudah berkeluarga, dan masing-masingnya memiliki ruangan rumah khusus di dalam rumah tersebut, apakah satu hewan saja cukup?

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

الذي أرى أن على كل بيت أضحية لأن لكل بيت مستقل.

“Aku berpandangan bahwa masing-masing rumah satu hewan kurban, karena masing-masingnya memiliki rumah tersendiri.”

✒️ Fatáwá Núr 'Alad Darb 13/2

🔟 Hukum seorang yang berkurban, kemudian menjual daging dari hewan kurbannya.

🏷️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah menegaskan,

يحرم أن يبيع شيئا من الأضحية من لحم، أو شحم، أو دهن أو جلد، أو غيره؛ لأنها مال أخرجه لله فلا يجوز الرجوع فيه كالصدقة، ولا يعطي الجازر منها في مقابلة أجرته، أو بعضها؛ لأن ذلك بمعنى البيع، فأما من أهدي له شيء منها أو تصدق به عليه فله أن يتصرف فيه بما شاء من بيع وغيره.

“Haram hukumnya menjual sedikit saja dari hewan kurban, daging, lemak, minyak, ataupun kulitnya, atau selainnya; karena itu merupakan harta yang telah dia keluarkan untuk Allah, maka tidak boleh ditarik kembali layaknya sedekah. Dan tukang sembelih tidak boleh diberi dari hewan kurban untuk ditukar dengan upahnya, walaupun sebagian saja; karena itu bisa bermakna jual beli. Adapun orang yang dihadiahkan dari hewan kurban atau dia diberi sedekah dari hewan kurban tersebut, maka dia boleh saja menggunakannya sekehendaknya, baik dijual dan lainnya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Rasáil al-'Utsaimin 25/162

1⃣1⃣ Apa hukum bersedakah dengan daging kurban?

السنة للمضحي أن يأكل منها ويهدي لأقاربه وجيرانه منها ويتصدق منها.

“Sunnahnya bagi orang yang berkurban untuk memakan daging kurbannya dan dia memberinya sebagai hadiah untuk kerabatnya, dan tetangganya, begitu pula dia boleh bersedekah dengannya.”

✒️ Majmú’ Fatáwá wa Maqálát Mutanawwi‘ah 18/38

▫️▫️▫️
#kumpulan #fatwa #ulama #seputar #ibadah #kurban
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
💬 🕋 TATA CARA MEMULAI TAKBIR SEUSAI SHALAT

▫️▫️▫️

Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

وأما التكبير المقيد فيكون من صلاة فجر يوم عرفة إلى صلاة عصر آخر يوم من أيام التشريق، يكون تكبيراً مقيداً دبر خمس صلوات في يوم عرفة، وخمس صلوات في يوم العيد، وخمس صلوات في الحادي عشر، وخمس صلوات في الثاني عشر، وخمس صلوات في الثالث عشر، الجميع خمس وعشرون صلاة يسن أن يكبر بعدها، أي بعد أن يقول: أستغفر الله ثلاثاً، اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، ثم يكبر، فيكون هذا التكبير كالتسبيح والتحميد الذي يسن في كل وقت بعد الصلاة.

“Adapun takbir muqayyad maka dimulai dari shalat fajar hari ‘Arafah sampai shalat ashar hari terakhir dari hari-hari tasyrik.

Sehingga itu merupakan takbir yang muqayyad di setiap;

💡seusai shalat lima waktu di hari Arafah,

💡seusai shalat lima waktu di hari Ied,

💡seusai shalat lima waktu pada tanggal 11,

💡seusai shalat lima Waktu pada tanggal 12, dan,

💡seusai shalat lima waktu pada tanggal 13.

👉 Semuanya berjumlah 25 shalat, yang disunnahkan untuk bertakbir (muqayyad) seusainya.

‼️ Yaitu: setelah mengucapkan astagfirullah tiga kali, kemudian zikir:

اللهم انت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والاكرام


Ya Allah! Engkaulah Dzat Yang Maha Selamat (dari segala aib), dan dari Engkau lah segala keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Agung dan Mulia.

Kemudian baru bertakbir.

Sehingga takbir ini sepadan dengan ucapan tasbih dan tahmid yang disunnahkan di setiap waktu setelah shalat ."

▫️▫️▫️
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📎 Sumber:
https://binothaimeen.net/content/460
#tata #cara #memulai #takbir #seusai #shalat
#fatwa_ibnu_Utsaimin
Jawaban & Fatwa Ulama Tergantung Penggambarannya

▫️▫️▫️

Asy Syaikh Muhammad bin Nashiruddin al Albani rahimahullah berkata,

كثير من العلماء قد نصُّوا على أنه ينبغي على من يتولَّون توجيه الأمة، ووضع الأجوبة لحل مشاكلهم : أن يكونوا عالمين وعارفين بواقعهم؛ لذلك كان من مشهور كلماتهم: «الحكم على الشيء فرع عن تصوره»، ولا يتحقق ذلك إلا بمعرفة (الواقع) المحيط بالمسألة المراد بحثها، وهذا من قواعد الفتيا بخاصة، وأصول العلم بعامة

"Banyak ulama yang menentukan kaedah bahwa mereka yang memiliki peran membimbing umat, serta bertugas memberikan jawaban dan solusi untuk mengatasi problematika mereka, sudah semestinya memiliki pengetahuan dan ma’rifah tentang fakta dan realita mereka (umat manusia yang diberikan bimbingan) baik secara detail maupun universal.

Olehnya itu, di antara ucapan mereka yang terkenal: “Vonis hukum terhadap sesuatu merupakan bagian dari penggambarannya.”

Maka tidaklah hukum tersebut bisa terwujud kecuali dengan memahami fakta yang mencakup permasalahan yang hendak dijadikan objek pembahasan. Dan hal ini termasuk bagian dari kaedah berfatwa secara khusus juga pondasi ilmu secara umum.

✒️ [Suâl Wa jawâb Haula Fiqhil Wâqi, 29]

▫️▫️▫️
#fatwa #sesuai #penggambarannya
Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
💰🛒 SYARI'AT TIDAK MEMBATASI LABA PERNIAGAAN

▫️▫️▫️

(Pertanyaan ke-4 dari fatwa no. 7339)

هل يجوز للتاجر أن يكسب أكثر من ١٠% من البضاعة؟

Apakah boleh bagi pedagang untuk mengambil (laba) lebih dari 10% dari harga barangnya?

الجواب:

كسب التاجر غير محدود بنسبة شرعا، لكن لا يجوز أن يخدع من يشتري منه، فيبيعه بغير السعر المعروف في السوق، ويشرع للمسلم ألا يغالي في الربح، بل يكون سمحا إذا باع وإذا اشترى لحث النبي ﷺ على السماحة في المعاملة.

Laba milik seorang pedagang tidak ada batasan secara syar'i, namun tidak boleh menipu orang yang membeli darinya, sehingga dia menjualnya bukan dengan harga yang standar di pasar.

Dan disyariatkan bagi seorang muslim agar tidak berlebihan dalam mengambil laba, bahkan hendaknya dia mudah dalam menjual, mudah dalam membeli, dikarenakan hasungan dari Nabi ﷺ agar berlaku mudah dalam bermuamalah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

✒️ [Fatāwā al-Lajnah ad-Dāimah 13/92]

▫️▫️▫️
#batasan #laba
#fatwa_ulama
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
💦💐 APAKAH MENYENTUH WANITA MEMBATALKAN WUDHU?

▫️▫️▫️

🎙️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya:

هل اللمس المرأة بشهوة أو بدون شهوة ينقض الوضوء؟

Apakah menyentuh wanita dengan syahwat atau tanpa syahwat membatalkan wudhu?

Beliau rahimahullah menjawab,

هذه المسألة فيها خلاف بين العلماء.
والصواب: أنه لا ينقض الوضوء، سواء كان بشهوة أو بدونها وسواء كان اللمس لامرأته أو غيرها إذا لم يخرج منه مذي ولا غيره؛ لأن النبي ﷺ كان يقبل بعض  نسائه ثم يصلي ولا يتوضأ، ولأن الأصل صحة الطهارة وسلامتها، فلا يجوز إبطالها إلا بناقض ثابت في الشرع، وليس في الشرع المطهر ما يدل على النقض بمجرد اللمس.

"Permasalahan ini terdapat padanya silang pendapat di antara para ulama'.

Dan yang benar adalah: bahwasanya ini tidak membatalkan wudhu, sama saja apakah dengan syahwat atau tanpa syahwat.


Sama pula apakah menyentuh istrinya atau selainnya, jika tidak keluar madzi atau selainnya.


Dikarenakan Nabi ﷺ pernah mencium sebagian istrinya, kemudian beliau shalat dan tidak berwudhu kembali.


Begitu juga, karena hukum asalnya adalah sahnya kesucian dan selamatnya, sehingga tidak bisa membatalkannya melainkan dengan pembatal yang tetap dalam syari'at
, tidak ada pula dalam syari'at yang suci ini dalil yang menunjukkan batalnya (wudhu) hanya sekedar menyentuh.

أما قوله سبحانه: أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ
فالمراد به: الجماع في أصح قولي العلماء، كما قاله ابن عباس وجماعة من العلماء، وليس المراد به مجرد اللمس. ولو كان المراد به مجرد اللمس لبينه النبي ﷺ للأمة؛ لأن الله سبحانه بعثه مبلغًا ومعلمًا، وقد ثبت عنه عليه الصلاة والسلام أنه كان يقبل بعض نسائه ثم يصلي ولا يتوضأ، وذلك يبين معنى الآية الكريمة.
والله أعلم

Adapun firman Allah subhanahu wa ta'ala,

atau kalian menyentuh wanita.
(QS. Al-Maidah : 6)

Maka yang dimaksud adalah "bersetubuh" menurut yang paling benar dari dua pendapat ulama', sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dan beberapa orang dari kalangan ulama', dan bukan maksudnya hanya
sekadar menyentuh.

Seandainya yang dimaksudkan adalah sekadar menyentuh, niscaya Nabi ﷺ akan menjelaskan kepada umat, sebab Allah mengutus beliau sebagai penyampai sekaligus pengajar.


Dan telah shahih dari beliau ﷺ, bahwa beliau mencium sebagian istrinya, kemudian shalat dan tidak berwudhu.


Hal itu menjelaskan makna ayat yang mulia tersebut.

Wallahu a'lam.

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama #menyentuh #wanita
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📚 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/3748/%D9%87%D9%84-%D9%84%D9%85%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%A7%D8%A9-%D9%8A%D9%86%D9%82%D8%B6-%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%B6%D9%88%D8%A1
📖 FATĀWĀ ULAMĀ📖

▫️▫️▫️

📜 HUSNUDZ DZHAN KAWAN ! SALAMMU SUDAH DIJAWAB

✍️ Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Haitami (W. 974 H) rahimahullah,

📑 [Pertanyaan]

"Apakah harus membalas jawaban sebuah tulisan (surat -pen), dan kalau orangnya memberikan salam di dalam tulisannya, apakah harus mengucapkan balasan (salamnya) kepada si penulis atau si utusan? Lalu, apa faidah dari mengucapkan salam padahal si penulis maupun si utusan tidak ada? Tolong terangkan jawabannya."

🎙 [Jawaban]

“Disunnahkan menyampaikan salam kepada seorang yang tidak ada di tempat, baik dibawa oleh si utusan, maupun dengan tulisan, dan bagi si utusan agar harus menyampaikannya ketika dia sudah siap membawanya (yaitu: salam -pen).

Adapun orang yang diberi salam, maka dia harus segera menjawab salam tersebut, juga jika salam tersebut disampaikan melalui utusan, maka dia harus membalasnya dengan ucapan, dan apabila salam itu melalui tulisan, maka dia harus menjawabnya dengan tulisan pula, atau dengan ucapan...”



🔴 السؤال :
هل يلزم رد جواب الكتاب ولو بلغ السلام في كتاب هل يلزم التلفظ برده على الكاتب والرسول وما فائدة التلفظ مع غيبة الكاتب والرسول ابسطوا الجواب؟

🔵 الجواب :
-نفع الله بعلومه المسلمين بقوله-:

يسن السلام على الغائب إما برسوله وإما بكتابه ويلزم الرسول إذا رضي بتحمله بالإبلاغ وأما المرسل إليه فلزمه الرد فورا ثم إن كان السلام عليه بالإرسال لزمه الرد باللفظ وإن كان بالكتابة لزمه الرد بها، أو باللفظ...

✒️ [Al-Fatāwā al-Fiqhiyyah al-Kubra 4/246]

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#menjawab #salam
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📖 FATĀWĀ ULAMĀ📖

▫️▫️▫️

📜 ANTARA MENUNUT ILMU DAN MEMPEROLEH IJAZAH

✍️ Asy-Syaikh al-Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

📑 [Pertanyaan]

"Sebagian penuntut ilmu merasa gelisah atas niatan mereka mencari ilmu dan mendapatkan ijazah, maka bagaimana caranya seorang penuntut ilmu bisa selamat dari kegelisahan ini?"

🎙 [Jawaban]

Pertama: Sebaiknya mereka tidak meniatkan belajarnya semata-mata hanya mendapatkan ijazah. Bahkan dia menjadikan ijazah tersebut sebagai perantara untuk dapat bekerja di bidang yang bermanfaat bagi makhluk. Karena pekerjaan di era sekarang itu didasari oleh ijazah. Dan mayoritasnya, manusia itu tidak mampu memberikan manfaat kepada orang lain kecuali dengan perantara ijazah tersebut. Jika demikian niatnya, maka terhitung niat yang selamat.

Kedua: Bahwasannya seseorang yang ingin menuntut ilmu, terkadang tidak ia dapati kecuali di fakultas-fakultas, maka dia masuk ke sana (sedari awal -pen) dengan niat menuntut ilmu, dan tidak mempengaruhinya apa yang dia peroleh setelah belajar berupa ijazah.”



🔴 السؤال :
سئل فضيلة الشيخ : يتحرج بعض طلبة العلم الشرعي عند قصدهم العلم والشهادة، فكيف يتخلص طالب العلم من هذا الحرج؟

🔵 الجواب :
يجاب على ذلك بأمور: 

أحدها: أن لا يقصدوا بذلك الشهادة لذاتها، بل يتخذون هذه الشهادات وسيلة للعمل في الحقول النافعة للخلق؛ لأن الأعمال في الوقت الحاضر مبنية على الشهادات،
والناس غالبا لا يستطيعون الوصول إلى منفعة الخلق إلا هذه الوسيلة وبذلك تكون النية سليمة. 

الثاني: أن من أراد العلم قد لا يجده إلا في هذه الكليات فيدخل فيها بنية طلب العلم ولا يؤثر عليه ما يحصل له من الشهادة فيما بعد.

✒️ Selengkapnya lihat : [Kitābul ‘Ilm, hlm. 76]

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#menjawab #salam
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📮📨📝 HUKUM MENISBATKAN DIRI KEPADA AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH

▫️▫️▫️

Pertanyaan diajukan kepada asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,

بعض الناس ينكرون الانتساب إلى أهل السنة والجماعة، ويقولون: كل يدعي ذلك، ولكن الأولى أن ينتسب إلى السلف؟

"Sebagian orang menginkari penisbatan kepada Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, dan mereka berkata: 'Semua orang bisa saja mengklaim demikian, justru lebih utama agar bernisbat kepada salaf'?"

Beliau rahimahullah menjawab,

السلف هم أهل السنة والجماعة، الانتساب إليهم لا بأس، بل حق وأنه من المؤمنين، ومن أتباع أهل السنة والجماعة، من أتباع الصحابة، ومن المؤمنين بالله واليوم الآخر، ينتسب إلى أهل الحق، لا ينتسب إلى أهل الباطل، يجاهد نفسه على الصدق، وألا تكون دعوى، يجاهد نفسه حتى يصدق.

“Salaf, merekalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, penisbatan diri kepada mereka tidak mengapa, bahkan benar, dan bahwasannya dia termasuk kaum mukminin, termasuk pengikut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, termasuk golongan pengikut Sahabat, dan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Dia menisbatkan dirinya kepada Ahlul Haq, tidak menisbatkan kepada Ahlul Bathil, dia bersungguh-sungguh agar jujur, tidak sekadar pengakuan, dia bersungguh-sungguh memerangi nafsunya sampai dia menjadi orang yang jujur (dalam pengakuan dan penisbatannya -pen).”

✒️ Majmū' Fatāwā Wa Maqālāt asy-Syaikh Bin Bāz 28/50

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#salaf #ahlussunnah
© Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
📖 FATĀWĀ ULAMĀ📖

▫️▫️▫️

📜 HUKUM QUNUT NAZILAH DALAM SHALAT JUM'AT

✍️ Asy-Syaikh al-Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

📑 [Penanya]

Wahai Syaikh yang mulia, apa hukumnya Qunut (Nazilah) dalam shalat Jum'at?

🎙 [Asy-Syaikh]

“Para Ulama' mengatakan: "Sesungguhnya seorang imam itu tidak Qunut di dalam shalat Jum'at; karena khutbah padanya sudah terdapat do'a untuk orang-orang mukmin, sehingga didoakan siapa saja yang diinginkan untuk didoakan Qunut untuk mereka di dalam khutbah."

Demikianlah para Ulama' mengatakannya.

Wallahu a'lam.”

📑 [Penanya]

"Jika dia sudah (terlanjur) Qunut wahai Syaikh?"

🎙 [Asy-Syaikh]

“Selama Ulama' mengatakan tidak Qunut, hendaknya ditinggalkan!”

📑 [Penanya]

"Apakah hukumnya boleh wahai Syaikh?"

🎙 [Asy-Syaikh]

“Tidak mengapa, karena seandainya dia sudah (terlanjur) Qunut, maka dia tidak terhitung bermaksiat, namun yang lebih baik, agar mendoakan kebaikan untuk orang yang ingin didoakan Qunut untuknya di dalam khutbah.”



🔴 السائل :
فضيلة الشيخ، ما حكم القنوت في صلاة الجمعة؟

🔵 الشيخ :
يقول العلماء: إن الإمام لا يقنُت في صلاة الجمعة؛ لأن الخطبة فيها دعاء للمؤمنين، فيُدعى لمن يُراد أن يُقْنَت لهم في أثناء الخطبة، هكذا قال أهل العلم، والله أعلم.

🔴 السائل:
وإن قنت يا شيخ؟

🔵 الشيخ: ما دام أن العلماء قالوا: لا يقنت، فعليه أن يترك.

🔴 السائل: وهل هو جائز يا شيخ؟

🔵 الشيخ: لا بأس؛ لأنه حتى لو قنت فإنه لا يعتبر عاصيا؛ لكن الأحسن أن يدعو لمن أراد القنوت لهم في أثناء الخطبة.

✒️ [Liqā' Bābil Maftūh, 24/15]

▫️▫️▫️
#fatwa_ulama
#qunut_nazilah #shalat #Jumat
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📚📜●●● ════════════╗
      𝐅 𝐀 𝐓 𝐖 𝐀   𝐔 𝐋 𝐀 𝐌 𝐀
╚════════════ ●●●📜📚

🌙🔭🌃 KETIKA SEORANG WANITA MELIHAT HILAL RAMADHAN...

▫️▫️▫️

🔵 Asy-Syaikh Al-Muhaddits Muqbil bin Hadi Al-Wādi'i rahimahullah pernah ditanya,

هل يقبل خبر المرأة في رؤية هلال رمضان وكذلك في رؤية هلال شوال؟

"Apakah diterima berita dari seorang wanita terkait melihat hilal Ramadhan, demikian pula hilal Syawwal?"

🔊 Maka beliau rahimahullah menjawab,

الذي جاء أن أعرابياً أتى إلى النبي -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- وشهد أنه رأى الهلال فأمر النبي -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- الناس أن يصوموا.

وأما إنتهاء شهر رمضان ودخول شوال فإنه جاء شاهدان يشهدان.

فالذي يظهر لا تقبل شهادتها في هذا، هذا أمر.

بقي هي نفسها إذا رأت الهلال، إن كانت رأت هلال رمضان تصوم لنفسها، وإن كانت رأت هلال شوال تفطر ولا يلزم الناس أن يعملوا بعملها.

“Yang disebutkan (dalam hadits) adalah, bahwasannya seorang Arab Badui mendatangi Nabi ﷺ, dan bersaksi bahwa dia telah melihat hilal, lantas Nabi ﷺ memerintahkan manusia untuk berpuasa.

Adapun terkait berakhirnya bulan Ramadhan dan masuknya Bulan Syawwal, maka dua orang harus datang memberikan kesaksian.

Sehingga yang tampak di sini adalah tidak diterima persaksiannya (seorang wanita) dalam perkara ini. Ini masalah yang pertama.

Tersisa permasalahan tentang bagaimana jika seorang wanita telah melihat hilal?

Kalau memang dia (wanita) melihat hilal Ramadhan, maka ia berpuasa untuk dirinya sendiri, dan jika dia melihat hilal Syawwal maka dia berbuka untuk dirinya sendiri, dan tidak mengharuskan manusia untuk berbuat seperti perbuatannya.”

💽 Kaset: As-ilatu Syabāb Al-Udayn Wa Ba'dān

📝 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Hamzah حفظـہ اللـہ

▫️▫️▫️
#fatwa #ulama #hilal #Ramadhan
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
Sumber Transkrip:
https://t.me/mawsuat_alamam_muqbel/2938
PONPES ASSUNNAH BATU
📜🖊️ TANYA JAWAB RINGKAS SEPUTAR ZAKAT FITRAH (Bag. 2) ▫️▫️▫️ 8⃣ Siapa yang berhak menerima Zakat Fitrah? 🎙️ Asy Syaikh Al Faqih Ibnu 'Utsaimin rahimahullah mengatakan, ليس لها إلا مصرف واحد وهم الفقراء “Tidak ada yang berhak kecuali satu golongan saja…
📝🖋️ TANYA JAWAB RINGKAS SEPUTAR ZAKAT
(Bag. 3)


▫️▫️▫️

1⃣6⃣ Hukum Mengeluarkan  Zakat Untuk Di Dalam Janin Yang Belum Bergerak.

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya,

هل على الجنين زكاة وهو في بطن أمه قبل أن يتحرك؟

"Apakah janin wajib dikeluarkan zakatnya dalam keadaan masih di dalam perut ibunya sebelum bergerak?"

🎙 Beliau rahimahullah menjawab,

يستحب، ما يجب على الحمل، يستحب إخراجها عنه، ولكن ما يجب إذا ما ولد، يستحب استحبابًا حتى يولد وإن كان مولودًا ولو رضيعًا ما يأكل الطعام، كان عثمان يخرج الزكاة عن الحمل، زكاة الفطر، مستحبة.

"Hukumnya mustahab (sunnah), janin tidak diwajibkan dikeluarkan zakat, disenangi mengeluarkan zakat untuknya, tetapi tidak wajib apabila belum lahir, sehingga disunnahkan sampai dia dilahirkan, walaupun dia masih dalam keadaan menyusu belum makan makanan lainnya.

Dahulu sahabat Utsman radhiyallahu 'anhu mengeluarkan zakat untuk (janin) dalam kandungan, sebagai zakat fitrah (yang merupakan) mustahab."

▫️▫️▫️
#fatwa #zakat_fitrah #janin
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
📎 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/30859/%D9%85%D8%A7-%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D8%A7%D8%AC-%D8%B2%D9%83%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B7%D8%B1-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%85%D9%84-%D9%81%D9%8A-%D8%A8%D8%B7%D9%86-%D8%A7%D9%85%D9%87
📱📜🔖 HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN MENGGUNAKAN PONSEL

▫️▫️▫️

Al-'Allamah 'Ubaid al-Jabiri rahimahullah berkata,

“Jika di masjid terdapat mushaf-mushaf Al-Qur'an, maka tidak seharusnya (seseorang itu) membaca Al-Qur'an dengan ponsel (handphone) mereka. Dan aku membenci hal itu, kerana mushaf itu (ketika seseorang) membawanya dan melihat kepadanya, itu termasuk ibadah, sementara ponsel itu tidak demikian keadaannya. Dan terkadang hal itu akan mengakibatkan mushaf-mushaf itu ditinggalkan dan tidak dimanfaatkan.”

✒️ [Syarh Ushūlis Sunnah lil Imam Ahmad rahimahullah]

✍🏽 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظـہ اللـہ

▫️▫️▫️
#fatwa #kontemperer #mushaf #AlQuran
𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu