📚🖋⚔ BANTAHAN TERHADAP PERNYATAAN ADANYA PEMBAGIAN BID'AH
▫️▫️▫️
هذا التقسيم أمر مخترع، لا يدل عليه دليل شرعي، بل هو نفسه متدافع؛ لأن من حقيقة البدعة أن لا يدل عليها دليل شرعي؛ لا من نصوص الشرع، ولا من قواعده.
“Bahwasannya pembagian ini (bahwa bid'ah ada yang baik dan ada yang tercela -pen) adalah perkara yang diada-adakan, tidak ada satu dalil syari'at pun yang mendukungnya, bahkan pendapat itu sendiri kontroversi; karena di antara hakikat bid'ah adalah tidak adanya dalil syar'i, baik dari redaksi syari'at, maupun dari kaedah-kaedah yang ada.
إذ لو كان هنالك ما يدل من الشرع على وجوب أو ندب أو إباحة؛ لما كان ثم بدعة، ولكان العمل داخلا في عموم الأعمال المأمور بها أو المخير فيها، فالجمع بين كون تلك الأشياء بدعا، وبين كون الأدلة تدل على وجوبها أو ندبها أو إباحتها جمع بين متنافيين.
Karena ketika di sana terdapat dalil dari syar'iat yang menunjukkan atas (sebuah hukum) wajib, sunnah, atau mubah; niscaya tidak lagi disebut bid'ah, dan tentu saja amalan tersebut masuk ke dalam kategori seluruh amalan yang diperintahkan (wajib -pen) atau dibolehkan untuk memilih (sunnah -pen), sehingga menggabungkan antara perkara tersebut adalah bid'ah, dan fakta bahwa dalil menunjukkan wajib, sunnah, dan mubahnya: merupakan penggabungan dua hal yang saling meniadakan."
✒️ [Al-I'tishām lisy Syāthibi, 1/327]
▫️▫️▫️
#bidah_hasanah
♾ Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
Al-Imam Ibrahim bin Musa al-Lakhmi al-Ghirnāthi, yang lebih populer dengan sebutan asy-Syāthibi
rahimahullah
(W. 790 H) pernah menegaskan,
هذا التقسيم أمر مخترع، لا يدل عليه دليل شرعي، بل هو نفسه متدافع؛ لأن من حقيقة البدعة أن لا يدل عليها دليل شرعي؛ لا من نصوص الشرع، ولا من قواعده.
“Bahwasannya pembagian ini (bahwa bid'ah ada yang baik dan ada yang tercela -pen) adalah perkara yang diada-adakan, tidak ada satu dalil syari'at pun yang mendukungnya, bahkan pendapat itu sendiri kontroversi; karena di antara hakikat bid'ah adalah tidak adanya dalil syar'i, baik dari redaksi syari'at, maupun dari kaedah-kaedah yang ada.
إذ لو كان هنالك ما يدل من الشرع على وجوب أو ندب أو إباحة؛ لما كان ثم بدعة، ولكان العمل داخلا في عموم الأعمال المأمور بها أو المخير فيها، فالجمع بين كون تلك الأشياء بدعا، وبين كون الأدلة تدل على وجوبها أو ندبها أو إباحتها جمع بين متنافيين.
Karena ketika di sana terdapat dalil dari syar'iat yang menunjukkan atas (sebuah hukum) wajib, sunnah, atau mubah; niscaya tidak lagi disebut bid'ah, dan tentu saja amalan tersebut masuk ke dalam kategori seluruh amalan yang diperintahkan (wajib -pen) atau dibolehkan untuk memilih (sunnah -pen), sehingga menggabungkan antara perkara tersebut adalah bid'ah, dan fakta bahwa dalil menunjukkan wajib, sunnah, dan mubahnya: merupakan penggabungan dua hal yang saling meniadakan."
✒️ [Al-I'tishām lisy Syāthibi, 1/327]
▫️▫️▫️
#bidah_hasanah
♾ Gabung Channel
https://t.me/ponpes_assunnah_batu
Telegram
PONPES ASSUNNAH BATU
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah