MERAIH KEUTAMAAN LAILATUL QADAR
Lailah artinya malam. Adapun al qadar, ada beberapa penjelasan ulama dalam menerangkan maknanya:
Ada yang mengatakan: al qadar adalah kedudukan , artinya bahwa malam tersebut memiliki kedudukan yang mulia, sebab itu merupakan malam diturunkannya al qur’an, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah ﷻ dalam surah al qadar.
Ada lagi yang mengatakan, al qadar bermakna takdir, sebab pada malam tersebut dikuatkan kembali segala sesuatu yang telah ditetapkan dan ditakdirkan di tahun pada tahun itu. Allah ﷻ berfirman:
{فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ} [الدخان : 4]
“Pada malam itu ditetapkan (dalam lauhul mahfuz) segala sesuatu yang telah ditakdirkan.”
(QS.Ad Dukhan:4)
Ada lagi yang mengatakan: al qadar bermakna sempit, sebab pada malam itu bumi menjadi sempit disebabkan banyaknya jumlah para malaikat yang turun ke bumi. Disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya para malaikat di malam itu berada di muka bumi lebih banyak dari bilangan kerikil.”
(HR.Ahmad dari sahabat Abu Hurairah. Hadits ini dihadapkan Al Albani dalam As Shahihah)
Boleh jadi makna al qadar mencakup semua apa yang disebutkan. Wallahu A’lam.
Lailatul qadar merupakan malam yang sangat agung, dan melakukan ibadah di malam itu lebih baik dari seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun 4 bulan, yang mungkin saja usia kita tidak mencapai jumlah tersebut.
Sungguh merugi seorang hamba, yang tidak memanfaatkan momen Lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah kepada Allah ﷻ , dengan shalatul lail, dzikrullah, membaca al qur’an, berdoa, dan amalan saleh lainnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ ".
“Di bulan itu (Ramadhan) terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dicegah untuk meraih kebaikannya, maka sungguh ia dicegah dari seluruh kebaikan.”
(HR,Ahmad dan An Nasaai)
Lailatul qadar terdapat di satu malam dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, tanpa diketahui malam yang mana dari malam- malam tersebut, agar seorang muslim bersemangat untuk menghidupkan seluruh malam- malam itu. Namun, lailatul qadar akan selalu ada di setiap tahun. Al Hafizh An Nawawi berkata:
“Telah sepakat pendapat para ulama bahwa lailatul qadar itu ada dan selalu ada hingga akhir masa.”
(Syarah Muslim, An Nawawi: 8/ 57)
Bila seseorang menyangka bahwa malam itu adalah malam lailatul qadar , dianjurkan baginya memperbanyak doa:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ ؛ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf , Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah Aku.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا )
Semoga kita termasuk diantara hamba- hamba-Nya yang meraih ampunan dan maaf-Nya.
✍🏼 Askary bin Jamal
Kamis, 19 Ramadhan 1443 H
21 April 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Lailah artinya malam. Adapun al qadar, ada beberapa penjelasan ulama dalam menerangkan maknanya:
Ada yang mengatakan: al qadar adalah kedudukan , artinya bahwa malam tersebut memiliki kedudukan yang mulia, sebab itu merupakan malam diturunkannya al qur’an, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah ﷻ dalam surah al qadar.
Ada lagi yang mengatakan, al qadar bermakna takdir, sebab pada malam tersebut dikuatkan kembali segala sesuatu yang telah ditetapkan dan ditakdirkan di tahun pada tahun itu. Allah ﷻ berfirman:
{فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ} [الدخان : 4]
“Pada malam itu ditetapkan (dalam lauhul mahfuz) segala sesuatu yang telah ditakdirkan.”
(QS.Ad Dukhan:4)
Ada lagi yang mengatakan: al qadar bermakna sempit, sebab pada malam itu bumi menjadi sempit disebabkan banyaknya jumlah para malaikat yang turun ke bumi. Disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya para malaikat di malam itu berada di muka bumi lebih banyak dari bilangan kerikil.”
(HR.Ahmad dari sahabat Abu Hurairah. Hadits ini dihadapkan Al Albani dalam As Shahihah)
Boleh jadi makna al qadar mencakup semua apa yang disebutkan. Wallahu A’lam.
Lailatul qadar merupakan malam yang sangat agung, dan melakukan ibadah di malam itu lebih baik dari seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun 4 bulan, yang mungkin saja usia kita tidak mencapai jumlah tersebut.
Sungguh merugi seorang hamba, yang tidak memanfaatkan momen Lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah kepada Allah ﷻ , dengan shalatul lail, dzikrullah, membaca al qur’an, berdoa, dan amalan saleh lainnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ ".
“Di bulan itu (Ramadhan) terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dicegah untuk meraih kebaikannya, maka sungguh ia dicegah dari seluruh kebaikan.”
(HR,Ahmad dan An Nasaai)
Lailatul qadar terdapat di satu malam dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, tanpa diketahui malam yang mana dari malam- malam tersebut, agar seorang muslim bersemangat untuk menghidupkan seluruh malam- malam itu. Namun, lailatul qadar akan selalu ada di setiap tahun. Al Hafizh An Nawawi berkata:
“Telah sepakat pendapat para ulama bahwa lailatul qadar itu ada dan selalu ada hingga akhir masa.”
(Syarah Muslim, An Nawawi: 8/ 57)
Bila seseorang menyangka bahwa malam itu adalah malam lailatul qadar , dianjurkan baginya memperbanyak doa:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ ؛ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf , Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah Aku.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا )
Semoga kita termasuk diantara hamba- hamba-Nya yang meraih ampunan dan maaf-Nya.
✍🏼 Askary bin Jamal
Kamis, 19 Ramadhan 1443 H
21 April 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Telegram
Ma'had Online "Al~ISTIQOMAH"
السّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللًهِ وَبَركاتُه
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
RAMADHAN BERAKHIR, AMALAN BELUM BERAKHIR
Disaat bulan ramadhan akan berakhir, jangan ada persangkaan dalam diri kita bahwa amalan saleh yang kita lakukan selama ini telah berakhir pula. Tidak, selama usia masih ada, selama hayat dikandung badan, maka ibadah dan beramal saleh akan terus berlanjut, hingga kita menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan kita meraih husnul Khatimah. Allah ﷻ berfirman:
وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ
“Sembahlah Rabb-mu hingga kematian datang menjemputmu.”
(QS.Al Hijr: 99)
Ingat , amalan penentu kebaikan yang akan kita raih di akhirat adalah disaat kita meninggalkan dunia ini dengan akhir yang baik, dengan amalan saleh. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ "
“Sesungguhnya amalan itu tergantung penutupnya.”
(HR.Bukhari)
Rasulullah ﷺ juga bersabda :
" إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ". فَقِيلَ : كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ ".
“Jika Allah ﷻ menginginkan kebaikan kepada seorang hamba maka Dia akan menuntunnya.” Beliau ditanya: bagaimana cara Dia menuntunnya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Allah ﷻ memberi taufik kepadanya untuk beramal saleh sebelum mati.”
(HR.Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad yang sahih)
Semoga kita termasuk diantara hamba-hamba yang meraih ampunan dan maghfirah-Nya.
Berkata Ibnu Utsaimin Rahimahullah:
“Wahai saudaraku, akhirilah bulan ramadhan dengan bertaubat kepada Allah ﷻ dari berbagai kemaksiatan, dan kembali kepada-Nya dengan melakukan amalan yang diridhai-Nya, karena sesungguhnya manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dan setiap anak cucu Adam itu melakukan kesalahan, dan sebaik- baik orang yang bersalah adalah yang senantiasa bertaubat. Sungguh Allah ﷻ telah menganjurkan hal itu dalam kitab-Nya, dan juga Rasulullah ﷺ menganjurkan dalam sabdanya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah ﷻ dan bertaubat kepada-Nya.”
(Majalis syahri Ramadhan,Ibnu Utsaimin: 336)
Berkata Syaikh Bin Baaz Rahimahullah :
“Termasuk diantara hal yang sepantasnya menjadi penutup bulan ini, adalah tekad yang jujur untuk senantiasa melakukan ketaatan kepada Allah ﷻ dan rasul-Nya, dan tetap melanjutkan berbagai amalan kebaikan di sisa waktumu, engkau memiliki tekad, engkau memiliki kekuatan dan semangat untuk senantiasa Istiqomah di atas ketaatan kepada Rabb-mu, dan tetap melanjutkan amalan kebaikan berupa shalat, sedekah, beristighfar, berdo’a, membaca al qur’an dan yang lainnya. Dan engkau memiliki tekad yang kuat untuk berjihad melawan hawa nafsumu agar senantiasa berada diatas kebaikan ini, disertai sikap berhati- hati dari seluruh apa yang dilarang oleh Allah ﷻ .”
(Syarah kitab Wazhaaif Ramadhan).
✍🏼 Askary bin Jamal
Ahad , 29 Ramadhan 1443 H
1 Mei 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Disaat bulan ramadhan akan berakhir, jangan ada persangkaan dalam diri kita bahwa amalan saleh yang kita lakukan selama ini telah berakhir pula. Tidak, selama usia masih ada, selama hayat dikandung badan, maka ibadah dan beramal saleh akan terus berlanjut, hingga kita menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan kita meraih husnul Khatimah. Allah ﷻ berfirman:
وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ
“Sembahlah Rabb-mu hingga kematian datang menjemputmu.”
(QS.Al Hijr: 99)
Ingat , amalan penentu kebaikan yang akan kita raih di akhirat adalah disaat kita meninggalkan dunia ini dengan akhir yang baik, dengan amalan saleh. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ "
“Sesungguhnya amalan itu tergantung penutupnya.”
(HR.Bukhari)
Rasulullah ﷺ juga bersabda :
" إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ". فَقِيلَ : كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ ".
“Jika Allah ﷻ menginginkan kebaikan kepada seorang hamba maka Dia akan menuntunnya.” Beliau ditanya: bagaimana cara Dia menuntunnya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Allah ﷻ memberi taufik kepadanya untuk beramal saleh sebelum mati.”
(HR.Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad yang sahih)
Semoga kita termasuk diantara hamba-hamba yang meraih ampunan dan maghfirah-Nya.
Berkata Ibnu Utsaimin Rahimahullah:
“Wahai saudaraku, akhirilah bulan ramadhan dengan bertaubat kepada Allah ﷻ dari berbagai kemaksiatan, dan kembali kepada-Nya dengan melakukan amalan yang diridhai-Nya, karena sesungguhnya manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dan setiap anak cucu Adam itu melakukan kesalahan, dan sebaik- baik orang yang bersalah adalah yang senantiasa bertaubat. Sungguh Allah ﷻ telah menganjurkan hal itu dalam kitab-Nya, dan juga Rasulullah ﷺ menganjurkan dalam sabdanya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah ﷻ dan bertaubat kepada-Nya.”
(Majalis syahri Ramadhan,Ibnu Utsaimin: 336)
Berkata Syaikh Bin Baaz Rahimahullah :
“Termasuk diantara hal yang sepantasnya menjadi penutup bulan ini, adalah tekad yang jujur untuk senantiasa melakukan ketaatan kepada Allah ﷻ dan rasul-Nya, dan tetap melanjutkan berbagai amalan kebaikan di sisa waktumu, engkau memiliki tekad, engkau memiliki kekuatan dan semangat untuk senantiasa Istiqomah di atas ketaatan kepada Rabb-mu, dan tetap melanjutkan amalan kebaikan berupa shalat, sedekah, beristighfar, berdo’a, membaca al qur’an dan yang lainnya. Dan engkau memiliki tekad yang kuat untuk berjihad melawan hawa nafsumu agar senantiasa berada diatas kebaikan ini, disertai sikap berhati- hati dari seluruh apa yang dilarang oleh Allah ﷻ .”
(Syarah kitab Wazhaaif Ramadhan).
✍🏼 Askary bin Jamal
Ahad , 29 Ramadhan 1443 H
1 Mei 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Telegram
Ma'had Online "Al~ISTIQOMAH"
السّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللًهِ وَبَركاتُه
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
📡 SIARAN LANGSUNG
—————————————
Ponpes Ibnul Qoyyim Balikpapan
💎 KHUTBAH IDUL FITRI 1443 H
🎙 Khotib:
Al-Ustadz Abu Mu'awiyah 'Askariy حفظه الله
® Radio Ibnul Qoyyim
www.radioibnulqoyyim.com
www.salafybpp.com
📥
Download Apk RIQ
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radioibnulqoyyim
Google Play
Radio Ibnul Qoyyim - Apps on Google Play
Radio Apps
—————————————
Ponpes Ibnul Qoyyim Balikpapan
💎 KHUTBAH IDUL FITRI 1443 H
🎙 Khotib:
Al-Ustadz Abu Mu'awiyah 'Askariy حفظه الله
® Radio Ibnul Qoyyim
www.radioibnulqoyyim.com
www.salafybpp.com
📥
Download Apk RIQ
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.radioibnulqoyyim
Google Play
Radio Ibnul Qoyyim - Apps on Google Play
Radio Apps
Google Play
Radio Ibnul Qoyyim - Apps on Google Play
Radio Apps
🎙💽 Rekaman
---------------------------------
📌 KHUTBAH IDUL FITRI
💎 MENJAGA HUBUNGAN BAIK KEPADA ALLAH DAN HUBUNGAN BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA
🎙 Khatib :
Al Ustadz Abu Mu'awiyah 'Askary حفظه الله
—————
📀 Unduh Audio :
—————
🗓 Senin | 1 Syawwal 1443 H | 2 Mei 2022 M
—————
📥 DOWNLOAD AUDIO 👇
---------------------------------
📌 KHUTBAH IDUL FITRI
💎 MENJAGA HUBUNGAN BAIK KEPADA ALLAH DAN HUBUNGAN BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA
🎙 Khatib :
Al Ustadz Abu Mu'awiyah 'Askary حفظه الله
—————
📀 Unduh Audio :
Size
16,2 MB | Durasi
00 : 35 : 27—————
🗓 Senin | 1 Syawwal 1443 H | 2 Mei 2022 M
—————
📥 DOWNLOAD AUDIO 👇
PUASA SYAWAL, PENYEMPURNA PUASA RAMADHAN
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
" مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ".
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu melanjutkannya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa sepanjang tahun.”
(HR.Muslim, dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari)
Berdasarkan hadits ini, jumhur ulama berpendapat bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan amalan yang dianjurkan. Hal ini menyelisihi pendapat Malikiyah yang memandang bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah makruh.
Diterangkan dalam hadits riwayat Ad Darimi, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
" صِيَامُ شَهْرٍ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَسِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَهُنَّ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ تَمَامُ سَنَةٍ ".
“Berpuasa sebulan itu senilai sepuluh bulan, dan enam hari setelahnya senilai dua bulan, maka itu sempurna setahun.”
(HR.Ad Darimi dari sahabat Tsauban)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan puasa ini:
Pertama: bila memiliki hutang puasa ramadhan, maka hendaknya mendahulukan membayar hutang puasa sebelum berpuasa enam hari tersebut.
Kedua: boleh memulai berpuasa pada tanggal dua Syawal dan seterusnya. Adapun pada tanggal satu Syawal, merupakan hari raya yang diharamkan untuk berpuasa.
Ketiga: boleh berpuasa enam hari secara terpisah, tidak harus melakukannya secara berurutan.
Keempat: tidak menyendirikan puasa sunnah pada hari jum’at, Karena adanya larangan dari Rasulullah ﷺ untuk berpuasa pada hari jum’at , kecuali jika dia berpuasa sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya.
Kelima: sebaiknya tidak menyendirikan puasa pada hari Sabtu, namun dia berpuasa sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya.
Semoga Allah ﷻ memberi kemudahan kepada kita semua untuk mengamalkannya.
✍🏼 Askary bin Jamal
Selasa, 2 Syawal 1443 H
3 Mei 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
" مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ".
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu melanjutkannya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa sepanjang tahun.”
(HR.Muslim, dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari)
Berdasarkan hadits ini, jumhur ulama berpendapat bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan amalan yang dianjurkan. Hal ini menyelisihi pendapat Malikiyah yang memandang bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah makruh.
Diterangkan dalam hadits riwayat Ad Darimi, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
" صِيَامُ شَهْرٍ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَسِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَهُنَّ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ تَمَامُ سَنَةٍ ".
“Berpuasa sebulan itu senilai sepuluh bulan, dan enam hari setelahnya senilai dua bulan, maka itu sempurna setahun.”
(HR.Ad Darimi dari sahabat Tsauban)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan puasa ini:
Pertama: bila memiliki hutang puasa ramadhan, maka hendaknya mendahulukan membayar hutang puasa sebelum berpuasa enam hari tersebut.
Kedua: boleh memulai berpuasa pada tanggal dua Syawal dan seterusnya. Adapun pada tanggal satu Syawal, merupakan hari raya yang diharamkan untuk berpuasa.
Ketiga: boleh berpuasa enam hari secara terpisah, tidak harus melakukannya secara berurutan.
Keempat: tidak menyendirikan puasa sunnah pada hari jum’at, Karena adanya larangan dari Rasulullah ﷺ untuk berpuasa pada hari jum’at , kecuali jika dia berpuasa sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya.
Kelima: sebaiknya tidak menyendirikan puasa pada hari Sabtu, namun dia berpuasa sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya.
Semoga Allah ﷻ memberi kemudahan kepada kita semua untuk mengamalkannya.
✍🏼 Askary bin Jamal
Selasa, 2 Syawal 1443 H
3 Mei 2022 M
https://t.me/MahadOnline_alistiqomah
Telegram
Ma'had Online "Al~ISTIQOMAH"
السّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللًهِ وَبَركاتُه
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
Ahlan wasahlan ikhwani thalabatul ilmi.
Chanel ini untuk kaum Muslimin yang hendak mengambil faedah faedah Ilmiah baik itu kajian aqidah, manhaj, fiqh, muamalah dan bahasa Arab. Biidznillah..
KESUNGGUHAN IBNUL QAYYIM DALAM MENUNTUT ILMU DAN IBADAH
Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah tatkala menjelaskan tentang biografi Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah :
وَلَمَّا عاد الشيخ تقي الدين بن تيمية من الديار المصرية في سنة ثنتي عَشْرَةَ وَسَبْعِمِائَةٍ لَازَمَهُ إِلَى أَنْ مَاتَ الشَّيْخُ فَأَخَذَ عَنْهُ عِلْمًا جَمًّا، مَعَ مَا سَلَفَ لَهُ مِنَ الِاشْتِغَالِ، فَصَارَ فَرِيدًا فِي بَابِهِ فِي فُنُونٍ كَثِيرَةٍ، مَعَ كَثْرَةِ الطَّلَبِ لَيْلًا ونهاراً، وكثرة الابتهال.
وَكَانَ حَسَنَ الْقِرَاءَةِ وَالْخُلُقِ، كَثِيرَ التَّوَدُّدِ لَا يَحْسُدُ أَحَدًا وَلَا يُؤْذِيهِ، وَلَا يَسْتَعِيبُهُ وَلَا يَحْقِدُ عَلَى أَحَدٍ، وَكُنْتُ مِنْ أَصْحَبِ النَّاسِ له وأحب إليه، ولا أعرف في هذا العالم فِي زَمَانِنَا أَكْثَرَ عِبَادَةً مِنْهُ، وَكَانَتْ لَهُ طريقة في الصلاة يطليها جِدًّا وَيَمُدُّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا، وَيَلُومُهُ كَثِيرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فِي بَعْضِ الْأَحْيَانِ، فَلَا يَرْجِعُ وَلَا يَنْزِعُ عَنْ ذَلِكَ رَحِمَهُ اللَّهُ،
(البداية والنهاية: ١٤/ ٢٧٠)
“Tatkala Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah kembali dari Mesir pada tahun 712 H , Beliau (Ibnul Qayyim) menuntut ilmu kepadanya hingga Syaikh (Ibnu Taimiyah) wafat, Beliau mengambil ilmu yang banyak darinya, di samping kesibukannya yang telah disebutkan sebelumnya. Sehingga Ia menjadi satu-satunya yang menguasai banyak cabang ilmu, disertai semangat dalam menuntut ilmu baik di siang maupun malam hari, dan juga banyak ibadah. Beliau seorang yang bagus bacaan dan akhlaknya, suka mencintai , dia tidak hasad kepada siapapun dan tidak pernah menyakiti, dia tidak pernah mencela dan dengki kepada siapapun. Aku orang yang paling dekat dalam persahabatan dengannya dan yang paling dia cintai . Aku tidak mengetahui di dunia ini pada masa kami yang paling banyak ibadahnya dari beliau, ia memiliki cara dalam mengerjakan shalat yang ia sangat memanjangkan shalatnya, memanjangkan ruku’ dan sujudnya, hingga terkadang sebagian sahabatnya mengkritisinya , namun beliau tidak rujuk dan tidak meninggalkan amalannya tersebut , semoga Allah ﷻ merahmatinya…”
(Al Bidayah wan Nihayah: 14/ 270)
✍🏼 Askary bin Jamal
Jum’at, 12 Syawal 1443 H
13 Mei 2022 H
https://t.me/Askarybinjamal
Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah tatkala menjelaskan tentang biografi Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah :
وَلَمَّا عاد الشيخ تقي الدين بن تيمية من الديار المصرية في سنة ثنتي عَشْرَةَ وَسَبْعِمِائَةٍ لَازَمَهُ إِلَى أَنْ مَاتَ الشَّيْخُ فَأَخَذَ عَنْهُ عِلْمًا جَمًّا، مَعَ مَا سَلَفَ لَهُ مِنَ الِاشْتِغَالِ، فَصَارَ فَرِيدًا فِي بَابِهِ فِي فُنُونٍ كَثِيرَةٍ، مَعَ كَثْرَةِ الطَّلَبِ لَيْلًا ونهاراً، وكثرة الابتهال.
وَكَانَ حَسَنَ الْقِرَاءَةِ وَالْخُلُقِ، كَثِيرَ التَّوَدُّدِ لَا يَحْسُدُ أَحَدًا وَلَا يُؤْذِيهِ، وَلَا يَسْتَعِيبُهُ وَلَا يَحْقِدُ عَلَى أَحَدٍ، وَكُنْتُ مِنْ أَصْحَبِ النَّاسِ له وأحب إليه، ولا أعرف في هذا العالم فِي زَمَانِنَا أَكْثَرَ عِبَادَةً مِنْهُ، وَكَانَتْ لَهُ طريقة في الصلاة يطليها جِدًّا وَيَمُدُّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا، وَيَلُومُهُ كَثِيرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فِي بَعْضِ الْأَحْيَانِ، فَلَا يَرْجِعُ وَلَا يَنْزِعُ عَنْ ذَلِكَ رَحِمَهُ اللَّهُ،
(البداية والنهاية: ١٤/ ٢٧٠)
“Tatkala Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah kembali dari Mesir pada tahun 712 H , Beliau (Ibnul Qayyim) menuntut ilmu kepadanya hingga Syaikh (Ibnu Taimiyah) wafat, Beliau mengambil ilmu yang banyak darinya, di samping kesibukannya yang telah disebutkan sebelumnya. Sehingga Ia menjadi satu-satunya yang menguasai banyak cabang ilmu, disertai semangat dalam menuntut ilmu baik di siang maupun malam hari, dan juga banyak ibadah. Beliau seorang yang bagus bacaan dan akhlaknya, suka mencintai , dia tidak hasad kepada siapapun dan tidak pernah menyakiti, dia tidak pernah mencela dan dengki kepada siapapun. Aku orang yang paling dekat dalam persahabatan dengannya dan yang paling dia cintai . Aku tidak mengetahui di dunia ini pada masa kami yang paling banyak ibadahnya dari beliau, ia memiliki cara dalam mengerjakan shalat yang ia sangat memanjangkan shalatnya, memanjangkan ruku’ dan sujudnya, hingga terkadang sebagian sahabatnya mengkritisinya , namun beliau tidak rujuk dan tidak meninggalkan amalannya tersebut , semoga Allah ﷻ merahmatinya…”
(Al Bidayah wan Nihayah: 14/ 270)
✍🏼 Askary bin Jamal
Jum’at, 12 Syawal 1443 H
13 Mei 2022 H
https://t.me/Askarybinjamal
Telegram
Duruus al Ustadz Askary bin Jamal
العلم الشرعي رأس مال السلفيين
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Pengertian na'at/shifah beserta contohnya
الميسر في علم النحو
الميسر في علم النحو
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Na'at mengikuti man'ut dalam 4 hal
الميسر في علم النحو
الميسر في علم النحو
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Pembagian na'at (sifat)
الميسر في علم النحو
الميسر في علم النحو
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Jawaban latihan na'at
الميسر في علم النحو
الميسر في علم النحو
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Pembahasan athaf
الميسر في علم النحو
الميسر في علم النحو
IMG_1209.MP4
22.5 MB
Penjelasan jawaban tentang bahasan Al 'athaf