Seluruh Pengurus & Keluarga besar MAGNET REZEKI mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H.
Semoga ALLAH menerima seluruh amal ibadah kita. Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan yang ada.
Rasulullah SAW berkata: Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAF-kan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi diantara kaum muslimin
(Hadits Riwayat Imam Al-Hakim, dengan sanad yang shahih)
Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah SWT adalah: Meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan
تقبل الله منا ومنكم جميع صالح الأعمال
و كل عام ونحن دائما بخير و بأحسن الأحوال
Facebook.com/MagnetRezekiCenter
Instagram.com/MagnetRezekiCenter
bit.ly/AplikasiMRCenter
Semoga ALLAH menerima seluruh amal ibadah kita. Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan yang ada.
Rasulullah SAW berkata: Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAF-kan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi diantara kaum muslimin
(Hadits Riwayat Imam Al-Hakim, dengan sanad yang shahih)
Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah SWT adalah: Meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan
تقبل الله منا ومنكم جميع صالح الأعمال
و كل عام ونحن دائما بخير و بأحسن الأحوال
Facebook.com/MagnetRezekiCenter
Instagram.com/MagnetRezekiCenter
bit.ly/AplikasiMRCenter
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
TITIK SELAMAT
Sudah lewat sekitar 2 bulan lebih sejak outbreak. Sejak kasus 1 positif di negeri ini. Banyak yang menduga detik-detik saat ini kita sudah seperti Iran atau Italia saat itu.
Jumlah populasi negeri ini mirip US. Walau US lebih banyak, tapi logikanya dibawah 400 jt populasi.
US meeldak di angka positif 1 jutaan, sementara negeri ini di 20 ribuan.
Ada analisa tentang test swab yang tidak massive. Yang baru-baru saja massive dalam beberapa hari terakhir. Itu yang bikin angka positif kecil.
Tapi bagaimana pun tidak ada yang tiba-tiba tumbang massal di jalanan, atau angka kematian menanjak di kampung-kampung saban hari.
Walau angka pertumbuhan positif cukup mengkhawatirkan, hampir 1000 positif per hari. Turun naik ke 500 lalu ke 1000. Di range itu. Tetap saja angka ini besar, tapi tidak semenakutkan US.
Tentu banyak warga bangsa yang mulai menyadari, bahwa kurva sulit turun, karena negeri ini tidak punya cukup anggaran untuk lockdown total seperti Italia dan negara maju lainnya. Sabar. Warga sudah mulai sedikit pasrah, sambil terus hati-hati..
Kalo difikir, kita satu iklim dengan Brazil, Equador, dan disana kopit sangat sangar sekali. Alhamdulillah tidak sesangar di Indonesia. Walau banyak ngasih pendapat juga, belum ajah.
Tapi gimana pun, kita cukup tidak terlalu parah hari ini. Itu faktanya. 20 ribu positif. Dengan lockdown yang setengah hati. Cukup rendah. Bismillah.
*
Saya jalan-jalan ke linimasa nya mas Yuswo Hady, lalu melihat tabel ini. 92% yang disurvey menyebutkan memutuskan untuk bersedekah. MasyaAllah.
Negeri ini memang hebat. BBM gak turun sabar. BPJS naik juga sabar. Hitungan kalo di negeri lain bisa jadi sudah revolusi besar-besaran. Tapi inilah budaya Indonesia. Keluhuran nilai bangsa.
Bangsa ini disusun oleh orang-orang baik. Sosok-sosok yang sabar. Bukan hanya sabar, ditengah kesulitan pun anak negeri kita memutuskan untuk membantu orang lain.
Semangatnya gotong royong. Kebersamaan. Mufakat. Saling diskusi. Diselesaikan baik-baik. MasyaAllah.
Bagi saya, mungkin ini TITIK SELAMAT nya Indonesia.
Sedekah menolak bala.
Sedekah menurunkan kasih sayang Allah.
Sedekah mengundang pertolongan.
Jadi...
Kalo memang virus sudah gak bisa diisolasi. Kalo emmang jaga jarak susah, gak berkumpul susah, ya mudah-mudahan dengan terus berbuat baik, Allah sayangi kita.
Mudah-mudahan kopit yang aktif di negeri ini, kopit yang jinak-jinak. Yang baik. Yang pengertian. Mudah-mudahan.
URS
Sudah lewat sekitar 2 bulan lebih sejak outbreak. Sejak kasus 1 positif di negeri ini. Banyak yang menduga detik-detik saat ini kita sudah seperti Iran atau Italia saat itu.
Jumlah populasi negeri ini mirip US. Walau US lebih banyak, tapi logikanya dibawah 400 jt populasi.
US meeldak di angka positif 1 jutaan, sementara negeri ini di 20 ribuan.
Ada analisa tentang test swab yang tidak massive. Yang baru-baru saja massive dalam beberapa hari terakhir. Itu yang bikin angka positif kecil.
Tapi bagaimana pun tidak ada yang tiba-tiba tumbang massal di jalanan, atau angka kematian menanjak di kampung-kampung saban hari.
Walau angka pertumbuhan positif cukup mengkhawatirkan, hampir 1000 positif per hari. Turun naik ke 500 lalu ke 1000. Di range itu. Tetap saja angka ini besar, tapi tidak semenakutkan US.
Tentu banyak warga bangsa yang mulai menyadari, bahwa kurva sulit turun, karena negeri ini tidak punya cukup anggaran untuk lockdown total seperti Italia dan negara maju lainnya. Sabar. Warga sudah mulai sedikit pasrah, sambil terus hati-hati..
Kalo difikir, kita satu iklim dengan Brazil, Equador, dan disana kopit sangat sangar sekali. Alhamdulillah tidak sesangar di Indonesia. Walau banyak ngasih pendapat juga, belum ajah.
Tapi gimana pun, kita cukup tidak terlalu parah hari ini. Itu faktanya. 20 ribu positif. Dengan lockdown yang setengah hati. Cukup rendah. Bismillah.
*
Saya jalan-jalan ke linimasa nya mas Yuswo Hady, lalu melihat tabel ini. 92% yang disurvey menyebutkan memutuskan untuk bersedekah. MasyaAllah.
Negeri ini memang hebat. BBM gak turun sabar. BPJS naik juga sabar. Hitungan kalo di negeri lain bisa jadi sudah revolusi besar-besaran. Tapi inilah budaya Indonesia. Keluhuran nilai bangsa.
Bangsa ini disusun oleh orang-orang baik. Sosok-sosok yang sabar. Bukan hanya sabar, ditengah kesulitan pun anak negeri kita memutuskan untuk membantu orang lain.
Semangatnya gotong royong. Kebersamaan. Mufakat. Saling diskusi. Diselesaikan baik-baik. MasyaAllah.
Bagi saya, mungkin ini TITIK SELAMAT nya Indonesia.
Sedekah menolak bala.
Sedekah menurunkan kasih sayang Allah.
Sedekah mengundang pertolongan.
Jadi...
Kalo memang virus sudah gak bisa diisolasi. Kalo emmang jaga jarak susah, gak berkumpul susah, ya mudah-mudahan dengan terus berbuat baik, Allah sayangi kita.
Mudah-mudahan kopit yang aktif di negeri ini, kopit yang jinak-jinak. Yang baik. Yang pengertian. Mudah-mudahan.
URS
TKI, AGRO-INDUSTRI dan KOPERASI
Salim Prof ku Achsin U. Choliq
Konsep bekerja di luar negeri itu bagus. Strategis. Itu yang dilakukan India dengan strategi persebaran diaspora agresif. Orang-orang India menduduki posisi pekerja baik low level, mid level sampai top level di berbagai perusahaan dunia.
Pekerja India yang bekerja di luar negeri memasok devisa ke Negara India. Seperti pekerja pusat perbelanjaan Lulu Market di timur tengah, setengah gaji pegawai di transfer ke rekening karyawan, dan setengahnya ke keluarganya di India. Begitu strateginya.
Pekerja Indonesia yang berhasil menempati posisi strategis di luar negeri juga banyak. TKI profesional negeri ini terkenal pintar dan cerdas. Gaji pun bisa sekian ratus juta pada posisi tertentu.
Buruh Migran di Korea Selatan memiliki pendapatan sekitar 2-4 juta Won Korea. Ini gaji pada lapis operator. Jika kurs 1 won Korsel berada di sekitar 12 rupiah, maka pendapatan kawan-kawan kita disana sekitar 24 sd 48 juta rupiah per bulan.
Sekitar 5-10 juta per bulan mereka bisa kirim ke Indonesia. Untuk keluarga di Kampung. Bayangkan saja, jika 40 ribu Buruh Migran Korea Selatan mengirim 5 juta rupiah masing-masing ke negeri ini, berarti itu setara dengan 200M per bulan. Energi devisa masuk ke desa-desa. Per bulan. Bahkan mungkin lebih. Ini baru dari satu cluster buruh migran korsel.
Secara umum, jika posisi pekerjaan berada di sektor formal, insyaAllah saudara kita yang bekerja di luar negeri bisa terlindungi dan sejahtera. Bukan hanya sejahtera, malah membantu mensejahterakan keluarga di kampung halaman. Itu artinya malah ikut membangun bangsa. Good.
Program diaspora anak negeri ke seluruh belahan dunia adalah strategi menarik untuk memajukan bangsa. Ada transfer devisa, transfer pengetahun dan persebaran jaringan anak negeri.
*
Menjadi masalah ketika terlalu besarnya arus anak negeri yang ingin bekerja ke luar negeri. Seakan sektor pekerjaan didalam negeri gak ada yang bisa nampung lagi.
Sebuah desa di Jawa Tengah kosong dari anak muda. Begitu juga sebuah kampung di Jawa Barat, semua anak mudanya kerja ke luar negeri. Jadi Buruh Migran. Legal dan ilegal. Formal dan informal. Pokoknya ke luar negeri.
Desa kosong. Rumah-rumah hanya dihuni oleh orang tua. Lahan pertanian terbengkalai. Kreativitas hilang. Tatanan sosial rusak. Banyak suami ditinggal istri kerja ke luar negeri, banyak suami meninggalkan istri bekerja di luar negeri. Mengerikan. Banyak yang gak sadar akan hal ini.
Terlalu tingginya arus eksodus pekerja ke luar negeri ini menyebabkan over supply tenaga kerja bagi perusahaan luar negeri. Khususnya untuk segmen pekerja kasar.
Jika supplynya tinggi, jika yang mau kerja kasar banyak, maka daya tawar pekerja tersebut rendah. Low skill, low level education, lengkaplah sudah. Perusahaan yang mempekerjakan berada diatas angin. Akhirnya suka-suka mereka aja.
Maka terjadilah tragedi Kapal milik tiongkok, berlaku zalim pada pekerja Indonesia. BBC sebagai kanal berita terpercaya menyampaikan beritanya secara eksklusif. Nyesek.
Kejadian nyata terjadi, tapi sama sekali tak membuat arus supply TKI berhenti ke kapal-kapal mereka. Tetap ada. Bahkan ada slogan, "lebih baik sengsara dalam perjuangan ketimbang malu nganggur di desa".
Tulisan kali ini gak akan banyak bahas tragedi itu. Biarlah kawan-kawan membacanya sendiri. Saya menghindari menyampaikan berita yang khawatir nanti jadi salah persepsi. Silakan cari sendiri fakta nya. Pada source terpercaya.
Inti tulisan pada bagian dua ini adalah : negeri kita tidak siap menampung 136 juta angkatan kerja. 136 juta anak negeri harus bertarung ke luar negeri. Apapun pekerjaannya. Dan ini bahaya.
*
Mengapa lapangan pekerjaan berkurang? Mengapa tidak ada pekerjaan di desa-desa dan kampung-kampung?
Karena hampir kita semua mengkhianati fitrah negeri sebagai bangsa agraris.
Karena hanya dengan berproduksilah kita bisa serap banyak tenaga kerja. Bukan hanya menjadi mediasi jual beli barang. Gak akan bisa serap banyak pekerja.
Pedesaan itu menyediakan lahan cukup luas. Dan negeri ini menyediakan lebih dari 270 juta peru
Salim Prof ku Achsin U. Choliq
Konsep bekerja di luar negeri itu bagus. Strategis. Itu yang dilakukan India dengan strategi persebaran diaspora agresif. Orang-orang India menduduki posisi pekerja baik low level, mid level sampai top level di berbagai perusahaan dunia.
Pekerja India yang bekerja di luar negeri memasok devisa ke Negara India. Seperti pekerja pusat perbelanjaan Lulu Market di timur tengah, setengah gaji pegawai di transfer ke rekening karyawan, dan setengahnya ke keluarganya di India. Begitu strateginya.
Pekerja Indonesia yang berhasil menempati posisi strategis di luar negeri juga banyak. TKI profesional negeri ini terkenal pintar dan cerdas. Gaji pun bisa sekian ratus juta pada posisi tertentu.
Buruh Migran di Korea Selatan memiliki pendapatan sekitar 2-4 juta Won Korea. Ini gaji pada lapis operator. Jika kurs 1 won Korsel berada di sekitar 12 rupiah, maka pendapatan kawan-kawan kita disana sekitar 24 sd 48 juta rupiah per bulan.
Sekitar 5-10 juta per bulan mereka bisa kirim ke Indonesia. Untuk keluarga di Kampung. Bayangkan saja, jika 40 ribu Buruh Migran Korea Selatan mengirim 5 juta rupiah masing-masing ke negeri ini, berarti itu setara dengan 200M per bulan. Energi devisa masuk ke desa-desa. Per bulan. Bahkan mungkin lebih. Ini baru dari satu cluster buruh migran korsel.
Secara umum, jika posisi pekerjaan berada di sektor formal, insyaAllah saudara kita yang bekerja di luar negeri bisa terlindungi dan sejahtera. Bukan hanya sejahtera, malah membantu mensejahterakan keluarga di kampung halaman. Itu artinya malah ikut membangun bangsa. Good.
Program diaspora anak negeri ke seluruh belahan dunia adalah strategi menarik untuk memajukan bangsa. Ada transfer devisa, transfer pengetahun dan persebaran jaringan anak negeri.
*
Menjadi masalah ketika terlalu besarnya arus anak negeri yang ingin bekerja ke luar negeri. Seakan sektor pekerjaan didalam negeri gak ada yang bisa nampung lagi.
Sebuah desa di Jawa Tengah kosong dari anak muda. Begitu juga sebuah kampung di Jawa Barat, semua anak mudanya kerja ke luar negeri. Jadi Buruh Migran. Legal dan ilegal. Formal dan informal. Pokoknya ke luar negeri.
Desa kosong. Rumah-rumah hanya dihuni oleh orang tua. Lahan pertanian terbengkalai. Kreativitas hilang. Tatanan sosial rusak. Banyak suami ditinggal istri kerja ke luar negeri, banyak suami meninggalkan istri bekerja di luar negeri. Mengerikan. Banyak yang gak sadar akan hal ini.
Terlalu tingginya arus eksodus pekerja ke luar negeri ini menyebabkan over supply tenaga kerja bagi perusahaan luar negeri. Khususnya untuk segmen pekerja kasar.
Jika supplynya tinggi, jika yang mau kerja kasar banyak, maka daya tawar pekerja tersebut rendah. Low skill, low level education, lengkaplah sudah. Perusahaan yang mempekerjakan berada diatas angin. Akhirnya suka-suka mereka aja.
Maka terjadilah tragedi Kapal milik tiongkok, berlaku zalim pada pekerja Indonesia. BBC sebagai kanal berita terpercaya menyampaikan beritanya secara eksklusif. Nyesek.
Kejadian nyata terjadi, tapi sama sekali tak membuat arus supply TKI berhenti ke kapal-kapal mereka. Tetap ada. Bahkan ada slogan, "lebih baik sengsara dalam perjuangan ketimbang malu nganggur di desa".
Tulisan kali ini gak akan banyak bahas tragedi itu. Biarlah kawan-kawan membacanya sendiri. Saya menghindari menyampaikan berita yang khawatir nanti jadi salah persepsi. Silakan cari sendiri fakta nya. Pada source terpercaya.
Inti tulisan pada bagian dua ini adalah : negeri kita tidak siap menampung 136 juta angkatan kerja. 136 juta anak negeri harus bertarung ke luar negeri. Apapun pekerjaannya. Dan ini bahaya.
*
Mengapa lapangan pekerjaan berkurang? Mengapa tidak ada pekerjaan di desa-desa dan kampung-kampung?
Karena hampir kita semua mengkhianati fitrah negeri sebagai bangsa agraris.
Karena hanya dengan berproduksilah kita bisa serap banyak tenaga kerja. Bukan hanya menjadi mediasi jual beli barang. Gak akan bisa serap banyak pekerja.
Pedesaan itu menyediakan lahan cukup luas. Dan negeri ini menyediakan lebih dari 270 juta peru
t yang harus dikasih makan. Juga menyediakan 136 juta angkatan yang nerada pada usia siap bekerja.
Artinya asset produktifnya sudah tersedia. Baik alam dan manusianya mendukung. Tinggal dikelola bersama dan berjamaah saja. Tidak bisa sendiri-sendiri.
Jika bahan pangan dominan impor, maka sektor produksi hulu dalam negeri akan stop. pertanian, perkebunan dan perikanan dalam negeri akan mati.
Sektor yang hidup hanya jasa pengiriman peti kemas dan jaringan distribusinya. Sementara rantai produksi tentang bagaimana bahan pangan itu terproduksi, gak terjadi di negeri ini.
Ada alasan itu semua dilakukan karena harga hasil bumi dalam negeri tidak bersaing. Produksi dalam negeri mahal, dibanding dengan harga barang impor.
Yang jadi pertanyaan mengapa tidak bisa murah seperti barang impor? Mengapa beras impor Thailand bisa lebih murah dari beras produksi dalam negeri.
Jawabannya jelas pada pola efisiensi produksi.
Kalo 1 negara kompak fokus ke agro. Pasti murah. Pasti efisien. Itu mengapa kita sulit membangun produk bersaing. Karena Agro Industri bukan arah kita. Itu.
Terlalu banyak fokusnya. Pemerintah kebanyakan program. Gak ada yang jadi. Sorry.
*
Tulisan Prof Achsin tentang Koperasi di Brazil, Coamo, sebenarnya sudah saya amplifikasi lewat tulisan Fontera. Koperasi susu di New Zealand. Sejak beberapa tahun lalu.
Nilai tambah produk terdapat pada produk olahan. Hasil ternak ya susu sapi, tetapi perlu diolah supaya jadi susu bubuk atau keju. Hasil kebun itu karet, tetapi perlu pabrik untuk menjadi ban. Hasil laut ya ikan, tapi perlu pengalengan agar jadi ikan ikan kaleng.
Proses memberikan nilai tambah itu perlu pabrik. Dan pabrik perlu modal. Karena petani, peternak dan nelayan miskin, maka jelas mereka gak bisa bikin pabrik. Sehingga pabrik jadi milik swasta.
Logika swasta beli bahan baku murah. Kalo petani kita gak sanggup, akhirnya mereka impor. Disinilah rusaknya negeri ini. Hancur lapangan kerja di desa-desa.
Maka yang bener, petani-peternak-nelayan bersatu. Bikin pabrik penggilingan padi sama-sama. Bikin pabrik pengalengan ikan sama-sama. Bikin pabrik pengolahan susu sama-sama. Dibangunlah Koperasi. Co-op. Lawan dari Corp.
Koperasi menjadikan modal rame-rame menjadi besar. Bisa setara dengan modal korporasi. Tapi bedanya pada kepemilikan dan sharing profit.
Tentang modal rame-ramenya darimana, Pak Achsin sudah jelaskan via kontrak penjualan. Masuk akal. Kenapa yang didanai hanya pengusaha besar, kalo petani-nelayan-peternak rame-rame didanai juga besar juga total pendanaannya. Biarlah pabrik pengelolahan itu milik bersama.
Koperasi mengembalikan sebagian besar keuntungan ke anggota. Yaitu para petani-nelayan-peternak, yang sudah lelah-lelah menghasilkan komoditas. Mereka akan dapat untung besar. Berbeda dengan Korporasi yang hanya masuk ke kantung sebagian kecil orang.
Maka jika petani-peternak-nelayan sejahtera, gak perlu lagi anak-anak muda negeri ini nyari kerja di luar negeri. Karena di desanya ada penghasilan yang menjanjikan.
Anak-anak muda angkatan negeri ini akan gagah berlayar dengan kapal nelayannya sendiri. Karena di tepi pantai kita terdapat pabrik pengalengan ikan besar yang beli mahal hasil tangkapan.
Anak-anak muda negeri ini akan gagah bertani dan berkebun, karena tersedia pabrik-pabrik pengolahan pangan yang siap beli mahal komoditas mereka. Dan kembali menguntungkan mereka saat bagi sisa hasil usaha (SHU).
Anak-anak muda negeri ini akan punya penghasilan yang baik, karena semua bekerja memproduksi sesuatu.
GDP negeri naik.
Pendapatan per kapita naik.
Indeks kesenjangan sosial GINI Ratio makin dekat.
Pendapatan pajak meningkat.
APBN berada pada level 30x lebih besar dari hari ini.
Indonesia akan menjadi negara kuat dunia, yang memiliki puluhan pangkalan militer disetiap ujungnya, dan puluhan kapal Induk yang menjaga gagah lautan negeri ini.
Amiien.
Arahnya harus jelas. Arahkan semua kekuatan negeri ini untuk kembali ke Agro!
Produksi banyak hasil bumi. Berbagai varian.
Olah hasil bumi tersebut sehingga bernilai tambah.
Perdagangkan ke seluruh dunia.
Cukuplah VOC yang ng
Artinya asset produktifnya sudah tersedia. Baik alam dan manusianya mendukung. Tinggal dikelola bersama dan berjamaah saja. Tidak bisa sendiri-sendiri.
Jika bahan pangan dominan impor, maka sektor produksi hulu dalam negeri akan stop. pertanian, perkebunan dan perikanan dalam negeri akan mati.
Sektor yang hidup hanya jasa pengiriman peti kemas dan jaringan distribusinya. Sementara rantai produksi tentang bagaimana bahan pangan itu terproduksi, gak terjadi di negeri ini.
Ada alasan itu semua dilakukan karena harga hasil bumi dalam negeri tidak bersaing. Produksi dalam negeri mahal, dibanding dengan harga barang impor.
Yang jadi pertanyaan mengapa tidak bisa murah seperti barang impor? Mengapa beras impor Thailand bisa lebih murah dari beras produksi dalam negeri.
Jawabannya jelas pada pola efisiensi produksi.
Kalo 1 negara kompak fokus ke agro. Pasti murah. Pasti efisien. Itu mengapa kita sulit membangun produk bersaing. Karena Agro Industri bukan arah kita. Itu.
Terlalu banyak fokusnya. Pemerintah kebanyakan program. Gak ada yang jadi. Sorry.
*
Tulisan Prof Achsin tentang Koperasi di Brazil, Coamo, sebenarnya sudah saya amplifikasi lewat tulisan Fontera. Koperasi susu di New Zealand. Sejak beberapa tahun lalu.
Nilai tambah produk terdapat pada produk olahan. Hasil ternak ya susu sapi, tetapi perlu diolah supaya jadi susu bubuk atau keju. Hasil kebun itu karet, tetapi perlu pabrik untuk menjadi ban. Hasil laut ya ikan, tapi perlu pengalengan agar jadi ikan ikan kaleng.
Proses memberikan nilai tambah itu perlu pabrik. Dan pabrik perlu modal. Karena petani, peternak dan nelayan miskin, maka jelas mereka gak bisa bikin pabrik. Sehingga pabrik jadi milik swasta.
Logika swasta beli bahan baku murah. Kalo petani kita gak sanggup, akhirnya mereka impor. Disinilah rusaknya negeri ini. Hancur lapangan kerja di desa-desa.
Maka yang bener, petani-peternak-nelayan bersatu. Bikin pabrik penggilingan padi sama-sama. Bikin pabrik pengalengan ikan sama-sama. Bikin pabrik pengolahan susu sama-sama. Dibangunlah Koperasi. Co-op. Lawan dari Corp.
Koperasi menjadikan modal rame-rame menjadi besar. Bisa setara dengan modal korporasi. Tapi bedanya pada kepemilikan dan sharing profit.
Tentang modal rame-ramenya darimana, Pak Achsin sudah jelaskan via kontrak penjualan. Masuk akal. Kenapa yang didanai hanya pengusaha besar, kalo petani-nelayan-peternak rame-rame didanai juga besar juga total pendanaannya. Biarlah pabrik pengelolahan itu milik bersama.
Koperasi mengembalikan sebagian besar keuntungan ke anggota. Yaitu para petani-nelayan-peternak, yang sudah lelah-lelah menghasilkan komoditas. Mereka akan dapat untung besar. Berbeda dengan Korporasi yang hanya masuk ke kantung sebagian kecil orang.
Maka jika petani-peternak-nelayan sejahtera, gak perlu lagi anak-anak muda negeri ini nyari kerja di luar negeri. Karena di desanya ada penghasilan yang menjanjikan.
Anak-anak muda angkatan negeri ini akan gagah berlayar dengan kapal nelayannya sendiri. Karena di tepi pantai kita terdapat pabrik pengalengan ikan besar yang beli mahal hasil tangkapan.
Anak-anak muda negeri ini akan gagah bertani dan berkebun, karena tersedia pabrik-pabrik pengolahan pangan yang siap beli mahal komoditas mereka. Dan kembali menguntungkan mereka saat bagi sisa hasil usaha (SHU).
Anak-anak muda negeri ini akan punya penghasilan yang baik, karena semua bekerja memproduksi sesuatu.
GDP negeri naik.
Pendapatan per kapita naik.
Indeks kesenjangan sosial GINI Ratio makin dekat.
Pendapatan pajak meningkat.
APBN berada pada level 30x lebih besar dari hari ini.
Indonesia akan menjadi negara kuat dunia, yang memiliki puluhan pangkalan militer disetiap ujungnya, dan puluhan kapal Induk yang menjaga gagah lautan negeri ini.
Amiien.
Arahnya harus jelas. Arahkan semua kekuatan negeri ini untuk kembali ke Agro!
Produksi banyak hasil bumi. Berbagai varian.
Olah hasil bumi tersebut sehingga bernilai tambah.
Perdagangkan ke seluruh dunia.
Cukuplah VOC yang ng
edagangin hasil bumi dahulu kala. Jangan lagi berulang penjajahan itu tuk kesekian kalinya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Rendy Saputra
*
Lalu apa hubungannya produksi ratusan ribu nasi box pada semangat menumbuhkan agro industri?
Masak gak faham... Heheheheh...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Rendy Saputra
*
Lalu apa hubungannya produksi ratusan ribu nasi box pada semangat menumbuhkan agro industri?
Masak gak faham... Heheheheh...
👆 Doakan ya.. KMR lagi belajar pola berkah box-nya Ust Rendi, kaitannya dg agro industri dan koperasi. Kebetulan KMR adalah koperasi produksi.
NEW NORMAL DENGAN
QURANIC IMMUNITY
“Bi, kita ga pake masker nih” seru anak saya di mobil, saat mau turun ke rumah mertua. “Oh iya, ayuk deh kita baca masker dulu” ujar saya diikuti oleh komat kamit anak-anak dan istri saya membaca dengan fasih ayat perlindungan corona. Setelah itu, kami turun dengan tenang dan bersilaturrahim lebaran.
Letak rumah mertua saya dekat saja dari rumah. Masuk dalam zona daerah yang sama. Kami pun selama ini dengan ketat melakukan protokol kesehatan dan stay at home. Karena letaknya yang dekat itu, rasanya sangat aneh kalau tidak bersilaturrahim lebaran.
Namun, kami membentengi diri. Quranic Immunity sudah jadi keseharian kami. Apalagi menghadapi pandemi corona, kami sudah bergantung totalitas kepada Allah melalui Al-Qur’an. Alhamdulillah selama masa stay at home, kami baik-baik saja.
Seperti yang sudah saya tuangkan dalam tulisan saya berjudul “Quranic Immunity sebagai Saran menghadapi Covid19” kami membimbing 70-an PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan hampir semuanya alhamdulillah sembuh total. Hanya 1 yang meninggal, dan In Syaa Allah statusnya mati syahid. Dengan angka yang baik itu, metode Quranic Immunity, sangat teruji.
Menghadapi New Normal yang resmi dicanangkan Presiden Jokowi hari ini, 26 Mei 2020, jelas semakin diperlukan peran Quranic Immunity.
Karena bagi sebagian orang, New Normal akan menjadi semacam pembiaran atas berbagai protokol kesehatan. Melihat karakter sebagian rakyat Indonesia yang menggampangkan, nampaknya memang segala protokol2 itu hanya akan ada di atas kertas.
Setiap kita akhirnya dituntut untuk menjaga diri kita masing2. Ilustrasi yang tepat adalah bahwa kita berada di badai yang sama, namun di kapal yang berbeda-beda.
Ada yg bisa stayathome, ada yang tidak bisa. Ada yang masih bertahan dgn tabungannya, ada yang sudah harus bekerja. Ada yang sudah online, ada yang masih offline. Sikap terbaik adalah saling menghormati dan saling doa mendoakan, karena setiap “kapal” punya mode survive nya sendiri2.
Setiap kita juga wajib memperkuat imunitas tubuh masing-masing dengan makanan bergizi, berolahraga dan mendisiplinkan hidup sehat. Selain itu semua, kembali, saya mengajak untuk melakukan Quranic Immunity, memperkuat imunitas kita dengan Al-Qur’an.
Berikut ini langkah Quranic Immunity untuk menghadapi Covid19:
1. Yakini bahwa energi Al-Qur’an adalah energi yang besar yang mampu membuat covid19 tunduk atas izin Allah
2. Lakukan Sholat Taubat 2 rakaat atas dosa dan kesalahan kita sehingga Allah kirimkan covid19 utk menegur kita
3. Lakukan Sholat Hajat 2 rakaat, memohon kepada Allah agar dihindarkan dari covid19
4. Temukan ayat yang menggetarkan hati (vibrasi tinggi) dengan cara mengkaji ilmu, ruqyah syar’iyyah atau metode Garpu Tala
5. Baca ayat2 pilihan tersebut setiap mau keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Yakini bahwa ayat2 tsb sebagai “masker” yang sangat efektif dalam melindungi jiwa hingga sel2 tubuh.
6. Baca Al-Qur’an setiap hari sampai covid19 benar2 hilang dari Indonesia.
7. Tetap ikuti protokol kesehatan dan fatwa2 MUI terbaru
Akhirnya, selamat datang New Normal. Jika Hidup yang baru ini berarti adalah hidup yang lebih dekat kepada Al-Qur’an, saya pribadi akan menyatakan, terimakasih corona.
Sahabatmu,
Nasrullah
QURANIC IMMUNITY
“Bi, kita ga pake masker nih” seru anak saya di mobil, saat mau turun ke rumah mertua. “Oh iya, ayuk deh kita baca masker dulu” ujar saya diikuti oleh komat kamit anak-anak dan istri saya membaca dengan fasih ayat perlindungan corona. Setelah itu, kami turun dengan tenang dan bersilaturrahim lebaran.
Letak rumah mertua saya dekat saja dari rumah. Masuk dalam zona daerah yang sama. Kami pun selama ini dengan ketat melakukan protokol kesehatan dan stay at home. Karena letaknya yang dekat itu, rasanya sangat aneh kalau tidak bersilaturrahim lebaran.
Namun, kami membentengi diri. Quranic Immunity sudah jadi keseharian kami. Apalagi menghadapi pandemi corona, kami sudah bergantung totalitas kepada Allah melalui Al-Qur’an. Alhamdulillah selama masa stay at home, kami baik-baik saja.
Seperti yang sudah saya tuangkan dalam tulisan saya berjudul “Quranic Immunity sebagai Saran menghadapi Covid19” kami membimbing 70-an PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan hampir semuanya alhamdulillah sembuh total. Hanya 1 yang meninggal, dan In Syaa Allah statusnya mati syahid. Dengan angka yang baik itu, metode Quranic Immunity, sangat teruji.
Menghadapi New Normal yang resmi dicanangkan Presiden Jokowi hari ini, 26 Mei 2020, jelas semakin diperlukan peran Quranic Immunity.
Karena bagi sebagian orang, New Normal akan menjadi semacam pembiaran atas berbagai protokol kesehatan. Melihat karakter sebagian rakyat Indonesia yang menggampangkan, nampaknya memang segala protokol2 itu hanya akan ada di atas kertas.
Setiap kita akhirnya dituntut untuk menjaga diri kita masing2. Ilustrasi yang tepat adalah bahwa kita berada di badai yang sama, namun di kapal yang berbeda-beda.
Ada yg bisa stayathome, ada yang tidak bisa. Ada yang masih bertahan dgn tabungannya, ada yang sudah harus bekerja. Ada yang sudah online, ada yang masih offline. Sikap terbaik adalah saling menghormati dan saling doa mendoakan, karena setiap “kapal” punya mode survive nya sendiri2.
Setiap kita juga wajib memperkuat imunitas tubuh masing-masing dengan makanan bergizi, berolahraga dan mendisiplinkan hidup sehat. Selain itu semua, kembali, saya mengajak untuk melakukan Quranic Immunity, memperkuat imunitas kita dengan Al-Qur’an.
Berikut ini langkah Quranic Immunity untuk menghadapi Covid19:
1. Yakini bahwa energi Al-Qur’an adalah energi yang besar yang mampu membuat covid19 tunduk atas izin Allah
2. Lakukan Sholat Taubat 2 rakaat atas dosa dan kesalahan kita sehingga Allah kirimkan covid19 utk menegur kita
3. Lakukan Sholat Hajat 2 rakaat, memohon kepada Allah agar dihindarkan dari covid19
4. Temukan ayat yang menggetarkan hati (vibrasi tinggi) dengan cara mengkaji ilmu, ruqyah syar’iyyah atau metode Garpu Tala
5. Baca ayat2 pilihan tersebut setiap mau keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Yakini bahwa ayat2 tsb sebagai “masker” yang sangat efektif dalam melindungi jiwa hingga sel2 tubuh.
6. Baca Al-Qur’an setiap hari sampai covid19 benar2 hilang dari Indonesia.
7. Tetap ikuti protokol kesehatan dan fatwa2 MUI terbaru
Akhirnya, selamat datang New Normal. Jika Hidup yang baru ini berarti adalah hidup yang lebih dekat kepada Al-Qur’an, saya pribadi akan menyatakan, terimakasih corona.
Sahabatmu,
Nasrullah
Negeri Asing Itu Bernama KULONPROGO
Bupati Kulonprogo, cara mengurus daerahnya sangat bertolak belakang dengan pimpinan di pusat yg mengutamakan impor.
Apa yang terjadi di Kulonprogo saat ini?
Teladan dalam Senyap
(belajar nasionalisme ekonomi dari Kulonprogo)
Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media. Bukan kota besar seperti Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tak sepopuler Kang Emil, Bu Risma apalagi Ahok.
Walau tanpa sorotan media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan kekuatannya sendiri.
Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi. Ia memulai dengan gerakan bela dan beli Kulonprogo.
Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelajar dan PNS di sana mengenakan seragam batik geblek renteng, batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu.
Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal.
Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50an. Seribuan perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja di Kulonprogo.
Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil inipun berputar di Kulonprogo.
Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya meningkat bahkan pernah hingga mencapai 500 persen.
Hasto, yang menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kg/bulan.
Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo.
Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi Air kemasan merk AirKu (air Kulonprogo ).
Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan kebanggaan warga setempat dengan mengkonsumsi air produk sendiri.
AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo.
Anto, staf setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan.
Berbagai kebijakan lewat Program Bela dan Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulonprogo.
Dari 22,54 % pada tahun 2013 menjadi 16,74 % pada tahun 2014 (data Bappeda).
Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tak akan menemukan papan iklan rokok. Pemerintah Kulonprogo memang menolak sponsor dari perusahaan rokok.
Kebijakan ini tentu mengurangi pendapatan daerah. Namun, memimpin daerah bukan cuma soal menggenjot pendapatan tapi menempatkan posisi moral yang memihak rakyat.
Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat. Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam pelayanan kesehatan, di mana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan warganya Rp 5 juta /orang.
Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo memberlakukan layanan tanpa kelas.
Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bisa dirawat di kelas 2, kelas 1, bahkan VIP.
Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak sorotan media.
Dan satu lagi di Kulonprogo Alfaxxxx dan Indoxxxx yang biasanya berdampingan bagai pasangan yang tak terpisahkan itu (di mana ada alfaxxxx, di situ ada indoxxxx) tidak diijinkan untuk membuka usahanya, kecuali mau bermitra dengan Koperasi dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Salah satunya kewajiban menampung produk UKM di dalam gerai tersebut dan mempekerjakan karyawan dari anggota koperasi.
Alfaxxxx dan Indoxxxx yang bekerja sama dengan koperasi, namanya bukan Alfaxxxx dan Indoxxxx lagi tapi diganti menjadi TOMIRA (Toko Milik Rakyat).
Semoga bisa ditiru dan dilaksanakan pimpinan daerah lain.
Jika Kabupaten Kulonprogo bisa mengapa Kabupaten, Kota lain nggak bisa?
Ayoo maju bangsaku, rakyatku semuanya!
Sumber: @ahmad taufik
Bupati Kulonprogo, cara mengurus daerahnya sangat bertolak belakang dengan pimpinan di pusat yg mengutamakan impor.
Apa yang terjadi di Kulonprogo saat ini?
Teladan dalam Senyap
(belajar nasionalisme ekonomi dari Kulonprogo)
Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media. Bukan kota besar seperti Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tak sepopuler Kang Emil, Bu Risma apalagi Ahok.
Walau tanpa sorotan media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan kekuatannya sendiri.
Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi. Ia memulai dengan gerakan bela dan beli Kulonprogo.
Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelajar dan PNS di sana mengenakan seragam batik geblek renteng, batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu.
Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal.
Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50an. Seribuan perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja di Kulonprogo.
Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil inipun berputar di Kulonprogo.
Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya meningkat bahkan pernah hingga mencapai 500 persen.
Hasto, yang menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kg/bulan.
Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo.
Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi Air kemasan merk AirKu (air Kulonprogo ).
Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan kebanggaan warga setempat dengan mengkonsumsi air produk sendiri.
AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo.
Anto, staf setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan.
Berbagai kebijakan lewat Program Bela dan Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulonprogo.
Dari 22,54 % pada tahun 2013 menjadi 16,74 % pada tahun 2014 (data Bappeda).
Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tak akan menemukan papan iklan rokok. Pemerintah Kulonprogo memang menolak sponsor dari perusahaan rokok.
Kebijakan ini tentu mengurangi pendapatan daerah. Namun, memimpin daerah bukan cuma soal menggenjot pendapatan tapi menempatkan posisi moral yang memihak rakyat.
Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat. Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam pelayanan kesehatan, di mana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan warganya Rp 5 juta /orang.
Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo memberlakukan layanan tanpa kelas.
Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bisa dirawat di kelas 2, kelas 1, bahkan VIP.
Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak sorotan media.
Dan satu lagi di Kulonprogo Alfaxxxx dan Indoxxxx yang biasanya berdampingan bagai pasangan yang tak terpisahkan itu (di mana ada alfaxxxx, di situ ada indoxxxx) tidak diijinkan untuk membuka usahanya, kecuali mau bermitra dengan Koperasi dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Salah satunya kewajiban menampung produk UKM di dalam gerai tersebut dan mempekerjakan karyawan dari anggota koperasi.
Alfaxxxx dan Indoxxxx yang bekerja sama dengan koperasi, namanya bukan Alfaxxxx dan Indoxxxx lagi tapi diganti menjadi TOMIRA (Toko Milik Rakyat).
Semoga bisa ditiru dan dilaksanakan pimpinan daerah lain.
Jika Kabupaten Kulonprogo bisa mengapa Kabupaten, Kota lain nggak bisa?
Ayoo maju bangsaku, rakyatku semuanya!
Sumber: @ahmad taufik
Forwarded from Nasrullah - Magnet Rezeki
NEXT AGENDA
MAGNET REZEKI
❤️ Camp Online Magnet Rezeki
3 hari 2 malam, 26-28 Juni 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 1, selama 2 bulan, mulai belajar 1 Juli 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 2, selama 2 bulan, mulai belajar 2 Juli 2020
❤️ TOMR for Teens
Selama 1 Bulan, mulai belajar 29 Juni 2020
❤️ Next: Training for Trainers Online, bagi alumni TOMR level 2
PERBEDAAN COMR dgn TOMR
COMR :
- Instan, fokus, cepat
- Media : Video via Facebook
- Durasi 3 hari 2 malam
- Infaq Rp 300.000,-
- Pemateri : Pak Nasrullah
- Sebelumnya diadakan COMR spesial Ramadhan. Di bulan biasa, COMR Reguler.
TOMR
- Mendalam, detail, coaching
- Media : Audio via Whatsapp
- Durasi 2 bulan
- Pemateri : Pak Nasrullah & CTMR
- Infaq Rp 300.000,-
Paket TOMR & COMR
- Infaq Rp 500.000,-
TOMR for Teens
- Untuk Umur 12-17
- Media : Video dan Audio
- Bonus 1 : Desain Grafis
- Bonus 2 : Mobile Photography
- Infaq : Rp 300.000,-
Produk2 FREE:
- Audio di Telegram
- Video di Youtube
- Grup Facebook & Telegram
- Personal Coaching Quranic Immunity
UPCOMING SOCIAL PROGRAM
- MR Box, membagikan nasi box pada masyarakat yang memerlukan
HUBUNGI:
CTMR Terdekat
MAGNET REZEKI
❤️ Camp Online Magnet Rezeki
3 hari 2 malam, 26-28 Juni 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 1, selama 2 bulan, mulai belajar 1 Juli 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 2, selama 2 bulan, mulai belajar 2 Juli 2020
❤️ TOMR for Teens
Selama 1 Bulan, mulai belajar 29 Juni 2020
❤️ Next: Training for Trainers Online, bagi alumni TOMR level 2
PERBEDAAN COMR dgn TOMR
COMR :
- Instan, fokus, cepat
- Media : Video via Facebook
- Durasi 3 hari 2 malam
- Infaq Rp 300.000,-
- Pemateri : Pak Nasrullah
- Sebelumnya diadakan COMR spesial Ramadhan. Di bulan biasa, COMR Reguler.
TOMR
- Mendalam, detail, coaching
- Media : Audio via Whatsapp
- Durasi 2 bulan
- Pemateri : Pak Nasrullah & CTMR
- Infaq Rp 300.000,-
Paket TOMR & COMR
- Infaq Rp 500.000,-
TOMR for Teens
- Untuk Umur 12-17
- Media : Video dan Audio
- Bonus 1 : Desain Grafis
- Bonus 2 : Mobile Photography
- Infaq : Rp 300.000,-
Produk2 FREE:
- Audio di Telegram
- Video di Youtube
- Grup Facebook & Telegram
- Personal Coaching Quranic Immunity
UPCOMING SOCIAL PROGRAM
- MR Box, membagikan nasi box pada masyarakat yang memerlukan
HUBUNGI:
CTMR Terdekat
Forwarded from Nasrullah - Magnet Rezeki
NEXT AGENDA
MAGNET REZEKI
❤️ Camp Online Magnet Rezeki
3 hari 2 malam, 26-28 Juni 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 1, selama 2 bulan, mulai belajar 1 Juli 2020
PERBEDAAN COMR dgn TOMR
COMR :
- Instan, fokus, cepat
- Media : Video via Facebook
- Durasi 3 hari 2 malam
- Infaq Rp 300.000,-
- Pemateri : Pak Nasrullah
- Sebelumnya diadakan COMR spesial Ramadhan. Di bulan biasa, COMR Reguler.
TOMR
- Mendalam, detail, coaching
- Media : Audio via Whatsapp
- Durasi 2 bulan
- Pemateri : Pak Nasrullah & CTMR
- Infaq Rp 300.000,-
Paket TOMR & COMR
- Infaq Rp 500.000,-
HUBUNGI:
CTMR Terdekat
Atau
LINK PENDAFTARAN COMR :
https://magnetrezeki.orderonline.id/CampOnlineMRJuni2020
LINK PENDAFTARAN TOMR :
https://magnetrezeki.orderonline.id/TOMR1-4
Khusus Malaysia, Singapura dan Brunei
https://magnetrezekitraining.onpay.my/order/form/malaysiabruneisingapura
MAGNET REZEKI
❤️ Camp Online Magnet Rezeki
3 hari 2 malam, 26-28 Juni 2020
❤️ Training Online Magnet Rezeki
Level 1, selama 2 bulan, mulai belajar 1 Juli 2020
PERBEDAAN COMR dgn TOMR
COMR :
- Instan, fokus, cepat
- Media : Video via Facebook
- Durasi 3 hari 2 malam
- Infaq Rp 300.000,-
- Pemateri : Pak Nasrullah
- Sebelumnya diadakan COMR spesial Ramadhan. Di bulan biasa, COMR Reguler.
TOMR
- Mendalam, detail, coaching
- Media : Audio via Whatsapp
- Durasi 2 bulan
- Pemateri : Pak Nasrullah & CTMR
- Infaq Rp 300.000,-
Paket TOMR & COMR
- Infaq Rp 500.000,-
HUBUNGI:
CTMR Terdekat
Atau
LINK PENDAFTARAN COMR :
https://magnetrezeki.orderonline.id/CampOnlineMRJuni2020
LINK PENDAFTARAN TOMR :
https://magnetrezeki.orderonline.id/TOMR1-4
Khusus Malaysia, Singapura dan Brunei
https://magnetrezekitraining.onpay.my/order/form/malaysiabruneisingapura