Kompas TV
333 subscribers
6.56K photos
123 videos
145K links
Kami hadir menyapa pemirsa setia dalam bentuk digital di berbagai platform mulai dari televisi berbayar dengan kualitas high definition, free streaming, hingga menjadi yang terdepan di berbagai media sosial.

@kompascom
Download Telegram
Gibran Putuskan Jadi Cawapres Prabowo, Ketua DPP PDIP Djarot Merasa Gagal Didik Gibran

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat merasa gagal menjadi Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP setelah Gibran Rakabuming Raka memutuskan menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Sebagai yang bertugas menanamkan ideologi melalui sekolah partai, Djarot merasa gagal membimbing Gibran.

Padahal selama proses kaderisasi, Ddjarot selalu menanamkan 3 hal yaitu disiplin, loyalitas dan ikhlas.

Namun Djarot menilai 3 hal ini tidak ada pada Gibran setelah keputusannya berpaling menjadi Cawapres Prabowo.

Baca Juga Tanggapi Kekecewaan PDIP soal Gibran Jadi Bacawapresnya, Begini Kata Prabowo di https://www.kompas.tv/video/456649/tanggapi-kekecewaan-pdip-soal-gibran-jadi-bacawapresnya-begini-kata-prabowo

#gibran #prabowo #djarotsaifulhidayat

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456652/gibran-putuskan-jadi-cawapres-prabowo-ketua-dpp-pdip-djarot-merasa-gagal-didik-gibran

@Kompas_TV
Kriminolog Analisis Pola Kematian Ayah dan Balita Dengan Kasus Depok dan Kalideres

KOMPAS.TV - Kasus kematian anggota keluarga secara bersamaan di dalam rumah bukan sekali ini terjadi.

Setidaknya pada tahun ini, kasus hampir serupa terjadi di Depok, Jawa Barat dan Kalideres, Jakarta Barat.

Tapi di Koja, sang istri dan anak sulung ditemukan ada dalam rumah, tapi dalam keadaan bingung, mengapa mereka tidak melaporkan kepada warga?

Polisi tak menemukan luka terbuka atau tanda kekerasan pada sang ayah, apakah ada kemungkinan ini kesengajaan sendiri?

Mengapa fenomena ini berulang?

Kita akan berbincang dengan Kriminolog, Adrianus Meliala.

Baca Juga Teka-Teki Waktu Kematian Ayah dan Luka pada Anak Balita di Koja yang Membusuk di https://www.kompas.tv/video/456651/teka-teki-waktu-kematian-ayah-dan-luka-pada-anak-balita-di-koja-yang-membusuk

#ayahbalita #keluargamembusuk #koja

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456653/kriminolog-analisis-pola-kematian-ayah-dan-balita-dengan-kasus-depok-dan-kalideres

@Kompas_TV
Kepergok, Pencuri Tertidur Pulas di Rumah Warga di Kawasan Pademangan Jakarta Utara

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pencuri yang tengah tertidur pulas di rumah korbannya ditangkap polisi.

Pelaku mengaku hanya numpang tidur meski akhirnya polisi menemukan bukti bahwa ia telah mencuri sejumlah barang dari rumah yang lama tidak ditinggali itu.

Polisi dan warga pun membangunkan seorang pelaku pencurian yang tertidur pulas di dalam kamar rumah milik warga di Pademangan, Jakarta Utara.

Dari pengakuan pelaku, dirinya telah berada di rumah korban sejak 4 hari lalu.

Ia mengaku telah menjual beberapa barang di rumah korban, hingga akhirnya dipergoki pemilik rumah yang hendak mengambil barang.

Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam hukuman di atas lima tahun.

Baca Juga Polisi Bekuk Komplotan Pencuri Bermodus Jadi Penumpang Bus Antar Kota di https://www.kompas.tv/video/456218/polisi-bekuk-komplotan-pencuri-bermodus-jadi-penumpang-bus-antar-kota

#pencuri #pademangan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456654/kepergok-pencuri-tertidur-pulas-di-rumah-warga-di-kawasan-pademangan-jakarta-utara

@Kompas_TV
3 Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur Hingga Tewas, Terancam Pidana Seumur Hidup

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga personel TNI yang menganiaya seorang pemuda asal Aceh bernama Imam Masykur hingga tewas, telah menjalani sidang perdana di Pengadilan Militer Cakung, Jakarta Timur.

Ketiganya terancam pidana maksimal seumur hidup.

Agenda sidang Senin (30/10) pagi tadi adalah pembacaan dakwaan.

Kepala Oditurat Militer II-07, Kolonel Kum Riswandono menyebut 3 anggota TNI pembunuh Imam Masykur terancam pidana maksimal penjara seumur hidup.

Persidangan akan digelar kembali pada 2 November, dengan agenda pemeriksaan sejumlah saksi. Seperti, keluarga, adik korban yang selamat, dan polisi.

Baca Juga Israel Serang Area Dekat Rumah Sakit Al-Quds Gaza, Lebih dari 8.000 Orang Tewas Akibat Perang di https://www.kompas.tv/video/456636/israel-serang-area-dekat-rumah-sakit-al-quds-gaza-lebih-dari-8-000-orang-tewas-akibat-perang

#tni #imammasykur #aceh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456656/3-anggota-tni-penganiaya-imam-masykur-hingga-tewas-terancam-pidana-seumur-hidup

@Kompas_TV
11 Orang di Subang Tewas Akibat Pesta Miras Oplosan, Polisi Kejar Pemiik Toko

SUBANG, KOMPAS.TV - 11 orang tewas akibat pesta miras oplosan di Subang, Jawa Barat.

Sementara empat orang masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat.

Dari data pihak RSUD Subang, 11 orang tewas dalam pesta miras oplosan dengan rincian 9 tewas di rumah sakit, satu tewas di perjalanan dan satu memaksa pulang ke rumah hingga akhirnya meninggal dunia.

Saat ini korban yang masih dirawat di IGD RSUD Subang sebanyak empat orang.

Tiga orang masih kritis dan satu orang sudah melewati masa kritis.

Dalam olah TKP, polisi dari Polres Subang memastikan asal miras berasal dari toko milik N yang saat ini masih kabur karena takut diamuk warga.

Polisi menyita sejumlah barang bukti botol minuman keras oplosan ilegal dan jerigen besar.

Pemilik toko saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Baca Juga Asyik Tenggak Miras Dua Pria Disambar Petir, Begini Nasibnya di https://www.kompas.tv/regional/455883/asyik-tenggak-miras-dua-pria-disambar-petir-begini-nasibnya

#pestamiras #mirasoplosan #korbanmirasoplosan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456657/11-orang-di-subang-tewas-akibat-pesta-miras-oplosan-polisi-kejar-pemiik-toko

@Kompas_TV
TKP Berantakan, Polisi Terkendala Ungkap Kasus Ayah dan Balita Tewas Membusuk di Koja

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi tempat kejadian perkara yang rusak menjadi salah satu kendala penyidik Polres Metro Jakarta Utara mengungkap kasus ayah anak tewas dirumahnya.

Dari hasil otopsi sementara korban H terindikasi sakit, sedangkan anaknya berumur satu tahun mengalami luka di bagian wajah.

Rentang waktu kematian kedua korban berbeda. Korban H, diduga telah tewas 10 hari lebih sementara anaknya 3 hari sebelum akhirnya ditemukan warga.

Secara kasat mata tidak ditemukan luka pada tubuhnya, namun korban sebelumnya sempat mengeluhkan sakit pada keluarga.

Selain melakukan otopsi terhadap jenazah ayah dan anak di Koja, Jakarta, tim dokter Rumah Sakit Polri juga melakukan penanganan medis terhadap istri korban.

Saat dibawa ke Rumah Sakit Polri, kondisi sang istri sangat memprihatinkan.

Pemulihan kondisi sang istri saat ini menjadi prioritas tim dokter, sebelum dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik.

Baca Juga Teka-Teki Waktu Kematian Ayah dan Luka pada Anak Balita di Koja yang Membusuk di https://www.kompas.tv/video/456651/teka-teki-waktu-kematian-ayah-dan-luka-pada-anak-balita-di-koja-yang-membusuk

#ayahdanbalita #tewasmembusuk #koja

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456658/tkp-berantakan-polisi-terkendala-ungkap-kasus-ayah-dan-balita-tewas-membusuk-di-koja

@Kompas_TV
Terungkap! Ada Faktor Kesengajaan di Kasus Pembakaran 6 Kantor Dinas Pemkab Jayapura

KOMPAS.TV - Enam kantor dinas milik pemerintah di Kabupaten Jayapura diduga sengaja dibakar oleh oknum tertentu. Polisi tengah menyelidiki kejadian pembakaran tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga 6 kantor dinas sengaja dibakar oleh oknum tertentu.

Pasalnya sebelum enam kantor terbakar sempat terjadi percobaan pembakaran di Gedung Sekretariat Sekda dan Kantor Litbang pada Minggu ((29/10) dini hari, namun dapat dipadamkan oleh Satpol PP yang berjaga.

Kapolres Jayapura, mengatakan dari hasil pemeriksaan CCTV, ditemukan indikasi adanya sosok yang diduga melakukan pembakaran,di ruang sekertariat sekda.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan akan mengevaluasi sistem pengamanan dengan memperketat pengamanan dan menambah personel untuk pengamanan di lingkungan Kantor Bupati Jayapura.

Baca Juga Asal Api yang Hanguskan 6 Kantor di Kompleks Perkantoran Bupati Jayapura di https://www.kompas.tv/video/456360/asal-api-yang-hanguskan-6-kantor-di-kompleks-perkantoran-bupati-jayapura

#gedungdibakar #jayapura

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456659/terungkap-ada-faktor-kesengajaan-di-kasus-pembakaran-6-kantor-dinas-pemkab-jayapura

@Kompas_TV
Kontroversi Politik Sayang Anak Ala Jokowi, Pemilu 2024 Masih Bisa Netral, Jujur dan Adil?

KOMPAS.TV - Majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024 menuai kontroversi.

Sebab Gibran maju saat ayahnya masih menjabat presiden. Tudingan politik sayang anak ala Jokowi pun mengemuka.

Upaya Jokowi mendorong putranya sebagai peserta Pilpres juga menuai tudingan tengah membangun politik dinasti.

Tetapi menurut pasangan Gibran, Prabowo Subianto, tak ada salahnya dengan dinasti politik selama niatnya mengabdi bagi negara.

Tak cuma dugaan intervensi di tataran konstitusi. Langkah Gibran maju pilpres ditentang publik karena statusnya sebagai anak presiden yang masih berkuasa.

Hal ini mengundang keprihatinan, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Hamid Awaludin. Hamid menilai poltik sayang anak ala Jokowi dapat menutup peluang mereka yang tak punya kuasa.

Publik kini menanti, Presiden Jokowi benar-benar menjalankan perkataannya soal netral di Pemilu serta tak mengarahkan instrumen pemerintah, sehingga menguntungkan kandidat pilpres tertentu.

Baca Juga Peneliti Pukat UGM Kritisi Gagasan Anies, Ganjar, dan Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi di https://www.kompas.tv/video/456647/peneliti-pukat-ugm-kritisi-gagasan-anies-ganjar-dan-prabowo-soal-pemberantasan-korupsi

#jokowi #gibran #pemilu

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456660/kontroversi-politik-sayang-anak-ala-jokowi-pemilu-2024-masih-bisa-netral-jujur-dan-adil

@Kompas_TV
Muhaimin Iskandar: Jokowi Harus Netral Meski Gibran Bacawapres

KOMPAS.TV - Bacawapres Muhaimin Iskandar meminta Presiden Joko Widodo untuk netral meski putranya, Gibran Rakabuming Raka turut dalam kontestasi pilpres.

Muhaimin menyebut dengan netral artinya Jokowi bersikap adil.

Pernyataan disampaikan bacawapres,Muhaimin Iskandar dalam acara diskusi bersama buruh rokok di Malang,Jawa Timur.

Muhaimin menegaskan bahwa Presiden Jokowi harus netral dalam pilpres meski anak sulungnya ikut dalam kontestasi mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Juga Kontroversi Politik Sayang Anak Ala Jokowi, Pemilu 2024 Masih Bisa Netral, Jujur dan Adil? di https://www.kompas.tv/video/456660/kontroversi-politik-sayang-anak-ala-jokowi-pemilu-2024-masih-bisa-netral-jujur-dan-adil

#muhaiminiskandar #gibran #jokowi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456661/muhaimin-iskandar-jokowi-harus-netral-meski-gibran-bacawapres

@Kompas_TV
Benarkah Semua Berawal dari Pak Lurah Minta 3 Periode?

KOMPAS.TV - Lama tak bersuara, PDI Perjuangan kini mulai terbuka.

Pasca Gibran Rakabuming Raka menyebrang menjadi bacawapres Prabowo, PDI-P merasa ditinggalkan keluarga Jokowi.

Seakan tak terima setelah memberikan segalanya, PDI Perjuangan membeberkan asal muasal persoalan yang sedang dihadapi.

Apakah benar masalah bermula saat pak lurah meminta memperpanjang masa jabatannya presiden menjadi tiga periode namun ditolak oleh PDI Perjuangan?

Hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDIP, khususnya dengan Ketua Umum Megawati sempat beberapa kali diisukan renggang,

kedua tokoh ini pun berulakng kali membantah isu itu dan menyatakan hubungan mereka baik-baik saja.

Elit PDI-P menyebut Megawati sangat menyayangi Presiden Jokowi karena dianggap kader terbaiknya.

Namun apakah Jokowi juga menyayangi PDIP?

Kita lihat saja perkembangan situasi politik nantinya seperti apa.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456663/benarkah-semua-berawal-dari-pak-lurah-minta-3-periode

@Kompas_TV
Usai Diautopsi, Jenazah Ayah dan Balita Koja Dimakamkan di Satu Liang Lahat

KOMPAS.TV - Jenazah ayah dan balita yang tewas membusuk di Koja Jakarta Utara akhirnya dimakamkan dalam satu liang lahat.

Keluarga korban dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

Hamka dan anak balita yang ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Balai Rakyat V, Koja, Jakarta Utara akhirnya dimakamkan pada Minggu (29/10) petang.

Keduanya dibawa ke TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara dan dimakamkan dalam satu liang lahat.

Sebelumnya, jenazah kedua korban menjalani proses otopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur demi mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Baca Juga Kriminolog Analisis Pola Kematian Ayah dan Balita Dengan Kasus Depok dan Kalideres di https://www.kompas.tv/video/456653/kriminolog-analisis-pola-kematian-ayah-dan-balita-dengan-kasus-depok-dan-kalideres

#ayahbalitatewas #koja

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456665/usai-diautopsi-jenazah-ayah-dan-balita-koja-dimakamkan-di-satu-liang-lahat

@Kompas_TV
Kronologi Pria di Bekasi Tewas Ditembak Pelaku yang masih Buron

BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang pria tewas ditembak di Kelurahan Kali Baru, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Polisi kini masih memburu pelaku.

Seorang pria menjadi korban penembakan di Kavling Rawa Bambu Bulak, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dari informasi yang beredar, korban berinisial GR mendatangi rumah kontrakan terduga pelaku yang berada di Kavling Rawa Bambu Bulak, pada Minggu (29/10) malam.

Namun pertemuan antara keduanya berakhir dengan tertembaknya korban, di pelipis kirinya, hingga mengakibatkan korban tewas.

Petugas Polsek Medan Satria, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, di rumah kontrakan terduga pelaku.

Hasilnya, polisi menemukan sejumlah senjata, antara lain berupa dua pucuk senjata angin, busur panah, dan proyektil peluru bekas tembakan.

Polisi juga menyita CCTV yang diduga merekam aksi kejadian.

Jenazah korban kini dalam proses otopsi di RS Polri Kramatjati.

Baca Juga Usai Diautopsi, Jenazah Ayah dan Balita Koja Dimakamkan di Satu Liang Lahat di https://www.kompas.tv/video/456665/usai-diautopsi-jenazah-ayah-dan-balita-koja-dimakamkan-di-satu-liang-lahat

#bekasi #pembunuhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456666/kronologi-pria-di-bekasi-tewas-ditembak-pelaku-yang-masih-buron

@Kompas_TV
Antusiasme Warga Naik Pesawat Gratis di Pangandaran Air Show

KOMPAS.TV - Penyelenggaraan Pangandaran Air Show disambut antusias warga di Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya.

Tak hanya bisa melihat berbagai jenis pesawat, warga pun bisa ikut naik pesawat secara gratis.

Atraksi aerobatik pesawat-pesawat ini menarik perhatian para penonton pangandaran air show, di Pangandaran, Jawa Barat.

Sebanyak 20 pesawat kecil serta 2 pesawat trike dan 3 helikopter, secara bergantian lepas landas dan mengudara di langit Pangandaran.

Warga pun antusias menyaksikan pertunjukan, serta berbagai jenis pesawat yang dipamerkan.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang rela antre demi bisa naik, pesawat secara gratis.

Dalam acara ini, sejumlah warga bisa ikut berkeliling melihat pemandangan Pangandaran dari udara selama 20 menit.

Kesempatan ini pun tak disia-siakan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali naik pesawat.

Baca Juga Antusiasme Warga Bandung Ikuti Tur "Trophy Experience" Piala Dunia U-17 di https://www.kompas.tv/video/454490/antusiasme-warga-bandung-ikuti-tur-trophy-experience-piala-dunia-u-17

#pangandaranairshow #pangandaran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456668/antusiasme-warga-naik-pesawat-gratis-di-pangandaran-air-show

@Kompas_TV
Berkas Kasus Penistaan Agama Lengkap, Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejaksaan

KOMPAS.TV - Bareskrim Polri, Hari Senin (30/10) ini melimpahkan tersangka kasus penistaan agama Panji Gumilang beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri Indramayu.

Pelimpahan ini dilakukan setelah berkas perkara tersangka Panji Gumilang telah memenuhi semua unsur dan lengkap alias P-21.

Setelah dilimpahkan, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun ini akan segera menjalani disidang.

Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan penistaan agama 1 Agustus 2023 lalu dan ditahan di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.

Kasus bermula dari video di media sosial terkait kontroversi ajaran menyimpang yang diduga terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Baca Juga 3 Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur Hingga Tewas, Terancam Pidana Seumur Hidup di https://www.kompas.tv/video/456656/3-anggota-tni-penganiaya-imam-masykur-hingga-tewas-terancam-pidana-seumur-hidup

#panjigumilang #alzaytun

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456670/berkas-kasus-penistaan-agama-lengkap-panji-gumilang-dilimpahkan-ke-kejaksaan

@Kompas_TV
Jokowi Minta Pj Kepala Daerah Jaga Netralitas Hingga Dukung KPU dan Bawaslu di Pemilu 2024

KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo beri 3 arahan kepada para penjabat kepala daerah dalam menghadapi tahun politik dan pemilu 2024.

Tiga arahan tersebut adalah agar para Pj kepala daerah beri dukungan kepada KPU dan Bawaslu pada proses pelaksanaan Pemilu 2024.

Jokowi meminta para Pj kepala daerah untuk tidak memihak terhadap calon tertentu.

Terakhir, Jokowi meminta agar kerukunan di daerah dijaga selama tahun politik dan pemilu berlangsung.

Ada 197 Pj kepala daerah yang diundang ke Istana Kepresidenan, mulai dari Pj Gubernur, Pj Wali Kota, dan Pj Bupati.


Baca Juga Kontroversi Politik Sayang Anak Ala Jokowi, Pemilu 2024 Masih Bisa Netral, Jujur dan Adil? di https://www.kompas.tv/video/456660/kontroversi-politik-sayang-anak-ala-jokowi-pemilu-2024-masih-bisa-netral-jujur-dan-adil

#jokowi #pemilu

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456671/jokowi-minta-pj-kepala-daerah-jaga-netralitas-hingga-dukung-kpu-dan-bawaslu-di-pemilu-2024

@Kompas_TV
LIVE - Berita Daerah Jawa Barat Hari Ini, 31 Oktober 2023

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.

Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

Media sosial KompasTV:
Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
TikTok: https://www.tiktok.com/@kompastvnews

@Kompas_TV
Politik Dinasti, Bukan Hanya Hari Ini | NEWS OR HOAX

Tuduhan dinasti politik mengemuka usai capres Prabowo Subianto memilih putra sulung Jokowi Widodo, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya di pilpres tahun depan.

Jalan singkat majunya Gibran tak lama setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian gugatan terkait pejabat negara bisa maju sebagai capres atau cawapres meski belum berumur 40 tahun.

Politik dinasti berpotensi memunculkan konflik kepentingan dalam Kehidupan Bernegara. Kedekatan hubungan keluarga, memungkinkan adanya konflik kepentingan tersebut.



Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.

Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

Media sosial KompasTV:

Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV

Instagram: https://www.instagram.com/kompastv

Twitter: https://twitter.com/KompasTV

TikTok: https://www.tiktok.com/@kompastvnews

#kompastv #livestreaming #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456676/politik-dinasti-bukan-hanya-hari-ini-news-or-hoax

@Kompas_TV
Cara Bikin WhatsApp Multi-Akun, Bisa 2 Nomor di 1 HP | SINAU

KOMPAS.TV - Tak jarang seseorang punya dua HP untuk membedakan urusan pribadi dan pekerjaan. Sekarang WhatsApp memberikan fitur baru supaya penggunanya bisa pakai dua akun dalam satu aplikasi WhatsApp sekaligus.

Cara Bikin Dua Nomor WhatsApp di Satu AkunFitur baru tersebut bernama WhatsApp Multiple Account. Berikut cara membuat akun kedua di aplikasi WhatsApp:

Siapkan nomor telepon kedua yang aktif beserta kartu SIM, yang dipasang pada ponsel yang mendukung multi-SIM atau eSIM Buka aplikasi WhatsApp di ponsel Buka menu Pengaturan Klik ikon tanda panah di sebelah nama Klik tambahkan akun Ikuti petunjuk pada layar ponsel untuk menyiapkan profil WhatsApp keduaBaca Juga Wajib Tahu! Begini Cara Pindah TPS atau Memilih dalam Pemilu 2024 | SINAU di https://www.kompas.tv/video/455887/wajib-tahu-begini-cara-pindah-tps-atau-memilih-dalam-pemilu-2024-sinau

Editor Video: Dawud Majid

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456677/cara-bikin-whatsapp-multi-akun-bisa-2-nomor-di-1-hp-sinau

@Kompas_TV
Tanggapan PDIP Soal Jokowi Gelar Makan Siang Bersama 3 Bacapres

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga bakal capres, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memenuhi undangan Presiden Jokowi untuk makan siang bersama di Istana, pada Senin (30/10/2023).

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang menggelar makan siang bersama dengan 3 bakal capres 2024.

Meski mengapresiasi, Djarot tetap berharap agar sikap netral Presiden Jokowi tak hanya ditunjukan lewat retorika melainkan juga dari sikap dan kebijakan.

"Ya, dan harus netral, harus netral, dia harus netral, bukan hanya dari situasi pertemuan saat ini, tapi lebuh dari pada itu," ujar Djarot, pada Senin (30/10/2023).

Baca Juga Makna Makan Siang Bersama 3 Bacapres, Guru Besar Psikologi Politik UI: Jokowi Tepis Kesan Tak Netral di https://www.kompas.tv/video/456638/makna-makan-siang-bersama-3-bacapres-guru-besar-psikologi-politik-ui-jokowi-tepis-kesan-tak-netral

#jokowi #pdip #bacapres

Video Editor: Firmansyah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456679/tanggapan-pdip-soal-jokowi-gelar-makan-siang-bersama-3-bacapres

@Kompas_TV
Ketua DPP PDIP Djarot Ungkap Respons Megawati Soal Gibran Jadi Bacawapres Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat buka-bukaan mengenai tanggapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai Gibran jadi bacawapres Prabowo Subianto.

Djarot mengatakan meski kecewa Megawati justru bersemangat untuk menangkan Ganjar-Mahfud.

"Kalau Ibu Mega itu ketawa-ketawa nggak ada masalah sudah biasa seperti ini ya," ujar Djarot, Senin (30/10/2023).

Selain itu, Djarot menyebut jika kekecewaan juga muncul di kalangan kader PDI Perjuangan.

"Anak ranting yang berjuang kalau ada kecewa ya wajar dong," ungkapnya.

Baca Juga Gibran Putuskan Jadi Cawapres Prabowo, Ketua DPP PDIP Djarot Merasa Gagal Didik Gibran di https://www.kompas.tv/video/456652/gibran-putuskan-jadi-cawapres-prabowo-ketua-dpp-pdip-djarot-merasa-gagal-didik-gibran

#gibran #megawati #bacawapres

Video Editor: Firmansyah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456680/ketua-dpp-pdip-djarot-ungkap-respons-megawati-soal-gibran-jadi-bacawapres-prabowo

@Kompas_TV