Ittiba`u Rasulillah
6.06K subscribers
865 photos
118 videos
16 files
1.71K links
Raihlah kebahagiaan dunia dan akhirat melalui majelis ilmu dan jangan mencukupkan mengambil ilmu dari internet sehingga lalai menghadiri majelis ilmu.

📈 Pembimbing :

al-Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah, hafizhahullahu
Download Telegram
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

🚇BAGI YANG SUKA BERGAMBAR & BERFOTO RIA!!!

❱ Asy-Syaikh Al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Saya seorang pemuda yang senang bergambar dan berfoto. Tidaklah berlalu sebuah momen penting kecuali pasti aku mengambil gambar untuk kenang-kenangan. Lalu foto-foto tersebut aku simpan dalam album. Sudah berlalu beberapa bulan ini aku belum membuka album tersebut dan melihat-lihat fotonya. Apa hukum foto-foto tersebut yang sengaja aku ambil dan mengabadikannya? (yakni foto-foto manusia/makhluk bernyawa, pen)

[ Jawaban ]

■ Wajib atasmu untuk bertaubat kepada Allah 'azza wa jalla atas perbuatanmu,

[] dan hendaknya kamu bakar semua gambar/foto yang kamu simpan di album tersebut.

[✘] Karena tidak boleh menyimpan foto/gambar untuk kenang-kenangan.

[↑] Maka sejak mendengar penjelasanku ini kamu wajib untuk membakar foto/gambar tersebut.

Aku memohon kepada Allah hidayah untukku dan untukmu serta keselamatan dari segala kejelekan.

📚[Silsilah “Fatawa Nur 'ala ad-Darb", kaset no 370]

🚇حكم التصوير والاحتفاظ بالصور للذكرى

[ السؤال ]

طيب جزاكم الله خيراً. السائل حسن حسين يقول: أنا شاب أحب التصوير والاحتفاظ بالصور، ولا تمر مناسبة إلا وأقوم بالتقاط الصور للذكرى وهذه الصورة أحفظها داخل ألبوم، وقد تمر شهور دون أن أفتح هذا ألبوم وأنظر للصور، ما حكم هذه الصور التي أقوم بتصويرها والاحتفاظ بها؟

[ الجواب ]

■ { الواجب عليك أن تتوب إلى الله عز وجل مما صنعت، وأن تحرق جميع الصور التي تحتفظ بها الآن؛ لأنه لا يجوز الاحتفاظ بالصور للذكرى، فعليك أن تحرقها من حين أن تسمع كلامي هذا، وأسأل الله لي ولك الهداية والسلامة مما يكره. }

📚[فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم 370]

📀[ Video ] https://youtu.be/VDok1WkYirk
🌍[ URL ] http://www.alfawaaid.net/2016/06/video-bagi-yang-suka-bergambar-berfoto.html

₪ Dari situs Manhajul-Anbiya.Net

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://t.me/ukhuwahsalaf

#VideoFawaid #gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #video_ceramah #ceramah_masyayikh #rekaman_video #hukum_gambar #barang_bukti

📥 Diposting ulang hari Ahad, 16 Jumadil Akhirah 1439 H / 04 Maret 2018 M
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba_uRasulillah

📮 WhatsApp Ittiba`u Rasulillah
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

🌻 SILSILAH SEPUTAR HUKUM TIDUR SESUAI DENGAN SUNNAH NABAWIYAH:

🌹PERTEMUAN KEDUA🌹

💤💤💤💤

HUKUM TIDUR DI SORE HARI SETELAH SHALAT ASAR 💤

Setelah kita bahas hukum tidur setelah shalat shubuh dan telah kita sebutkan hukumnya, bahwa para Salaf tidak menyukai hal tersebut, karena pagi hari setelah shalat fajar adalah waktu yang penuh barakah, dibagikannya rizqi, waktu untuk berdzikir, waktu yang tepat untuk menambah hafalan al-Quran dan hafalan hadits dan amalan kebaikan yang lainnya. Akan tetapi jika benar-benar dia mengantuk dan butuh istirahat setelah shalat shubuh maka tidaklah mengapa, karena sepantasnya seseorang memperhatikan kebutuhan dirinya, sebab badan ini punya hak untuk beristirahat, namun jangan sampai istirahatnya menyebabkan dia meninggalkan kewajiban yang harus dia kerjakan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan memberikan faedah tentang hukum tidur di sore hari selepas shalat asar. Karena pernah suatu hari hari saya tidur-tiduran di suatu masjid, kemudian tiba-tiba ada yang datang menghampiri saya dan mengatakan, ‘wahai saudaraku, tidak boleh kamu tidur di sore hari, nanti kalau kamu tidur di waktu seperti ini maka kamu jadi gila!’. Wah wah ngeri juga ya, akibat dari tidur di waktu sore hari.

💤 Apakah benar apa yang disampaikan bapak tadi, bahwa barangsiapa yang tidur di sore hari, maka ketika bangun tidur dia menjadi gila atau kehilangan akalnya?

💤 Apa pedoman mereka yang melarang tidur di sore hari?

🔎 Pedoman mereka adalah sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibban rahimahullah dari shahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ نَام بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلا يَلُومَنَّ إِلا نَفْسَهُ»

“Barangsiapa tidur setelah shalat asar maka akan hilang ingatannya, oleh karena itu janganlah mencela kecuali (celalah) dirinya sendiri.”

🔬 Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya “adh-Dhu’afa wa al-Majruhin 1/283. Berkata asy-Syaikh al-Albani rahimahulah dalam kitabnya adh-Dha’ifah 1/112: Hadits ini lemah.

📘 Berikut fatwa para ulama seputar pembahasan kita;

📎 1. Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah:

“Tidur setelah shalat asar merupakan kebiasaan sebagian manusia, hal tersebut tidaklah mengapa. Hadits-hadits yang menyebutkan padanya larangan tidur setelah shalat asar tidaklah shahih. [Fatwa no. 17915]

📎 2. Fatwa asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah:

🔐 Beliau ditanya: Apakah ada dalan sunnah nabawiyah hadits-hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang larangan tidur setelah shalat asar atau sebelum maghrib?

🔑 Beliau menjawab: “Tidak ada larangan padanya sedikit pun, tidak mengapa tidur setelah shalat asar. Kami tidak mengetahui satu hadits pun yang melarangnya. Tidur setelah asar tidaklah dilarang, tidak ada satu hadits pun (yang shahih) yang melarang hal itu. [www.binbaz.org.sa/audio/noor/042710.mp3]

📎 3. Fatwa asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah:

“Hal tersebut tidaklah mengapa. Tidaklah perlu dianggap perkataan orang bahwa tidur di waktu Dhuha akan mewariskan kebinasaan kepada pemuda dan tidur di waktu asar akan mewariskan kegilaan. Hal tersebut jangalah dipercaya! Betapa banyak orang-orang yang tidur setelah asar bahkan (ada yang tidur) beberapa saat sebelum matahari terbenam, ternyata mereka termasuk orang-orang yang paling berakal.” [Fatawa Nur ‘Alad Darbi: 24/2]

--------------------------------------
Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 7 Rabiul Awal 1436/ 29 Desember 2014_di kota Ambon Manise.

📡 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-----------------------------------------

📚 WA. FORUM KIS🎓

_______________________
📑 One for all join @salafymedia http://bit.ly/salafymedia || salafymedia.com
#HUKUM_TIDUR_SESUAI_SUNNAH

📥 Diposting ulang hari Selasa, 17 Rajab 1439 H / 03 April 2018 M
🌏🔻 Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

🌷🌹🌸FATAWA JUM’AT🌸🌹🌷

🚦🚧HUKUM MASBUQ DAPAT SATU RAKAAT JUM’AT⚠️

SOAL: Jika saya mendapatkan rakaat kedua dari sholat jum’at (bersama Imam, pen), maka apa yang harus saya lakukan ?

💯JAWAB : Kerjakanlah rakaat yang berikutnya (sendiri) dan engkau dengan ini sudah mendapatkan shalat jum’at, berdasarkan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, : “Siapa yang mendapatkan satu rakaat dari sholat jum’at maka dia telah mendapatkan sholat jum’at” (HR Muslim dalam shohihnya ) dan berdasarkan hadits Nabi, “Siapa yang mendapatkan satu rakaat dari sholat jum’at dan menggabungkannya dengan rakaat berikutnya, maka telah sempurna sholatnya” (HR An Nasai, Ibnu Majah, dan Ad Daruquthni dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma dengan sanad yang shohih )

📚Sumber : Fatawa Al Lajnah Daimah No 6312

📝Alih Bahasa: Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

📮(Padang , Ju’mat 26 Rabi’ul Akhir 1437 H, 5 Februari 2016)

🇲🇨🇲🇨🇸🇦🇸🇦
_____________

السؤال الأول من الفتوى رقم (6312)
س1: إذا لحقت الركعة الثانية من صلاة الجمعة فماذا يلزمني؟
ج1: تأتي بالركعة الثانية، وتكون هذه الصلاة لك جمعة؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: «من أدرك ركعة من صلاة الجمعة فقد أدرك الصلاة (1) » خرجه مسلم في صحيحه، وقوله صلى الله عليه وسلم: «من أدرك ركعة من صلاة الجمعة فليضف إليها أخرى، وقد تمت صلاته (2) » رواه النسائي وابن ماجه والدارقطني من حديث ابن عمر رضي الله عنهما، وإسناده صحيح.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
نائب رئيس اللجنة ... الرئيس
عبد الرزاق عفيفي ... عبد العزيز بن عبد الله بن باز
__________

Hashtag:
#hukum_masbuq_dapat_satu_raka'at_jum'at

Posting:
Jum'at, 5 Februari 2016
Jam 11.40 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📡🌍 Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
📟https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
—-------------------------
📮https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
🇮🇩💫Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

📥 Diposting ulang hari Jumat, 04 Sya'ban 1439 H / 20 April 2018 M
🌏🔻 Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba_uRasulillah

📮 WhatsApp Ittiba`u Rasulillah
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇HUKUM TILAWATUL QUR'AN DI AWAL ACARA PERINGATAN/PERAYAAN, FORUM/SIMPOSIUM, DAN PENYIARAN

❱ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

[ Tanya ]

[•] “Wahai syaikh yang mulia, apabila diperhatikan banyak acara peringatan-peringatan/perayaan-perayaan, forum/simposium, dan penyiaran baik acara di sekolah maupun lainnya, terus menerus/selalu dimulai dengan tilawatul qur'an.
Apakah cara seperti ini disyari'atkan ataukah harus ditinggalkan?”

[ Jawab ]

ⓞ “Mengawali khutbah, acara peringatan/perayaan, dan semisalnya dengan bacaan al-Qur'an al-Karim secara terus menerus bukanlah termasuk tuntunan Sunnah. Tidak ada periwayatan bahwa Rasulullah -ﷺ- apabila hendak berkhutbah senantiasa membuka khutbahnya dengan al-Qur'an.

(●) Namun ini adalah sesuatu yang baru/diada-adakan. Seperti perkara baru menutup bacaan al-Qur'an dengan “Shadaqallahul 'Azhim”. Ada sebagian orang setiap kali membaca dan selesai dari bacaan al-Qur'an selalu mengucapkan “Shadaqallahul 'Azhim”.

[↑] Ini juga termasuk perkara baru (dalam agama) yang tidak pernah ada pada masa Nabi -ﷺ- tidak pula pada masa para shahabatnya.

[✘] Oleh karena tidak boleh menjadikan permulaan acara peringatan/perayaan dan simposium selalu diawali dengan pembacaan al-Qur'an.

[] Tapi jika ada ceramah/muhadharah temanya tentang puasa misalnya, lalu pada muqaddimah ceramah dibacakan ayat-ayat tentang puasa, maka ini tidak mengapa. Karena tujuannya adalah kita mendengar ayat-ayat tentang puasa lalu kita mendasarkan ceramah di atas ayat-ayat tersebut.”

📚Sumber: [Silsilah Liqaat al-Bab al-Maftuh › Liqa al-Bab al-Maftuh, 75]

🚇حكم تلاوة القرآن عند بداية الحفلات والندوات والإذاعات

❱ لفضيلة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله

[ السؤال ]

[•] فضيلة الشيخ عفا الله عنك، يلاحظ في كثير من الاحتفالات، والندوات، والإذاعات، المدرسية، وغيرها المداومة على تلاوة القرآن الكريم في البداية، فهل هذا مشروع أو يترك؟

[ الجواب ]

◎ البداءة في الخطب والحفلات وما أشبه ذلك بالقرآن الكريم باستمرار ليس من السنة ، فلم يعهد أن الرسول -ﷺ- إذا أراد أن يخطب يفتتح الخطبة بالقرآن،

(●) لكن هذا شيء حادث كما حدث ختم القرآن بصدق الله العظيم، تجد بعض الناس كلما قرأ وانتهى من القراءة قال: صدق الله العظيم،

[↑] هذه أيضاً من المحدثات التي لم تكن في عهد النبي -ﷺ- ولا في عهد أصحابه،

[✘] فلذلك لا ينبغي أن يجعل ابتداء الحفلات والندوات بالقرآن دائماً،

[] لكن لو كان هناك محاضرة وموضوع المحاضرة في الصيام مثلاً، وأراد أحد أن يقرأ آيات الصيام في مقدمة المحاضرة هذا لا بأس به؛ لأن المقصود هو أن نستمع للآيات التي في الصيام ثم نبني المحاضرة على هذه الآيات.

المصدر: [سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح، 75]

📀رابط المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_075_10.mp3
http://cutt.us/WRFgL

₪ Dari Channel Telegram @ManhajulAnbiya

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Fiqih #ibadah #hukum #tilawatul_quran #diawal_acara

📥 *Diposting ulang hari Kamis, 17 Sya'ban 1439 H / 03 Mei 2018 M*
🌏🔻 Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba_uRasulillah

📮 WhatsApp Ittiba`u Rasulillah
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

🚇 *HUKUM TILAWATUL QUR'AN DI AWAL ACARA PERINGATAN/PERAYAAN, FORUM/SIMPOSIUM, DAN PENYIARAN*

❱ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

[ Tanya ]

[•] “Wahai syaikh yang mulia, apabila diperhatikan banyak acara peringatan-peringatan/perayaan-perayaan, forum/simposium, dan penyiaran baik acara di sekolah maupun lainnya, terus menerus/selalu dimulai dengan tilawatul qur'an.
Apakah cara seperti ini disyari'atkan ataukah harus ditinggalkan?”

[ Jawab ]

ⓞ “Mengawali khutbah, acara peringatan/perayaan, dan semisalnya dengan bacaan al-Qur'an al-Karim secara terus menerus bukanlah termasuk tuntunan Sunnah. Tidak ada periwayatan bahwa Rasulullah -ﷺ- apabila hendak berkhutbah senantiasa membuka khutbahnya dengan al-Qur'an.

(●) Namun ini adalah sesuatu yang baru/diada-adakan. Seperti perkara baru menutup bacaan al-Qur'an dengan “Shadaqallahul 'Azhim”. Ada sebagian orang setiap kali membaca dan selesai dari bacaan al-Qur'an selalu mengucapkan “Shadaqallahul 'Azhim”.

[↑] Ini juga termasuk perkara baru (dalam agama) yang tidak pernah ada pada masa Nabi -ﷺ- tidak pula pada masa para shahabatnya.

[✘] Oleh karena tidak boleh menjadikan permulaan acara peringatan/perayaan dan simposium selalu diawali dengan pembacaan al-Qur'an.

[] Tapi jika ada ceramah/muhadharah temanya tentang puasa misalnya, lalu pada muqaddimah ceramah dibacakan ayat-ayat tentang puasa, maka ini tidak mengapa. Karena tujuannya adalah kita mendengar ayat-ayat tentang puasa lalu kita mendasarkan ceramah di atas ayat-ayat tersebut.”

📚Sumber: [Silsilah Liqaat al-Bab al-Maftuh › Liqa al-Bab al-Maftuh, 75]

🚇حكم تلاوة القرآن عند بداية الحفلات والندوات والإذاعات

❱ لفضيلة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله

[ السؤال ]

[•] فضيلة الشيخ عفا الله عنك، يلاحظ في كثير من الاحتفالات، والندوات، والإذاعات، المدرسية، وغيرها المداومة على تلاوة القرآن الكريم في البداية، فهل هذا مشروع أو يترك؟

[ الجواب ]

◎ البداءة في الخطب والحفلات وما أشبه ذلك بالقرآن الكريم باستمرار ليس من السنة ، فلم يعهد أن الرسول -ﷺ- إذا أراد أن يخطب يفتتح الخطبة بالقرآن،

(●) لكن هذا شيء حادث كما حدث ختم القرآن بصدق الله العظيم، تجد بعض الناس كلما قرأ وانتهى من القراءة قال: صدق الله العظيم،

[↑] هذه أيضاً من المحدثات التي لم تكن في عهد النبي -ﷺ- ولا في عهد أصحابه،

[✘] فلذلك لا ينبغي أن يجعل ابتداء الحفلات والندوات بالقرآن دائماً،

[] لكن لو كان هناك محاضرة وموضوع المحاضرة في الصيام مثلاً، وأراد أحد أن يقرأ آيات الصيام في مقدمة المحاضرة هذا لا بأس به؛ لأن المقصود هو أن نستمع للآيات التي في الصيام ثم نبني المحاضرة على هذه الآيات.

المصدر: [سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح، 75]

📀رابط المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_075_10.mp3
http://cutt.us/WRFgL

₪ Dari Channel Telegram @ManhajulAnbiya

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Fiqih #ibadah #hukum #tilawatul_quran #diawal_acara

📥 *Diposting ulang hari Jumat, 30 Dzulqa'dah 1439 H /10 Agustus 2018 M*
🌏🔻 Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba_uRasulillah

📮 WhatsApp Ittiba`u Rasulillah
Forwarded from Salafy Media
MAHAR HAFALAN Al-QUR’AN


Bolehkah memberi mahar hafalan al-Qur’an sedangkan pengantin perempuan sudah hafal al-Qur’an? 08573XXXXXXX

Mahar mengajarkan surat tertentu dari al-Qur’an, artinya harga pengajaran yang menguras pikiran, tenaga, dan waktu untuk mengajari sang istri sampai hafal surat itu menjadi nilai berharga yang bisa dijadikan mahar. Jadi, bukan sekadar membacakan al-Qur’an kepadanya dan itu dianggap mahar.

Membaca al-Qur’an adalah ibadah, tidak boleh mengambil harga atasnya. Berbeda halnya dengan mengajari al- Qur’an hingga bisa. Hal itu mempunyai nilai yang boleh dihargai dan dijadikan sebagi mahar. Jadi, kalau calon istri sudah hafal al-Qur’an, tidak butuh diajari lagi. Beri mahar yang lain.

Dijawab pada rubrik Tanya Jawab Ringkas edisi ini, kami muat beberapa jawaban dari al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini hafizhahullah.

asysyariah.com/tanya-jawab-ringkas-16-edisi-095

Ahad, 30 Dzulqa'dah 1439 H / 12 Agustus 2018 M
Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
Join Channel telegram:
https://t.me/Ittiba_uRasulillah

WhatsApp Ittiba`u Rasulillah


========================
Ayo gabung dan follow UKHUWAH ANAK KULIAH via Line di

Add : @gce3026x
Link : https://line.me/R/ti/p/%40gce3026x

#mahar #hafalan #alquran #hafal #pemuda #Islam #Tauhid #Jauhi #syirik #hukum_islam #hukum #islam #ahlussunnah #muslim #muslimah #dakwahtauhid #dakwah #sunnah #ukhuwah_anak_kuliah
◎» https://t.me/Ittiba_uRasulillah

🚇 *HUKUM PERAYAAN MAULID NABI*

❱ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

[ Penanya mengatakan ]

[•] Apa hukum maulid Nabi? Bagaimana hukum orang yang menghadirinya? Dan apakah pelakunya diadzab apabila meninggal di atas perbuatan semacam ini?

[ Jawaban ]

ⓞ Di dalam syariat tidak ada yang menunjukkan adanya perayaan maulid, tidak maulid Nabi -ﷺ- dan tidak pula yang lainnya. Yang kami ketahui dari syariat yang suci ini dan yang ditetapkan oleh para ‘ulama ahli tahkik bahwa perayaan-perayaan maulid merupakan suatu kebid’ahan yang sudah tidak diragukan lagi.

■ Karena Rasulullah -ﷺ- yang merupakan manusia yang paling memberi nasehat, paling mengerti tentang syariat Allah, dan mubaligh dari Allah tidaklah merayakan kelahirannya -ﷺ-, tidak shahabatnya, tidak Khulafaur Rasyidin, dan tidak pula selain mereka.
■ Andai perayaan maulid itu benar, baik, dan sunnah, tentulah mereka sudah bersegera melakukannya dan tidak akan Nabi -ﷺ- meninggalkannya.
■ Pasti beliau telah mengajarkannya kepada umatnya atau (minimalnya) sudah melakukannya sendiri.
■ Dan pastilah shahabat-shahabat beliau juga telah melakukannya, juga para khalifah beliau radhiyallahu ‘anhum.

[↑] Namun tatkala mereka meninggalkannya, maka kita mengetahuinya dengan pasti bahwa hal itu bukanlah bagian dari syariat. Demikian juga dengan generasi-generasi yang utama, mereka pun tidak melakukannya. Sehingga dengan itu jelaslah bahwa perayaan maulid tersebut merupakan suatu kebid’ahan.

◈ Sungguh Nabi -ﷺ- telah bersabda:

◈ { من أحدث في أمرنا ما ليس منه فهو رد }

︴“Barang siapa mengada-adakan suatu perkara dalam urusan agama kami yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.”

◈ Dan beliau -ﷺ- juga bersabda:

◈ { من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد }

︴“Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada contoh (perintah) nya dari kami, maka ia tertolak.”

[✘] Dalam hadits-hadits lainnya juga menunjukkan hal tersebut. Dengan ini diketahui bahwa berbagai perayaan maulid Nabi di bulan Rabi’ul Awwal atau di bulan-bulan selainnya, demikian juga perayaan-perayaan maulid yang lainnya seperti maulid al-Badawi, Maulid al-Husein dan selain itu, seluruhnya termasuk dari kebid’ahan yang mungkar yang wajib ditinggalkan oleh seluruh kaum muslimin.

[✔️] Sungguh Allah telah menggantikan untuk mereka dengan dua hari raya yang agung: ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adhha. Pada dua hari raya tersebut sudah terdapat kecukupan dari mengada-adakan berbagai hari raya dan perayaan mungkar lagi bid’ah.

🌎Selengkapnya Kunjungi: http://forumsalafy.net/hukum-perayaan-maulid-nabi-2/

₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Fiqih #ibadah #hukum #natal #nashara #maulid #bid_ah

📥 *Diposting ulang hari Kamis, 01 Rabi'ul Awwal 1440 H / 08 November 2018 M*
🌏🔻 Situs Blog: https://ittibaurasulillah.blogspot.co.id
🌏 Join Channel telegram:
🔘 📠 https://t.me/Ittiba_uRasulillah
🌐 Instagram: 📲 http://instagram.com/ittiba_urasulillah

📮 *WhatsApp Ittiba`u Rasulillah*

•┈┈┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈┈┈•