┏━࿐'✿​●••• ﷽ •••●​✿'࿐━┓
SU'UDZON vs HUSNUDZON
••••┈••••○ ❁ 🌻 ❁ ○••••┈••••

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

"Tadz, itu yang umroh pada selfie. Itu riya ya?". Tanya mereka.
"Bukan, itu lagi promo travel. Agar kaum muslimin gak salah pilih travel. Menunjukkan travelnya bukan abal-abal." Jawab saya.

"Tadz, kok para ustadz senang nge-Vlog dan foto-foto jalan-jalan yah. Apa itu riya ya?"
"Bukan. Itu sedang menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja. Mereka sehat dan bahagia. Sedang mencontohkan kepada ummat agar gembira dan tidak stres. Sembari memasukkan nilai-nilai islami di dalamnya, berupa pesan-pesan dakwah. Mereka tak mau ummat sedih dan stres."

"Tadz, itu Imam pada riya sekarang ya. Kalau ngimamin suka memvideo sendirinya?!"
"Bukan. Itu untuk menuhin medsos dengan tilawah, bukan dengan musik. Sedang mencontohkan bacaan yang benar. Sedang mencontohkan jadi Imam yang benar."

"Tadz, itu para ustadz mulai pasang gelar-gelar di belakang namanya. Sudah mulai pamer ya?"
"Bukan. Mereka begitu karena amanah ilmiah. Bahkan bila perlu mereka pasang plang di rumahnya dengan tulisan: 'Ahli Qiraat, Ahli Fikih, dll'. Agar ummat tak salah alamat dalam mengambil ilmu, agar mengambil dari pakarnya."

"Tadz, sebagian Thalib suka becanda-becanda di medsos. Suka bagi-bagi foto makanan segala. Itu gak bener ya, Tadz?"
"Bukan. Itu sedang menunjukkan kebahagiaan, agar yang lain juga ikut bahagia. Jika menunjukkan aib dan kemelut hidup terlarang menurutmu, mangapa menunjukkan kebahagiaan juga terlarang? Adapun makanan enak yang ia posting itu sedang mempromokan dagangan kaum muslimin. Itu kan keren."

"Tadz, itu orang sok ngustadz/ngustadzah. Postingannya tentang dakwah melulu."
"Bukan. Itu sedang berupaya memenuhi beranda dengan kebaikan. Apa kamu mau isi berandamu penuh sama video-video buruk, foto-foto jelek, kata-kata jahat dan jorok? Selain itu mereka berupaya menambah pahala karena mereka sadar bahwa bekal kita sedikit untuk akhirat, maka memanfaatkan kebaikan sekecil apapun akan diperjuangkan. Siapa tahu bisa masuk surga gegara postingan."

***

Jika mau menuruti syahwat su'udzon mu, maka kau bak berlayar di samudera tak berujung. Kau lelahkan dirimu, dan merusak bahagiamu sendiri.

Namun, jika husnuzon yang kau ikuti, kau bak berdiri di padang rumput luas. Menengadahkan wajah ke langit sembari merasakan sensasi sejuk rintik hujan yang jatuh. Menarik napas segar kehidupan sedalam-dalamnya. Tersenyum dengan kelapangan hati dibuatnya. Bahagia dan memandang bahwa kaum muslimin baik-baik saja.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ

"Wahai hamba-hamba Allah yang beriman, jauhi kebanyakan prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa..." [Surat Al-Hujurat: 12]

Ditulis oleh: Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, M.A. حفظه الله

🌐 Sumber: https://www.portal-islam.id/2022/12/taz-itu-yang-umroh-pada-selfie-itu-riya.html

ㅤㅤ●Barakallahu Fiikum●

ㅤㅤㅤㅤ•••●✿🔹✿​●•••
📲 @IslamAdalahSunnah
┗━࿐✿•••🍃🌼🍃•••✿࿐━┛​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ TUJUAN MENUNTUT ILMU ADALAH UNTUK DIAMALKAN

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiry hafizhahullah berkata:

"Di antara sesuatu yang indah dari apa yang saya baca dari karya Ibnu Baz rahimahullah adalah sebuah perkataan yang pantas ditulis dengan tinta emas, yang termasuk dibutuhkan oleh penuntut ilmu dalam kehidupan ilmiyah dan dakwahnya."

Kutipan:
📋 https://twitter.com/abdulahaldafiri/status/733986663681101824

Asy-Syaikh al-Allamah al-Imam as-Salafy Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:

فعليك يا عبد اللّٰه أيها الطالب للعلم:
عليك بإخلاص العبادة والنية لله وحده، وعليك بالجد والنشاط في سلوك طرق العلم والصبر عليها، ثم العمل بمقتضى العلم، فإن المقصود هو العمل، وليس المقصود هو أن تكون عالما، أو تعطى شهادة راقية في العلم.


"Wahai hamba Allah, wahai penuntut ilmu, hendaklah engkau mengikhlaskan ibadah dan niat hanya untuk Allah saja. Dan wajib atas engkau untuk bersungguh-sungguh dan semangat menempuh jalan-jalan ilmu dan bersabar atasnya, kemudian mengamalkan konsekuensi ilmu. Karena sesungguhnya tujuannya adalah untuk diamalkan. Dan tujuannya bukan agar engkau menjadi seorang ulama, atau agar engkau mendapatkan gelar yang tinggi dalam ilmu." [Majmu'ul Fatawa, jilid 2 hlm. 307]

🌐 Sumber: https://nasihatsahabat.com/tujuan-menuntut-ilmu-adalah-untuk-diamalkan/

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala.

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•​​​​​​​​​​​​​​​​
📌 Remainder

﷽ Pekan Puasa Sunnah di Bulan Dzul'qodah 1444H

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

1. Kamis, 12 Dzul'qodah 1444H/01 Juni 2023 Puasa Sunnah Kamis

❷. Jumat, 13 Dzul'qodah 1444H/02 Juni 2023 Puasa Ayyumul Bidh

❸. Sabtu, 14 Dzul'qodah 1444H/03 Juni 2023 Puasa Sunnah Sunnah Ayyumul Bidh

❹. Ahad, 15 Dzul'qodah 1444H/04 Juni 2023 Puasa Sunnah Ayyumul Bidh

5. Senin, 16 Dzul'qodah 1444H/05 Juni 2023 Puasa Sunnah Senin



Yuuuk, Ingatkan dan ajak keluarga, saudara, teman, tetangga dalam menyampaikan kebaikan 🌹

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

بَارَكَ اللهُ فِيْكُم

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○ ○ ❁ 🌿 ❁ ○ ○•••┈┈•​​​​​​​​​​​​​​
○○❁💎❁○•••﷽•••○❁💎❁○○
ㅤㅤㅤHUKUMAN YANG
ㅤㅤㅤ TIDAK TERASA
•••••┈••••••○❁💎❁○••••••┈•••••

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Dimudahkan dalam ketaatan, dan diberikan nikmat, serta manisnya dalam ibadah adalah sebuah karunia besar dari Allah.

Bahkan rasa nikmat dan manisnya ibadah itu melebihi kenikmatan hidup yang penuh kemewahan dan fasilitas yang serba wah.

Karena itu jangan merasa diri kita sedang baik-baik saja, bila kita sudah mulai sering telat shalat, malas berdoa, lalai dari dzikir, berat membaca Al Qur'an dan mengerjakan amal sholeh lainnya.

Sebab bisa jadi itu merupakan bentuk hukuman dari Allah, meski kita merasa baik-baik saja, dalam keadaan aman, badan kita sehat dan rezeki kita lancar.

Ketahuilah bahwa hukuman dari Allah tidak senantiasa sesuatu yang mengerikan, seperti mendapat musibah, bencana, sakit, bangkrut, kematian, kecelakaan. Dsbnya.

Akan tetapi terhalangnya kita dalam melakukan ketaatan serta tidak memiliki rasa nikmat dan manisnya dalam ibadah juga merupakan sebuah hukuman.

Ibnu Jauzi rahimahullah berkata, "Di antara hukuman yang kebanyakan orang tidak menyadari sedang dihukum adalah dicabutnya rasa nikmat dalam ketaatan". (Dalam Shadul Khatir)

◕ Dulu apabila kita sering shalat tepat waktu dan berjamaah di masjid, namun sekarang sudah mulai sering telat bahkan berat mengerjakan shalat, maka itu sudah cukup sebagai hukuman.

◕ Dulu apabila kita rajin berdzikir, berdoa, membaca Al qur'an, namun sekarang sudah mulai malas bahkan lalai, maka itu sudah cukup sebagai hukuman.

◕ Dulu apabila kita semangat menuntut ilmu, berpuasa, shalat malam, namun sekarang mulai jarang bahkan enggan, maka itu sudah cukup sebagai hukuman.

Sungguh tidak ada obat agar kita bisa kembali merasakan nikmatnya ibadah selain bertaubat kepada Allah dan senantiasa berusaha meninggalkan maksiat dan dosa.

Sebab bisa jadi orang yang bermaksiat ia tetap dapat melakukan sejumlah ritual ibadah dan tidak dihukum oleh Allah dengan sebuah musibah, namun dia akan dihukum oleh Allah dengan tidak bisa merasakan nikmat dan manisnya ibadah. Sehingga ibadah yang ia kerjakan tetap terasa hampa dan tak berpengaruh kepada ketenangan batin dan perubahan kebaikan perilaku.

Semoga Allah berikan kepada kita taufiq dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, sehingga dapat merasakan nikmat dan manisnya ibadah kepada Allah. Aamiin.

Habibie quotes, 30/05/23

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik”
[Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!]

📲 @IslamAdalahSunnah

○○❁💎❁○•••🍁•••○❁💎❁○○​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ NASIHAT BERHARGA BAGI MEREKA YANG SEDANG FUTUR (LEMAH SEMANGATNYA)

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Asy-Syaikh Al-Allamah Rabi’ al-Madkhaly hafizhahullah Ta’ala, berkata:

أولا:أنصح نفسي قبلك بتقوى الله جل وعلا ومراقبته في السر والعلن هذا أولاً..
وثانيا:التضرع إلى الله والإبتهال إلى الله عزوجل ودعائه سبحانه وتعالى في السر والعلن في أن يمن علينا جميعا بالهداية وأن يرزقنا وإياكم جميعا النشاط في طاعته،والقلوب تصدأ وتكل وإذا كلت عميت والأرواح تنفح تتعب فاغتنم الإقبال، وإذا جاء الإدبار وجاء التعب فلا تكلفها ،ثم عليك أيضا مجالسة الصالحين أهل الخير، والإكثار من تلاوة كتاب الله جل وعلا، والنظر في سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم،ثم بعد ذلك مجالسة أهل الخيرالدين إن غفلت دكروك وإن زللت سددوك ووفقوك وأعانوك على نفسك ومن أهل السوءومن النفس الأمارة بالسوء ومن الشيطان بإدن الله يخلصوك فإن سلكت دلك فأبشر بالخير،لكن أكثر من الدعاء أكثر من التضرع والإنطراح بين يدي الله جل وعلاوأحرص أن يكون هذا الدعاء في الأوقات التي يرجى فيها الإجابة ،أحرص على ذلك غاية الحرص ونسأل الله سبحانه وتعالى أن يمن علينا وعليكم جميعاً بطاعته..


Pertama: Saya nasehatkan kepada diri saya sendiri sebelum kamu, agar senantiasa bertakwa kepada Allah ﷻ selalu merasa diawasi oleh-Nya dalam keadaan tersembunyi maupun nampak terang-terangan. Ini yang pertama.

Kedua: Merendahkan diri kepada Allah ﷻ dan berdoa kepada-Nya dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan agar Allah mengaruniakan hidayah kepada kita semua serta memberi kami dan kalian semangat untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.

Hati juga bisa merasakan kejenuhan dan kebosanan. Dan bila hati jenuh maka jiwa bisa buta sehingga akan merasakan keletihan. Maka manfaatkan masa semangat dengan sebaik-baiknya. Dan jika datang masa dimana semangat melemah dan keletihan maka jangan kau paksa. Kemudian hendaknya kamu bermajelis dengan orang-orang yang shalih dan orang-orang yang baik, memperbanyak membaca Kitab Allah ﷻ, dan memperhatikan Sunnah Rasulullah ﷺ. Kemudian setelah itu bermajelis dengan orang-orang baik agamanya yang jika engkau lalai maka mereka akan mengingatkan dirimu, jika kamu tergelincir maka mereka akan meluruskanmu, mengarahkan dirimu, dan membantu dirimu untuk menghadapi dirimu dan menghadapi orang-orang yang jahat dan jiwa yang selalu menyuruh kepada keburukan serta menolongmu dalam menghadapi syaitan dengan izin Allah, sehingga mereka akan menyelamatkan dirimu. Jika kamu mau melakukan itu semua maka bergembiralah dengan kebaikan.

Tetapi perbanyak pula doa dan perbanyaklah merendahkan diri dan mengadu kepada Allah ﷻ, dan usahakan doa tersebut dilakukan pada waktu-waktu mustajab. Teruslah bersemangat dalam melakukan itu semua dan kita memohon kepada Allah ﷻ agar mengaruniakan ketaatan kepadaNya untuk kami dan kalian semua.

🌐 Sumber: t.me/Salafy_Ponorogo/1326

📜 Referensi http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=9259

* * * * *

📝 Catatan:

Ketika kita sedang bermalas-malasan, ada orang yang sedang giat mendekatkan diri pada Rabb-Nya,

Ketika kita sedang jauh terlena dalam dunia, ada orang yang sedang berusaha membangun rumah di surga,

Ketika kita tak henti-henti mengeluh akan kelelahan dan kepayahan hidup, ada orang yang sedang mengumpulkan pahala dengan sabar tanpa batasnya,

Ketika kita tak kunjung sembuh dari futur,
ada orang yang sudah di akhir hafalan Al-Qurannya,
ada orang yang sudah belajar kitab macam macam,
menghafal kitab dalam berbagai sumber ilmu,
berdakwah sana sini,
mengumpulkan pahala dari tiap bagian yang dia mampu,

Lalu kita masih diam di tempat, meratapi keimanan yang semakin turun dan hati yang semakin keras,

Padahal maksiat dan jauhnya kita dari Allah lah penyebab segala kemunduran dalam keimanan dan keikhlasan.

Maka solusinya adalah bangkit, bergerak, bersegera, dan jangan terlena. 💪

Semoga Allah tetapkan hati kita di atas keimanan dan ketaqwaan.

t.me/TashfiyyahOfficial/7386

بارڪ اللّـہ فيڪمــ وجزاڪمــ اللّـہ خيـرا

📲 @IslamAdalahSunnah

┈┉┅━━•❖📗📕📘❖•━━┅┉┈​​​​​​​​​​​​​​
﷽ MENCARI RIDHO SEMUA MANUSIA SESUATU YANG MUSTAHIL

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Mustahil kita hidup bisa menyenangkan semua orang, Sebab di antara sunatullah kehidupan adalah sunnah tadaffu’ (sunah pertarungan).

Maka meski sebaik apa pun diri kita, baik dalam perilaku, tutur kata, berpendapat, atau tulisan, bahkan ketika diam pun tetap saja akan selalu ada orang yang tidak menyukai kita.

Dan bagaimana mungkin kita berharap hidup semua orang menyukai kita, sedangkan Allah ﷻ saja ada yang tidak menyukai bahkan dimusuhi, Padahal mereka adalah hambaNya, dan Dia adalah pencipta dan pemberi rezki bagi mereka.

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ

"Wahai orang-orang beriman, jangan kau jadikan musuhKu dan musuhmu sebagai auliya’ (pemimpin, penolong, pelindung, kawan dekat)". (QS. Al Mumtahanah: 1)

Dan seluruh Nabi ‘Alaihimussalam pun memiliki musuh, padahal mereka hidup putih bersih dari alif sampai ya’ kehidupannya.

Allah ﷻ berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ

"Dan demikianlah Kami jadikan untuk setiap nabi, musuh dari golongan syetannya manusia dan jin". (Qs. Al An’am: 112)

Oleh karena itu, Benar apa yang dikatakan Imam Nashirus Sunnah, Asy Syafi'iy Rahimahullah:

رضا النّاس غاية لا تدرك فعليك بما فيه صلاح نفسك فالزمه

"(Mencari) ridhanya manusia adalah tujuan yang tidak pernah tercapai, maka hendaknya kamu mencari sesuatu yang bermanfaat bagimu dan peganglah baik-baik itu". (Nadhratun Na'im, 3/630)

lmam Sufyan Ats Tsauri Rahimahullah juga mengatakan:

رضا الناس غاية لا تدرك ، فأحمق الناس من طلب من لا يدرك

"Ridha manusia adalah tujuan yang tidak bisa tercapai, dan manusia paling bodoh adalah orang yang mencari-cari sesuatu yang tidak pernah tercapai". (Qutul Qulub, 2/389)

Maka, berjalanlah di atas sunnah kehidupan, dan memohonlah kepada Allah ﷻ pertolongan dan perlindungan dari kezaliman orang-orang yang tidak menyukai kita.

Wallahu A'lam wa Lillahil 'Izzah.

Habibie Quotes, 04/05/18

🌾 Semoga bermanfaat 🌿

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈•●●●◎❅❀❖🆗❖❀❅◎●●●•┈•​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ Syaikh Utsman al-Khamis: 5 perkara harus dimiliki dai agar dakwahnya sukses

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

💪 Kekuatan Seseorang Da’i

📝 Syaikh Dr. Utsman al-Khamis حفظه الله menyebutkan ada 5 perkara yang harus dimiliki oleh setiap da’i agar dakwahnya sukses:
1. Keikhlashan الإخلاص
2. Kekuatan القوة
3. Ilmu العلم
4. Kelemah Lembutan الرفق
5. Kesabaran الصبر

📝 Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata,

يحتاج من يدعو إلى الله تبارك وتعالى إلى إخلاص وقوّة

“Orang yang mengajak manusia kepada Allah membutuhkan keikhlasan dan kekuatan”.

📝 Orang yang kuat tanpa keikhlasan akan terhina,
Orang yang ikhlas tanpa kekuatan akan melemah.

📝 Adapun hal terbesar yang meberikanmu kekuatan dan keberanian dalam berdakwah kepada Allah adalah BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.

📝 Beriman kepada qadha dan qadhar, ketika engkau yakin bahwa tidak ada sesuatu adapun yang terjadi pada kita kecuali apa yang telah Allah tetapkan, apakah setelah itu engkau masih takut terhadap seseorang ?? Maka engkau tidak akan takut kepada siapa pun, tidak ada seorang pun yang bisa menyakitiku. Ingatlah sabda Nabi ﷺ kepada Ibnu Abbas,

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا  اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلىَ أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَ إِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ  اللهُ عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." (HR. at-Tirmidzi)

📝 Jika seseorang memahami hadits di atas, maka urusannya akan sederhana. Maka tidak ada yang bisa membahayakanmu; keluargamu, tetanggamu, masyaraktmu, bahkan manusia seluruhnya. !!

📝 Seluruh perkara di tangan Allah, ENGKAU TIDAK MEMILIKI APA-APA.

📝 Ingatlah kisah Sa’ib bin Jubair رحمه الله murid Ibnu Abbas رضي الله عنه, tatkala ia ditangkap oleh al-Hajjaj bin Yusuf dan ingin membunuhnya. Lalu al-Hajjaj berkata, “Siapa engkau?”

Sa’id bin Jubair pun menjawab, “Aku Sa’id bin Jubair.”

Hajjaj mengatakan, “Bukan, akan tetapi engkau adalah Syaqiy bin Kusair” (namanya dirubah dan dibalik oleh Hajjaj dengan tujuan merendahkan).

Maka Sa’id membantah, “Aku tetap seperti yang dinamakan oleh ayahku.”

Hajjaj pun melanjutkan, “Aku akan membunuhmu.”

Sa’id menjawab, “Berbuatlah sesukamu !”

Hajjaj kembali berkata, “Pilihlah dengan cara apa engkau akan dibunuh !”

Sa’id menjawab, “Engkau saja yang tentukan, sungguh dibelakang ada qishash !”

Maka Hajjaj dengan emosi berkata, “Aku akan mengirimimu ke Neraka Jahannam.”

Sa’id menimpali, “Sekiranya neraka di tanganmu, maka aku pasti akan menjadikanmu sebagai Tuhan yang disembah. Engkau tidak punya apa-apa.”

Maka akhirnya al-Hajjaj pun memerintahkan agar Sa’id bin Jubair رحمه الله dibunuh.

Lihatlah Sa’id bin Jubair yang ia tahu akan dibunuh oleh Hajjaj, tidak gentar dan takut, kuat dan berani.
📝 Kita pun tau kisah Nuh ‘alaihissalam, lihatlah bagaimana dia menantang kaumnya,

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُم مَّقَامِى وَتَذْكِيرِى بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَعَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوٓا۟ أَمْرَكُمْ وَشُرَكَآءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ ٱقْضُوٓا۟ إِلَىَّ وَلَا تُنظِرُونِ

Dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku". (QS. Yunus: 71)

Maka sebagian ahli ilmu menyebutkan bahwa mukjizat Nuh adalah at-Tahaddi (tatkala Nuh menantang kaumnya), sebagaimana pada ayat di atas. Tawakkal yang besar dan percayanya Nuh kepada Allah dengan penuh keyakinan. Apakah yang terjadi ?? Allah membinasakan mereka dan Allah menyelamatkan Nuh dan yang bersamanya.

📝 Apabila manusia beriman dengan qadha dan qadar, semua perkara di tangan Allah, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, dan tidak ada yang menimpanya kecuali apa yang telah Allah tetapkan maka dia tidak akan takut dengan siapa pun dan tidak akan berharap kepada siapa pun.

📝 Ingatlah firman Allah,

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid: 22)

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. al-Hadid: 23)

📝 Maka seorang mukmin jika mendapat hal yang menggembirakan dia akan akan mengatakan,

الحمد لله الذي بنعمته تتمّ الصالحات

“Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan”.

Adapun jika ditimpa keburukan maka dia mengatakan,

الحمد لله على كلّ حال

“Segala puji bagi Allah dalam seluruh keadaan”.

Demikianlah urusannya menjadi mudah.

Akhukum Noviyardi Amarullah

🌐 Sumber: https://www.dakwahpost.com/2023/05/syaikh-utsman-al-khamis-5-perkara-harus-dimiliki-dai-agar-dakwahnya-sukses.html

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

📲 @IslamAdalahSunnah

✽ஜ🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺ஜ✽​​​​​​​​​​​​​​​​​​
┏━ 🌒'🍂 ▪️▪️━━━ ﷽ ━┓
Pondasi Rumah Tangga
Bukan Cinta, Tapi Agama
┗━━━━━━❁▪️▪️ 🍂 🌘 ━┛

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Kerap kita ikuti pemberitaan-pemberitaan tak mengenakan, yakni pasangan suami istri yang mengakhiri rumah tangganya atau bercerai.

Di awal sebelum menikah mungkin terlihat sangat meyakinkan, mengungkap rasa cinta yang besar di antara keduanya. Namun setelah hidup bersama?

Seringkali kita melihat cinta suami kepada istri atau sebaliknya justru semakin besar dan memuncak, mereka pun membagikan keromantisan-keromantisan hubungan pernikahan mereka. Seakan merekalah yang hidupnya paling berbahagia.

Namun setelah sebulan dua bulan berlalu…. yang tak mengenakan pun terjadi.

Lalu apa sebenarnya penyebab kehancuran rumah tangga mereka?

Ketika keduanya membangun rumah tangganya hanya berdasar cinta, harta, materi atau apapun itu, sejatinya semua ini takkan menutup dekatnya hubungan pernikahan mereka dengan perceraian.

Oleh karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada kita untuk mementingkan faktor ini, yaitu dalam sabda beliau (yang artinya): “Dapatkanlah istri yang memiliki agama (yang baik); niscaya kamu akan beruntung” [Muttafaqun alaih; Shahih Bukhori: 5090, Shahih Muslim: 1466].

Bahkan Sahabat Umar bin Khottob rodhiallohu anhu saat menjadi khalifah pernah ditanya seorang perempuan:

“Wahai amirul mukminin, suamiku telah menyumpahku agar aku tidak berbohong, sehingga aku merasa bersalah jika berbohong, apakah aku masih boleh berbohong wahai amirul mukminin”.

Maka sahabat Umar pun menjawab:

“Ya, silahkan berbohong kepada kita (sebagai suami), jika salah seorang dari kalian (para istri) tidak suka kepada kami (para suami), maka jangan katakan itu kepadanya!

Karena, rumah tangga yang dibangun di atas rasa cinta itu sangat sedikit.

Namun manusia biasanya menjalin hubungan itu karena Islam, hubungan nasab, dan jiwa sosial.”

[Alma’rifah wat tarikh 1/392].

Dan hendaklah kita selalu ingat sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam (yang artinya):

“Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istri), karena jika dia membenci salah satu perangainya; dia pasti masih suka perangai yang lainnya” [HR. Muslim: 1469].

Di sini penting bagi kita untuk tahu bahwa pondasi perekat baiknya rumah tangga bukanlah cinta, tapi agama.

🌐 Sumber: Dakwah Seputar Islam || https://m.facebook.com/1584131345183986/photos/a.1584282445168876/2519504951646616/?type=3

والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📲 @IslamAdalahSunnah

•••••❀ ꧁🌀💦🌀꧂ ❀•••••​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ DOA UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL BUKAN AL-FATIHAH ..!!!
KARENA AL FATIHAH ARTINYA PEMBUKAAN.

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

INI DOA UNTUK ORANG MENINGGAL YANG BENAR.

1. Doa Allahummaghfirlahu untuk laki-laki (tunggal)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayit laki-laki tunggal itu), belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya.”

2. Doa Allahummaghfirlaha untuk perempuan (tunggal)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Allahummaghfirlaha warhama wa ‘afiha wa’fu ‘anha.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayit perempuan tunggal itu), belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya.”

3. Doa Allahummaghfirlahuma untuk dua orang (laki-laki atau perempuan)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمَا وَارْحَمْهُمَا وَعَافِهِمَا وَاعْفُ عَنْهُمَا

Allahummaghfirlahuma warhamuma wa ‘afihima wa’fu ‘anhuma.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dua mayit itu, belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya.”

4. Doa Allahummaghfirlahum untuk laki-laki (lebih dari dua/banyak)

اَللُّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ

Allahummaghfirlahum warhamum wa ‘afihim wa’fu ‘anhum.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mereka, belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosa mereka.”

5. Doa Allahummaghfirlahunna untuk perempuan (lebih dari dua/banyak)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُنَّ وَارْحَمْهُنَّ وَعَافِهِنَّ وَاعْفُ عَنْهُنَّ

Allahummaghfirlahunna warhamunna wa ‘afihinna wa’fu ‘anhuna.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mereka, belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosa mereka.”

6. Doa Allahummaghfirlahu Panjang dan Lengkap

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُوْلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَابْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار

Allahummaghfirlahu warhamu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahi wa wassi’ madkholahu waghsilhu bil ma’i watssalji wal bardi wa naqqihi minal khotoya kama yunaqqats tsaubul abyadu minad danas wabdilhu daron khoiron min darihi wa ahlan khoiron min ahlihi min zaujihi wa adkhilhul jannata min ‘adzabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia , belas kasihanilah, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, dan basuhlah ia dengan air, salju dan embun (air dingin). Cucilah ia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana baju putih dicuci dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik. Gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik. Gantikanlah pasangannya dengan pasangan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur, fitnah kubur dan siksa api neraka.”

Semoga bermanfaat.

📲 @IslamAdalahSunnah

🫘❁࿐❁✿​🫘✿❁࿐❁🫘✿​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
┏══◉🧡•═══════┓
TIDAK ADA YANG KEKAL
┗══════════•🧡◉══┛

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

◈ Di manakah TUBUH SEKXI mu yang dulu selalu kau BANGGAKAN... ??
◈ Di manakah BADAN KEKAR mu yang dulu selalu kau PAMERKAN??
◈ Di manakah RAMBUT PANJANG mu yang dulu selalu kau URAI...??
◈ Di manakah PAHA MULUS mu yang dulu selalu kau UMBAR... ??
◈ Di manakah KULIT PUTIH mu yang dulu selalu kau PERLIHATKAN...??
◈ Di manakah KOSMETIK MAHAL mu yang dulu selalu kau CERITAKAN...??
◈ Di manakah PERHIASAN indah mu yang dulu selalu kau TUNJUKKAN...??
◈ Di makah MOBIL MEWAH mu yang dulu selalu kau PAKAI ...??
◈ Di manakah RUMAH MEGAH mu yang dulu selalu kau PAMERKAN...??
◈ Di Manakah UANG BANYAK mu yang dulu selalu kau AGUNGKAN...??
◈ Di manakah semua itu ... ?? 😢😥
◈ Semuanya hanya bersifat SEMENTARA,,😭😭
◈ Semua itu tidak ada FAEDAHnya di AKHIRAT KELAK 😭😭...

◉ Ketika Nafas sudah mulai tersendat-sendat 😭😭
◉ Ketika dada sudah mulai sesak 😭😭
◉ Ketika pandangan sudah mulai rabun 😭😭
◉ Ketika itulah ajal menghampiri kita ....😢😢

INGAT...!!!

• Secantik apapun wajah mu...
• Setampan apapun rupa mu...
• Setinggi apapun jabatan mu...
• Sebanyak apapun uang mu...

√ Akhir hidup mu hanyalah sebujur bangkai yang tidak berguna ....
√ Akhir hidup mu hanyalah subujur bangkai yang sangat menjijikan....
√ Akhir hidup mu hanyalah sebujur bangkai yang hanya di baluti secarik kain yang tidak BERMOTIF tidak BERKANTONG dan tidak BERWARNA ....

"KULLUN NAAFSIIN DZAA IQATUL MAUUTT"

(setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian)

❥ Semoga ALLAH mengampuni dosa orang-orang yang bertaubat...
❥ Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi...
❥ Semoga kita menjadi hamba yang selalu takut dan taat kepada ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA...
❥ Yang pada AKHIRnya kita nanti bisa meninggal dalam keadaan HUSNUL KHATIMAH

🌐 Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02gR9WrfWzc5xMBnd37Hzx79nswhm1WVp5ktLrNgQdgLhAc9qBU1KpB8wqAXAFi5ZPl&id=1584131345183986&mibextid=Nif5oz

اللهم إني أسألك حسن الخاتمة
اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْن

📲 @IslamAdalahSunnah

✰•*¨*•.¸¸★*・゚🌙゚・*☆¸¸.•*✬•.¸¸★​​​​​​​​​​​​​​​​​​
💦 ﷽ NIKMAT YANG BISA MENJADI MUSIBAH ♨️

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

🍃 BBG AL ILMU 🍃

🌴🌴🌴
Salamah bin Dinar Abu Hazim rohimahullah berkata,

كل نعمة لا تقرب إلى الله عز وجل فهي بلية

“Semua nikmat yang tidak mendekatkanmu kepada Allah adalah baliyyah (musibah)..”

(Mawa’idz Sholihin hal 262)

Cobalah renungkan semua nikmat yang Allah berikan kepada kita..
Apakah mendekatkan diri kita kepada Allah..
Ataukah malah membuat kita jauh dari-Nya..

🌴🌴🌴
Nikmat handphone..
Nikmat kendaraan..
Nikmat pakaian..
Nikmat kecerdasan..
Nikmat kecantikan..
Dan semua nikmat..

Jangan sampai nikmat itu menjadi musibah yang membinasakan keimanan..

🌴🌴🌴
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى

🌐 Sumber: https://bbg-alilmu.com/archives/63071

رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ

📲 @IslamAdalahSunnah

======🌴🌴🌴🌴🌴======​​​​​​​​​​​​​
🕋 ﷽ ALASAN DISEBUT SEBAGAI TAMU ALLAH

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Jamaah haji dan umrah disebut sebagai tamu Allah. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan tersebut. Mereka meminta kepada Allah dan Allah berikan (kabulkan)” (HR. Ibnu Majah dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Dalam riwayat lainnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa allam bersabda,

الحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ، سَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ

“Para jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah, Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan tersebut. Mereka meminta kepada Allah dan Allah berikan (kabulkan) ” (HR Ibnu Majah, dihasankan oleh Al-Albani)

Arti lafazd "al-wafdu" adalah tamu dan tentu tamu itu dimuliakan dan dijamu. Dalam kitab "An-Nihayah" disebutkan maknanya:

(الْوَفْدُ) الْقَوْمُ يَجْتَمِعُونَ وَيَرِدُونَ الْبِلَادَ، أَوْ يَقْصِدُونَ الرُّؤَسَاءَ لِلزِّيَارَةِ، أَوِ اسْتِرْفَادًا وَغَيْرَ ذَلِكَ.

"Al-wafdu adalah sekelompok orang yang berkumpul dan mendatangi suatu negeri atau mereka bermaksud menemui para pembesar negeri untuk berkunjung atau meminta bantuan dan lain-lainnya".

Jadi alasan disebut tamu Allah adalah karena para jamaah haji dan umrah itu akan dimuliakan Allah sebagaimana tamu itu dimuliakan. Oleh karena itu kaum muslimin juga diperintahkan memuliakan para jamaah haji dan umrah dengan membantu mereka, memberikan pertolongan dan kemudahan kepada mereka, semisal memberikan bantuan makan dan tempat, membantu orang yang sepuh, wanita serta anak-anak.

Alasan lainnya adalah agar para jamaah haji dan umrah menjaga sikap, akhlak dan takwa mereka selama menjadi tamu Allah, karena yang namanya tamu ketika bertamu itu bersikap baik, duduk yang manis, tidak berbuat ulah atau melakukan hal-hal yang memalukan selama bertamu.

Syaikh Ali Al-Qari menjelaskan,

وفد الله ثلاثة أشخاص أو أجناس، المجاهد مع الكفار لإعلاء الدين، والحاج والمعتمر، المتميزون عن سائر المسلمين بتحمل المشاق البدنية والمالية ومفارقة الأهلين، والحاصل أنهم قومٌ معظمون عند الكرماء، ومكرمون عند العظماء، تُعطى مطالبهم وتُقضى مآربهم

"Tamu Allah ada tiga orang atau tiga jenis: Mujahid yang berperang melawan orang kafir untuk meninggikan agama. Orang yang berhaji dan umrah. Mereka ini istimewa dibandingkan yang lain karena menanggung kesusahan badan, mengeluarkan harta serta berpisah dari keluarga. Kesimpulannya, mereka adalah kelompok yang dimuliakan di sisi para pemimpin dan pembesar. Permintaan mereka diberikan dan hajat mereka ditunaikan." (Lihat Mirqatul Mafatih 8/469)

Demikian semoga bermanfaat.

@ Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarramah.

Penyusun: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK حفظه الله

🌐 Artikel: https://muslim.or.id/75596-alasan-disebut-sebagai-tamu-allah.html

بارڪ اللّـہ فيڪمــ وجزاڪمــ اللّـہ خيـرا

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○○❁🌻🕋🌻❁○○•••┈┈•​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
💎📊 ﷽ WAHAI ORANG-ORANG YANG ENGGAN MENUNTUT ILMU
☆☆☆☆☆☆☆☆

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

💎 Asy-Syaikh Muhammad Ghalib Al-'Amri hafizhahullah,

💡 Al-'Allamah Ibnu Sa'di rahimahullah berkata:

Wahai orang-orang yang enggan menuntut ilmu ...

🔹 Apa alasan kalian kepada Allah meninggalkan ilmu, padahal kalian masih merasakan nikmat kesehatan?

🔸 Apa yang menghalangi kalian dari ilmu, padahal kalian berlezat-lezat dengan rizki dari Rabb kalian?

🔹 Apakah kalian ridha menjadi seperti hewan ternak yang digembalakan?

🔸 Apakah kalian lebih memilih hawa nafsu daripada petunjuk, dalam keadaan hati-hati kalian lalai dan bimbang?

🔹 Apalah kalian rela menjalani jalan-jalan kebodohan yaitu jalan-jalan yang tidak berharga, lalu kalian meninggalkan jalan-jalan petunjuk, yaitu jalan-jalan yang jelas lagi bermanfaat?

🔸 Apakah kalian ridha:

☝️ Jika nanti ditanyakan kepada kalian: "Siapa Rabb-mu, apa agamamu dan siapa nabimu, kemudian kalian tidak dapat menjawabnya?"

☝️ Juga ketika kalian ditanya: "Bagaimana cara kamu salat dan beribadah?", lalu kamu salah dalam menjawabnya?

🔹 Bagaimana kamu melakukan jual beli dan bermuamalah sedangkan kamu tidak mengetahui halal haramnya?

Ketahuilah -Demi Allah- sesungguhnya keadaan ini tidaklah dapat diterima kecuali oleh orang-orang yang menyerupai hewan ternak!!

Maka, jadilah kalian -rahimakumullah- para penuntut ilmu!!

Jika kalian tidak mampu melakukannya, maka hadirilah majlis-majlis ilmu sebagai mustami' yang mengambil faedah, bertanyalah kepada ulama dengan tujuan mendapatkan bimbingan dan penjelasan.

Jika kalian tidak juga mau melakukannya, bahkan kalian mengabaikan ilmu secara total, pastilah kalian akan binasa dan menjadi golongan yang rugi.

Apakah kamu tidak mengetahui:

🔹 Bahwa sibuk dengan ilmu termasuk ibadah yang paling mulia, bentuk ketaatan serta pendekatkan diri kepada Allah yang paling utama dan mendatangkan ridho Pemilik langit dan bumi.

🔹 Majelis ilmu yang kamu duduk padanya lebih baik bagimu daripada dunia dan seisinya?

🔹 Faidah yang kamu peroleh dan bermanfaat bagimu, tidak ada sesuatupun dari dunia yang dapat mengimbangi dan menyamainya?

-----------------------

Aku katakan:
Alangkah benar apa yang disampaikan Syaikh Abdurrahman As-Sa'di, alangkah indah dan menakjubkan tegurannya.

☝️ Maka, ilmu itu -Demi Allah- adalah harta karun yang orang-orang cerdas berlomba-lomba mendapatkannya, juga orang-orang berakal bersegera untuk menempuh jalannya.

☝️ Ilmu itu menjaga pemiliknya dari syahwat dan syubhat serta membantunya untuk berpegang teguh dan mantap di atas agamanya.

☝️ Alangkah kurang perhatian manusia tentang ilmu! dan alangkah cepatnya kebinasaan mereka pada perkara selain ilmu!

☝️ Hingga kita berada di satu zaman yang tidaklah kamu temukan seorang penuntut ilmu yang tekun, jujur lagi bersemangat, komitmen dan memiliki tekad yang tinggi, kecuali hanya pada kisah-kisah orang terdahulu dan hanya ada pada kitab-kitab yang tertulis.

💎 Ya Allah, ampunilah kami...

------------💎------------

📮 Oleh tim Salafy Cirebon,
robiul akhir 1439

📁 Referensi: t.me/salafy_cirebon/35

📭 Share yuk,
Semoga saudara-saudara kita mendapatkan faedah.

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈•​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ Wanita Sulit Jodoh? Ternyata Tiga Poin Ini Ditinggalkan

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Tidak dipungkiri bahwa keadaan masing-masing wanita bisa berbeda dalam masalah jodoh. Ada yang belum juga menginjak usia 20 tahun tapi sudah menikah, ada yang tak lama lulus kuliah kemudian dilamar oleh seorang pemuda, namun ada pula yang hingga kepala 3 tak kunjung datang jodoh yang dinanti.

Tentu masalah tersebut tidak lepas dari takdir dan ketetapan Allah. Namun beberapa hal boleh jadi menjadi penyebab mengapa sebagian wanita di zaman sekarang susah jodoh, di antaranya karena ada beberapa poin penting yang ditinggalkan. Pada tulisan ringkas ini, kami bawakan tiga poin yang banyak ditinggalkan di zaman ini.

Bersegera menikah adalah perintah Nabi bagi para lelaki yang telah mampu lahir dan batin. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan.” (HR. Bukhari no. 5066 dan Muslim no. 1400)

Hal ini berlaku pula bagi para gadis yang telah siap dan pada saat yang sama ada lelaki yang hendak melamarnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ إِلَّا تَفْعَلُوُاْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيْضٌ

“Jika seseorang (lelaki) yang kamu ridha terhadap agama dan akhlaknya datang kepadamu untuk melamar, maka nikahkanlah dia. Jika kamu tidak melakukannya akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi, no. 1004 dengan sanad yang hasan)

Perempuan jika menunda menikah maka dia rentan diliputi kegelisahan, rasa galau yang berlarut-larut. Tak dipungkiri pula, semakin lama dia menunda maka potensi dilirik oleh para lelaki bisa jadi semakin kecil. Dia telah melewatkan masa-masa ranumnya, usia dimana masih banyak lelaki yang akan tertarik kepadanya.

Oleh karena itu, bagi para ayah yang memilik gadis, jika ada lelaki yang baik agamanya baik perangainya datang melamar, maka terimalah ia.

Caranya adalah dengan menawarkannya kepada lelaki shalih yang dia kenal. Menawarkan anak gadis merupakan sunnah yang sudah dikenal sejak dahulu. Ini seperti yang dilakukan Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu, ketika putrinya Hafshah selesai masa iddah karena ditinggal mati suaminya, Umar menawarkan Hafshah ke Utsman kemudian ke Abu Bakar radhiyallahu ‘anhum.

Seorang ayah yang menginginkan kebaikan untuk anak gadisnya, dia akan menafkahi dan memenuhi kebutuhannya sedari kecil, kemudian mendidiknya dengan sebaik-baiknya. Namun tidak berhenti sampai situ saja, setelah anaknya dewasa dia akan berusaha mencarikan pendamping yang terbaik untuk anaknya.

Pilihan dan penilaian ayah akan lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan anaknya, dibanding pilihan anak itu sendiri. Seorang gadis yang memilih sendiri seringkali dipengaruhi oleh perasaan, dia sangka lelaki itu adalah pangeran yang selama ini dia nanti hanya karena tampilannya yang menarik, kata-katanya yang romantis, dan status facebooknya yang religi. Padahal keseharian pemuda tersebut boleh jadi bertolak belakang dengan apa yang selama ini tampak pada mata sang gadis.

Pertimbangan-pertimbangan pendek itulah yang membuat sebagian wanita menyesal telah menikah dengan suaminya sekarang. Baru dia sadar ternyata ganteng saja tidak cukup membawa kebahagiaan ke dalam rumah. Baru dia sadar ternyata status-status facebooknya dulu hanya bermodalkan copas.
Berbeda dengan penilaian ayahnya, ayahnya lebih mengedepankan logika dan pertimbangan jangka panjang. Dia akan memilih pemuda yang baik agamanya plus akhlaknya. Dia akan mencari pemuda yang bertanggung jawab, siap bekerja keras dan bermental tangguh. Dia akan pilihkan yang pantas mendampingi serta membimbing anaknya.

Menawarkan diri kepada lelaki yang shalih dan baik akhlaknya bukanlah hal yang tercela. Selama tidak melanggar rambu-rambu syariat maka sah-sah saja. Cara ini sebagaimana yang dilakukan oleh ibunda Khadijah radhiyallahu ‘anha tatkala melamar Nabi shallallahu ‘alahi wasallam. Andai saja Khadijah enggan melakukannya, mungkin namanya tidak akan tercatat dalam catatan emas sejarah sebagai salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Caranya dengan menawarkan langsung dirinya ke seorang lelaki yang shalih yang dia percaya atau dengan melalui perantara orang lain yang amanah. Apabila lelaki tersebut menyambutnya maka dia persilakan laki-laki tersebut langsung menghadap kepada bapaknya untuk melamarnya secara resmi. Tetapi jika lelaki tersebut pada akhirnya tidak berniat, maka penawaran ini hendaknya dirahasiakan untuk menjaga harga diri wanita tersebut.

Kesimpulannya, seorang gadis atau bapaknya terkadang perlu menempuh sunnah-sunnah di atas agar lebih mudah bertemu dengan jodohnya. Demikian pula sebab-sebab yang lain, seperti mendaftar ke biro jodoh syar’i dan lain sebagainya. Semoga Allah mudahkan para wanita muslimah untuk segara bertemu dengan jodohnya.

🌐 Artikel: https://muslimafiyah.com/wanita-sulit-jodoh-ternyata-tiga-poin-ini-ditinggalkan.html

(Asuhan: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK حفظه الله, Alumnus: Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahlaa.
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah."

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•◎❅❀ 🤝 🌺 🤝 ❀❅◎•┈┈•​​​​​​​​​​​​​
﷽ Sebuah Motivasi Untuk Kita Di Tahun 2023

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Ayo.. Yakinlah "KITA BISA".

Allah berfirman, "Siapa yang bersungguh-sungguh BERJIHAD dijalan Allah, maka Allah akan berikan petunjuk untuk istiqamah di jalan-Nya".

Allah berfirman, 👉 "Tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai mereka MERUBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI".👈

Lakukan karena Allah...

Berharap pahala dan ampunan-Nya.

------------

"Orang yang PESIMIS selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang OPTIMIS selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan."

-Ali Bin Abi Thalib-

👉 Kerja memang sengsara...
Namun tidak bekerja jauh lebih sengsara...👈
Hidup ini keras, yang kaya dihormati.
Yang miskin Tidak dihargai.

------------

Allah telah menciptakan sebab dan akibatnya. Manusia harus menempuh sebab dan melakukan usaha untuk mendapatkan hasilnya nanti.

Perhatikan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai “tawakalnya burung”.

Seekor burung tidak tahu letak di mana biji-bijian dan makanan yang akan didapatkan, bisa jadi di tempat kemarin yang ia dapatkan, sekarang telah habis persediaan biji tersebut.

Yang penting bagi burung adalah:
1. Berusaha keluar sarang dulu, yang penting berusaha (tidak meninggalkan sebab dan usaha)
2. Tidak stress dulu di sangkar terlalu lama memikirkan nasibnya
3. Optimis dengan rezeki dari Allah, untuk memenuhi kebutuhannya

🌐 BACA selengkapnya:
https://muslim.or.id/42819-salah-paham-tentang-memahami-tawakal.html

Penyusun: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK حفظه الله

------------

Jangan lupa:
Berdoa memohon bantuan kepada Allah dan menyerahkan hasilnya kepada Allah serta ridha dengan apapun yang Allah takdirkan nanti.

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ain.

❁ ❁ Artinya ❁ ❁

“Wahai Rabb Yang Maha hidup, Wahai Rabb Yang Maha berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan (urusanku) kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca pagi dan sore 1x).

📲 @IslamAdalahSunnah

✽ஜ🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺ஜ✽​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ SEDEKAH TIDAKLAH MUNGKIN MENGURANGI HARTA

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.”

Makna hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua makna: Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya.

Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan hadits di atas dengan mengatakan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya semata. Beliau bersabda, “Sedekah tidaklah mungkin mengurangi harta”.

Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin saja berkurang. Namun kalau kita lihat dari hakekat dan keberkahannya justru malah bertambah. Boleh jadi kita bersedekah dengan 10 ribu, lalu Allah beri ganti dengan 100 ribu.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

Allah Ta’ala juga berfirman,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Ma Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)”.

Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia. Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat.

Demikian penjelasan sangat menarik dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah.

والله تعالى أعلمُ بالـصـواب

📲 @IslamAdalahSunnah

○○○🌿🍯🍯🍯🍯🌿○○○​​​​​​​​​​​​​​​​​​
﷽ MENJADI SALAFI, MENGAPA TIDAK?

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Syaikh Salim Al-Hilali menukil keterangan Ibnu Manzhur seorang pakar bahasa Arab mengenai makna kata ’salaf’. Ibnu Manzhur mengatakan di dalam kamus Lisan Al-’Arab (9/159), “Salaf juga bermakna setiap orang yang mendahuluimu, yaitu nenek moyangmu dan orang-orang terdahulu yang masih memiliki hubungan kerabat denganmu; yang mereka itu memiliki umur dan keutamaan yang lebih di atasmu. Oleh sebab itu generasi pertama (umat ini) dari kalangan tabi’in disebut sebagai kaum salafush-shalih/pendahulu yang baik.” (lihat Limadza ikhtartul manhaj salafy, hal. 30).

Kata salaf itu sendiri sudah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam haditsnya kepada Fathimah, ”Sesungguhnya sebaik-baik salafmu adalah aku.” (HR. Muslim [2450/98]). Artinya sebaik-baik pendahulu. Kata salaf juga sering digunakan oleh ahli hadits di dalam kitab haditsnya. Bukhari rahimahullah mengatakan, “Rasyid bin Sa’ad berkata ‘Para salaf' menyukai kuda jantan. Karena ia lebih lincah dan lebih berani.” Al Hafizh Ibnu Hajar menafsirkan kata salaf tersebut, “Maksudnya adalah para sahabat dan orang sesudah mereka.” (lihat Limadza ikhtartul manhaj salafy, hal. 31-32).

Sedangkan menurut istilah para ulama, maka yang dimaksud dengan salaf adalah sebuah karakter yang melekat secara umum pada diri para sahabat radhiyallahu’anhum, dan orang-orang sesudah mereka pun bisa disebut demikian jika mereka mengikuti dan meneladani jejak para sahabat (lihat Limadza ikhtartul manhaj salafy, hal. 30).

Apabila disebut generasi salaf maka yang dimaksud adalah tiga kurun terbaik umat ini; sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Itulah tiga generasi terbaik yang telah dipersaksikan kebaikan dan keutamaannya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah di jamanku (para sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), dan kemudian yang setelah mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim, hadits mutawatir). Ini merupakan pemaknaan salaf jika ditinjau dari sisi masa (lihat Limadza ikhtartul manhaj salafy, hal. 33).

Namun, istilah salaf yang sering dipakai oleh para ulama tidak terbatas pada pemaknaan masa (marhalah zamaniyah) semacam itu. Sebab dalam pengertian mereka istilah salaf merupakan label yang layak untuk dilekatkan bagi siapa saja yang senantiasa berupaya untuk menjaga keselamatan aqidah dan manhajnya yaitu dengan konsisten mengikuti cara beragama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya, di manapun dan kapanpun mereka berada (lihat Limadza ikhtartul manhaj salafy, hal. 33).

Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al ‘Aql mengatakan, “Salaf adalah generasi awal umat ini, yaitu para sahabat, tabi’in dan para imam pembawa petunjuk pada tiga kurun yang mendapatkan keutamaan (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, red). Dan setiap orang yang meneladani dan berjalan di atas manhaj mereka di sepanjang masa disebut sebagai "salafi" sebagai bentuk penisbatan terhadap mereka.” (Mujmal Ushul Ahlis Sunnah wal Jama’ah fil ‘Aqidah, hal. 5-6)

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Tidak ada kehinaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, menisbatkan diri kepadanya dan bangga dengannya bahkan apa yang dari mereka harus diterima menurut kesepakatan ulama karena sesungguhnya madzhab salaf adalah benar". (Majmu' Fatawa : 4/249)

Allah Ta’ala berfirman mengisyaratkan kelurusan manhaj salaf yang mulia ini dengan firman-Nya (yang artinya), “Dan orang-orang yang lebih dahulu (masuk Islam) dan pertama-tama (berjasa dalam dakwah) yaitu kaum Muhajirin dan Anshar dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridhai mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Allah mempersiapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang sangat besar.” (QS. At-Taubah: 100).