Kebebasan transfer pekerja #asing justru hambat pertumbuhan ekonomi negara-negara #ASEAN
Berita:
Kesepakatan persatuan ekonomi ASEAN menarik beberapa negara anggota pada penurunan pertumbumbuhan ekonomi dan keraguan tentang dampak dari perpindahan ekonomi.
Perpindahan pekerja merupakan salah satu faktor yang menyumbang keraguan tersebut.
Di Malaysia, satu dari tiga pekerja merupakan pekerja asing. Dan setengah dari keseluruhan pekerja asing merupakan pekerja illegal.
GDP per kapita Malaysia meningkat sekitar 10.000 dollar. Tetapi, negara ini menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena industri digerakkan oleh pekerja migran untuk menjaga kompetisi namun kehilangan momentum untuk membesarkan bisnis baru. Pengeluaran per kapita untuk program riset dan pengembangan sebesar 250 dollar, lebih rendah seperlima ukuran yang ditetapkan Korea Selatan.
Di Kepulauan Mindanao Filipina, tempat Presiden Rodrigo Duterte memenangkan pemilihan presiden pada Mei, pembangunan pabrik manufaktur dibutuhkan untuk memberikan pendapatan yang tetap bagi penduduk yang hampir tidak ada kemajuan. GDP per kapita wilayah otonomi Muslim Mindanao hanya 689 dollar jauh dibawah Mnila 8.232 dollar.
Negara-negara anggota ASEAN setuju persatuan ekonomi pada pertengahan 2000 an dengan tujuan menopang perekonomian mereka melalui perpindahan pekerja, barang dan uang tanpa hambatan. Ironisnya, dampak dari kebebasan perpindahan pekerja justru memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sumber: http://asia.nikkei.com/Politics-Economy/Economy/Worker-transfers-slow-ASEAN-s-economic-unification?page=1
Komentar:
Kelemahan sistem ekonomi liberal mulai tampak satu per satu. Angan-angan untuk terjadinya pertumbuhan kawasan yang tinggi dengan adanya liberalisasi melalui MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ternyata diragukan. Sebagaimana diukutip dalam berita sebelumnya bahwa ketergantungan terhadap pekerja asing justru menghambat tumbuhnya bisnis baru, sehingga tidak memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini pula yang menjadikan keraguan terhadap penyatuan ekonomi kawasan (unifikasi/regionalisasi).
komentar lengkap klik : http://bit.ly/2dbZ5XR
Berita:
Kesepakatan persatuan ekonomi ASEAN menarik beberapa negara anggota pada penurunan pertumbumbuhan ekonomi dan keraguan tentang dampak dari perpindahan ekonomi.
Perpindahan pekerja merupakan salah satu faktor yang menyumbang keraguan tersebut.
Di Malaysia, satu dari tiga pekerja merupakan pekerja asing. Dan setengah dari keseluruhan pekerja asing merupakan pekerja illegal.
GDP per kapita Malaysia meningkat sekitar 10.000 dollar. Tetapi, negara ini menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena industri digerakkan oleh pekerja migran untuk menjaga kompetisi namun kehilangan momentum untuk membesarkan bisnis baru. Pengeluaran per kapita untuk program riset dan pengembangan sebesar 250 dollar, lebih rendah seperlima ukuran yang ditetapkan Korea Selatan.
Di Kepulauan Mindanao Filipina, tempat Presiden Rodrigo Duterte memenangkan pemilihan presiden pada Mei, pembangunan pabrik manufaktur dibutuhkan untuk memberikan pendapatan yang tetap bagi penduduk yang hampir tidak ada kemajuan. GDP per kapita wilayah otonomi Muslim Mindanao hanya 689 dollar jauh dibawah Mnila 8.232 dollar.
Negara-negara anggota ASEAN setuju persatuan ekonomi pada pertengahan 2000 an dengan tujuan menopang perekonomian mereka melalui perpindahan pekerja, barang dan uang tanpa hambatan. Ironisnya, dampak dari kebebasan perpindahan pekerja justru memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sumber: http://asia.nikkei.com/Politics-Economy/Economy/Worker-transfers-slow-ASEAN-s-economic-unification?page=1
Komentar:
Kelemahan sistem ekonomi liberal mulai tampak satu per satu. Angan-angan untuk terjadinya pertumbuhan kawasan yang tinggi dengan adanya liberalisasi melalui MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ternyata diragukan. Sebagaimana diukutip dalam berita sebelumnya bahwa ketergantungan terhadap pekerja asing justru menghambat tumbuhnya bisnis baru, sehingga tidak memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini pula yang menjadikan keraguan terhadap penyatuan ekonomi kawasan (unifikasi/regionalisasi).
komentar lengkap klik : http://bit.ly/2dbZ5XR
2000 Lulusan #Korea per Tahun Fasih Bahasa Indonesia Siap #Kerja di #Indonesia.
http://bit.ly/2n9wWqZ
http://bit.ly/2n9wWqZ
Facebook
Fareastern Muslimah & Shariah
2000 Lulusan #Korea per Tahun Fasih Bahasa Indonesia Siap #Kerja di #Indonesia.
Berita:
…. tantangan di masa Masyarakat Ekonomi Asean #MEA nanti adalah terbukanya tenaga kerja #asing masuk ke...
Berita:
…. tantangan di masa Masyarakat Ekonomi Asean #MEA nanti adalah terbukanya tenaga kerja #asing masuk ke...
Saya #Pancasila, Saya #Asing, Saya #Taipan
Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik
http://bit.ly/2uTUWSC
Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik
http://bit.ly/2uTUWSC
Instagram
Fareastern Muslimah & Shariah
(1/5) Saya #Pancasila, Saya #Asing, Saya #Taipan Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik Amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali dalam periode 1998-2002 telah mengubah secara mendasar visi, misi, strategi, serta program perjuangan bangsa Indonesia…