CFNews ❤️❤️
263 subscribers
4.5K photos
11 videos
87 files
47 links
Informasi yang disajikan dari berbagai sumber. Pastikan Anda sepenuhnya memahami risiko yang terjadi dengan mempertimbangkan tujuan investasi serta jika perlu, mintalah nasehat dari pihak independen.
Download Telegram
HSI Perpanjang Keuntungan Saat Pembukaan Hari Ini


Bursa Hong Kong naik dalam beberapa menit pertama perdagangan Senin pagi walaup sempat mengalami sedikit penurunan. Kenaik ini membangun keuntungan minggu lalu, menyusul data pekerjaan AS yang lemah yang dapat mengurangi tekanan pada Federal Reserve untuk mempercepat laju pengetatan moneter.

Sedangkan pasar Asia-Pasifik jatuh pada hari Senin in i karena investor mencermati dampak pandemi virus corona dan kenaikan suku bunga di AS.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 1.18% sedangkan Indeks Kosdaq melemah 1.7%.

Indeks Australia ASX 200 diperdagangkan turun 0.1% setelah menelusuri kembali beberapa kerugian sebelumnya. Subindeks keuangan tertimbang turun 0.08% tetapi saham energi dan material masing-masing naik 1.29% dan 1.25%.

Saham penambang utama naik seperti Rio Tinto bertambah 1.86%, Fortescue naik 2.75% dan BHP bertambah 1.89%.

Pasar Jepang ditutup untuk perayaan JAPAN’S COMING OF AGED DAY.

Menyusul pertumbuhan lapangan pekerjaan swasta non-pertanian yang menunjukkan hasil yang mengecewakan di bulan Desember, telah membuat bursa saham Wall Street mengakhiri perdagangan akhir pekan kemarin dengan catatan yang lemah membukukan minggu terburuk sejak Februari, sekaligus mencatat penurunan dalam tiga sesi perdagangan secara berturut-turut sehingga membatasi kenaikan perdagangan untuk indeks ekuitas pada minggu pertama perdagangan pada tahun 2022.

Secara teknikal tekanan bearish sepertinya masih akan berlanjut saat memasuki sesi perdagangan awal pekan ini.

Laporan Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Desember menunjukkan bahwa AS menambahkan 199,000 pekerjaan, jauh di bawah perkiraan dari ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal untuk kenaikan 422,000 untuk bulan tersebut, menyoroti beberapa dampak dari penyebaran varian omicron di pasar tenaga kerja.

Namun, investor juga melihat secercah kekuatan dalam pembacaan pasar tenaga kerja yang mungkin tidak menghalangi The Fed untuk menindaklanjuti rencana kebijakannya. Tingkat pengangguran, misalnya, turun menjadi 3.9% dari 4.2%.

Saham Hong Kong menutup pekan pertama tahun 2022 yang bergejolak dengan catatan positif pada Jumat karena para trader mengabaikan kekhawatiran akan wabah baru di kota tersebut serta prospek kenaikan suku bunga AS, yang juga diikuti kenaikan pada sektor teknologi yang tertopang oleh aksi bargain-buying.

Secara teknikal hari ini, pergerakan HSI diperkirakan masih dapat menguji garis tren line hariannya. Bila kenaikan dan mampu melampaui kisaran 23750/00 untuk membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran di 23450/00 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
Emas Menandai Kinerja Mingguan Terburuk Sejak Minggu Thanksgiving Masih Ada Potensi Rebound Butuh $1810 Sebagai Pijakan Naik


Emas menawarkan awal minggu yang lamban ke pasar sementara memudarkan rebound hari sebelumnya di dekat $1790/95 selama sesi Asia hari ini sehingga dengan demikian pergerakan harga emas menggambarkan kelambanan pasar yang khas di tengah tidak adanya data/peristiwa utama serta karena sinyal beragam baru-baru ini dari laporan ketenagakerjaan AS dan terkait varian virus corona.

Indeks Dolar AS (DXY) menggambarkan kerugian harian terbesar dalam enam minggu setelah laporan pekerjaan bulan Desember gagal mengesankan para hawks Fed.


Perlu dicatat, bahwa kekecewaan yang dipimpin oleh NFP sebagian besar ditolak oleh Tingkat Pengangguran dan Tingkat Setengah Pengangguran U6, yang pada gilirannya tampaknya menantang sentimen pasar akhir-akhir ini. Akibatnya, taruhan pasar untuk kenaikan suku bunga Fed pada Maret 2022 tetap sekitar 80% menyusul kenaikan pada hari Jumat lalu hingga 90% menjelang data.

Meskipun sempat mengalami kerugian hampir 2% selama pekan lalu hingga mencatat penurunan mingguan terbesarnya sejak bulan November, emas sedikit mengalami rebound di sesi perdagangan akhir pekan lalu, seiring melemahnya greenback meskipun tidak jauh dari level puncaknya, namun rebound emas terbatas seiring yield Treasury AS mencatat tertingginya.

Perdagangan harga emas berpeluang melanjutkan rebound yang dimulai menjelang penutupan sesi perdagangan akhir pekan lalu.

Bagaimanapun harga emas masih menandai kerugian mingguan terburuk sejak periode yang berakhir 26 November, data FactSet menunjukkan. AS menciptakan 199,000 pekerjaan yang jauh lebih kecil dari perkiraan pada bulan Desember, tetapi tingkat pengangguran AS turun menjadi 3.9% dari 4.2%.

Kasus covid global melewati angka 10 juta dan jumlah kematian baru-baru ini melonjak di Inggris, serta AS. Senada dengan itu, muncul kekhawatiran terkait strain virus terbaru dari Perancis bernama IHU, yang memiliki karakteristik bersamaa dengan Omicron dan Delta sekaligus menunjukkan kapasitas penyebaran yang lebih luas. Namun, perlu dicatat bahwa studi ilmiah membuat pasar berharap agar da[at mengatasi penyebaran virus dengan kerusakan yang lebih rendah, dari sisi kesehatan, dari pada putaran penyebaran virus sebelumnya.

Pertikaian AS-China masih berlanjut, baru-baru ini mengenai perdagangan dan masalah hak asasi manusia, sementara masalah Rusia-Ukraina mendapatkan perhatian utama menjelang pertemuan Washington-Moskow minggu ini, yang pada gilirannya menantang sentimen pasar.

Selanjutnya, pedagang emas akan mengawasi data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS dan rincian Penjualan Ritel untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan masing-masing pada hari Rabu dan Jumat, untuk mendapatkan konfirmasi kenaikan suku bunga bulan Maret. Sementara itu, tantangan terhadap sentimen pasar mungkin membebani pergerakan harga emas.

Secara teknikal hari ini, pergerakan harga emas terlihat dekat kisaran garis tren line hariannya dan diperkirakan bergerak seiring arah garis tersebut. Namun perlu waspadai pergerakan koreksi naik. Bila terjadi break up atau kenaikan dan mampu melampaui area kisaran di $1810/11 membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran di $1780/81 membuka peluang menuju ke level support berikutnya.
USD/JPY Potensi Rebound Butuh 115.95 Sebagai Pijakan Naik


USD/JPY terpantau menghentikan tren turun dua hari, memantul dari terendah intraday pada sesi Asia hari ini. Laporan pekerjaan AS menenggelamkan DXY dengan sinyal beragam pada hari Jumat diiringi kesengsaraan covid menempatkan kelemahan greenback.

Diberitakan tiga prefektur di Jepang memasuki keadaan darurat sebagian pada hari Minggu karena covid. Pasar Jepang libur karena JAPAN’S COMING OF AGED DAY, kalender ekonomi yang ringan dapat membatasi pergerakan pasangan ini selama hari Senin.

Indeks Dollar AS (DXY) menggambarkan kerugian harian terbesar dalam enam minggu setelah laporan pekerjaan bulan Desember gagal mengesankan para hawks Fed.

"Prefektur Okinawa, Hiroshima, dan Yamaguchi mengalami pembatasan aktivitas baru yang dipimpin oleh virus corona mulai dari Minggu yang akan berlangsung hingga 31 Januari. Langkah-langkah mulai berlaku sebagai tanggapan terhadap lonjakan infeksi yang menurut gubernur mereka berasal dari penyebaran varian Omicron di fasilitas AS," kata Kyodo News.

Selanjutnya, kalender agenda yang ringan dapat membatasi pergerakan pasar di atas hari libur Jepang. Namun, sentimen hati-hati menjelang angka inflasi AS minggu ini dan Penjualan Ritel untuk bulan Desember dapat menjaga imbal hasil Treasury AS di depan, yang pada gilirannya dapat membuat pembeli USD/JPY tetap berharap.

Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan menaikkan perkiraan inflasi FY 2021-2022 pada pertemuan kebijakan moneter 17 dan 18 Januari, surat kabar Yomiuri melaporkan pada akhir pekan kemarin.

"Prospek bank sentral untuk tren harga untuk tahun fiskal 2022, saat ini di 0.9%, akan dinaikkan menjadi 1% atau lebih tinggi."

"Kemungkinan revisi ini terutama disebabkan oleh gangguan rantai pasokan yang dipicu oleh pandemi Covid-19."

"BOJ kemungkinan akan memutuskan untuk melanjutkan langkah-langkah pelonggaran saat ini."

Secara teknikal hari ini, pergerakan USD/JPY diperkirakan menguji garis tren line hariannya yang diperpanjang dari sehari sebelumnya. Bila terjadi break up atau kenaikan dan mampu melampaui di kisaran 115.950/75 membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran di 115.575/00 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
EUR/USD Berpotensi Menguji 1.13 Jelang Sesi Eropa


EUR/USD terlihat diperdagangkan di saluran 1.1225-1.1385 sejak akhir November. Momentum ke atas selama beberapa hari terakhir telah terbatas dan ekonom dari Scotiabank memprakirakan pasangan mata uang paling populer di dunia akan melayang lebih rendah menuju level 1.10.

"Kami pikir lebih mungkin The Fed menaikkan suku bunga 100bps tahun ini (pasar di 75bps) daripada ECB menaikkan suku bunga 10bps – dengan (asumsi) pasar OIS memprakirakan kenaikan suku bunga ECB pertama di bulan Oktober. Kenaikan suku bunga 50bps yang dilihat pasar pada akhir 2023 akan menjadi perubahan haluan yang tajam dari ECB yang ultra-dovish."

"Ketika pasar menyesuaikan ekspektasi di sekitar The Fed dan ECB, penurunan EUR/USD menuju 1.10 seharusnya dilanjutkan kembali."

"Support~1.1270/85 diikuti oleh 1.1260 dan 1/1235/40."

"Resistance adalah MA 50-hari di 1.1351 dan tertinggi baru-baru ini di 1.1386."

Penembusan bearish dapat membuat pasangan EUR/USD menguji terendah Desember baru-baru ini di terendah 1.1200an sementara penembusan bullish dapat membuat EUR/USD melewati moving average 50-hari di 1.1354 dan menguji tertinggi kisaran baru-baru ini. Setelah risalah The Fed minggu lalu dengan tegas bersikap hawkish yang memicu lonjakan imbal hasil AS dan pelebaran lebih lanjut perbedaan rate AS/Zona Euro, laporan pasar tenaga kerja yang layak (berapa pun selama membuat rencana pengetatan The Fed tetap utuh), risikonya tampaknya condong ke bawah untuk pasangan EUR/USD. Memang, banyak ahli strategi FX kecewa dengan ketidakmampuan dollar untuk menunjukkan penguatan substansial dalam minggu lalu. Mungkin apa yang dibutuhkan pembeli dollar adalah 'lampu hijau' dari laporan pasar tenaga kerja yang solid sebelum mengejar dollar lebih tinggi, beberapa analis menyarankan.

Tetapi perlu dicatat bahwa hawks ECB telah memperingatkan bahwa jika tekanan inflasi terus mengejutkan ke atas, memicu upgrade lebih lanjut pada prospek inflasi ECB, kasus ini akan berkembang untuk pengetatan moneter lebih awal. Sebelumnya pekan ini, penilaian pasar uang euro menyiratkan bahwa investor memprakirakan kenaikan suku bunga 10bps dari ECB secepat Oktober 2022. Analis seharusnya mencatat bahwa kejutan inflasi zona euro lebih jauh memiliki ruang lingkup untuk mengangkat EUR di kuartal pertama 2022, terutama versus sejenisnya yen, meskipun mungkin tidak terhadap dollar AS karena The Fed terus menapaki jalur yang lebih hawkish.

Secara teknikal hari ini, pergerakan EUR/USD terlihat menjauh dari garis tren line hariannya dan diperkirakan bergerak seiring arah garis tersebut. Namun perlu waspadi pergerakan koreksi naik. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui area kisaran 1.13625/50 membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran 1.13200/25 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
GBP/USD Potensi Menguji Pertengahan 1.35 Jelang Sesi Eropa


Para pembeli GBP/USD berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas karena pasangan cable ini terlihat bergerak ke 1.3585-an selama sesi Asia hari Senin, mengikuti kenaikan harian terkuat dalam lebih dari seminggu.

Kelambanan terbaru pasangan Cable ini dapat dikaitkan dengan sinyal kontras oleh beberapa katalis risiko utama serta tidak adanya sejumlah data/peristiwa utama selama sesi Asia yang umumnya lesu.

Penurunan terbaru dalam kasus Covid Inggris dan jumlah kematian, baru-baru ini sekitar 147,472 dan 97 sesuai urutan itu, gagal memperbarui optimisme pasar karena jumlah kematian akibat virus melampaui 150,000. Menyusul berita itu, PM Inggris Boris Johnson mengatakan "Covid telah menyebabkan dampak yang mengerikan di negara kita sambil mendesak vaksinasi dan berterima kasih kepada Layanan Kesehatan Nasional (NHS)."

Brexit memancarkan sinyal negatif lain ketika Menteri Brexit Inggris yang baru diangkat, Liz Truss, menulis kepada Telegraph pada hari Sabtu, yang bersikeras dia 'bersedia' untuk menggunakan 'ketentuan yang sah' jika 'solusi yang dinegosiasikan' tidak tercapai pada Protokol Irlandia Utara, menurut Daily Express. Joao Vale de Almeida, duta besar Uni Eropa untuk Inggris, mengatakan "tidak membantu untuk ‘terus mengagitasi masalah ini’, mencatat bahwa zona tersebut tidak terkejut dengan ancaman itu tetapi ‘kami tidak terlalu terkesan'," tambah berita itu.

Di sisi positifnya, para produsen Inggris tetap optimis berdasarkan perincian survei terbaru dari lembaga think tank Inggris dan PwC. "Badan perdagangan Make Inggris dan akuntan PwC mengatakan 73% produsen percaya kondisi sektor ini akan membaik dan 78% memperkirakan setidaknya peningkatan moderat dalam produktivitas pada 2022," kata Reuters.

GBP/USD stabil di pertengahan 1.35. Ekonom dari Scotiabank mencatat bahwa tren bullish pada GBP dapat mendorong pasangan mata uang ini menuju level 1.36 jika menembus di atas moving average 100-hari di 1.3556.

"Sterling akan menemukan support yang layak di zona 1.35/tertinggi 1.34an saat turun dengan area angka tengah mengikuti."

"Resistance setelah MA 100-hari di 1.3556 muncul di 1.3577, retracement Fib 38.2% dari penurunan Jun-Des, dengan level 1.36 bertindak sebagai level penting lainnya yang perlu dikalahkan dalam teknikal."

Selanjutnya, agenda kalender ekonomi yang low impact di dalam negeri dan tidak adanya para pedagang Jepang dapat membatasi pergerakan GBP/USD di sesi Asia demikian juga menjelang sesi Eropa. Namun, pemulihan pasangan Cable tersebut baru-baru ini dapat bertahan jika greenback gagal memulihkan penurunan hari Jumat lalu.

Secara teknikal hari ini, pergerakan GBP/USD terlihat telah menembus garis tren line hariannya yang diperpanjang dari Jumat lalu dan diperkirakan masih dapat menguji garis tersebut. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui area kisaran 1.36125/50 membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila penurunan dan mampu melampaui area kisaran 1.35500/25 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
HSI Merosot Saat Pembukaan Hari Ini


Saham Hong Kong memulai perdagangan hari Selasa dengan kerugian menyusul kenaikan sehat selama tiga hari dan setelah penurunan lain di Wall Street atas meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi dan rencana Fed untuk mengurangi stimulusnya.

Pasar Asia-Pasifik sebagian besar jatuh pada awal perdagangan hari Selasa ini karena para investor tetap khawatir tentang inflasi serta kemungkinan pengetatan kebijakan dari bank sentral seperti Federal Reserve AS.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0.28% sementara Indeks Topix melemah 0.33%. Pasar Jepang ditutup pada sesi sebelumnya untuk hari libur umum.

Indeks Kospi Korea Selatan melawan tren penurunan dan diperdagangkan 0.27% lebih tinggi, tetapi Indeks Kosdaq turun 0.6%.

Di tempat lain, Indeks ASX 200 di Australia turun 0.62%. Subindeks keuangan tertimbang turun 1.19% karena nama-nama perbankan utama negara itu dijual. Saham Commonwealth Bank of Australia turun 1.96% dan ANZ turun 1.23%.

Anjloknya saham-saham kelas berat di sektor teknologi AS menjadi kontributor utama terseretnya indeks utama Nasdaq saat memasuki sesi perdagangan Wall Street semalam, di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan sehingga mendorong imbal hasil Treasury AS ke level tertinggi barunya dalam dua tahun terakhir.

Dengan demikian saham AS sebagian besar berakhir lebih rendah tetapi jauh dari posisi terendah sesi pada hari Senin, dengan Nasdaq Composite yang berbasis teknologi menghapus penurunan awal untuk menambah sedikit keuntungan.

Sedangkan saham Hong Kong sendiri ditutup dengan catatan yang positif pada hari Senin kemarin memperpanjang kenaikan minggu lalu karena para pedagang menepis kerugian lain di Wall Street dengan fokus sekarang pada rilis data inflasi AS dan China yang akan datang.

Secara keseluruhan pergerakan indeks saham Hangseng masih mendapat dukungan secara teknikal, menyusul harga indeks yang masih berada di jalur kenaikannya.

Secara teknikal hari ini, pergerakan HSI diperkirakan menguji garis tren line hariannya. Bila kenaikan dan mampu melampaui kisaran 23900/50 untuk membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran di 23600/50 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
Emas Bergerak Cenderung Flat Di Kisaran Rendahnya, Potensi Bullish Butuh $1815 Sebagai Pijakan Naik


Emas memperpanjang rebound dua hari dari terendah bulanan, baru-baru ini mengambil tawaran beli. Sentimen pasar berkurang di tengah inflasi dan wacana kenaikan suku bunga Fed. Powell Fed pernah mengutip momentum ekonomi yang optimis, pasar tenaga kerja yang kuat untuk mendukung janji melawan inflasi.

Greenback terombang-ambing antara keuntungan dan kerugian, tidak dapat menemukan arah yang jelas yang dipengaruhi oleh imbal hasil Treasury AS sekali lagi. Pelaku pasar menunggu berita tentang inflasi AS karena negara tersebut akan merilis pembacaan akhir Indeks Harga Konsumen Desember Rabu depan dan diperkirakan telah direvisi naik menjadi 7% YoY.

Diberitakan bahwa ketua Fed AS Jerome Powell akan testimoni pada hari Selasa tentang pencalonan kembali untuk memimpin Dewan Gubernur Federal Reserve untuk periode berikutnya di hadapan Komite Perbankan Senat. Pernyataannya kemungkinan akan dirilis sebelum acara dan akan diawasi dengan ketat untuk setiap petunjuk tentang masa depan kebijakan moneter.

Di balik optimisme pasar baru-baru ini adalah komentar hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell sebelumnya, sesuai dengan pernyataan yang disiapkan untuk testimoni hari ini. Ketua Fed pernah mengatakan, "Ekonomi tumbuh pada tingkat tercepat dalam beberapa tahun dan pasar tenaga kerja kuat, untuk mendukung janjinya dalam menghentikan inflasi yang lebih tinggi agar tidak mengakar."

Selain itu, pernyataan dari pejabat Merck yang mengatakan, "Harapan mekanisme Molnupiravir kerja melawan omicron, varian covid apa pun," juga dapat disebut positif untuk selera risiko.

Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini pergerakan harga emas masih berada dalam kecenderungan relatif stabil namun sedikit berada pada area lebih rendah, menyusul imbal hasil Treasury AS yang mengalami peningkatan sehingga menjadi elemen bearish bagi harga emas di tengah penantian para pelaku pasar terkait data inflasi AS dan China.

Kecenderungan pergerakan harga dalam range yang sangat terbatas sepertinya masih akan berlanjut hingga memasuki sesi perdagangan waktu Asia pagi ini dan jelang sesi Eropa.

Namun pergerakan harga emas diperkirakan dapat terbebani karena para investor menilai pernyataan Ketua Federal Reserve bahwa bank sentral akan mencegah inflasi di tengah meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada bulan Maret, sebagai rencana kebijakan Fed berikutnya pasca pandemi.

Powell juga mengingatkan bahwa ekonomi pasca pandemi mungkin terlihat berbeda dari ekspansi sebelumnya. Komentarnya muncul dalam pernyataan pembukaan singkat yang disiapkan untuk disampaikan pada sidang konfirmasi di hadapan Komite Perbankan Senat pada hari Selasa nanti. Indeks harga konsumen AS - yang akan dirilis Rabu - diperkirakan akan meningkat lebih lanjut pada bulan Desember, menambah tekanan pada The Fed untuk memperketat kebijakan.

Emas turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir pada tahun 2021 karena investor mulai mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih ketat. Momentum dibangun di atas prediksi kenaikan suku bunga pertama Fed yang akan terjadi segera setelah Maret. Hal ini sesuai dengan Goldman Sachs Group Inc. juga melihat empat kenaikan tahun ini dan dimulainya proses neraca pada bulan Juli, jika tidak lebih awal. Imbal hasil pada Treasuries 10-tahun stabil setelah pada hari Senin naik ke level tertinggi sejak pandemi dimulai.

Ke depannya, para pedagang emas akan mengawasi testimoni Powell untuk pergerakan intraday bahkan saat bocoran pernyataan yang telah disiapkan tersebar. Namun, perhatian utama akan diberikan pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS hari Rabu untuk dorongan arah baru.

Secara teknikal hari ini, pergerakan harga emas diperkirakan menguji garis tren line hariannya. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui area kisaran di $1815/16 membuka peluang menuju melanjutkan pergerakan bullish di hari berikutnya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran di $1795/96 membuka peluang menuju ke level support berikutnya.
USD/JPY Potensi Menguji Pertengahan 115


Yen Jepang terapresiasi vs dolar, dengan pasangan saat ini diperdagangkan di sekitar 115,20. Nada masam dari indeks global membebani pasangan ini karena pengaru bursa saham Eropa dan Amerika pada perdagangan kemarin.

USD/JPY mengkonsolidasikan penurunan baru-baru ini di sekitar 115.35 naik untuk pertama kalinya dalam empat hari selama awal sesi Asia Selasa.

Korea Utara diberitakan kembali melakukan uji tembak rudal balistik ke arah Jepang, PM Kishida memperpanjang pembatasan perbatasan hingga Februari.

Dengan meningkatnya jumlah Covid, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengumumkan, menurut Kyodo News, "Pemerintah Jepang akan memperpanjang larangan masuk bagi orang asing yang bukan penduduk hingga akhir Februari." Berita ini juga menambahkan, "Larangan tersebut telah berlaku sejak 30 November setelah negara itu mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron virus corona yang sangat menular."

Meski begitu, sentimen pasar tetap menguat, membebani imbal hasil obligasi pemerintah AS di tengah kekhawatiran terkait ekonomi AS dan obat untuk virus corona dan variannya.

Pasangan yang dikenal sebagai barometer risiko tersebut menggambarkan optimisme hati-hati pasar di tengah beberapa komentar positif baru-baru ini dari Ketua Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell dan terkait pembaruan Covid. Namun, ketakutan terhadap inflasi pasar menjelang data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hari Rabu menantang para pembeli USD/JPY.

Namun, perlu dicatat bahwa para pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang testimoni hari ini dari Ketua The Fed Powell, serta data inflasi AS hari Rabu. Yang juga menantang selera risiko adalah kasus Covid yang baru-baru ini meningkat dan uji coba rudal Korea Utara yang acap kali dilakukan. Oleh karena itu, USD/JPY melakukan pemulihan tetapi belum dapat keluar dari masalah.

Secara teknikal hari ini, pergerakan USD/JPY diperkirakan menguji garis tren line hariannya. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui di kisaran 115.525/50 membuka peluang menuju ke level resistance hariannya. Sebaliknya bila terjadi break down atau penurunan dan mampu melampaui area kisaran di 115.125/50 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
EUR/USD Berpotensi Kembali Menguji Pertengahan 1.13 Jelang Sesi Eropa


EUR/USD terlihat sempat menyentuh 1.12831 terendah kemarin memudarkan kenaikan kuat hari Jumat lalu dan terlihat mendekati daily linenya ditengah pemulihan USD terhadap euro mungkin akan berlanjut pekan ini di tengah beragam pendapat dalam pidato The Fed yang kemungkinan akan mendukung sikap hawkish dari risalah rapat pekan lalu.

Euro diarahkan untuk menggiling lebih rendah saat ini, menurut analis dari MUFG Bank. Mereka menunjukkan Bank Sentral Eropa memandang risiko inflasi berbeda dengan di tempat lain. Perkiraan mereka adalah EUR/USD turun ke 1.10 pada akhir kuartal pertama dan pemulihan ke 1.14 pada kuartal ketiga.

"Omicron tampaknya akan lebih mengganggu di Eropa daripada di AS dan karenanya sikap moneter ECB akan terus dilihat jauh di belakang sikap The Fed. EUR/USD memang melambung di bulan Desember tetapi kami melihatnya sebagai cerminan dari likuidasi posisi dan bias musiman yang menguntungkan EUR di bulan Desember. Q1 dan Januari khususnya cenderung menjadi periode musiman terburuk untuk EUR dan kami memperkirakan EUR/USD turun dan mungkin menembus level 1.1000 selama Q1 dan memasuki Q2."

"Sementara sikap kebijakan ECB akan membebani EUR, latar belakang data makro akan membatasi sisi bawah. Pada akhir Desember, Italia meloloskan rencana pengeluaran EUR 32 miliar yang mencakup pemotongan pajak sementara dampak Dana Pemulihan UE akan terlihat lebih luas di seluruh UE tahun ini. Selain itu, sementara kemungkinan ada beberapa ketidakpastian terkait dengan pemilihan presiden Perancis pada bulan April, data jajak pendapat menunjukkan pengurangan risiko kekalahan mengejutkan bagi Presiden Macron. Sementara EUR/USD bisa mencapai 1.1000 atau lebih rendah selama beberapa bulan mendatang, faktor yang lebih positif dan penarikan likuiditas ECB akan membuat EUR/USD rebound di Semester 2 ke target akhir tahun kami di 1.1600."

Secara teknikal hari ini, pergerakan EUR/USD terlihat dekat dari garis tren line hariannya dan diperkirakan bergerak seiring arah garis tersebut. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui area kisaran 1.13600/25 membuka peluang menuju ke level resistance hariannya. Sebaliknya bila terjadi penurunan dan mampu melampaui area kisaran 1.13125/50 membuka peluang menuju ke level support hariannya.
GBP/USD Potensi Menguji Pertengahan 1.35 Jelang Sesi Eropa


GBP/USD diperdagangkan dalam penawaran beli yang lebih baik di dekat 1.3500 jelang sesi Eropa hari ini yang diuntungkan dari pullback dollar AS secara luas karena imbal hasil obligasi pemerintah mengoreksi dari tertinggi dua tahun.

Setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada hari Senin, pemimpin Partai Persatuan Demokratik (DUP) Sir Jeffrey Donaldson mengatakan bahwa pemerintah Inggris harus menguraikan jadwal bagaimana dan kapan perubahan akan dilakukan pada Protokol Irlandia Utara (NI).

"Memberitahu menteri luar negeri, negosiator utama baru Inggris dengan UE dalam perundingan pasca-Brexit bahwa pemerintah harus menjamin tidak akan ada pemeriksaan barang yang bepergian dari Inggris Raya yang akan tetap berada di Irlandia Utara."

"Bagi kami, kami akan menggunakan semua tindakan yang kami miliki untuk terus menentang penerapan pengaturan saat ini yang mengalir dari protokol dan kami telah menjelaskan kepada pemerintah bahwa kami tidak akan menjadi pelaksana pengaturan protokol."

"Keseimbangan hanya dapat dipulihkan ketika tempat Irlandia Utara di pasar internal Inggris dipulihkan dan konsekuensi protokol yang merusak dibalik."

Komentar-komentar ini muncul setelah Truss mengatakan pada hari Minggu, dia tidak akan menerima kesepakatan, yang berarti barang-barang dari Inggris diperiksa saat barang-barang tersebut memasuki Irlandia Utara.

Financial Times (FT) mengutip beberapa ekonom, termasuk mantan pejabat Bank of England Tony Yates, yang mendukung keputusan PM Inggris Boris Johnson untuk keluar dari gelombang penularan COVID-19 Omicron dengan pembatasan minimal mungkin menjadi perkiraan yang tepat bagi ekonomi.

"Mereka menuduh menteri menetapkan kebijakan berdasarkan kepentingan politik bukan strategi. Tetapi mereka percaya Omicron kemungkinan hanya akan menimbulkan guncangan kecil pada ekonomi pada bulan Desember dan Januari."

"Dengan dampak kesehatan Omicron yang terbukti kurang parah daripada yang ditakuti dalam masyarakat dengan tingkat vaksinasi tinggi, banyak ekonom sekarang percaya bahwa mereka akan dapat melihat kembali varian terbaru sebagai tidak lebih dari kesalahan minor yang mengganggu bagi ekonomi Inggris pada musim semi."

"Para ekonom memiliki sedikit keraguan bahwa ketika angka resmi untuk bulan Desember dan Januari diterbitkan, mereka akan menunjukkan tingkat output yang menyusut karena konsumen mendekam sebelum Natal dan memasuki tahun baru, berbelanja lebih sedikit di toko-toko, pub dan restoran.

"Masalah yang lebih besar untuk prospek pertumbuhan tahun ini, kata para ekonom, adalah kenaikan biaya hidup, yang akan memukul pendapatan riil, terutama setelah April."

"Sebagian besar memperkirakan pemulihan dari guncangan pandemi awal akan berlanjut, dengan tingkat PDB pra-pandemi terlampaui pada paruh pertama tahun ini. Tetapi bahkan dengan tingkat pertumbuhan di atas rata-rata yang terus berlanjut, ekonomi Inggris tidak mungkin kembali ke tren pra-pandemi tahun ini."

Secara teknikal hari ini, pergerakan GBP/USD terlihat telah menembus garis tren line hariannya yang diperpanjang dari Jumat lalu dan diperkirakan masih dapat menguji garis tersebut. Bila terjadi kenaikan dan mampu melampaui area kisaran 1.36125/50 membuka peluang menuju ke level resistance berikutnya. Sebaliknya bila penurunan dan mampu melampaui area kisaran 1.35500/25 membuka peluang menuju ke level support hariannya.