▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
MERDEKA DARI JERAT-JERAT KESYIRIKAN
Kemerdekaan Negara kita Indonesia dari penjajahan orang-orang kafir merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah subhanahuwaTa'ala karuniakan kepada kita. Dengan kemerdekaan ini keamanan di negeri kita terjaga, tertumpahnya darah-darah kaum muslimin tercegah, kehormatan, harta dan jiwa pun terlindungi. Maka wajib bagi kita mensyukuri nikmat tersebut!
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.' " (QS. Ibrahim: 7)
Namun ketahuilah saudaraku, hakikat merdeka bukanlah semata-mata kita mampu terbebas dari penindasan dan siksaan. Bukan pula dikatakan merdeka tatkala kita mampu terlepas dari kemiskinan. Terlebih dikatakan bahwa merdeka adalah kebebasan diri untuk memilih apa saja yang jiwa ini mencocoki. Bukan itu!
Hakikat merdeka yang sebenarnya adalah tatkala kita merdeka dari penghambaan kepada makhluk dengan hanya menghamba kepada Allah semata. Yakni tatkala kita mampu beribadah hanya kepada-Nya, terlepas dari jerat-jerat kesyirikan sepenuhnya. Dengan merdeka (terbebas) dari kesyirikan di dunia maka akan menjadikan kita merasakan nikmatnya kemerdekaan di surga. Inilah merdeka!
Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Dia (Nabi Ibrohim) berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah orang yang terbebas (merdeka) dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku hanya kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang berbuat syirik." (QS. Al-An'am: 78-79)
Hal itu karena Nabiyullah Ibrohim 'alaihissallam betul-betul memahami bahwa akibat dari kesyirikan itu begitu mengerikan. Kekal di dalam neraka tak mampu merasakan kenikmatan Surga! Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
❝ Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut.❞ (QS. Al Maa’idah: 72)
Mungkin saja sekarang kita merasa merdeka (bebas) untuk memuaskan berbagai keinginan dan hawa nafsu kita. Rela mengorbankan agama kita, hingga terjatuh ke dalam lembah kesyirikan dan kekufuran demi meraih kenikmatan dunia yang semu lagi hina. Namun tatkala dunia ini sirna, apa yang bisa kita lakukan tatkala berhadapan dengan-Nya, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita seluruhnya? Kemana kemerdekaan jiwa yang pernah kita rasakan di dunia?
Saudaraku, beribadahlah hanya kepada Allah! Gantungkan harapanmu hanya kepada Allah! Jangan biarkan berbagai bentuk kesyirikan menjajahmu! Jangan mau menjadi budak hawa nafsu! Bebaskan dirimu! Merdekalah wahai jiwa! Merdekalah di atas Tauhid dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ!
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
❝ Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah berjaya! ❞ (QS. Ali Imron: 185)
✏️ Penyusun: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Merdeka #AntiSyirik #AntiKufur #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
MERDEKA DARI JERAT-JERAT KESYIRIKAN
Kemerdekaan Negara kita Indonesia dari penjajahan orang-orang kafir merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah subhanahuwaTa'ala karuniakan kepada kita. Dengan kemerdekaan ini keamanan di negeri kita terjaga, tertumpahnya darah-darah kaum muslimin tercegah, kehormatan, harta dan jiwa pun terlindungi. Maka wajib bagi kita mensyukuri nikmat tersebut!
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.' " (QS. Ibrahim: 7)
Namun ketahuilah saudaraku, hakikat merdeka bukanlah semata-mata kita mampu terbebas dari penindasan dan siksaan. Bukan pula dikatakan merdeka tatkala kita mampu terlepas dari kemiskinan. Terlebih dikatakan bahwa merdeka adalah kebebasan diri untuk memilih apa saja yang jiwa ini mencocoki. Bukan itu!
Hakikat merdeka yang sebenarnya adalah tatkala kita merdeka dari penghambaan kepada makhluk dengan hanya menghamba kepada Allah semata. Yakni tatkala kita mampu beribadah hanya kepada-Nya, terlepas dari jerat-jerat kesyirikan sepenuhnya. Dengan merdeka (terbebas) dari kesyirikan di dunia maka akan menjadikan kita merasakan nikmatnya kemerdekaan di surga. Inilah merdeka!
Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Dia (Nabi Ibrohim) berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah orang yang terbebas (merdeka) dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku hanya kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang berbuat syirik." (QS. Al-An'am: 78-79)
Hal itu karena Nabiyullah Ibrohim 'alaihissallam betul-betul memahami bahwa akibat dari kesyirikan itu begitu mengerikan. Kekal di dalam neraka tak mampu merasakan kenikmatan Surga! Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
❝ Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut.❞ (QS. Al Maa’idah: 72)
Mungkin saja sekarang kita merasa merdeka (bebas) untuk memuaskan berbagai keinginan dan hawa nafsu kita. Rela mengorbankan agama kita, hingga terjatuh ke dalam lembah kesyirikan dan kekufuran demi meraih kenikmatan dunia yang semu lagi hina. Namun tatkala dunia ini sirna, apa yang bisa kita lakukan tatkala berhadapan dengan-Nya, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita seluruhnya? Kemana kemerdekaan jiwa yang pernah kita rasakan di dunia?
Saudaraku, beribadahlah hanya kepada Allah! Gantungkan harapanmu hanya kepada Allah! Jangan biarkan berbagai bentuk kesyirikan menjajahmu! Jangan mau menjadi budak hawa nafsu! Bebaskan dirimu! Merdekalah wahai jiwa! Merdekalah di atas Tauhid dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ!
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
❝ Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah berjaya! ❞ (QS. Ali Imron: 185)
✏️ Penyusun: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Merdeka #AntiSyirik #AntiKufur #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
MERDEKA DARI JERAT-JERAT KESYIRIKAN
Kemerdekaan Negara kita Indonesia dari penjajahan orang-orang kafir merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah subhanahuwaTa'ala karuniakan kepada kita. Dengan kemerdekaan ini keamanan di negeri kita terjaga, tertumpahnya darah-darah kaum muslimin tercegah, kehormatan, harta dan jiwa pun terlindungi. Maka wajib bagi kita mensyukuri nikmat tersebut!
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.' " (QS. Ibrahim: 7)
Namun ketahuilah saudaraku, hakikat merdeka bukanlah semata-mata kita mampu terbebas dari penindasan dan siksaan. Bukan pula dikatakan merdeka tatkala kita mampu terlepas dari kemiskinan. Terlebih dikatakan bahwa merdeka adalah kebebasan diri untuk memilih apa saja yang jiwa ini mencocoki. Bukan itu!
Hakikat merdeka yang sebenarnya adalah tatkala kita merdeka dari penghambaan kepada makhluk dengan hanya menghamba kepada Allah semata. Yakni tatkala kita mampu beribadah hanya kepada-Nya, terlepas dari jerat-jerat kesyirikan sepenuhnya. Dengan merdeka (terbebas) dari kesyirikan di dunia maka akan menjadikan kita merasakan nikmatnya kemerdekaan di surga. Inilah merdeka!
Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Dia (Nabi Ibrohim) berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah orang yang terbebas (merdeka) dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku hanya kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang berbuat syirik." (QS. Al-An'am: 78-79)
Hal itu karena Nabiyullah Ibrohim 'alaihissallam betul-betul memahami bahwa akibat dari kesyirikan itu begitu mengerikan. Kekal di dalam neraka tak mampu merasakan kenikmatan Surga! Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
❝ Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut.❞ (QS. Al Maa’idah: 72)
Mungkin saja sekarang kita merasa merdeka (bebas) untuk memuaskan berbagai keinginan dan hawa nafsu kita. Rela mengorbankan agama kita, hingga terjatuh ke dalam lembah kesyirikan dan kekufuran demi meraih kenikmatan dunia yang semu lagi hina. Namun tatkala dunia ini sirna, apa yang bisa kita lakukan tatkala berhadapan dengan-Nya, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita seluruhnya? Kemana kemerdekaan jiwa yang pernah kita rasakan di dunia?
Saudaraku, beribadahlah hanya kepada Allah! Gantungkan harapanmu hanya kepada Allah! Jangan biarkan berbagai bentuk kesyirikan menjajahmu! Jangan mau menjadi budak hawa nafsu! Bebaskan dirimu! Merdekalah wahai jiwa! Merdekalah di atas Tauhid dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ!
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
❝ Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah berjaya! ❞ (QS. Ali Imron: 185)
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Disusun oleh: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah
#Merdeka #AntiSyirik #AntiKufur #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
MERDEKA DARI JERAT-JERAT KESYIRIKAN
Kemerdekaan Negara kita Indonesia dari penjajahan orang-orang kafir merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah subhanahuwaTa'ala karuniakan kepada kita. Dengan kemerdekaan ini keamanan di negeri kita terjaga, tertumpahnya darah-darah kaum muslimin tercegah, kehormatan, harta dan jiwa pun terlindungi. Maka wajib bagi kita mensyukuri nikmat tersebut!
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.' " (QS. Ibrahim: 7)
Namun ketahuilah saudaraku, hakikat merdeka bukanlah semata-mata kita mampu terbebas dari penindasan dan siksaan. Bukan pula dikatakan merdeka tatkala kita mampu terlepas dari kemiskinan. Terlebih dikatakan bahwa merdeka adalah kebebasan diri untuk memilih apa saja yang jiwa ini mencocoki. Bukan itu!
Hakikat merdeka yang sebenarnya adalah tatkala kita merdeka dari penghambaan kepada makhluk dengan hanya menghamba kepada Allah semata. Yakni tatkala kita mampu beribadah hanya kepada-Nya, terlepas dari jerat-jerat kesyirikan sepenuhnya. Dengan merdeka (terbebas) dari kesyirikan di dunia maka akan menjadikan kita merasakan nikmatnya kemerdekaan di surga. Inilah merdeka!
Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Dia (Nabi Ibrohim) berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah orang yang terbebas (merdeka) dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku hanya kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang berbuat syirik." (QS. Al-An'am: 78-79)
Hal itu karena Nabiyullah Ibrohim 'alaihissallam betul-betul memahami bahwa akibat dari kesyirikan itu begitu mengerikan. Kekal di dalam neraka tak mampu merasakan kenikmatan Surga! Allah subhanahuwaTa'ala berfirman,
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
❝ Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut.❞ (QS. Al Maa’idah: 72)
Mungkin saja sekarang kita merasa merdeka (bebas) untuk memuaskan berbagai keinginan dan hawa nafsu kita. Rela mengorbankan agama kita, hingga terjatuh ke dalam lembah kesyirikan dan kekufuran demi meraih kenikmatan dunia yang semu lagi hina. Namun tatkala dunia ini sirna, apa yang bisa kita lakukan tatkala berhadapan dengan-Nya, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita seluruhnya? Kemana kemerdekaan jiwa yang pernah kita rasakan di dunia?
Saudaraku, beribadahlah hanya kepada Allah! Gantungkan harapanmu hanya kepada Allah! Jangan biarkan berbagai bentuk kesyirikan menjajahmu! Jangan mau menjadi budak hawa nafsu! Bebaskan dirimu! Merdekalah wahai jiwa! Merdekalah di atas Tauhid dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ!
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
❝ Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah berjaya! ❞ (QS. Ali Imron: 185)
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Disusun oleh: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah
#Merdeka #AntiSyirik #AntiKufur #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah