𝕬 π•»π–‘π–šπ–˜ π•»π–”π–œπ–Šπ–—
80 subscribers
1.08K photos
73 videos
2 files
1.02K links
Your Life University

β€œAttitude & Creative Aptitude”
Human Development Power
E-mail : apluss.power17@gmail.com
FB : A Plus Power
Youtube : A+ Channel
www.aplusspower.com
Download Telegram
Forwarded from Rezeki Healing
Seminar Spiritual Best Seller
The POWER Of Selling

Marketing Ala Rasulullah :

1. Jujur adalah Brand

Saat berdagang Nabi Muhammad shallallahu β€˜alaihi wa sallam muda dikenal dengan julukan Al Amin yaitu yang terpercaya. Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.
Nabi Muhammad shallallahu β€˜alaihi wa sallam
mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan maupun kelemahan barang yang dijualnya. Sehingga membuat konsumen puas kala itu, Bagi Rasulullah kejujuran adalah brandnya.

2. Mencintai Customer

Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, uniknya Beliau sangat tidak rela pelanggan tertipu saat membeli.
Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, β€œBelum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.” betapa penyayang nya Rasulullah ini.

3. Penuhi Janji

Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, β€œWahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.”
(QS Al Maidah 3).
Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).

4. Segmentasi ala Nabi

Rasulullah shallallahu β€˜alaihi wa sallam
pernah marah, saat melihat pedagang ingin berbuat curang , ia menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering..
Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value atau kualitas dan mutu terbaik untuk barang yang akan kita jual. Sekaligus Rasulullah shallallahu β€˜alaihi wa sallam
mengajarkan segmentasi : barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah. Sebagai pilihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pembeli.Prinsip di atas menjiwai strategi berdagang dan berbisnis beliau.

Berikut adalah teladan beliau sebagai seorang pedagang/penjual:
1. Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli.

2. Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga modalnya secara jujur

3. Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah walaupun berat yang penting berkah.

4. Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui konsumen

5. Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli

6. Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan boleh di lebihkan untuk bonus dan strategi promosi.

7. Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar lunas terlebih dahulu)

8. Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan kesempatan yang lain untuk berdagang juga.

kesuksesan itu kan sebenarnya datangnya dari Allah Subhanahu wa ta’ala, jadi sebisa mungkin cara-cara dan strategi kita dalam berbisnis maupun berdagang sesuai dengan ajaran Nabi Kita Muhammad shallallahu β€˜alaihi wa sallam.
Agar bukan hanya sukses semata yang kita dapatkan, namun juga berkah dari Allah Subhanahu wa ta’ala , dan terakhir semoga kita semua bisa meneladani beliau. Dalam segala aspek, Aamiin.

Anaz Almansour
Motivator Kepribadian

#ThePowerOfSelling