▫️ Al-Wasiyyah INA ▫️
2.16K subscribers
467 photos
24 videos
44 files
747 links
Channel Resmi
Ash-Sheikhah Ustadzah Haifaa' bint Abdullah Ar-Rasyid (hafidzhahallah).

Channel Berbahasa Arab:
https://t.me/AlWasiyyah

Channel Berbahasa Prancis:
https://t.me/AlWasiyyahFR

Channel Berbahasa Inggris:
https://t.me/AlWasiyyahEN
Download Telegram
#Silsilah_Sedekah_yang_Tidak_Berupa_Harta [2]

🎗 Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Engkau memerintahkan kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang dari kemungkaran (keburukan) adalah sedekah.”

📚 [HR. At-Tirmidzi (1956) dan dishahihkan oleh Al-Albani]

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
⬅️ اليوم، س٤، إعادة:

📚 تفسير سورة الزلزلة 📚

🔗 على الرابط التالي:
https://us02web.zoom.us/j/2206791512
• الرقم السري: 0000

‏═══ ❁❁❁ ═══
• قناة الوصيّة:
https://t.me/AlWasiyyah
▫️ Al-Wasiyyah INA ▫️
Photo
#Silsilah_Asmaul_Husna [1]

“Allah” sejumlah ulama mengatakan bahwa ini adalah nama Allah yang teragung yang jika seorang hamba berdoa dengannya maka akan dikabulkan dan jika seorang meminta dengannya maka dia akan diberi. Maka itu, nama ini memiliki kekhususan-kekhususan dan keistimewaan-keistimewaan yang hanya dimiliki olehnya. Di antara keistimewaan tersebut adalah bahwa nama ini adalah dasar untuk seluruh nama Allah yang Maha Indah (Asmaul Husna) dan semua nama disandarkan kepada nama ini.
Allah Ta’ala berfirman,

﴿وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا﴾

“Dan hanya milik Allah seluruh nama yang maha indah maka berdoalah dengannya.” [Al-A’raf:180]

Ucapan yang paling lengkap dan bagus mengenai maknanya adalah yang dinukil dari Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma- bahwa beliau berkata, “Allah adalah Dzat Sang pemilik sifat ketuhanan yang maha sempurna (uluhiyah) dan hak untuk diibadahi (ubudiyah) atas seluruh makhluk-Nya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya) yakni Dzat yang memiliki sifat-sifat mulia, sempurna lagi agung yang dengan hal ini semua maka Dia memiliki hak untuk diibadahi dan dikhususkan diberikan untuk-Nya semata penghinaan diri hamba, ketundukan dan perasaan tidak berdaya.”

📚 [Mukhtashar Fiqih Al-Asmaul Husna karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah]

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
Forwarded from فريال أم محمد العمري
🌱💎🌱

بسم الله والحمد لله
والصلاة والسلام على رسول الله -ﷺ-

🔹 Halaqat Al Washiyyah Lil Balaghil Mubin mengumumkan dibukanya penerimaan dan pendaftaran Halaqat tahun ajaran 1446 H bagi yang ingin bergabung pada Halaqat Hafalan Al Qur-an sesuai level pada cabang sebagai berikut:

💎-Halaqat Qira-ah Imam Nafi' (riwayah Qalun dan Warsy -berbahasa Arab-) :
https://t.me/+s2ImXaKXt7BmOGY0

💎-Halaqat Qira-ah Imam Asim dan Ibnu Katsir (-berbahasa Arab-):
https://t.me/+M0JyfEIjsgc3ZTE0

💎-Halaqat berbahasa Indonesia :
https://t.me/+L3-GFZX9O7U2ZDM0

💎-Halaqat berbahasa (Inggris, Prancis, Urdu):
https://t.me/+GjLcXS9TbsIxYTI0

💎-Halaqat mutun (matan ilmiah / ilmu Syar'i) untuk anak-anak: dari usia 4 hingga 12 tahun (pendaftaran tersedia halaqah Matan pengajaran Tauhid - saja-):
https://t.me/+t9sFb0stS8QxMWE8


🔹Dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut:

🌿 Halaqat ini diatas Aqidah Ahlussunah waljama'ah serta diatas pemahaman para salafush shalih (pendahulu yang shaleh)

🌿 Pembelajaran di Halaqat tidak dipungut biaya.

🌿Kami memberikan sertifikat terakreditasi yang diakui.

🌿Dibutuhkan keseriusan dalam pendaftaran, bersemangat untuk hadir di halaqat pada waktunya, melaksanakan tugas, dan menjaga aturan-aturan Halaqat.

🌿Kami mensyaratkan menghormati para pengajar (mu'allimah), berinteraksi dengan baik dengan para musyrifah dan para thalibat lainnya, dan dilarang berkomunikasi intens secara pribadi atau mempublikasikan iklan/pengumuman-pengumuman..

🌿Semua halaqat akan diadakan di Telegram, dan terkadang melalui Zoom ketika diperlukan.

🌿Semua Halaqat disesuaikan dgn waktu Makkah.

🌿 Dilarang bergabung dalam lebih dari satu Halaqat hafalan Qur’an.
Siapa yang melakukan ini akan membuat dirinya dihapus (dari pendaftaran).

🌿 Kami mengharuskan Anda masuk Halaqat dengan nama yang jelas dan tanpa memposting gambar makhluk hidup pada profil atau tautan ke grup di akun Telegram .

📍 Perhatian:
Kesempatan terbatas, dan ketika jumlah peserta halaqat telah terpenuhi, maka sisanya akan dialihkan ke Halaqat Tasmi' Hurr (setoran bebas) da Tashhih Tilawah (Perbaikan bacaan)

▫️Telegram Umum Al Washiyyah Lil Balaghil Mubin:
https://t.me/AlWasiyyahQ

🌱💎🌱
Forwarded from فريال أم محمد العمري
🌸🍃 Ketentuan grup:

▫️ Keseriusan dan komitmen untuk hadir di halaqat, persiapan muraja'ah harian, menjalankan kewajiban dan tugas hafalan sesuai panduan.
▫️ Thalibah tidak boleh terdaftar bersama kami pada kelas hafalan Qur-an dengan riwayah yang sama.

▫️ Dilarang bagi laki-laki mendengar suara guru ataupun Thalibat

▫️ Kenakan headphone jika ada laki-laki disekitar anda
.

▫️Suara guru dan Thalibat adalah tanggung jawab Anda.

▫️ Dilarang berkomunikasi dengan guru Anda atau dengan siswa secara jalur pribadi.
Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan tanyakan selama halaqah atau dalam grup.

▫️ Dilarang memposting iklan di dalam grup atau secara pribadi, baik memasang link atau iklan pelajaran-pelajaran, channel atau website, serta menambahkan para guru atau Thalibat pada ke media-media ini semua dilarang.

▫️ Masuk ke grup dengan nama jelas dan tidak memposting gambar makhluk hidup, gambar tidak senonoh, atau ekspresi yang bertentangan dengan hukum syariah.


▫️Mengirim biodata data yang diperlukan dari siswa langsung ketika masuk

🔺Dan Kaum Muslim terikat dengan perjanjian mereka.
📚 #Silsilah_Ilmu_adalah_Cahaya [1]

💡 Keutamaan Menuntut Ilmu 💡

▪️Allah Ta'ala berfirman:

﴿یَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمۡ وَٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتࣲۚ﴾ [المجادلة: ١١].

“(niscaya) Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” [QS. Al-Mujadalah : 11].

▪️Dari Abud Darda' -semoga Allah meridhainya-, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju syurga, dan sesungguhnya para malaikat merendahkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu karena ridha atas perbuatannya (si penuntut ilmu)..”
📗[HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi].

✍🏻 Syaikh Ibnu 'Utsaimin -semoga Allah merahmatinya- berkata:

🌱 Kata 'derajat' (di dalam ayat ini) dimutlakkan karena ia disesuaikan dengan keimanan, ilmu dan kebermanfaatan ilmu, maka barangsiapa yang imannya lebih kuat maka derajatnya pun lebih tinggi, dan barangsiapa yang ilmunya lebih luas dan lebih banyak tersebar serta lebih luas manfaatnya untuk kaum muslimin niscaya derajatnya pun akan lebih tinggi.
▪️Karena balasan sesuai dengan jenis amalannya, dan di dalam ayat ini pula terdapat anjuran untuk merealisasikan keimanan dan mencari ilmu, karena sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu, dan berkata seorang penyair mengenai hal ini:
"Ilmu itu akan meninggikan sebuah rumah yang tidak ada tiangnya ... sedangkan kebodohan akan menghancurkan rumah kemuliaan."

▪️Wajib atasmu untuk menuntut ilmu, berkata sebagian salaf: "Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaknya ia menuntut ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat makan hendaknya ia menuntut ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan dunia dan akhirat maka hendaknya ia menuntut ilmu."”

📘 [Silsilah Liqo'il Bābil Maftuh(235)].

✍🏻 Beliau -semoga Allah merahmatinya- berkata juga:

🌱 “Maka orang yang menelaah kitab-kitab untuk mencari sebuah hukum dalam permasalahan syari'at meskipun ia duduk di atas kursinya maka sesungguhnya ia sedang menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu, dan orang yang duduk di hadapan gurunya untuk belajar darinya maka sesungguhnya ia sedang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu pula.”

📘 [Syarah Riyadhush Sholihin (73)].

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
#Silsilah_Sedekah_yang_Tidak_Berupa_Harta [3]

🎗 Mengarahkan Orang di Jalan

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Engkau menunjukkan jalan kepada seseorang yang tersesat adalah sedekah bagimu.”

📚 [HR. At-Tirmidzi (1956) dan dishahihkan oleh Al-Albani]

—————

• *Channel Al-Wasiyyah* @AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
▫️ Al-Wasiyyah INA ▫️
Photo
#Silsilah_Asmaul_Husna [2]

🔵 *"Ar-Rabb"*

▪️ Allah -Ta'alā- berfirman,

﴿ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ﴾

“Segala puji bagi Allah Rabb seluruh semesta alam.” [Al-Fatihah:2]

Allah juga berfirman,

﴿ قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ﴾

“Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku, seluruhnya untuk Allah Rabb seluruh semesta alam." [Al-An’am:162]

🔹 Makna "Ar-Rabb" adalah Dzat yang memiliki sifat rububiyah terhadap seluruh makhluk-Nya, secara penciptaan, kepemilikan, pengaturan dan pengurusan.

🔹 Nama ini merupakan salah satu nama yang (kandungannya, pent-) menunjukkan beberapa makna dan bukan hanya satu makna bahkan dia adalah nama yang jika disendirikan maka tercakup dengan apa yang menjadi konsekuensi maknanya seluruh nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha mulia.

✍🏼 Mengenai hal ini, Ibnul Qayyim -semoga Allah merahmatinya- berkata,
“Sesungguhnya 'Ar-Rabb' adalah yang Maha Mampu, Maha Pencipta, Maha Membentuk, Maha Hidup, Maha Mengurus dan Berdiri sendiri, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Melihat, Dzat yang berbuat baik, Sang Pemberi nikmat, Maha Dermawan, Maha Memberi, Yang Menahan, Yang Maha Kuasa untuk menimpakan bahaya, Yang Maha Kuasa untuk memberikan manfaat, Yang mengawalkan dan Yang mengakhirkan, Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, Dia membahagiakan siapa yang Dia kehendaki dan Dia menjadikan sengsara siapa yang Dia kehendaki, Dia memuliakan siapa yang Dia kehendaki dan menghinakan siapa yang Dia kehendaki dan selainnya dari makna-makna rububiyah milik-Nya yang sudah sepatutnya disandingkan hanya kepada-Nya dari nama-nama-Nya yang maha indah (Asma'ul Husna).”

📚 [Mukhtashar Fiqih Al-Asmaul Husna karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah]

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
#Silsilah_Hadits_Nabawi_Tentang_Ahlul_Quran (6)

Dari Abu Umamah -semoga Allah meridhainya-, beliau berkata,

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Bacalah Al-Quran karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya.”

(Hadits Riwayat Muslim)

——————

*Channel Al Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#Silsilah_Hadits_Nabawi_Tentang_Ahlul_Quran [7]

Pembacaan hadits nabawi nomor 1-6 dari silsilah mengenai keutamaan Ahlul Qur’an.

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
#Silsilah_Fatāwā_Aqidah [9]

🔸 Apa Makna Syahadat 'لَا إِلَهَ إِلَّا الله'?

✍🏻 Asy-Syaikh ibnu Utsaimin -rahimahullāh- berkata:

“Syahadatān (dua kalimat syahadat), yaitu syahadat 'لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ' bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah (utusan Allah), adalah kunci masuk Islam. Tanpa keduanya, seseorang tidak bisa menjadi seorang muslim. Oleh karena itu, Nabi ﷺ memerintahkan Muadz bin Jabal -رضي‌ اللّٰه‌ عنه- ketika mengutusnya ke Yaman agar hal pertama yang ia serukan adalah syahadat "لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ".

Adapun kalimat pertama dari syahadat, yaitu "لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ", yakni seseorang mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah -pent) selain Allah -azza wa jalla-. Karena lafadz "إله" berarti sesuatu yang disembah, sedangkan lafadz "التَّأَلُّه" berarti "التَّعَبُّدُ" yakni beribadah/menyembah. Jadi, maknanya adalah tidak ada sesembahan yang berhak disembah/diibadahi selain Allah -ta’āla- saja.

⏩️ Kalimat ini terdiri dari dua bagian, yakni penafian dan penetapan. Penafian terdapat dalam ucapan "لَا إِلٰهَ" (tidak ada ilah/sesembahan), sedangkan penetapan terdapat dalam ucapan "إِلَّا اللهُ" (kecuali Allah -azza wa jalla-). dan lafadz "اللهُ" adalah badal (pengganti) untuk khabar yang dihilangkan yaitu khabar "لَا" karena pernyataan yang dimaksudkan adalah "لَا إِلٰهَ حَقٌّ إِلَّا اللهُ" (tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah), sehingga ini adalah pengakuan dengan lisan setelah hatinya beriman bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah -azza wa jalla-, (dua kalimat syahadat -pent) ini mencakup keikhlasan beribadah kepada Allah semata, dan menafikan ibadah kepada selain-Nya.

• Dan dengan menentukan bahwa khabar (yang dihilangkan) adalah "حَقٌّ" (yang benar) maka ini menjawab pertanyaan yang sering diajukan banyak orang, yaitu bagaimana kita bisa mengatakan tidak ada sesembahan/tuhan selain Allah, padahal ada banyak yang disembah selain Allah. Mereka disebut tuhan oleh para penyembahnya, maka Allah ﷻ berfirman,

﴿فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ﴾ [هود: ١٠١]

'Maka tidaklah berguna sedikitpun bagi mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, ketika datang siksaan Tuhanmu.' [Hud: 101],

dan Allah ﷻ berfirman,

﴿وَلا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ﴾ [الإسراء: ٣٩]

'Dan janganlah kamu mengadakan tuhan lain di sisi Allah.' [Al-Isra: 39],

serta Allah ﷻ berfirman,

﴿وَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ﴾ [القصص: ٨٨]

“Dan jangan (pula) kamu menyembah tuhan lain di sisi Allah.” [QS. Al-Qashash: 88].

🔸 Jadi, bagaimana mungkin kita bisa mengatakan "tidak ada tuhan selain Allah" sementara ada tuhan-tuhan yang diakui selain Allah ﷻ, dan bagaimana mungkin kita menetapkan ketuhanan untuk selain Allah? Dan para rasul berkata kepada kaumnya,

﴿اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ﴾ [الأعراف: ٥٩]

"Sembahlah Allah, tidak ada tuhan (sesembahan) bagimu selain Dia." [Al-A'raf: 59]

🔸 Maka jawaban atas permasalahan ini menjadi jelas dengan adanya penjelasan maksud khabar (yang dihilangkan -pent) pada kalimat "لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ،" (tidak ada sesembahan yang berhak disembah) selain Allah). Maka kita katakan, al-ālihah (tuhan-tuhan) yang disembah selain Allah memang disebut tuhan, tetapi mereka adalah tuhan-tuhan yang bathil, bukan tuhan yang haq (benar), dan mereka tidak memiliki hak dalam ketuhanan sedikit pun.

Allah ﷻ menegaskan dalam firman-Nya,

﴿ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ﴾ [لقمان: ٣٠]

“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain dari Allah adalah bathil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar.” [QS. Luqman: 30]

Dan ditegaskan pula dalam firman Allah ﷻ,
﴿أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى* وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى* أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَى* تِلْكَ إِذاً قِسْمَةٌ ضِيزَى* إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ﴾ [النجم: ١٩-٢٣]،

“Maka apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (berhala) al-Lāta dan al-`Uzza. Dan Manāt, yang ketiga dan paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). Apakah (pantas) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk-Nya yang perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk (menyembah)nya. Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk dari Tuhan mereka.” [QS. An-Najm: 19-23]

Kemudian Allah ﷻ berfirman tentang Yusuf -عليه السلام-,

﴿مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ﴾ [يوسف: ٤٠]

“Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu.” [QS. Yusuf: 40]

Maka dari itu, makna dari "لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ" adalah tidak ada sesembahan yang benar selain Allah ﷻ.

• Adapun sesembahan selain-Nya, seperti rasul, malaikat, wali-wali, bebatuan, pohon-pohon, matahari, bulan, atau yang lainnya, maka ketuhanan mereka sebagaimana yang diklaim oleh para penyembahnya bukanlah ketuhanan yang benar, yaitu ketuhanan yang bathil. Maka sesungguhnya ketuhanan yang benar adalah uluhiyyah (ketuhanan) Allah -'azza wa Jalla-.”

📚 [Fiqhul ‘Ibādāt (19-20)]

—————

• *Channel Al-Wasiyyah*
@AlWasiyyahINA
https://t.me/AlWasiyyahINA