Adalah Rasul shallallahu 'alayhi wasallam, jika ditimpa suatu urusan yang berat yang memunculkan rasa sesak, gundah, gelisah, dan semisalnya maka beliau biasanya bersegera untuk shalat.
كان صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر فزع إلى الصلاة
"Adalah Nabi shallallahu 'alayhi wasallam jika ditimpa perkara berat maka beliau bergegas shalat." [Ahmad dan Abu Dawud]
Allah Ta'âlâ berfirman,
وَٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِیرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِینَ
[Surat Al-Baqarah: 45]
Maknanya menurut Ibnu Juzay rahimahullah,
استعينوا بهما على مصائب الدنيا
"Minta tolonglah pada Allah dengan melakukan keduanya (sabar dan shalat) atas musibah-musibah di dunia." [At-Tashîl li 'Ulûm at-Tanzîl, 1/99, Dâr Ibn al-Jawziy: Kairo]
Dikatakan pula oleh sebagian mufassir untuk meminta tolong dengan keduanya untuk mencari akhirat. Dikatakan juga bahwa "sabar" disana bermakna shaum, dan shalat disana bermakna do'a.
Kemudian yang unik disini adalah kalimah وَإِنَّهَا. Kemanakah dhamir (kata ganti) nya kembali?
الضمير عائد على العبادة التي تضمنها الصبر والصلاة أو على الاستعانة أو على الصلاو.
"Dhamir-nya kembali pada ibadah yang terkandung di dalamnya sabar dan shalat atau pada proses isti'anah-nya, atau pada shalatnya." [Idem]
Maka kesimpulannya:
Jika ditimpa perkara yang berat di dunia, hendaknya kita ber-isti'anah pada Allah melalui sabar dan shalat dengan seluruh makna yang terkandung di dalamnya; baik ia secara zhahir bahasanya maupun makna yang terkandung di baliknya.
Yakni beribadah padanya, memperbaiki hubungan dengan-Nya, melalui sabar, shaum, shalat, do'a, dll.
Dan kesemua itu berat untuk dilakukan. Bukan hanya ibadahnya, ternyata untuk sekedar minta tolongnya pun berat dilakukan saking jauhnya hatinya kepada Allah. Kecuali bagi orang yang khusyu'. Yang dekat hatinya pada Allah. Yang memang menjadikan Allah sebagai sandarannya.
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
كان صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر فزع إلى الصلاة
"Adalah Nabi shallallahu 'alayhi wasallam jika ditimpa perkara berat maka beliau bergegas shalat." [Ahmad dan Abu Dawud]
Allah Ta'âlâ berfirman,
وَٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِیرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِینَ
[Surat Al-Baqarah: 45]
Maknanya menurut Ibnu Juzay rahimahullah,
استعينوا بهما على مصائب الدنيا
"Minta tolonglah pada Allah dengan melakukan keduanya (sabar dan shalat) atas musibah-musibah di dunia." [At-Tashîl li 'Ulûm at-Tanzîl, 1/99, Dâr Ibn al-Jawziy: Kairo]
Dikatakan pula oleh sebagian mufassir untuk meminta tolong dengan keduanya untuk mencari akhirat. Dikatakan juga bahwa "sabar" disana bermakna shaum, dan shalat disana bermakna do'a.
Kemudian yang unik disini adalah kalimah وَإِنَّهَا. Kemanakah dhamir (kata ganti) nya kembali?
الضمير عائد على العبادة التي تضمنها الصبر والصلاة أو على الاستعانة أو على الصلاو.
"Dhamir-nya kembali pada ibadah yang terkandung di dalamnya sabar dan shalat atau pada proses isti'anah-nya, atau pada shalatnya." [Idem]
Maka kesimpulannya:
Jika ditimpa perkara yang berat di dunia, hendaknya kita ber-isti'anah pada Allah melalui sabar dan shalat dengan seluruh makna yang terkandung di dalamnya; baik ia secara zhahir bahasanya maupun makna yang terkandung di baliknya.
Yakni beribadah padanya, memperbaiki hubungan dengan-Nya, melalui sabar, shaum, shalat, do'a, dll.
Dan kesemua itu berat untuk dilakukan. Bukan hanya ibadahnya, ternyata untuk sekedar minta tolongnya pun berat dilakukan saking jauhnya hatinya kepada Allah. Kecuali bagi orang yang khusyu'. Yang dekat hatinya pada Allah. Yang memang menjadikan Allah sebagai sandarannya.
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
Di konstruksi beberapa ayat disebutkan bahwa kita diisyaratkan untuk mengambil Kitab Suci dengan "kekuatan".
Sebagai contoh,
Perintah Allah pada Bani Israil
وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِیثَـٰقَكُمۡ وَرَفَعۡنَا فَوۡقَكُمُ ٱلطُّورَ خُذُوا۟ مَاۤ ءَاتَیۡنَـٰكُم بِقُوَّةࣲ وَٱذۡكُرُوا۟ مَا فِیهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
[Surat Al-Baqarah: 63]
وَإِذۡ نَتَقۡنَا ٱلۡجَبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَأَنَّهُۥ ظُلَّةࣱ وَظَنُّوۤا۟ أَنَّهُۥ وَاقِعُۢ بِهِمۡ خُذُوا۟ مَاۤ ءَاتَیۡنَـٰكُم بِقُوَّةࣲ وَٱذۡكُرُوا۟ مَا فِیهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
[Surat Al-A'raf: 171]
Perintah Allah terhadap Nabi Musa 'alayhissalaam,
وَكَتَبۡنَا لَهُۥ فِی ٱلۡأَلۡوَاحِ مِن كُلِّ شَیۡءࣲ مَّوۡعِظَةࣰ وَتَفۡصِیلࣰا لِّكُلِّ شَیۡءࣲ فَخُذۡهَا بِقُوَّةࣲ وَأۡمُرۡ قَوۡمَكَ یَأۡخُذُوا۟ بِأَحۡسَنِهَاۚ سَأُو۟رِیكُمۡ دَارَ ٱلۡفَـٰسِقِینَ
[Surat Al-A'raf: 145]
Perintah Allah pada Nabi Yahya 'Alayhissalaam,
یَـٰیَحۡیَىٰ خُذِ ٱلۡكِتَـٰبَ بِقُوَّةࣲۖ وَءَاتَیۡنَـٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِیࣰّا
[Surat Maryam: 12]
Lalu apa maksud kekuatan disana? Dan apa hikmahnya?
Ibnu Juzay rahimahullah mengatakan,
بِقُوَّةࣲ : جد في تعلم التوراة أو العمل به.
"Kesungguhan dalam mempelajari Taurat atau mengamalkannya."
Al-Baghawiy mengatakan,
بجد واجتهاد ومواظبة
"Dengan kesungguhan, rajin, dan gigih."
Na'am, setidaknya penafsiran Ibnu Juzay dan Al-Baghawiy rahimahumallâh masih senada dengan mufassir lainnya bahwa ia merupakan kesungguhan, kegigihan, keuletan dalam mempelajari dan mengamalkan Kitab Suci. Bagaimana anda bisa dikatakan gigih dan bersungguh-sungguh jika interaksi keseharian anda dengan Al Quran nyaris tiada?
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
Referensi:
_At-Tashîl Li 'Ulûm at-Tanzîl, 1/103, Dâr Ibn al-Jawziy: Kairo._
_Ma'âlim at-Tanzîl, 1/47, DKI: Beirut._
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
Sebagai contoh,
Perintah Allah pada Bani Israil
وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِیثَـٰقَكُمۡ وَرَفَعۡنَا فَوۡقَكُمُ ٱلطُّورَ خُذُوا۟ مَاۤ ءَاتَیۡنَـٰكُم بِقُوَّةࣲ وَٱذۡكُرُوا۟ مَا فِیهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
[Surat Al-Baqarah: 63]
وَإِذۡ نَتَقۡنَا ٱلۡجَبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَأَنَّهُۥ ظُلَّةࣱ وَظَنُّوۤا۟ أَنَّهُۥ وَاقِعُۢ بِهِمۡ خُذُوا۟ مَاۤ ءَاتَیۡنَـٰكُم بِقُوَّةࣲ وَٱذۡكُرُوا۟ مَا فِیهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
[Surat Al-A'raf: 171]
Perintah Allah terhadap Nabi Musa 'alayhissalaam,
وَكَتَبۡنَا لَهُۥ فِی ٱلۡأَلۡوَاحِ مِن كُلِّ شَیۡءࣲ مَّوۡعِظَةࣰ وَتَفۡصِیلࣰا لِّكُلِّ شَیۡءࣲ فَخُذۡهَا بِقُوَّةࣲ وَأۡمُرۡ قَوۡمَكَ یَأۡخُذُوا۟ بِأَحۡسَنِهَاۚ سَأُو۟رِیكُمۡ دَارَ ٱلۡفَـٰسِقِینَ
[Surat Al-A'raf: 145]
Perintah Allah pada Nabi Yahya 'Alayhissalaam,
یَـٰیَحۡیَىٰ خُذِ ٱلۡكِتَـٰبَ بِقُوَّةࣲۖ وَءَاتَیۡنَـٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِیࣰّا
[Surat Maryam: 12]
Lalu apa maksud kekuatan disana? Dan apa hikmahnya?
Ibnu Juzay rahimahullah mengatakan,
بِقُوَّةࣲ : جد في تعلم التوراة أو العمل به.
"Kesungguhan dalam mempelajari Taurat atau mengamalkannya."
Al-Baghawiy mengatakan,
بجد واجتهاد ومواظبة
"Dengan kesungguhan, rajin, dan gigih."
Na'am, setidaknya penafsiran Ibnu Juzay dan Al-Baghawiy rahimahumallâh masih senada dengan mufassir lainnya bahwa ia merupakan kesungguhan, kegigihan, keuletan dalam mempelajari dan mengamalkan Kitab Suci. Bagaimana anda bisa dikatakan gigih dan bersungguh-sungguh jika interaksi keseharian anda dengan Al Quran nyaris tiada?
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
Referensi:
_At-Tashîl Li 'Ulûm at-Tanzîl, 1/103, Dâr Ibn al-Jawziy: Kairo._
_Ma'âlim at-Tanzîl, 1/47, DKI: Beirut._
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
Kita diperintah banyak berdzikir di "Ayyâm Ma'dûdât" sebagaimana Firman Allah Ta'âlâ,
وَٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِیۤ أَیَّامࣲ مَّعۡدُودَ ٰتࣲۚ..
[Surat Al-Baqarah: 203]
Berkata Ibnu 'Abbâs radhiyallâhu 'anhumâ,
" الأيام المعدودات " أيام التشريق ، و " الأيام المعلومات " أيام العشر .
"Ayyâm Ma'dûdât (hari-hari yang ditentukan) maksudnya hari-hari Tasyrîq. Sementara Ayyâm Ma'lûmât (hari-hari yang dimaklumi/diketahui) maksudnya hari-hari yang sepuluh." [Tafsîr al-Qurân al-'Azhîm Li Ibni Katsîr, 1/32]
Ya, di hari-hari tasyriq seperti ini hendaknya kita tak menghentikan dari banyak berdzikir padaNya.
Dzikir seperti apa?
'Ikrimah rahimahullah berkata,
التكبير أيام التشريق بعد الصلوات المكتوبات : الله أكبر ، الله أكبر .
"Takbir hari-hari Tasyrîq setelah shalat fardhu: Allâhu Akbar, Allâhu Akbar." [Idem]
Oleh karenanya selain makan dan minum, tetaplah lanjutkan takbir-takbir tersebut di hari-hari tasyrîq ini bakda shalat fardhu.
Rasûlullâh shallallâhu 'alayhi wasallam bersabda,
أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر الله
"Hari-hari Tasyrîq adalah hari-hari untuk makan, minum, dan Dzikir pada Allah". [Muslim]
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
Referensi:
_Tafsîr al-Qurân al-'Azhîm, 1/32, al-Maktabah asy-Syâmilah._
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
وَٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِیۤ أَیَّامࣲ مَّعۡدُودَ ٰتࣲۚ..
[Surat Al-Baqarah: 203]
Berkata Ibnu 'Abbâs radhiyallâhu 'anhumâ,
" الأيام المعدودات " أيام التشريق ، و " الأيام المعلومات " أيام العشر .
"Ayyâm Ma'dûdât (hari-hari yang ditentukan) maksudnya hari-hari Tasyrîq. Sementara Ayyâm Ma'lûmât (hari-hari yang dimaklumi/diketahui) maksudnya hari-hari yang sepuluh." [Tafsîr al-Qurân al-'Azhîm Li Ibni Katsîr, 1/32]
Ya, di hari-hari tasyriq seperti ini hendaknya kita tak menghentikan dari banyak berdzikir padaNya.
Dzikir seperti apa?
'Ikrimah rahimahullah berkata,
التكبير أيام التشريق بعد الصلوات المكتوبات : الله أكبر ، الله أكبر .
"Takbir hari-hari Tasyrîq setelah shalat fardhu: Allâhu Akbar, Allâhu Akbar." [Idem]
Oleh karenanya selain makan dan minum, tetaplah lanjutkan takbir-takbir tersebut di hari-hari tasyrîq ini bakda shalat fardhu.
Rasûlullâh shallallâhu 'alayhi wasallam bersabda,
أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر الله
"Hari-hari Tasyrîq adalah hari-hari untuk makan, minum, dan Dzikir pada Allah". [Muslim]
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
Referensi:
_Tafsîr al-Qurân al-'Azhîm, 1/32, al-Maktabah asy-Syâmilah._
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
Allah Tabâraka wa Ta'âlâ menyeru jiwa yang muthmainnah dengan kalimah:
فَٱدۡخُلِی فِی عِبَـٰدِی. وَٱدۡخُلِی جَنَّتِی
"Masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surgaKu." [Al Fajr: 29-30]
Dalam Tafsir al-Wasîth dikatakan:
أى فادخلي فى زمرة عبادي الصالحين المرضين .
"Maksudnya masuklah ke dalam golongan hamba-hambaku yang shalih dan diridhai." [Tafsîr al-Wasîth]
Al-Imâm al-Qurthubiy berkata,
أي في أجساد عبادي دليله قراءة ابن عباس وابن مسعود .
"Yaitu (Masuklah) ke dalam jasad hamba-hamba-Ku. Dalilnya adalah qiraatnya Ibnu 'Abbâs dan Ibnu Mas'ûd." [Al-Jâmi' li Ahkâm, 10/307, Dâr al-Hadîts: Kairo]
Jika kita perhatikan ada faedah disini:
1. Untuk memasuki surgaNya maka syarat utamanya adalah menjadi hamba diantara hamba-hambaNya. Yakni berislam, beriman. Allah menyajikannya secara sederhana dan tidak njelimet. Tapi ini syarat mutlak.
2. Hamba-hambanya tersebut adalah para pelaku keshalihan sehingga diridhai.
3. Ruh-ruh mereka akan memasuki kembali jasad-jasadnya kelak di hari kiamat.
4. Allah sebutkan "hamba-hambaKu", dengan redaksi jamak. Ini menunjukkan bukan hanya 1-2 orang yang masuk surga, tapi lebih dari itu. Aksentuasinya adalah saling mengajak ke surga ketika di dunia dengan nasehat, dakwah, dsb.
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
فَٱدۡخُلِی فِی عِبَـٰدِی. وَٱدۡخُلِی جَنَّتِی
"Masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surgaKu." [Al Fajr: 29-30]
Dalam Tafsir al-Wasîth dikatakan:
أى فادخلي فى زمرة عبادي الصالحين المرضين .
"Maksudnya masuklah ke dalam golongan hamba-hambaku yang shalih dan diridhai." [Tafsîr al-Wasîth]
Al-Imâm al-Qurthubiy berkata,
أي في أجساد عبادي دليله قراءة ابن عباس وابن مسعود .
"Yaitu (Masuklah) ke dalam jasad hamba-hamba-Ku. Dalilnya adalah qiraatnya Ibnu 'Abbâs dan Ibnu Mas'ûd." [Al-Jâmi' li Ahkâm, 10/307, Dâr al-Hadîts: Kairo]
Jika kita perhatikan ada faedah disini:
1. Untuk memasuki surgaNya maka syarat utamanya adalah menjadi hamba diantara hamba-hambaNya. Yakni berislam, beriman. Allah menyajikannya secara sederhana dan tidak njelimet. Tapi ini syarat mutlak.
2. Hamba-hambanya tersebut adalah para pelaku keshalihan sehingga diridhai.
3. Ruh-ruh mereka akan memasuki kembali jasad-jasadnya kelak di hari kiamat.
4. Allah sebutkan "hamba-hambaKu", dengan redaksi jamak. Ini menunjukkan bukan hanya 1-2 orang yang masuk surga, tapi lebih dari itu. Aksentuasinya adalah saling mengajak ke surga ketika di dunia dengan nasehat, dakwah, dsb.
Wallahu Waliyyut Taufiiq..
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
#Fawaid_Quraniyyah
#Fawaid_Ilmiyyah
—UMTA Official—
====================
WA Grup (Ikhwan):
https://chat.whatsapp.com/JysQ9SbDyWH1xSTsLWChg2
WA Grup (Akhawat):
https://chat.whatsapp.com/KlfvXgBSZTC9CHGMfElggP
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Boleh disebarkan kembali, semoga menjadi amal jariyah...
بارك الله فيكم
Maksud ilmu pada hadits طلب العلم فريضة على كل مسلم menurut Imam Ibnu Qudamah rahimahullah adalah
علم معاملة العبد لربه
"Ilmu yang mengatur mu'amalah hamba pada Rabb-nya." [Mukhtashar Minhâjil Qâshidîn, hal. 19]
Dan mu'amalah yang dimaksud terbagi menjadi 3 bagian: I'tiqâd (keyakinan), Fi'il (perbuatan), dan Tark (meninggalkan perbuatan).
Maka kita diwajibkan untuk belajar tentang I'tiqad yang benar, Fi'il yang tepat dan berargumentasi kuat, serta Tark yang kuat pada hal yang pasti merusak posisi kita di hadapan-Nya.
✒️ Catatan Abu Hazim
علم معاملة العبد لربه
"Ilmu yang mengatur mu'amalah hamba pada Rabb-nya." [Mukhtashar Minhâjil Qâshidîn, hal. 19]
Dan mu'amalah yang dimaksud terbagi menjadi 3 bagian: I'tiqâd (keyakinan), Fi'il (perbuatan), dan Tark (meninggalkan perbuatan).
Maka kita diwajibkan untuk belajar tentang I'tiqad yang benar, Fi'il yang tepat dan berargumentasi kuat, serta Tark yang kuat pada hal yang pasti merusak posisi kita di hadapan-Nya.
✒️ Catatan Abu Hazim
BERINTERAKSI DENGAN ILMU
Imam Sufyan ats-Tsauriy dan yang lainnya rahimahumurrahmân berkata,
أول العلم الاستماع، ثم الانصات، ثم الحفظ، ثم العمل، ثم النشر.
_"Awal interaksi dengan ilmu itu adalah mendengar dan menyimak, kemudian diam, kemudian menghafal, kemudian mengamalkan, kemudian menyebarkan."_ [Fathul Bâriy, 1/197]
Al-Ashmu'iy rahimahullâh mendahulukan diam atas mendengar/menyimak.
Begitulah tahapan interaksi dengan ilmu. Diawali diam dan menyimak. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam mengisyaratkan akan hal tersebut ketika menyuruh sebagian Sahabat agar meminta manusia diam saat beliau hendak khutbah di haji wada', sebagaimana kesaksian Jarîr radhiyallâhu 'anhu.
✒️ _Catatan Abu Hazim_
Imam Sufyan ats-Tsauriy dan yang lainnya rahimahumurrahmân berkata,
أول العلم الاستماع، ثم الانصات، ثم الحفظ، ثم العمل، ثم النشر.
_"Awal interaksi dengan ilmu itu adalah mendengar dan menyimak, kemudian diam, kemudian menghafal, kemudian mengamalkan, kemudian menyebarkan."_ [Fathul Bâriy, 1/197]
Al-Ashmu'iy rahimahullâh mendahulukan diam atas mendengar/menyimak.
Begitulah tahapan interaksi dengan ilmu. Diawali diam dan menyimak. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam mengisyaratkan akan hal tersebut ketika menyuruh sebagian Sahabat agar meminta manusia diam saat beliau hendak khutbah di haji wada', sebagaimana kesaksian Jarîr radhiyallâhu 'anhu.
✒️ _Catatan Abu Hazim_
Ketika Tauhid Rububiyyah menghujam di jiwa, rizqi itu tak akan kita risaukan. Ia adalah kepastian sebagaimana ajal adalah kepastian. Rasul 'alayhish shalâtu wassalâm telah mengabari kita bahwa Allah mengutus malaikat ke rahim ibu kita untuk menuliskan,
بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد...
"...dengan menuliskan rizqinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagianya..." [Riwayat Muslim]
Al-Muzani dalam Syarhus Sunnah mengatakan,
وَالخَلْقُ مَيِّتُوْنَ بِآجاَلِهِمْ عِنْدَ نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ
“Makhluk itu akan mati dengan ajal mereka ketika telah sempurna rizqinya dan terputusnya bekas peninggalan mereka (berupa amal).”
✒️ *_Catatan Abu Hazim_*
بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد...
"...dengan menuliskan rizqinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagianya..." [Riwayat Muslim]
Al-Muzani dalam Syarhus Sunnah mengatakan,
وَالخَلْقُ مَيِّتُوْنَ بِآجاَلِهِمْ عِنْدَ نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ
“Makhluk itu akan mati dengan ajal mereka ketika telah sempurna rizqinya dan terputusnya bekas peninggalan mereka (berupa amal).”
✒️ *_Catatan Abu Hazim_*
Di satu sisi munazharah (debat/diskusi) itu bagus untuk membuat ilmu tetap hidup. Namun jika dimaksudkan untuk mengalahkan dan mencari kedudukan di tengah manusia itu justru jadi sumber akhlaq yang madzmumah menurut Ibnu Qudamah.
Mengapa demikian? Sebab biasanya pelakunya tak selamat dari Kibr (kesombongan) karena ihtiqâr (meremehkan) pihak lawan. Belum lagi 'Ujub muncul. Mungkin tak selamat juga dari Riya, karena kebanyakannya bermaksud agar manusia tahu bahwa ia pemenangnya. Biasanya pula seseorang sibuk mencari bahan debat, menghabiskan umurnya untuk bagaimana caranya "memukul" lawan hingga keok. Tak cukup sibuk mencari bahan debat, biasanya sampai mencari lafal-lafal aneh dan jarang didengar orang agar terlihat hebat. Allâhul Musta'ân.
Imam Ibnu Qudamah rahimahullâh menyindir dalam kitabnya,
فهو يذهب عمره في العلوم التي تعين على المناظرة بما لا ينفع في الآخرة، كحسن اللفظ، وحفظ النوادر.
"Ia menghabiskan umurnya pada ilmu-ilmu yang bisa membantunya dalam munazharah, dengan apa-apa yang sebenarnya tak bermanfaat untuk akhiratnya, seperti memperbagus lafazh (dibuat-buat) dan menghafalkan istilah-istilah yang aneh dan jarang didengar orang (agar terlihat hebat)." [Mukhtashar Minhâjil Qâshidîn, hal.24]
Nasehat untuk saya pribadi dan semuanya, agar tetap terus menjaga niat yang ikhlâs, termasuk dalam diskusi...
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
Mengapa demikian? Sebab biasanya pelakunya tak selamat dari Kibr (kesombongan) karena ihtiqâr (meremehkan) pihak lawan. Belum lagi 'Ujub muncul. Mungkin tak selamat juga dari Riya, karena kebanyakannya bermaksud agar manusia tahu bahwa ia pemenangnya. Biasanya pula seseorang sibuk mencari bahan debat, menghabiskan umurnya untuk bagaimana caranya "memukul" lawan hingga keok. Tak cukup sibuk mencari bahan debat, biasanya sampai mencari lafal-lafal aneh dan jarang didengar orang agar terlihat hebat. Allâhul Musta'ân.
Imam Ibnu Qudamah rahimahullâh menyindir dalam kitabnya,
فهو يذهب عمره في العلوم التي تعين على المناظرة بما لا ينفع في الآخرة، كحسن اللفظ، وحفظ النوادر.
"Ia menghabiskan umurnya pada ilmu-ilmu yang bisa membantunya dalam munazharah, dengan apa-apa yang sebenarnya tak bermanfaat untuk akhiratnya, seperti memperbagus lafazh (dibuat-buat) dan menghafalkan istilah-istilah yang aneh dan jarang didengar orang (agar terlihat hebat)." [Mukhtashar Minhâjil Qâshidîn, hal.24]
Nasehat untuk saya pribadi dan semuanya, agar tetap terus menjaga niat yang ikhlâs, termasuk dalam diskusi...
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.
Diantara Sunnah Mahjûrah [yang ditinggalkan] kebanyakan kita adalah menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya [Baynal 'Isyâ-ain] dengan shalat, padahal itu juga TERMASUK QIYAMULLAIL.
Allah Jalla wa 'Alâ berfirman,
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ ... (16)
"Lambung-lambung mereka terjauh dari tempat tidur..." [As Sajdah: 16]
Dari Anas, 'Ikrimah, Muhammad bin Al Munkadir, Abu Hâzim, dan Qatadah rahimahumullah,
هو الصلاة بين العشاءين
"Maksudnya adalah SHALAT antara 'Isyâ-ain [Maghrib dan Isya]." [Tafsîr Ibnu Katsîr]
Dan dari Anas bin Malik radhiyallâhu 'anhu,
هو انتظار صلاة العتمة
"Maksudnya shalat dalam rangka MENUNGGU SHALAT 'ATAMAH [Isya]." [Tafsir Ibnu Katsîr, diriwayatkan Ibnu Jarîr ath-Thabariy dengan Isnâd yang Jayyid]
Al Ba'liy rahimahullâh mengatakan,
وإحياء ما بين العشائين وهو من قيام الليل...
"Dan [disunnahkan] menghidupkan antara Maghrib dan 'Isya, ia termasuk QIYÂMULLAIL juga." [Kasyful Mukhaddarât, hal 158]
Maka sebenarnya tak ada alasan bagi anda meninggalkan Qiyâmullail sama sekali, sebab masih ada alternatif lain yang lebih ringan untuk dilakukan untuk kaum yang selalu kesiangan akhir malamnya, yakni dengan mengisi antara maghrib dan isya dan beberapa raka'at witir sebelum tidurnya...
✒️ Abu Hâzim Mochamad Teguh Azhar, MA.
Allah Jalla wa 'Alâ berfirman,
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ ... (16)
"Lambung-lambung mereka terjauh dari tempat tidur..." [As Sajdah: 16]
Dari Anas, 'Ikrimah, Muhammad bin Al Munkadir, Abu Hâzim, dan Qatadah rahimahumullah,
هو الصلاة بين العشاءين
"Maksudnya adalah SHALAT antara 'Isyâ-ain [Maghrib dan Isya]." [Tafsîr Ibnu Katsîr]
Dan dari Anas bin Malik radhiyallâhu 'anhu,
هو انتظار صلاة العتمة
"Maksudnya shalat dalam rangka MENUNGGU SHALAT 'ATAMAH [Isya]." [Tafsir Ibnu Katsîr, diriwayatkan Ibnu Jarîr ath-Thabariy dengan Isnâd yang Jayyid]
Al Ba'liy rahimahullâh mengatakan,
وإحياء ما بين العشائين وهو من قيام الليل...
"Dan [disunnahkan] menghidupkan antara Maghrib dan 'Isya, ia termasuk QIYÂMULLAIL juga." [Kasyful Mukhaddarât, hal 158]
Maka sebenarnya tak ada alasan bagi anda meninggalkan Qiyâmullail sama sekali, sebab masih ada alternatif lain yang lebih ringan untuk dilakukan untuk kaum yang selalu kesiangan akhir malamnya, yakni dengan mengisi antara maghrib dan isya dan beberapa raka'at witir sebelum tidurnya...
✒️ Abu Hâzim Mochamad Teguh Azhar, MA.
Surah Al Kahf. Biasa juga disebut Ahlul Kahfi dan Ahshâbul Kahfi. Asal penamaan karena para pemuda yang tengah diuji keteguhan Imannya itu menyelamatkan diri ke dalam gua.
Awal akhirnya selaras. Ia diawali dengan penyebutan Al Quran (ayat 1), kemudian diakhir dengan ayat berkenaan tentang Al Quran (ayat 109). Karena ketika ia menceritakan tentang ujian-ujian dalam agama, itu isyarat bahwa Al Quran lah pegangan dan sebab terlindungnya seseorang dari segala fitnah tersebut..
Jika kita perhatikan dalam surat ini, maka akan kita dapati beberapa kelas dalam dakwah:
– Para pemuda yang mendakwahi rajanya
– Teman yang mendakwahi temannya
– Guru yang mendakwahi muridnya
– Raja yang mendakwahi rakyatnya
Di dalamnya juga; ketika Allah 'Azza wa Jalla tak menyebutkan nama-nama dari pemuda tersebut, nama Allah mengabadikan amalnya. Sebab nilai manusia itu bukan di nama, bentuk, dan nasabnya, melainkan pada amalannya.
Diantara faedah di dalamnya juga adalah ayat berikut,
ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا.
"Berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu". Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya." [Al Kahfi: 96-97]
Berkata Imam Al Qurthubiy rahimahullâh,
في هذه الآية دليل على اتخاذ السجون ، وحبس أهل الفساد فيها ، ومنعهم من التصرف لما يريدونه ، ولا يتركون وما هم عليه ، بل يوجعون ضربا ويحبسون أو يكفلون ويطلقون كما فعل عمر رضي الله عنه.
"Pada ayat ini terdapat DALIL akan bolehnya membuat penjara-penjara, untuk menahan para penjahat di dalamnya, serta melarang mereka melakukan agenda semau mereka! Dan mereka tidak dibiarkan begitu saja, melainkan mereka dicambuk/dipukul, ditahan, dijamin, atau dibebaskan sebagaimana dilakukan oleh 'Umar radhiyallahu 'anhu".
Semoga bermanfaat
2 Ramadhan 1446 H, menjelang ifthar...
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA. C.ITQ.
=======================
Marâji':
1. Awwal Marrah Atadabbar Al Quran
2. Tafsîr Al Qurthubiy
======================
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Saluran WA: https://whatsapp.com/channel/0029Vafy3pyFcovxfyue6r1P
Awal akhirnya selaras. Ia diawali dengan penyebutan Al Quran (ayat 1), kemudian diakhir dengan ayat berkenaan tentang Al Quran (ayat 109). Karena ketika ia menceritakan tentang ujian-ujian dalam agama, itu isyarat bahwa Al Quran lah pegangan dan sebab terlindungnya seseorang dari segala fitnah tersebut..
Jika kita perhatikan dalam surat ini, maka akan kita dapati beberapa kelas dalam dakwah:
– Para pemuda yang mendakwahi rajanya
– Teman yang mendakwahi temannya
– Guru yang mendakwahi muridnya
– Raja yang mendakwahi rakyatnya
Di dalamnya juga; ketika Allah 'Azza wa Jalla tak menyebutkan nama-nama dari pemuda tersebut, nama Allah mengabadikan amalnya. Sebab nilai manusia itu bukan di nama, bentuk, dan nasabnya, melainkan pada amalannya.
Diantara faedah di dalamnya juga adalah ayat berikut,
ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا.
"Berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu". Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya." [Al Kahfi: 96-97]
Berkata Imam Al Qurthubiy rahimahullâh,
في هذه الآية دليل على اتخاذ السجون ، وحبس أهل الفساد فيها ، ومنعهم من التصرف لما يريدونه ، ولا يتركون وما هم عليه ، بل يوجعون ضربا ويحبسون أو يكفلون ويطلقون كما فعل عمر رضي الله عنه.
"Pada ayat ini terdapat DALIL akan bolehnya membuat penjara-penjara, untuk menahan para penjahat di dalamnya, serta melarang mereka melakukan agenda semau mereka! Dan mereka tidak dibiarkan begitu saja, melainkan mereka dicambuk/dipukul, ditahan, dijamin, atau dibebaskan sebagaimana dilakukan oleh 'Umar radhiyallahu 'anhu".
Semoga bermanfaat
2 Ramadhan 1446 H, menjelang ifthar...
✒️ Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA. C.ITQ.
=======================
Marâji':
1. Awwal Marrah Atadabbar Al Quran
2. Tafsîr Al Qurthubiy
======================
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Saluran WA: https://whatsapp.com/channel/0029Vafy3pyFcovxfyue6r1P
Diantara Kebiasaan Salaf...
https://www.instagram.com/share/reel/BAIkKPrt_u
https://www.facebook.com/share/r/15yN1qHwZe/
Semoga bermanfaat...
https://www.instagram.com/share/reel/BAIkKPrt_u
https://www.facebook.com/share/r/15yN1qHwZe/
Semoga bermanfaat...
DIANTARA YANG DIAJARKAN PARA SALAF...
https://www.instagram.com/share/reel/BAIQwEbxXi
https://www.facebook.com/share/r/1Xe4SrpTzZ/
Jangan lupa cek Captionnya agar mendapatkan faedah...
https://www.instagram.com/share/reel/BAIQwEbxXi
https://www.facebook.com/share/r/1Xe4SrpTzZ/
Jangan lupa cek Captionnya agar mendapatkan faedah...
DIANTARA ADAB YANG DIAJARKAN PARA SALAF...
https://www.facebook.com/share/r/1Dq2Vrh7vU/
https://www.instagram.com/share/reel/BAO94Cs4vL
Semoga bermanfaat...
Boleh dishare kembali...
https://www.facebook.com/share/r/1Dq2Vrh7vU/
https://www.instagram.com/share/reel/BAO94Cs4vL
Semoga bermanfaat...
Boleh dishare kembali...
JADILAH SEPERTI PASIEN TERHADAP DOKTER
https://www.instagram.com/share/reel/_lklhEp9y
https://www.facebook.com/share/r/18k3L1KS2Z/
Semoga bermanfaat...
_Jangan lupa Follow-Like-Share untuk kemanfaatan yang tersebar_
https://www.instagram.com/share/reel/_lklhEp9y
https://www.facebook.com/share/r/18k3L1KS2Z/
Semoga bermanfaat...
_Jangan lupa Follow-Like-Share untuk kemanfaatan yang tersebar_