ملتقى أهل الحديث أندونيسيا
1.85K subscribers
274 photos
21 videos
145 files
1.2K links
Saluran Faidah dari Al Multaqo Ahli Hadits Indonesia - Ta'zhiim As Sunnah Riau asuhan Al Ustadz Abul Mundzir Dzul Akmal Lc. Hafidzahullah

YouTube:
https://youtube.com/@tasetv9639?si=iyDTYartMsX78JBa
Download Telegram
Live stream finished (50 minutes)
Forwarded from TAS Media Da'wah
*Lailatul Qadr*
🎙️Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan -hafizhahullah- berkata :
Allah ta’ala berfirman :
إنا أنزلناه في ليلة مباركة إنا كنا منذرين * فيها يفرق كل أمر حكيم :الدخان ٣-٤
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. * Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Surat Ad-Dukhan Ayat 3-4

Dan firman Allah ta’ala :
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr : 1-5)

Dan lailatul qadr ada pada bulan Ramadhan yang penuh berkah, sebagaimana firman Allah ta’ala :
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان} [البقرة ١٨٥
Yang artinya : Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan furqaan / pembeda (antara yang hak dan yang batil) (Al-Baaqarah : 185)

Dan diharapkan kejadian tersebut di 10 terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
“Carilah oleh kalian (keutamaan) lailatul qadr di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan” mutafaqun ‘alaihi

Maka sudah sepantasnya untuk bersungguh-sungguh mencari malam (lailatul qadr) ini di setiap malam 10 terakhir bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya : Barang siapa yang menegakkan sholat di malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah berlalu.

قال الله تعالى: {إنا أنزلناه في ليلة مباركة إنا كنا منذرين * فيها يفرق كل أمر حكيم} [الدخان ٣، ٤] ،
وقال تعالى {إنا أنزلناه في ليلة القدر * وما أدراك ما ليلة القدر * ليلة القدر خير من ألف شهر * تنزل الملائكة والروح فيها بإذن ربهم من كل أمر * سلام هي حتى مطلع الفجر} [القدر ١ـ٥] .
وهي في شهر رمضان المبارك لقوله تعالى: {شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان} [البقرة ١٨٥]
وترجى في العشر الأواخر منه لقول النبي صلى الله عليه وسلم: "تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان" متفق عليه
فينبغي الاجتهاد في كل ليالي العشر طلبا لهذه الليلة، فقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: "من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غُفر له ما تقدم من ذنبه"

إتحاف أهل الإيمان بدروس شهر رمضان
الشيخ صالح بن فوزان الفوزان
✍🏻Penerjemah : Abu Iqbal غفر الله له
Ma’had Ta’zhim As-Sunnah
Forwarded from TAS Media Da'wah
*Mencari Lailatul Qadar*

Lailatul Qadar adalah malam yang paling afdhal dan Allah menurunkan Al-Qur'an pada malam tersebut. Allah Subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan dan malam tersebut adalah malam yang penuh berkah.

Dan Rasulullah ﷺ juga telah mengabarkan bahwa malam yang mulia tersebut berada di sepuluh terakhir bulan Ramadhan dan bahwa dominannya ada pada malam-malam ganjilnya, Beliau ﷺ bersabda :

التمسوها في العشر الأواخر من رمضان، التمسوها في كل وتر
Yang artinya : Carilah malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, dan carilah pada setiap malam-malam ganjilnya. (HR Bukhari : 1986)


Imam Ibnu Baaz rahimahullah berkata :
Dahulu para sahabat Nabi ﷺ dan para salaf setelah mereka sangat memuliakan sepuluh malam terakhir ini dan bersungguh-sungguh untuk mengerjakan berbagai macam bentuk amalan kebaikan.

Maka hendaklah bagi kaum muslimin di mana pun dia berada untuk senantiasa meneladani Nabi Muhammad ﷺ, dan para sahabatnya yang mulia, dan meneladani salaf ummat ini.

Dengan menghidupkan malam-malam tersebut dengan shalat, membaca Al-Qur'an dan berbagai macam zikir dan ibadah, dengan dilandasi keimanan dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga memperoleh kemenangan dengan pengampunan dosa, penghapusan kesalahan dan dosa, dan terbebas dari neraka, sebagai karunia dari-Nya Subhanahu wa Ta’ala, nikmat dan kemurahan dari-Nya. –selesai perkataan beliau rahimahullah-

Maka kita memohon kepada Allah taufik untuk kita dan seluruh kaum Muslimin dan hidayah pada malam-malam yang mulia tersebut dan malam-malam selainnya supaya bisa mengerjakan apa yang Allah sukai dan ridhai, dan memohon untuk melindungi kita semua dari kejahatan diri kita sendiri dan keburukan amalan kita.

✍🏻Penulis : Abu Iqbal غفر الله له
Ma’had Ta’zhim As-Sunnah
Forwarded from TAS Media Da'wah
🔶Ringkasan sebagian hukum-hukum terkait Zakat Fitri (bag. 2)
*Apakah boleh mengeluarkan / membayar zakat dengan uang?*
Jawabanya : *Tidak boleh*, karena hal tersebut menyelisihi nash / dalil, dan hal tersebut termasuk perkara baru yang diada-adakan.

Apabila ada yang mengatakan : uang lebih bermanfaat bagi fakir miskin.
Maka jawabanya adalah : Masalah tersebut merupakan perkara ibadah dan bukan dengan hawa nafsu. Ketika Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan jenis tertentu dalam jumlah / takaran tertentu, maka beliau menunjukkan akan hal tersebut.

Dan dahulu dirham, emas dan perak telah ada pada zaman Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, namun demikian kita tidak mengetahui ada satu orang dari sahabat yang mengeluarkan zakat dengan dirham.

Inilah pendapat mayoritas ulama fuqoha’ : termasuk Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, mereka mengatakan : “Tidak mencukupi / diperbolehkan membayarnya (zakat fitri) dengan mata uang.

Salah satu hal indah yang menunjukkan tidak bolehnya membayar (zakat fitri) dengan mata uang adalah :
bahwasannya dalam pembatasan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam kadar / takarannya menunjukkan akan hal tersebut. Tatkala beliau menetapkan (satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum), maka telah terikat bahwa (ukuran / kadar) pembayaran zakat tersebut dengan sha’.

Dan kita tahu bahwa satu sha’ kurma tidak sama dengan satu sha’ gandum ditinjau dari segi harga, maka dengan isyarat dari sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam tersebut menunjukkan bahwa tidak disyariatkan membayar zakat dalam bentuk uang, tetapi dengan satu sha' bahan makanan.


🔶 هل يجوز إخراج زكاة الفطر نقودا؟
لا يجوز ذلك؛ لأن فيه مخالفةً للنص، فهو من المحدثات.
فإن قيل: النقود أنفع للفقير:
فيقال: إن القضية تعبديةٌ وليست بالأهواء، فالنبي ﷺ لما فرض جنسًا معينًا بمقدار معين دل على ذلك.
_ وقد كانت الدراهم والذهب والفضة موجودةً في زمن النبي ﷺ، ومع ذلك لم نعلم أن أحدًا من الصحابة أخرجها دراهما.
* وهذا قول جمهور الفقهاء من مالك والشافعي وأحمد يقولون: أنه لا يجزئه إخراجها ثمنًا.
[] ومن جميل ما يُستدل به على عدم جواز إخراجها نقدًا: أن في تحديد النبي ﷺ المقادير دليلٌ على ذلك، حيث فرضها: (صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ) فعلَّق الإخراج بالصاع، ونحن نعلم أن الصَّاع من التمر لا يُساوي الصَّاع من الشعير من حيث الثمن فدلَّ بهذه الإشارة من كلام النبي ﷺ على أنها لا تُشرع نقدًا، وأن العبرة بالصَّاع من الطعام.
✍🏻Penerjemah : Abu Iqbal غفر الله له
Ma’had Ta’zhim As-Sunnah
Forwarded from TAS Media Da'wah
💫 *Hukum Mengeluarkan Zakat Fithri Dengan Uang Tidak Sah*

🎤 Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma menceritakan:

فرض رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ

*"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fithri sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum."*
[HR. Bukhari no.1503 dan Muslim no.984]

Sementara dalam hadits yang berasal dari Abu Sa’id Al-Khudri disebutkan:

كُنَّا نُعْطِيهَا فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ

_“Dahulu di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kami menunaikan zakat fitri berupa 1 sho’ bahan makanan, 1 sho’ kurma, 1 sho’ gandum atau 1 sho’ kismis.”_
[HR. Bukhari no. 1437 dan Muslim no. 985]

Dalam riwayat lain -masih dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ’anhu- disebutkan:

أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ

_"Atau satu sha’ dari keju“._
[HR. Muslim no.985]

Dari hadits-hadits di atas dapat diketahui bahwa, zakat fithri itu berupa makanan pokok, terutama makanan pokok yang masyhur di daerahnya, baik berupa gandum, kurma, kismis, keju atau *dinegeri kita beras dan lain-lain yang termasuk bahan makanan pokok.*

Mayoritas Ulama menyatakan bahwa zakat fithri mestinya berupa makanan pokok, terutama makanan pokok penduduk di wilayahnya. *Bahkan mayoritas Ulama melarang membayar zakat fithri dengan mata uang, walau itu senilai dengan harga makanan pokok.*

🎤 *Imam Malik rahimahullah berkata: "Tidak sah* seseorang mengeluarkan zakat fithri dengan menggunakan salah satu mata uang. Bukan demikian perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam". (Al Mudawanah Al Kubra 2/285)

🎤 *Imam Ahmad rahimahullah berkata:* "Saya khawatir itu tidak mencukupi (tidah sah), karena menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". (Masail Al-Imam Ahmad Riwayah Abi Dawud:123)

🎤 *Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:*
*"Bahwa mengeluarkan zakat fitri dengan uang tidaklah mencukupi (tidak sah)".*
(Al-Fiqh Al-Manhaji ‘ala Madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan: ?"Segenap (mayoritas) ahli fiqih tidak membolehkan pembayaran zakat fithri dengan mata uang pengganti, selain Abu Hanifah rahimahullah". (Syarah Shahih Muslim 7:61-62)

Kata Ibnu Qudamah rahimahullah: "Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan shadaqah (zakat fithri) dalam berbagai jenis makanan (pokok), maka barangsiapa menggantinya dengan mata uang, berarti ia telah meninggalkan dari sesuatu yang diwajibkan (oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)". (Al-Mughni 3:87)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: "Tidak boleh mengeluarkan dalam bentuk uang yang senilai zakat fitrah menurut pendapat kebanyakan Ulama, karena menyelisihi apa yang ditetapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya radhiallahu 'anhum". (Al-Fatawa 14/32)

Syaikh Al 'Utsaimin rahimahullah berkata: *"Mengeluarkan dalam bentuk uang itu tidak sah,* karena zakat itu diwajibkan dalam bentuk makanan". (Al-Fatawa 18/265)
Forwarded from TAS Media Da'wah
💫 *KAPAN SAJA WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT FITHR?*

🎤 *Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah menjawab :*

"Dikeluarkan pada tanggal *28, 29, 30 Ramadhan,*

serta pada *malam 'Id* dan
*pagi Hari 'Id SEBELUM shalat 'Id.*

📋 (Majmu Fatawa 14/32 - 33)

📌 1️⃣ *PEMBAYARAN BOLEH LANGSUNG KE YANG BERHAK MENERIMA, (YAKNI : Fakir dan Miskin)*
2️⃣ _Pembayaran bisa melalui panitia zakat yang Amanah_

Baarakallohufiikum
Forwarded from TAS Media Da'wah
Memperbanyak Shalawat Di Hari Jumat

Diantara Amalan di hari jum’at yang mungkin banyak dilalaikan oleh kaum muslimin atau mungkin belum diketahui adalah shalawat kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya Janganlah kita sampai melalaikan amalan ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

_*“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”*_

(HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)
Forwarded from TAS Media Da'wah
BAHAYA MENDENGAR SYUBHAT DAN KESESATAN

📖 *Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:*

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖٓ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًاۙ

_"Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) *bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sampai mereka membicaraan yang lain. Karena (kalau kamu tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka.* Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,"_
QS. An-Nisa'[4]:140

✍🏼 *Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmi rahimahullah berkata,*

إن نفوس بني آدم مهيئة لقبول الباطل والحق والخير والشر، ولذلك فإن العبد ينبغي له أن يتحامى سماع الشر حتى لا يؤثر على قلبه.

*"Sesungguhnya, jiwa anak keturunan Adam siap untuk menerima kebatilan dan kebenaran serta kebaikan dan keburukan.*
👉🏻 Oleh karena itulah, seorang hamba harus menjaga diri agar tidak mendengarkan keburukan sehingga tidak mempengaruhi hatinya."

📚 Asy-Syarh al-Mujaz al-Mumahhad, hlm. 89
Forwarded from TAS Media Da'wah
🎙️Syaikhuna Al-Walid Abu Yasir Ruzeiq hafizhahullah berkata :

Umat ini akan senantiasa berada dalam kebaikan selama di tengah-tengah mereka ada orang orang yang memberikan nasehat, orang orang yang mengajarkan (ilmu agama) dan orang orang yang mengajak kepada kitabullah dan sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dan menyeru pada perkara yang para salaf umat ini berada di atasnya.
🎙️-شيخنا رزيق بن حامد القرشي -حفظه الله - قال :
فلا تزال الأمة في خير ما وجِد فيها الناصحون المعلمون الداعون إلى كتاب الله وسنة النبي -صَلَّى اَللّـَهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ- وما كان عليه سلف هذه الأمة
✍🏻Penerjemah : Abu Iqbal غفر الله له
Dauroh Imam Asy-Syafi’I - Ma’had Ta’zhim As-Sunnah