Felix Siauw Official
33.6K subscribers
2.07K photos
378 videos
5 files
1.01K links
penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam, berbagi inspirasi
Download Telegram
Kita bahas ini yuk, tapi dengan angle yang agak laen 🙂🙂🙂

https://youtu.be/uoYDiktvUfc?feature=shared
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Gaiss jarang kan saya rekomendasikan rendang? Ini serius autentik banget karena yang masak orang awak, uda Ridho YukNgaji

Ummualila cocok juga rasanya, makanya ini repeat order ketiga

Pokoknya kenikmatannya sampai membuat nggak bisa berkata-kata

Cuss lah, mau makan enak tapi ga mau susah, kesini aja pesennya

https://tokopedia.link/jwhERY7WiIb
Logis + Kritis = Islam

Video ini dibuat sebagai tanggapan atas permintaan netizen untuk menyikapi video yang dibuat oleh @theindahgshow berjudul "Lack of Critical Thinking Skills in Indonesian Society Ft. Cinta Laura Kiehl | The Indah G Show"

Buat temen-temen, video dibuat sebagai bagian dari membentuk pola pikir kritis yang sehat di tengah masyarakat Indonesia, membudayakan budaya baik berdiskusi, agree to disagree, respect in diversity, bukan untuk sesuatu yang kontraproduktif

Semoga jadi kebaikan dan memberi pedoman dalam membentuk masyarakat yang berpikir kritis di Indonesia 🙂🙂🙂

https://youtu.be/aTWgYNzs4v0?feature=shared
Saya Kecewa Dengan Serangan Iran

Ada 3 poin yang ingin saya sampaikan disini
1. Tentang ketidakadilan yang akan menginspirasi ketidakadlilan yang lain
2. Pembelaan terhadap Palestina tidak hanya dibatasi oleh agama
3. Hal ideal yang seharusnya ada pada kaum Muslimin

Semoga manfaat dan ada kebaikan di dalamnya

https://youtu.be/hURXy4TGjG8
Syarat Yang Sama!

oleh : KH. Budi Ashari, Lc


Setelah 191 hari perang Gaza, Hamas mengajukan jawaban atas upaya perjanjian damai. Berikut syarat-syarat yang diberikan oleh Hamas:
https://youtu.be/-nF5Q5jabuQ?si=y_mVtR6tr7eaey9p
https://www.aljazeera.net/news/2024/4/14/مصادر-للجزيرة-تكشف-تفاصيل-رد-حركة-حماس

1. Hamas berkomitmen dalam ruang lingkup syarat yang diusulkan untuk menghentikan perang dalam 3 fase, di mana setiap fasenya selama 42 hari.
2. Hamas memberikan syarat agar pasukan Israel menarik mundur pasukannya ke garis perbatasan di semua wilayah di fase awal.
3. Hamas meminta agar para pengungsi bisa kembali ke wilayah utara dan pemberian jaminan kebebasan pergerakan di semua wilayah.
4. Hamas memberikan syarat penghentian perang secara permanen di fase kedua sebelum pelaksanaan tukar tawanan.
5. Hamas meminta pelepasan 50 tahanan dari Palestina dengan tukaran satu orang tawanan dari tentara Israel. Di antara 50 orang itu 30 orang adalah mereka yang mendapatkan vonis hukuman seumur hidup.
6. Hamas mengajukan tukaran tawanan setiap satu orang sipil Israel dengan 30 orang tahanan dari Palestina.
7. Hamas meminta pembatalan hukuman yang telah ditetapkan bagi tahanan Palestina setelah tanggal 7 Oktober
8. Hamas meminta fase ketiga mencakup komitmen untuk penghentian pengepungan dan memulai pembangunan kembali Gaza.

Jawaban ini telah diserahkan kepada negara-negara penengah pada hari Sabtu sore 13 April setelah sebelumnya negara-negara penengah mengajukan surat permohonan kepada Hamas pada Hari Senin sebelumnya.
Dan sesungguhnya Hamas telah menjawab permohonan damai itu di tanggal 14 Maret yang lalu. Walau tidak ada yang baru, tapi setelah musyawarah, Hamas memutuskan untuk mengirimkan kembali jawaban mereka Sabtu sore (13 April).
Jawaban ini tidak sesuai dengan permintaan Israel, sebagaimana yang disampaikan oleh Mossad dan Kantor Netanyahu.

Pemenang tidak mungkin mengemis dan yang kalah tidak mungkin bertahan dengan syaratnya.
Paham...?
Aksi Konkrit Buat Palestina

Konkrit itu kontekstual. Bagi penyerang, maka aksi konkritnya akan dinilai dari gol yang dihasilkan dalam pertandingan sepakbola, berbeda lagi dengan kiper yang akan dihitung lewat cleansheet atau saves yang dia lakukan. Beda dengan pemain tengah, maka aksi konkritnya lewat creating chances dan banyaknya distribusi bola, sedangkan pemaib belakang lewat tackle dan intercept-nya

Sama seperti perjuangan pembebasan Baitul Maqdis, posisi kita berbeda-beda, maka aksi konkritnya pun mengikuti posisi itu. Prof. Abdul Fatah El-Awaisi menyampaikan bahwa Indonesia termasuk dalam lingkar terluar dari teori lingkar-lingkar keberkahan, yang artinya kita termasuk lingkar "supply & support"

Artinya aksi konkrit kita, yang paling kontributif bagi Palestina adalah belajar, mengilmui dan memahami kondisi Baitul Maqdis. Menyalakan semangat persatuan, kesadaran bahwa Muslim adalah satu ummat. Bahwa persatuan Islam adalah satu-satunya solusi

Maka fokus pada target, karena musuh kita juga fokus untuk menghancurkan persatuan dan ukhuwah para pejuang pembebas Masjidil Aqsha. Jangan sampai teman jadi lawan, sebab kita tak paham mana teman mana lawan

Saling bertoleransi dengan pendapat, ukhuwah yang utama, bisa jadi kita tak sependapat dalam banyak hal, tapi kecintaan kita pada Baitul Maqdis adalah ikatan bagian dari aqidah kita, yang membuat kita saling menyayangi

Fokus kepada pembebasan Palestina, jaga modal utama kita yaitu ukhuwah dan persatuan. Karena inilah yang bisa jadi membuat Allah ridha pada kita, dan memilih kita termasuk bagian dari pembebas Masjidil Aqsha

Video lengkap: https://youtu.be/Oow_v4RrM8g
Kopi Zionis Di Depan Kabah

1. Boikot itu bukan solusi, tapi kewarasan diri. Tidak perlu Muslim, cukup punya hati. Anehnya, mereka yang tak paham halal haram sangat keras boikot, kita yang Muslim malah bimbang hati

Boikot itu sesuai kemampuan pribadi, hingga tak perlu orang lain kita hakimi. Orang yang sudah lebih pro pastinya akan membantu mereka yang mungkin baru mempelajari. Boikot itu sesuai keadaan, kemampuan, situasi dan kondisi. Semaksimal diri

2. Cinta itu menuntut kecenderungan, keberpihakan dan pembuktian. Tiap yang mencintai pasti ingin menunjukkan. Apalagi dalam masa pembantaian dan pembunuhan massal yang ditunjukkan Zio* Isr* , diam dan tak berpihak itu bagian pembiaran terhadap kejahatan

Mencintai Baitul Maqdis akan membuat kita terus bersemangat membicarakan, membahas, membela, termasuk pemboikotan. Mencintai Palestina juga akan menahan jemari kita dari postingan yang tak manfaat, karena cinta itu berarti memikirkan, dan pikiran itu mewujud pada amalan

Mencintai saudara-saudara kita di Gaza berarti melakukan, berusaha, yang terbaik yang kita mampu, meskipun masih kurang dan mungkin jauh dari sempurna, ini soal rasa bukan soal bisa tak bisa

3. Andaipun kita tak mampu memboikot semua, atau tak mau memboikot, maka janganlah kita justru mempromosikan, menyiarkan, seolah kita proud dan bangga dengan produk yang nyata-nyata bangga dengan dukungannya dalam genosida di Palestina

Itulah respek, kita menghargai perasaan orang lain, hingga tak berbuat semaunya, apalagi kita pejabat yang selalu diperhatikan publik

Masalahnya bukan halal-haram, bukan pula pilih-pilih dalam boikot. Masalahnya adalah pada keberpihakan, kebijaksanaan

Bila kengerian yang dipertontonkan tak bisa menahan jemari kita untuk memposting hal-hal kontraproduktif, dan tak bisa menggerakkan kita untuk mengumumkan dukungan terbaik terhadap saudara kita di Palestina dengan cara apapun yang paling maksimal

Apalagi yang bisa?

https://youtu.be/5uC7K-mgSJ0
Para mahasiswa Amerika yang bukan Muslim, hanya berbekal kemanusiaan semata, mati-matian protes ke Israel, semangat dan konsisten meski harus dipukuli dan berdarah

Diam dalam kedzaliman itu dosa. Apalagi ini genosida dan pembantaian massal, kejahatan kemanusiaan. Wajibnya itu speak-up, menyatakan dengan jelas Israel itu penjajah, penjahat. Jantannya ngirim pasukan bantu kaum Muslimin disana

Kalau yang menyuarakan dan protes, meski online malah ditangkapi?

Ini beneran?