🚇BINGKISAN TERUNTUK PARA PENGOBAR FITNAH & ADU DOMBA (02)
[ Tanggapan Asy-Syaikh Abdul Ilah ar-Rifa'i Terhadap Saudaranya, Fadhilatusy Syaikh Doktor Muhammad bin Hadi ]
❱ Asy-Syaikh Abdul Ilah ar-Rifa'i hafizhahullah menulis:
(•) Sebagian orang ada yang bertanya-tanya:
Mengapa Anda tidak menjawab berbagai celaan dari Asy-Syaikh Muhammad bin Hady yang semoga Allah memberi taufik untuk beliau dan melapangkan dada beliau untuk kebaikan?
Maka saya katakan kepada mereka:
❒ Jawaban yang dikuatkan dengan bukti dan dalil telah siap dan ada,
✓ hanya saja saya menunggu apa yang masih beliau pendam dan sampai beliau menyelesaikan majelis-majelis bantahannya,
✓ kemudian akan saya jelaskan hujjah yang saya miliki dan akan saya terangkan hakekat sebenarnya,
[▴] setelah bermusyawarah dengan para guru saya al-Allamah Rabi’ bin Hadi dan al-Allamah Ubaid al-Jabiri, semoga Allah menjaga beliau berdua.
₪-// Perlu diketahui bahwa guru kami asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullah telah meminta Asy-Syaikh Muhammad –semoga Allah memberi taufik beliau kepada hal-hal yang Dia ridhai– agar membawakan bukti-buktinya untuk menghadapi saya dan saudara saya Dr. Arafat al-Muhammadi di rumah Asy-Syaikh Rabi’ pada bulan Sya’ban yang telah lalu, tetapi Asy-Syaikh Muhammad menolaknya.
Semoga Allah memperbaiki keadaan dakwah salafiyyah di semua tempat, dan memberikan taufik kepada semua pihak untuk berbicara yang benar dan bermanfaat.
Walhamdu lillahi rabbil alamin.
(•) يتساءل البعض:
لماذا لا تجيب على طعونات الشيخ محمد بن هادي وفقه الله وشرح صدره للخير؟
فأقول لهم:
❒ الجواب الموثق والمدلل عليه حاضر موجود.
✓ لكن أنتظره حتى يفرغ ما في كنانته، وينهي حلقاته،
✓ ثم أبين ما عندي، وأوضح الحقائق،
[▴] بعد مشورة أشياخي العلامة ربيع بن هادي والعلامة عبيد الجابري حفظهما الله.
₪-// علماً أن شيخنا ربيع بن هادي حفظه الله قد طلب من الشيخ محمد وفقه الله لمرضاته، أن يأتي بأدلته لمواجهتي أنا وأخي د. عرفات المحمدي، في بيت الشيخ ربيع في شهر شعبان الماضي. لكن الشيخ محمد رفض ذلك!
أصلح الله حال الدعوة السلفية في كل مكان ووفق الجميع للقول السديد النافع.
والحمد لله رب العالمين.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/bingkisan-teruntuk-para-pengobar-fitnah_25.html
// Sumber:
@ManhajulHaqCom // Dari: https://twitter.com/alrfaee1433/status/944532085154381824
➥ #Terbaru #tanggapan_terhadap #Fadhilatusy_Syaikh_Doktor #Muhammad_bin_Hadi
[ Tanggapan Asy-Syaikh Abdul Ilah ar-Rifa'i Terhadap Saudaranya, Fadhilatusy Syaikh Doktor Muhammad bin Hadi ]
❱ Asy-Syaikh Abdul Ilah ar-Rifa'i hafizhahullah menulis:
(•) Sebagian orang ada yang bertanya-tanya:
Mengapa Anda tidak menjawab berbagai celaan dari Asy-Syaikh Muhammad bin Hady yang semoga Allah memberi taufik untuk beliau dan melapangkan dada beliau untuk kebaikan?
Maka saya katakan kepada mereka:
❒ Jawaban yang dikuatkan dengan bukti dan dalil telah siap dan ada,
✓ hanya saja saya menunggu apa yang masih beliau pendam dan sampai beliau menyelesaikan majelis-majelis bantahannya,
✓ kemudian akan saya jelaskan hujjah yang saya miliki dan akan saya terangkan hakekat sebenarnya,
[▴] setelah bermusyawarah dengan para guru saya al-Allamah Rabi’ bin Hadi dan al-Allamah Ubaid al-Jabiri, semoga Allah menjaga beliau berdua.
₪-// Perlu diketahui bahwa guru kami asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullah telah meminta Asy-Syaikh Muhammad –semoga Allah memberi taufik beliau kepada hal-hal yang Dia ridhai– agar membawakan bukti-buktinya untuk menghadapi saya dan saudara saya Dr. Arafat al-Muhammadi di rumah Asy-Syaikh Rabi’ pada bulan Sya’ban yang telah lalu, tetapi Asy-Syaikh Muhammad menolaknya.
Semoga Allah memperbaiki keadaan dakwah salafiyyah di semua tempat, dan memberikan taufik kepada semua pihak untuk berbicara yang benar dan bermanfaat.
Walhamdu lillahi rabbil alamin.
(•) يتساءل البعض:
لماذا لا تجيب على طعونات الشيخ محمد بن هادي وفقه الله وشرح صدره للخير؟
فأقول لهم:
❒ الجواب الموثق والمدلل عليه حاضر موجود.
✓ لكن أنتظره حتى يفرغ ما في كنانته، وينهي حلقاته،
✓ ثم أبين ما عندي، وأوضح الحقائق،
[▴] بعد مشورة أشياخي العلامة ربيع بن هادي والعلامة عبيد الجابري حفظهما الله.
₪-// علماً أن شيخنا ربيع بن هادي حفظه الله قد طلب من الشيخ محمد وفقه الله لمرضاته، أن يأتي بأدلته لمواجهتي أنا وأخي د. عرفات المحمدي، في بيت الشيخ ربيع في شهر شعبان الماضي. لكن الشيخ محمد رفض ذلك!
أصلح الله حال الدعوة السلفية في كل مكان ووفق الجميع للقول السديد النافع.
والحمد لله رب العالمين.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/bingkisan-teruntuk-para-pengobar-fitnah_25.html
// Sumber:
@ManhajulHaqCom // Dari: https://twitter.com/alrfaee1433/status/944532085154381824
➥ #Terbaru #tanggapan_terhadap #Fadhilatusy_Syaikh_Doktor #Muhammad_bin_Hadi
🚇BINGKISAN TERUNTUK PARA PENGOBAR FITNAH & ADU DOMBA (02)
Baca selengkapnya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/5135
Baca selengkapnya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/5135
Forwarded from annajiyahdesign
TIDAK NGUCAPIN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU ITU
HEBAT !
#ucapan #natal #tahunbaru #haram
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
HEBAT !
#ucapan #natal #tahunbaru #haram
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
Forwarded from annajiyahdesign
Forwarded from annajiyahdesign
TERLARANGNYA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA NATAL
#ucapan #natal #haram
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
#ucapan #natal #haram
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
Forwarded from Hikmah Salafiyyah
Forwarded from annajiyahdesign
JANGAN IKUT-IKUTAN NGUCAPIN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU
#hariraya #kafir #natal #tahunbaru
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
#hariraya #kafir #natal #tahunbaru
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
Forwarded from annajiyahdesign
SIKAP TOLERANSI BAGI SEORANG MUSLIM
#toleransi #muslim #kafir
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
#toleransi #muslim #kafir
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
🚇SIKAP GHULUW TERHADAP SEORANG ULAMA TERTENTU, FAKTA YANG MENYEDIHKAN
Baca selengkapnya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/5121
Baca selengkapnya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/5121
Forwarded from GALERI TIC
Bahaya dosa dan kemaksiatan | oleh al ustadz muhammad bin umar assewed hafidzahullah | http://bit.ly/Cliptic33
🖌 JOIN GTIC https://t.me/galeriTIC
🖌 JOIN GTIC https://t.me/galeriTIC
Forwarded from GALERI TIC
Bahaya Dosa dan Kemaksiatan
al Ustadz Muhammad bin Umar as Seweedd
🚇Bahaya Dosa & Kemaksiatan
... kecintaannya kpd orang yg beriman akan pudar sedikit demi sedikit sesuai dengan kadar dosanya..
Sehingga jangan heran kalau seseorang bermaksiat, bermaksiat, bermaksiat, mulai enggan bertemu dengan dengan orang-orang beriman, mulai enggan untuk tinggal ditengah-tengah orang beriman
... karena sudah memudar kecintaannya kesukaannya ... ini bahaya Baarakallahu fiikum.
... kecintaannya kpd orang yg beriman akan pudar sedikit demi sedikit sesuai dengan kadar dosanya..
Sehingga jangan heran kalau seseorang bermaksiat, bermaksiat, bermaksiat, mulai enggan bertemu dengan dengan orang-orang beriman, mulai enggan untuk tinggal ditengah-tengah orang beriman
... karena sudah memudar kecintaannya kesukaannya ... ini bahaya Baarakallahu fiikum.
Forwarded from Hikmah Salafiyyah
🌪💥 Banyaknya orang yang mengikutinya bukan berarti ada kebaikan ..
🚫 Jangan jadi pengikut setiap orang yang berteriak, sehingga ia akan condong kepada semua angin berhembus..
MERAYAKAN TAHUN BARU MENIRU KAUM KUFFAR #tasyabbuh #kuffar
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
🚫 Jangan jadi pengikut setiap orang yang berteriak, sehingga ia akan condong kepada semua angin berhembus..
MERAYAKAN TAHUN BARU MENIRU KAUM KUFFAR #tasyabbuh #kuffar
Follow IG | G+| t | telegram
@annajiyahdesign
🚇MENUNGGU DETIK-DETIK PERGANTIAN TAHUN??
Tentu mereka tidak pernah sudi untuk dikatakan bodoh. Tapi lihatlah tingkah kurang kerjaan seperti ini benar-benar nyata di depan mata. Kita bisa menyaksikan kejahilan ini terjadi di mana-mana. Allahul Musta'an.
Padahal coba dinginkan kepala lalu renungkan sekali lagi. Apa manfaat yang bisa didapat dari kesia-siaan ini? Ditunggu ataupun tidak ditunggu, toh tahun tetap akan berganti!
Seharusnya mereka menghitung detik-detik umur yang kian hari kian mengurangi masa hidup. Sementara bekal amatlah jauh untuk dikata cukup. Andai ajal di kala itu datang menjemput, maka itulah di antara su'ul khotimah. Dengan maksiat usia pun ditutup.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Surat Al-Hashr 18]
🚇IKUT-IKUTAN NIUP TEROMPET??
Meniup terompet adalah kebiasaan orang-orang Yahudi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, ketika Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang memikirkan bagaimana cara mengumpulkan manusia untuk shalat. Di antara para Sahabat ada yang menyarankan dengan cara meniup _al-qun’u_ yaitu terompet atau terompet Yahudi. Namun Beliau tidak menyukainya dan bersabda:
ﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮْﺩِ
“Meniup terompet adalah adat orang Yahudi.” [Shahih Sunan Abu Dawud no. 511]
=============
Kasyfu Syubhat:
Sebagian pemuda yang sok ilmiah berdalih dengan Israfil, “Bukankah malaikat Israfil ditugaskan meniup sangkakala? yaitu terompet yang berbentuk tanduk?”
Jawaban pertama:
Jangan coba-coba membenturkan dala'il yang shahih. Jika satu sama lain terdapat kontradiksi secara zhahir maka lihatlah kadar keilmuanmu yang serba kurang dan lemah.
Jawaban kedua:
Perintah dan larangan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam adalah syari'at yang berlaku di kalangan manusia dan jin hingga akhir zaman. Tidak termasuk malaikat, karena mereka memiliki tugas dan perintah yang berbeda. Jangan disamakan antara larangan islam terhadap tasyabbuh dengan tugas para malaikat.
=============
Maka jauhilah acara-acara penyambutan tahun baru, terlebih lagi hari Natal. Walaupun hanya sekadar ikut-ikutan. Walaupun sekadar kumpul dan duduk-duduk di pinggir jalan. Walaupun hanya sekadar meramaikan suasana tahun baru. Semuanya adalah perbuatan tercela dan tidak ada manfaatnya.
Mengikutinya termasuk penyerupaan diri terhadap orang-orang kafir. Bentuk kegiatannya adalah kerusakan dan kemaksiatan. Meridhainya adalah bukti kelemahan iman kepada Allah. Dan mengikutinya adalah wujud tolong-menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Allah Ta'ala berfirman:
ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Surat Al-Ma'idah 2]
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua. Amin.
والله أعلم بالصواب والعلم عند الله.
// Sumber:
AD al-Pasimiy {dari berbagai sumber} - https://goo.gl/8Mnt8i
Tentu mereka tidak pernah sudi untuk dikatakan bodoh. Tapi lihatlah tingkah kurang kerjaan seperti ini benar-benar nyata di depan mata. Kita bisa menyaksikan kejahilan ini terjadi di mana-mana. Allahul Musta'an.
Padahal coba dinginkan kepala lalu renungkan sekali lagi. Apa manfaat yang bisa didapat dari kesia-siaan ini? Ditunggu ataupun tidak ditunggu, toh tahun tetap akan berganti!
Seharusnya mereka menghitung detik-detik umur yang kian hari kian mengurangi masa hidup. Sementara bekal amatlah jauh untuk dikata cukup. Andai ajal di kala itu datang menjemput, maka itulah di antara su'ul khotimah. Dengan maksiat usia pun ditutup.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Surat Al-Hashr 18]
🚇IKUT-IKUTAN NIUP TEROMPET??
Meniup terompet adalah kebiasaan orang-orang Yahudi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, ketika Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang memikirkan bagaimana cara mengumpulkan manusia untuk shalat. Di antara para Sahabat ada yang menyarankan dengan cara meniup _al-qun’u_ yaitu terompet atau terompet Yahudi. Namun Beliau tidak menyukainya dan bersabda:
ﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮْﺩِ
“Meniup terompet adalah adat orang Yahudi.” [Shahih Sunan Abu Dawud no. 511]
=============
Kasyfu Syubhat:
Sebagian pemuda yang sok ilmiah berdalih dengan Israfil, “Bukankah malaikat Israfil ditugaskan meniup sangkakala? yaitu terompet yang berbentuk tanduk?”
Jawaban pertama:
Jangan coba-coba membenturkan dala'il yang shahih. Jika satu sama lain terdapat kontradiksi secara zhahir maka lihatlah kadar keilmuanmu yang serba kurang dan lemah.
Jawaban kedua:
Perintah dan larangan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam adalah syari'at yang berlaku di kalangan manusia dan jin hingga akhir zaman. Tidak termasuk malaikat, karena mereka memiliki tugas dan perintah yang berbeda. Jangan disamakan antara larangan islam terhadap tasyabbuh dengan tugas para malaikat.
=============
Maka jauhilah acara-acara penyambutan tahun baru, terlebih lagi hari Natal. Walaupun hanya sekadar ikut-ikutan. Walaupun sekadar kumpul dan duduk-duduk di pinggir jalan. Walaupun hanya sekadar meramaikan suasana tahun baru. Semuanya adalah perbuatan tercela dan tidak ada manfaatnya.
Mengikutinya termasuk penyerupaan diri terhadap orang-orang kafir. Bentuk kegiatannya adalah kerusakan dan kemaksiatan. Meridhainya adalah bukti kelemahan iman kepada Allah. Dan mengikutinya adalah wujud tolong-menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Allah Ta'ala berfirman:
ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Surat Al-Ma'idah 2]
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua. Amin.
والله أعلم بالصواب والعلم عند الله.
// Sumber:
AD al-Pasimiy {dari berbagai sumber} - https://goo.gl/8Mnt8i
🚇MEMBELI BARANG SAAT DISKON TAHUN BARU
[ Pertanyaan ]
Bolehkah memanfaatkan waktu tahun baru untuk membeli barang yang mendapat potongan harga karena momen tersebut?
Yang saya tanyakan jika barang tersebut didiskon karena tahun baru. Jadi, hari biasa tidak didiskon, sedangkan saat tahun baru didiskon 25%.
[ Jawaban ]
Jika beli barang karena diskon, tidak masalah. Namun, jika karena momen tahun baru, natal, atau ulang tahun sebuah kota; tidak boleh.
Pihak penjual biasa melakukan promo barang pada momen tertentu: musim liburan, tahun baru, natal, hari besar Islam, dan awal pemasaran. Semua terkait dengan penjual.
Pihak pembeli dikaitkan dengan niatnya. Jika beli dengan niat mencari harga murah tanpa mementingkan momen diskon, tidak masalah. Jika membeli karena menyemarakkan momen yang melanggar syar’i, tidak boleh.
🚇MELIHAT PETASAN TAHUN BARU
Apakah kita melihat petasan saat tahun baru berarti kita ikut merayakannya?
[ Jawaban ]
Jika perbuatan tersebut diiringi dengan perasaan suka, ridha, dan dukungan; maka jelas tidak boleh. Namun, jika melihat karena kita lewat atau tampak dari kejauhan tanpa rasa ridha, maka tidak masalah.
📚[Rubrik Tanya Jawab Ringkas Majalah Asy-Syariah edisi 101, Dijawab oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin Hafizahulloh]
// Sumber:
https://goo.gl/4tJ3gh
[ Pertanyaan ]
Bolehkah memanfaatkan waktu tahun baru untuk membeli barang yang mendapat potongan harga karena momen tersebut?
Yang saya tanyakan jika barang tersebut didiskon karena tahun baru. Jadi, hari biasa tidak didiskon, sedangkan saat tahun baru didiskon 25%.
[ Jawaban ]
Jika beli barang karena diskon, tidak masalah. Namun, jika karena momen tahun baru, natal, atau ulang tahun sebuah kota; tidak boleh.
Pihak penjual biasa melakukan promo barang pada momen tertentu: musim liburan, tahun baru, natal, hari besar Islam, dan awal pemasaran. Semua terkait dengan penjual.
Pihak pembeli dikaitkan dengan niatnya. Jika beli dengan niat mencari harga murah tanpa mementingkan momen diskon, tidak masalah. Jika membeli karena menyemarakkan momen yang melanggar syar’i, tidak boleh.
🚇MELIHAT PETASAN TAHUN BARU
Apakah kita melihat petasan saat tahun baru berarti kita ikut merayakannya?
[ Jawaban ]
Jika perbuatan tersebut diiringi dengan perasaan suka, ridha, dan dukungan; maka jelas tidak boleh. Namun, jika melihat karena kita lewat atau tampak dari kejauhan tanpa rasa ridha, maka tidak masalah.
📚[Rubrik Tanya Jawab Ringkas Majalah Asy-Syariah edisi 101, Dijawab oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin Hafizahulloh]
// Sumber:
https://goo.gl/4tJ3gh
🚇 PESTA TAHUN BARU MASEHI
Perayaan malam tahun baru Masehi selalu identik dengan acara-acara seperti berikut:
- Meniup terompet [tasyabbuh]
- Bertukaran hadiah [tasyabbuh]
- Menyalakan kembang api [mubazir]
- Konvoi [kejahilan]
- Menghitung detik-detik tengah malam [kejahilan]
- Menonton layanan malam [haram]
- Berpesta pora di larut malam [kemaksiatan]
- Dan lain-lain
⛔️ Pelanggaran-pelanggaran lainnya:
- Kumpul campur baur pria-wanita [haram]
- Pesta musik, disko, dan menari [haram]
- Pesta miras dan narkoba [dosa besar]
- Perjudian [dosa besar]
- Kegaduhan dan perkelahian [maksiat]
- Membuang-buang waktu [mubadzir]
- Menghabiskan waktu dan tenaga [kejahilan]
- Menghambur-hamburkan uang [mubazir]
- Mengganggu kesehatan fisik [sia-sia]
- Begadang hingga luput dari shalat subuh [dosa besar]
- Tidak mengingkari kemungkaran [dosa]
- Ikut dalam berbagai kemaksiatan [dosa]
- Mengganggu istirahat orang lain [dosa]
- Dan lain-lain
Telah disinggung sebelumnya bahwa tahun baru Masehi sangat erat kaitannya dengan unsur keagamaan Nasrani. Namun walaupun demikian realitanya, tidak sedikit di antara anak-anak muslimin yang terjerembab ke dalam jurang-jurang kejahilan tersebut.
Bandingkan saja. Peringatan tahun baru Hijriyah merupakan kesia-siaan belaka karena hal itu tidak pernah ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para Sahabat. Kendati tahun Hijriyah telah disepakati sebagai kalender resmi kaum muslimin secara absah. Sebab segala bentuk perbuatan yang disandarkan kepada Islam harus memiliki asas dasar dari Alqur'an maupun Sunnah Nabawiyah.
Lalu bagaimana dengan pemeriahan tahun baru Masehi yang bersumber dari kaum Nasrani? Ini merupakan perbuatan 'tasyabbuh', yakni bentuk penyerupaan diri kepada adat kegamaan orang-orang kafir. Dan tasyabbuh telah dilarang oleh Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ تَشَبّهَ بِقَوْم فَهُوَ مِنْهُم.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.” [HR. Bukhori dan yang selainnya]
// Sumber:
AD al-Pasimiy - https://goo.gl/8Mnt8i
Perayaan malam tahun baru Masehi selalu identik dengan acara-acara seperti berikut:
- Meniup terompet [tasyabbuh]
- Bertukaran hadiah [tasyabbuh]
- Menyalakan kembang api [mubazir]
- Konvoi [kejahilan]
- Menghitung detik-detik tengah malam [kejahilan]
- Menonton layanan malam [haram]
- Berpesta pora di larut malam [kemaksiatan]
- Dan lain-lain
⛔️ Pelanggaran-pelanggaran lainnya:
- Kumpul campur baur pria-wanita [haram]
- Pesta musik, disko, dan menari [haram]
- Pesta miras dan narkoba [dosa besar]
- Perjudian [dosa besar]
- Kegaduhan dan perkelahian [maksiat]
- Membuang-buang waktu [mubadzir]
- Menghabiskan waktu dan tenaga [kejahilan]
- Menghambur-hamburkan uang [mubazir]
- Mengganggu kesehatan fisik [sia-sia]
- Begadang hingga luput dari shalat subuh [dosa besar]
- Tidak mengingkari kemungkaran [dosa]
- Ikut dalam berbagai kemaksiatan [dosa]
- Mengganggu istirahat orang lain [dosa]
- Dan lain-lain
Telah disinggung sebelumnya bahwa tahun baru Masehi sangat erat kaitannya dengan unsur keagamaan Nasrani. Namun walaupun demikian realitanya, tidak sedikit di antara anak-anak muslimin yang terjerembab ke dalam jurang-jurang kejahilan tersebut.
Bandingkan saja. Peringatan tahun baru Hijriyah merupakan kesia-siaan belaka karena hal itu tidak pernah ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para Sahabat. Kendati tahun Hijriyah telah disepakati sebagai kalender resmi kaum muslimin secara absah. Sebab segala bentuk perbuatan yang disandarkan kepada Islam harus memiliki asas dasar dari Alqur'an maupun Sunnah Nabawiyah.
Lalu bagaimana dengan pemeriahan tahun baru Masehi yang bersumber dari kaum Nasrani? Ini merupakan perbuatan 'tasyabbuh', yakni bentuk penyerupaan diri kepada adat kegamaan orang-orang kafir. Dan tasyabbuh telah dilarang oleh Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ تَشَبّهَ بِقَوْم فَهُوَ مِنْهُم.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.” [HR. Bukhori dan yang selainnya]
// Sumber:
AD al-Pasimiy - https://goo.gl/8Mnt8i
🚇TEROMPET DAN LONCENG ADALAH SYIAR AGAMA YAHUDI DAN NASHRANI!!
(Hadits Tentang Menyelisihi Kuffar)
عَنْ أَبِي عُمَيْرٍ ابْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمُوْمَةٍ لَهُ مِنَ اْلأَنْصَارِقَالَ: اهْتَمَّ النَّبِيُّ لِلصَّلاَةِ كَيْفَ يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيْلَلَهُ: انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُوْرِ الصَّلاَةِ فَإِذَا رَأَوْهَا أَذَّنَبَعْضُهُمْ بَعْضًا. فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ. قَالَ: فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ،يَعْنِي الشَّبُّوْرَ ) وَفِي رِوَايَةٍ: شَبُّوُرُ الْيَهُوْدِ( فَلَمْيُعْجِبْهُ ذَلِكَ، وَقَالَ: هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُوْدِ. قَالَ: فَذُكِرَلَهُ. النَّاقُوْسُ. فَقَالَ: هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى. فَانْصَرَفَعَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ، وَهُوَ مُهْتَمٌ لِهَمِّ رَسُوْلِاللهِ فَأُرِيَ اْلأَذَانَ فِي مَنَامِهِ
Dari Abu ‘Umair bin Anas dari paman-pamannya dari kalangan Anshar berkata bahwa Nabi [ﷺ] memikirkan tentang shalat, yaitu bagaimana cara mengumpulkan manusia untuk shalat.
Dikatakan kepada beliau, “Kibarkan bendera saat tiba waktu shalat. Jika kaum muslimin melihatnya, maka sebagian menyeru (memberi tahu) kepada yang lain.” Namun beliau tidak menyukai hal itu.
Kemudian Abu ‘Umair berkata, “Lantas disebutkan kepada beliau tentang al-Qun’u yaitu terompet (dalam satu riwayat: terompet Yahudi) dan beliau tetap tidak menyukainya dan bersabda, ‘Terompet itu dari Yahudi’.”
Abu ‘Umair berkata, “Disebutkan kepada beliau tentang lonceng. Maka beliau bersabda, ‘Lonceng itu dari Nasrani’.”
Pulanglah Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi, dan dia adalah orang yang perhatian terhadap apa yang dipikirkan Nabi [ﷺ] maka dia diperlihatkan adzan dalam tidurnya.”
📚[Hadits shahih diriwayatkan dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 511 dan kami sebutkan di dalam kitab itu para imam yang menyatakan shahih]
// Sumber:
@salafybaturaja // Dari: https://goo.gl/V6LZLn
(Hadits Tentang Menyelisihi Kuffar)
عَنْ أَبِي عُمَيْرٍ ابْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمُوْمَةٍ لَهُ مِنَ اْلأَنْصَارِقَالَ: اهْتَمَّ النَّبِيُّ لِلصَّلاَةِ كَيْفَ يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيْلَلَهُ: انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُوْرِ الصَّلاَةِ فَإِذَا رَأَوْهَا أَذَّنَبَعْضُهُمْ بَعْضًا. فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ. قَالَ: فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ،يَعْنِي الشَّبُّوْرَ ) وَفِي رِوَايَةٍ: شَبُّوُرُ الْيَهُوْدِ( فَلَمْيُعْجِبْهُ ذَلِكَ، وَقَالَ: هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُوْدِ. قَالَ: فَذُكِرَلَهُ. النَّاقُوْسُ. فَقَالَ: هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى. فَانْصَرَفَعَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ، وَهُوَ مُهْتَمٌ لِهَمِّ رَسُوْلِاللهِ فَأُرِيَ اْلأَذَانَ فِي مَنَامِهِ
Dari Abu ‘Umair bin Anas dari paman-pamannya dari kalangan Anshar berkata bahwa Nabi [ﷺ] memikirkan tentang shalat, yaitu bagaimana cara mengumpulkan manusia untuk shalat.
Dikatakan kepada beliau, “Kibarkan bendera saat tiba waktu shalat. Jika kaum muslimin melihatnya, maka sebagian menyeru (memberi tahu) kepada yang lain.” Namun beliau tidak menyukai hal itu.
Kemudian Abu ‘Umair berkata, “Lantas disebutkan kepada beliau tentang al-Qun’u yaitu terompet (dalam satu riwayat: terompet Yahudi) dan beliau tetap tidak menyukainya dan bersabda, ‘Terompet itu dari Yahudi’.”
Abu ‘Umair berkata, “Disebutkan kepada beliau tentang lonceng. Maka beliau bersabda, ‘Lonceng itu dari Nasrani’.”
Pulanglah Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi, dan dia adalah orang yang perhatian terhadap apa yang dipikirkan Nabi [ﷺ] maka dia diperlihatkan adzan dalam tidurnya.”
📚[Hadits shahih diriwayatkan dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 511 dan kami sebutkan di dalam kitab itu para imam yang menyatakan shahih]
// Sumber:
@salafybaturaja // Dari: https://goo.gl/V6LZLn
🚇SEBUAH RENUNGAN, PERAYAAN TAHUN BARU
Ditulis: Oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc.
Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?
Perayaan tahun baru ternyata bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah budaya yang sangat kuno, bebarapa umat melakukan. Perayaan itu, diantaranya adalah hari raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah hari pertama dalam setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.
Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah hari raya terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.
Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: “Apa dua hari ini”, mereka menjawab, “Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah”, maka Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.” [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]
Para pensyarah hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan [Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]
Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi penyembah api nasrani penyembah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.
Jadi siapa yang anda ikuti dalam perayaan tahun baru ini?
// Sumber:
@ForumSalafy - https://goo.gl/VkhwvC
Ditulis: Oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc.
Anda ikut merayakan tahun baru, mengikuti siapa?
Perayaan tahun baru ternyata bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah budaya yang sangat kuno, bebarapa umat melakukan. Perayaan itu, diantaranya adalah hari raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah hari pertama dalam setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.
Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah hari raya terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.
Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: “Apa dua hari ini”, mereka menjawab, “Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah”, maka Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.” [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]
Para pensyarah hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan [Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]
Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi penyembah api nasrani penyembah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.
Jadi siapa yang anda ikuti dalam perayaan tahun baru ini?
// Sumber:
@ForumSalafy - https://goo.gl/VkhwvC