🚇KARENA TIDAK PUNYA MODAL YANG UNTUNG, MANHAJ BINGUNG DAN LINGLUNG PUN DIUSUNG
(➊) Perselisihan Musha’fiqah (pengobar fitnah sha’afiqah) dalam Masalah Sampainya Dalil (Bukti) kepada Syaikh Rabi’:
[ 1 ] “Syaikh Rabi’ belum sampai bukti-bukti kepadanya!”
[ 2 ] “Syaikh Rabi telah sampai bukti-bukti kepadanya namun tidak bisa memahaminya!”
[ 3 ] “Sha’afiqah menghalangi sampainya bukti-bukti kepada Syaikh Rabi’!”
[ 4 ] “Syaikh Rabi, bukti-bukti telah sampai kepada beliau akan tetapi beliau mencampakkannya, enggan untuk menelaahnya!”
🔥[▴] { Kokohlah kalian (wahai musha’fiqah) di atas satu pendapat agar kami tahu “mana yang benar” (dari pendapat kalian). Adapun Syaikh Rabi’ hafizhahullahu ta'ala berkata: “Saya telah menelaah bukti-bukti mereka.” }
// •• //
(➋) Perselisihan Pentolan-pentolan Musha’fiqah dalam bantahan terakhir (kepada SMBH) dari Syaikh Rabi’:
[ 1 ] “Tulisan ini bukan milik Syaikh Rabi’!” [Abu Hamzah al-Maghribiy]
[ 2 ] “Mereka membuatnya (tulisan tersebut) muncul dari Syaikh Rabi’!” [Abdullah al-Ahmad]
[ 3 ] “Wallahi! Billahi! Tallahi! (3x sumpah) sungguh tulisan ini bukan milik Syaikh Rabi’!” [ash-Shafaqisiy]
[ 4 ] “Tulisan Syaikh Rabi’ adalah bukti bahwa belum sampai dalil kepada beliau!” [Ibnu ‘Athaya al-‘Utaibiy]
🔥[▴] { Dan datanglah petir dari Syaikh Rabi’, “(kalimat takjub) Semoga Allah memerangi ia! Semoga Allah memeranginya! Ini adalah kedustaan atasku. Aku benar menulis artikel ini (yang dimaksud adalah ash-Shafaqisiy)!” }
(➊) ... اختلاف المصعفقة في مسألة وصول الأدلة للشيخ ربيع حفظه الله
[ 1 ] الشيخ ربيع لم تصله الأدلة
[ 2 ] الشيخ ربيع وصلته الأدلة لم يفهمها
[ 3 ] الصعافقة يمنعون وصول الأدلة للشيخ ربيع
[ 4 ] الشيخ ربيع وصلته الأدلة ورماها أبى أن يطلع عليها
🔥[▴]—[ اثبتوا على قول واحد حتى نعلم أين الصواب. أما الشيخ ربيع حفظه الله قال لقد اطلعت على الأدلة ]
(➋) ...اختلاف المصعفقة في الرد الأخير للشيخ ربيع
[ 1 ] هذا المقال ليس للشيخ ربيع ( أبو حمزة المغربي )
[ 2 ] استخرجوه من الشيخ ربيع ( عبد الله الأحمد )
[ 3 ] والله وبالله وتالله أن هذا المقال ليس للشيخ ربيع ( الصفاقسي )
[ 4 ] مقال الشيخ ربيع دليل على أنه لم تصله الأدلة ( ابن عطايا العتيبي )
🔥[▴]—[ وجاءت الصاعقة من الشيخ ربيع { قاتله الله قاتله الله هذا كذب علي أنا كتبت المقال (المقصود هنا الصفاقسي } ]
[☝🏻] Jika demikian keadaan “tokoh-tokoh andalan” mereka lalu bagaimana dengan pembebek dan pengekornya.
Url: http://bit.ly/Fw391017
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: WA Salafy Sumatera // ✍️Muhibbukum fillah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidani hafizhahullah // Dari: https://t.me/sa3afi9a/3019
[⚙️] Untuk tambahan info lihat situs Syaikh Rabi’ yang tidak diposting di dalamnya kecuali apa yang Syaikh Rabi’ tulis hafizhahullah. — Untuk membaca artikel: http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=336
(➊) Perselisihan Musha’fiqah (pengobar fitnah sha’afiqah) dalam Masalah Sampainya Dalil (Bukti) kepada Syaikh Rabi’:
[ 1 ] “Syaikh Rabi’ belum sampai bukti-bukti kepadanya!”
[ 2 ] “Syaikh Rabi telah sampai bukti-bukti kepadanya namun tidak bisa memahaminya!”
[ 3 ] “Sha’afiqah menghalangi sampainya bukti-bukti kepada Syaikh Rabi’!”
[ 4 ] “Syaikh Rabi, bukti-bukti telah sampai kepada beliau akan tetapi beliau mencampakkannya, enggan untuk menelaahnya!”
🔥[▴] { Kokohlah kalian (wahai musha’fiqah) di atas satu pendapat agar kami tahu “mana yang benar” (dari pendapat kalian). Adapun Syaikh Rabi’ hafizhahullahu ta'ala berkata: “Saya telah menelaah bukti-bukti mereka.” }
// •• //
(➋) Perselisihan Pentolan-pentolan Musha’fiqah dalam bantahan terakhir (kepada SMBH) dari Syaikh Rabi’:
[ 1 ] “Tulisan ini bukan milik Syaikh Rabi’!” [Abu Hamzah al-Maghribiy]
[ 2 ] “Mereka membuatnya (tulisan tersebut) muncul dari Syaikh Rabi’!” [Abdullah al-Ahmad]
[ 3 ] “Wallahi! Billahi! Tallahi! (3x sumpah) sungguh tulisan ini bukan milik Syaikh Rabi’!” [ash-Shafaqisiy]
[ 4 ] “Tulisan Syaikh Rabi’ adalah bukti bahwa belum sampai dalil kepada beliau!” [Ibnu ‘Athaya al-‘Utaibiy]
🔥[▴] { Dan datanglah petir dari Syaikh Rabi’, “(kalimat takjub) Semoga Allah memerangi ia! Semoga Allah memeranginya! Ini adalah kedustaan atasku. Aku benar menulis artikel ini (yang dimaksud adalah ash-Shafaqisiy)!” }
(➊) ... اختلاف المصعفقة في مسألة وصول الأدلة للشيخ ربيع حفظه الله
[ 1 ] الشيخ ربيع لم تصله الأدلة
[ 2 ] الشيخ ربيع وصلته الأدلة لم يفهمها
[ 3 ] الصعافقة يمنعون وصول الأدلة للشيخ ربيع
[ 4 ] الشيخ ربيع وصلته الأدلة ورماها أبى أن يطلع عليها
🔥[▴]—[ اثبتوا على قول واحد حتى نعلم أين الصواب. أما الشيخ ربيع حفظه الله قال لقد اطلعت على الأدلة ]
(➋) ...اختلاف المصعفقة في الرد الأخير للشيخ ربيع
[ 1 ] هذا المقال ليس للشيخ ربيع ( أبو حمزة المغربي )
[ 2 ] استخرجوه من الشيخ ربيع ( عبد الله الأحمد )
[ 3 ] والله وبالله وتالله أن هذا المقال ليس للشيخ ربيع ( الصفاقسي )
[ 4 ] مقال الشيخ ربيع دليل على أنه لم تصله الأدلة ( ابن عطايا العتيبي )
🔥[▴]—[ وجاءت الصاعقة من الشيخ ربيع { قاتله الله قاتله الله هذا كذب علي أنا كتبت المقال (المقصود هنا الصفاقسي } ]
[☝🏻] Jika demikian keadaan “tokoh-tokoh andalan” mereka lalu bagaimana dengan pembebek dan pengekornya.
Url: http://bit.ly/Fw391017
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: WA Salafy Sumatera // ✍️Muhibbukum fillah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidani hafizhahullah // Dari: https://t.me/sa3afi9a/3019
[⚙️] Untuk tambahan info lihat situs Syaikh Rabi’ yang tidak diposting di dalamnya kecuali apa yang Syaikh Rabi’ tulis hafizhahullah. — Untuk membaca artikel: http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=336
🚇KARENA TIDAK PUNYA MODAL YANG UNTUNG, MANHAJ BINGUNG DAN LINGLUNG PUN DIUSUNG
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391017
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391017
🚇JANGAN MENCARI-CARI ALASAN SETELAH DATANG KEBENARAN YANG JELAS
#hujjah #alhaq
// Sumber: @annajiyahdesign
#hujjah #alhaq
// Sumber: @annajiyahdesign
🚇PARA PENGGEMBOS AHLUS SUNNAH SUDAH ADA SEJAK ZAMAN DAHULU!!
❱ Asy-Syaikh Dr. Arafat bin Hasan al-Muhammady hafizhahullah
❒ Shalahuddin ash-Shafady (meninggal tahun 764) berkata dalam kitab A'yanul Ashr I/236 pada biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:
{ وضيّع الزمان في ردّه على النصارى والرافضة، ومن عاند الدين أو ناقضه؛ ولو تصدى لشرح البخاري أو لتفسير القرآن العظيم... }
“Dia menghabiskan waktu untuk membantah Nashara dan Rafidhah serta orang-orang yang menentang agama atau melawannya, seandainya saja dia menggunakan waktunya untuk menulis penjelasan Shahih al-Bukhary atau menulis tafsir al-Qur'an al-Azhim ...”
🔥—Subhanallah yang telah menjadikan hari-hari silih berganti!!—
(( ※ )) Guru kita al-Imam Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah ketika membantah ahli syirik dan ahli bid'ah, menyingkap kejahatan mereka, dan mengguncang eksistensi mereka dengan dalil-dalil yang terang benderang, seperti terhadap Rafidhah, Shufi, kelompok al-Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyah (fanatikus Sayyid Quthub, dan Sururiyyah (pengikut Muhammad Surur), serta membantah Yahudi dan Nashara,
🔥—sebagian orang-orang yang tidak bermutu mengatakan:—
{ ليت الشيخ ربيعًا المدخلي شرح صحيح مسلم أو تفرغ للتفسير!! فقد ذهب وقته وزمنه وهو يردّ على أهل الملل والنحل والفرق والأديان والمذاهب. }
“Duhai kiranya asy-Syaikh Rabi' menulis penjelasan kitab Shahih Muslim atau fokus menulis tafsir!! Sungguh waktunya dan zamannya habis untuk membantah agama-agama, kelompok-kelompok, dan madzhab-madzhab yang menyimpang.”
[ Saya katakan ]
(•) Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan atas pengorbanan dan jasa besar beliau, dan semoga Allah memberkahi kita pada diri beliau dan pada para guru dan ulama kita.
[ Dan saya katakan ]
(•) Yang lebih aneh lagi dari semua itu adalah bahwa orang-orang yang tidak bermutu itu tidak menulis sebuah kitab pun yang menjelaskan kitab Shahih, tidak menulis tafsir sebuah ayat pun, dan mereka juga tidak membantah orang-orang yang menyimpang dan sesat.
🔥🔥
//※// Jadi kesibukan mereka hanya melemparkan kekacauan untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh dengan kebenaran.
🔥🔥
Url: http://bit.ly/Fw391018
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @JujurlahSelamanya // Dari: https://t.me/Arafatbinhassan/476
❱ Asy-Syaikh Dr. Arafat bin Hasan al-Muhammady hafizhahullah
❒ Shalahuddin ash-Shafady (meninggal tahun 764) berkata dalam kitab A'yanul Ashr I/236 pada biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:
{ وضيّع الزمان في ردّه على النصارى والرافضة، ومن عاند الدين أو ناقضه؛ ولو تصدى لشرح البخاري أو لتفسير القرآن العظيم... }
“Dia menghabiskan waktu untuk membantah Nashara dan Rafidhah serta orang-orang yang menentang agama atau melawannya, seandainya saja dia menggunakan waktunya untuk menulis penjelasan Shahih al-Bukhary atau menulis tafsir al-Qur'an al-Azhim ...”
🔥—Subhanallah yang telah menjadikan hari-hari silih berganti!!—
(( ※ )) Guru kita al-Imam Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah ketika membantah ahli syirik dan ahli bid'ah, menyingkap kejahatan mereka, dan mengguncang eksistensi mereka dengan dalil-dalil yang terang benderang, seperti terhadap Rafidhah, Shufi, kelompok al-Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyah (fanatikus Sayyid Quthub, dan Sururiyyah (pengikut Muhammad Surur), serta membantah Yahudi dan Nashara,
🔥—sebagian orang-orang yang tidak bermutu mengatakan:—
{ ليت الشيخ ربيعًا المدخلي شرح صحيح مسلم أو تفرغ للتفسير!! فقد ذهب وقته وزمنه وهو يردّ على أهل الملل والنحل والفرق والأديان والمذاهب. }
“Duhai kiranya asy-Syaikh Rabi' menulis penjelasan kitab Shahih Muslim atau fokus menulis tafsir!! Sungguh waktunya dan zamannya habis untuk membantah agama-agama, kelompok-kelompok, dan madzhab-madzhab yang menyimpang.”
[ Saya katakan ]
(•) Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan atas pengorbanan dan jasa besar beliau, dan semoga Allah memberkahi kita pada diri beliau dan pada para guru dan ulama kita.
[ Dan saya katakan ]
(•) Yang lebih aneh lagi dari semua itu adalah bahwa orang-orang yang tidak bermutu itu tidak menulis sebuah kitab pun yang menjelaskan kitab Shahih, tidak menulis tafsir sebuah ayat pun, dan mereka juga tidak membantah orang-orang yang menyimpang dan sesat.
🔥🔥
//※// Jadi kesibukan mereka hanya melemparkan kekacauan untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh dengan kebenaran.
🔥🔥
Url: http://bit.ly/Fw391018
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @JujurlahSelamanya // Dari: https://t.me/Arafatbinhassan/476
🚇PARA PENGGEMBOS AHLUS SUNNAH SUDAH ADA SEJAK ZAMAN DAHULU!!
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391018
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391018
Forwarded from Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Pamflet "KAJIAN UMUM NASIONAL" di Jakarta Islamic Center (JIC) #daurahnasional #daurahasysyariah #daurahnasional16 #pamfletdaurahnasional
Forwarded from Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
✍🏻🍋 KAJIAN ISLAM ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH *"ASY-SYARI'AH"* KE-16 TAHUN 1439 H / 2018 M
~~~~~~~~
بسم الله الرحمن الرحيم
= *KAJIAN UMUM NASIONAL* =
🌏🗺 "ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG RAHMATAN LIL ALAMIN"
🗓 Waktu: Sabtu—Ahad, 1—2 Dzulqa’dah 1439 H (14—15 Juli 2018 M)
🕌 Tempat: JAKARTA ISLAMIC CENTER, Tugu Utara, Koja, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta
1⃣ Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri _hafizhahullah_ :
*"Kemudahan Islam dalam Pengaturan Keluarga"*
2⃣ Asy-Syaikh Arafat bin Hasan al-Muhammadi _hafizhahullah_ :
a. *"Bahaya Terorisme dan Radikalisme terhadap Bangsa dan Negara"*
b. *"Tidakkah Mereka Mengenal Rasulullah?"*
3⃣ Asy-Syaikh Abdul Wahid bin Hadi al-Madkhali _hafizhahullah_ :
*"Urgensi Tauhid"*
4⃣ Asy-Syaikh Fawwaz bin Ali al-Madkhali _hafizhahullah_ :
*"Urgensi Dakwah dan Sifat-Sifat Dai yang Sukses"*
☎ Kontak Person
📲 085319732909
📲 081513978370
📲 08129394826
===================
Panitia Kajian Islam Ilmiah Ahlus Sunnah wal Jamaah Ke-16
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Sumber:
🌅📚 Channel Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
▶ https://telegram.me/daurahnasional
💻 Situs Resmi http://daurahnasional.com
~~~~~~~~
بسم الله الرحمن الرحيم
= *KAJIAN UMUM NASIONAL* =
🌏🗺 "ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG RAHMATAN LIL ALAMIN"
🗓 Waktu: Sabtu—Ahad, 1—2 Dzulqa’dah 1439 H (14—15 Juli 2018 M)
🕌 Tempat: JAKARTA ISLAMIC CENTER, Tugu Utara, Koja, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta
1⃣ Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri _hafizhahullah_ :
*"Kemudahan Islam dalam Pengaturan Keluarga"*
2⃣ Asy-Syaikh Arafat bin Hasan al-Muhammadi _hafizhahullah_ :
a. *"Bahaya Terorisme dan Radikalisme terhadap Bangsa dan Negara"*
b. *"Tidakkah Mereka Mengenal Rasulullah?"*
3⃣ Asy-Syaikh Abdul Wahid bin Hadi al-Madkhali _hafizhahullah_ :
*"Urgensi Tauhid"*
4⃣ Asy-Syaikh Fawwaz bin Ali al-Madkhali _hafizhahullah_ :
*"Urgensi Dakwah dan Sifat-Sifat Dai yang Sukses"*
☎ Kontak Person
📲 085319732909
📲 081513978370
📲 08129394826
===================
Panitia Kajian Islam Ilmiah Ahlus Sunnah wal Jamaah Ke-16
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Sumber:
🌅📚 Channel Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
▶ https://telegram.me/daurahnasional
💻 Situs Resmi http://daurahnasional.com
🚇SISI BAHAYA MEDIA-MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #rekaman_video
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #rekaman_video
🚇SISI BAHAYA MEDIA-MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
❱ Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah berkata:
{ أضحت وسائل التواصل المرئية في كثير من حالاتها مجال فساد من طائفتين: أهل الجهالة ممن نصبوا أنفسهم دعاة. وأهل فساد أخلاقي لا يرعوون عن نشر كل قبيح. }
❒ “Media-media komunikasi visual pada banyak keadaannya telah menjadi sarana kerusakan dari dua kelompok:
✘- Orang-orang bodoh yang memposisikan diri mereka sebagai para dai.
✘- Orang-orang yang rusak akhlaknya yang tanpa malu menyebarkan semua keburukan.”
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @ForumSalafy // Dari: https://goo.gl/zGwtjn
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #rekaman_video
❱ Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah berkata:
{ أضحت وسائل التواصل المرئية في كثير من حالاتها مجال فساد من طائفتين: أهل الجهالة ممن نصبوا أنفسهم دعاة. وأهل فساد أخلاقي لا يرعوون عن نشر كل قبيح. }
❒ “Media-media komunikasi visual pada banyak keadaannya telah menjadi sarana kerusakan dari dua kelompok:
✘- Orang-orang bodoh yang memposisikan diri mereka sebagai para dai.
✘- Orang-orang yang rusak akhlaknya yang tanpa malu menyebarkan semua keburukan.”
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @ForumSalafy // Dari: https://goo.gl/zGwtjn
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #rekaman_video
🚇KRITIKAN ILMIYAH ATAS GHULUW & BATILNYA PENEMPELAN GELAR AL-HAFIZH (MUHAMMAD BIN HADI)[¹]
Pada Fitnah terkini, Fitnah Tuduhan Sha'afiqah terhadap Salafiyin betapa sering frekuensi yang dituliskan berulang-ulang gelar AL-HAFIZH setiap kali Musha'fiqun menulis nama Syaikh Muhammad bin Hadi ketika menyebarkan tulisan untuk mendukung demi semakin melariskan Fitnah yang beliau kobarkan.
🔥Benarkah julukan ini?🔥
❱ Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Ada yang bertanya tentang pujian, berlebih-lebihan di dalam memuji orang yang ada di hadapannya dan yang tidak ada di hadapannya, apakah termasuk dalam larangan hadits tentang larangan berlebih-lebihan memuji orang lain?
[ Jawaban ]
Telah aku sebutkan kemarin bahwa diantara sebab-sebab ‘ujub dan terjatuhnya seseorang ke dalam ‘ujub adalah berlebih-lebihan dalam memuji dan menyanjung orang yang dipujinya.
Larangan dari hal tersebut telah datang dalam hadits sebagaimana telah kami sebutkan yakni hadits di dalam Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), bahwasanya Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda kepada orang yang memuji saudaranya, “Engkau telah memotong leher temanmu.” — Ini jika yang dipuji ada di hadapannya.
Dan apabila yang dipuji tidak ada di hadapannya maka tidak masuk dalam larangan hadits. Akan tetapi jika engkau ingin menyebutkan -pujian tersebut- maka sebutkanlah sesuai haknya tanpa menambah-nambahinya.
Tidak ada julukan HAFIZH pada masa sekarang, tidak ada pula Imam dalam masalah ‘ilal, Imam dalam permasalahan demikian-demikian dari laqab / julukan-julukan seperti ini yang diada-adakan. Imam ‘ilal, Imam ini ......
Benar, di sana ada para Imam yang Allah munculkan mereka di setiap waktu dan tempat, namun tidak dipahami dari itu engkau datangkan lafazh/laqab syar'i lalu engkau letakkan bukan pada tempatnya.
Perhatikan!! Telah aku sebutkan pada pertemuan yang lalu bahwa nasehat dapat diambil dari beberapa Imam dan ulama’ , dan aku sebutkan diantaranya adalah Imam Syaikh al-Fauzan dan Imam Syaikh Rabi', semoga Allah menjaga mereka. — Maka ini bukan termasuk dari hal itu.
Sekarang ada anak-anak muda yang baru lalu mengatakan: “Fulan Imam dalam masalah ‘ilal”. — Tidak ada Imam dalam masalah ‘ilal sekarang.
Dia katakan: “Fulan Imam dalam masalah lughah -bahasa arab-”. — Tidak ada Imam dalam masalah lughah dan yang semisalnya.
Akan tetapi hal ini tidaklah menurunkan derajat mereka yang saya sebutkan dalam soalku, karena;
✓- mereka adalah para Imam yang sesungguhnya Imam dalam ilmu dan Sunnah barakallahu fiikum.
✓- Mereka pula yang membedakannya, yang membela mati-matian sunnah tersebut.
✓- Merekalah yang membantah ahli bid’ah serta menjelaskan bahayanya ahli bid’ah.
Tiba-tiba datang Zaid dari manusia mengatakan: “Fulan....sebagaimana yang dilakukan sebagian orang: ‘FULAN AL-HAFIZH’,” — ia sebarkan itu maka ini adalah kebatilan.
Maka AL-HAFIZH adalah orang yang menghafal 100.000 (seratus ribu) hadits. — Ini adalah laqab ilmiyah, ada sebab-sebab ilmiyahnya.
Apabila engkau tidak mengerti hal itu maka kembalilah ke kitab-kitab para ulama', engkau dapati di sana
(•) siapa yang pantas dijuluki dengan AL-HUJJAH,
(•) siapa yang dijuluki dengan AL-HAFIZH,
(•) siapa yang dijuluki dengan AL-MUHADDITS dan
(•) siapa yang dijuluki dengan sifat-sifat seperti ini.
— Dan julukan-julukan ini adalah (julukan) ilmiyah yang mana harus digunakan dan diletakkan sesuai pada tempatnya. Barakallahufikum.
—(▴) Catatan kaki: (▴)—
[¹] Al-Hafizh adalah orang yang telah menghafal 100.000 hadits beserta sanad dan matannya (pen.)
Url: http://bit.ly/Fw391019
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @tp_alhaq // Dari: https://t.me/sh_bokhary/806
Pada Fitnah terkini, Fitnah Tuduhan Sha'afiqah terhadap Salafiyin betapa sering frekuensi yang dituliskan berulang-ulang gelar AL-HAFIZH setiap kali Musha'fiqun menulis nama Syaikh Muhammad bin Hadi ketika menyebarkan tulisan untuk mendukung demi semakin melariskan Fitnah yang beliau kobarkan.
🔥Benarkah julukan ini?🔥
❱ Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Ada yang bertanya tentang pujian, berlebih-lebihan di dalam memuji orang yang ada di hadapannya dan yang tidak ada di hadapannya, apakah termasuk dalam larangan hadits tentang larangan berlebih-lebihan memuji orang lain?
[ Jawaban ]
Telah aku sebutkan kemarin bahwa diantara sebab-sebab ‘ujub dan terjatuhnya seseorang ke dalam ‘ujub adalah berlebih-lebihan dalam memuji dan menyanjung orang yang dipujinya.
Larangan dari hal tersebut telah datang dalam hadits sebagaimana telah kami sebutkan yakni hadits di dalam Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), bahwasanya Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda kepada orang yang memuji saudaranya, “Engkau telah memotong leher temanmu.” — Ini jika yang dipuji ada di hadapannya.
Dan apabila yang dipuji tidak ada di hadapannya maka tidak masuk dalam larangan hadits. Akan tetapi jika engkau ingin menyebutkan -pujian tersebut- maka sebutkanlah sesuai haknya tanpa menambah-nambahinya.
Tidak ada julukan HAFIZH pada masa sekarang, tidak ada pula Imam dalam masalah ‘ilal, Imam dalam permasalahan demikian-demikian dari laqab / julukan-julukan seperti ini yang diada-adakan. Imam ‘ilal, Imam ini ......
Benar, di sana ada para Imam yang Allah munculkan mereka di setiap waktu dan tempat, namun tidak dipahami dari itu engkau datangkan lafazh/laqab syar'i lalu engkau letakkan bukan pada tempatnya.
Perhatikan!! Telah aku sebutkan pada pertemuan yang lalu bahwa nasehat dapat diambil dari beberapa Imam dan ulama’ , dan aku sebutkan diantaranya adalah Imam Syaikh al-Fauzan dan Imam Syaikh Rabi', semoga Allah menjaga mereka. — Maka ini bukan termasuk dari hal itu.
Sekarang ada anak-anak muda yang baru lalu mengatakan: “Fulan Imam dalam masalah ‘ilal”. — Tidak ada Imam dalam masalah ‘ilal sekarang.
Dia katakan: “Fulan Imam dalam masalah lughah -bahasa arab-”. — Tidak ada Imam dalam masalah lughah dan yang semisalnya.
Akan tetapi hal ini tidaklah menurunkan derajat mereka yang saya sebutkan dalam soalku, karena;
✓- mereka adalah para Imam yang sesungguhnya Imam dalam ilmu dan Sunnah barakallahu fiikum.
✓- Mereka pula yang membedakannya, yang membela mati-matian sunnah tersebut.
✓- Merekalah yang membantah ahli bid’ah serta menjelaskan bahayanya ahli bid’ah.
Tiba-tiba datang Zaid dari manusia mengatakan: “Fulan....sebagaimana yang dilakukan sebagian orang: ‘FULAN AL-HAFIZH’,” — ia sebarkan itu maka ini adalah kebatilan.
Maka AL-HAFIZH adalah orang yang menghafal 100.000 (seratus ribu) hadits. — Ini adalah laqab ilmiyah, ada sebab-sebab ilmiyahnya.
Apabila engkau tidak mengerti hal itu maka kembalilah ke kitab-kitab para ulama', engkau dapati di sana
(•) siapa yang pantas dijuluki dengan AL-HUJJAH,
(•) siapa yang dijuluki dengan AL-HAFIZH,
(•) siapa yang dijuluki dengan AL-MUHADDITS dan
(•) siapa yang dijuluki dengan sifat-sifat seperti ini.
— Dan julukan-julukan ini adalah (julukan) ilmiyah yang mana harus digunakan dan diletakkan sesuai pada tempatnya. Barakallahufikum.
—(▴) Catatan kaki: (▴)—
[¹] Al-Hafizh adalah orang yang telah menghafal 100.000 hadits beserta sanad dan matannya (pen.)
Url: http://bit.ly/Fw391019
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @tp_alhaq // Dari: https://t.me/sh_bokhary/806
🚇KRITIKAN ILMIYAH ATAS GHULUW & BATILNYA PENEMPELAN GELAR AL-HAFIZH (MUHAMMAD BIN HADI)
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391019
Baca selengkapnya di: http://bit.ly/Fw391019
Forwarded from Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Pamflet "TABLIGH AKBAR" di Bantul Yogyakarta (Rangkaian Daurah Nasional AsySyariah ke-16) #daurahnasional #daurahasysyariah #daurahnasional16 #pamfletdaurahnasional
🚇MEMBERIKAN JULUKAN KEJI KEPADA AHLUL HAQ
❱ Berkata Al Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah-:
{ شأن كل مبطلٍ ومبتدع، يلقّب الحق وأهله بالألقاب الشنيعة المنفّرة. }
❒ “Perbuatan para pengusung kebathilan dan Ahli Bid'ah, adalah menjuluki al-Haq dan Ahlul Haq;
(•) dengan julukan-julukan keji
(•) yang menyebabkan manusia lari.”
📚[Mukhtashar Ash Shawa'iq, 1/341]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Al Manshurah Singaraja @SalafyBali
❱ Berkata Al Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah-:
{ شأن كل مبطلٍ ومبتدع، يلقّب الحق وأهله بالألقاب الشنيعة المنفّرة. }
❒ “Perbuatan para pengusung kebathilan dan Ahli Bid'ah, adalah menjuluki al-Haq dan Ahlul Haq;
(•) dengan julukan-julukan keji
(•) yang menyebabkan manusia lari.”
📚[Mukhtashar Ash Shawa'iq, 1/341]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Al Manshurah Singaraja @SalafyBali
🚇SIAPAKAH SEORANG MUSLIM YANG HARUS DITUTUP AIBNYA?
❱ Ibnu Daqiq al Ied -rahimahullah-berkata:
“Ucapan Nabi: Barang siapa yang menutup (aib) seorang muslim ...”
— menutupnya adalah menutup kesalahan-kesalahannya.
(•) Yang dimaksud pada hadits tersebut adalah menutup kesalahan orang-orang yang memiliki kehormatan atau yang semisalnya dari kalangan orang yang tidak dikenal sebagai pelaku kerusakan.
(•) Hal ini dilakukan pada maksiat (kesalahan) tersembunyi (tidak dilakukan terang-terangan pent.) yang telah berlalu dan telah terjadi.
(🔥) Adapun jika maksiat itu diketahui dalam keadaan ia melakukannya;
(•) Maka wajib segera mengingkari maksiat tersebut dan mencegah dia dari melakukannya.
(•) Jika dia tidak mampu maka wajib baginya untuk melaporkannya kepada penguasa jika hal itu tidak berdampak kerusakan yang lebih besar.
(🔥) Maka orang yang dikenal melakukan maksiat tidak ditutup-tutupi kesalahanya;
(•) karena menutupinya membuat dia semakin menginginkan melakukan kerusakan, menyakiti orang lain dan melakukan hal-hal yang diharamkan,
(•) serta hal itu akan menjadi jembatan bagi yang lainnya untuk melakukan kerusakan tersebut.
— Namun dianjurkan untuk melaporkanya kepada penguasa jika dia tidak khawatir muncul kerusakan (yang lebih besar).
(🔥) Begitu pula Dalam menjarh para rowi (hadits), saksi dan para pengemban amanat zakat, waqaf dan anak-anak yatim atau semisalnya.
(•) Wajib menjarh mereka ketika dibutuhkan, tidak boleh menutup-nutupi (kesalahan) mereka jika dia melihat dari mereka sesuatu yang mencacati keahlian mereka.
— Hal ini bukanlah termasuk ghibah yang diharamkan akan tetapi nasehat yang wajib.
📚[Dinukil dari Syarh Arba'in hadits no 34, penjelasan Ibnu Daqiq al-Ied]
// •• //
❱ Ibnu Rajab -rahimahullah-berkata:
“Ketahuilah bahwa Manusia ada dua macam;
[ 1 ] Orang yang tertutupi tidak diketahui darinya melakukan dosa (maksiat).
— Jika terjadi darinya kesalahan atau kekeliruan maka tidak boleh dibuka, tidak boleh disingkap, dan tidak boleh membicarakannya karena hal itu adalah ghibah yang diharamkan.
[ 2 ] Orang yang dikenal Melakukan maksiat terang-terangan tidak perduli dengan yang dia lakukan, dan tidak perduli ucapan apapun yang dikatakan kepada dia.
— Orang ini adalah orang Fajir yang terang-terangan (melakukan dosa), Tidak (dianggap sebagai, ed) ghibah menjelaskan kesalahannya sebagaimana hal itu dinyatakan secara tegas oleh al Hasan al Bashri dan yang lainya.
— Orang seperti ini tidak mengapa dicari (diteliti) tentang perbuatanya agar ditegakkan 'Had' (hukuman) kepadanya.
📚[Dinukil dari kitab jami'ul ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab, jilid 2 hal. (292-293) cet. Muassasah ar-Risalah Nasyirun secara ringkas.)
✍️Abul Abbas Sholeh bin Zainal Abidin (Ma'had Ibnul Qayyim Rawajaya, Bantarsari Cilacap), 2 Rabi'us tsani 1439H
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @Riyadhus_Salafiyyin // Dari: Group WA Ibnul Qoyyim Rawajaya ( Mahad-IbnulQoyyim•Com )
❱ Ibnu Daqiq al Ied -rahimahullah-berkata:
“Ucapan Nabi: Barang siapa yang menutup (aib) seorang muslim ...”
— menutupnya adalah menutup kesalahan-kesalahannya.
(•) Yang dimaksud pada hadits tersebut adalah menutup kesalahan orang-orang yang memiliki kehormatan atau yang semisalnya dari kalangan orang yang tidak dikenal sebagai pelaku kerusakan.
(•) Hal ini dilakukan pada maksiat (kesalahan) tersembunyi (tidak dilakukan terang-terangan pent.) yang telah berlalu dan telah terjadi.
(🔥) Adapun jika maksiat itu diketahui dalam keadaan ia melakukannya;
(•) Maka wajib segera mengingkari maksiat tersebut dan mencegah dia dari melakukannya.
(•) Jika dia tidak mampu maka wajib baginya untuk melaporkannya kepada penguasa jika hal itu tidak berdampak kerusakan yang lebih besar.
(🔥) Maka orang yang dikenal melakukan maksiat tidak ditutup-tutupi kesalahanya;
(•) karena menutupinya membuat dia semakin menginginkan melakukan kerusakan, menyakiti orang lain dan melakukan hal-hal yang diharamkan,
(•) serta hal itu akan menjadi jembatan bagi yang lainnya untuk melakukan kerusakan tersebut.
— Namun dianjurkan untuk melaporkanya kepada penguasa jika dia tidak khawatir muncul kerusakan (yang lebih besar).
(🔥) Begitu pula Dalam menjarh para rowi (hadits), saksi dan para pengemban amanat zakat, waqaf dan anak-anak yatim atau semisalnya.
(•) Wajib menjarh mereka ketika dibutuhkan, tidak boleh menutup-nutupi (kesalahan) mereka jika dia melihat dari mereka sesuatu yang mencacati keahlian mereka.
— Hal ini bukanlah termasuk ghibah yang diharamkan akan tetapi nasehat yang wajib.
📚[Dinukil dari Syarh Arba'in hadits no 34, penjelasan Ibnu Daqiq al-Ied]
// •• //
❱ Ibnu Rajab -rahimahullah-berkata:
“Ketahuilah bahwa Manusia ada dua macam;
[ 1 ] Orang yang tertutupi tidak diketahui darinya melakukan dosa (maksiat).
— Jika terjadi darinya kesalahan atau kekeliruan maka tidak boleh dibuka, tidak boleh disingkap, dan tidak boleh membicarakannya karena hal itu adalah ghibah yang diharamkan.
[ 2 ] Orang yang dikenal Melakukan maksiat terang-terangan tidak perduli dengan yang dia lakukan, dan tidak perduli ucapan apapun yang dikatakan kepada dia.
— Orang ini adalah orang Fajir yang terang-terangan (melakukan dosa), Tidak (dianggap sebagai, ed) ghibah menjelaskan kesalahannya sebagaimana hal itu dinyatakan secara tegas oleh al Hasan al Bashri dan yang lainya.
— Orang seperti ini tidak mengapa dicari (diteliti) tentang perbuatanya agar ditegakkan 'Had' (hukuman) kepadanya.
📚[Dinukil dari kitab jami'ul ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab, jilid 2 hal. (292-293) cet. Muassasah ar-Risalah Nasyirun secara ringkas.)
✍️Abul Abbas Sholeh bin Zainal Abidin (Ma'had Ibnul Qayyim Rawajaya, Bantarsari Cilacap), 2 Rabi'us tsani 1439H
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @Riyadhus_Salafiyyin // Dari: Group WA Ibnul Qoyyim Rawajaya ( Mahad-IbnulQoyyim•Com )
—(▴) Catatan Tambahan: (▴)—
(•) Sebagian muhaqqiqin menyebutkan bahwa Syarh Arba'in Ibnu Daqiqil Ied adalah penisbahan kepada beliau. Namun yang benar -menurutnya- tulisan itu adalah syarhnya al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahumallah-.
Wallahua'lam.
✍🏻Muhibbukum fillah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidani hafizhahullah
(•) Sebagian muhaqqiqin menyebutkan bahwa Syarh Arba'in Ibnu Daqiqil Ied adalah penisbahan kepada beliau. Namun yang benar -menurutnya- tulisan itu adalah syarhnya al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahumallah-.
Wallahua'lam.
✍🏻Muhibbukum fillah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidani hafizhahullah
🚇PENJELASAN DARI DARUL HADITS AL-ISKANDARIYAH TERKAIT TUDUHAN SEBAGIAN SALAFIYYIN ADALAH SHA'AFIQAH
Mauqif Mereka besama:
[ √ ] Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Imam Rabi' bin Hadi 'Umair al-Madkhali
[ √ ] Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Faqih 'Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman al-Jabiri
[ √ ] Asy Syaikh al-‘Allamah al-Muhaddits Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari
[ √ ] Dan selain para Ulama tersebut yang banyak jumlahnya
... hafidzahumullahu Ta'alaa.
✍️Di tulis oleh:
Abul 'Abbas Bilal bin Abdul Ghani as-Salimi al-Atsari (Alumni Univ. al-Imam Muhammad bin Su'ud), Kepala Akademi Darul Hadits al-Iskandariyah.
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
✍️Faedah dari al-Akh Abu Muhammad Rahmat Ibnu Rosyid hafizhahullah
#EGYPT
▾▾
Mauqif Mereka besama:
[ √ ] Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Imam Rabi' bin Hadi 'Umair al-Madkhali
[ √ ] Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Faqih 'Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman al-Jabiri
[ √ ] Asy Syaikh al-‘Allamah al-Muhaddits Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari
[ √ ] Dan selain para Ulama tersebut yang banyak jumlahnya
... hafidzahumullahu Ta'alaa.
✍️Di tulis oleh:
Abul 'Abbas Bilal bin Abdul Ghani as-Salimi al-Atsari (Alumni Univ. al-Imam Muhammad bin Su'ud), Kepala Akademi Darul Hadits al-Iskandariyah.
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
✍️Faedah dari al-Akh Abu Muhammad Rahmat Ibnu Rosyid hafizhahullah
#EGYPT
▾▾