Forwarded from MP3 Faidah Kajian
01. [Sesi 1] Fiqh Jual Beli
Ust. Muhammad Rijal
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
02. [Sesi 1] Sejelek-Jelek Makhluk Di Sisi Allah
Ust. Muhammad As-Sewed
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
03. [Sesi 2] Sejelek-Jelek Makhluk Di Sisi Allah
Ust. Muhammad As-Sewed
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
04. [Sesi TJ] Sejelek-Jelek Makhluk Di Sisi Allah
Ust. Muhammad As-Sewed
Forwarded from II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
🚇APAKAH SETIAP ORANG YANG MENAMPAKKAN SUNNAH SELALU DIPERCAYA BERITANYA?
Asy-Syaikh Al-‘Allamah ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Sebagian manusia menganggap terpercaya setiap orang yang menampakkan sunnah, bagaimana hukum hal itu? Kapan seseorang menjadi tsiqah (terpercaya) dan tidak ditolak beritanya?
[ Jawaban ]
■ “Wajib dibedakan antara:
• seorang yang tsiqah, dengan
• pengusung sunnah.
■ Berapa banyak seseorang yang dia adalah Ahlus Sunnah namun
• tidak tepat beritanya,
• jelek hafalannya,
• atau seorang yang terburu-buru (dalam menilai) tanpa mau tatsabut (cross cek).
[↑] Jadi, wajib dibedakan antara yang pertama dan yang kedua.
[✘] Ahli bid'ah tidak masuk dalam pembicaraan kita.
■ Maka kami katakan, bahwa manusia dalam permasalahan ini ada dua macam:
[ Pertama ] ※ Ahlus Sunnah yang tsiqah (terpercaya). Ini yang diharapkan.
[ Kedua ] ※ Ahlus Sunnah tetapi dhoif (lemah), sering lalai, sering lupa, jelek hafalannya tetapi dia masih ahlus sunnah. Orang ini tidak diterima beritanya kecuali dengan adanya saksi-saksi dan berita dari jalan lain yang mendukung/menguatkan beritanya.
🚇جزاكم الله خيرًا شيخنا، وهذا السؤال الخامس عشر
[ يقول السائل ]
بعض النَّاس يوثِّق كل من أظهر السنة فما حكم ذلك؟ ومتى يكون الشَّخص ثقة ولا يُردُّ خبره؟
[ الجواب ]
■ يجب الفرق بين كون الرجل ثقةً وكونه صاحب سُنَّة، كم من رجل هو صاحب سُنَّة لكن لا يضبط الأخبار، سيِّء الحفظ، أو متسرع لا يتثبت، يجب التَّفريق بين هذا وهذا،
[✘] المبتدع ليس له معنا شأن،
■ فنقول الناس في هذا قسمان:
[ الأول ] ※ صاحب سُنَّة ثقة، هذا هو المطلب.
[ الثاني ] ※ صاحب سنة لكنه ضعيف، شديد الغَفلة، كثير النِّسيان، سيِّء الحفظ، هو صاحب سُنَّة، وهذا لا يُقبل خبره إلَّا بالشواهد والمتابعات. نعم.
Video: https://www.youtube.com/embed/hcGLah5PSgw
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/02/video-apakah-setiap-orang-yang.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ManhajulAnbiya // Sumber: Channel Telegram @ubaid_aljabry - http://ar.miraath.ovh/fatwah/9212
➥ #VideoFawaid #Manhaj #menerima_berita #terpecaya #tsiqah
Asy-Syaikh Al-‘Allamah ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Sebagian manusia menganggap terpercaya setiap orang yang menampakkan sunnah, bagaimana hukum hal itu? Kapan seseorang menjadi tsiqah (terpercaya) dan tidak ditolak beritanya?
[ Jawaban ]
■ “Wajib dibedakan antara:
• seorang yang tsiqah, dengan
• pengusung sunnah.
■ Berapa banyak seseorang yang dia adalah Ahlus Sunnah namun
• tidak tepat beritanya,
• jelek hafalannya,
• atau seorang yang terburu-buru (dalam menilai) tanpa mau tatsabut (cross cek).
[↑] Jadi, wajib dibedakan antara yang pertama dan yang kedua.
[✘] Ahli bid'ah tidak masuk dalam pembicaraan kita.
■ Maka kami katakan, bahwa manusia dalam permasalahan ini ada dua macam:
[ Pertama ] ※ Ahlus Sunnah yang tsiqah (terpercaya). Ini yang diharapkan.
[ Kedua ] ※ Ahlus Sunnah tetapi dhoif (lemah), sering lalai, sering lupa, jelek hafalannya tetapi dia masih ahlus sunnah. Orang ini tidak diterima beritanya kecuali dengan adanya saksi-saksi dan berita dari jalan lain yang mendukung/menguatkan beritanya.
🚇جزاكم الله خيرًا شيخنا، وهذا السؤال الخامس عشر
[ يقول السائل ]
بعض النَّاس يوثِّق كل من أظهر السنة فما حكم ذلك؟ ومتى يكون الشَّخص ثقة ولا يُردُّ خبره؟
[ الجواب ]
■ يجب الفرق بين كون الرجل ثقةً وكونه صاحب سُنَّة، كم من رجل هو صاحب سُنَّة لكن لا يضبط الأخبار، سيِّء الحفظ، أو متسرع لا يتثبت، يجب التَّفريق بين هذا وهذا،
[✘] المبتدع ليس له معنا شأن،
■ فنقول الناس في هذا قسمان:
[ الأول ] ※ صاحب سُنَّة ثقة، هذا هو المطلب.
[ الثاني ] ※ صاحب سنة لكنه ضعيف، شديد الغَفلة، كثير النِّسيان، سيِّء الحفظ، هو صاحب سُنَّة، وهذا لا يُقبل خبره إلَّا بالشواهد والمتابعات. نعم.
Video: https://www.youtube.com/embed/hcGLah5PSgw
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/02/video-apakah-setiap-orang-yang.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ManhajulAnbiya // Sumber: Channel Telegram @ubaid_aljabry - http://ar.miraath.ovh/fatwah/9212
➥ #VideoFawaid #Manhaj #menerima_berita #terpecaya #tsiqah
YouTube
Apakah Setiap Orang Yang Menampakkan Sunnah Selalu Dipercaya Beritanya? #AlFawaaidNet
Disampaikan oleh: Asy-Syaikh al-'Allamah 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah { Dengan Transkrip Terjemahan dalam Bahasa Indonesia } [ Web ] ➥#Manhaj #menerima_ber...
[Edisi Nasehat]
🚇KETIKA SAUDARAMU TERGELINCIR PADA SUATU KESALAHAN
■ Terkadang kita pernah mendapati ikhwan yang ma'ruf dalam kebaikan pada suatu waktu terjerumus pada satu pelanggaran syariat. Dalam Benak kita terbetik rasanya tidak mungkin fulan itu berbuat demikian, namun ketahuilah wahai saudaraku dia manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
|✓| Sikap yang benar jika kita mendapati hal demikian berusahalah memberikan udzur pada saudara kita kemungkinan ada satu atau dua alasan kenapa dia melakukan hal tersebut.
|✓| Janganlah langsung menghukuminya, kita berusaha memberi udzur disamping itu kita menanyakan padanya alasan apa yang membuat dia melakukan hal tersebut.
* * *
Simaklah wasiat agung dari salafus sholih berikut ini:
ﻭﻗﺎﻝ ﺣﻤﺪﻭﻥ اﻟﻘﺼﺎﺭ: (ﺇﺫا ﺯﻝ ﺃﺥ ﻣﻦ ﺇﺧﻮاﻧﻚ، ﻓﺎﻃﻠﺐ ﻟﻪ ﺗﺴﻌﻴﻦ ﻋﺬﺭا، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺒﻞ ﺫﻟﻚ ﻓﺄﻧﺖ اﻟﻤﻌﻴﺐ) .
📚[آداب العشرة لأبي البركات صـ ١٤]
Berkata Hamdun al-Qashar:
“Jika salah seorang saudaramu tergelincir dalam kesalahan, maka berilah padanya 90 udzur, jika kamu tidak menerima udzur itu berarti kamu termasuk orang yang mempunyai aib.”
📚[Adabul Isyroh]
[▴] Tulisan ini saya tujukan kepada diri saya pribadi khususnya dan pada para pembaca secara umum, semoga ini merupakan pencerahan pada diri kita semuanya agar lebih bisa memberikan udzur kepada sesama ikhwan salafy yang berbuat kesalahan.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/ketika-saudaramu-tergelincir-pada-suatu.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @Forum_ilmiyahKarangAnyar - @l Marony
➥ #Manhaj #tergelicir #kesalahan #taanni #tatsabbut #udzur #Salafy #shahibu_sunnah #shahibul_khair
🚇KETIKA SAUDARAMU TERGELINCIR PADA SUATU KESALAHAN
■ Terkadang kita pernah mendapati ikhwan yang ma'ruf dalam kebaikan pada suatu waktu terjerumus pada satu pelanggaran syariat. Dalam Benak kita terbetik rasanya tidak mungkin fulan itu berbuat demikian, namun ketahuilah wahai saudaraku dia manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
|✓| Sikap yang benar jika kita mendapati hal demikian berusahalah memberikan udzur pada saudara kita kemungkinan ada satu atau dua alasan kenapa dia melakukan hal tersebut.
|✓| Janganlah langsung menghukuminya, kita berusaha memberi udzur disamping itu kita menanyakan padanya alasan apa yang membuat dia melakukan hal tersebut.
* * *
Simaklah wasiat agung dari salafus sholih berikut ini:
ﻭﻗﺎﻝ ﺣﻤﺪﻭﻥ اﻟﻘﺼﺎﺭ: (ﺇﺫا ﺯﻝ ﺃﺥ ﻣﻦ ﺇﺧﻮاﻧﻚ، ﻓﺎﻃﻠﺐ ﻟﻪ ﺗﺴﻌﻴﻦ ﻋﺬﺭا، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺒﻞ ﺫﻟﻚ ﻓﺄﻧﺖ اﻟﻤﻌﻴﺐ) .
📚[آداب العشرة لأبي البركات صـ ١٤]
Berkata Hamdun al-Qashar:
“Jika salah seorang saudaramu tergelincir dalam kesalahan, maka berilah padanya 90 udzur, jika kamu tidak menerima udzur itu berarti kamu termasuk orang yang mempunyai aib.”
📚[Adabul Isyroh]
[▴] Tulisan ini saya tujukan kepada diri saya pribadi khususnya dan pada para pembaca secara umum, semoga ini merupakan pencerahan pada diri kita semuanya agar lebih bisa memberikan udzur kepada sesama ikhwan salafy yang berbuat kesalahan.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/ketika-saudaramu-tergelincir-pada-suatu.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @Forum_ilmiyahKarangAnyar - @l Marony
➥ #Manhaj #tergelicir #kesalahan #taanni #tatsabbut #udzur #Salafy #shahibu_sunnah #shahibul_khair
[Edisi Nasehat]
🚇JANGAN MEREMEHKAN NASEHAT DAN PARA PEMBERI NASEHAT
■ Tidak semua orang itu bisa menerima dengan lapang dada tatkala dinasehati, bahkan terkadang didapati tatkala disampaikan kebenaran padanya, sikap dia justru terkesan meremehkan orang yang menasehati, terlebih lagi
▸ jika yang menasehati itu lebih muda umurnya,
▸ orang yang baru kenal dakwah,
▸ ataupun orang yang status keilmuannya di atasnya seakan-akan dia gengsi jika ditegur dari kesalahan yang ada.
[▴] Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Tatkala nasihat dianggap celaan, mau dibawa ke mana dakwah ini, bukankah agama itu nasihat?
|✓| Terimalah nasihat dari siapapun selagi itu al-haq dan dibawakan dengan hujjah, bukti dan bayan.
|✓| Berlapang dadalah tatkala engkau dinasehati,
|✓| serta ucapkanlah Jazakumullahu khairan, ternyata masih ada orang yang peduli kepadamu.
Coba anda bayangkan jika anda berlarut-larut dalam kesalahan tanpa ada yang menegurnya, siapakah yang akan rugi?
* * *
Kita renungkan sejenak kalimat yang indah berikutnya ini:
قال الإمام ربيع المدخلي -حفظه الله:-
لا يجوز للمسلم أن يستصغر الناصح أو يحتقره مهما كان شأنه.
📚[مقال قبول النصح والانقياد]
Berkata Al-Imam Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhaly hafizhahullahu ta'ala:
“Tidak boleh bagi seorang muslim untuk merendahkan orang yang menasehati atau meremehkannya bagaimanapun keadaanya.”
📚[Maqolul Qobuli Nushi wal Inqiyad]
Indahnya dakwah bila kita saling menasihati dan akan tampak lebih indah bila kita menerima nasihat tatkala kita ada kekurangan. Wallahu a'lam.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/jangan-meremehkan-nasehat-dan-para.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @Forum_ilmiyahKarangAnyar - @l Marony
➥ #Manhaj #jangan_remehkan #nasehat #para_pemberi_nasehat
🚇JANGAN MEREMEHKAN NASEHAT DAN PARA PEMBERI NASEHAT
■ Tidak semua orang itu bisa menerima dengan lapang dada tatkala dinasehati, bahkan terkadang didapati tatkala disampaikan kebenaran padanya, sikap dia justru terkesan meremehkan orang yang menasehati, terlebih lagi
▸ jika yang menasehati itu lebih muda umurnya,
▸ orang yang baru kenal dakwah,
▸ ataupun orang yang status keilmuannya di atasnya seakan-akan dia gengsi jika ditegur dari kesalahan yang ada.
[▴] Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Tatkala nasihat dianggap celaan, mau dibawa ke mana dakwah ini, bukankah agama itu nasihat?
|✓| Terimalah nasihat dari siapapun selagi itu al-haq dan dibawakan dengan hujjah, bukti dan bayan.
|✓| Berlapang dadalah tatkala engkau dinasehati,
|✓| serta ucapkanlah Jazakumullahu khairan, ternyata masih ada orang yang peduli kepadamu.
Coba anda bayangkan jika anda berlarut-larut dalam kesalahan tanpa ada yang menegurnya, siapakah yang akan rugi?
* * *
Kita renungkan sejenak kalimat yang indah berikutnya ini:
قال الإمام ربيع المدخلي -حفظه الله:-
لا يجوز للمسلم أن يستصغر الناصح أو يحتقره مهما كان شأنه.
📚[مقال قبول النصح والانقياد]
Berkata Al-Imam Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhaly hafizhahullahu ta'ala:
“Tidak boleh bagi seorang muslim untuk merendahkan orang yang menasehati atau meremehkannya bagaimanapun keadaanya.”
📚[Maqolul Qobuli Nushi wal Inqiyad]
Indahnya dakwah bila kita saling menasihati dan akan tampak lebih indah bila kita menerima nasihat tatkala kita ada kekurangan. Wallahu a'lam.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/jangan-meremehkan-nasehat-dan-para.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @Forum_ilmiyahKarangAnyar - @l Marony
➥ #Manhaj #jangan_remehkan #nasehat #para_pemberi_nasehat
[🎙] Kajian Islam Ilmiyah Jakarta
🚇INDAHNYA TA'AWUN DALAM DAKWAH
≡ Disampaikan oleh
- Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah
› 01. Sesi 1- Durasi: 36:11
≡ Disampaikan oleh
- Al-Ustadz Qomar Su'aidi hafizhahullah
› 02. Sesi 2 & TJ - Durasi: 1:04:52
(•) Masjid Al-Khaddamuttaqwa, Tanjung Priok - Jakarta // Ahad, 23 Safar 1439H ~ 12 Nov. 2017M
Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/924
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/audio.html
₪ Dari Channel Telegram @AudioKajian
➥ #RekamanAudio #TanjungPriok #Jakarta
🚇INDAHNYA TA'AWUN DALAM DAKWAH
≡ Disampaikan oleh
- Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah
› 01. Sesi 1- Durasi: 36:11
≡ Disampaikan oleh
- Al-Ustadz Qomar Su'aidi hafizhahullah
› 02. Sesi 2 & TJ - Durasi: 1:04:52
(•) Masjid Al-Khaddamuttaqwa, Tanjung Priok - Jakarta // Ahad, 23 Safar 1439H ~ 12 Nov. 2017M
Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/924
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/audio.html
₪ Dari Channel Telegram @AudioKajian
➥ #RekamanAudio #TanjungPriok #Jakarta
Telegram
MP3 Kajian
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
01. [Sesi 1] Indahnya Ta'awun dalam Dakwah
Ust. Abu Hamzah Yusuf
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
02. [Sesi 2 & TJ] Indahnya Ta'awun dalam Dakwah
Ust. Qamar Suaidi
🚇KETIKA NASEHAT DAN DAKWAH SALAFIYYAH INI TELAH DIANGGAP SEBAGAI KOMANDO!!
[ Mengingat-ingat Wasiat al-Imam Malik rahimahullah yang telah Terlupakan oleh banyak Manusia ]
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi hafizhahullah
■ Ada satu hal yang terlupakan oleh kita yang itu merupakan wasiat ulama kita dahulu. Sehingga hal itu dilupakan muncullah problem-problem tersebut yang banyak membuat kerugian dalam perjalan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
※ Apa wasiat ulama kita itu?
◈ Al-Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan, “Tidak setiap orang yang ingin duduk di masjid untuk menyampaikan hadits, atau untuk berfatwa boleh duduk semaunya sampai dia mesti bermusyawarah dulu tentang hal itu, menanyakan kepada ahlu shalahi wal fadhl - orang-orang shalih dan orang-orang yang punya keutamaan.”
Perhatikan ucapan Imam Malik rahimahullah ini. Ketika mereka (para ulama / ahlul ilmi / ahlul fadhl) telah memberikan bimbingan, menilai bahwa orang tersebut pantas untuk duduk, barulah dia duduk mengemban amanah, menyampaikan hadits atau memberikan fatwa. Ketika tidak (tdk diizinkan atau dilarang), maka dia tidak duduk di masjid untuk melakukan tugas tersebut.
Bahkan disebutkan dalam riwayat yang lain, “Seandainya mereka mengatakan kepada saya (Imam Malik), hendaknya engkau berhenti, tentu saya akan berhenti”, kata Imam Malik rahimahullah.
[▴] Demikianlah yang terjadi, ummat ini telah terlupakan wasiat penting tersebut. Karena dengan mudahnya seseorang menduduki kedudukan ini, siapa yang mau tampil, maka dia tampil (mengajar), setiap orang yang pulang dari timur tengah, entah itu dari Yaman, entah dari Saudi atau mana, langsung dia tampil, duduk mengemban amanah besar tersebut.
Padahal terkadang kita tidak mengerti, apakah dia telah pantas (untuk tampil/mengajar)?
▸ Bagaimana kadar keilmuannya,
▸ bagaimana keteladannya,
▸ bagaimana sikap tanggungjawabnya
▸ dan lain-lain?
※ Problem inilah yang kita hadapi, sehingga banyak orang-orang yang sebetulnya tidak pantas untuk menduduki kedudukan ini kemudian ia duduk padanya dan menjadi problem ditengah dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
▴ Apa yang akan terjadi apabila problem-problem yang muncul ini dibiarkan begitu saja, dakwah ini dibiarkan tanpa adanya ta’awun/kerjasama yang baik utk mengatasi problem-problem yang ada. Kalau setiap orang kemudian semaunya sendiri tampil tanpa mengikuti petunjuk para ulama kita semacam petunjuk al-Imam Malik rahimahullah tadi?
◈ Tidakkah kita takut dengan peringatan Rasul, “Wahai manusia, diantara kalian ada orang-orang yang membuat lari manusia dari dakwah (Salafiyyah) ini.” Tidakkah kita takut?
Maka dari itu, menghadapi problem ini sangat penting. Butuh ta’awun syar’i, sehingga ada tanasuh, saling nasehat menasehati, saling mengingatkan. Tanpa ada ta’awun, dengan tanasuh saling nasehat menasehati maka dakwah ini akan menjadi sesuatu tanpak begitu buruk di mata masyarakat kita.
Demikianlah para ulama kita, mereka saling mengingatkan, saling nasehat menasehati demi untuk menjaga agama ini, menjaga dakwah Nabi -ﷺ-. Mereka lakukan dengan sungguh-sungguh, penuh perhatian.
Namun yang cukup menjadi problem yang besar ditengah ummat ini juga adalah ketika nasehat-nasehat itu tidak lagi digubris. Ketika nasehat-nasehat itu tidak lagi dianggap sebagai nasehat tapi dianggap sebagai KOMANDO, ini hal yang tidak sepantasnya.
(•) Faidah Kajian Islam Ilmiah bertema: "Indahnya Ta'awun Dalam Dakwah" // Masjid Al-Khaddamuttaqwa, Tanjung Priok - Jakarta // Ahad, 23 Safar 1439H ~ 12 Nov. 2017M
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/ketika-nasehat-dan-dakwah-salafiyyah.html
Download:
📀[ Audio ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4865
📮••••|Edisi|
@ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #Nasehat #Dakwah_Salafiyyah #Bukan_Dakwah_Komando
[ Mengingat-ingat Wasiat al-Imam Malik rahimahullah yang telah Terlupakan oleh banyak Manusia ]
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi hafizhahullah
■ Ada satu hal yang terlupakan oleh kita yang itu merupakan wasiat ulama kita dahulu. Sehingga hal itu dilupakan muncullah problem-problem tersebut yang banyak membuat kerugian dalam perjalan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
※ Apa wasiat ulama kita itu?
◈ Al-Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan, “Tidak setiap orang yang ingin duduk di masjid untuk menyampaikan hadits, atau untuk berfatwa boleh duduk semaunya sampai dia mesti bermusyawarah dulu tentang hal itu, menanyakan kepada ahlu shalahi wal fadhl - orang-orang shalih dan orang-orang yang punya keutamaan.”
Perhatikan ucapan Imam Malik rahimahullah ini. Ketika mereka (para ulama / ahlul ilmi / ahlul fadhl) telah memberikan bimbingan, menilai bahwa orang tersebut pantas untuk duduk, barulah dia duduk mengemban amanah, menyampaikan hadits atau memberikan fatwa. Ketika tidak (tdk diizinkan atau dilarang), maka dia tidak duduk di masjid untuk melakukan tugas tersebut.
Bahkan disebutkan dalam riwayat yang lain, “Seandainya mereka mengatakan kepada saya (Imam Malik), hendaknya engkau berhenti, tentu saya akan berhenti”, kata Imam Malik rahimahullah.
[▴] Demikianlah yang terjadi, ummat ini telah terlupakan wasiat penting tersebut. Karena dengan mudahnya seseorang menduduki kedudukan ini, siapa yang mau tampil, maka dia tampil (mengajar), setiap orang yang pulang dari timur tengah, entah itu dari Yaman, entah dari Saudi atau mana, langsung dia tampil, duduk mengemban amanah besar tersebut.
Padahal terkadang kita tidak mengerti, apakah dia telah pantas (untuk tampil/mengajar)?
▸ Bagaimana kadar keilmuannya,
▸ bagaimana keteladannya,
▸ bagaimana sikap tanggungjawabnya
▸ dan lain-lain?
※ Problem inilah yang kita hadapi, sehingga banyak orang-orang yang sebetulnya tidak pantas untuk menduduki kedudukan ini kemudian ia duduk padanya dan menjadi problem ditengah dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
▴ Apa yang akan terjadi apabila problem-problem yang muncul ini dibiarkan begitu saja, dakwah ini dibiarkan tanpa adanya ta’awun/kerjasama yang baik utk mengatasi problem-problem yang ada. Kalau setiap orang kemudian semaunya sendiri tampil tanpa mengikuti petunjuk para ulama kita semacam petunjuk al-Imam Malik rahimahullah tadi?
◈ Tidakkah kita takut dengan peringatan Rasul, “Wahai manusia, diantara kalian ada orang-orang yang membuat lari manusia dari dakwah (Salafiyyah) ini.” Tidakkah kita takut?
Maka dari itu, menghadapi problem ini sangat penting. Butuh ta’awun syar’i, sehingga ada tanasuh, saling nasehat menasehati, saling mengingatkan. Tanpa ada ta’awun, dengan tanasuh saling nasehat menasehati maka dakwah ini akan menjadi sesuatu tanpak begitu buruk di mata masyarakat kita.
Demikianlah para ulama kita, mereka saling mengingatkan, saling nasehat menasehati demi untuk menjaga agama ini, menjaga dakwah Nabi -ﷺ-. Mereka lakukan dengan sungguh-sungguh, penuh perhatian.
Namun yang cukup menjadi problem yang besar ditengah ummat ini juga adalah ketika nasehat-nasehat itu tidak lagi digubris. Ketika nasehat-nasehat itu tidak lagi dianggap sebagai nasehat tapi dianggap sebagai KOMANDO, ini hal yang tidak sepantasnya.
(•) Faidah Kajian Islam Ilmiah bertema: "Indahnya Ta'awun Dalam Dakwah" // Masjid Al-Khaddamuttaqwa, Tanjung Priok - Jakarta // Ahad, 23 Safar 1439H ~ 12 Nov. 2017M
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/ketika-nasehat-dan-dakwah-salafiyyah.html
Download:
📀[ Audio ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4865
📮••••|Edisi|
@ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #Nasehat #Dakwah_Salafiyyah #Bukan_Dakwah_Komando
Forwarded from II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
🚇SIFAT AHLUSSUNNAH
(➊) ❱ Asy-Syaikh 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah berkata:
أهل السنة وأهل السلف: لا يستعجلون. ولا يأخذهم الطيش. ولا الشطط. يوصي بعضهم بعضا بالصبر، ينالهم ما ينالهم من اﻷذى، ومع هذا يصبرون ويصابرون ويتواصون بالصبر.
■ “Ahlus Sunnah dan Ahlu Salaf:
✘ Mereka tidaklah tergesa-gesa
✘ Mereka tidak gegabah
✘ Tidak pula melampaui batas.
[▴] Sebagian mereka berwasiat kepada sebagian lainnya dengan kesabaran.
■ Menimpa mereka apa yang sudah menimpanya dari berbagai gangguan. Namun bersamaan dengan itu
▸ mereka tetap bersabar,
▸ senantiasa menyabarkan diri,
▸ dan selalu nasehat menasehati dengan kesabaran.”
📚[Ithaful 'Uqul hal. 27]
* * *
🚇JANGAN MARAH KETIKA DIINGATKAN
(➋) ❱ Asy-Syaikh bin Baaz rahimahullah
فلا ينبغي لعاقل أن يغضب عندما ينبه على الباطل، وعندما ينبه على البدع،
بل ينبغي له أن يقول: الحمد لله الذي هداني، الحمد لله الذي عرفني أن هذا بدعة، الحمد لله الذي أرشدني إلى الخير، وعليه أن يتعلم ويتبصر ولا يقلد الناس
“Tidak selayaknya bagi orang yang berakal untuk marah ketika diingatkan atas kebatilannya, ketika diingatkan atas kebid'ahannya.”
Bahkan seharusnya dia berkata: “Alhamdulillah yang telah memberikan aku petunjuk, Alhamdulillah yang telah memberitahuku bahwa ini adalah kebid'ahan, Alhamdulillah yang telah membimbingku di atas kebaikan.”
Wajib atasnya untuk menuntut ilmu dan belajar dan tidak taqlid kepada manusia.”
* * *
🚇BALAS DENDAM
(➌) ❱ Asy-Syaikh bin Baaz rahimahullah
وإن ظلمت فلا تظلمها وإذا اغتابت لا تغتبها
“Kalau kamu dizalimi jangan balas dengan menzaliminya. Kalau kamu dighibahi jangan balas menghibahinya.”
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/sifat-ahlussunnah.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy & @BerbagiIlmuAgama
// Sumber:
(➊) Channel Telegram Syaikh Fawwaz al Madkhali: @fawaz_almadkali
(➋) http://www.binbaz.org.sa/noor/1403
(➌) http://www.binbaz.org.sa/noor/595
➥ #Manhaj #Nasehat #sifat_ahlussunnah #Salafy #tahdzir #peringatan #marah #dendam
(➊) ❱ Asy-Syaikh 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah berkata:
أهل السنة وأهل السلف: لا يستعجلون. ولا يأخذهم الطيش. ولا الشطط. يوصي بعضهم بعضا بالصبر، ينالهم ما ينالهم من اﻷذى، ومع هذا يصبرون ويصابرون ويتواصون بالصبر.
■ “Ahlus Sunnah dan Ahlu Salaf:
✘ Mereka tidaklah tergesa-gesa
✘ Mereka tidak gegabah
✘ Tidak pula melampaui batas.
[▴] Sebagian mereka berwasiat kepada sebagian lainnya dengan kesabaran.
■ Menimpa mereka apa yang sudah menimpanya dari berbagai gangguan. Namun bersamaan dengan itu
▸ mereka tetap bersabar,
▸ senantiasa menyabarkan diri,
▸ dan selalu nasehat menasehati dengan kesabaran.”
📚[Ithaful 'Uqul hal. 27]
* * *
🚇JANGAN MARAH KETIKA DIINGATKAN
(➋) ❱ Asy-Syaikh bin Baaz rahimahullah
فلا ينبغي لعاقل أن يغضب عندما ينبه على الباطل، وعندما ينبه على البدع،
بل ينبغي له أن يقول: الحمد لله الذي هداني، الحمد لله الذي عرفني أن هذا بدعة، الحمد لله الذي أرشدني إلى الخير، وعليه أن يتعلم ويتبصر ولا يقلد الناس
“Tidak selayaknya bagi orang yang berakal untuk marah ketika diingatkan atas kebatilannya, ketika diingatkan atas kebid'ahannya.”
Bahkan seharusnya dia berkata: “Alhamdulillah yang telah memberikan aku petunjuk, Alhamdulillah yang telah memberitahuku bahwa ini adalah kebid'ahan, Alhamdulillah yang telah membimbingku di atas kebaikan.”
Wajib atasnya untuk menuntut ilmu dan belajar dan tidak taqlid kepada manusia.”
* * *
🚇BALAS DENDAM
(➌) ❱ Asy-Syaikh bin Baaz rahimahullah
وإن ظلمت فلا تظلمها وإذا اغتابت لا تغتبها
“Kalau kamu dizalimi jangan balas dengan menzaliminya. Kalau kamu dighibahi jangan balas menghibahinya.”
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/sifat-ahlussunnah.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy & @BerbagiIlmuAgama
// Sumber:
(➊) Channel Telegram Syaikh Fawwaz al Madkhali: @fawaz_almadkali
(➋) http://www.binbaz.org.sa/noor/1403
(➌) http://www.binbaz.org.sa/noor/595
➥ #Manhaj #Nasehat #sifat_ahlussunnah #Salafy #tahdzir #peringatan #marah #dendam
www.alfawaaid.net
Sifat Ahlussunnah
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
Forwarded from II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
🚇DI MASA FITNAH - JANGAN MUDAH TERBAWA ARUS
{ Waspada banyaknya orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah }
📂[ Bagian 1 ]
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah
■ “Kebenaran itu adalah sesuatu yang lebih berhak untuk diikuti.” Terjadi fitnah, diam, tutup mulut..!! Banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan sibuk antum main medsos..!! Kirim sana, kirim sana, masuk wa, kirim lagi sana, kirim lagi sana. Dalam keadaan tidak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi.
Jangan sampai jadi orang yang ikut-ikutan saja..!! Tidak mengerti apa hakekatnya, dirasa-rasa, dipikir-pikir. “Sepertinya iya ... kayaknya ini ya” .. ikut-ikutan. “Benar, saya merasa begini” .. “oh benar, saya juga merasa begini” .. “Oh betul, ada datanya” .. “di sana ustadz fulan, alan diusir, dinon aktifkan” .. “oh benar??” ... Dalam keadaan tidak mengetahui hakekatnya apa yang terjadi..!!
USKUT ANTUM SEMUA..!! DIAM..!!
Berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar Allah melindungi asatidzah Ahlussunnah wal jama'ah. Agar Allah subhanahu wa ta'ala melindungi ahlul ilmi, melindungi para ulama. Mereka orang-orang yang kita cintai, “Semoga Allah menjaga mereka.” Ini yang mesti kita lakukan. Jangan sibuk main ke sana ke mari, menyebar berita ke sana ke mari dalam keadaan tidak tahu hakekatnya apa yang terjadi.
Hanya sekedar terkena pengaruh, “oh iya ya” ... “sepertinya benar ya” .. “oh iya, saya juga pernah mendengar sih sedikit-sedikit”, pernah mendengar sedikit-sedikit, coba..!! Mendengarnya sedikit-sedikit bicaranya luar biasa... masya Allah.. Bicara banyak mendengar sedikit, coba.
“Barangsiapa yang banyak bicaranya, banyak salahnya.” Ittaqillah..!! Bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Minta bimbingan kepada Allah.
Yang tidak tahu masalah ikut bicara, ini yang terjadi. Memang banyak orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah. ‘Kealimannya’ luar biasa mengalahkan alim-alim lainnya. Mendadak.
Ikhwani fiddin rahimakumullah,
Kita semestinya khawatir atas diri-diri kita. Khawatirkan diri-diri kita..!! Makanya jangan ikut sibuk, larut. Berdoa kepada Allah, minta bimbingan, perbanyak keta'atan, semangat belajar, banyak berzikir, banyak baca al-Quran. Sudahlah, sementara waktu tidak mengapakan keluar dari grup-grup. Khawatir ini begini ini begitu. Fokus ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Doakan semua asatidzah Ahlussunnah agar diberi bimbingan, kekokohan, kekuatan, ats-tsabat. Mereka semua yang membimbing kita. Mereka semua yang mengarahkan kepada kita. Kita Ahlussunnah tidak banyak jumlahnya. Para ulama mengatakan, “Antum itu sedikit jumlahnya”. Coba berfikir jernih. Gunakan akal di masa-masa fitnah ini.
Dengarkan cuplikan audionya di:
› https://t.me/ukhuwahsalaf/4828
•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah Makassar bertema: "Tetap Bersabar Di Atas Kebenaran" // Masjid Ikhtiar, Tamalanrea Makassar - Sulawesi Selatan // Sabtu-Ahad, 08-09 Shafar 1439H ~ 28-29 Okt. 2017M
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @SalafyJeneponto
➥ #Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah #terbawa_arus
{ Waspada banyaknya orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah }
📂[ Bagian 1 ]
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah
■ “Kebenaran itu adalah sesuatu yang lebih berhak untuk diikuti.” Terjadi fitnah, diam, tutup mulut..!! Banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan sibuk antum main medsos..!! Kirim sana, kirim sana, masuk wa, kirim lagi sana, kirim lagi sana. Dalam keadaan tidak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi.
Jangan sampai jadi orang yang ikut-ikutan saja..!! Tidak mengerti apa hakekatnya, dirasa-rasa, dipikir-pikir. “Sepertinya iya ... kayaknya ini ya” .. ikut-ikutan. “Benar, saya merasa begini” .. “oh benar, saya juga merasa begini” .. “Oh betul, ada datanya” .. “di sana ustadz fulan, alan diusir, dinon aktifkan” .. “oh benar??” ... Dalam keadaan tidak mengetahui hakekatnya apa yang terjadi..!!
USKUT ANTUM SEMUA..!! DIAM..!!
Berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar Allah melindungi asatidzah Ahlussunnah wal jama'ah. Agar Allah subhanahu wa ta'ala melindungi ahlul ilmi, melindungi para ulama. Mereka orang-orang yang kita cintai, “Semoga Allah menjaga mereka.” Ini yang mesti kita lakukan. Jangan sibuk main ke sana ke mari, menyebar berita ke sana ke mari dalam keadaan tidak tahu hakekatnya apa yang terjadi.
Hanya sekedar terkena pengaruh, “oh iya ya” ... “sepertinya benar ya” .. “oh iya, saya juga pernah mendengar sih sedikit-sedikit”, pernah mendengar sedikit-sedikit, coba..!! Mendengarnya sedikit-sedikit bicaranya luar biasa... masya Allah.. Bicara banyak mendengar sedikit, coba.
“Barangsiapa yang banyak bicaranya, banyak salahnya.” Ittaqillah..!! Bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Minta bimbingan kepada Allah.
Yang tidak tahu masalah ikut bicara, ini yang terjadi. Memang banyak orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah. ‘Kealimannya’ luar biasa mengalahkan alim-alim lainnya. Mendadak.
Ikhwani fiddin rahimakumullah,
Kita semestinya khawatir atas diri-diri kita. Khawatirkan diri-diri kita..!! Makanya jangan ikut sibuk, larut. Berdoa kepada Allah, minta bimbingan, perbanyak keta'atan, semangat belajar, banyak berzikir, banyak baca al-Quran. Sudahlah, sementara waktu tidak mengapakan keluar dari grup-grup. Khawatir ini begini ini begitu. Fokus ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Doakan semua asatidzah Ahlussunnah agar diberi bimbingan, kekokohan, kekuatan, ats-tsabat. Mereka semua yang membimbing kita. Mereka semua yang mengarahkan kepada kita. Kita Ahlussunnah tidak banyak jumlahnya. Para ulama mengatakan, “Antum itu sedikit jumlahnya”. Coba berfikir jernih. Gunakan akal di masa-masa fitnah ini.
Dengarkan cuplikan audionya di:
› https://t.me/ukhuwahsalaf/4828
•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah Makassar bertema: "Tetap Bersabar Di Atas Kebenaran" // Masjid Ikhtiar, Tamalanrea Makassar - Sulawesi Selatan // Sabtu-Ahad, 08-09 Shafar 1439H ~ 28-29 Okt. 2017M
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @SalafyJeneponto
➥ #Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah #terbawa_arus
🚇WAHAI PARA DA'I DI JALAN ALLAH, MAUKAH KITA SEMUA BERCERMIN DIRI?
[ Wasiat Imam Malik rahimahullah terkhusus bagi mereka yang ingin tampil mengajar, menyampaikan fatwa dan mengemban amanah dalam dakwah ]
❱ Al-Imam Malik berkata: “Tidaklah aku berfatwa, kecuali sebelumnya aku telah meminta rekomendasi dari orang yang lebih berilmu dariku, ‘Apakah aku telah pantas berfatwa?’ Aku bertanya kepada Rabi’ah dan Yahya bin Sa’id, lalu keduanya memerintahkanku berfatwa.
Khalaf berkata: “Wahai Malik Abu Abdillah, seandainya para Ulama melarangmu berfatwa?
Al-Imam Malik menjawab: “Saya akan berhenti berfatwa, tidak pantas bagi seorangpun untuk menilai dirinya sebagai ahli dalam suatu bidang kecuali setelah bertanya kepada orang yang lebih berilmu tentangnya.”
📚[Abu Nua’im, hilyatul Auliya’, 6/316]
❱ قال مالك بن أنس: ما أجبت في الفتوى حتى سألت من هو أعلم مني، هل يراني موضعا لذلك ؟ سألت ربيعة، و سألت يحيى بن سعيد، فأمراني بذلك.
فقلت له: يا أبا عبد الله، لو نهوك؟
قال: كنت أنتهي،لا ينبغي لرجل أن يرى نفسه أهلا لشيئ حتى يسأل من هو أعلم منه.
📚[أبو نعيم، في حلية الأولياء، 6/٣١٦]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/wahai-para-dai-di-jalan-allah-maukah.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari situs forumsalafy.net
➥ #Manhaj #wasiat_imam_Malik #becermin_diri #tampil #mengajar #menyampaikan_fatwa #mengemban_amanah_dakwah
[ Wasiat Imam Malik rahimahullah terkhusus bagi mereka yang ingin tampil mengajar, menyampaikan fatwa dan mengemban amanah dalam dakwah ]
❱ Al-Imam Malik berkata: “Tidaklah aku berfatwa, kecuali sebelumnya aku telah meminta rekomendasi dari orang yang lebih berilmu dariku, ‘Apakah aku telah pantas berfatwa?’ Aku bertanya kepada Rabi’ah dan Yahya bin Sa’id, lalu keduanya memerintahkanku berfatwa.
Khalaf berkata: “Wahai Malik Abu Abdillah, seandainya para Ulama melarangmu berfatwa?
Al-Imam Malik menjawab: “Saya akan berhenti berfatwa, tidak pantas bagi seorangpun untuk menilai dirinya sebagai ahli dalam suatu bidang kecuali setelah bertanya kepada orang yang lebih berilmu tentangnya.”
📚[Abu Nua’im, hilyatul Auliya’, 6/316]
❱ قال مالك بن أنس: ما أجبت في الفتوى حتى سألت من هو أعلم مني، هل يراني موضعا لذلك ؟ سألت ربيعة، و سألت يحيى بن سعيد، فأمراني بذلك.
فقلت له: يا أبا عبد الله، لو نهوك؟
قال: كنت أنتهي،لا ينبغي لرجل أن يرى نفسه أهلا لشيئ حتى يسأل من هو أعلم منه.
📚[أبو نعيم، في حلية الأولياء، 6/٣١٦]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/wahai-para-dai-di-jalan-allah-maukah.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari situs forumsalafy.net
➥ #Manhaj #wasiat_imam_Malik #becermin_diri #tampil #mengajar #menyampaikan_fatwa #mengemban_amanah_dakwah
www.alfawaaid.net
Wahai Para Da'i Di Jalan Allah, Maukah Kita Semua Bercermin Diri?
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇BERMUSYAWARAH ADALAH JALAN PARA SALAF
❱ Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, “Dahulu para qurra (penghafal Al Quran) adalah teman di majelis-majelisnya Umar ibnul Khaththab dan kawan dalam bermusyawarah baik yang kalangan tuanya maupun yang mudanya.”
📚[HR. Bukhari]
* * *
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata juga, “Sesungguhnya dahulu aku benar-benar bertanya tentang satu perkara kepada tiga puluh para shahabat nabi.”
📚[Siyar a'lamun Nubala-Imam Adz Dzahabi 3/344]
* * *
Imam Malik rahimahullah berkata, “Jika dahulu saja para shahabat rasulullah ketika mereka mendapati berbagai permasalahan tidaklah menjawab salah seorang dari mereka dari satu permasalahan sampai mereka melihat pendapat shahabatnya yang lain, padahal mereka adalah orang-orang dianugerahi kekokohan ilmu, taufik dan kesucian, lalu bagaimana dengan kita yang diliputi dosa-dosa dan berbagai kesalahan pada hati kita?”
📚[Adabul Mufti wal Mustafti-Ibnu Shalah, hal. 80]
* * *
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dahulu Umar ibnul Khtaththab radhiallahu anhu ketika mendapati dirinya suatu permasalahan, maka beliau bermusyawarah dengan para shahabat yang ada, tapi terkadang beliau mengumpulkan semua untuk memusyawarahkan bersama sampai-sampai Ibnu Abbas pun diikut sertakan padahal ketika itu Ibnu Abbas termasuk yang umurnya masih muda.”
📚[I'lamul Muwaqi'in-Ibnul Qayyim 4/256]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/bermusyawarah-adalah-jalan-para-salaf.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SedikitFaidahSaja // Dari Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➥ #Manhaj #ilmu #musyawarah #jalan_Salaf
❱ Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, “Dahulu para qurra (penghafal Al Quran) adalah teman di majelis-majelisnya Umar ibnul Khaththab dan kawan dalam bermusyawarah baik yang kalangan tuanya maupun yang mudanya.”
📚[HR. Bukhari]
* * *
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata juga, “Sesungguhnya dahulu aku benar-benar bertanya tentang satu perkara kepada tiga puluh para shahabat nabi.”
📚[Siyar a'lamun Nubala-Imam Adz Dzahabi 3/344]
* * *
Imam Malik rahimahullah berkata, “Jika dahulu saja para shahabat rasulullah ketika mereka mendapati berbagai permasalahan tidaklah menjawab salah seorang dari mereka dari satu permasalahan sampai mereka melihat pendapat shahabatnya yang lain, padahal mereka adalah orang-orang dianugerahi kekokohan ilmu, taufik dan kesucian, lalu bagaimana dengan kita yang diliputi dosa-dosa dan berbagai kesalahan pada hati kita?”
📚[Adabul Mufti wal Mustafti-Ibnu Shalah, hal. 80]
* * *
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dahulu Umar ibnul Khtaththab radhiallahu anhu ketika mendapati dirinya suatu permasalahan, maka beliau bermusyawarah dengan para shahabat yang ada, tapi terkadang beliau mengumpulkan semua untuk memusyawarahkan bersama sampai-sampai Ibnu Abbas pun diikut sertakan padahal ketika itu Ibnu Abbas termasuk yang umurnya masih muda.”
📚[I'lamul Muwaqi'in-Ibnul Qayyim 4/256]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/bermusyawarah-adalah-jalan-para-salaf.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SedikitFaidahSaja // Dari Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➥ #Manhaj #ilmu #musyawarah #jalan_Salaf
www.alfawaaid.net
Bermusyawarah Adalah Jalan Para Salaf
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇BERMUSYAWARAH KETIKA MENDAPATKAN PERKARA YANG RUMIT
❱ Maimun ibn Mihran rahimahullah berkata,
■ “Dahulu Abu Bakr ash-Shiddiq
▸ jika ingin memutuskan suatu perkara maka beliau melihat kepada kitabullah (Al Quran), jika terdapat jawaban di dalamnya maka beliau memutuskan dengan hal itu.
▸ Jika beliau mengetahui jawabannya ada pada Sunnah Rasulullah, maka beliaupun menetapkan keputusannya dengan itu.
▸ Jika beliau tidak mengetahui, maka beliau keluar dan bertanya kepada kaum muslimin (para shahabat nabi) tentang sunnah,
▸ jika perkaranya rumit, maka beliau memanggil tokoh-tokoh muslimin (para shahabat nabi) dan ulama-ulamanya untuk bermusyawarah bersama.”
📚[HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Ibnu Hajar di dalam al Fath]
* * *
🚇BERMUSYAWARAHLAH DENGAN AHLINYA
❱ Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata,
■ “(Hendaknya) bermusyawarah dengan ahlul ilmi dan meminta pendapatnya. Setiap insan itu tergantung (pada permasalahannya).
Contohnya:
▸ Jika engka ingin melakukan sesuatu yang menyangkut urusan agama maka bermusyawarahlah dengan ahlul ilmi, karena mereka lebih tahu dengan perkara agama dibandingkan yang lainnya.
▸ Jika engkau ingin membeli rumah maka bermusyawarahlah dengan seorang yang memahami di daerah itu,
▸ jika engkau ingin membeli kendaraan maka bermusyawarahlah dengan orang yang ahli mekanik kendaraan
▸ dan demikianlah seterusnya.”
📚[Syarah Riyadhush Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 34, cet. Dar Ibnil Jauzi 2006]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/bermusyawarah-ketika-mendapatkan.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SedikitFaidahSaja // Dari Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➥ #Manhaj #ilmu #Akhlak #Adab #musyawarah #jalan_Salaf
❱ Maimun ibn Mihran rahimahullah berkata,
■ “Dahulu Abu Bakr ash-Shiddiq
▸ jika ingin memutuskan suatu perkara maka beliau melihat kepada kitabullah (Al Quran), jika terdapat jawaban di dalamnya maka beliau memutuskan dengan hal itu.
▸ Jika beliau mengetahui jawabannya ada pada Sunnah Rasulullah, maka beliaupun menetapkan keputusannya dengan itu.
▸ Jika beliau tidak mengetahui, maka beliau keluar dan bertanya kepada kaum muslimin (para shahabat nabi) tentang sunnah,
▸ jika perkaranya rumit, maka beliau memanggil tokoh-tokoh muslimin (para shahabat nabi) dan ulama-ulamanya untuk bermusyawarah bersama.”
📚[HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Ibnu Hajar di dalam al Fath]
* * *
🚇BERMUSYAWARAHLAH DENGAN AHLINYA
❱ Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata,
■ “(Hendaknya) bermusyawarah dengan ahlul ilmi dan meminta pendapatnya. Setiap insan itu tergantung (pada permasalahannya).
Contohnya:
▸ Jika engka ingin melakukan sesuatu yang menyangkut urusan agama maka bermusyawarahlah dengan ahlul ilmi, karena mereka lebih tahu dengan perkara agama dibandingkan yang lainnya.
▸ Jika engkau ingin membeli rumah maka bermusyawarahlah dengan seorang yang memahami di daerah itu,
▸ jika engkau ingin membeli kendaraan maka bermusyawarahlah dengan orang yang ahli mekanik kendaraan
▸ dan demikianlah seterusnya.”
📚[Syarah Riyadhush Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 34, cet. Dar Ibnil Jauzi 2006]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/bermusyawarah-ketika-mendapatkan.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SedikitFaidahSaja // Dari Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➥ #Manhaj #ilmu #Akhlak #Adab #musyawarah #jalan_Salaf
www.alfawaaid.net
Bermusyawarah Ketika Mendapatkan Perkara Yang Rumit
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇KAIDAH DALAM BERGAUL DENGAN SALAFI YANG TERJATUH DALAM KESALAHAN
❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah berkata:
■ “Aku mengetahui bahwasanya
▸ kalian tidaklah ma'shum dan ulama tidaklah ma'shum.
▸ Mungkin saja kita (jatuh kepada) kesalahan,
kecuali
✘ jika bergabung dengan rafidhah atau mu'tazilah atau jahmiyah
✘ ataupun dengan salah satu kelompok dari kelompok-kelompok hizbiyah yang ada,
≡ maka sesungguhnya dia terbuang (tersingkirkan).
■ Adapun salafi:
▸ Orang yang loyal kepada salafiyyin,
▸ mencintai manhaj salaf - barakallahu fiykum-
▸ dan membenci berkelompok-kelompok,
▸ membenci kebid'ahan dan pelakunya,
≡ maka kita berlemah lembut kepadanya, kita tidak meninggalkannya. Akan tetapi kita menashihatinya, menyelamatkannya dan bersabar terhadapnya serta mengobatinya (menyembuhkannya), barakallahu fiykum.
Adapun jika dikatakan: Barangsiapa jatuh pada kesalahan maka dia telah binasa! Jika di atas dasar hal ini maka tidak akan ada yang tersisa seorangpun!
Dan oleh karena itu, engkau melihat mereka ini ketika mereka kosong dari para pemuda, mulailah mereka menjatuhkan ulama, dan ini adalah manhaj ikhwanul muslimin.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasail asy-Syaikh 1/483]
ﻗﻮﺍﻋﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻌﺎﻣﻞ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺧﻄﺄ
ﻗــﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ العلامة ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻋﺮﻑ ﺃﻧﻜﻢ ﻟﺴﺘﻢ ﻣﻌﺼﻮﻣﻴﻦ، ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺑﻤﻌﺼﻮﻣﻴﻦ، ﻗﺪ ﻧﺨﻄﺊ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﻓﻲ ﺭﻓﺾ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺍﻋﺘﺰﺍﻝ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﺗﺠﻬﻢ، ﺃﻭ ﺗﺤﺰﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻨﺒﻮﺫ.
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ: ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺍﻟﻲ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ، ﻭﻳُﺤﺐ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ -ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ- ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺃﻫﻠﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻧﺘﺮﻓﻖ ﺑﻪ، ﻭﻣﺎ ﻧﺘﺮﻛﻪ، ﻭﻟﻜﻦ ﻧﻨﺼﺤﻪ، ﻭﻧﻨﺘﺸﻠﻪ ﻭﻧﺼﺒﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻧﻌﺎﻟﺠﻪ، ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ.
ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ: ﻣﻦ ﺃﺧﻄﺄ ﻫﻠﻚ! ﻓﻌﻠﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻠﻦ ﻳﺒﻘﻰ ﺃﺣﺪ!
ﻭﻟﻬﺬﺍ، ﻓﺘﺮﻯ ﻫﺆﻻﺀ ﻟﻤﺎ ﻓﺮﻏﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ، ﺑﺪﺀﻭﺍ ﺑﺎﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻳﺴﻘﻄﻮﻧﻬﻢ، ﻓﻬﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ. ﺍﻫـ
📚[ﻣﺠﻤﻮﻉ فتاوى ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ، ١/ ٤٨٣]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/kaidah-dalam-bergaul-dengan-salafi-yang.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @telegramTIC
➥ #Manhaj #menyikapi #kesalahan #salafy #hikmah #kelembutan #taanni #zaman_fitnah #menjaga_ukhuwah #Salafiyyah #sabar #kokoh
Tambahan Faidah:
※ Sikap Hikmah Terhadap Kesalahan Seorang Salafy
- http://bit.ly/2yU4KRQ
※ Nasehat Untuk Menjaga Ukhuwwah
- http://bit.ly/2A4lPZD
❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah berkata:
■ “Aku mengetahui bahwasanya
▸ kalian tidaklah ma'shum dan ulama tidaklah ma'shum.
▸ Mungkin saja kita (jatuh kepada) kesalahan,
kecuali
✘ jika bergabung dengan rafidhah atau mu'tazilah atau jahmiyah
✘ ataupun dengan salah satu kelompok dari kelompok-kelompok hizbiyah yang ada,
≡ maka sesungguhnya dia terbuang (tersingkirkan).
■ Adapun salafi:
▸ Orang yang loyal kepada salafiyyin,
▸ mencintai manhaj salaf - barakallahu fiykum-
▸ dan membenci berkelompok-kelompok,
▸ membenci kebid'ahan dan pelakunya,
≡ maka kita berlemah lembut kepadanya, kita tidak meninggalkannya. Akan tetapi kita menashihatinya, menyelamatkannya dan bersabar terhadapnya serta mengobatinya (menyembuhkannya), barakallahu fiykum.
Adapun jika dikatakan: Barangsiapa jatuh pada kesalahan maka dia telah binasa! Jika di atas dasar hal ini maka tidak akan ada yang tersisa seorangpun!
Dan oleh karena itu, engkau melihat mereka ini ketika mereka kosong dari para pemuda, mulailah mereka menjatuhkan ulama, dan ini adalah manhaj ikhwanul muslimin.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasail asy-Syaikh 1/483]
ﻗﻮﺍﻋﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻌﺎﻣﻞ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺧﻄﺄ
ﻗــﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ العلامة ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻋﺮﻑ ﺃﻧﻜﻢ ﻟﺴﺘﻢ ﻣﻌﺼﻮﻣﻴﻦ، ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺑﻤﻌﺼﻮﻣﻴﻦ، ﻗﺪ ﻧﺨﻄﺊ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﻓﻲ ﺭﻓﺾ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺍﻋﺘﺰﺍﻝ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﺗﺠﻬﻢ، ﺃﻭ ﺗﺤﺰﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻨﺒﻮﺫ.
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ: ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺍﻟﻲ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ، ﻭﻳُﺤﺐ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ -ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ- ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺃﻫﻠﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻧﺘﺮﻓﻖ ﺑﻪ، ﻭﻣﺎ ﻧﺘﺮﻛﻪ، ﻭﻟﻜﻦ ﻧﻨﺼﺤﻪ، ﻭﻧﻨﺘﺸﻠﻪ ﻭﻧﺼﺒﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻧﻌﺎﻟﺠﻪ، ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ.
ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ: ﻣﻦ ﺃﺧﻄﺄ ﻫﻠﻚ! ﻓﻌﻠﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻠﻦ ﻳﺒﻘﻰ ﺃﺣﺪ!
ﻭﻟﻬﺬﺍ، ﻓﺘﺮﻯ ﻫﺆﻻﺀ ﻟﻤﺎ ﻓﺮﻏﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ، ﺑﺪﺀﻭﺍ ﺑﺎﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻳﺴﻘﻄﻮﻧﻬﻢ، ﻓﻬﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ. ﺍﻫـ
📚[ﻣﺠﻤﻮﻉ فتاوى ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ، ١/ ٤٨٣]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/kaidah-dalam-bergaul-dengan-salafi-yang.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @telegramTIC
➥ #Manhaj #menyikapi #kesalahan #salafy #hikmah #kelembutan #taanni #zaman_fitnah #menjaga_ukhuwah #Salafiyyah #sabar #kokoh
Tambahan Faidah:
※ Sikap Hikmah Terhadap Kesalahan Seorang Salafy
- http://bit.ly/2yU4KRQ
※ Nasehat Untuk Menjaga Ukhuwwah
- http://bit.ly/2A4lPZD
www.alfawaaid.net
Kaidah Dalam Bergaul Dengan Salafi Yang Terjatuh Dalam Kesalahan
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
Forwarded from Salafy Indonesia