II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.71K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
[🎙] Kajian Muslimah
🚇UNTAIAN NASEHAT UNTUK MUSLIMAH
-{ Jangan Meninggalkan Majlis Ilmu, karena Terfitnah Medsos }-

Ξ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak hafizhahullah

› 01. Durasi: 43:09

(•) Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi Bogor // Jum'at 16 Muharram 1439H ~ 06 Oktober 2017M

Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/850

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/audio-untaian-nasehat-untuk-muslimah.html

₪ Dari Channel Telegram @salafycileungsi
#RekamanAudio #Bogor
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
※ Petikan Faedah Kajian Untaian Nasehat Untuk Muslimah:

• Jangan Meninggalkan Majlis Ilmu karena Terfitnah Medsos
• Waspadai Gadget yang ada di tangan anda, betapa besar fitnah yang ada padanya
• Jangan menunda-nunda waktu shalat
• Hidupkan rumah-rumah kalian dengan Qira'atul Qur'an (membaca Al-Qur'an).
• Wajib seorang Ummahat untuk Thalabul Ilmi (mencari ilmu) agar membekali dirinya dalam rangka mendidik anak-anaknya.
• Seorang Ibu adalah Madrasatul Ula (majlis pertama) untuk pendidikan anak-anak Islam.
• Wajib Ghadul Bashar (menundukan pandangan) dari orang lain yang bukan mahram.
• Jangan berkhianat pada suami Anda, dengan bermudah-mudahan memberikan gadget kepada putra-putri Anda sehingga mereka bisa mengakses sesuatu yang di haramkan.
• Betapa banyak orangtua beranggapan sedang memuliakan anak-anaknya (dengan memberikan kebebasan menggunakan smartphone), padahal tanpa sadar mereka tengah menghancurkan mereka.
• Jaga kehormatan suami Anda dengan Anda menjaga kehormatan Anda.
• Jangan perlihatkan perhiasan Anda kepada orang yang bukan mahram Anda.
• Jaga suara Anda, jangan sampai orang lain terfitnah karena Anda

Semoga bermanfaat, silahkan dengarkan audio selengkapnya
🚇HUKUM BERSEDEKAP SETELAH BANGKIT DARI RUKU'

❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah


[ Pertanyaan ]

Tentang hukum meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (bersedekap) ketika bangkit dari ruku'??

[ Jawaban ]

■ Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (bersedekap) setelah bangkit dari ruku' adalah Sunnah.

◈ Sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits Sahl bin Sa'ad semoga Allah meridhoinya yang diriwayatkan oleh al-Imam Bukhari dalam shahihnya berkata (Sahl bin Sa'ad): “Dahulu manusia diperintah agar meletakkan tangan kanannya di atas dziro' (tulang hasta) tangan kirinya di dalam sholat.”

※ Maka apabila engkau memperhatikan hadits ini, yaitu bahwasanya manusia itu diperintah untuk meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya maka akan menjadi jelas bagimu bahwa disyariatkan pula perbuatan ini, (yaitu bersedekap) pada berdiri setelah ruku', karena hadits ini umum.

※ Akan keluar darinya (pembahasan hadits ini):
▸ ruku' karena dua tangan ketika ruku' berada di atas kedua lutut
▸ dan akan keluar pula darinya sujud, karna dua tangan berada di atas lantai ketika bersujud
▸ dan keluar pula darinya duduk karena kedua tangan berada di atas paha atau lutut.

※ Dan tersisa apa yang selain itu (dari posisi-posisi shalat)
▸ yaitu berdiri sebelum ruku'
▸ dan sesudah ruku'.

※ Maka (dalam keadaan ini) posisi tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri. Baik diletakkan di atas dziro'/tulang hasta (yaitu bagian antara siku dan pergelangan tangan) atau diletakkan di pergelangan tangan yaitu (antara telapak tangan dan tulang hasta). Dan yang lebih utama adalah meletakkan kedua tangan tersebut di atas dada karena hadits Waail bin Hajar yang merupakan hadits yang paling hasan daripada hadits-hadits yang diriwayatkan dalam pembahasan ini.

◈ Beliau berkata: “Aku shalat bersama Rasulullah -ﷺ- maka beliau meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya tepat di atas dadanya.”

📚[Majmuu' fataawa asy syaikh utsaimiin, jilid 13 hal 164]

[ سئل فضيلة الشيخ العثيمين ]

عن حكم وضع اليد اليمنى على اليد اليسرى بعد الرفع من الركوع؟

[ فأجاب فضيلته بقوله ]

وضع اليد اليمنى على اليسرى بعد القيام من الركوع سنة، كما دل على ذلك حديث سهل بن سعد – رضي الله عنه – الذي رواه البخاري في صحيحه قال: 《 كان الناس يؤمرون أن يضع الرجل اليد اليمنى على ذراعه اليسرى في الصلاة. 》 (١) ، فإذا تأملت هذا الحديث وهو أن الناس مأمورون بوضع اليد اليمنى على ذراع اليسرى تبين لك: أن القيام بعد الركوع يشرع فيه هذا الفعل وهو وضع اليد اليمنى على اليسرى في الصلاة؛ لأن الحديث عام يخرج منه الركوع؛ لأن اليدين على الركبتين، ويخرج منه السجود؛ لأن اليدين على الأرض، ويخرج منه الجلوس؛ لأن اليدين على الفخذين أو على الركبتين، فيبقى ما عدا ذلك وهو: القيام قبل الركوع وبعد الركوع تكون اليد اليمنى توضع على اليد اليسرى، إما على الذراع، وإما على الرسغ وهو المفصل الذي بين الكف وبين الذراع، والأفضل أن يكون وضعهما على الصدر؛ لأن حديث وائل بن حجر هو أحسن ما روى في ذلك، قال: 《 صليت مع رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فوضع يده اليمنى على يده اليسرى على صدره. 》

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/hukum-bersedekap-setelah-bangkit-dari.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari Forum "S O S" Ilmiyyah

#Fiqh #Ibadah #bersedekap_setelah_rukuk
🚇AWAS … JANGAN SAMPAI ENGKAU TERTIPU..!!

■ Allah menciptakan manusia dan menempatkan mereka di dunia dengan tujuan yang sangat agung,
▸ yaitu beribadah hanya kepada-Nya semata, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

※ Allah pun menciptakan dan memberikan kepada manusia segala sesuatu dari kebutuhan mereka berupa makanan, tempat tinggal, minuman, kendaraan, harta, dll.
▸ sebagai fasilitas atau sarana yang akan mereka pakai untuk membantu mereka dalam peribadatan mereka kepada Allah.

◈ Karena Allah ta'ala berfirman:

《 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ 》

“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.” [QS adz-Dzaariyat: 56]

(✘) Akan tetapi seringkali manusia justru tertipu dengan
▸ harta benda,
▸ rumah,
▸ kekayaan,
▸ kendaraan

(︿) yang Allah jadikan hanya sebagai sarana bagi mereka dalam beribadah kepada Allah. Dunia yang begitu berkilau dan mempesona, menjadikan mereka lupa akan negeri akhirat yang kekal abadi selama lamanya.

🚇WAHAI SAUDARAKU … JANGAN SAMPAI ENGKAU LUPA!! DUNIA INI HANYALAH LADANG ATAU PASAR UNTUK AKHIRAT!!

وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: 〈 ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ. 〉

Berkata 'Ali bin Abi Thalib: “Dunia akan pergi membelakangi, sementara akhirat akan datang menghampiri, dan setiap dari keduanya memiliki para penghuni, maka jadilah kalian penghuni akhirat dan janganlah kalian menjadi penghuni dunia karena sungguh hari ini (di dunia) adalah amalan tanpa perhitungan, sementara besok (di akhirat) hanya ada perhitungan tanpa ada amalan.”

(✔️) Maka bersemangatlah engkau wahai saudaraku, untuk mengerjakan amalan sholeh yang akan membantumu dan menolongmu di negeri akhirat. Dan jangan sampai engkau terlena dan tertipu dari pesona dunia yang sifatnya hanya sementara.

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/awas-jangan-sampai-engkau-tertipu.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari Forum "S O S" Ilmiyyah

#Nasehat #Peringatan #hati_hati #jangan_tertipu #dengan_dunia
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇ORANG YANG MENGETAHUI MERUPAKAN HUJJAH ATAS ORANG YANG TIDAK MENGETAHUI

❱ Asy-Syaikh Al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata:


◈ Muhammad bin Jarir mengatakan: “Telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid. Telah menceritakan pula kepada kami, Ibrahim bin Mukhtar dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Ka'ab bin 'Ujrah dari Nabi -ﷺ- ketika menerangkan firman Allah subhanahu wa ta'ala:

《 لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ 》

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (al-Jannah) dan tambahannya.” [Yunus: 26]

(▴) Di dalam sanad hadits ini terdapat seorang perawi yang bernama Ibnu Humaid dan terdapat pembicaraan tentang Muhammad bin Humaid ar-Razi dikalangan ahlul hadits. Di mana al-Imam Ahmad memberi rekomendasi kepada Ibnu Humaid.

(▴) Sedangkan ahlul hadits selain al-Imam Ahmad telah mengkritik, melemahkan dan bahkan bersikap keras di dalam melemahkannya. Termasuk diantara ahlul hadits yang melemahkannya adalah Ibnu Khuzaimah.

◈ Pernah ada yang mengatakan kepada beliau: “Sesungguhnya al-Imam Ahmad telah memberikan pujian dan rekomendasi kepada Ibnu Humaid.” Ibnu Khuzaimah pun berkata: “Seandainya al-Imam Ahmad mengetahui (keadaan Ibnu Humaid) sebagaimana yang kami ketahui, niscaya dia tidak akan memberi rekomendasi kepadanya.”

※ Ini adalah merupakan metode yang ditempuh oleh (para ulama) ahlus sunnah wal jama'ah dan ahlul hadits, yaitu
▸ “Orang yang mengetahui merupakan hujjah atas orang yang tidak mengetahui.”
▸ Demikian pula “al-jarh (kritikan) lebih didahulukan atas ta'dil (pujian).”


※ Dan dalam hal ini tidaklah menunjukkan kerendahan atau kekurangan dari seorang imam yang memberi rekomendasi kepada orang tersebut, kemudian datang kejelasan dari imam yang lain yang selevel dengannya atau (bahkan) di bawahnya, lalu dia membuktikannya dengan hujjah dan bukti atas celaannya terhadap orang yang diberi rekomendasi oleh imam tersebut. Tidak ada masalah dalam hal ini.

[↑] Perselisihan dalam hal ini tidaklah disebut sebagai suatu sikap yang merendahkan atau menyelisihi (imam yang lainnya).

※ Mengapa? Karena mereka berpusat dengan hujjah dan bukti. Mereka tidak menginginkan kecuali kebenaran. Mereka juga tidak menginginkan kecuali wajah Allah 'azza wa jalla, sehingga mereka tidak pernah merasa takut akan celaan orang-orang yang suka mencela. Semua itu mereka lakukan karena Allah.

◈ Tidak ada pula yang mengatakan, “Demi Allah, Ahmad telah memberi rekomendasi kepadanya lalu mengapa aku mengkritiknya?!”

[↑] Demi Allah ini merupakan kekeliruan! Para 'Ulama itu tidak pernah mengucapkan ucapan seperti ini, bahkan mereka menerangkan (kondisi seseorang) dengan benar. Lalu para ulama sunnah (yang datang setelahnya) pun menyambutnya dengan dada yang lapang, tidak terlihat sedikitpun keberatan pada diri-diri mereka untuk menerimanya selama-lamanya! Akan tetapi, kita sekarang berada di sebuah masa yang penuh dengan kegelapan dan kebodohan yang merajalela. Sebuah masa di mana ahlul bid'ah dan ahlul hawa gencar menyerang ahlus sunnah wal jama'ah.

◈ Al-Imam Ahmad adalah seorang imam ahlus sunnah. Sehingga tidak ada seorangpun yang mengatakan: “Sesungguhnya (pendapat beliau) menyelisihi (pendapat) Ibnu Warah dan Ibnu Khuzaimah serta selain mereka yang mengkritik Muhammad bin Humaid!”

◈ Para Ulama itu juga tidak mengatakan, “Sesungguhnya mereka telah merendahkan al-Imam Ahmad dan menyelisihinya.”

[↑] Tidak! Bahkan mereka semua menghormati al-Imam Ahmad.

※ Anda akan dapati para pengikut Ahmad demikian pula para pengikut asy-Syafi'i;
▸ Apabila ada seseorang yang dipuji oleh al-Imam Ahmad, namun ternyata para ulama selain beliau mengkritiknya, sedangkan hujjah bersama pihak yang mengkritik, niscaya para pengikut al-Imam Ahmad akan menerima kritikan pihak yang memiliki hujjah tersebut.
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
🚇KUATNYA MAHABBAH FILLAH

❱ Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata:


“Sesungguhnya, aku memiliki saudara-saudara yang tidak kujumpai setiap tahunnya melainkan sekali. Namun aku lebih mempercayai kasih sayang mereka daripada orang yang kutemui setiap hari.”

📚[Al-Adab Asy-Syar'iyyah 3/283]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @majalahqonitah

#Manhaj #Fawaaid #ukhuwah #fillah
🚇SABAR DAN MENELITI CIRI ORANG YANG BERAKAL

❱ Al-Hafizh Ibnu Hibban al-Busthy rahimahullah berkata:

‏لو كان للعقل أبوان، لكان أحدهما الصبر والآخر التثبت.

“Seandainya akal memiliki dua ayah, niscaya salah satunya adalah kesabaran dan yang lain adalah tatsabbut (memastikan kebenaran sebuah berita).”

📚[Raudhatul Uqala', hlm. 26]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: https://twitter.com/fatmabadr2011/status/918452942075809794

#Manhaj #sabar #meneliti #tatsabbut
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Photo
ΞΞ{ ﷽ }ΞΞ
Siaran #RadioStreaming #LIVE
• Kajian Ilmiyyah Penang, al-Muharram 1439H

InsyaAllah boleh diikuti melalui:
📻 Radio Rasyid

Ξ Download Aplikasi Android di Play Store
• [ RASYID ] http://bit.ly/RadioRasyid

Ξ Ikuti melalui @Radio Rasyid
http://radiorasyid.com
( Sal. 1 ) http://rasyid1.radioislam.my.id:8138

Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Photo
📢📻 #Sedang_berlangsung #LIVE
📚Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'aah - Masjid Khan Muhammad, Georgetown, Pulau Pinang, Malaysia

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA (Keadaan Ahli Neraka dan Syurga) - Sesi 1

🎙Bersama
• Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

InsyaAllah boleh diikuti melalui:
📻 Radio Rasyid

Ξ Ikuti melalui @Radio Rasyid
http://radiorasyid.com
( Sal. 1 ) http://rasyid1.radioislam.my.id:8138

Mudah-mudahan bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Photo
📢📻 #Sedang_berlangsung #LIVE
📚Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'aah - Masjid Khan Muhammad, Georgetown, Pulau Pinang, Malaysia

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA (Keadaan Ahli Neraka dan Syurga) - Sesi 2

🎙Bersama
• Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

InsyaAllah boleh diikuti melalui:
📻 Radio Rasyid

Ξ Ikuti melalui @Radio Rasyid
http://radiorasyid.com
( Sal. 1 ) http://rasyid1.radioislam.my.id:8138

Mudah-mudahan bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
🚇PENTING BAGI YANG MAU SAFAR

❱ Asy-Syaikh ‘al-Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Seseorang hendak bepergian di siang hari bulan Ramadhan. Bolehkah dia berbuka (membatalkan puasa) di rumahnya lalu setelahnya melakukan safar?

[ Jawaban ]

Tidak boleh seseorang mengambil keringanan-keringanan dalam safar sampai dia meninggalkan negerinya.

Apakah perihal:
• Meninggalkan puasa
• Menqashar shalat
• Menjamak shalat
• Atau dalam hal tayamum

※ Selama ia berada di negerinya maka tidak boleh mengambil keringanan-keringanan tersebut.

📚Sumber: [Liqa Al Bab Al Maftuh 2]

يريد السفر في نهار رمضان فهل له أن يفطر في بيته ثم يسافر؟

[ الجواب ]

لا يجوز للإنسان أن يترخص برخص السفر، لا في:

~ ترك الصيام،
~ ولا في قصر الصلاة،
~ ولا في جمعها،
~ ولا التيمم؛

حتى يغادر البلد، فما دام في البلد فلا يترخص.

📚المصدر: لقاء الباب المفتوح [2]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @KajianIslamTemanggung

#Fiqh #Ibadah #Shalat #jamak #jama_ #qasar #qashar
📊InsyaAllah dalam persiapan menantikan Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah, Pulau Pinang, Malaysia

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA - Sesi 3

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Photo
📢📻 #Sedang_berlangsung #LIVE
📚Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'aah - Masjid Khan Muhammad, Georgetown, Pulau Pinang, Malaysia

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA (Keadaan Ahli Neraka dan Syurga) - Sesi 3

🎙Bersama
• Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

InsyaAllah boleh diikuti melalui:
📻 Radio Rasyid

Ξ Ikuti melalui @Radio Rasyid
http://radiorasyid.com
( Sal. 1 ) http://rasyid1.radioislam.my.id:8138

Mudah-mudahan bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
📊Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah, Pulau Pinang, Malaysia ditangguhkan sebentar utk persiapan shalat Maghrib.

InsyaAllah kajian sesi ke 4 akan dimulai kembali setelah selesai shalat.

Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
📢📻 #Sedang_berlangsung #LIVE
📚Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'aah - Masjid Khan Muhammad, Georgetown, Pulau Pinang, Malaysia

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA (Keadaan Ahli Neraka dan Syurga) - Sesi 4

🎙Bersama
• Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

InsyaAllah boleh diikuti melalui:
📻 Radio Rasyid

Ξ Ikuti melalui @Radio Rasyid
http://radiorasyid.com
( Sal. 1 ) http://rasyid1.radioislam.my.id:8138

Mudah-mudahan bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
📊InsyaAllah dalam persiapan menantikan Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah, Pulau Pinang, Malaysia [ Hari ke-2 ]

Ξ DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA - Sesi 5

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾