II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.77K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
(02)
Tidak semua para ulama sibuk mempelajari setiap firqah-firqah yang menyimpang, tokoh-tokoh yang menyimpang, tidak..!! Sehingga sangat wajar diantara mereka ada yang tidak tahu. Tetapi sebagian para ulama ada yang menghabiskan waktunya atau sebagian besar dari waktunya digunakan untuk itu. Dan para ulama yang tidak menyibukkan dengan hal tersebut mencukupkan dengan para ulama yang melakukan hal itu. Ini sikap para ulama.

Jangan kemudian kita sok tahu, sok pintar, sok bijak, bijak sana bijak sini.!! Dengan mengatakan: “Nanti kalau ada tahdzir dari seorang ulama, tunggu dulu. Kita lihat para ulama yang lain.” ... “Ulama yang lain mentahdzir ngak..??” Ini sikap yang salah..!! Ini sikap yang tidak benar..!!

※ Bagaimana sikap yang benar?

Sikap yang benar adalah ketika ada tahdzir, ketika ada jarh (kritikan/celaan) maka lihat apakah jarh ini mufassar (terperinci), jelas data-datanya, sesuai faktanya atau tidak? Kalau ternyata mufassar, jelas data-datanya maka terima.

“Bahwa jarh (kritikan) yang sifatnya terperinci itu senantiasa didahulukan dari pada ta'dil (pujian).” Ini yang dilakukan..!!

Bukan kemudian melihat, mencoba memeriksa apa adakah ulama lain yang mentahdzir? Kalau ada orang yang seperti ini, ini sudah ada penyakit dalam dirinya.. penyakit tamyi'..!! Kelemahan, kelembikan (dalam bermanhaj, ed.) Para Salaf tidak mengajarkan kita seperti itu. Para ulama tidak mengajarkan kita seperti itu. Na'am.

Jadi tidak ada wajibnya ijma' dalam tahdzir, dalam jarh. Laa (tidak)..!!

▸ Kaedahnya adalah: “Yang mengetahui menjadi hujjah bagi yang tidak mengetahui.” Na'am.

📚[Kajian Ilmiyah "Indahnya Hidup Dibawah Naungan Kitabullah & Sunnah Rasulullah -ﷺ-" // Jum'at-Sabtu, 27-28 Jumadil Awal 1438H ~ 24-25 Februari 2017M // Desa Raoda, Kec. Lambai, Kolaka Utara]

Video: https://www.youtube.com/embed/yXnpP3Q6PQ0
Audio: https://t.me/Mp3_kajian/514
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/membantah-syubhat-tahdzir-itu-termasuk.html

₪ Audio dari @ForumBerbagiFaidah [FBF]
#VideoFawaid #Manhaj #salafy #ahlussunnah #salafy_imitasi #salafy_muzaiyaf #mejelaskan_alHaq #membantah_kebathilan #prinsip #ikhwani #sururi #turatsi #halabi #ruhaili #rodja #hizbi
INILAH 3 SEPULUH HARI YANG MEREKA MULIAKAN
https://t.me/ukhuwahsalaf/4572
[🎙] Kajian Ilmiyah Semarang
🚇AL-IFFAH, SEBAB KEMULIAAN SEORANG MUSLIM DAN MUSLIMAH

Ξ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Mu'thi Sutarman hafizhahullah

› 01. Sesi 1 - Durasi: 49:39
› 02. Sesi 2 - Durasi: 59:44
› 03. Sesi TJ - Durasi: 11:07

(•) Masjid Al-I'tishom, Semarang - Jawa Tengah // Kamis, 02 Muharram 1438H ~ 21 September 2017M

Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/823

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/audio-al-iffah-sebab-kemulian-seorang.html

₪ Dari Channel Telegram @AudioKajian
#RekamanAudio #Semarang
🚇KAUM YANG DIKURANGI REZEKI MEREKA

[¹] ❱ Abu Kholad berkata:

ما من قوم فيهم من يتهاون بالصلاة ولا يأخذون على يديه إلا كان أول عقوبتهم إن ينقص من أرزاقهم.

■ “Tidaklah dari suatu kaum
(➊) ada orang yang meremehkan (menggampangkan) shalat
(➋) dan tidak ada di antara mereka yang mengingatkannya

▸ kecuali pertama hukuman bagi mereka adalah dikurangi rezeki mereka.”

📚[Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari Libni Rajab, 3/144]

≡ Tambahan Faidah ≡

Faidah Tafsir:
🚇REZEKI YANG MANA ENGKAU HARAPKAN DARI ALLAH -ﷻ-?

[²] ◈ Allah -ﷻ- berfirman:

《 زين للذين كفروا الحياة الدنيا ويسخرون من الذين أمنوا والذين اتقوا فوقهم يوم القيامة ، والله يرزق من يشآءبغير حساب. 》

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” [Qs al-Baqarah: 212]

Al-'Allamah Abdurrahman bin Nashir as-Sa'dy rahimahullah berkata:

(•) Rezeki yang bersifat dunia, Allah -ﷻ- berikan kepada orang beriman juga kepada orang kafir.

(•) Adapun rezeki yang ada dalam hati berupa
▸ ilmu,
▸ keimanan,
▸ cinta kepada Allah -ﷻ-,
▸ takut kepada-Nya,
▸ mengharap kepada-Nya
▸ dan semisal dengan itu,

︿ Allah -ﷻ- tidaklah memberikannya, kecuali kepada siapa yang dicintainya.

📚[Tafsir As-Sa'dy pada Surah al-Baqarah: 212, hal: 95]

◈ قال الله -ﷻ-: 《 زين للذين كفروا الحياة الدنيا ويسخرون من الذين أمنوا والذين اتقوا فوقهم يوم القيامة ، والله يرزق من يشآءبغير حساب. 》 [سورة البقرة: ٢١٢]

◈ قـال الـعَلّامَـة عبد الرحمن بن ناصر الـسعـدي رحمه الله:

(•) الـرزق الـدنيـوي يحصـل للـمؤمن والـكـافـر،

(•) وأمـا رزق الـقلـوب مـن العلـم والإيمـان، ومـحبـة الله وخـشيتـه ورجـائـه، ونـحـو ذلك، فـلا يـعطيهـا إلا مـن يحـب.

📚[تفسير السعدي: سورة البقرة، ٢١٢ صـ٩٥]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/kaum-yang-dikurangi-rezeki-mereka.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

//-₪-//
[¹] Dari Channel Telegram @KajianIslamLsm
[²] Dari Channel Telegram @Alhaqquahabbuilaina

#Fiqh #Ibadah #shalat #dikurangirezeki
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Ust. Abdul Mu'thi Sutarman – [Sesi TJ] Al-Iffah, Sebab Kemuliaan Seorang Muslim dan Muslimah
📂[Sesi TJ] Al-Iffah, Sebab Kemuliaan Seorang Muslim dan Muslimah

Pertanyaan:

■ [ Menit 00:00 ] ※ Hal apa saja yang perlu dijaga terkait harga diri?

■ [ Menit 02:18 ] ※ Bagaimana nasehat untuk orang yang kurang menjaga penampilannya?

■ [ Menit 07:09 ] ※ Hal apa saja yang bisa menjaga harga diri agar tetap mulia dan hal apa saja yang dapat merusaknya?

■ [ Menit 09:01 ] ※ Apa hukumnya memakai handbody yang merubah warna kulit yang tadi hitam menjadi putih?

-Selesai, Alhamdulillah-
[🎙] Kajian Ilmiyah Bekasi
🚇MENGHORMATI PEMIMPIN ADALAH PRINSIP SEORANG MUSLIM

Ξ Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah

› 01. Sesi 1 - Durasi: 1:43:31
› 02. Sesi 2 - Durasi: 48:00
› 03. Sesi TJ - Durasi: 27:07

(•) Masjid Baitul Ma'Muur, Cikarang Barat, Bekasi - Jawa Barat // Ahad, 26 Dzulhijjah 1438H ~ 17 September 2017M

Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/832

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/audio-menghormati-pemimpin-adalah.html

₪ Dari Channel Telegram @audiodauroh
#RekamanAudio #Bekasi
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
Ust. Afifuddin As-Sidawy – [Sesi TJ] Menghormati Pemimpin Adalah Prinsip Seorang Muslim
📂[Sesi TJ] Menghormati Pemimpin Adalah Prinsip Seorang Muslim

Pertanyaan:

■ [ Menit 00:45 ]
※ Apakah peberangkatan relawan jihad ke Rohingya saat ini ada instruksi dari pemerintah? Kalau tidak, apakah termasuk ketidak-taatan kepada pemerintah?

■ [ Menit 02:46 ]
※Mogok kerja dalam perusahaan dalam rangka menuntut sesuatu (dari perusahaan), apakah masuk dalam bab tidak memuliakan pemimpin?

■ [ Menit 04:39 ]
※ Bolehkah menabung, saya takut di saat kematian akan dihisab tentang harta yang ana simpan tersebut?

■ [ Menit 07:13 ]
※ Apakah boleh wanita shalat hanya dengan menggunakan baju jubah dan memakai kaos kaki dan jilbab, ini pakaian ummahat jika keluar rumah apakah harus tambah dengan sarung?

■ [ Menit 08:18 ]
※ Apakah setiap pemimpin atau penguasa selain presiden seperti “Lurah”, “Camat”, “Bupati” atau “Gubenur” termasuk penguasa atau pemimpin?
※ Apakah kita tidak boleh menghujat atau membiarkan mereka padahal jelas-jelas mereka telah berbuat tercela atau korupsi?

■ [ Menit 10:20 ]
※ Bagaimana sikap kita terhadap kebijakan pemerintah pusat yang bertolak belakang dengan kebijakan daerah seperti kasus reklamasi di Jakarta di mana pemerintah pusat ingin meneruskan proyek reklame tersebut tetapi pemerintah DKI terpilih menolak untuk meneruskan reklame tersebut?

■ [ Menit 12:19 ]
※ Apakah tidak membayar pajak termasuk tidak patuh kepada penguasa?

■ [ Menit 13:13 ]
※ Bolehkah membeli kucing untuk dipelihara?

■ [ Menit 14:32 ]
※ Saya sering melihat ikhwah dalam shalat iaitu duduk tahiyat akhirnya sama seperti duduk pada tahiyat awal, mohon dijelaskan uatadz, apakah duduk tahiyat awal tersebut dilakukan pada shalat yang jumlah rakaatnya 2 saja atau selainnya?

■ [ Menit 16:16 ]
※ Bagaimana hukumnya seorang ummahat yang sudah ta'lim, sudah pakai cadar menyukai suami orang lain dalam keadaan ummahat tadi masih isterinya orang lain juga? Bagaimana pula seorang suami yang membicarakan wanita yang lain di depan isterinya walau hanya sekedar guyonan?
※ Bagaimana ustadz, seorang isteri kerja (jualan online), pelanggannya laki perempuan, semuanya?

■ [ Menit 24:49 ]
※ Afwan ustadz, ana ingin bertanya apakah termasuk tidak taat kepada ulama bila seorang ustadz terkadang, “Hari ini ta'lim jam sekian”, kalau ikhwah mengatakan, “afwan ustadz bagaimana kalau jam ta'limnya diundur karena ini dan itu, udzur begitu, karena pingin belajar ini ustadz, kitab ini ustadz, supaya dipahami?” Apakah termasuk sikap mengatur ustadz pada poin-poin di atas?

-Selesai, Alhamdulillah-
🚇HUKUM MENGHADIRI CERAMAH PARA DA'I YANG DULUNYA SALAFY NAMUN TELAH MENYIMPANG SERTA MENDENGARKAN KASET ATAU MEMBACA KITAB MEREKA YANG DIISI/DITULIS SEBELUM NAMPAK PENYIMPANGANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Muqbil bin Hadi al-Wadi'iy rahimahullah Ta'ala


[ Pertanyaan ]

Para da'i yang dulunya berada di atas manhaj yang benar kemudian (sekarang) menyimpang, bolehkah bagi kami untuk mendengarkan kaset-kaset ceramah mereka, atau membaca kitab-kitab mereka yang ditulis dahulu (sebelum menyimpang), demikian juga bolehkah menghadiri muhadharah mereka?

[ Jawaban ]

“Aku tidak menasehatkan untuk membaca kitab mereka, tidak pula mendengar kaset mereka.

◈ Mengagumkan aku sebuah kalimat luar biasa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata: “Seandainya Allah tidak mengadakan al-Bukhary dan Muslim niscaya Allah tidak akan menyia-nyiakan agama-Nya.”

◈ Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjaga agama ini, Allah Ta'ala berfirman:

《 انَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ. 》

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” [QS. Al-Hijr: Ayat 9]

※ Maka aku nasehatkan untuk menjauhi buku-buku mereka, kaset, dan muhadharah mereka,
▸ bahkan mereka itulah yang butuh untuk didakwahi,
▸ butuh untuk rujuk (kembali) kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah -ﷺ-,
▸ dan butuh untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari (penyimpangan) yang terjadi pada mereka, baik terkait permasalahan perang teluk maupun yang lainnya.”

📚[Tuhfatul Mujib: 209]

سئِلَ الشيخ العلاَّمة: مقبل بن هادي الوادعي رحمـهُ اللهُ تعالـى:

[ الســؤال ]

الذين كانوا يعتبرون على المنهج الصحيح ثم زاغوا عنه هل يجوز لنا الاستماع إلى أشرطتهم أو قراءة كتبهم المؤلفة قديماً وكذا محاضراتهم؟

[ فأجاب رحمـهُ اللهُ تعالـى بقوله ]

أنا لا أنصح بقراءة كتبهم ولا سماع أشرطتهم، وتعجبني كلمةٌ عظيمةٌ لشيخ الإسلام إبن تيميَّة رحمـهُ اللهُ يقول فيها: لو أن الله ماأوجد البُخاري ومسلماً ماضَيَّع دينه.

فالله سبحانه وتعالى قد حفظ الدين، يقول الله تعالـى: 《 إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ. 》 فأنصح بالبعد عن كتبهم وأشرطتهم وحضور محاضراتهم وهم محتاجون إلى دعوة، وإلى الرجوع إلى كتاب الله وإلى سُنّة رسول الله صلى الله عليه وسلّم وأن يتوبوا إلى الله سبحانه وتعالى من الذي حصل منهم في قضية الخليج وفي غيرها.

📚[تحفــة المجيــب 209]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/hukum-menghadiri-ceramah-para-dai-yang.html

{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @AlIstifadah - Alih Bahasa: Tim Istifadah // Sumber: Channel Rudud Manhajiyyah { https://goo.gl/u89Fhj }

#Manhaj #ahli_bid_ah #tahdzir #Rudud #bantahan_ilmiyah #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
🌎 AYO KUNJUNGI‼️
http://antikomunisme.com/
CABUT Komunisme Hingga ke Akarnya

Ayo klik!! Klik antum sangat berarti untuk menaikkan rating www.antikomunisme.com, biidznillah, sehingga memudahkan kaum muslimin menemukan link al Haq.

☝️Atas klik antum, kami ucapkan jazaakumullahu khaira.

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹
🌎AYO KUNJUNGI‼️
http://antikomunisme.com/
CABUT Komunisme Hingga ke Akarnya
🚇MENGAMBIL ILMU DARI AHLUSSUNNAH

◈ Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dari Nabi -ﷺ- bahwasanya beliau bersabda,


“Akan muncul pada akhir jaman sekelompok manusia yang akan menceritakan hadits kepada kalian dengan sesuatu yang tidak pernah kalian mendengarnya demikian juga bapak-bapak kalian. Maka berhati-hatilah kalian dari mereka.” [HR. Muslim dalam muqoddimah shahihnya hal.6]

◈ Al-Imam Al-Baghawi Rahimahullah menyebutkan kesepakatan ulama salaf dalam memboikot ahlul bid'ah, beliau berkata, “Dan telah berlalu para shahabat, tabi'in, dan pengikut mereka, serta ulama sunnah atas perkara ini, yaitu mereka bersepakat untuk memusuhi ahlul bid'ah dan memboikot mereka.” [Syarhus Sunnah 1/227]

◈ Al-Imam Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata, “Tiga (jenis manusia) yang tidak diambil (ilmunya) dari mereka, yaitu:

(➊) ✘ Orang yang tertuduh melakukan kedustaan
(➋) ✘ Pelaku kebid'ahan yang menyeru kepada bid'ahnya
(➌) ✘ dan seseorang yang cenderung keliru dan salah

◈ Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Semoga Allah menghinakan al-Karobisi,

(➊) ✘ tidak boleh dijadikan teman duduk,
(➋) ✘ tidak boleh diajak bicara,
(➌) ✘ tidak boleh disalin kitab-kitabnya,
(➍) ✘ dan kami tidak duduk bersama orang yang duduk dengannya.”

◈ Abdul Wahhab Al-Khaffaf rahimahullah berkata: “Aku melewati Amr bin Ubaid (tokoh mu'tazilah, pen) sedang duduk sendirian. Maka aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang terjadi denganmu sehingga manusia meninggalkanmu?’ Ia menjawab, ‘Ibnu 'Aun (ulama sunnah, pen) telah melarang manusia dariku, maka mereka pun pergi (meninggalkanku).’” [Mizanul I'tidal 3/274]

◈ Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata: “Barangsiapa mendengar dari ahli bid'ah, maka Allah tidak akan memberi manfaat dengan apa yang ia dengar. Dan barangsiapa berjabatan tangan dengannya, maka sungguh ia telah melepas Islam seutas demi seutas.” [Al-Jami' Li AKhlaqi Ar-Rawi 1/138 hal.163]

◈ Al-Qahthani berkata dalam baitnya: “Tidaklah berteman dengan ahli bid'ah kecuali orang yang sepertinya ... di bawah asap ada api yang berkobar.”

※ Oleh karena itu,
(✘) janganlah mengambil ilmu dari ahli bid'ah
(✘) dan orang-orang yang menyimpang
(✘) atau memiliki penyakit di dalam hatinya.
≡ Karena mengambil ilmu dari mereka akan mewariskan penyimpangan dari al-haq baik disadari ataupun tidak.

◈ Bundar Ibnul Husein rahimahullah berkata: “Berteman dengan ahli bid'ah akan mewariskan berpalingnya dari kebenaran.” [As-Siyar 16/106]

▸ Sehingga, jangan pedulikan orang yang mengatakan, “Aku akan mengambil ilmu dari siapa pun” atau “Aku akan mengambil yang baiknya saja, adapun yang jelek aku tinggalkan”.

[↑] Sebenarnya, mereka sedang mempertaruhkan hidayah yang telah Allah berikan kepada mereka. Allahul musta'an

- Semoga bermanfaat -

📚[An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi, hal.24-28]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/mengambil-ilmu-dari-ahlussunnah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @warisansalaf // Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf

#Manhaj #mengambil_ilmu #sunnah #salaf
🚇METODE YANG BENAR DALAM BERMU'AMALAH DENGAN BUKU-BUKU AHLUL BID'AH

❱ Berkata Asy-Syaikh al-'Allaamah Ubaid bin Abdillah al-Jabiry -hafizhahullahu wa ro'aahu-:

■ “Sesungguhnya melihat (membaca. pent) buku-buku yang menyimpang (dari Ahlus Sunnah) mempunyai tiga hukum:

(➊) ※ Buku yang di dalamnya terdapat kebid'ahan yang murni dan tidak didapati sedikitpun di dalamnya sunnah

[ Contohnya ] Kitab “Ushulul Kaafi” karya Al-Kulainy dan yang lainnya dari buku-buku milik (syi'ah) Rafidhah, yang semacam ini (hukumnya) melihatnya atau membacanya haram kecuali bagi seorang 'Alim matang keilmuannya yang ingin membantah (kesesatan) kepada suatu kaum dari kitab-kitab mereka.

Dua syaratnya yaitu:
[1] Seorang Alim yang matang keilmuannya
[2] Ingin membantah atas suatu kaum dari kitab-kitab mereka.

(➋) ※ Buku yang di dalamnya bercampur antara bid'ah dengan sunnah

Dan yang seperti ini tidak diperbolehkan membaca buku tersebut kecuali bagi seorang Alim matang keilmuannya yang mampu mengklarifikasi antara yang benar dan salah, antara sunnah dan bid'ah,

[ Contohnya seperti ] Kitab “Al-Kasyaaf” karya Az-Zamakhsyary yang berpaham mu'tazilah, seorang yang cerdik dalam membuat makar (penipuan), yang menyembunyikan ke-mu'tazilahnnya, maka bagi seorang yang matang keilmuannya dari kalangan Ahli 'Ilm, akan mengambil faedah-faedah yang tertuang di dalamnya dari arti-arti kalimat, balaghoh (retorika kalimat. pent), keindahan rangkaian kalimat, juga dari bahasa, nahwu (tata cara berbahasa arab), dan lain sebagainya, yaitu selagi ia memiliki kemampuan untuk membedakan (antara haq dan bathil. pent).

(➌) ※ Kitab-kitab yang terlepas dan bersih dari kebid'ahan, dan pemilik atau penulisnya adalah seorang yang telah sesat dan keluar dari Ahlus sunnah, tetapi kitabnya tidak ditemukan di dalamnya kebid'ahan

[ Contohnya adalah ] Seorang Mubtadi' yang menulis kitab tentang Fiqh, atau dalam bab “Thoharoh” (bersuci. pent) saja, atau dalam bab jual beli saja, atau dia (penyusun) hanya mengambil Kitab-Kitab hadist yang kemudian ia susun, ia rapihkan berdasarkan bab-babnya kemudian ia beri penomeran pada setiap hadist saja, tanpa ia masukkan di dalamnya kebid'ahannya, maka yang semacam ini jika seorang 'Alim menunjukanmu (untuk membaca) kepada kitab tersebut, dan dikatakan kepada anda: “Sesungguhnya kitab fulan tidak terdapat di dalamnya kebid'ahan, aku telah membacanya dan menela'ahnya”, (sehingga 'Alim tersebut mengatakan) “kitab milik fulany tidak terdapat di dalamnya kebid'ahannya”, maka yang seperti ini tidak ada larangan dari membacanya.

Washallallaahu wa sallama 'alaa nabiyyina Muhammad wa 'alaa aalihi wa sohbihi ilaa yaumiddin wal hamdulillahi rabbil 'aalamiin.

🚇المنهج الصحيح في التعامل مع كتب أهل البدع للشيخ العلامة عبيد الجابري

❱ قال الشيخ العلاَّمة عُبيد بن عبد الله الجابري:

■ إنَّ النَّظر في كتب الانحراف له ثلاثة أحكام:

(➊) ※ ما كان بدعةً خالصاً ليس فيه شيءٌ من السُنَّة، ومثال ذلك: “أصول الكافي” للكُلَيْنيّ وغيره من كُتُب الرافضة، فهذا يحرم النظر فيه ومطالعته إلاَّ لعالمٍ متمكن يريد الردَّ على القوم من كتبهم.سمعتم ؟

شرطان:
أ - عالم متمكن.
ب - يريد الرَّد على القوم من كتبهم.

(➋) ※ ما كان خليطاً فيه سُنَّةٌ وبدعة؛ فهذا لا يحل النظرُ فيه إلاَّ لعالمٍ مُتمكن قادرٌ على التمييز بين الصحيح والسقيم والغث والسمين والسنة والبدعة؛ ومن أمثلة ذلك: “الكشَّاف” للزمخشري تفسير الكشَّاف للزمخشري، فإنَّ الزمخشري معتزلي جلد، ماكرٌ داهيةٌ، يدُسُّ اعتزالياته؛ فالمُتمكِّنُ من أهل العلم يستفيدُ مما فيه من المعاني والبلاغة والبديع واللغة والنحو وغير ذلك ما دامت عنده القدرةُ على التمييز.