II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.75K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚇PIAWAI BICARA & BANYAK KARYA, BELUM TENTU ULAMA

❱ Asy-Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullah mengatakan:

“Orang yang pantas untuk disebut alim;

(•) Jumlahnya sangat sedikit sekali dan tidak berlebihan kalau kita mengatakan jarang.

Yang demikian itu karena sifat-sifat orang alim mayoritasnya tidak akan dijumpai pada orang-orang yang mengaku berilmu.

(•) Orang yang sekadar fasih (piawai) dalam berbicara atau menulis dan menyebarkan karya tulisnya belum bisa dinamakan alim.

Kalau orang alim hanya ditimbang dengan ini, terlalu banyak orang akan disebut alim.

Namun, penggambaran seperti inilah yang banyak menancap di benak orang-orang yang tidak berilmu.”

📚[Wujubul Irtibath bil 'Ulama, hlm. 8 dengan sedikit perubahan]


📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__Dari: t.me/s/asysyariah - { bit.ly/2BAs2iD }
🚇TANDA-TANDA AHLUSSUNNAH
.. Mereka adalah orang yg mengikuti Sunnah Nabi [ﷺ]

:: 01 ::

Berkata al-Imam al-Hasan ibn ‘Ali ibn Khalaf al-Barbahari rahimahullahu ta’ala dlm kitabnya, Syarhus Sunnah:

“Barangsiapa yg dia MENGETAHUI sesuatu yg ditinggalkan oleh ahlul bid'ah (yakni Sunnah Nabi) dan mereka yang memisahkan dirinya dari Sunnah kemudian dia memegangi sunnah tersebut dgn sekuat-kuatnya, maka dia adalah shahibu Sunnah (Ahlussunnah).”

:: Penjelasan ::

Maka ciri ahlussunnah adalah:

▶️ ORG YG MENGENAL SUNNAH DI MANA AHLUL BID'AH MENINGGALKANNYA

Inilah perbedaan yg paling nyata antara ahlussunnah dgn ahlul bid'ah.

Ahlussunnah adalah org yg berpegang teguh dgn sunnah Rasulullah [ﷺ] sementara ahlul bid'ah meninggalkan sunnah tersebut walaupun pada ahlul bid'ah itu terdapat penerapan sunnah, seperti shalat, puasa, haji, umrah dan berbagai mcm ibadah lainnya yg dikerjakan sesuai dgn sunnah.

Akan tetapi disebut mereka ahlul bid'ah dikarenakan cara beragamanya mereka berbeda dgn Rasulullah 'alaihi shalatu wassalam, dan ini dibuktikan dgn masih adanya bid'ah pada diri mereka. Karena kalau seandainya mereka pengikut nabi dgn sebaik-baiknya, itu tuntutannya berat, tdk bakal mau dgn bid'ah apalagi sampai melakukannya.

Mengapa dia melakukan bid'ah? Dikarenakan dia mmg bukan mengikuti Rasul, bisa jadi yg diikuti adalah guru-guru mereka (yg salah atau sesat) sehingga mereka jatuh dlm berbagai mcm kebid'ahan.

Adapun Ahlussunnah, mereka menerapkan Sunnah tanpa bid’ah, benar-benar memurnikan agama mereka dari seluruh kebid’ahan mengikuti Rasulullah [ﷺ] dan tdk ada yg diikuti dari selainnya karena itu mereka selamat dari beragam bentuk kebid’ahan, dijauhkan dari melakukan kebid’ahan, bahkan mereka sangat membenci kebid’ahan dan para pelaku kebid’ahan. Inilah bagian dari agama yg diyakini oleh Ahlussunnah yg tdk ada pada seorang ahlul bid’ah.


▶️ DAN MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YG BERJAMA’AH

Yakni berjamaah dgn Nabi dan para shahabat, tabiin dan tabiut tabiin karena kesamaan yg ada pada mereka di atas Sunnah tanpa adanya bid’ah. Mereka disebut dgn AL-JAMAAH.


▶️ MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YG BERHAK UNTUK DIIKUTI

Kalau kalian mendapati;
- org yg mengajarkan Sunnah
- dan memperingatkan dari bahaya bid’ah
- dan terbukti dalam dakwahnya dan kehidupannya murni di atas Sunnah,
- tdk melakukan bid’ah sedikitpun
= maka orang yg seperti ini berhak untuk diikuti.

Namun ini tdklah melazimkan seorang ahlussunnah harus bebas dari kemaksiatan krn seluruh anak adam tdk ada yg bisa lepas dr yg namanya kemaksiatan (dosa & kesalahan).

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang (mau) bertobat.” - Karena itu diperintahkan utk bertaubat, banyak beristighfar.

Tetapi tdk semua bani adam pasti melakukan bid’ah krn bid’ah itu adalah sesuatu yg bisa ditinggalkan scr total (oleh manusia), semisal pada zaman shahabat, zaman tabiin dan zaman seterusnya walaupun pada zaman mereka telah muncul banyak kebid’ahan.

Seperti;
- bid’ah khawarij
- bid’ah syiah
- bid’ah qadariyyah
- bid’ah murji’ah
- bid’ah jahmiah
- bid’ah mu’tazilah

Ketika muncul bid’ah-bid’ah ini semua, maka bermuculan tokoh2 Ahlussunnah yg menghadangnya:

Seperti
Al-Imam al-Bashri
Al-Imam al-Auza’I
Al-Imam Ayub asy-Syikhtiyani
Al-Imam Syu’bah
Al-Imam az-Zuhri
- rahimahumullah -

Mereka hidup di atas Sunnah dan memurnikan agamanya dari seluruh kebid’ahan. Demikianlah seterusnya yg berlaku sampai hari ini, bermunculan tokoh2 Sunnah yg memurnikan agama ini dari seluruh kebid’ahan.

Seandainya seorang itu benar-benar sebagai Ahlussunnah, itu akan terwujud dgn tanpa adanya bid’ah pada dirinya. Maka telitilah, kalau masih ada bid’ah, hendaklah ia buang jauh-jauh dan bertaubatlah darinya.

Namun berbeda orang yg mengaku Ahlussunnah, namun masih ada bid’ahnya. Maka itu sebagai bukti nyata mereka bukan pengikut Sunnah, karena konsekuensi sebagai pengikut Sunnah adalah murni di atas sunnah dan harus membenci bid’ah dan membersihkan dirinya dari kebid’ahan.
:: 02 ::

▶️ DAN MEREKALAH ORANG YANG BERHAK UNTUK KITA TOLONG DAN BERSAMA DENGAN MEREKA

Yakni kaum muslimin yang mengikuti Sunnah Nabi tanpa adanya bid’ah, merekalah yg diwasiatkan oleh Nabi untuk bersama mereka dan menolong mereka.

📚[Ringkasan faidah dari kajian Kitab Lamuduril Mantsur - Tanda-tanda Ahlussunnah 3, disampaikan oleh Al Ustadz Saeful Bahri hafizhahullah]

bit.ly/Fw411107
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__ Audio dari: t.me/s/forumiman
🚇TANDA-TANDA AHLUSSUNNAH
.. Ketaatan Mereka Kepada Pemerintah Kaum Muslimin

Berkata al-Imam al-Hasan ibn ‘Ali ibn Khalaf al-Barbahari rahimahullahu ta’ala dlm kitabnya, Syarhus Sunnah:

“Apabila engkau MELIHAT adanya seorang yang MENDOAKAN KEBAIKAN BAGI PARA PENGUASA (Muslimin) maka ketahuilah olehnya bahwa sesungguhnya dia adalah Ahlussunnah, insyaAllah.”

:: Penjelasan ::

▶️ Antara Ciri Khas Ahlussunnah adalah Mendoakan Kebaikan untuk Pemerintah Kaum Muslimin

Berbeda dengan ahlul bid’ah, mereka adalah;

- orang-orang yg mencela pemerintahnya,
- menghina,
- merendahkan,
- mengolok-olok pemerintahnya.
Na’udzbillahi min dzaalik.

Perbedaan ini jangan dianggap remeh wahai kaum muslimin..!!

Ini perbedaan yang sangat nyata, sangat jelas karena ini berkaitan dengan sikap menghadapi kezhaliman yg dilakukan oleh penguasa, bagaimana cara menyikapi kezhaliman penguasa yg korupsi, yg mungkin melakukan tindakan semena-mena, dan lain-lain..

Bahkan Nabi telah mengkabarkan, akan datang pemerintah yg tdk berpihak kepada rakyatnya, memilikirkan dirinya sendiri, memukul punggung rakyatnya, sembarangan dlm menangkap, memenjarakan rakyatnya, semena-mena dalam mengambil harta orang lain.

Walaupun demikian tetaplah Ahlussunnah menerapkan prinsip;

- mendoakan kebaikan bagi pemerintahnya,
- mencegah lisan-lisan dari mencela mereka,
- tidak mengucapkan kata-kata yg menghina mereka
- dan bersabar dari kezhaliman yg ada pada penguasanya,
- tidak menentangnya apa lagi turun jalan untuk memberontak.
= Tidak seperti itu Ahlussunnah..!!

((🔥)) Nah, ahlul bid’ah tidak akan kuat dlm memegangi prinsip ini;

- mereka akan berontak,
- akan mencaci,
- akan mencela,
- akan mengkritik,
- akan menghina pemerintahnya.
= Tidak menerima (tdk bisa bersabar) dgn kezhaliman pemerintahnya.


📚[Ringkasan faidah dari kajian Kitab Lamuduril Mantsur - Tanda-tanda Ahlussunnah 3, disampaikan oleh Al Ustadz Saeful Bahri hafizhahullah]

bit.ly/Fw411108
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__ Audio dari: t.me/s/forumiman
🚇BATASAN & CAKUPAN BID’AH MELIPUTI SELURUH URUSAN DALAM AGAMA

#SedikitFaedah daripada al-Ustadz Abu ‘Abdillah Luqman bin Muhammad Ba‘abduh hafizhahullah

Umumnya kebanyakkan kita (sama ada yang baru mengenal Dakwah Salaf bahkan tidak terkecuali bagi sebagian yang sudah lama mengikuti pengajian, –pen) apabila mendengarkan tentang kalimat bid‘ah;

(•) Yang pertama kali terdetik dalam benaknya adalah bid‘ah-bid‘ah dalam urusan ibadah praktis saja (semisal shalat, puasa, zakat, haji dll, –pen).

(•) Tentu tidak demikian hakikat sebenarnya tentang bid‘ah yang dimaksud, kerana bid‘ah itu meliputi segala sesuatu dalam urusan DEEN@AGAMA (urusan aqidah, urusan manhaj, akhlaq, muamalah dll, –pen).

Oleh karena itu Rasulullah [ﷺ] menyatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyAllahu ‘anha:

{ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا … }

“… Barang siapa yang memunculkan sebuah bid‘ah dalam urusan kami …” yakni dalam urusan agama ISLAM ini.

Maka oleh itu, bid‘ah ini mencakup apa saja (semuanya) yang terkait dengan dien islam ini.

📚[5 Muharram 1435H // Pembahasan Kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur]

bit.ly/Fw411109
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__ Audio dari: bit.ly/2fxg0q4
#Menyingkap #Syubhat #Hizbiyyin
#Fans_Rodja #FirandaAndirja
#RodjaTV #YufidTV #dkk

🚇PERMASALAHAN KHILAFIYAH TIDAK BOLEH ADA PENGINGKARAN DI DALAMNYA!?


Imam al-Auza’i rahimahullah berkata:

{ وما من عالم إلا وله زلة ومن جمع زلل العلماء ثم أخذ بها ذهب دينه }

“Tidak ada dari seorang alim pun kecuali pasti ia memiliki kekeliruan (dalam ijtihad -pen). Barangsiapa yang mengumpulkan kekeliruan ijtihad para ulama lalu ia mengambilnya, maka hilanglah agamanya.”

📚[Dikeluarkan oleh al-Baihaqi, 10/211]


Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Perkataan mereka bahwa ‘permasalahan khilaf tidak ada pengingkaran di dalamnya’ tidaklah benar.

Sebab sikap pengingkaran ada kalanya diarahkan kepada;
— sebuah perkataan,
— fatwa atau
— suatu amalan.

(•) Adapun yang pertama, apabila perkataan tersebut menyelisihi as-Sunnah atau ijma’ yang masyhur, maka wajib mengingkarinya berdasarkan kesepakatan ulama.

Jika tidak demikian (maksudnya tidak ada kesepakatan-pen) maka dijelaskan kelemahan dan penyelisihannya terhadap dalil. Hal ini pun tetap ada pengingkaran.

(•) Adapun suatu amalan, apabila menyelisihi as-Sunnah atau ijma’, maka wajib mengingkarinya berdasarkan tahapan-tahapan dalam pengingkaran.

Bagaimana mungkin seorang faqih menyatakan tidak boleh ada pengingkaran terhadap berbagai masalah yang diperselisihkan. Sementara para fuqaha’ dari seluruh golongan telah menyatakan dengan jelas keharusan dibatalkannya keputusan hukum seorang hakim, jika menyelisihi al-Kitab atau as-Sunnah meskipun telah disetujui oleh sebagian ulama.

(•) Adapun bila dalil permasalahan tersebut tidak terdapat dalam as-Sunnah dan ijma’, namun hanya dilandasi ijtihad, maka diperbolehkan perselisihan (pemahaman –pen) di dalamnya.

Sehingga tidak diingkari seorang yang melakukannya karena berijtihad atau bertaqlid.”

📚[I’laamul Muwaqqi’in, 3/300]

bit.ly/Fw411110 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__Dari: abul-harits•blogspot•com - Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 17 Rajab 1434H
Forwarded from RADIO MUSLIM 🇲🇾
:: Sedang berlangsung ::
[📚] #Live Dars Tele-Link Ikhwah Salafy 🇲🇾

🚇TAFSIR JUZZ AMMA LI IBN UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
| Pertemuan ke-2️⃣8️⃣

[🎙] Disampaikan oleh: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

Insya ALLAH boleh didengarkan melalui:

🌐 | http://www.alfawaaid.net
🌐 | www.thoriqussalaf.com
📻 | Aplikasi Radio Syariah

Jom persiapkan buku catatan dan ajak anak-anak, isteri dan keluarga untuk sama-sama mengambil faidah.

Mudah-mudahan bermanfaat. Baarakallahu fiikum.

(🌎) t.me/radiomuslimmy
// Sumber: Ikhwah Salafy 🇲🇾
@IkhwahSalafyMalaysia
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
#Menjawab #Syubhat
#JafarShalih #Khawarij #Takfiriyun

🚇KEPADA ORANG YANG BERBUAT KUFUR MUDAH MEMBERI UDZUR NAMUN KEPADA ORANG YANG BERBUAT KEBID'AHAN MUDAH MENTAHDZIR & MENTABDI'

❱ Dijawab oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhohullah

[ Pertanyaan ]

Ja'far Shalih membuat status facebook, yang intinya mengatakan dai kita, jika kepada orang yang berbuat kufur maka mudah memberi udzur, semisal tidak mudah mengkafirkan penyembah kubur karena belum di tegakan hujjah. Namun kepada orang yang berbuat kebid'ahan bermuamalah dengan radio dan yayasan mudah mentahdzir dan mentabdi, bagaimana ini?

Simak selengkapnya di:
📹| https://youtu.be/kZp1QOxVowc
( HQ - Durasi: 16:44 )

📚[Tanya Jawab Kajian Islam Ilmiah Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi Bogor l 24 Al-Muharam 1437H ~ 06.11.2015M]

📮••••|Edisi| t.me/Mp3_kajian / www.alfawaaid.net

// Arsip audio dari: WhatsApp Salafy Indonesia