🎙 Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata,
"Ikhlas adalah engkau beramal -baik suatu ibadah, menjauhi perkara yang haram, dan setiap kebaikan dan takwa- murni dimaksudkan hanya untuk Allah Ta'ala.
Ikhlas merupakan ruhnya amal. Beramal tanpa ada ruh itu seperti amal yang mati, Allah tidak akan menerimanya dan tidaklah dapat menghalanginya dari neraka."
📚 Silsilah A'lamul Muslimin, 268. Dinukil dari Ibnu Asakir.
----
Website: sunnahedu.com
Join on Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
"Ikhlas adalah engkau beramal -baik suatu ibadah, menjauhi perkara yang haram, dan setiap kebaikan dan takwa- murni dimaksudkan hanya untuk Allah Ta'ala.
Ikhlas merupakan ruhnya amal. Beramal tanpa ada ruh itu seperti amal yang mati, Allah tidak akan menerimanya dan tidaklah dapat menghalanginya dari neraka."
📚 Silsilah A'lamul Muslimin, 268. Dinukil dari Ibnu Asakir.
----
Website: sunnahedu.com
Join on Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
Telegram
SunnahEduOfficial
Web: sunnahedu(dot)com
| Jalan Para Perindu Akhirat
| Jalan Para Perindu Akhirat
🎙 Abdullah bin Imam Ahmad rahimahumallah berkata,
"Suatu hari ayahku memberikan wasiat kepadaku. Beliau berkata,
'Wahai anakku, berniatlah untuk berbuat kebaikan.
Sesungguhnya seseorang tidak akan memeroleh kebaikan kecuali dia meniatkannya.'"
📚 Manaqib Al-Imam Ahmad, 200.
----
Website:
sunnahedu.com
Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
Facebook:
facebook.com/sunnaheduofficial
Instagram:
instagram.com/sunnaheduofficial
Twitter:
twitter.com/sunnahedudotcom
YouTube:
https://youtube.com/channel/UChigk7csQ85a2Rkqa7MeOUQ
"Suatu hari ayahku memberikan wasiat kepadaku. Beliau berkata,
'Wahai anakku, berniatlah untuk berbuat kebaikan.
Sesungguhnya seseorang tidak akan memeroleh kebaikan kecuali dia meniatkannya.'"
📚 Manaqib Al-Imam Ahmad, 200.
----
Website:
sunnahedu.com
Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
Facebook:
facebook.com/sunnaheduofficial
Instagram:
instagram.com/sunnaheduofficial
Twitter:
twitter.com/sunnahedudotcom
YouTube:
https://youtube.com/channel/UChigk7csQ85a2Rkqa7MeOUQ
Telegram
SunnahEduOfficial
Web: sunnahedu(dot)com
| Jalan Para Perindu Akhirat
| Jalan Para Perindu Akhirat
🎙 Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata,
"Kebutuhan manusia kepada ilmu itu melebihi kebutuhan mereka kepada makan dan minum. Kebutuhan makan dan minum itu sekali atau dua kali. Sedangkan kebutuhan kepada ilmu itu sepanjang hayat mereka.
Aku mendengar Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, 'Menuntut ilmu itu lebih utama daripada shalat sunnah.'"
📚 Madarijus Salikin, 2/470.
----
Website:
sunnahedu.com
Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
Facebook:
facebook.com/sunnaheduofficial
Instagram:
instagram.com/sunnaheduofficial
Twitter:
twitter.com/sunnahedudotcom
YouTube:
https://youtube.com/channel/UChigk7csQ85a2Rkqa7MeOUQ
"Kebutuhan manusia kepada ilmu itu melebihi kebutuhan mereka kepada makan dan minum. Kebutuhan makan dan minum itu sekali atau dua kali. Sedangkan kebutuhan kepada ilmu itu sepanjang hayat mereka.
Aku mendengar Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, 'Menuntut ilmu itu lebih utama daripada shalat sunnah.'"
📚 Madarijus Salikin, 2/470.
----
Website:
sunnahedu.com
Telegram:
t.me/sunnaheduofficial
Facebook:
facebook.com/sunnaheduofficial
Instagram:
instagram.com/sunnaheduofficial
Twitter:
twitter.com/sunnahedudotcom
YouTube:
https://youtube.com/channel/UChigk7csQ85a2Rkqa7MeOUQ
Telegram
SunnahEduOfficial
Web: sunnahedu(dot)com
| Jalan Para Perindu Akhirat
| Jalan Para Perindu Akhirat
BELAJAR ADAB DARI AL-MUWAFFAQ
Al-Muwaffaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi al-Hanbali rahimahullāh merupakan salah satu di antara ulama Islam yang memiliki kredibilitas dalam hal ilmu dan adab. Pada karya masterpiece-nya yakni Al-Mughni akan tampak kedua sisi tersebut yang sudah sepatutnya dicontoh oleh para dai ketika mendiskusikan suatu permasalahan yang memiliki perbedaan pendapat.
Kita tahu, bahwa kitab Al-Mughni dianggap sebagai salah satu kitab yang membahas tentang fikih Islam secara umum dan fikih mazhab Hanbali secara khusus. Sebab, penulis kitab tersebut menyusunnya dalam bentuk studi perbandingan mazhab. Al-Muwaffaq rahimahullāh tidak hanya menjelaskan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam kitab Mukhtashar Al-Khiraqi -kitab fikih muktamad dalam mazhab Hanbali pada era mutaqaddimin- dan menerangkan maksud-maksud yang terkandung di dalamnya saja, tetapi juga menganalisis semua poin yang berkaitan dengan suatu masalah yang disebutkan di dalamnya. Beliau menyebutkan perbedaan riwayat yang berkembang di kalangan pengikut mazhab Hanbali mengenai suatu permasalahan, lalu beliau memaparkan perbedaan riwayat yang terjadi di antara sejumlah imam yang berasal dari berbagai mazhab.
Bahkan, beliau juga menyebutkan mazhab sejumlah ulama yang sudah tidak berkembang lagi karena tidak adanya para pengikut yang berusaha untuk menyebarluaskannya, seperti mazhab para tabi’in dan juga ulama setelahnya, yaitu seperti mazhab Al-Hasan Al-Bashri, Atha’, Sufyan ats-Tsauri, dan lain sebagainya. Beliau juga menyebutkan dalil-dalil yang digunakan oleh orang yang mengungkapkan suatu pendapat dalam masalah yang disebutkan. Lalu menjelaskan dalil-dalil tersebut dilihat dari sisi kekuatan dan kelemahannya.
Yang menarik adalah meskipun beliau menyebutkan pendapat para ulama dan dalil-dalilnya, seakan-akan beliau tidak merajihkan salah satu dari berbagai pendapat yang ada dengan ungkapan “yang rajih adalah …”. Alih-alih demikian, beliau justru memilih ungkapan yang lebih halus daripada itu, yakni dengan ungkapannya “wa lanaa …, dan pendapat kami …” kita ambil salah satu contoh pada masalah minimal masa haidh.
Read More https://sunnahedu.com/2021/03/07/belajar-adab-dari-al-muwaffaq/
Al-Muwaffaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi al-Hanbali rahimahullāh merupakan salah satu di antara ulama Islam yang memiliki kredibilitas dalam hal ilmu dan adab. Pada karya masterpiece-nya yakni Al-Mughni akan tampak kedua sisi tersebut yang sudah sepatutnya dicontoh oleh para dai ketika mendiskusikan suatu permasalahan yang memiliki perbedaan pendapat.
Kita tahu, bahwa kitab Al-Mughni dianggap sebagai salah satu kitab yang membahas tentang fikih Islam secara umum dan fikih mazhab Hanbali secara khusus. Sebab, penulis kitab tersebut menyusunnya dalam bentuk studi perbandingan mazhab. Al-Muwaffaq rahimahullāh tidak hanya menjelaskan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam kitab Mukhtashar Al-Khiraqi -kitab fikih muktamad dalam mazhab Hanbali pada era mutaqaddimin- dan menerangkan maksud-maksud yang terkandung di dalamnya saja, tetapi juga menganalisis semua poin yang berkaitan dengan suatu masalah yang disebutkan di dalamnya. Beliau menyebutkan perbedaan riwayat yang berkembang di kalangan pengikut mazhab Hanbali mengenai suatu permasalahan, lalu beliau memaparkan perbedaan riwayat yang terjadi di antara sejumlah imam yang berasal dari berbagai mazhab.
Bahkan, beliau juga menyebutkan mazhab sejumlah ulama yang sudah tidak berkembang lagi karena tidak adanya para pengikut yang berusaha untuk menyebarluaskannya, seperti mazhab para tabi’in dan juga ulama setelahnya, yaitu seperti mazhab Al-Hasan Al-Bashri, Atha’, Sufyan ats-Tsauri, dan lain sebagainya. Beliau juga menyebutkan dalil-dalil yang digunakan oleh orang yang mengungkapkan suatu pendapat dalam masalah yang disebutkan. Lalu menjelaskan dalil-dalil tersebut dilihat dari sisi kekuatan dan kelemahannya.
Yang menarik adalah meskipun beliau menyebutkan pendapat para ulama dan dalil-dalilnya, seakan-akan beliau tidak merajihkan salah satu dari berbagai pendapat yang ada dengan ungkapan “yang rajih adalah …”. Alih-alih demikian, beliau justru memilih ungkapan yang lebih halus daripada itu, yakni dengan ungkapannya “wa lanaa …, dan pendapat kami …” kita ambil salah satu contoh pada masalah minimal masa haidh.
Read More https://sunnahedu.com/2021/03/07/belajar-adab-dari-al-muwaffaq/
sunnahedu.com
Belajar Adab dari Al-Muwaffaq - sunnahedu.com
Al-Muwaffaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi al-Hanbali rahimahullāh merupakan salah satu di antara ulama Islam yang memiliki kredibilitas dalam hal ilmu dan adab. Pada karya masterpiece-nya yakni Al-Mughni akan tampak kedua sisi tersebut yang sudah sepatutnya dicontoh…
بسم اﷲالرحمن الرحيم
*Serial Project Kajian Online Media Sunnah Blora*
💡 *Yuk ikuti kajian online via zoom GRATIS*
📖 Tema:
*“BELAJAR DARI MALAIKAT JIBRIL”*
🎙 Bersama:
*Ustadz Abu 'Aashim Nanang Ismail Asy-Syibindunji*
🗒️ Hari dan Tanggal:
*Ahad Pagi,*
*01 Sya'ban 1442H / 14 Maret 2021 M*
🕤 Waktu:
*Pukul 09.30 WIB - Selesai*
💻 *Yuk Join GRATIS Kajian di Zoom*
_Zoom Meeting ID: 330 987 5421_
_Passcode: bismillah_
🎥 *Atau bisa juga simak siaran langsung di Channel Youtube dan Fanspage Facebook Media Sunnah Blora*
📜 Silahkan disebarluaskan informasi ini, mari kita mengajak keluarga, saudara, teman, sahabat, tetangga, serta rekan Muslimin & Muslimah lainnya
✨ Semoga الله سبحانه وتعالى selalu memberikan keistiqomahan dan memudahkan langkah kita semua untuk menuntut ilmu syar'i
*Allahu yubariik fiikum.*
*Serial Project Kajian Online Media Sunnah Blora*
💡 *Yuk ikuti kajian online via zoom GRATIS*
📖 Tema:
*“BELAJAR DARI MALAIKAT JIBRIL”*
🎙 Bersama:
*Ustadz Abu 'Aashim Nanang Ismail Asy-Syibindunji*
🗒️ Hari dan Tanggal:
*Ahad Pagi,*
*01 Sya'ban 1442H / 14 Maret 2021 M*
🕤 Waktu:
*Pukul 09.30 WIB - Selesai*
💻 *Yuk Join GRATIS Kajian di Zoom*
_Zoom Meeting ID: 330 987 5421_
_Passcode: bismillah_
🎥 *Atau bisa juga simak siaran langsung di Channel Youtube dan Fanspage Facebook Media Sunnah Blora*
📜 Silahkan disebarluaskan informasi ini, mari kita mengajak keluarga, saudara, teman, sahabat, tetangga, serta rekan Muslimin & Muslimah lainnya
✨ Semoga الله سبحانه وتعالى selalu memberikan keistiqomahan dan memudahkan langkah kita semua untuk menuntut ilmu syar'i
*Allahu yubariik fiikum.*
Amalan-Amalan Bulan Sya'ban (Imam Ibnu Rajab).pdf
1.5 MB
Amalan-Amalan Bulan Sya'ban (Imam Ibnu Rajab).pdf