ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Selalu ada saja cara Allah membahagiakan hamba Nya, menghapuskan tangis kita, melegakan hati kita. Iya, selalu ada, kita hanya perlu terus berbaik sangka sembari berdoa. Kuatkan diri, lapangkan hati, ikhlaskan yang terjadi, Allah tau mungkin itu berat bagi mu, tapi Allah tentu juga tau bahwa ketetapan Nya adalah terbaik untuk mu, percaya lah Allah punya sejuta penawar untuk kesedihan hati mu. La Tahzan Innallaha ma'ana.
Ya Allah berikanlah kami hati yang kuat, jiwa yang kuat, bahwa memang tidak ada yang pantas diletakkan paling pertama selain Engkau.
Berikanlah kami jiwa yang luas, yang mudah menerima apapun yang terjadi kepada kami, baik maupun buruk, serta beri kami keyakinan bahwa dengan bersamaMu, semuanya akan selalu baik-baik saja.
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Selalu ada saja cara Allah membahagiakan hamba Nya, menghapuskan tangis kita, melegakan hati kita. Iya, selalu ada, kita hanya perlu terus berbaik sangka sembari berdoa. Kuatkan diri, lapangkan hati, ikhlaskan yang terjadi, Allah tau mungkin itu berat bagi mu, tapi Allah tentu juga tau bahwa ketetapan Nya adalah terbaik untuk mu, percaya lah Allah punya sejuta penawar untuk kesedihan hati mu. La Tahzan Innallaha ma'ana.
Ya Allah berikanlah kami hati yang kuat, jiwa yang kuat, bahwa memang tidak ada yang pantas diletakkan paling pertama selain Engkau.
Berikanlah kami jiwa yang luas, yang mudah menerima apapun yang terjadi kepada kami, baik maupun buruk, serta beri kami keyakinan bahwa dengan bersamaMu, semuanya akan selalu baik-baik saja.
https://t.me/semangatsubuh
Telegram
Semangat Subuh
Kisah² motivasi dan inspirasi, di ambil dr berbagai sumber
Kritik saran yg membangun ke wa.me/628119090190
Zakat Infaq Shodaqoh ke
Yayasan Indonesia Berkhidmat
Bank BSI
No rek 7145847715
Sedekah Sehari Seribu
Bank BSI
No Rek 7145847968
Kritik saran yg membangun ke wa.me/628119090190
Zakat Infaq Shodaqoh ke
Yayasan Indonesia Berkhidmat
Bank BSI
No rek 7145847715
Sedekah Sehari Seribu
Bank BSI
No Rek 7145847968
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
MATI HATI
Beberapa perbuatan yang melekat dalam keseharian. Ternyata bila berlebih menjadi penyebab hati mati
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
لا تكثروا الضحك, فإن كثرة الضحك تميت القلب
Janganlah kalian memperbanyak tawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati (Shahih, HR. Ibnu Majah 4193)
Bisyr bin al-Harits al-Hafi rahimahullah ta’ala menasihatkan, “Dua hal yang dapat menjadikan hati keras: banyak berbicara dan banyak makan” (Hilyatul Auliya’ 8/350)
Perkara keseharian yang dianggap biasa juga harus proposional sebab ia bagai garam dalam sajian hidangan; ketiadaannya membuat hambar, tapi jika berlebih sungguh ‘tak nikmat lagi
•sahabatilmu•
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
MATI HATI
Beberapa perbuatan yang melekat dalam keseharian. Ternyata bila berlebih menjadi penyebab hati mati
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
لا تكثروا الضحك, فإن كثرة الضحك تميت القلب
Janganlah kalian memperbanyak tawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati (Shahih, HR. Ibnu Majah 4193)
Bisyr bin al-Harits al-Hafi rahimahullah ta’ala menasihatkan, “Dua hal yang dapat menjadikan hati keras: banyak berbicara dan banyak makan” (Hilyatul Auliya’ 8/350)
Perkara keseharian yang dianggap biasa juga harus proposional sebab ia bagai garam dalam sajian hidangan; ketiadaannya membuat hambar, tapi jika berlebih sungguh ‘tak nikmat lagi
•sahabatilmu•
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
KELIHATAN UNTUNG PADAHAL RUGI
"Maaf bu, kelihatannya handphone ibu bekas tenggelam di air. Kerusakan mainboard seperti ini harus diganti dengan komponen baru bu, biayanya satu juta rupiah." Ucapan teknisi itu membuat ruangan service center yang dingin menjadi gerah seketika.
Bagaimana tidak, sang ibu memang baru saja membeli handphone bekas pakai dari seseorang. Saat transaksi terjadi, si penjual tidak mengatakan apa-apa perihal riwayat handphone yang ia pakai. Ternyata dalam hitungan hari handphone tersebut rusak, dan tahulah sang ibu bahwa ia membeli sebuah gadget yang pernah tenggelam.
Dari sudut pandang si penjual, ia tentu saja untung karena handphone hampir rusak itu berhasil terjual dengan harga wajar. Ia sengaja melanggar salah satu rukun jual beli, yaitu dengan menyembunyikan kekurangan pada barang yang dijual padahal ia mengetahuinya.
Jika sudah begini, keuntungan yang tidak seberapa itu hanya fatamorgana, sebab hakikatnya jual beli itu telah membuatnya rugi dalam catatan amalnya di sisi Allah.
Lain cerita dengan seorang mahasiswa ini yang masih kuliah di sebuah kampus. Ia sering membeli kebutuhan sehari-hari di warung setempat. Padahal jaraknya lebih jauh dibanding kalau ia pergi ke mini market. Harganya pun sedikit lebih mahal.
Tetapi ia tidak merasa rugi dengan selisih harga tersebut. Karena ia tahu bahwa si pemilik warung sudah berusaha menjual dengan harga yang pantas, yang tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan retail raksasa yang memberi bandrol harga yang merusak pasar tersebut.
Dari sudut pandang si mahasiswa ia sebenarnya rugi karena harus mengeluarkan uang lebih banyak. Tetapi kerugian yang tidak seberapa itu hanya fatamorgana, sebab hakikatnya jual beli itu telah membuatnya untung dalam catatan amalnya di sisi Allah.
Bukankah dari perputaran barang tersebutlah si pemilik warung bisa menafkahi keluarganya. Berbeda jika ia menguntungkan pebisnis besar, mungkin saja keuntungannya justru digunakan untuk pesta jamuan minuman keras. Siapa yang bisa menjamin?
* * *
Maka dalam setiap harta yang kita keluarkan, berhitung-hitunglah terlebih dahulu apakah jual beli tersebut benar-benar menguntungkan buat kita? Atau sekedar kelihatan untung saja, padahal hakikatnya rugi. Jika Allah sudah menetapkan sebuah kerugian, adakah seseorang yang mampu mencegahnya?
Serta jangan ragu untuk hal yang kelihatan rugi, padahal justru menguntungkan kita secara hakiki. Sebab keuntungan yang seperti ini justru membawa keberkahan dan menjadi penyebab Allah menambahkan nikmatNya kepada kita.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
KELIHATAN UNTUNG PADAHAL RUGI
"Maaf bu, kelihatannya handphone ibu bekas tenggelam di air. Kerusakan mainboard seperti ini harus diganti dengan komponen baru bu, biayanya satu juta rupiah." Ucapan teknisi itu membuat ruangan service center yang dingin menjadi gerah seketika.
Bagaimana tidak, sang ibu memang baru saja membeli handphone bekas pakai dari seseorang. Saat transaksi terjadi, si penjual tidak mengatakan apa-apa perihal riwayat handphone yang ia pakai. Ternyata dalam hitungan hari handphone tersebut rusak, dan tahulah sang ibu bahwa ia membeli sebuah gadget yang pernah tenggelam.
Dari sudut pandang si penjual, ia tentu saja untung karena handphone hampir rusak itu berhasil terjual dengan harga wajar. Ia sengaja melanggar salah satu rukun jual beli, yaitu dengan menyembunyikan kekurangan pada barang yang dijual padahal ia mengetahuinya.
Jika sudah begini, keuntungan yang tidak seberapa itu hanya fatamorgana, sebab hakikatnya jual beli itu telah membuatnya rugi dalam catatan amalnya di sisi Allah.
Lain cerita dengan seorang mahasiswa ini yang masih kuliah di sebuah kampus. Ia sering membeli kebutuhan sehari-hari di warung setempat. Padahal jaraknya lebih jauh dibanding kalau ia pergi ke mini market. Harganya pun sedikit lebih mahal.
Tetapi ia tidak merasa rugi dengan selisih harga tersebut. Karena ia tahu bahwa si pemilik warung sudah berusaha menjual dengan harga yang pantas, yang tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan retail raksasa yang memberi bandrol harga yang merusak pasar tersebut.
Dari sudut pandang si mahasiswa ia sebenarnya rugi karena harus mengeluarkan uang lebih banyak. Tetapi kerugian yang tidak seberapa itu hanya fatamorgana, sebab hakikatnya jual beli itu telah membuatnya untung dalam catatan amalnya di sisi Allah.
Bukankah dari perputaran barang tersebutlah si pemilik warung bisa menafkahi keluarganya. Berbeda jika ia menguntungkan pebisnis besar, mungkin saja keuntungannya justru digunakan untuk pesta jamuan minuman keras. Siapa yang bisa menjamin?
* * *
Maka dalam setiap harta yang kita keluarkan, berhitung-hitunglah terlebih dahulu apakah jual beli tersebut benar-benar menguntungkan buat kita? Atau sekedar kelihatan untung saja, padahal hakikatnya rugi. Jika Allah sudah menetapkan sebuah kerugian, adakah seseorang yang mampu mencegahnya?
Serta jangan ragu untuk hal yang kelihatan rugi, padahal justru menguntungkan kita secara hakiki. Sebab keuntungan yang seperti ini justru membawa keberkahan dan menjadi penyebab Allah menambahkan nikmatNya kepada kita.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Hidup memang tak selalu menyenangkan Namun bukan berarti semua berisi kepedihan bukan?
Ketika beban di pundakmu terasa begitu berat, Begitu menghimpit.
Seolah begitu menyesakan
Maka cobalah berdamai dengan dirimu, Dengan lingkunganmu, dengan pikiranmu
Hapus air matamu
Karena realitanya hidup hanya memiliki dua
pilihan antara sabar tanpa tepi dan syukur tanpa tapi.
quotes_faedah
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Hidup memang tak selalu menyenangkan Namun bukan berarti semua berisi kepedihan bukan?
Ketika beban di pundakmu terasa begitu berat, Begitu menghimpit.
Seolah begitu menyesakan
Maka cobalah berdamai dengan dirimu, Dengan lingkunganmu, dengan pikiranmu
Hapus air matamu
Karena realitanya hidup hanya memiliki dua
pilihan antara sabar tanpa tepi dan syukur tanpa tapi.
quotes_faedah
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Pujian manusia itu semu...
Jika dia cinta maka engkau akan dihiasi sejuta sanjungan....
Bila ia benci....
Maka engkau akan dicaci melebihi apa yang engkau pikirkan
Kita masih hidup di dunia....
*Ada yang membenci karena kelebihanmu*
*Ada yang membenci karena cerita orang lain*
*Ada pula yang membenci tanpa sebab*
Bersyukurlah apapun keadaanmu meski ada yg tak menyukaimu,
Karena terkadang ada orang membenci dirimu bukan semata-mata melihat kejelekanmu , tapi bisa jadi karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
Laa Tahzan......
Innallaha Ma'ana....
Teruslah bersemangat dalam kebaikan, pergunakan harta yang Allah titipkan padamu sebagai wasilah menebarkan ilmu-ilmu Syariat Allah. Mari kita saling bergandengan tangan.
-catatan hati bidadari-
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Pujian manusia itu semu...
Jika dia cinta maka engkau akan dihiasi sejuta sanjungan....
Bila ia benci....
Maka engkau akan dicaci melebihi apa yang engkau pikirkan
Kita masih hidup di dunia....
*Ada yang membenci karena kelebihanmu*
*Ada yang membenci karena cerita orang lain*
*Ada pula yang membenci tanpa sebab*
Bersyukurlah apapun keadaanmu meski ada yg tak menyukaimu,
Karena terkadang ada orang membenci dirimu bukan semata-mata melihat kejelekanmu , tapi bisa jadi karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
Laa Tahzan......
Innallaha Ma'ana....
Teruslah bersemangat dalam kebaikan, pergunakan harta yang Allah titipkan padamu sebagai wasilah menebarkan ilmu-ilmu Syariat Allah. Mari kita saling bergandengan tangan.
-catatan hati bidadari-
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Jangan Terlalu Banyak Meminta Nikmat Yang Lain
Nikmat Yang Sudah Ada Itu Lah Yang Harus Di Syukuri
Jangan Terlalu Sering Melihat Kenikmatan Orang Lain Sehingga Membuat Diri Lupa Bersyukur
Lihatlah Yang Lebih Dibawahmu Agar Semakin Menambah Rasa Syukur Kepada Allah
Melihat Kenikmatan Orang Lain Boleh, Tapi Hanya Sebatas Menjadikan Motivasi Untuk Lebih Baik Lagi
Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (Ingatlah) Ketika Tuhanmu Memaklumkan, "Sesungguhnya Jika Kamu Bersyukur, Niscaya Aku Akan Menambah (Nikmat) Kepadamu, Tetapi Jika Kamu Mengingkari (Nikmat-Ku), Maka Pasti Azab-Ku Sangat Berat."
(Surah. Ibrahim 14 : Ayat 7)
-muslimah_art-
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Jangan Terlalu Banyak Meminta Nikmat Yang Lain
Nikmat Yang Sudah Ada Itu Lah Yang Harus Di Syukuri
Jangan Terlalu Sering Melihat Kenikmatan Orang Lain Sehingga Membuat Diri Lupa Bersyukur
Lihatlah Yang Lebih Dibawahmu Agar Semakin Menambah Rasa Syukur Kepada Allah
Melihat Kenikmatan Orang Lain Boleh, Tapi Hanya Sebatas Menjadikan Motivasi Untuk Lebih Baik Lagi
Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (Ingatlah) Ketika Tuhanmu Memaklumkan, "Sesungguhnya Jika Kamu Bersyukur, Niscaya Aku Akan Menambah (Nikmat) Kepadamu, Tetapi Jika Kamu Mengingkari (Nikmat-Ku), Maka Pasti Azab-Ku Sangat Berat."
(Surah. Ibrahim 14 : Ayat 7)
-muslimah_art-
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
MENUNGGU SEMPURNA...
Menunggu sempurna adalah penyakit.
Penyakit dalam segala hal.
Penyakit yg akan menghalangimu
mencapai puncak yg tinggi,
menggapai obsesi yg dirindu hati.
Menunggu sempurna adalah prajurit Iblis,
yang diutus kepadamu:
agar langkah kakimu pd kebaikan terhenti,
agar hasrat jiwamu untuk taubat tak terjadi...
Para ulama menyebutnya dlm ungkapan:
“Al-Taswif jundun min junuudi al-Syaithan”
Menunda itu satu dari sekian banyak
balatentara Syetan.
Menunggu sempurna adalah pengacau.
Betapa kacau jalan kisah hidupmu,
hanya karena engkau menunda dan menunggu:
menunggu sebuah kesempurnaan yg tiada...
Engkau pasti sering mendengar namanya.
Muhammad bin Isma’il nama lengkapnya.
Tapi “al-Bukhari” begitu kita sering menyebutnya.
“Imam al-Bukhari” lebih tepatnya.
Beliau wafat di 1 Syawal tahun 256 H
Karya indahnya bertajuk “Shahih al-Bukhari”,
Sudah 11 abad sejak dahulu hingga kini,
artinya kira-kira sejak 1.184 tahun yg silam,
telah membersamai hayat kita kaum muslimin,
membersamai Kitabullah sebagai pegangan.
Hingga ia ditahbiskan para ulama junjungan:
Sebagai “Kitab tershahih setelah al-Qur’an”!
Ada banyak keindahan yg menakjubkan,
pada kisah perjalanan “Shahih al-Bukhari” itu, ..
tapi ini bukan waktunya merangkai keindahan itu.
Tapi satu keindahan,
tentang betapa besarnya keuntungan “investasi ilmu”
yg terus mengalir dalam lembar amalan Sang Penulisnya
“hanya” karena ia menulis “Shahih al-Bukhary”
Bisakah kau bayangkan:
dalam perjalanan 1.184 tahun itu,
betapa aliran pahala kebajikan mengalir tak terkira
untuk Imam al-Bukhary dlm catatan amalnya...
Dan seperti yg kita tahu
ia tak hanya menorehkan “Shahih al-Bukhary”.
Ia punya karya-karya hebat lain, selain “Shahih al-Bukhary”
Tidakkah hati kita bergejolak “panas” tentang itu?
Tidakkah jiwa kita menggeliat rindu ingin seperti itu?
Ingin miliki satu kebajikan yg tak henti-hentinya
mengalirkan pahala begitu berlimpah-limpahnya
meski jasad kita telah hancur dalam bumi Nya...
Rahasianya Imam al-Bukhary tentang itu sebagaimana juga rahasia para hamba yg shaleh
adalah, Beliau tak pernah menunggu kesempurnaan...
Imam al-Bukhary tak pernah menunda hingga sempurna.
Ia tak pernah menunggu
hingga teknologi komputer ditemukan...
Beliau tak pernah menunggu:
hingga ruangan penulisannya sejuk oleh AC 2 PK...
Beliau tak pernah menunggu,
hingga bisnisnya lancar jaya...
Beliau tak pernah menunda
hingga semuanya sempurna...
Bahan renungan utk kita semua
Betapa tak terkira kerugian seorang al-Bukhari,
andai Beliau menunda penulisan “Shahih al-Bukhary”...
Menunda hingga ia bisa mengetiknya
di atas bilah-bilah keybord MacBook terbaru...
Menunda hingga bisnisnya sudah bisa berjalan sendiri...
Menunda hingga batas waktu
yg tak pernah terkira hingga kapan...
Andai waktu itu, al-Bukhary menundanya...
Maka hari ini ia telah kehilangan
“investasi pahala” selama 1.184 tahun lamanya..
Maka “menunggu sempurna” adalah musibah...
Musibah untuk sesiapa saja...
Untuk Imam al-Bukhary.
Untuk Imam al-Syafi’i
(Andai mereka melakukannya...)
Untukku....
Untukmu....
Untuk siapapun juga ...
Jadi,
masihkah engkau berpikir,
untuk menunggu kesempurnaan?
-catatan hati bidadari-
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
MENUNGGU SEMPURNA...
Menunggu sempurna adalah penyakit.
Penyakit dalam segala hal.
Penyakit yg akan menghalangimu
mencapai puncak yg tinggi,
menggapai obsesi yg dirindu hati.
Menunggu sempurna adalah prajurit Iblis,
yang diutus kepadamu:
agar langkah kakimu pd kebaikan terhenti,
agar hasrat jiwamu untuk taubat tak terjadi...
Para ulama menyebutnya dlm ungkapan:
“Al-Taswif jundun min junuudi al-Syaithan”
Menunda itu satu dari sekian banyak
balatentara Syetan.
Menunggu sempurna adalah pengacau.
Betapa kacau jalan kisah hidupmu,
hanya karena engkau menunda dan menunggu:
menunggu sebuah kesempurnaan yg tiada...
Engkau pasti sering mendengar namanya.
Muhammad bin Isma’il nama lengkapnya.
Tapi “al-Bukhari” begitu kita sering menyebutnya.
“Imam al-Bukhari” lebih tepatnya.
Beliau wafat di 1 Syawal tahun 256 H
Karya indahnya bertajuk “Shahih al-Bukhari”,
Sudah 11 abad sejak dahulu hingga kini,
artinya kira-kira sejak 1.184 tahun yg silam,
telah membersamai hayat kita kaum muslimin,
membersamai Kitabullah sebagai pegangan.
Hingga ia ditahbiskan para ulama junjungan:
Sebagai “Kitab tershahih setelah al-Qur’an”!
Ada banyak keindahan yg menakjubkan,
pada kisah perjalanan “Shahih al-Bukhari” itu, ..
tapi ini bukan waktunya merangkai keindahan itu.
Tapi satu keindahan,
tentang betapa besarnya keuntungan “investasi ilmu”
yg terus mengalir dalam lembar amalan Sang Penulisnya
“hanya” karena ia menulis “Shahih al-Bukhary”
Bisakah kau bayangkan:
dalam perjalanan 1.184 tahun itu,
betapa aliran pahala kebajikan mengalir tak terkira
untuk Imam al-Bukhary dlm catatan amalnya...
Dan seperti yg kita tahu
ia tak hanya menorehkan “Shahih al-Bukhary”.
Ia punya karya-karya hebat lain, selain “Shahih al-Bukhary”
Tidakkah hati kita bergejolak “panas” tentang itu?
Tidakkah jiwa kita menggeliat rindu ingin seperti itu?
Ingin miliki satu kebajikan yg tak henti-hentinya
mengalirkan pahala begitu berlimpah-limpahnya
meski jasad kita telah hancur dalam bumi Nya...
Rahasianya Imam al-Bukhary tentang itu sebagaimana juga rahasia para hamba yg shaleh
adalah, Beliau tak pernah menunggu kesempurnaan...
Imam al-Bukhary tak pernah menunda hingga sempurna.
Ia tak pernah menunggu
hingga teknologi komputer ditemukan...
Beliau tak pernah menunggu:
hingga ruangan penulisannya sejuk oleh AC 2 PK...
Beliau tak pernah menunggu,
hingga bisnisnya lancar jaya...
Beliau tak pernah menunda
hingga semuanya sempurna...
Bahan renungan utk kita semua
Betapa tak terkira kerugian seorang al-Bukhari,
andai Beliau menunda penulisan “Shahih al-Bukhary”...
Menunda hingga ia bisa mengetiknya
di atas bilah-bilah keybord MacBook terbaru...
Menunda hingga bisnisnya sudah bisa berjalan sendiri...
Menunda hingga batas waktu
yg tak pernah terkira hingga kapan...
Andai waktu itu, al-Bukhary menundanya...
Maka hari ini ia telah kehilangan
“investasi pahala” selama 1.184 tahun lamanya..
Maka “menunggu sempurna” adalah musibah...
Musibah untuk sesiapa saja...
Untuk Imam al-Bukhary.
Untuk Imam al-Syafi’i
(Andai mereka melakukannya...)
Untukku....
Untukmu....
Untuk siapapun juga ...
Jadi,
masihkah engkau berpikir,
untuk menunggu kesempurnaan?
-catatan hati bidadari-
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
“Mulailah harimu dengan hati bersyukur.” (Abu Mahira)
Mengawali hari tentu membutuhkan energi positif yang ada dalam hati kita.
Bagi seorang muslim tentu kita harus bangun lebih awal dan bahkan berlomba untuk menjadi salah satu hamba Allah pertama hari itu yang menyampaikan rasa syukur kepada-Nya.
Seperti Nabi ﷺ yang bangun di dini hari buta untuk melantunkan syukurnya dengan tahajjud.
Ketika ditanya oleh istri beliau, Aisyah ra. beliau menjawab, ''Apa tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?'' (HR Bukhari & Muslim)
Demikian dahsyat hati yang penuh syukur sampai Imam al-Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud).”
-Quote Of The Day-
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
“Mulailah harimu dengan hati bersyukur.” (Abu Mahira)
Mengawali hari tentu membutuhkan energi positif yang ada dalam hati kita.
Bagi seorang muslim tentu kita harus bangun lebih awal dan bahkan berlomba untuk menjadi salah satu hamba Allah pertama hari itu yang menyampaikan rasa syukur kepada-Nya.
Seperti Nabi ﷺ yang bangun di dini hari buta untuk melantunkan syukurnya dengan tahajjud.
Ketika ditanya oleh istri beliau, Aisyah ra. beliau menjawab, ''Apa tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?'' (HR Bukhari & Muslim)
Demikian dahsyat hati yang penuh syukur sampai Imam al-Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud).”
-Quote Of The Day-
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Tahukah kamu ?
Apa yang membuat orang-orang seperti kita selalu merasa kurang bahagia.
Apa itu?
Kita banyak meminta, hingga lupa bersyukur dengan apa yang telah kita punya.
Kita terlalu sibuk pada keinginan dan begitu fokus dengan banyaknya list-list permintaan, sampai kita tidak menyadari ada begitu banyak pemberian yang telah Allah beri.
quotes_faedah
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Tahukah kamu ?
Apa yang membuat orang-orang seperti kita selalu merasa kurang bahagia.
Apa itu?
Kita banyak meminta, hingga lupa bersyukur dengan apa yang telah kita punya.
Kita terlalu sibuk pada keinginan dan begitu fokus dengan banyaknya list-list permintaan, sampai kita tidak menyadari ada begitu banyak pemberian yang telah Allah beri.
quotes_faedah
https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
Kadang-kadang
Namun pada hakikatnya...
Sesungguhnya engkau yang paling tahu tentang dirimu sendiri. Satu rahasia pun tidak akan diketahui orang selainmu, ialah rahasia hubunganmu dengan Tuhanmu.
Maka, jangan terpedaya oleh orang yang memujimu dan jangan resah terhadap orang yang mencelamu.
"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri"
(QS AL QIYAMAH: 14)
https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh
Kadang-kadang
Namun pada hakikatnya...
Sesungguhnya engkau yang paling tahu tentang dirimu sendiri. Satu rahasia pun tidak akan diketahui orang selainmu, ialah rahasia hubunganmu dengan Tuhanmu.
Maka, jangan terpedaya oleh orang yang memujimu dan jangan resah terhadap orang yang mencelamu.
"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri"
(QS AL QIYAMAH: 14)
https://t.me/semangatsubuh