Semangat Subuh
50.6K subscribers
2.35K photos
47 videos
2.41K links
Kisah² motivasi dan inspirasi, di ambil dr berbagai sumber
Kritik saran yg membangun ke wa.me/628119090190

Zakat Infaq Shodaqoh ke
Yayasan Indonesia Berkhidmat
Bank BSI
No rek 7145847715

Sedekah Sehari Seribu
Bank BSI
No Rek 7145847968
Download Telegram
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

Jangan Terlalu Banyak Meminta Nikmat Yang Lain
Nikmat Yang Sudah Ada Itu Lah Yang Harus Di Syukuri

Jangan Terlalu Sering Melihat Kenikmatan Orang Lain Sehingga Membuat Diri Lupa Bersyukur

Lihatlah Yang Lebih Dibawahmu Agar Semakin Menambah Rasa Syukur Kepada Allah

Melihat Kenikmatan Orang Lain Boleh, Tapi Hanya Sebatas Menjadikan Motivasi Untuk Lebih Baik Lagi

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (Ingatlah) Ketika Tuhanmu Memaklumkan, "Sesungguhnya Jika Kamu Bersyukur, Niscaya Aku Akan Menambah (Nikmat) Kepadamu, Tetapi Jika Kamu Mengingkari (Nikmat-Ku), Maka Pasti Azab-Ku Sangat Berat."

(Surah. Ibrahim 14 : Ayat 7)

-muslimah_art-

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

MENUNGGU SEMPURNA...

Menunggu sempurna adalah penyakit.
Penyakit dalam segala hal.
Penyakit yg akan menghalangimu
mencapai puncak yg tinggi,
menggapai obsesi yg dirindu hati.

Menunggu sempurna adalah prajurit Iblis,
yang diutus kepadamu:
agar langkah kakimu pd kebaikan terhenti,
agar hasrat jiwamu untuk taubat tak terjadi...

Para ulama menyebutnya dlm ungkapan:
“Al-Taswif jundun min junuudi al-Syaithan”
Menunda itu satu dari sekian banyak
balatentara Syetan.

Menunggu sempurna adalah pengacau.
Betapa kacau jalan kisah hidupmu,
hanya karena engkau menunda dan menunggu:
menunggu sebuah kesempurnaan yg tiada...

Engkau pasti sering mendengar namanya.
Muhammad bin Isma’il nama lengkapnya.
Tapi “al-Bukhari” begitu kita sering menyebutnya.
“Imam al-Bukhari” lebih tepatnya.
Beliau wafat di 1 Syawal tahun 256 H

Karya indahnya bertajuk “Shahih al-Bukhari”,
Sudah 11 abad sejak dahulu hingga kini,
artinya kira-kira sejak 1.184 tahun yg silam,
telah membersamai hayat kita kaum muslimin,
membersamai Kitabullah sebagai pegangan.
Hingga ia ditahbiskan para ulama junjungan:
Sebagai “Kitab tershahih setelah al-Qur’an”!

Ada banyak keindahan yg menakjubkan,
pada kisah perjalanan “Shahih al-Bukhari” itu, ..
tapi ini bukan waktunya merangkai keindahan itu.

Tapi satu keindahan,
tentang betapa besarnya keuntungan “investasi ilmu”
yg terus mengalir dalam lembar amalan Sang Penulisnya
“hanya” karena ia menulis “Shahih al-Bukhary”

Bisakah kau bayangkan:
dalam perjalanan 1.184 tahun itu,
betapa aliran pahala kebajikan mengalir tak terkira
untuk Imam al-Bukhary dlm catatan amalnya...
Dan seperti yg kita tahu
ia tak hanya menorehkan “Shahih al-Bukhary”.
Ia punya karya-karya hebat lain, selain “Shahih al-Bukhary”

Tidakkah hati kita bergejolak “panas” tentang itu?
Tidakkah jiwa kita menggeliat rindu ingin seperti itu?
Ingin miliki satu kebajikan yg tak henti-hentinya
mengalirkan pahala begitu berlimpah-limpahnya
meski jasad kita telah hancur dalam bumi Nya...

Rahasianya Imam al-Bukhary tentang itu sebagaimana juga rahasia para hamba yg shaleh
adalah, Beliau tak pernah menunggu kesempurnaan...

Imam al-Bukhary tak pernah menunda hingga sempurna.
Ia tak pernah menunggu
hingga teknologi komputer ditemukan...

Beliau tak pernah menunggu:
hingga ruangan penulisannya sejuk oleh AC 2 PK...

Beliau tak pernah menunggu,
hingga bisnisnya lancar jaya...

Beliau tak pernah menunda
hingga semuanya sempurna...

Bahan renungan utk kita semua
Betapa tak terkira kerugian seorang al-Bukhari,
andai Beliau menunda penulisan “Shahih al-Bukhary”...

Menunda hingga ia bisa mengetiknya
di atas bilah-bilah keybord MacBook terbaru...

Menunda hingga bisnisnya sudah bisa berjalan sendiri...
Menunda hingga batas waktu
yg tak pernah terkira hingga kapan...

Andai waktu itu, al-Bukhary menundanya...
Maka hari ini ia telah kehilangan
“investasi pahala” selama 1.184 tahun lamanya..

Maka “menunggu sempurna” adalah musibah...
Musibah untuk sesiapa saja...

Untuk Imam al-Bukhary.
Untuk Imam al-Syafi’i
(Andai mereka melakukannya...)
Untukku....
Untukmu....
Untuk siapapun juga ...

Jadi,
masihkah engkau berpikir,
untuk menunggu kesempurnaan?

-catatan hati bidadari-

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

“Mulailah harimu dengan hati bersyukur.” (Abu Mahira)

Mengawali hari tentu membutuhkan energi positif yang ada dalam hati kita.

Bagi seorang muslim tentu kita harus bangun lebih awal dan bahkan berlomba untuk menjadi salah satu hamba Allah pertama hari itu yang menyampaikan rasa syukur kepada-Nya.

Seperti Nabi ﷺ yang bangun di dini hari buta untuk melantunkan syukurnya dengan tahajjud.
Ketika ditanya oleh istri beliau, Aisyah ra. beliau menjawab, ''Apa tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?'' (HR Bukhari & Muslim)

Demikian dahsyat hati yang penuh syukur sampai Imam al-Ghazali berkata, “Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud).”

-Quote Of The Day-

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

Tahukah kamu ?

Apa yang membuat orang-orang seperti kita selalu merasa kurang bahagia.

Apa itu?

Kita banyak meminta, hingga lupa bersyukur dengan apa yang telah kita punya.

Kita terlalu sibuk pada keinginan dan begitu fokus dengan banyaknya list-list permintaan, sampai kita tidak menyadari ada begitu banyak pemberian yang telah Allah beri.

quotes_faedah

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

Kadang-kadang

Namun pada hakikatnya...
Sesungguhnya engkau yang paling tahu tentang dirimu sendiri. Satu rahasia pun tidak akan diketahui orang selainmu, ialah rahasia hubunganmu dengan Tuhanmu.

Maka, jangan terpedaya oleh orang yang memujimu dan jangan resah terhadap orang yang mencelamu.

"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri"
(QS AL QIYAMAH: 14)

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

NIKMATNYA SABAR

SABAR YA..!!!

Begitu mudahnya kata yang di ucapkan..
Padahal apa yang di ucapkan tak semudah yang kita rasakan...

Kadang Kata-kata sabar di ucapkan hanya sebagai obat penenang...
Atau sebagai bentuk rasa kepedulian seseorang...

Tetapi,, sabar itu begitu berat untuk dilakukan...
Sabar itu cukup pahit."
Sabar itu begitu sulit."
Sabar itu membuat sakit."
Sabar itu memang melelahkan."
Bahkan hampir mengukir keputusan...

Tetapi tak pernah ada yang namanya batas kesabaran.."
Meski semua itu sering kali kita rasa...

Bagi kita yang yakin dan percaya kepada Allah Ta'ala...
Bahwa buah dari kesabaran itu manis rasanya...

" Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas " (QS. Az-Zumar:10).

Takkan pernah ada duka yang mendekati kita...
Karna kita akan mulai terbiasa dengan apa yang sering kali datang menyapa...

Semakin kita bersabar,, semakin besar keimanan dan ketaqwaan...

Semakin kita bersabar,, hati akan semakin kuat dan lapang...

Semakin kita bersabar,, insha Allah mulialah kita di mata Allah...

Dan semakin kita bersabar,, derajat kita akan ditinggikan...

Dan berikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar, yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, 'Inna lillaahi wa inna ilahi raaji'uun'. Mereka itulah orang-orang yang mendapat rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah:155-157).
Jangan pernah bosan untuk bersabar..!!!

Meski tak semudah yang di ucapkan.
meski tak semudah yangg di bayangkan.
Meski tak semudah yang dilakukan.
Meski tak semudah yang di rasakan...

Tetapi kita akan menuai betapa manisnya buah dari kesabaran...
Dan jangan khawatir karena Allah menghadir kan masalah
Selalu lengkap dengan solusi nya

Cr Mutiara Hikmah

https://t.me/semangatsubuh
Semangat Subuh

NIKMAT MELIHAT

adakalanya kita perlu belajar bersyukur dengan mencoba membayangkan apabila nikmat itu hilang

Bakr al-Muzaniy rahimahullah berkata,

يا ابن آدم, إن أردت أن تعلم قدر ما أنعم الله عليك, فغمض عينيك

Wahai anak Adam, apabila engkau ingin mengetahui kadar nikmat yang telah Allah berikan untukmu maka pejamkanlah kedua mata (Jami'ul Ulum wal Hikam: 710)

bukankah gelap malam gulita tanpa cahaya atau listrik yang mati tiba-tiba mengajarkan kita betapa nikmatnya cahaya dan bisa melihat?

•sahabatilmu•

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

“Aku tidak tahu seperti apa esok kan berlangsung tapi aku tahu siapa yang menggenggam hari esok. Dialah Allah.” (Anonim)

Jangan terlalu risau berpikir tentang hari esok, sebab Allah selalu tahu apa yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, jangan sampai kita buang-buang waktu dan pikiran, atau bermanja-manja dengan angan, karena prediksi manusia yang bercampur dengan kekhawatiran sama halnya tidak mengakui bahwa Allah Maha Mengatur segalanya.

“...mereka menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung." Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran: 173-174)

-Quote Of The Day-

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

GRAVITASI ITU TIDAK GRATIS

Kita sering membahas betapa mahalnya harga oksigen yang dibutuhkan sehari-hari untuk bernapas. Jika manusia sama sekali tidak bisa mendapat oksigen dari udara bebas, maka ia harus membayar dengan harga standar yang disediakan rumah sakit sebesar 14 Milyar perbulan!

Alhamdulillah, Allah sediakan oksigen bagi manusia gratis. Tetapi apakah hanya oksigen nikmat Allah yang tidak ternilai tersebut? Benarkah? Mari kita menghitung nikmat yang selama ini begitu tersembunyi, yaitu Gravitasi.

Anggap saja kita membeli sebuah rumah yang berdiri di atas sebidang tanah. Lalu dengan bangganya kita sesumbar, "Rumah ini murni saya dapatkan karena hasil jerih payah saya!"

Tunggu dulu, yang kita beli hanya tanah dan bangunannya saja. Sedangkan di atas tanah itu Allah tanamkan gaya gravitasi yang sangat vital, dan gratis. Seandainya di dalam rumah itu Allah angkat nikmat gravitasi, apalah gunanya rumah tersebut walau berharga mahal.

Bayangkan seluruh benda di dalam rumah tak bisa menapak tanah. Kita tidak bisa duduk di kursi, tidur di atas kasur, bahkan kebutuhan buang air di toilet mustahil dilakukan karena air dalam bak mandi berhamburan ke atas.

Begitu kita masuk ke dalam rumah kita sendiri, wajah kita akan membengkak. Sebab gravitasi lah yang menekan cairan di tubuh kita ke arah kaki. Tanpa gravitasi, seluruh cairan tubuh akan naik dan berkumpul di kepala, yang akan menyebabkan wajah kita membengkak. Tulang dan persendian kita tidak memiliki tekanan.

Jantung, otot, dan organ-organ tubuh akan bekerja secara tidak normal. Luka tidak bisa sembuh seperti biasa. Hal yang paling kita inginkan saat itu adalah keluar dari rumah kita sendiri!

Begitulah yang diprediksi BBC dalam artikelnya "What would happen to you if gravity stopped working?"

Oleh karena itu, pantaskah membanggakan diri dengan rumah yang kita tempati? Padahal unsur termahal dari rumah tersebut belum kita bayar satu sen pun kepada Allah.

Sadarilah semua yang kita miliki teramat sedikit bandingannya dengan anugerah yang Allah titipkan kepada kita. Sudah saatnya kita perbanyak syukur kepada Allah.

Salam Hijrah.
Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

-Ustadz Arafat-

https://t.me/semangatsubuh
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

Betul terkadang ujian hidup terasa amat begitu berat.

Kekecewaan bukan suatu hal yang mudah untuk disembuhkan. Menyuruh orang lain tuk bangkit padahal sejatinya ia masih terombang ambing.

Tapi jalan terbaik untuk kembali hanya mendekatkan diri kepada-Nya, hanya Allah lah yang mampu memulihkan apa yang sedang dirasa.

Perbanyaklah memohon ampunan dari-Nya, lunakkan hatimu dengan Al-qur'an, adukan seluruhnya dalam ukiran do'a.

Semoga Allah menyembuhkan Mu

@TintaBergaris

https://t.me/semangatsubuh