Salafy Lampung
3.11K subscribers
468 photos
56 videos
10 files
825 links
Media Dakwah Tashfiyyah dan Tarbiyah

✍🏻 Pembimbing: Ustadz Adi Abdullah حفظه الله

💻 Tautan Resmi: https://t.me/salafylampungcom

🌐 Admin: 0852-6981-1143
Download Telegram
🕠🔊🕒 KEUTAMAAN SHALAT SUBUH DAN ASHAR

Dari Musa Al Asy'ari -semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang shalat pada dua waktu yang dingin, maka dia akan masuk ke dalam surga.
(HR. Al Bukhori 574, Muslim 635).

Shalat pada dua waktu yang dingin yaitu shalat subuh dan ashar.

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
من صلى البردين دخل الجنة (متفق عليه )

البردان الصبح و العصر

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🛡 MEMBELA KEHORMATAN SAUDARANYA YANG TIDAK ADA /GHAIB

Dari Asma' binti Yazid - semoga allah meridhoinya -, dia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya yang tidak ada / ghaib, berhak bagi Allah untuk membebaskannya dari neraka
( Shohih at targhib wat tarhib lil Al Bani 2847)

‏عن أسماءَ بنتِ يزيد رضي الله عنها قالت: قال رسول الله - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -:

"من ذَبَّ عن عِرْضِ أخيه بالغَيبة؛ كان حقاً على الله أنْ يعتقه من النار".

صحيح الترغيب والترهيب للألباني ٢٨٤٧

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
📚💯✍🏻 KEHIDUPANMU YANG SESUNGGUHNYA

Al-Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"Waktu yang dimanfaatkan seseorang untuk Allah ﷻ dan karena Allah ﷻ ,maka itulah kehidupannya dan usianya yang sesungguhnya, selain dari itu tidak teranggap bagian dari kehidupannya, meskipun dia hidup seperti hidupnya hewan."

Ad-Daa' wad-dawaa':359

قال العلامة ابن القيم -رحمه الله-:

«فما كان من وقته لله وبالله، فهو حياته وعمره. وغير ذلك ليس محسوبًا من حياته، وإن عاش فيه عيش البهائم.»

الداء والدواء، ٣٥٩

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🔒 TIDAK DIPERBOLEHKAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Allah ta’ala berfirman : "Berkata Nabi Ibrahim -عليه السلام- : ‘Dan tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang sesat”. (Al-Hijr : 56)

Berkata Asy-Syaikh Al-’Allamah Muhammad bin Shalih Al-’ Utsaimin -رحمه الله- :

Maka berputus asa dari rahmat Allah tidak diperbolehkan, karena hal ini merupakan su’uzhan (buruk sangka) kepada Allah -سبحانه-. Hal ini dari dua sisi :

Yang Pertama : Ini merupakan celaan pada kekuasaan Allah -تعالى-. Karena orang yang mengetahui bahwasanya Allah adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu tidak akan menganggap mustahil sesuatu apapun dengan kekuasaan Allah.

Yang Kedua : Ini merupakan celaan pada rahmat (kasih sayang) Allah. Karena orang yang mengetahui bahwasanya Allah adalah Dzat yang maha pengasih (penyayang) tidak akan menganggap mustahil bahwa Allah akan merahmatinya.

Oleh karena itu orang yang berputus asa dari rahmat Allah adalah orang yang sesat.

(Al-Qoulul Mufid, hal 435)

{قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ} (الحجر : ٥٦)

قال الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين - رحمه الله - :
فالقنوط من رحمة الله لا يجوز، لأنه سوء الظن بالله -عزَّ و جلَّ-. و ذلك من وجهين :
الأول : أنه طعن في قدرته سبحانه، لأن من علم أن الله على كل شيء قدير لم يستبعد شيئا على قدرة الله.
الثاني : أنه طعن في رحمته سبحانه، لأن من علم أن الله رحيم لا يستبعد أن يرحمه الله -سبحانه-. و لهذا كان القانط من رحمة الله ضالًّا.

(القول المفيد على كتاب التوحيد، ص ٤٣٥)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🍃🌹🌸 MULIAKAN DAN HORMATI PARA ULAMA

Wajib atas kalian wahai para ikhwah untuk memuliakan para ulama, ulama-ulama yang mengajari kalian maupun yang tidak mengajari kalian.

Muliakan dan hormatilah mereka. Karena Allah -سبحانه- memerintahkan kita dengan hal itu. Allah -تعالى- berfirman :

{Katakanlah : apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang berakal sajalah yang dapat mengambil pelajaran} (Az-Zumar : 9).

Maka para ulama hak merekalah ; kedudukan mereka, posisi mereka dan mengambil ilmu dari mereka, karena mereka adalah pewaris para nabi.

Nabi -صلى الله عليه وسلم- bersabda : “Para ulama pewaris para nabi. Para nabi tidak mewarisi dinar dan dirham, hanyalah para nabi itu mewarisi ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya, maka sungguh ia telah mengambil bagian yang besar” (1).

Muliakanlah para ulama, tidak mungkin engkau mengambil ilmu dari orang yang tidak engkau muliakan dan hormati. Maka muliakanlah mereka, ambillah faidah dari ilmu mereka dan sebarkanlah ilmu mereka yang kalian pelajari dari mereka, sebarkanlah.

Karena dengan itu kalian akan mendapatkan kebaikan, dengan itu kalian akan mendapatkan barokah dan dengan itu kalian akan mendapatkan kemanfaatan untuk keumuman dan orang-orang khusus kaum muslimin.

Maka agungkanlah mereka dengan sebenar-benarnya pengagungan (yang sesuai dengan hak meraka tanpa melalaikan dan melampaui batas, -pent), muliakanlah mereka dengan sebenar-benarnya pemuliaan, syukurilah jerih payah (usaha) mereka dan ambillah apa yang ada pada mereka dari ilmu. Karena mereka adalah qudwah (teladan) dan mereka adalah pewaris para nabi.

Asy-Syaikh Al-’Allamah Baqiyyatus Salaf Shalih Al-Fauzan -حفظه الله-
Kalimat penutup Daurah Al-Imam Malik bin Anas As-Salafiyyah ke-4 di Senegal 1440 H/2019 M.

-(1) dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari secara mu'allaq di dalam kitabul ‘ilmi begitu juga dikeluarkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Imam Ahmad dan di Shahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’

عليكم يا أيها الإخوة باحترام العلماء الذين يدرسونكم و الذين لا يدرسونكم أيضا. احترموهم و وقروهم. لأن الله سبحانه أمرنا بذلك. قال سبحانه : {قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ(٢) أُولُو الْأَلْبَابِ} (الزمر : ٩). فالعلماء لهم قدرهم و مكانتهم و الأخذ عنهم. لأنهم ورثة الأنبياء. و قد قال -صلى الله عليه وسلم- : "العلماء ورثة الأنبياء، و الأنبياء لم يورثوا دينارا و لا درهما و إنما ورثوا العلم، فمن أخذه أخذ بحظ وافر" (١). احترموهم، لا يمكن أن تأخذ العلم عن من لا تحترمه و لا توقره. فاحترموهم و استفيدوا من علمهم و انشروا علمهم الذي تعلمتم منهم، انشروه. إذ بذالكم تحصل على الخير و تحصل على البركة و تحصل على النفع للعام و الخاص للمسلمين. فعظموهم حق تعظيمهم و قدروهم حق قدرهم و اشكروا لهم سعيهم و خذوا عنهم ما عندهم من العلم. فإنهم قدوة و هم ورثة الأنبياء.

الشيخ العلامة بقية السلف صالح الفوزان -حفظه الله-
الكلمة الختامية لدورة الإمام مالك بن أنس السلفية الرابعة المقامة في السنغال - ١٤٤٠ ه/٢٠١٩ م

-(١) (أخرجه البخاري تعليقا في كتاب العلم و أبو داود و ابن ماجه و أحمد و صححه الألباني في صحيح الجامع).
-(٢) يتذكر، أي يتّعظ و يعتبر و ما إلى ذلك (تفسير الطبري و معجم المعاصرة)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🚪🔐🔑 PEMBUKA PINTU KEBAIKAN DAN KEBURUKAN

Dari Sahl bin Sa’ad - رضي اللّه عنهما -, bahwasanya Nabi - صلى الله عليه وسلم - bersabda : Sesungguhnya Kebaikan ini adalah perbendaharaan. Dan perbendaharaan itu memiliki kunci-kuncinya.

Maka Thuuba (sebuah pohon di surga) untuk orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu kejelekan.

Dan Wail (kebinasaan) untuk orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu-pintu kejelekan dan penutup pintu-pintu kebaikan.(1)

Dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-’Allamah Al-Muhaddits Al-Albani - رحمه الله -
Shahih At-Targhib wat-Tarhib (no.66)

-(1) “Wail”, ada yang mengatakan : sebuah lembah di neraka jahannam.

عن سهل بن سعد - رضي اللّه عنهما - ; أن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : (( إن هذا الخير خزائن، و لتلك الخزائن مفاتيح، فطوبى لعبد جعله الله مفتاحا للخير، مغلاقا للشر، وويل لعبد جعله الله مفتاحا للشر، مغلاقا للخير)). (١)

حسنه الشيخ العلامة المحدث الألباني - رحمه اللّٰه - | صحيح الترغيب و الترهيب (٦٦)

-(١) و لا بد أن يقدر ذوي مفاتيح للخير، أي أن الله تعالى أجرى على أيديهم فتح أبواب الخير… و "ويل" هو الحزن و الهلاك و المشقة من العذاب، كما قال ابن الأثير. و قيل هو واد في جهنم (تعليق الشيخ الألباني في نفس الحديث)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🔐🔗📚 KEKOKOHAN YANG SESUNGGUHNYA

Al-'Allamah Rabi bin Hady al-Madkholy -hafizhahullah- berkata,

"Dan kekokohan diatas Ilmu dan Sunnah serta Tauhid merupakan perkara yang paling utama daripada berperang dengan pedang."

Marhaban Yaa Thalib al-Ilmi, hlm. 117

قال العلامة ربيع بن هادي المدخلي -حفظه الله-:

"والثبات على العلم والسنة والتوحيد أفضل من الضرب بالسيوف."

مرحبا يا طالب العلم ص ١١٧


Sumber https://twitter.com/RabeeMadkhaly/status/863450945929261060?s=20


🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
✍🏻📖 AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH MEMISAHKAN ANTARA KEBENARAN DAN KEBATILAN

Maka bangkitlah Al-Firqah An-Najiyah Ath-Tha’ifah Al-Manshurah (kelompok yang selamat dan ditolong oleh Allah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah Salafiyyun) dengan mengangkat bendera Al-Kitab (Al-Qur'an) dan As-Sunnah, dengan berdakwah, berjihad dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Dan diantaranya pula ; pembelaan mereka terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaih wasallam, memisahkan antara Al-Huda (petunjuk) dan kesesatan, antara kebenaran dan kebatilan, menjelaskan siapa Ahlul Haq (orang-orang yang di atas kebenaran) dan berwala’ kepada mereka, menjelaskan Ahlul Batil dari kelompok-kelompok sesat, kelompok demi kelompok, menjelaskan kerusakan keyakinan-keyakinan dan manhaj mereka,

Dan memperingatkan manusia dari bahaya mereka (mentahdzir mereka) dengan hujjah-hujjah dan bukti-bukti pada karya-karya tulis yang banyak dan terkenal yang diketahui para ulama dan thalabatul ‘ilmi (para penuntut ilmu).

Bayan maa fii nashihati Ibrahim Ar-Ruhaily minal khalal wal ikhlal, hal 7
Asy-Syaikh Al-Allamah Robi’bin Hadi Al-Madkhaly - حفظ الله -

فقامت هذه الفرقة الناجية المنصىرة برفع راية الكتاب و السنة دعوة و جهادا و أمرا بالمعروف و نهيا عن المنكر، و من ذلك ذبهم عن كتاب الله و سنة رسول الله - صلى الله عليه وسلم - و التفريق بين الهدى و الضلال و الحق و الباطل و بيان أهل الحق و موالاتهم و بيان أهل الباطل من الفرق الضالة فرقة فرقة و بيان فساد عقائدهم و مناهجهم و التحدير منهم بالحجج و البراهين في مؤلفات كثيرة شهيرة، يعرفها العلماء و طلاب العلم

بيان ما في نصيحة إبراهيم الرحيلي من الخلل و الإخلال، ص ٧
الشيخ العلامة ربيع بن هادي المدخلي - حفظه اللّٰه -

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🚪💯📚 AGAMA DIBANGUN ATAS MASLAHAT - MASLAHAT

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah As-Sa’di - Rahimahullah- di dalam Manzhumah Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah :

اَلدِّيْنُ مَبْنِيٌّ عَلَى الْمَصَالِحِ
فِي جَلْبِهَا وَ الدَّرْءِ لِلقَبَائِحِ

Agama itu dibangun di atas maslahat-maslahat
Di dalam mendapatkannya, dan mencegah keburukan-keburukan

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri - Hafizhahullah - :
“Makna bait syair ; Agama itu dibangun di atas (asas) mendapatkan maslahat-maslahat dan mencegah mafsadat-mafsadat” (1)
(Tanwirul Mubtadi’, hal 39)

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah As-Sa’di - Rahimahullah - di dalam Syarah Manzhumahnya :
“Ini adalah pokok yang agung dan kaidah yang umum yang masuk di dalamnya (perkara) agama seluruhnya.
Maka seluruh (perkara) agama dibangun di atas (pokok) mendapatkan maslahat-maslahat pada agama, dunia dan akhirat, serta menolak mudharat-mudharat (kerugian, bahaya) pada agama, dunia dan akhirat.

Maka tidaklah Allah memerintahkan terhadap sesuatu melainkan padanya terdapat maslahat-maslahat yang tidak bisa diuraikan (dijelaskan) seluruhnya, dan tidaklah melarang dari sesuatu melainkan padanya terdapat mafsadat-mafsadat yang tidak bisa diuraikan (dijelaskan) seluruhnya.
(Syarh Manzhumah Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah, hal 114)

-(1)maslahat : kebaikan, manfaat (Al-Qamus Al-Muhith)
mafsadat : bahaya, kerugian, sesuatu yang mengantarkan pada kerusakan (Al-Qamus Al-Muhith, Mu’jam Al-Mu’ashirah)

قال الشيخ العلامة السعدي - رحمه الله - في منظومة القوائد الفقهية :
اَلدِّيْنُ مَبْنِيٌّ عَلَى الْمَصَالِحِ فِي جَلْبِهَا وَ الدَّرْءِ لِلقَبَائِحِ

قال الشيخ العلامة عبيد بن عبد الله الجابري - حفظه اللّٰه - : معنى البيت ; الدين مبني على جلب المصالح و درء المفاسد (تنوير المبتدئ، ص ٣٩) (١)

قال الشيخ العلامة السعدي - رحمه الله - في شرحها :
هذا الأصل العظيم، و القاعدة العامة يدخل فيها الدين كله، فكله مبني على تحصيل المصالح في الدين و الدنيا و الآخرة، و على دفع المضار في الدين و الدنيا و الآخرة، فما أمر الله بشيء إلا و فيه من المصالج ما لا يحيط به الوصف، و ما نهى عن شيء إلا ما فيه من المفاسد ما لا يحيط به الوصف. (٢)
(شرح منظومة القواعد الفقهية، ص ١١٤)

-(١) المصلحة : الصلاح، المنفعة (القاموس المحيط) المفسدة : الضرر و ما يؤدي إلى الفساد (القاموس المحيط و معجم المعاصرة)
-(٢) وصف الشيء، من معانيها ; نعته، رسمه بدقة، حكاه بالتفصيل، صوّره، ذكره، أظهر حاله و بين هيئته (انظر معجم الغني و معجم المعاصرة)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
📚🔑📖 DIANTARA HAL - HAL YANG MENUNJUKKAN KEUTAMAAN ILMU ATAS HARTA

-Ilmu merupakan warisan para nabi, sedangkan harta warisan para raja dan orang-orang kaya.

-Ilmu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta menjaga hartanya.

-Pemilik harta apabila mati hartanya akan berpisah dengannya, sedangkan ilmu akan masuk ke dalam kubur bersama pemiliknya.

-Harta bisa diperoleh oleh seorang mukmin dan kafir, orang yang baik dan fajir, sedangkan ilmu nafi’ (yang bermanfaat) hanya bisa diraih oleh seorang mukmin.

-Mencintai ilmu dan mencarinya (menuntut ilmu) adalah pokok segala keta’atan, sedangkan cinta dunia dan harta serta mencarinya adalah pokok segala kejelekan

Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah - رحمه الله -
Miftah Daaris Sa’adah (cetakan Majma’ Al-Fiqhi Al-Islami), hal 364, 365, 366

Dan yang dimaksud dengan ilmu disini adalah ilmu Syar’i, ilmu yang sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin - رحمه الله - (Kitabul Ilmi, hal 11) :
“((Ilmu yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dari hujjah-hujjah, bukti-bukti, dalil-dalil dan petunjuk)), maka ilmu yang padanya terdapat pujian dan sanjungan adalah ilmu wahyu, ilmu yang hanya Allah turunkan saja”.

Adapun ilmu dunia, maka sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan - حفظه الله - di dalam syarahnya terhadap risalah Ats-Tsalatul Ushul ; adalah ilmu yang mubah yang diperbolehkan mempelajarinya, bahkan terkadang menjadi wajib apabila umat membutuhkan ilmu tersebut, wajib bagi yang mampu. Apabila umat mendapat manfaat dari ilmunya maka ia akan mendapat ganjaran dan pahala dari sisi Allah. (lihat Syarh Ats-Tsalatul Ushul karya Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan - حفظه الله -, Jami’usy syuruh hal 35)

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin (Kitabul’ Ilmi, hal 12) :
“Dan selain ilmu tersebut (ilmu syar’i), maka bisa jadi ia menjadi wasilah (perantara) kepada kebaikan atau wasilah (perantara) kepada kejelekan, maka hukumnya sesuai dengan apa yang ia menjadi wasilah (perantara) kepadanya”. (1)

-(1) sebagaimana kaidah “اَلْوَسَائِلُ لَهَا أَحْكَامُ الْمَقَاصِدِ” “Wasilah-wasilah (perantara) itu memiliki hukum-hukum yang sama dengan tujuan-tujuan” apabila tujuannya haram maka wasilahnya haram, apabila tujuannya wajib maka wasilahnya wajib dan apabila mustahab (sunnah) maka mustahab (sunnah). Akan tetapi bukan kaidah “اَلْغَايَةُ تُبَرِّرُ الْوَسِيْلَةَ” “tujuan membenarkan wasilah (perantara) / tujuan menghalalkan segala cara” karena ini bukan kaidah di dalam agama islam.

من وجوه فضل العلم على المال :

-أن العلم ميراث الأنبياء، و المال ميراث الملوك و الأغنياء.
-أن العلم يحرس صاحبه، و صاحب المال يحرس ماله.
-أن صاحب المال إذا مات فارقه ماله، و العلم يدخل معه قبره.
-أن المال يحصل للمؤمن و الكافر و البَرّ و الفاجر، و العلم النافع لا يحصل إلا للمؤمن.
-أن حب العلم و طلبه أصل كل طاعة، و حب الدنيا و المال و طلبه أصل كل سيئة.

الإمام ابن القيم الجوزية - رحمه اللّٰه -
مفتاح دار السعادة (ط. مجمع الفقه الإسلامي)، ص ٣٦٤ ،٣٦٥، ٣٦٦

و الذي يعني بالعلم هنا العلم الشرعي الذي قال عنه الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين - رحمه اللّٰه - (كتاب العلم، ص ١١) : "((علم ما أنزل الله على رسوله من البينات(١) و الهدى))، فالعلم الذي فيه الثناء و المدح هو علم الوحي، علم ما أنزل الله فقط".

أما العلم الدنيوي، فهذا كما بين الشيخ العلامة صالح الفوزان في شرحه على الثلاثة الأصول أن هذا العلم مباح يباح تعلمه و قد يجب إذا احتاجت الأمة إليه، يجب على من يستطيع، و إذا نفع به الأمة فهو مأجور عليه و مثاب عليه.
(انظر شرح الثلاثة الأصول للشيخ - حفظه اللّٰه -، جامع الشروح ص ٣٥)

و قال الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين - رحمه الله - (كتاب العلم، ص١٢) : "و ما عدا ذلك(٢) فإما أن يكون وسيلة إلى خير أو وسيلة إلى شر، فيكون حكمه بحسب ما يكون وسيلة إليه". (٣)

-(١) البينة : الحجة، الدليل، البرهان (معجم الغني و معجم المعاصرة و مختار الصحاح)
-(٢) يعني العلم الشرعي
-(٣) و القاعدة تقول : "الوسائل لها أحكام المقاصد" إذا كان المقصد حراما كانت الوسيلة حراما و إذا كان واجبا كانت واجبة و إذا كان مندوبا فكانت مندوبة. لكن ليست قاعدة "الغاية تبرر الوسيلة" أما هذه فليست من قواعد أهل الإسلام

🛡 t.me/salafylampungcom
🚀🔐 SEGERA BERTAUBAT SEBELUM TERLAMBAT

Allah ta’ala berfirman : “Dan taubat itu bukanlah untuk orang-orang yang melakukan berbagai kejelekan hingga apabila datang kepada salah seorang mereka Al-Maut (kematian) ia berkata : ‘sesungguhnya aku bertaubat sekarang’”. (An-Nisaa’ :18)

Dan firman-Nya : “Maka ketika mereka melihat adzab kami yang akan menimpa mereka, mereka berkata;
‘kami beriman kepada Allah satu-satunya dan kami kufur dengan sesembahan-sesembahan yang dahulu kami sekutukan bersama Allah’ (84),
Maka tidak bermanfaat keimanan mereka ketika mereka melihat adzab kami. Ketetapan Allah yang telah berlalu pada hamba-hamba-Nya”. (Ghafir : 84-85)

Berkata Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah - رحمه الله - :
“Maka demikianlah sunnatullah (ketetapan Allah), bahwasanya seorang hamba apabila telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwasanya ia akan berpindah kepada Allah (meninggalkan kehidupan dunia),
Maka tidak akan bermanfaat taubat serta perbuatannya meninggalkan, menghentikan (berbagai dosa dan kemaksiatan)”.
(Miftah Daaris Sa’adah - cetakan Majma’ Al-Fiqhi Al-Islami -, hal 803)

قال الله تعالى : {وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ} (النساء : ١٨)

و قوله سبحانه : {فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا[١] قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ[٢] (٨٤) فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ[٣] اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ} (غافر : ٨٤-٨٥)

قال الإمام ابن القيم - رحمه الله - :
"و كذا سنة الله عزَّ و جلَّ أن العبد إذا عاين الإنتقال إلى الله تعالى لم تنفعه توبة و لا إقلاع".
(مفتاح دار ااسعادة - ط. مجمع الفقه الإسلامي -، ص ٨٠٣)

-[١]{فلما رأوا بأسنا} أي : عاينوا وقوع العذاب بهم (تفسير ابن كثير ١٦٠/٧ تفسير سورة غافر)
-[٢] {وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ} يقول: وجحدنا الآلهة التي كنا قبل وقتنا هذا نشركها في عبادتنا الله ونعبدها معه, ونتخذها آلهة, فبرئنا منها. (تفسير الطبري ٤٤٩/٦)
-[٣] سنةَ : منصوب، قيل نصبها على المصدر، أي : المبين لنوع عامله، و التقدير ; سن الله "سنة الله التي قد خلت في عباده" في الكفار أنه لا ينفعهم الإيمان إذا رأوا العذاب. و قيل على الإغراء و التحذير، ف"سنة" مفعول به لفعل مخذوف و فاعله أيضا جوازا تقديره ; احذروا، أي احذروا ستة الله التي قد خلت في عباده. و قيل بنزع الخافض، أي كسنة الله، فحذفت الكاف و نصبت لفظة 'سنة' بعد حذفها تشبيها لها بالمفعول به، و فيه تقديم و تأخير، أي لم يك ينفعهم إيمانهم لما رأوا بأسنا و خسر هنالك الكافرون كسنة الله التي قد خلت في عباده الكافرين من الأمم كلها. و الله أعلم (انظر تفسير القرطبي ١٨ /٣٨٦_٣٨٧ سورة غافر ٨٤-٨٥، و تفسير البغوي ١٦٠/٧)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
✍🏻💯🌹 ORANG YANG BERBAHAGIA ADALAH ORANG YANG DAPAT MENGAMBIL PELAJARAN DARI ORANG LAIN

“Orang yang berbahagia adalah orang yang dapat mengambil pelajaran dari orang lain”.

Jadilah orang yang cerdas, memiliki perhatian penuh dan bertakwa.

Jauhkanlah dirimu dari tempat-tempat fitnah.

Pujilah Allah atas keselamatanmu dari perkara-perkara yang orang selainmu ditimpa dengannya.

Sabarkanlah dirimu dari menceburkan diri pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat bagimu, walaupun jiwamu menyerunya.

Dan janganlah engkau menjadi kayu bakar yang bisa menimbulkan api, yang akan menyalakannya orang selainmu.

Jadilah engkau sebagaimana yang diinginkan Allah rabbmu, sesembahanmu satu-satunya yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Asy-Syaikh DR Muhammad bin Ghalib - حفظه الله -

https://twitter.com/m_g_alomari/status/1194550151504912390?s=19

"السعيد من اتعظ بغيره"
كن فطنا يقظا تقيّا
وجانب[١] نفسك موارد[٢] الفتن
و[٣] احمد الله على العافية مما ابتلى به غيرك[٤]
واصبر على الخوض فيما لا يعنيك[٥]، وإن استهوته نفسك[٦].
ولا تكن حطبا لنار[٧] يوقدها غيرك.
كن أنت كما أرادك الله وحده لا شريك له.

الشيخ الدكتور محمد بن غالب العمري - حفظه الله -

https://twitter.com/m_g_alomari/status/1194550151504912390?s=19

-[١] أي ; أبعد. و جانب الشر، أي أبعده (معجم الغني [ج ن ب])
-[٢] مفردها مورد، أي مصدر، مجنى، منبع. انظر ((معجم الغني)) (و ر د)،((معجم المعاصرة))، ((المعجم الوسيط)) (ورد). فموارد الفتن، أي أمكنة الفتن التي فيها مصادر الفتن. و الله أعلم
-[٣] الواو ما قبلها و ما بعدها التي في أوائل الجملة الإبتدائية، نشير هذا لتعلقه بالترجمة
-[٤] أي : ما أصاب غيرك بلاء. و الله أعلم
-[٥] قال العلامة الملا علي القاري - رحمه اللّٰه - في معنى : ((تركه ما لا يعنيه)) من حديث ((من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه)) : "أي ما لا يهمُّه ولا يليق به قولًا وفعلًا ونظرًا وفكرًا"، وقال: "وحقيقة ما لا يعنيه ما لا يحتاج إليه في ضرورة دينه ودنياه، ولا ينفعه في مرضاة مولاه بأن يكون عيشه بدونه ممكنًا و هو في استقامة حاله بغيره متمكنا" (مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح ٤٨٣٩/٩)
-[٦] أي ; استاملته هوى
-[٧] - الحطب ; الضرم. - و الحطّاب : جامع الحطب و بائعه (المعجم الوسيط). - الحاطب : جامع الحطب (معجم الغني)

🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
💺🔗🔐 HIKMAH DARI PENCIPTAAN JIN DAN MANUSIA

Allah ta’ala berfirman : {Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka hanya beribadah kepada-Ku} [Adz-Dzariyat : 56]

Berkata Asy-Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin - رحمه الله - :

“Maka inilah hikmah dari penciptaan jin dan manusia.

Oleh karena itu Allah memberikan kepada manusia akal, mengutus kepada mereka rasul-rasul-Nya dan menurunkan untuk mereka kitab-kitab-Nya.

Jika seandainya tujuan penciptaan mereka sama seperti penciptaan binatang niscaya tidak akan ada hikmah dari diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab.

Karena pada akhirnya ia akan sama seperti tumbuhan yang tumbuh, berkembang bertambah besar kemudian mengering hancur”

(Al Qoulul Mufid, hal 19)

قال الله تعالى : {وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} الآية [الذاريات : ٥٦]

قال الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين - رحمه الله - :
فهذه هي الحكمة من خلق الجن و الإنس.
و لهذا أعطى الله البشر عقولا و أرسل إليهم رسلا و أنزل عليهم كتبا. و لو كان الغرض من خلقهم كالغرض من خلق البهائم لضاعت الحكمة من إرسال الرسل و إنزال الكتب(١). لأنه في النهاية يكون كشجرة(٢) نبتت و نمت و تحطمت.

(القول المفيد على كتاب التوحيد، ص ١٩)

-(١) أي ; ما فيه حكمة من إرسال الرسل و إنزال الكتب.
-(٢) الشجرة من جنس النبات. و النبات كما هو معرف في "معجم الغني" و "معجم المعاصرة" ; كل ما أنبتته الأرض أو أخرجته من شجر أو عشب و نحوه، و كذلك انظر القاموس المحيط في تعريف النبات. فالشجرة هنا أي النبات.
و تحطم النبات، أي ; يبس (معجم المعاصرة)


🖥 Media Salafy Lampung
🛡 t.me/salafylampungcom
🌍 www.salafylampung.com
🎙Audio kajian
-----------------------------------

🌱 *Ciri-ciri Wanita Sholihah*

🎙 Di sampaikan oleh :

Al-Ustadz Shodiqun Hafizhahullah

🕌 Tempat. : Masjid Al Abror.
Ma'had Ittibaus salaf metro lampung


-------------------------------
Audio
🎙Audio kajian
-----------------------------------

🌱 *Jujur dalam beragama*

🎙 Di sampaikan oleh :

Al-Ustadz Shodiqun Hafizhahullah

🕌 Tempat. : Masjid Al Abror.
Ma'had Ittibaus salaf metro lampung


-------------------------------
Audio
Audio