Forwarded from Untaian Mutiara Para Ulama
BERTAUBATLAH KEPADA ALLAH 'AZZA WA JALLA!
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku (senantiasa) bertaubat kepada-Nya dalam suatu hari sebanyak seratus kali."
Diriwayatkan oleh Muslim (2702)
Samahah Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdul-'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:
"Wajib atas seorang mukmin untuk berhati-hati dari berbagai kejelekan dan menjauh darinya, serta bersemangat untuk (senantiasa) bertaubat dari apa yang telah mendahuluinya dengan penyesalan, berhenti (dari mengamalkan kejelekan), dan tekad yang jujur untuk tidak kembali kepada hal tersebut.
Taubat itu merupakan suatu 'amal shalih yang diberi pahala padanya. Hal itu karena hakikat taubat ialah penyesalan terhadap apa yang telah berlalu dari berbagai kesalahannya, kekecewaan dan kesedihan atas apa yang telah berlalu darinya, sikap meninggalkan dan berhenti darinya, sikap berhati-hati dari kembali padanya, dan tekad yang jujur untuk hal itu bersamaan dengan meminta kehalalan saudaranya dari apa-apa yang berupa ghibah atau memenuhi haknya jika hal itu berupa harta atau qishash, hingga tidak tersisa pada mukmin tersebut tanggung jawab apapun terhadap orang lain."
Disadur dari website Asy-Syaikh Ibn Baz www.binbaz.org.sa
Sumber:
t.me/safhatalssahihin/12836
➖➖➖➖➖
#artikel 559
📘 Untaian Mutiara Para 'Ulama
• Whatsapp: bit.ly/UMPU_WA
• Telegram: t.me/untaianmutiaraparaulama
• FB: www.facebook.com/untaianmutiaraparaulama
• IG: instagram.com/umpu.id
• YT: www.youtube.com/@UntaianMutiaraParaUlama
• Tiktok: www.tiktok.com/@Umpu.id
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku (senantiasa) bertaubat kepada-Nya dalam suatu hari sebanyak seratus kali."
Diriwayatkan oleh Muslim (2702)
Samahah Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdul-'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:
"Wajib atas seorang mukmin untuk berhati-hati dari berbagai kejelekan dan menjauh darinya, serta bersemangat untuk (senantiasa) bertaubat dari apa yang telah mendahuluinya dengan penyesalan, berhenti (dari mengamalkan kejelekan), dan tekad yang jujur untuk tidak kembali kepada hal tersebut.
Taubat itu merupakan suatu 'amal shalih yang diberi pahala padanya. Hal itu karena hakikat taubat ialah penyesalan terhadap apa yang telah berlalu dari berbagai kesalahannya, kekecewaan dan kesedihan atas apa yang telah berlalu darinya, sikap meninggalkan dan berhenti darinya, sikap berhati-hati dari kembali padanya, dan tekad yang jujur untuk hal itu bersamaan dengan meminta kehalalan saudaranya dari apa-apa yang berupa ghibah atau memenuhi haknya jika hal itu berupa harta atau qishash, hingga tidak tersisa pada mukmin tersebut tanggung jawab apapun terhadap orang lain."
Disadur dari website Asy-Syaikh Ibn Baz www.binbaz.org.sa
Sumber:
t.me/safhatalssahihin/12836
➖➖➖➖➖
#artikel 559
📘 Untaian Mutiara Para 'Ulama
• Whatsapp: bit.ly/UMPU_WA
• Telegram: t.me/untaianmutiaraparaulama
• FB: www.facebook.com/untaianmutiaraparaulama
• IG: instagram.com/umpu.id
• YT: www.youtube.com/@UntaianMutiaraParaUlama
• Tiktok: www.tiktok.com/@Umpu.id